1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah guna memenuhi
tugas kelompok Sistem Informasi Keperawatan dengan judul " APLIKASI
SIMRS GOS"
Kami sangat berterima kasih karena dalam penulisan makalah ini tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak dan sumber yang dengan tulus turut
memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 4
1.2 Tujuan Penulisan Makalah ....................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah .................................................................... 5
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi SIM RS ......................................................................... 6
2.2 Mekanisme Kerja Aplikasi ...................................................... 6
BAB III METODE KERJA
3.1 Tahap Pembuatan Aplikasi ...................................................... 11
3.2 Cara Kerja Aplikasi ................................................................. 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Aplikasi ........................................................................... 14
4.2 Manfaat Aplikasi ...................................................................... 15
4.3 Kelebihan Aplikasi .................................................................. 15
4.4 Kekurangan Aplikasi ................................................................ 16
4.5 Pembahasan .............................................................................. 16
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 19
5.2 Saran ........................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Salah satu rumah sakit yang telah menggunakan SIMRS adalah Rumah
Sakit Umum Pemerintah Fatmawati yang berada di DKI Jakarta, Rumah sakit ini
telah menggunakan sistem tersebut di semua unit, SIMRS yang mereka gunakan
adalah SIMRS GOS. SIMRS GOS adalah sebuah sistem informasi manajemen
rumah sakit yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
dan dapat diperoleh secara gratis (marko ferdian salim, 2019). Penyelenggaraan
SIMRS dapat menggunakan aplikasi dengan kode sumber terbuka (open source)
yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan atau menggunakan aplikasi yang
dibuat oleh Rumah Sakit. Open source merupakan Source code dapat di buka dan
dimodifikasi, Orang lain dapat mengetahui cara kerja yang terdapat dalam
software dan sekaligus memperbaiki jika terdapat kelemahan-kelemahan,
Software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar
lisensi (freeware)
Apa saja yang menjadi faktor hambatan dan tantangan dari Sistem Informasi
Manajemen pada Rumah Sakit ?
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Definisi SIM RS
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan sarana
pendukung yang sangat penting bahkan telah menjadi kebutuhan mutlak bagi
rumah sakit. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi membuat
SIMRS menjadi semakin tinggi dalam pelayanan rumah sakit.
Rumah sakit harus merumuskan kebijakan strategis internal organisasi,
manajemen, dan sumber daya manusia serta harus mampu secara cepat dan
(SIMRS) yang terintegrasi sangat penting sebagai alat ukur kinerja organisasi,
maka perlu adanya laporan untuk manajemen RS maupun Dinas sesuai kebutuhan
yang mendasari organisasi responsif, inovatif, transparan, efektif, dan efisien
sebagai alat monitoring dalam implementasi secara terukur. SIMRS bermanfaat
dalam meningkatkan kinerja rumah sakit terhadap kecepatan pengambilan
keputusan dalam menyusun strategi (Pujihastuti et al., 2021)
6
mengasosiasikan identitas pengguna serta informasi kontrol akses ke
sistem dengan sesi pengguna
7
2. Validasi terhadap username dan password Dalam database aplikasi
SIMRS SMS
Untuk melakukan proses validasi username dan password pada
modul login, dilakukan proses pengubahan koding dalam pemrograman
simrs sms. Berikut pengubahan coding pada bagian user level.php untuk
menambahkan coding dengan algoritma MD5. $sql ="SELECT *
FROM m_login WHERE NIP = '".$NIP1."' AND PWD =
'".md5($_REQUEST['PWD'])."'";
Peneliti menggunakan kolom PWD sebagai variabel yang
dibutuhkan dalam proses penerapan algoritma MD5 pada modul login
untuk masuk ke modul masing-masing unit.
Hasil dari validasi username dan password yang dibaca dalam
database dengan kodingan program diatas, ketika sesuai maka form
aplikasi akan terbuka dan bisa diinputkan data, tetapi sebaliknya jika hasil
validasi username dan password tidak sama dengan yang ada dalam
database maka form aplikasi tidak akan terbuka. Hal ini sesuai dengan
teori dari penelitian (Khairina, 2011) bahwasannya terdapat tiga tahapan
dalam proses login yaitu identifikasi, otentikasi dan otorisasi 3 tahapan
tersebut terpenuhi dalam melakukan proses validasi terhadap username
dan password dari masing-masing modul yaitu modul unit pendaftaran,
unit pembayaran, unit rawat jalan, unit rawat inap, unit farmasi dan unit
laboratorium.
3. Pengujian sistem
Pengujian Sistem dilakukan pada proses pengubahan function MD5 di
kolom PWD pada database aplikasi SIMRS SMS dan validasi username
dan password untuk akun pengguna.
4. Pengubahan Function MD5
Hasil dari pengubahan function MD5 di kolom PWD akan menghasilkan
kombinasi sejumlah karakter dan huruf yang mana ini adalah password
yang dienkripsi menggunakan algoritma MD5.
8
Gambar 1.2. Setting Function MD5 Untuk Unit Laboratorium
Pada contoh diatas user dengan NIP: laboratorium dengan password PWD awal
yaitu 12345, setelah dilakukan penerapan algoritma MD5 maka kolom PWD
dalam hal ini password akan berubah menjadi kombinasi huruf dan angka
sebagai berikut f52898f49a9b35264b23efbbf5a573bd
9
Gambar 2.1. Modul Login Aplikasi SIMRS SMS
2. Validasi
Hasil dari validasi username dan password yang dibaca dalam database
dengan kodingan program yang telah dibuat, ketika sesuai maka form
aplikasi akan terbuka dan bisa di inputkan datanya, tetapi sebaliknya jika
hasil validasi username dan password tidak sama dengan yang ada dalam
database maka form aplikasi tidak akan terbuka.
Gambar 2.2 Hasil Login Pada Modul Pendaftaran Aplikasi SIMRS SMS
10
BAB III
METODE KERJA
3.
11
4. Jika ingin mendaftarkan pasien, klik icon di pojok kanan atas “Pasien
Baru”
6. Jika sudah klik simpan di pojok kanan bawah atau bisa juga klik ALT+S
12
7. Banyak fitur lain juga seperti data obat, alat kesehatan,APD, ketersediaan
ruangan, jadwal operasi, rekap pasien masuk, rekap pasien dirawat dan
rekap pasien keluar. Ini dapat diakses dengan mengklik icon garis 3 pada
pojok kiri.
13
BAB IV
PEMBAHASAN
14
Gambar 3.3 Jumlah kunjungan, yang sedang login, dan keluhan pasien
15
amat mudah dalam menemukan data pasien dan proses simpan maupun
output yang dibutuhkan.
● Menyederhanakan rangkaian aktivitas di rumah sakit yang tersusun secara
rapi dan sistematis melalui sistem komputerisasi sehingga berdampak pada
pelayanan yang lebih efisien, cepat, mudah dan transparan
● Semakin banyak rumah sakit yang telah menerapkan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) tentunya semakin mudah pemerintah
Indonesia mendapatkan perkembangan informasi kesehatan di tiap rumah
sakit serta di daerah-daerah
● meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit. Mutu merupakan
ukuran, derajat atau taraf tentang baik buruknya suatu produk atau jasa.
Dalam mengukur sebuah mutu baik itu barang atau jasa dari sebuah rumah
sakit dapat dilihat dari beberapa dimensi mutu itu sendiri salah satunya
yaitu reliabilitas yang merupakan kemampuan memberikan pelayanan
dengan segera, tepat (akurat) dan memuaskan.
4.4 Kekurangan aplikasi
● Sistem berjalan secara lokal, hanya dapat di akses di lingkungan rumah
sakit, pasien pun hanya bisa mendaftarkan dengan proses datang
langsung ke rumah sakit secara konvensional, informasi pun hanya
bisa di dapat dengan mengajukan pertanyaan ke petugas terkait.
● human error yang tinggi jika tanpa adanya edukasi atau
pendampingan dalam penggunaan sistem yang baik dan cerdas yang
dilakukan oleh pengguna/user.
16
1,5 juta kesalahan data yang terjadi di rumah sakit (HIMSS Analytics,
2008). Oleh karena itu, menyimpan informasi kesehatan dalam bentuk
elektronik dapat menimbulkan kekhawatiran bagi pasien maupun manajemen
rumah sakit seperti kebocoran data dan pembajakan akun merupakan ancaman
yang sangat serius bagi pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, keamanan
informasi kesehatan seperti ini memerlukan sistem keamanan untuk menjamin
informasi kesehatan seperti informasi biodata pasien dan rekam medis tetap
terjaga(McDermott et al., 2019).
Pada dasarnya, ancaman dan tindakan yang disengaja dapat sangat
merusak sistem informasi kesehatan dan akibatnya dapat mencegah
profesional untuk menggunakannya di kemudian hari. Selain itu, kurangnya
perlindungan yang memadai dalam menopang aspek kerahasiaan,
integritas dan ketersediaan untuk investigasi juga menjadi ancaman,
terutama di domain sistem informasi kesehatan. Hal ini memerlukan
pengolahan lebih dalam keamanan informasi serta perhatian khusus dari
sektor publik dan swasta.Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk
mengidentifikasi ancaman keamanan sistem informasi kesehatan adalah wajib.
Beberapa rumah sakit telah menggunakan SIMRS, dan menerapkan
sistem keamanan SIMRS, antara lain dalam penelitian Irlaili dan Rohmadi (2017)
, hasil penelitiannya di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
menunjukkan bahwa setiap unit di bagian rumah sakit hanya diterapkan satu
modul SIMRS yang diperlukannya saja, sehingga unit lain tidak dapat
menggunakan modul SIMRS yang tidak dibutuhkannya saja. Aturan
perubahan data pada sistem yaitu dapat diubah oleh seluruh pengguna
SIMRS sedangkan aturan penghapusan data hanyalah kewenangan dari
administrator SIMRS
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Waisantoro, Rohmadi, dan
Mulyono (2014), menunjukan bahwa RSUD Surakarta menggunakan SIMRS
dengan Otentikasi sistem keamanan yang kurang, dikarenakan otentifikasi
keamanan dari SIMRS tidak dapat mengidentifikasi user pada sistem tersebut.
Otentifikasi keamanan yang ada hanya sebagai jalur dimana user dapat
17
memasuki sistem tersebut. Sedangkan untuk keamanan data yang ada pada
SIMRS harusnya otentifikasi adalah bagian dari sesuatu juga berperan penting.
Pada RSU Haji Surabaya, dalam penelitian Yaner, Tanuwijaya, dan
Sutomo (2011) Instalasi SIMRS memiliki kekurangan pada keamanan fisik
dan lingkungan disebabkan karena belum adanya kontrol, aturan, kebijakan,
standar untuk perlindungan keamanan fisik dan lingkungan dan masih belum
lengkapnya batas perimeter, peralatan otentikasi, fasilitas untuk mendukung
dalam pemeliharaan dan perlindungan keamanan fisik dan lingkungan.
Penyalahgunaan password disebabkan belum adanya dokumen maupun
pernyataan tertulis untuk membuat manajemen password, belum terdapat
pemberian sanksi bagi pengguna yang melanggar password dan masih
banyaknya pengguna password yang belum memiliki kesadaran untuk
menjaga keamanan password.
Beberapa penelitian diatas menyebutkan bahwa pada dasarnya setiap
rumah sakit telah memiliki sistem keamanan pada SIMRSnya, akan tetapi
dalam pelaksanaannya masih saja terdapat kekurangan
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Makalah ini telah dibuat oleh penulis dengan tujuan supaya para pembaca
lebih mengetahui tentang sistem informasi manajemen Rumah Sakit terutama
untuk mahasiswa keperawatan agar mengerti alur manajemen rumah sakit
berbasis teknologi. Makalah yang dibuat oleh penulis jauh dari sempurna maka
penulis meminta saran dari para pembaca makalah ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
20