Disusun Oleh :
Liana sastika
1909200413211002
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt. karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS)” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai Sistem Informasi Manajemen Puskesmas.
Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan............................................................................................40
3.2 Saran......................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I. PENDAHULUAN
Salah satu bidang kesehatan yang saat ini sudah berkembang di berbagai
negara dalam mengadopsi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yaitu e-
Kesehatan (e-Health). e-Kesehatan menurut WHO secara singkat adalah penggunaan
TIK untuk kesehatan. Dalam arti luas, e-Kesehatan berhubungan dengan upaya
meningkatkan arus informasi, melalui sarana elektronik, untuk mendukung pelayanan
kesehatan dan pengelolaan sistem kesehatan. (Soemitro, 2016)
4
yang berkualitas pada manajemen institusi memberikan kepastian data pengelolaan
organisasi puskesmas yang efektif, sedangkan informasi yang baik pada manajemen
sistem akan menimbulkan ketepatan sasaran pembangunan kesehatan wilayah serta
transparansi penyehatan masyarakat. Mengingat pentingnya SIMPUS di Puskesmas
maka kami akan membahas lebih lanjut mengenai SIMPUS dalam makalah ini.
5
9. Agar Pembaca mengetahui cara pemanfaatan data SIMPUS.
10. Agar Pembaca mengetahui Keunggulan Komparatif SIK di Puskesmas.
6
BAB II. PEMBAHASAN
Simpus dulu dikenal dengan SP2TP merupakan tool atau instrumen pencatatan
dan pelaporan yang ada di puskesmas. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
(SIMPUS) adalah suatu tatanan manusia dan/atau peralatan yang menyediakan informasi
untuk membantu proses manajemen Puskesmas mencapai sasaran kegiatannya.
(Wibisono & Munawaroh, 2012)
Cakupan SIP
7
Alasan SP2TP direvisi
2.2 Tujuan
8
a. Sebagai pedoman penyusunan perencanaan tingkat puskesmas (PTP) dan
pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas melalui mini lokakarya
9
Gambar 2. Entity Relationship Diagram Simpuskesmas
10
Gambar 3. Flowchart Simpuskesmas
4. Perancangan File Database
Perancangan Database dari Sistem Informasi Manajemen (Simpuskesmas)
Berbasis Cloud Computing adalah terdiri dari tabel Pasien, Dokter, Penyakit, Obat,
Petugas dan Pendaftaran dengan salah satu contoh dari tabel sebagai berikut :
1) Pendaftaran
File Pendaftaran mempunyai Primary Key : no_pendaftaran dan File Pendaftaran
mempunyai Foreign Key : no_Pasien
Tabel 1. Tabel Pendaftaran
11
Perancangan Database dari Sistem Informasi Manajemen untuk tabel yang lain:
Rekam Medis, Laboratorium, Hasil Laboratorium, Detail Rekam Medis, Rujukan
dan Detail Rujukan.
2) Rekam Medis
File Medis mempunyai Primary Key : no_rek_med dan File Medis mempunyai
Foreign Key : no_pasien
Tabel 2. Tabel Rekam Medis
5) Implementasi
1. Tampilan Login
Pengujian Sistem yang pertama masuk ke web Simpuskesmas, berikutnya user
harus mengisi username dan password seperti gambar 4.
12
Untuk pengujian input pendaftaran seperti pada gambar 5.
13
Gambar 7. Tampilan Input Data Rujukan
5. Tampilan Simpuskesmas
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpuskesmas) Berbsis Cloud
Computing dapat menghasilkan laporan-laporan seperti Pasien, Laporan
Pemakaian Obat, Laporan Rujukan, Laporan Rekam Medis.
a. Laporan Pasien
b. Laporan Rujukan
Laporan Rujukan seperti pada gambar 9.
14
Gambar 9. Tampilan Laporan Rujukan
15
kesehatan masyarakat yang dilakukan baik di dalam puskesmas, puskesmas pembantu,
puskesmas keliling, posyandu, maupun bidan desa. (Widyawati, 2009a) Pelaporan adalah
catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan hasilnya disampaikan
ke pihak yang berwenang atau berkaitan terhadap kegiatan tersebut. Laporan harus
disampaikan ke orang atau pihak lain dan proses laporan dilakukan secara tertulis.
Manfaat pelaporan antara lain: pertanggungjawaban otentik tentang pelaksanaan
kegiatan, memberi informasi terdokumentasi, bahan bukti kegiatan (bukti hukum), bahan
pelayanan, bahan penyusunan rencana dan evaluasi, serta bahan untuk penelitian.
Laporan yang lengkap terdiri atas unsur: pendahuluan (latar belakang, tujuan, ruang
lingkup); isi laporan (perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, hasil kegiatan secara
nvata, masalah dan hambatan, saran untuk tindak lanjut); dan jika diperlukan, dilengkapi
rekomendasi.
.(Tuwongkesong, Mandagi, & Kawatu, n.d.)
2.4.1 Pengertian
Sistem Pencataan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) merupakan pencatatan dan
pelaporan yang harus dibuat oleh puskesmas dan direkapitulasi setiap tingkat dengan
waktu tertentu yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana, dan kegiatan pokok yang
dilakukan serta hasil yang dicapai Puskesmas. .(Sari & Nugraha, 2016).
Pelaksanaan SP3 menganut konsep wilayah kerja Puskesmas, oleh karena itu
mencakup semua kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas: bidan di desa, Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Rl No
63/Menkes/SK/lll1981.
2.4.2 Tujuan
Tujuan umum SP3 adalah di dapatkan semua data hasil kegiatan puskesmas
termasuk puskesmas pembantu, puskesmas dengan ruang perawatan, puskesmas keliling,
bidan di desa, posyandu, dan sebagainya, dan data lainnya yang berkaitan, serta
dilaporkan data tersebut kepada jenjang administrasi di atasnya sesuai dengan kebutuhan
secara benar, akurat, berkala, teratur guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan
masyarakat. (“SIM SP3 Kinerja Aparatur Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Jawa
Barat Dalam Memberdayakan Sistem Informasi Manajemen Sistem
16
Pencatatan Dan Pelaporan Puskesmas (SIM SP3) Guna Meningkatkan Pelayanan Kepada
Masyarakat,” n.d.)
Tujuan khusus SP3 yaitu tercatatnya semua data hasil kegiatan puskesmas dan
data yang berkaitan dalam format-format yang telah di tentukan dengan benar dan
berkesinambungan, terlapornya data tersebut di jenjang administrasi yang lebih tinggi
sesuai dengan kebutuhan dan mempergunakan format yang telah ditetapkan secara benar,
berkelanjutan dan teratur, terolahnya data tersebut menjadi informasi di puskesmas dan di
setiap jenjang administrasi di atasnya, sehingga bermanfaat untuk mengetahui
permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat serta merumuskan cara penanggulangan
secara tepat. (“Pusat Data dan Informasi— Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,”
n.d.)
2.4.3 Manfaat
17
2.4.5 Frekuensi dan jenis pelaporan
meliputi:
1. Laporan bulanan, meliputi:
a. Data Kesakitan (LB1)
b. Data Kematian (LB 2)
c. Gizi, KlA, imunisasi, Pengamatan Penyakit Menular (LB3)
d. Data Obat-obatan (LB4)
2. Laporan triwulan data kegiatan puskesmas, meliputi:
a. Kunjungan Puskesmas
b. Puskesmas
c. Pelayanan Medik Dasar Gigi-mulut
d. Kesling
e. Laboratorium
f. PKM (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat)
g. PSM (Peran Serta Masyarakat)
h. Rujukan
3. Laporan Tahunan, meliputi:
a. Umum dan fasilitas
b. Sarana
c. Tenaga
4. Laporan kejadian luar biasa (KLB)
Wabah/KLB: adalah peristiwa timbulnya penyakit yang mempunyai jumlah 2
kali lipat dari biasanya, atau penyakit yang sebelumnya tidak ada atau yang ditetapkan
oleh Pemerintah berdasarkan UU Wabah.
a) Formulir W1: dilaporkan dalam 24 jam, digunakan untuk melaporkan kejadian
luar biasa atau wabah. Satu helai formulir hanya dapat digunakan untuk melapor satu
jenis tersangka penyakit, melaporkan dengan cara yang tercepat: kurir, telpon, radio, dan
lainnya. Laporan W1 masih memberikan gambaran KLB/wabah secara kasar, oleh karena
itu harus segera diikuti dengan:
Laporan penyelidikan sementara (PE)
Rencana penanggulangan
18
b) Formulir W2: dilaporkan secara mingguan, yaitu laporan dari penyakit yang
berpotensi menimbulkan KLB atau wabah yang perlu dilaporkan secara rutin yaitu:
Kolera, Diare, pes, DHF (DBD), Rabies, Difteri, polio, pertusis, Campak dan penyakit
yang sedang menjadi wabah (SARS).
19
KTPK diberikan 1 kali saja bagi pengunjung, oleh karena itu harus dibawa setiap
kali berkunjung dan tidak boleh hilang
20
Formulir untuk merekap dan mengkompilasi data kegiatan di dalam dan di luar
gedung Puskesmas, yang telah dicatat di kartu dan buku atau catatan kegiatan.
Beberapa jenis register, antara lain:
21
dapat melakukan perencanaan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program
untuk mengupayakan suatu pemecahan maupun tindak lanjut.
2.5 Sumber data SP3
1. Kartu individu (kartu rawat jalan, kartu ibu, kartu anak, dll)
2. Register
a. Register Rawat Jalan (R.I) =
Digunakan : unit pelayanan kesehatan (BP) di Puskesmas/ Pustu;
kegiatan Pusling; kegiatan posyandu (meja 5); kunjungan rumah
Pasien : > 5 tahun, kecuali bumil/menyusui
Pemegang : perawat/ dokter
Kegiatan Pusling, posyandu, kunjungan rumah pada masing-masing
lokasi dibuatkan 1 buku R.I dan datanya tidak perlu dipindahkan ke
R.I dalam gedung Puskesmas/ Pustu
Sumber Data : dalam gedung (Kartu status); luar gedung langsung
pasien (bila tidak ada kartu status)
b. Register Rawat Jalan Pelayanan Gigi (R.I.1) :
Digunakan : unit pelayanan kesehatan gigi puskesmas
Pemegang/ yang mengerjakan : Dokter gigi atau Perawat gigi
Sumber data : kartu status kesehatan gigi
c. Register Ibu Hamil/ Menyusui (R.I.2) =
Digunakan : Unit pelayanan KIA di Puskesmas/ Pustu; kegiatan
Pusling; kegiatan Posyandu (meja 5)
Pasien : bumil dan ibu menyusui
Pemegang/ petugas : Bidan / dokter
Kegiatan di Pusling, Posyandu, kunjungan rumah pada masing- masing
lokasi dibuatkan 1 buku R.I dan datanya tidak perlu dipindahkan ke R.I.2
dalam gedung Puskesmas/ Pustu
Sumber data : dalam gedung (Kartu status Bumil/ menyusui); luar gedung
(langsung masuk R.I.2)
d. Register Kesehatan Lingkungan (R.III) =
Digunakan : kegiatan kesehatan lingkungan
Pemegang : petugas kesehatan lingkungan
22
e. Register Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (R.IV) =
Digunakan : unit PKM
Pemegang/ yang mengerjakan : petugas PKM
Catatan : kegiatan penyuluhan yang dilakukan semua program di
Puskesmas (register ini); masing-masing pengelola program membuat
buku bantu tentang kegiatan penyuluhan sebelum masuk register
f. Register Imunisasi (R.V) :
Digunakan : kegiatan Posyandu (imunisasi-setiap posyandu 1 buku)
Pasien : balita (1 buku); bumil (1 buku)
Pemegang : juru imunisasi/ bidan
Catatan : kegiatan masing-masing Posyandu dibuatkan 1 buku, masing-
masing untuk balita maupun ibu hamil
g. Register laboratorium (R.VI) =
Digunakan : unit laboratorium Puskesmas
Pemegang/ yang mengerjakan : petugas laboratorium
Digunakan untuk mencatat kegiatan laboratorium baik aktif maupun pasif
(ACD dan PCD)
h. Register Obat-obatan (R. VII) =
Digunakan : unit obat
Pemegang : AA / petugas obat
Sumber data : kartu status / pengeluaran obat Pustu/ pengeluaran obat
luar gedung lainnya/ pengeluaran obat lainnya
Catatan :
Semua pengeluaran/ pemasukan obat baik didalam gedung atau
diluar gedung dimasukan dalam register
Untuk memasukan data diperlukan Buku bantu = Buku catatan
harian pengeluaran obat (CH 2)
Untuk pengeluaran / penerimaan di Pusling/ luar gedung lainnya/
Pustu cukup masukan jumlah obat saja
23
Masing-masing sumber pengadaan obat : Inpres (I), Askes (A),
Pemerintah Pusat (P) dan Pemerintah daerah (D), masing-masing
dapat dibuatkan 1 buku R.VII atau digabung jadi 1
i. Register Perawatan Darurat Puskesmas (R.VIII) =
Digunakan : unit pelayanan darurat (BP) puskesmas; pasien gawat
darurat yang perlu pelayanan kesehatan secepatnya
Pemegang/ yang mengerjakan : perawat / dokter
Untuk pelayanan pasien gawat darurat, dilakukan tindakan medis
dahulu, kemudian dilaksanakan kegiatan administrasi
j. Register Rawat Tinggal (R.IX) =
Digunakan : unit pelayanan rawat inap di Puskesmas yang
melaksanakan kegiatan rawat inap
Pasien : semua pasien rawat inap
Pemegang : perawat / dokter
Sumber data pengisian : kartu status rawat inap (KP 1)
k. Register Catatan Medik (R.X) =
Digunakan : Loket
Pasien : untuk pasien dengan keluarga yang sebelumnya belum
punya nomor indeks (KTPK)
Pemegang : petugas loket
Catatan : Buku R.X di loket dibuat 2 buah = dalam wilayah dan luar
wilayah
l. Register Peran Serta Masyarakat (R.XI) =
24
m. Register Perawatan Kesehatan Masyarakat (R.XII) =
25
q. Catatan Harian Data Kesakitan Perdesa (C.1) =
Digunakan : Loket
Pemegang/ yang mengerjakan : Petugas loket
Manfaat :
- Mengetahui jumlah kunjungan Puskesmas perhari
- Mengetahui jumlah penerimaan uang restribusi perhari
3. Laporan tahunan
26
a. Laporan bulanan : LB1 (laporan bulanan data kesakitan); LB3 (Laporan
bulanan Gizi, KIA, KB, Imunisasi, P2M); LB2 (laporan bulanan data
kematian); LB4 (laporan bulanan data obat-obatan) Laporan tersebut
dikirim setiap bulan ke Dinkes Dati II paling lambat tgl 5 bulan berikutnya,
untuk laporan dari masing-masing Pustu, BP, KIA swasta paling lambat tgl
2 bulan berikutnya ke pelaksana program di Puskesmas
b. Laporan Triwulan : laporan kegiatan Puskesmas yang dilaporkan setiap
tanggal 5 bulan berikutnya dari bulan terakhir pada triwulan tsb ke Dinkes
Dati II
c. Laporan tahunan : dilaporkan paling lambat tgl 5 bulan Januari tahun
berikutnya, laporan hanya dibuat satu kali dalam satu tahun.
(Widyawati, 2009)
Analisis data merupakan suatu proses atau upaya pengolahan data menjadi
sebuah informasi baru agar karakteristik data tersebut menjadi lebih mudah dimengerti
dan berguna untuk solusi suatu permasalahan. Analisis data juga dapat didefinisikan
sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengubah data hasil dari penelitian menjadi
sebuah informasi baru yang dapat digunakan dalam membuat kesimpulan.
Adapun pengertian Analisis Data menurut beberapa ahli, yaitu Taylor (1975) dan
Lexy J. Moleong (2002). menurut Taylor (1975), Analisis Data adalah proses yang
merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide)
seperti yang disaankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada
hipotesis. Menurut Dwi Prastowo Darminto, Analisis diartikan sebagai penguraian
suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan
antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan
(Kurniawan, 2019).
27
1. Analisis Data Secara Deskriptif
pengertian analisis data secara deskripsi adalah teknik analisis yang digunakan
dalam menganalisis data dengan membuat gambaran data-data yang terkumpul
tanpa membuat generalisasi dari hasil penelitian tersebut.
Beberapa yang termasuk di dalam teknik analisis data secara deskriptif misalnya
menyajikan data ke dalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekuensi, diagram,
dan lain-lain.
2. Analisis Data Inferensial
analisis data inferensial adalah teknik analisis data dengan menggunakan statistik
dengan cara membuat kesimpulan yang berlaku secara umum.
Analisis jenis ini menggunakan rumus statistik tertentu. hasil perhitungan rumus
tersebut akan menjadi dasar dalam generalisasi, dengan kata lain analisis infersial
ini berfungsi membuat hasil suaatu penelitian sampel untuk populasi.
1. Pengumpulan Data, tahap awal dari aktivitas analisis data adalah pengumpulan
data yang akan di analisis.
2. Tahap Editing, tahap ini merupakan tahan pemeriksaan kejelasan dan
kelengkapanterkait pengisisan instrumen pengumpulan data.
3. Tahap Koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi terhadap semua
pernyataan yang ada pada instrumen pengumpulan data berdasarkan variabel
yang sedang diteliti
4. Tahap Pengujian, yaitu proses pengujian kualitas data baik dari sisi validitas dan
realibilitas instrumen dari pengumpulan data.
5. Tahap Mendeskripsikan Data, yaitu proses membuat deskripsi data dengan
menyajikan dalam bentuk tabel frekuensi atau diagram dengan beragam
28
ukuran tendensi sentral maupun ukuran dispersi. Tujuannya adalah agar
memahami karakteristik data sampel dari suatu penelitian
6. Tahap Pengujian Hipotesis, yaitu merupakan tahap dimana proses pengujian
terhadap proposisi apakah bisa diterima atau ditolak, apakah memiliki makna
atau tidak. Berdasarkan tahap inilah nantinya akan dibuat kesimpulan atau
keputusan.
C. Manfaat Analisis Data
1. Mendapatkan hasil pengukuran yang lebih jelas
2. proses identifikasi lebih relible
3. Memungkinkan untuk melakukan identifikasi pada hal-hal yang penting
4. Dapat dilihat secara visual sehingga membantu dalam mengambil keputusan
secara cepat dan tepat
5. Memiliki esadaran yang lebih baik mengenai potensi dari pelanggan.
1. analisa
29
program sumber dipecah-pecah dan dibentuk menjadi bentuk antara
(intermediate representation). Secara umum proses dalam tahap analis terdiri dari 3
bagian utama, yaitu*
a. penganalisa leksikal
Penganalisa Leksikal merupakan tahap membaca program sumber krakter demi
karaker mengacu pada pila keentuan dalam bahasa sumber tuap token yg
dihasilkan disimpan ke dalam tabel simbol karekter yang tidak mengikuti pola
akan di laprkan sebagai tidak diknal
b. penganalisa sintaks
pada tahap ini merupaka tahap menganalisa kesesuain pola deretan token dengan
aturan yang ditentukan dalam bahasa sumber (perbaris)
c. penganalisa semantic
memeriksa token dan ekspresi dari batasan yang di tetapkan
2. sintesa
membangun program sasaran yang diinginkan dari bentuk antara Untuk tahap
sintetis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu
Dalam perkembangan manajemen data kita saat ini masuk pada era teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) dan dalam ilmu kesehatan di sebut e- Kesehatan
menurut WHO secara singkat adalah penggunaan TIK untuk kesehatan. Dalam arti luas,
e-Kesehatan berhubungan dengan upaya meningkatkan arus
30
informasi, melalui sarana elektronik, untuk mendukung pelayanan kesehatan dan
pengelolaan sistem kesehatan ( Daryo soemitro, 2016).
Penerapan TIK dalam kesehatan yaitu berupa manajemen data di komputer untuk
mendukung pelayanan kesehatan. Manajemen data adalah suatu Proses pengelolaan data
sehingga dapat digunakan sebagai sumber (informasi/analisis) yang dapat dipercaya untuk
perorangan atau umum (Djoko Kartono, 2009). Adapun langkah manajemen data di
komputer akan di bahas atau di jelaskan pada bagian ini.
INPUT
Input bertujuan untuk pengumpulan data saat berada di lapangan sehingga data yang akan
kita masukan benar adanya tidak ada rekayasa.
Editing adalah pengecekan data sehingga data tidak ada yang terlewat
pengecekan di sini di maksutkan untuk pengecekan di lapangan atau saat
pengumpulan data
Cleaning adalah proses untuk menguji kebenaran data saat berada di lapangan
atau saat pengumpulan data tujuannya agar data yang akan kita masukan ketahap
berikutnya benar-benar valid.
PROSES
Proses dalam manajemen data komputer adalah untuk memasukan data pada komputer
dengan langkah atau tahapan yang sudah di tentukan
31
Editing adalah proses untuk mengecek sihingga data tersebut siap untuk di
masukan dalam komputer, data di sini seperti kelengkapan jawab dan
keterbacanya tulisan.
Coding adalah proses untuk mengklasifikasikan jawaban menurut jenis atau
macamnya, biasanya pengklasifikasikan di tandain dengan angka.
Data entry adalah memasukan data ke perangkat lunak (software) seperti
Microsoft excel, Microsoft word, power poin, dan lain-lain seperti gamabr
5
3 3
4
3
1 1 1
2
Laki-lakiPerempuan
Gambar: setelah di analisi dan di rubah dalam bentuk diagram.
32
OUTPUT
Setelah data di proses kita akan mendapatkan sebuah informasi yang mudah di
pahami seorang pembaca atau penerima informasi trsebut.
a. Kondisi awal program yang dilaksanakan atau latar belakang masalah yang
dihadapi.
b. Gambaran singkat yang akan dicapai di masa yang akan datang sebagai
tujuan.
c. Kebijakan yang akan ditempuh.
d. Strategi operasionalnya.
e. Hasil-hasil yang dicapai.
f. Kesimpulan dan saran.
Contoh penyajian data dalam bentuk tulisan/kalimat :
33
tersebut.Tabel ini biasanya terdiri dari 2 kolom, dimana kolom pertama terdiri dari
kategori atau kelompok dari variabel yang diamati dan dicatat, sedangkan kolom kedua
berisi frekuensi dari masing-masing kategori.
Contoh :
Leher angsa 76
Cemplung 210
Lain-lain 25
Jumlah 311
Contoh :
2000 2001
34
A 72 76
B 73 78
C 28,2 34,2
D 38 39,4
35
(Kemenkes, 2018)
Contoh :
c. Grafik garis
36
Bentuk penyajian ini untuk melihat kecenderungan dari waktu ke waktu dalam
suatu pengamatan.Pada sumbu Y dapat berupa angka mutlak, presentase, rasio dan
rate.Sedangkan pada sumbu X berisi data waktu (tahun, bulan dan minggu atau hari
tergantung kepentingan dan tujuan analisisnya).
Contoh :
37
e. Grafik Peta (Carto gram)
Bentuk dari penyajian ini untuk menggambarkan suatu data (absolut) berdasarkan
letak geografis (peta).Untuk menggambarkan jumlah kejadian digunakan gambar dan
simbol.
Contoh :
Contoh :
38
(Widyawati, 2009b)
39
penanggulangan dalam masalah kesehatan, serta juga menentukan prioritas
kesehatan masyarakat.
5. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS).
Sistem informasi pada pelaksanaan program KIA sudah ada sejak tahun 1985 di
Indonesia dengan menggunakan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS). PWS
digunakan sebagai alat untuk memantau program terkait KIA di suatu wilayah
secara kontinyu. Sehingga jika terjadi sesuatu dapat ditindaklanjuti secara cepat
dan tepat. Program KIA yang dipantau dengan PWS meliputi pelayanan ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, KB, bayi baru lahir
(dengan atau tanpa komplikasi), bayi, dan balita.
(dr. Kristiani, 2015)
1. Program didesain under Windows sehingga lebih mudah dalam operasional dan
menarik dalam laporan - laporan yang dihasilkan.
2. Dengan data-data yang up to date akan dapat dibuat analisa-analisa yang
mendukung kebijakan Pemda.
3. Pelayanan terintegrasi dari bagian Pendaftaran hingga bagian Obat, sehingga
meminimalisasi pemakaian kertas.
4. Pengelolaan database yang dapat diakses bersama ( terbentuk Bank Data
Kesehatan Daerah ).
5. Dapat menampilkan sekaligus mencetak per-kategori yang dikehendaki ataupun
rekap keseluruhan berkenaan dengan masalah kesehatan.
6. SIMPUS dapat bekerja secara multi user maupun stand alone.
7. SIMPUS dapat dipakai dalam jaringan Terpusat maupun Terdistribusi.
(sutanto, 2010)
40
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis berharap dapat pengetahuan bagi pembaca
pada umumnya dan bagi penulis sendiri khususnnya mengenai sistem manajemen
database. Terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini terutama pada
bagian sub bab sumber data.
41
DAFTAR PUSTAKA
Sibuea, F. (2016). Sistem Informasi Puskesmas (SIP) . Buletin Jendela Data dan
Informasi Kesehatan.
Wibisono, S., & Munawaroh, S. (2012). Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
(Simpuskesmas) berbasis Cloud Computing. Jurnal Teknologi Informasi
DINAMIK.
Kemenkes. (2018). HASIL UTAMA RISKESDAS 2018. RISKESDAS 2018.
http://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/16101300001/sosialisasi- rancangan-
pedoman-sistem-informasi-pencatatan-dan-pelaporan-jejaring- puskesmas.html
https://doi.org/10.24176/simet.v7i1.511
SIM SP3 Kinerja Aparatur Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dalam
id.123dok.com/document/9ynengvpy-sim-sp3-kinerja-aparatur-dinas-
kesehatan-kesehatan-provinsi-jawa-barat-dalam-memberdayakan-sistem-
informasi-manajemen-sistem-pencatatan-dan-pelaporan-puskesmas-sim- sp3-
guna-meningkatkan-pelayanan-kepada-masyarakat.html
42
Tuwongkesong, F., Mandagi, C. K. F., & Kawatu, P. A. T. (n.d.). ANALISIS
MANADO. 8.
http://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/16101300001/sosialisasi- rancangan-
pedoman-sistem-informasi-pencatatan-dan-pelaporan-jejaring- puskesmas.html
https://doi.org/10.24176/simet.v7i1.511
SIM SP3 Kinerja Aparatur Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dalam
43
id.123dok.com/document/9ynengvpy-sim-sp3-kinerja-aparatur-dinas-
kesehatan-kesehatan-provinsi-jawa-barat-dalam-memberdayakan-sistem-
informasi-manajemen-sistem-pencatatan-dan-pelaporan-puskesmas-sim- sp3-
guna-meningkatkan-pelayanan-kepada-masyarakat.html
MANADO. 8.
http://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/16101300001/sosialisasi- rancangan-
pedoman-sistem-informasi-pencatatan-dan-pelaporan-jejaring- puskesmas.html
https://doi.org/10.24176/simet.v7i1.511
SIM SP3 Kinerja Aparatur Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dalam
44
Kepada Masyarakat. (n.d.). Retrieved October 21, 2019, from https://text-
id.123dok.com/document/9ynengvpy-sim-sp3-kinerja-aparatur-dinas-
kesehatan-kesehatan-provinsi-jawa-barat-dalam-memberdayakan-sistem-
informasi-manajemen-sistem-pencatatan-dan-pelaporan-puskesmas-sim- sp3-
guna-meningkatkan-pelayanan-kepada-masyarakat.html
MANADO. 8.
45