Anda di halaman 1dari 45

TUGAS MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI

Disusun Oleh :
Liana sastika
1909200413211002

Winda karmila dauta


1909200413211006
Kasni kusniawati
1909200413211013

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN AVICENNA KENDARI
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt. karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS)” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai Sistem Informasi Manajemen Puskesmas.
Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

kendari, 26 Juni 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................5
1.3 Tujuan...................................................................................................5

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Konsep Sistem Informasi Manajemen Puskesmas............6


2.2 Tujuan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas.................................7
2.3 Gambaran Sistem Informasi Manajemen Puskesmas............................7
2.4 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas........................................14
2.5 Sumber data SP3...................................................................................21
2.6 Kompilasi dara dan analisis data...........................................................26
2.7 Langkah-langkah manajemen data di komputer....................................29
2.8 Menyajikan data Puskesmas..................................................................32
2.9 Pemanfaatan Data..................................................................................38
2.10..Keunggulan Komparatif SIK di Puskesmas..........................................39

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................40

3.2 Saran......................................................................................................40

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu bidang kesehatan yang saat ini sudah berkembang di berbagai
negara dalam mengadopsi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yaitu e-
Kesehatan (e-Health). e-Kesehatan menurut WHO secara singkat adalah penggunaan
TIK untuk kesehatan. Dalam arti luas, e-Kesehatan berhubungan dengan upaya
meningkatkan arus informasi, melalui sarana elektronik, untuk mendukung pelayanan
kesehatan dan pengelolaan sistem kesehatan. (Soemitro, 2016)

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah program aplikasi


yang dikembangkan khusus dari puskesmas, untuk puskesmas dengan melihat
kebutuhan dan kemampuan puskesmas dalam mengelola, mengolah dan memelihara
data-data yang ada.SIMPUS adalah aplikasi yang bersifat single user atau hanya
dapat diaplikasikan hanya oleh satu orang pada saat itu. SIMPUS bukan aplikasi
multi user yang memungkinkan satu database diolah bersama-sama oleh beberapa
staf, dari beberapa ruang pelayanan yang ada di puskesmas. Puskesmas sebagai salah
satu institusi pelayanan umum, dapat dipastikan membutuhkan keberadaan sistem
informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan
pelayanan puskesmas kepada para pengguna (pasien) dan lingkungan terkait. Dengan
lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks
yang terjadi dalam proses pelayanan di puskesmas. Banyaknya variabel di puskemas
turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan
lingkungan puskesmas.

Menurut Kepmenkes RI No. 932 Tahun 2000, puskesmas melaksanakan


mana-jemen kesehatan pada tiga fungsi, yakni fungsi manajemen pasien, manajemen
institusi, dan manajemen sistem. Informasi yang berkualitas dalam pengelolaan
manajemen pasien memberikan kepastian data untuk upaya penyehatan pasien dan
pengobatan yang lebih akurat dan efektif. Informasi

4
yang berkualitas pada manajemen institusi memberikan kepastian data pengelolaan
organisasi puskesmas yang efektif, sedangkan informasi yang baik pada manajemen
sistem akan menimbulkan ketepatan sasaran pembangunan kesehatan wilayah serta
transparansi penyehatan masyarakat. Mengingat pentingnya SIMPUS di Puskesmas
maka kami akan membahas lebih lanjut mengenai SIMPUS dalam makalah ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa definisi dan konsep Sistem Informasi Manajemen Puskesmas?
2. Apa Tujuan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas?
3. Bagaimana gambaran Sistem Informasi Manajemen Puskesmas?
4. Bagaimana Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas?
5. Apa itu Sumber data SP3?
6. Bagaimana Kompilasi data dan analisis data Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas?
7. Bagaimana Langkah-langkah manajemen data di computer?
8. Bagaimana cara menyajikan data Puskesmas?
9. Bagaimana cara pemanfaatan data SIMPUS?
10. Apa Keunggulan Komparatif SIK di Puskesmas?
1.3 TUJUAN
1. Agar Pembaca mengetahui definisi dan konsep Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas.
2. Agar Pembaca mengetahui Tujuan Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas.
3. Agar Pembaca mengetahui gambaran Sistem Informasi Manajemen Puskesmas.
4. Agar Pembaca mengetahui Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas.
5. Agar Pembaca mengetahui Apa itu Sumber data SP3.
6. Agar Pembaca mengetahui Kompilasi data dan analisis data Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas.
7. Agar Pembaca mengetahui Langkah-langkah manajemen data di computer.
8. Agar Pembaca mengetahui cara menyajikan data Puskesmas.

5
9. Agar Pembaca mengetahui cara pemanfaatan data SIMPUS.
10. Agar Pembaca mengetahui Keunggulan Komparatif SIK di Puskesmas.

6
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Konsep

Simpus dulu dikenal dengan SP2TP merupakan tool atau instrumen pencatatan
dan pelaporan yang ada di puskesmas. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
(SIMPUS) adalah suatu tatanan manusia dan/atau peralatan yang menyediakan informasi
untuk membantu proses manajemen Puskesmas mencapai sasaran kegiatannya.
(Wibisono & Munawaroh, 2012)

Sistem Informasi Puskesmas (SIP) adalah suatu tatanan yang menyediakan


informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan
manajemen Puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya. Definisi ini tercantum
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. SIP bukanlah barang baru. SIP merupakan SP2TP revisi, atau SP3 maupun
SIMPUS yang telah direvisi yang muncul dengan nama baru yaitu Sistem Informasi
Puskesmas (SIP). (Sibuea, 2016)

Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi puskesmas baik


secara elektronik maupun non elektronik. SIP merupakan bagian dari sistem informasi
kesehatan kabupaten/kota. Dalam menyelenggarakan SIP, Puskesmas wajib
menyampaikan laporan kegiatan Puskesmas secara berkala kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota. Laporan kegiatan Puskesmas merupakan sumber data dari pelaporan data
kesehatan prioritas yang diselenggarakan melalui komunikasi data. (Sibuea, 2016)

Cakupan SIP

7
Alasan SP2TP direvisi

2.2 Tujuan

2.2.1. Tujuan Umum

Meningkatkan kualitas manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan


berdaya guna, melalui pemanfaatan secara optimal data sistem pencatatan dan pelaporan
terpadu puskesmas (SP2TP) maupun informasi lainnya yang menunjang kegiatan
pelayanan.

2.2.2. Tujuan Khusus

8
a. Sebagai pedoman penyusunan perencanaan tingkat puskesmas (PTP) dan
pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas melalui mini lokakarya

b. Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan puskesmas.

c. Untuk mengatasi berbagai hambatan pelaksanaan program pokok


puskesmas. (Wibisono & Munawaroh, 2012)

2.3 Gambaran SIMPUS

1. Data Flow Diagram Simpuskesmas


Gambaran dari Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpuskesmas) Berbasis
Cloud Computing dapat dilihat digambar 1.

Gambar 1. Diagram Konteks Simpuskesmas

2. Entity Relationship Diagram Simpuskesmas


Entity Relationship Diagram dari Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
(Simpuskesmas) Berbasis Cloud Computing seperti pada gambar 2.

9
Gambar 2. Entity Relationship Diagram Simpuskesmas

3. Flowchart Sistem Simpuskesmas


Flowchart pada Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUSKESMAS)
Berbasis Cloud Computing adalah pertama kali yang dilakukan masuk ke web
SIMPUSKESMAS yang alamatnya sudah di upload di internet. Setelah masuk ke web
SIMPUSKESMAS, Puskesmas yang dalam hal ini sebagai user wajib memasukkan
username dan password. Setelah masuk ke Sistem Puskesmas dapat memilih menu
yang ada di web SIMPUS. Apabila memilih Master, maka user akan memasukkan data
Dokter, Obat, Penyakit. Setelah Master diisi user dapat kembali ke menu, dengan
memilih menu yang lain. Apabila memilih Pendaftaran, maka user akan memasukkan
data pendaftaran dan data pasien dan kembali ke menu. Apabila pilih menu Rekam
Medis, user akan memasukkan data rekam medis dan mengisi detail dari rekam medis
dan kembali ke menu lagi. Selanjutnya apabila pilih menu Rujukan, maka user akan
memasukkan data rujukan dan detail data rujukan dan kembali ke menu. Dan apabila
memilih menu Laboratorium maka user akan memasukkan data Laboratorium, detail
Laboratorium dan hasil laboratorium. Disamping itu user juga disediakan fasilitas
untuk mengubah password. Gambaran dari Flowcahrt Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUSKESMAS) Berbasis Cloud computing dapat dilihat seperti pada
gambar 3. Sedangkan gambaran dari Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
(SIMPUSKESMAS) Berbasis Cloud Computing dapat dilihat digambar 1.

10
Gambar 3. Flowchart Simpuskesmas
4. Perancangan File Database
Perancangan Database dari Sistem Informasi Manajemen (Simpuskesmas)
Berbasis Cloud Computing adalah terdiri dari tabel Pasien, Dokter, Penyakit, Obat,
Petugas dan Pendaftaran dengan salah satu contoh dari tabel sebagai berikut :

1) Pendaftaran
File Pendaftaran mempunyai Primary Key : no_pendaftaran dan File Pendaftaran
mempunyai Foreign Key : no_Pasien
Tabel 1. Tabel Pendaftaran

11
Perancangan Database dari Sistem Informasi Manajemen untuk tabel yang lain:
Rekam Medis, Laboratorium, Hasil Laboratorium, Detail Rekam Medis, Rujukan
dan Detail Rujukan.

2) Rekam Medis
File Medis mempunyai Primary Key : no_rek_med dan File Medis mempunyai
Foreign Key : no_pasien
Tabel 2. Tabel Rekam Medis

5) Implementasi
1. Tampilan Login
Pengujian Sistem yang pertama masuk ke web Simpuskesmas, berikutnya user
harus mengisi username dan password seperti gambar 4.

Gambar 4. Tampilan Login Admin

2. Tampilan Input Data Pendaftaran

12
Untuk pengujian input pendaftaran seperti pada gambar 5.

Gambar 5. Input Data Pendaftaran


3. Tampilan Rekam Medis
Tampilan Rekam tampak pada gambar 6.

Gambar 6. Tampilan Input Data Rekam Medis

4. Tampilan Input Rujukan


Pengujian Input Rujukan seperti pada gambar 7.

13
Gambar 7. Tampilan Input Data Rujukan

5. Tampilan Simpuskesmas
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpuskesmas) Berbsis Cloud
Computing dapat menghasilkan laporan-laporan seperti Pasien, Laporan
Pemakaian Obat, Laporan Rujukan, Laporan Rekam Medis.
a. Laporan Pasien

Laporan Pasien seperti pada gambar 8.

Gambar 8. Tampilan Laporan Pasien

b. Laporan Rujukan
Laporan Rujukan seperti pada gambar 9.

14
Gambar 9. Tampilan Laporan Rujukan

b. Laporan Rekam Medis


Laporan Rekam Medis seperti pada gambar 10.

Gambar 10. Tampilan Laporan Rekam Medis (Wibisono


& Munawaroh, Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpuskesmas)
berbasis Cloud Computing, 2012)

2.4 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3)

Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktivitas dalam


bentuk tulisan diatas kertas, komputer, dan lain sebagainya dengan ilustrasi tulisan,
grafik, gambar, dan suara. Pencatatan kesehatan masyarakat berarti melakukan
pendokumentasian terhadap semua proses kegiatan pelayanan

15
kesehatan masyarakat yang dilakukan baik di dalam puskesmas, puskesmas pembantu,
puskesmas keliling, posyandu, maupun bidan desa. (Widyawati, 2009a) Pelaporan adalah
catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan hasilnya disampaikan
ke pihak yang berwenang atau berkaitan terhadap kegiatan tersebut. Laporan harus
disampaikan ke orang atau pihak lain dan proses laporan dilakukan secara tertulis.
Manfaat pelaporan antara lain: pertanggungjawaban otentik tentang pelaksanaan
kegiatan, memberi informasi terdokumentasi, bahan bukti kegiatan (bukti hukum), bahan
pelayanan, bahan penyusunan rencana dan evaluasi, serta bahan untuk penelitian.
Laporan yang lengkap terdiri atas unsur: pendahuluan (latar belakang, tujuan, ruang
lingkup); isi laporan (perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, hasil kegiatan secara
nvata, masalah dan hambatan, saran untuk tindak lanjut); dan jika diperlukan, dilengkapi
rekomendasi.
.(Tuwongkesong, Mandagi, & Kawatu, n.d.)

2.4.1 Pengertian
Sistem Pencataan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) merupakan pencatatan dan
pelaporan yang harus dibuat oleh puskesmas dan direkapitulasi setiap tingkat dengan
waktu tertentu yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana, dan kegiatan pokok yang
dilakukan serta hasil yang dicapai Puskesmas. .(Sari & Nugraha, 2016).
Pelaksanaan SP3 menganut konsep wilayah kerja Puskesmas, oleh karena itu
mencakup semua kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas: bidan di desa, Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Rl No
63/Menkes/SK/lll1981.

2.4.2 Tujuan
Tujuan umum SP3 adalah di dapatkan semua data hasil kegiatan puskesmas
termasuk puskesmas pembantu, puskesmas dengan ruang perawatan, puskesmas keliling,
bidan di desa, posyandu, dan sebagainya, dan data lainnya yang berkaitan, serta
dilaporkan data tersebut kepada jenjang administrasi di atasnya sesuai dengan kebutuhan
secara benar, akurat, berkala, teratur guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan
masyarakat. (“SIM SP3 Kinerja Aparatur Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Jawa
Barat Dalam Memberdayakan Sistem Informasi Manajemen Sistem

16
Pencatatan Dan Pelaporan Puskesmas (SIM SP3) Guna Meningkatkan Pelayanan Kepada
Masyarakat,” n.d.)
Tujuan khusus SP3 yaitu tercatatnya semua data hasil kegiatan puskesmas dan
data yang berkaitan dalam format-format yang telah di tentukan dengan benar dan
berkesinambungan, terlapornya data tersebut di jenjang administrasi yang lebih tinggi
sesuai dengan kebutuhan dan mempergunakan format yang telah ditetapkan secara benar,
berkelanjutan dan teratur, terolahnya data tersebut menjadi informasi di puskesmas dan di
setiap jenjang administrasi di atasnya, sehingga bermanfaat untuk mengetahui
permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat serta merumuskan cara penanggulangan
secara tepat. (“Pusat Data dan Informasi— Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,”
n.d.)

2.4.3 Manfaat

1. Memberi informasi tentang keadaan masalah atau kegiatan.


2. Sebagai bukti dari suatu kegiatan/peristiwa.
3. Bahan proses belajar dan bahan penelitian.
4. Sebagai pertanggungjawaban.
5. Bahan pem buatan laporan.
6. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
7. Bukti hukum.
8. Alat komunikasi dalam penyampaian pesan serta meningkatkan kegiatan peristiwa
khusus.

2.4.4 Jenis data yang dikumpulkan dan dicatat


meliputi:
1. Demografi (kependudukan) di wilayah kerja puskesmas.
2. Ketenagaan di puskesmas.
3. Sarana yang dimiliki puskesmas.
4. Kegiatan pokok puskesmas.
5. Laporan SP3 mempergunakan sistem tahun kalender.

17
2.4.5 Frekuensi dan jenis pelaporan
meliputi:
1. Laporan bulanan, meliputi:
a. Data Kesakitan (LB1)
b. Data Kematian (LB 2)
c. Gizi, KlA, imunisasi, Pengamatan Penyakit Menular (LB3)
d. Data Obat-obatan (LB4)
2. Laporan triwulan data kegiatan puskesmas, meliputi:
a. Kunjungan Puskesmas
b. Puskesmas
c. Pelayanan Medik Dasar Gigi-mulut
d. Kesling
e. Laboratorium
f. PKM (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat)
g. PSM (Peran Serta Masyarakat)
h. Rujukan
3. Laporan Tahunan, meliputi:
a. Umum dan fasilitas
b. Sarana
c. Tenaga
4. Laporan kejadian luar biasa (KLB)
Wabah/KLB: adalah peristiwa timbulnya penyakit yang mempunyai jumlah 2
kali lipat dari biasanya, atau penyakit yang sebelumnya tidak ada atau yang ditetapkan
oleh Pemerintah berdasarkan UU Wabah.
a) Formulir W1: dilaporkan dalam 24 jam, digunakan untuk melaporkan kejadian
luar biasa atau wabah. Satu helai formulir hanya dapat digunakan untuk melapor satu
jenis tersangka penyakit, melaporkan dengan cara yang tercepat: kurir, telpon, radio, dan
lainnya. Laporan W1 masih memberikan gambaran KLB/wabah secara kasar, oleh karena
itu harus segera diikuti dengan:
 Laporan penyelidikan sementara (PE)
 Rencana penanggulangan

18
b) Formulir W2: dilaporkan secara mingguan, yaitu laporan dari penyakit yang
berpotensi menimbulkan KLB atau wabah yang perlu dilaporkan secara rutin yaitu:
Kolera, Diare, pes, DHF (DBD), Rabies, Difteri, polio, pertusis, Campak dan penyakit
yang sedang menjadi wabah (SARS).

2.4.6 Mekanisme Pelaporan dan alur pelaporan


meliputi:
1. Laporan dari Pustu, BDD (Bidan di desa), Puskesmas keliling, Posyandu
disampaikan ke
pengelola SP2TP Puskesmas.
2. Pengelola menyusun dan mengkompilasi data yang bersumber dari: sensus harian
dan register.
3. Hasil kompilasi/olahan dimasukkan ke formulir laporan untuk dikirim ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
4. Hasil olahan dianalisis dan disajikan untuk mengambil keputusan (pada
lokakarya mini).

2.4.7 Sumber Data SP3


1. Kartu Individu (Kartu Rawat Jalan, Kartu Ibu, Kartu Anak, Dll)
2. Register (ada 42 macam register)
3. Laporan bulanan dan tahunan
a. Laporan bulanan (LB1, LB2, LB3, dan LB4)
b. Laporan tahunan (LT1, LT2, LT3)

2.4.8 Formulir yang digunakan saat pencatatan


1. Family Folder (berkas keluarga)
himpunan kartu individu suatu keluarga yang memperoleh pelayanan kesehatan
di puskesmas.
2. Kartu Tanda Pengenal Keluarga (KTPK)
alat untuk memudahkan pencatatan pencarian file keluarga yang telah mempunyai
family folder pada saat meminta pelayanan ulang Puskesmas.

19
KTPK diberikan 1 kali saja bagi pengunjung, oleh karena itu harus dibawa setiap
kali berkunjung dan tidak boleh hilang

Gambar 1. Contoh KTPK

3. Kartu Rawat Jalan


Alat pencatatan informasi pasien yang berkunjung ke Puskesmas dan untuk
mempelajari riwayat perkembangan kesehatan pasien.
4. Kartu Indeks Penyakit
Alat bantu untuk mencatat identitas klien, riwayat dan perkembangan penyakit.
Kartu indeks penyakit diperuntukkan penderita penyakit TBC paru dan kusta.
5. KMS Balita
Alat bantu untuk mencatat identitas, pelayanan dan pertumbuhan yang diperoleh
balita dan anak sekolah.
6. KMS Ibu hamil
Alat bantu untuk mengetahui identitas, mencatat perkembangan kesehatan ibu
hamil, pelayanan kesehatan ibu hamil dan pelayanan kesehatan yang diterima ibu
hamil.
7. KMS Usia lanjut
alat untuk mencatat kesehatan usia lanjut secara pribadi baik fisik maupun
psikososial, digunakan untuk memantau kesehatan, deteksi dini penyakit dan
evaluasi kemajuan kesehatan usila.
8. Register

20
Formulir untuk merekap dan mengkompilasi data kegiatan di dalam dan di luar
gedung Puskesmas, yang telah dicatat di kartu dan buku atau catatan kegiatan.
Beberapa jenis register, antara lain:

1. Register rawat jalan/rawat inap


2. Register kunjungan puskesmas
3. Register KIA
4. Register kohort ibu
5. Register kohort bayi/anak
6. Register penimbangan balita
7. Register pemeriksaan anak sekolah
8. Register KB
9. Register obat-obatan
10. Register Puskesmas
11. Register gizi
12. Registe laboratorium
13. Register PKM
14. Register kegiatan kesling
15. Register PSM
16. Register UKS

2.4.9 Jenis Laporan


Jenis laporan dibagi menjadi dua, yaitu laporan insidensial dan laporan berkala.
Laporan insidensial adalah laporan kejadian luar biasa atau darurat yang memerlukan
pelayanan dan bantuan cepat. Sementara laporan berkala, misalnya laporan harian,
mingguan, bulanan, triwulan, kuartalan, dan tahunan.
Salah satu laporan yang termasuk dalam SP2TP yaitu Laporan Bulanan Data
Kesakitan (LB 1). Laporan Bulanan Data Kesakitan (LB 1) adalah laporan bulanan data
kesakitan yang berisi distribusi kasus penyakit menurut kelompok umur serta kasus baru
ataupun kasus lama. Dengan adanya data dan informasi yang diperoleh dari laporan
bulanan data kesakitan (LB 1) ini, maka dinas kesehatan

21
dapat melakukan perencanaan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program
untuk mengupayakan suatu pemecahan maupun tindak lanjut.
2.5 Sumber data SP3
1. Kartu individu (kartu rawat jalan, kartu ibu, kartu anak, dll)
2. Register
a. Register Rawat Jalan (R.I) =
 Digunakan : unit pelayanan kesehatan (BP) di Puskesmas/ Pustu;
kegiatan Pusling; kegiatan posyandu (meja 5); kunjungan rumah
 Pasien : > 5 tahun, kecuali bumil/menyusui
 Pemegang : perawat/ dokter
 Kegiatan Pusling, posyandu, kunjungan rumah pada masing-masing
lokasi dibuatkan 1 buku R.I dan datanya tidak perlu dipindahkan ke
R.I dalam gedung Puskesmas/ Pustu
 Sumber Data : dalam gedung (Kartu status); luar gedung langsung
pasien (bila tidak ada kartu status)
b. Register Rawat Jalan Pelayanan Gigi (R.I.1) :
 Digunakan : unit pelayanan kesehatan gigi puskesmas
 Pemegang/ yang mengerjakan : Dokter gigi atau Perawat gigi
 Sumber data : kartu status kesehatan gigi
c. Register Ibu Hamil/ Menyusui (R.I.2) =
 Digunakan : Unit pelayanan KIA di Puskesmas/ Pustu; kegiatan
Pusling; kegiatan Posyandu (meja 5)
 Pasien : bumil dan ibu menyusui
 Pemegang/ petugas : Bidan / dokter
 Kegiatan di Pusling, Posyandu, kunjungan rumah pada masing- masing
lokasi dibuatkan 1 buku R.I dan datanya tidak perlu dipindahkan ke R.I.2
dalam gedung Puskesmas/ Pustu
 Sumber data : dalam gedung (Kartu status Bumil/ menyusui); luar gedung
(langsung masuk R.I.2)
d. Register Kesehatan Lingkungan (R.III) =
 Digunakan : kegiatan kesehatan lingkungan
 Pemegang : petugas kesehatan lingkungan

22
e. Register Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (R.IV) =
 Digunakan : unit PKM
 Pemegang/ yang mengerjakan : petugas PKM
 Catatan : kegiatan penyuluhan yang dilakukan semua program di
Puskesmas (register ini); masing-masing pengelola program membuat
buku bantu tentang kegiatan penyuluhan sebelum masuk register
f. Register Imunisasi (R.V) :
 Digunakan : kegiatan Posyandu (imunisasi-setiap posyandu 1 buku)
 Pasien : balita (1 buku); bumil (1 buku)
 Pemegang : juru imunisasi/ bidan
 Catatan : kegiatan masing-masing Posyandu dibuatkan 1 buku, masing-
masing untuk balita maupun ibu hamil
g. Register laboratorium (R.VI) =
 Digunakan : unit laboratorium Puskesmas
 Pemegang/ yang mengerjakan : petugas laboratorium
 Digunakan untuk mencatat kegiatan laboratorium baik aktif maupun pasif
(ACD dan PCD)
h. Register Obat-obatan (R. VII) =
 Digunakan : unit obat
 Pemegang : AA / petugas obat
 Sumber data : kartu status / pengeluaran obat Pustu/ pengeluaran obat
luar gedung lainnya/ pengeluaran obat lainnya
 Catatan :
 Semua pengeluaran/ pemasukan obat baik didalam gedung atau
diluar gedung dimasukan dalam register
 Untuk memasukan data diperlukan Buku bantu = Buku catatan
harian pengeluaran obat (CH 2)
 Untuk pengeluaran / penerimaan di Pusling/ luar gedung lainnya/
Pustu cukup masukan jumlah obat saja

23
 Masing-masing sumber pengadaan obat : Inpres (I), Askes (A),
Pemerintah Pusat (P) dan Pemerintah daerah (D), masing-masing
dapat dibuatkan 1 buku R.VII atau digabung jadi 1
i. Register Perawatan Darurat Puskesmas (R.VIII) =
 Digunakan : unit pelayanan darurat (BP) puskesmas; pasien gawat
darurat yang perlu pelayanan kesehatan secepatnya
 Pemegang/ yang mengerjakan : perawat / dokter
 Untuk pelayanan pasien gawat darurat, dilakukan tindakan medis
dahulu, kemudian dilaksanakan kegiatan administrasi
j. Register Rawat Tinggal (R.IX) =
 Digunakan : unit pelayanan rawat inap di Puskesmas yang
melaksanakan kegiatan rawat inap
 Pasien : semua pasien rawat inap
 Pemegang : perawat / dokter
 Sumber data pengisian : kartu status rawat inap (KP 1)
k. Register Catatan Medik (R.X) =
 Digunakan : Loket
 Pasien : untuk pasien dengan keluarga yang sebelumnya belum
punya nomor indeks (KTPK)
 Pemegang : petugas loket
 Catatan : Buku R.X di loket dibuat 2 buah = dalam wilayah dan luar
wilayah
l. Register Peran Serta Masyarakat (R.XI) =

 Digunakan : Unit PKM


 Kegiatan : pembinaan peran serta masyarakat, seperti
pengembangan desa, kader, gizi, pelatihan, dll
 Pemegang : Petugas PKM
 Buku R. XI : untuk mencatat semua kegiatan yang berkaitan PSM,
dilakukan oleh semua program di Puskesmas maka dicatat di buku
register ini; serta semua petugas membuat Buku bantu sebelum
dimasukkan dalam buku register ini

24
m. Register Perawatan Kesehatan Masyarakat (R.XII) =

 Digunakan : unit pelayanan perawatan kesmas di Puskesmas


 Pasien : pasien yang perlu tindak lanjut kunjungan rumah/ hasil
pengkajian pasien di format asuhan keperawatan
 Pemegang : Perawat/ bidan/ dokter
 Sumber data : data kunjungan rumah
n. Register UKS/UKGS, bagi SD/SMP/SMU (R.XIII) =
 Digunakan : unit UKS/UKGS
 Kegiatan penjaringan di SD/SMP/SMU
 Sumber data : buku bantu kegiatan UKS/UKGS; petugas
UKS/UKGS agar membuat buku bantu sendiri tentang kegiatan
penjaringan di UKS/UKGS sebelum dimasukan dalam Buku
Register ini

o. Register Peralatan (R. XIV) =

 Digunakan : Tata Usaha


 Kegiatan : mencatat penerimaan dan penyebaran barang baik medis
maupun non medis, juga kendaraan
 Pemegang : Petugas TU
 Sumber data : SBBK (Surat Barang Bukti Keluar) / pengiriman
barang yang berasal dari pengirim barang baik Pusat, maupun
Pemda, atau dari sumber lain yang sah
 Sebaiknya dibuat Buku register tersendiri untuk peralatan medis, non-
medis, dan kendaraan

p. Register Ketenagaan (R.XV) =

 Digunakan : Tata Usaha


 Kegiatan : mencatat data ketenagaan
 Pemegang/ yang mengerjakan : Petugas tata usaha
 Sumber data : Surat Pengangkatan/ pemberhentian sebagai pegawai baik
PNS, PTT, maupun pegawai tidak tetap lainnya

25
q. Catatan Harian Data Kesakitan Perdesa (C.1) =

 Digunakan : unit Pengobatan (BP)


 Sebagai perantara rekapitulasi data kesakitan dan untuk mengetahui
penyebaran penyakit di desa wilayah kerja puskesmas
 Pemegang : Perawat/ dokter
 Sumber data : R.I.1 baik dalam gedung maupun luar gedung dan
Pustu

r. Catatan Harian Pengeluaran Obat (C.2) =

 Digunakan : unit obat (apotik)


 Sebagai perantara untuk merekapitulasi pengeluaran obat perhari
sebelum dimasukan dalam R.VII (register obat-obatan)
 Pemegang : AA/ petugas obat
 Sumber data : R.I/ R.I.1/ R.I.2 baik dalam gedung maupun luar
gedung atau dari Kartu status

s. Rekapitulasi Data Kesakitan (K.IV) =

 Digunakan : unit pengobatan (BP)


 Sebgai perantara rekapitulasi data kesakitan, yaitu menjumlah
kunjungan penyakit pada akhir bulan
 Pemegang : perawat/ dokter
 Sumber data : C.1

t. Buku Catatan Harian Kunjungan Pasien

 Digunakan : Loket
 Pemegang/ yang mengerjakan : Petugas loket
 Manfaat :
- Mengetahui jumlah kunjungan Puskesmas perhari
- Mengetahui jumlah penerimaan uang restribusi perhari
3. Laporan tahunan

26
a. Laporan bulanan : LB1 (laporan bulanan data kesakitan); LB3 (Laporan
bulanan Gizi, KIA, KB, Imunisasi, P2M); LB2 (laporan bulanan data
kematian); LB4 (laporan bulanan data obat-obatan) Laporan tersebut
dikirim setiap bulan ke Dinkes Dati II paling lambat tgl 5 bulan berikutnya,
untuk laporan dari masing-masing Pustu, BP, KIA swasta paling lambat tgl
2 bulan berikutnya ke pelaksana program di Puskesmas
b. Laporan Triwulan : laporan kegiatan Puskesmas yang dilaporkan setiap
tanggal 5 bulan berikutnya dari bulan terakhir pada triwulan tsb ke Dinkes
Dati II
c. Laporan tahunan : dilaporkan paling lambat tgl 5 bulan Januari tahun
berikutnya, laporan hanya dibuat satu kali dalam satu tahun.
(Widyawati, 2009)

2.6 Kompilasi dan Analisis Data

2.6.1 Pegertian Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses atau upaya pengolahan data menjadi
sebuah informasi baru agar karakteristik data tersebut menjadi lebih mudah dimengerti
dan berguna untuk solusi suatu permasalahan. Analisis data juga dapat didefinisikan
sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengubah data hasil dari penelitian menjadi
sebuah informasi baru yang dapat digunakan dalam membuat kesimpulan.

Adapun pengertian Analisis Data menurut beberapa ahli, yaitu Taylor (1975) dan
Lexy J. Moleong (2002). menurut Taylor (1975), Analisis Data adalah proses yang
merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide)
seperti yang disaankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada
hipotesis. Menurut Dwi Prastowo Darminto, Analisis diartikan sebagai penguraian
suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan
antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan
(Kurniawan, 2019).

A. Jenis Analisis Data

27
1. Analisis Data Secara Deskriptif
pengertian analisis data secara deskripsi adalah teknik analisis yang digunakan
dalam menganalisis data dengan membuat gambaran data-data yang terkumpul
tanpa membuat generalisasi dari hasil penelitian tersebut.

Beberapa yang termasuk di dalam teknik analisis data secara deskriptif misalnya
menyajikan data ke dalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekuensi, diagram,
dan lain-lain.
2. Analisis Data Inferensial
analisis data inferensial adalah teknik analisis data dengan menggunakan statistik
dengan cara membuat kesimpulan yang berlaku secara umum.
Analisis jenis ini menggunakan rumus statistik tertentu. hasil perhitungan rumus
tersebut akan menjadi dasar dalam generalisasi, dengan kata lain analisis infersial
ini berfungsi membuat hasil suaatu penelitian sampel untuk populasi.

B. Langkah dan Prosedur Analisis Data

Dalam analisis data terdapat langkah-langkah dan prosedur yang harus


dilaksanakan sehingga dalam melaksanakan analsis data dapat dilakukan dengan benar,
yaitu:

1. Pengumpulan Data, tahap awal dari aktivitas analisis data adalah pengumpulan
data yang akan di analisis.
2. Tahap Editing, tahap ini merupakan tahan pemeriksaan kejelasan dan
kelengkapanterkait pengisisan instrumen pengumpulan data.
3. Tahap Koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi terhadap semua
pernyataan yang ada pada instrumen pengumpulan data berdasarkan variabel
yang sedang diteliti
4. Tahap Pengujian, yaitu proses pengujian kualitas data baik dari sisi validitas dan
realibilitas instrumen dari pengumpulan data.
5. Tahap Mendeskripsikan Data, yaitu proses membuat deskripsi data dengan
menyajikan dalam bentuk tabel frekuensi atau diagram dengan beragam

28
ukuran tendensi sentral maupun ukuran dispersi. Tujuannya adalah agar
memahami karakteristik data sampel dari suatu penelitian
6. Tahap Pengujian Hipotesis, yaitu merupakan tahap dimana proses pengujian
terhadap proposisi apakah bisa diterima atau ditolak, apakah memiliki makna
atau tidak. Berdasarkan tahap inilah nantinya akan dibuat kesimpulan atau
keputusan.
C. Manfaat Analisis Data
1. Mendapatkan hasil pengukuran yang lebih jelas
2. proses identifikasi lebih relible
3. Memungkinkan untuk melakukan identifikasi pada hal-hal yang penting
4. Dapat dilihat secara visual sehingga membantu dalam mengambil keputusan
secara cepat dan tepat
5. Memiliki esadaran yang lebih baik mengenai potensi dari pelanggan.

2.6.2 Kompilasi Data

A. Pengertian Kompilasi Data

Kompilasi adalah suatu proses penggabungan serta menterjemahkan sesuatu


(source program) menjadi bentuk lain. Kompilasi merupakan teknik dalam melakukan
pembacaan suatu program yang ditulis dalam bahasa sumber, kemudian diterjemahkan ke
dalam suatu bahasa lain yang disebut bahasa sasaran.

Dalam melakukan proses penerjemahan tersebut, sudah barang tentu kompilator


akan melaporkan adanya keanehan-keanehan atau kesalahan yang mungkin
ditemukannya. Proses penerjemahan yang dilakukan oleh kompilator ini disebut proses
kompilasi (compiling) (Data Dasar Puskesmas, 2016).

Kompilator (compiler) adalah sebuah program yang membaca suatu


programyang ditulis dalam suatu bahasa sumber (source language) dan
menterjemahkannya ke dalam suatu bahasa sasaran (target language). Proses kompilasi
dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu

1. analisa

29
program sumber dipecah-pecah dan dibentuk menjadi bentuk antara
(intermediate representation). Secara umum proses dalam tahap analis terdiri dari 3
bagian utama, yaitu*

a. penganalisa leksikal
Penganalisa Leksikal merupakan tahap membaca program sumber krakter demi
karaker mengacu pada pila keentuan dalam bahasa sumber tuap token yg
dihasilkan disimpan ke dalam tabel simbol karekter yang tidak mengikuti pola
akan di laprkan sebagai tidak diknal
b. penganalisa sintaks
pada tahap ini merupaka tahap menganalisa kesesuain pola deretan token dengan
aturan yang ditentukan dalam bahasa sumber (perbaris)
c. penganalisa semantic
memeriksa token dan ekspresi dari batasan yang di tetapkan

2. sintesa

membangun program sasaran yang diinginkan dari bentuk antara Untuk tahap
sintetis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu

a. pembangkit kode antara


membangkitkan kode antara berdasarkan pohon parsing , selanjutnya
diterjemahkan oleh waktu penerjemah berdsarkan sintaks
b. pengoptimal kode
Melakukan optimisi (penghemaan space dan waktu komputasi )
c. pembangkit kode
Membangkitkan kode dalam bahasa tingkat tinggi

2.7 Langkah Manajemen Data di Komputer

Dalam perkembangan manajemen data kita saat ini masuk pada era teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) dan dalam ilmu kesehatan di sebut e- Kesehatan
menurut WHO secara singkat adalah penggunaan TIK untuk kesehatan. Dalam arti luas,
e-Kesehatan berhubungan dengan upaya meningkatkan arus

30
informasi, melalui sarana elektronik, untuk mendukung pelayanan kesehatan dan
pengelolaan sistem kesehatan ( Daryo soemitro, 2016).

Penerapan TIK dalam kesehatan yaitu berupa manajemen data di komputer untuk
mendukung pelayanan kesehatan. Manajemen data adalah suatu Proses pengelolaan data
sehingga dapat digunakan sebagai sumber (informasi/analisis) yang dapat dipercaya untuk
perorangan atau umum (Djoko Kartono, 2009). Adapun langkah manajemen data di
komputer akan di bahas atau di jelaskan pada bagian ini.

A. Bagan Langkah Atau Tahapan Manajemen Data Di Komputer

INPUT

Input bertujuan untuk pengumpulan data saat berada di lapangan sehingga data yang akan
kita masukan benar adanya tidak ada rekayasa.

 Editing adalah pengecekan data sehingga data tidak ada yang terlewat
pengecekan di sini di maksutkan untuk pengecekan di lapangan atau saat
pengumpulan data
 Cleaning adalah proses untuk menguji kebenaran data saat berada di lapangan
atau saat pengumpulan data tujuannya agar data yang akan kita masukan ketahap
berikutnya benar-benar valid.

PROSES

Proses dalam manajemen data komputer adalah untuk memasukan data pada komputer
dengan langkah atau tahapan yang sudah di tentukan

31
 Editing adalah proses untuk mengecek sihingga data tersebut siap untuk di
masukan dalam komputer, data di sini seperti kelengkapan jawab dan
keterbacanya tulisan.
 Coding adalah proses untuk mengklasifikasikan jawaban menurut jenis atau
macamnya, biasanya pengklasifikasikan di tandain dengan angka.
 Data entry adalah memasukan data ke perangkat lunak (software) seperti
Microsoft excel, Microsoft word, power poin, dan lain-lain seperti gamabr

Gambar: data Microsoft excel


 Cleaning adalah proses untuk mengecek kembali data yang sudah di masukan
kedalam prangkat lunak sehingga tau letak kesalahan dan bisa di perbaiki
 Analisis adalah proses merubah data menjadi informasi atau pengetahuan
sehingga layak untuk di simpan sebagai arsip atau di sebar luaskan untuk
kepentingan informnasi atau pengetahuan sang pembaca atau penerima data.

5
3 3
4

3
1 1 1
2

0 Kurus Normal Obesitas

Laki-lakiPerempuan
Gambar: setelah di analisi dan di rubah dalam bentuk diagram.

32
OUTPUT
Setelah data di proses kita akan mendapatkan sebuah informasi yang mudah di
pahami seorang pembaca atau penerima informasi trsebut.

2.8 Penyajian Data


Hasil rekaman kegiatan Puskesmas yang berupa pencatatan yang berupa data
dasar yang perlu dikompilasi atau dikelola agar dapat disajikan sebagai informasi atau
dasar pertimbangan dalam menetapkan tindak lanjut langkah operasionalnya. Penyajian
data dapat berbentuk tulisan atau karangan, tabel, grafik maupun diagram tergantung dari
tujuan/kepentingan yang ingin dicapai atau diketahui.

1. Bentuk tulisan atau kalimat


Penyajian dalam bentuk tulisan atau kalimat biasanya digunakan untuk membuat
laporan eksekutif, laporan tahunan dan pembuatan proposal. Dalam penulisan kalimat
akan menggambarkan :

a. Kondisi awal program yang dilaksanakan atau latar belakang masalah yang
dihadapi.
b. Gambaran singkat yang akan dicapai di masa yang akan datang sebagai
tujuan.
c. Kebijakan yang akan ditempuh.
d. Strategi operasionalnya.
e. Hasil-hasil yang dicapai.
f. Kesimpulan dan saran.
Contoh penyajian data dalam bentuk tulisan/kalimat :

a. Luas wilayah kerja Puskesmas B 45Km2


b. Jumlah penduduk Puskesmas B 50.000 ribu jiwa
c. Daerah kerja Puskesmas B terdiri dari 10 desa, dengan 9 puskesmas
pembantu, 8 bidan desa dan 1 unit puskesmas keliling.
2. Bentuk tabel
a. Tabel distribusi frekuensi
Tabel ini merupakan bentuk tabel yang sederhana.Biasanya data terdiri dari
1 variabel disertai dengan frekuensi masing-masing, kategori dan variabel

33
tersebut.Tabel ini biasanya terdiri dari 2 kolom, dimana kolom pertama terdiri dari
kategori atau kelompok dari variabel yang diamati dan dicatat, sedangkan kolom kedua
berisi frekuensi dari masing-masing kategori.

Contoh :

Tabel no. Jumlah Pemilikan Jamban Penduduk di Desa A 1998

Jenis Jamban Frekuensi

Leher angsa 76

Cemplung 210

Lain-lain 25

Jumlah 311

b. Tabel kontingensi atau tabulasi silang


Untuk data yang terdiri dari 2 variabel atau 2 faktor dimana variabel yang satu
terdiri dari b kategori dan variabel yang lain terdiri dari k kategori, maka dapat dibuat
tabel kontingensi atau tabulasi silang b X k dengan b menyatakan banyak baris dan k
menyatakan banyak kolom. Bentuk tabel ini biasanya digunakan untuk mengetahui
hubungan antar variabel atau membedakan proporsi suatu kejadian antar kelompok yang
berbeda.

Contoh :

Tabel 3 cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas X


Kabupaten Y tahun 2000 dan 2001

Desa Cakupan Persalinan oleh tenaga kesehatan dalam (%)

2000 2001

34
A 72 76

B 73 78

C 28,2 34,2

D 38 39,4

Rata-rata 52,8 56,9

3. Bentuk gambar atau grafik


a. Grafik batang/balok (bar chart)
Tujuan dari grafik ini adalah :

1) Melihat kecenderungan data/pengamatan menurut waktu (dimana sumbu X berisi


data waktu dan sumbu Y menunjukkan frekuensi nilai dari variabel data.
2) Membandingkan beberapa pengamatan data menurut tempat dan jenis atau
kategori tertentu.
Contoh:

35
(Kemenkes, 2018)

b. Grafik lingkaran (pie chart)


Bentuk penyajian ini adalah penyajian data yang menggambarkan distribusi dari
suatu data.Biasanya grafk lingkaran penyajian berbentuk presentase.Satu lingkaran
menggambarkan proporsi 100%, yang terbagi menjadi komponen- komponennya.

Contoh :

c. Grafik garis

36
Bentuk penyajian ini untuk melihat kecenderungan dari waktu ke waktu dalam
suatu pengamatan.Pada sumbu Y dapat berupa angka mutlak, presentase, rasio dan
rate.Sedangkan pada sumbu X berisi data waktu (tahun, bulan dan minggu atau hari
tergantung kepentingan dan tujuan analisisnya).

Contoh : Grafik Kejadian Diare Pertahun Di Wilayah

Puskesmas III Denpasar Timur Tahun 2004

d. Grafik gambar (pictogram)


Bentuk penyajian ini digunakan untuk menggambarkan suatu visualisasi data
bagi masyarakat yang tidak bisa membaca data.Biasanya gambar yang digunakan adalah
simbol-simbol atau gambar-gambar tertentu, yang masing- masing simbol
menggambarkan jumlah tertentu.

Contoh :

Jumlah Kematian Penderita DHF Di Puskesmas A, Kab B Tahun 1998

37
e. Grafik Peta (Carto gram)
Bentuk dari penyajian ini untuk menggambarkan suatu data (absolut) berdasarkan
letak geografis (peta).Untuk menggambarkan jumlah kejadian digunakan gambar dan
simbol.

Contoh :

f. Grafik pencar (Scatter diagram)


Grafik ini dipakai untuk menyajikan hubungan (korelasi) antara dua variabel
yang saling berkaitan.Penyajian grafik yang diperoleh dari hasil pancaran data (titik-titik
frekuensi data yang menyebar) di sekitar standar yang ditetapkan.Contoh KMS balita
yang menggambarkan perkembangan berat badan hasil penimbangan posyandu setiap
bulan.

Contoh :

38
(Widyawati, 2009b)

2.9 Pemanfaatan data di Puskesmas

1. Deteksi Dini Penyakit.


Oleh karena itu upaya yang terbaik adalah dengan mencegah kejadian penyakit
tidak menular melalui pengendalian faktor risikonya. Salah satunya dengan
melakukan pemeriksaan/ screening/ deteksi dini.
2. Deteksi KLB.
Kejadian Luar Biasa (KLB) : adalah timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian
dan atau meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu
(Undang-undang Wabah, 1969).
Memiliki tujuan : Mencegah meluasnya (penanggulangan) dan Mencegah
terulangnya KLB di masa yang akan datang terulangnya KLB di masa yang akan
datang (pengendalian).
3. Mengetahui Pola Penyakit.
Memperoleh informasi tentang pola penyakit sehingga digunakan sebagai bahan
pertimbangan didalam menyusun suatu perencanaan, penanggulangan dalam
masalah kesehatan, serta juga menentukan prioritas kesehatan masyarakat.
4. Mengetahui Distribusi Penyakit.
Memperoleh Informasi tentang distribusi penyakit sehingga digunakan sebagai
bahan pertimbangan didalam menyusun suatu perencanaan,

39
penanggulangan dalam masalah kesehatan, serta juga menentukan prioritas
kesehatan masyarakat.
5. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS).
Sistem informasi pada pelaksanaan program KIA sudah ada sejak tahun 1985 di
Indonesia dengan menggunakan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS). PWS
digunakan sebagai alat untuk memantau program terkait KIA di suatu wilayah
secara kontinyu. Sehingga jika terjadi sesuatu dapat ditindaklanjuti secara cepat
dan tepat. Program KIA yang dipantau dengan PWS meliputi pelayanan ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, KB, bayi baru lahir
(dengan atau tanpa komplikasi), bayi, dan balita.
(dr. Kristiani, 2015)

2.10 Keunggulan Komparatif SIMPUS

1. Program didesain under Windows sehingga lebih mudah dalam operasional dan
menarik dalam laporan - laporan yang dihasilkan.
2. Dengan data-data yang up to date akan dapat dibuat analisa-analisa yang
mendukung kebijakan Pemda.
3. Pelayanan terintegrasi dari bagian Pendaftaran hingga bagian Obat, sehingga
meminimalisasi pemakaian kertas.
4. Pengelolaan database yang dapat diakses bersama ( terbentuk Bank Data
Kesehatan Daerah ).
5. Dapat menampilkan sekaligus mencetak per-kategori yang dikehendaki ataupun
rekap keseluruhan berkenaan dengan masalah kesehatan.
6. SIMPUS dapat bekerja secara multi user maupun stand alone.
7. SIMPUS dapat dipakai dalam jaringan Terpusat maupun Terdistribusi.
(sutanto, 2010)

40
BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah program aplikasi


yang dikembangkan khusus dari puskesmas, untuk puskesmas dengan melihat
kebutuhan dan kemampuan puskesmas dalam mengelola, mengolah dan memelihara
data-data yang ada.SIMPUS adalah aplikasi yang bersifat single user atau hanya dapat
diaplikasikan hanya oleh satu orang pada saat itu. Sistem Pencatatan Pelaporan Terpadu
Puskesmas (SP2TP) adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana,
tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Sumber Data SP3: Kartu Individu (Kartu Rawat Jalan, Kartu Ibu, Kartu Anak, Dll),
Register (ada 42 macam register), Laporan bulanan (LB1, LB2, LB3, dan LB4), Laporan
tahunan (LT1, LT2, LT3). Langkah manajemen data di komputer: mengkode data (data
coding), menyunting data (data editing), membuat struktur data (data structure) dan file
data (data file), memasukkan data (data entry), membersihkan data (data cleaning).
Penyajian data dapat berbentuk tulisan atau karangan, tabel, grafik maupun diagram
tergantung dari tujuan/kepentingan yang ingin dicapai atau diketahui.

3.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini penulis berharap dapat pengetahuan bagi pembaca
pada umumnya dan bagi penulis sendiri khususnnya mengenai sistem manajemen
database. Terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini terutama pada
bagian sub bab sumber data.

41
DAFTAR PUSTAKA

Sibuea, F. (2016). Sistem Informasi Puskesmas (SIP) . Buletin Jendela Data dan
Informasi Kesehatan.
Wibisono, S., & Munawaroh, S. (2012). Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
(Simpuskesmas) berbasis Cloud Computing. Jurnal Teknologi Informasi
DINAMIK.
Kemenkes. (2018). HASIL UTAMA RISKESDAS 2018. RISKESDAS 2018.

Pusat Data dan Informasi—Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (n.d.).

Retrieved October 21, 2019, from

http://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/16101300001/sosialisasi- rancangan-

pedoman-sistem-informasi-pencatatan-dan-pelaporan-jejaring- puskesmas.html

Sari, I. R., & Nugraha, F. (2016). SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN

PELAPORAN PUSKESMAS PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK

PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS. Simetris:

Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 7(1), 251–256.

https://doi.org/10.24176/simet.v7i1.511

SIM SP3 Kinerja Aparatur Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dalam

Memberdayakan Sistem Informasi Manajemen Sistem Pencatatan Dan

Pelaporan Puskesmas (SIM SP3) Guna Meningkatkan Pelayanan Kepada

Masyarakat. (n.d.). Retrieved October 21, 2019, from https://text-

id.123dok.com/document/9ynengvpy-sim-sp3-kinerja-aparatur-dinas-

kesehatan-kesehatan-provinsi-jawa-barat-dalam-memberdayakan-sistem-

informasi-manajemen-sistem-pencatatan-dan-pelaporan-puskesmas-sim- sp3-

guna-meningkatkan-pelayanan-kepada-masyarakat.html

42
Tuwongkesong, F., Mandagi, C. K. F., & Kawatu, P. A. T. (n.d.). ANALISIS

PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS PADA SISTEM

INFORMASI MANAJEMEN DI PUSKESMAS WENANG KOTA

MANADO. 8.

Widyawati, I. A. C. (2009a). Bahan Kuliah Manajemen Data Puskesmas. Bali.

Widyawati, I. A. C. (2009b). Bahan Kuliah Manajemen Data Puskesmas. Bali.

Data Dasar Puskesmas. (2016). KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA , 13-15.
Kurniawan, A. (2019). Analisis.
Kemenkes. (2018). HASIL UTAMA RISKESDAS 2018. RISKESDAS 2018.

Pusat Data dan Informasi—Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (n.d.).

Retrieved October 21, 2019, from

http://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/16101300001/sosialisasi- rancangan-

pedoman-sistem-informasi-pencatatan-dan-pelaporan-jejaring- puskesmas.html

Sari, I. R., & Nugraha, F. (2016). SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN

PELAPORAN PUSKESMAS PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK

PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS. Simetris:

Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 7(1), 251–256.

https://doi.org/10.24176/simet.v7i1.511

SIM SP3 Kinerja Aparatur Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dalam

Memberdayakan Sistem Informasi Manajemen Sistem Pencatatan Dan

Pelaporan Puskesmas (SIM SP3) Guna Meningkatkan Pelayanan Kepada

Masyarakat. (n.d.). Retrieved October 21, 2019, from https://text-

43
id.123dok.com/document/9ynengvpy-sim-sp3-kinerja-aparatur-dinas-

kesehatan-kesehatan-provinsi-jawa-barat-dalam-memberdayakan-sistem-

informasi-manajemen-sistem-pencatatan-dan-pelaporan-puskesmas-sim- sp3-

guna-meningkatkan-pelayanan-kepada-masyarakat.html

Tuwongkesong, F., Mandagi, C. K. F., & Kawatu, P. A. T. (n.d.). ANALISIS

PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS PADA SISTEM

INFORMASI MANAJEMEN DI PUSKESMAS WENANG KOTA

MANADO. 8.

Widyawati, I. A. C. (2009a). Bahan Kuliah Manajemen Data Puskesmas. Bali.

Widyawati, I. A. C. (2009b). Bahan Kuliah Manajemen Data Puskesmas. Bali.

Kemenkes. (2018). HASIL UTAMA RISKESDAS 2018. RISKESDAS 2018.

Pusat Data dan Informasi—Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (n.d.).

Retrieved October 21, 2019, from

http://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/16101300001/sosialisasi- rancangan-

pedoman-sistem-informasi-pencatatan-dan-pelaporan-jejaring- puskesmas.html

Sari, I. R., & Nugraha, F. (2016). SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN

PELAPORAN PUSKESMAS PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK

PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS. Simetris:

Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 7(1), 251–256.

https://doi.org/10.24176/simet.v7i1.511

SIM SP3 Kinerja Aparatur Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dalam

Memberdayakan Sistem Informasi Manajemen Sistem Pencatatan Dan

Pelaporan Puskesmas (SIM SP3) Guna Meningkatkan Pelayanan

44
Kepada Masyarakat. (n.d.). Retrieved October 21, 2019, from https://text-

id.123dok.com/document/9ynengvpy-sim-sp3-kinerja-aparatur-dinas-

kesehatan-kesehatan-provinsi-jawa-barat-dalam-memberdayakan-sistem-

informasi-manajemen-sistem-pencatatan-dan-pelaporan-puskesmas-sim- sp3-

guna-meningkatkan-pelayanan-kepada-masyarakat.html

Tuwongkesong, F., Mandagi, C. K. F., & Kawatu, P. A. T. (n.d.). ANALISIS

PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS PADA SISTEM

INFORMASI MANAJEMEN DI PUSKESMAS WENANG KOTA

MANADO. 8.

Widyawati, I. A. C. (2009a). Bahan Kuliah Manajemen Data Puskesmas. Bali.

Widyawati, I. A. C. (2009b). Bahan Kuliah Manajemen Data Puskesmas. Bali.

dr. Kristiani, S. (2015). Manajemen data & penggunaan informasi di puskesmas.


sutanto. (2010). PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.

45

Anda mungkin juga menyukai