Anda di halaman 1dari 20

TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

Aplikasi SIMRS GOS Sistem Informasi Manjemen RS


Dosen Pengampu: Januar Rizqi,S.Kep.,Ns.,M.Sc

Disusun Oleh Kelompok II:

Ayu Dyah Pratiwi 21130016


Salsabila Putri Rahmawati 21130047
Clara Ivoni Pitta 21130052
Lusyana Manalu 21130061
Sevirastri Natasyayana Ruswanto 21130058
Didima Ndandirwalu 21130066
Apriani Mika Ria 21130078
Ainun Muhammad Thamrin 19130110
Normita Dian Mada Kaka 19130007
Josefa Reyaan 20130100

PRODI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah guna memenuhi
tugas kelompok Sistem Informasi Keperawatan dengan judul " APLIKASI
SIMRS GOS"

Kami sangat berterima kasih karena dalam penulisan makalah ini tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak dan sumber yang dengan tulus turut
memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih


terdapat banyak kekurangan karena terbatasnya pengalaman dan pengetahuan
yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Yogyakarta,14 April 2023

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 4
1.2 Tujuan Penulisan Makalah ....................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah .................................................................... 5
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi SIM RS ......................................................................... 6
2.2 Mekanisme Kerja Aplikasi ...................................................... 6
BAB III METODE KERJA
3.1 Tahap Pembuatan Aplikasi ...................................................... 11
3.2 Cara Kerja Aplikasi ................................................................. 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Aplikasi ........................................................................... 14
4.2 Manfaat Aplikasi ...................................................................... 15
4.3 Kelebihan Aplikasi .................................................................. 15
4.4 Kekurangan Aplikasi ................................................................ 16
4.5 Pembahasan .............................................................................. 16
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 19
5.2 Saran ........................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem Informasi Merupakan sebuah sistem formal, sosio teknikal, dan
organisasional yang dirancang untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan,
dan mendistribusikan informasi. Hampir semua institut sudah menggunakan
sistem informasi dalam menjalankan pekerjaannya. salah satu institut yang
menggunakannya yaitu Rumah sakit. Rumah sakit menggunakan sistem
informasi sebagai manajemen rumah sakit dan lain-lain. menurut data dari
kementrian kesehatan mencatat pada tahun 2021 jumlah rumah sakit di indonesia
sebanyak 2.522 unit. dari jumlah rumah sakit tersebut masih 48% rumah sakit
yang baru menggunakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan sistem
yang mendukung pengambilan keputusan bagi pihak manajemen dalam
menentukan strategi untuk mencapai tujuan penyelenggaraan rumah sakit (Rahaju,
dkk, 2013). Melalui SIMRS, setiap transaksi akan dicatat, diolah dan digunakan
untuk mendukung pelayanan yang tepat. Data yang terkumpul selanjutnya akan
diolah lagi sesuai dengan kaidah pengetahuan agar dapat membantu para
pengambil keputusan (baik klinis maupun manajemen) dalam membuat keputusan
terbaik bagi pasien dan manajemen rumah sakit.
Seiring dengan perkembangan teknologi, istilah SIMRS selalu berasosiasi
dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Hampir tidak mungkin
menerapkan SIMRS di era seperti sekarang tanpa investasi seperti perangkat
keras, perangkat lunak, sistem basis data, jaringan, dan SDM yang handal serta
manajemen RS yang komitmen dalam mengembangkannya. Perkembangan
sebuah Rumah Sakit tersebut akan membuat teknologi SIMRS juga akan semakin
maju dan kompleks. Di sinilah akan bermunculan tawaran penggunaan berbagai
subsistem lain seperti misalnya LIS (laboratory information system),
RIS(radiology information system), PACS (Picture Archiving and
Communication System), electronic prescribing dan lain sebagainya. Pada titik
inilah, era electronic medical record (rekam medis elektronik) atau lebih jauh lagi
electronic health record (rekam kesehatan elektronik) mulai hadir.

4
Salah satu rumah sakit yang telah menggunakan SIMRS adalah Rumah
Sakit Umum Pemerintah Fatmawati yang berada di DKI Jakarta, Rumah sakit ini
telah menggunakan sistem tersebut di semua unit, SIMRS yang mereka gunakan
adalah SIMRS GOS. SIMRS GOS adalah sebuah sistem informasi manajemen
rumah sakit yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
dan dapat diperoleh secara gratis (marko ferdian salim, 2019). Penyelenggaraan
SIMRS dapat menggunakan aplikasi dengan kode sumber terbuka (open source)
yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan atau menggunakan aplikasi yang
dibuat oleh Rumah Sakit. Open source merupakan Source code dapat di buka dan
dimodifikasi, Orang lain dapat mengetahui cara kerja yang terdapat dalam
software dan sekaligus memperbaiki jika terdapat kelemahan-kelemahan,
Software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar
lisensi (freeware)

1.2. Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa mampu
menganalisis perkembangan teknologi keperawatan atau teknologi kesehatan yang
dapat dimanfaatkan oleh keperawatan. Serta mempermudah bagi tenaga kesehatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif. Serta dapat
mengetahui gambaran sistem informasi manajemen di rumah sakit.

1.3. Rumusan Masalah

Apa saja yang menjadi faktor hambatan dan tantangan dari Sistem Informasi
Manajemen pada Rumah Sakit ?

5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Definisi SIM RS
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan sarana
pendukung yang sangat penting bahkan telah menjadi kebutuhan mutlak bagi
rumah sakit. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi membuat
SIMRS menjadi semakin tinggi dalam pelayanan rumah sakit.
Rumah sakit harus merumuskan kebijakan strategis internal organisasi,
manajemen, dan sumber daya manusia serta harus mampu secara cepat dan
(SIMRS) yang terintegrasi sangat penting sebagai alat ukur kinerja organisasi,
maka perlu adanya laporan untuk manajemen RS maupun Dinas sesuai kebutuhan
yang mendasari organisasi responsif, inovatif, transparan, efektif, dan efisien
sebagai alat monitoring dalam implementasi secara terukur. SIMRS bermanfaat
dalam meningkatkan kinerja rumah sakit terhadap kecepatan pengambilan
keputusan dalam menyusun strategi (Pujihastuti et al., 2021)

2.2 Mekanisme kerja aplikasi


Sebelum ke mekanisme kerja SIMRS maka kita akan melakukan login
kedalam sistem, pengguna diminta untuk menginputkan identitas user seperti
userid dan password sebagai antisipasi dalam hal pengamanan sistem. Password
dapat diubah sesuai dengan kebutuhan sedangkan userid tidak pernah diubah
karena berupa identitas unik yang merujuk ke pengguna tertentu. Jika userid dan
password yang diinputkan cocok maka pengguna memiliki hak untuk mengakses
sistem. Proses login memiliki mekanisme yang terdiri dari tiga tahap, yaitu
(Khairina, 2011):
1. Identifikasi. Tahap dimana pengguna memberitahukan identitas dirinya.
2. Otentikasi. Tahap dimana pengguna memverifikasi pengguna
menggunakan sesuatu yang diketahui, seperti kode PIN atau password;
juga sesuatu yang dimiliki, seperti kartu magnetik; dan sesuatu yang
menjadi ciri khas dari dirinya, seperti sidik jari.
3. Otorisasi. Tahap terakhir dimana jika identifikasi pengguna telah sukses
atau benar, maka sistem akan menyelesaikan proses loginnya dan

6
mengasosiasikan identitas pengguna serta informasi kontrol akses ke
sistem dengan sesi pengguna

Berikut tahap kerja SIMRS


1. Enkripsi password dengan menggunakan teknik kriptografi.
teknik kriptografi yaitu menggunakan algoritma MD5. Proses ini
melibatkan pengubahan function MD5 pada settingan databasenya. Tabel
dalam database aplikasi SIMRS yang akan dimodifikasi dengan
algoritma MD5 yaitu tabel m_login dimana pengubahan dilakukan untuk
kolom PWD akan diberikan function MD5.

Gambar 1.1 Setting Function MD5 Untuk Unit Pendaftaran


Pada proses pengubahan function MD5 ini, akan dilakukan proses
pengubahan function Null ke Function MD5, setelah diproses maka tampilan dari
kolom PWD yang memanfaatkan function MD5 akan tampak seperti diatas. Hal
ini teori penggunaan algoritma MD5 pada penelitian(Kadri, 2020).

7
2. Validasi terhadap username dan password Dalam database aplikasi
SIMRS SMS
Untuk melakukan proses validasi username dan password pada
modul login, dilakukan proses pengubahan koding dalam pemrograman
simrs sms. Berikut pengubahan coding pada bagian user level.php untuk
menambahkan coding dengan algoritma MD5. $sql ="SELECT *
FROM m_login WHERE NIP = '".$NIP1."' AND PWD =
'".md5($_REQUEST['PWD'])."'";
Peneliti menggunakan kolom PWD sebagai variabel yang
dibutuhkan dalam proses penerapan algoritma MD5 pada modul login
untuk masuk ke modul masing-masing unit.
Hasil dari validasi username dan password yang dibaca dalam
database dengan kodingan program diatas, ketika sesuai maka form
aplikasi akan terbuka dan bisa diinputkan data, tetapi sebaliknya jika hasil
validasi username dan password tidak sama dengan yang ada dalam
database maka form aplikasi tidak akan terbuka. Hal ini sesuai dengan
teori dari penelitian (Khairina, 2011) bahwasannya terdapat tiga tahapan
dalam proses login yaitu identifikasi, otentikasi dan otorisasi 3 tahapan
tersebut terpenuhi dalam melakukan proses validasi terhadap username
dan password dari masing-masing modul yaitu modul unit pendaftaran,
unit pembayaran, unit rawat jalan, unit rawat inap, unit farmasi dan unit
laboratorium.
3. Pengujian sistem
Pengujian Sistem dilakukan pada proses pengubahan function MD5 di
kolom PWD pada database aplikasi SIMRS SMS dan validasi username
dan password untuk akun pengguna.
4. Pengubahan Function MD5
Hasil dari pengubahan function MD5 di kolom PWD akan menghasilkan
kombinasi sejumlah karakter dan huruf yang mana ini adalah password
yang dienkripsi menggunakan algoritma MD5.

8
Gambar 1.2. Setting Function MD5 Untuk Unit Laboratorium

Pada contoh diatas user dengan NIP: laboratorium dengan password PWD awal
yaitu 12345, setelah dilakukan penerapan algoritma MD5 maka kolom PWD
dalam hal ini password akan berubah menjadi kombinasi huruf dan angka
sebagai berikut f52898f49a9b35264b23efbbf5a573bd

Berikut adalah contoh login dan validasi pengguna pada SIMRS


1. Login
Untuk melakukan proses validasi username dan password pada modul
login, dilakukan proses pengubahan koding dalam pemrograman simrs sms.
Hasil programnya dapat dilihat sebagai berikut:

9
Gambar 2.1. Modul Login Aplikasi SIMRS SMS

2. Validasi
Hasil dari validasi username dan password yang dibaca dalam database
dengan kodingan program yang telah dibuat, ketika sesuai maka form
aplikasi akan terbuka dan bisa di inputkan datanya, tetapi sebaliknya jika
hasil validasi username dan password tidak sama dengan yang ada dalam
database maka form aplikasi tidak akan terbuka.

Gambar 2.2 Hasil Login Pada Modul Pendaftaran Aplikasi SIMRS SMS

10
BAB III
METODE KERJA

3.1. Tahap Pembuatan Aplikasi


Arsitektur SIMRS paling sedikit terdiri atas:
a. Kegiatan pelayanan utama (front office); Setiap Rumah Sakit memiliki
prosedur yang unik (berbeda satu dengan lainnya), tetapi secara umum/generik
memiliki prosedur pelayanan terintegrasi yang sama yaitu proses pendaftaran,
proses rawat (jalan atau inap) dan proses pulang
b. Kegiatan administratif (back office);
c. Proses umum Back Office diantaranya perencanaan, pembelian/pengadaan,
pemeliharaan stok/inventory, pengelolaan Aset, pengelolaan SDM, pengelolaan
uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan lainnya). Proses back office ini
berhubungan dengan proses pada front office.
d. Komunikasi dan kolaborasi

3.2 Cara Kerja Aplikasi


1. Ketik web SIM RS sesuai dengan nama rumah sakitnya
2. Masukan ID pengguna, kata sandi, kode captcha

3.

11
4. Jika ingin mendaftarkan pasien, klik icon di pojok kanan atas “Pasien
Baru”

5. Lalu isikan sesuai data data pasien

6. Jika sudah klik simpan di pojok kanan bawah atau bisa juga klik ALT+S

12
7. Banyak fitur lain juga seperti data obat, alat kesehatan,APD, ketersediaan
ruangan, jadwal operasi, rekap pasien masuk, rekap pasien dirawat dan
rekap pasien keluar. Ini dapat diakses dengan mengklik icon garis 3 pada
pojok kiri.

13
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Aplikasi

Gambar 3.1 Aplikasi SIMRSGOS

Gambar 3.2 Cara masukan identitas pasien baru

14
Gambar 3.3 Jumlah kunjungan, yang sedang login, dan keluhan pasien

Gambar 3.4 Mengetahui pemasukan, pengeluaran dan kebutuhan setiap


tenaga kesehatan.``
4.2 Manfaat aplikasi
Manfaat penggunaan SIMRS ini adalah untuk pengendalian mutu
pelayanan, penilaian produktivitas, penyederhanaan pelayanan, analisis manfaat
dan perkiraan kebutuhan, penelitian klinis, pendidikan dan perencanaan serta
untuk evaluasi program yang ada di rumah sakit (Bayu and Izzati 2013)
4.3 Kelebihan aplikasi
● Aplikasi SIMRS yang sangat membantu proses pendaftaran rawat jalan,
dan ini sudah terintegrasi ke semua unit sehingga petugas loket sangat

15
amat mudah dalam menemukan data pasien dan proses simpan maupun
output yang dibutuhkan.
● Menyederhanakan rangkaian aktivitas di rumah sakit yang tersusun secara
rapi dan sistematis melalui sistem komputerisasi sehingga berdampak pada
pelayanan yang lebih efisien, cepat, mudah dan transparan
● Semakin banyak rumah sakit yang telah menerapkan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) tentunya semakin mudah pemerintah
Indonesia mendapatkan perkembangan informasi kesehatan di tiap rumah
sakit serta di daerah-daerah
● meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit. Mutu merupakan
ukuran, derajat atau taraf tentang baik buruknya suatu produk atau jasa.
Dalam mengukur sebuah mutu baik itu barang atau jasa dari sebuah rumah
sakit dapat dilihat dari beberapa dimensi mutu itu sendiri salah satunya
yaitu reliabilitas yang merupakan kemampuan memberikan pelayanan
dengan segera, tepat (akurat) dan memuaskan.
4.4 Kekurangan aplikasi
● Sistem berjalan secara lokal, hanya dapat di akses di lingkungan rumah
sakit, pasien pun hanya bisa mendaftarkan dengan proses datang
langsung ke rumah sakit secara konvensional, informasi pun hanya
bisa di dapat dengan mengajukan pertanyaan ke petugas terkait.
● human error yang tinggi jika tanpa adanya edukasi atau
pendampingan dalam penggunaan sistem yang baik dan cerdas yang
dilakukan oleh pengguna/user.

4.5 Pembahasan sesuai teori yang mendukung atau yang bertentangan


dengan temuan
Saat ini, menggunakan sistem informasi dalam pelayanan kesehatan
dapat memberikan banyak manfaat yang potensial seperti meningkatkan
kualitas pelayanan, mengurangi kesalahan medis, meningkatkan pembacaan
ketersediaan fasilitas dan aksesibilitas informasi. Namun demikian, ancaman
terhadap keamanan. Sistem Informasi Kesehatan juga meningkat secara
signifikan. Sebagai contoh, selama periode 2006-2007, terdapat lebih dari

16
1,5 juta kesalahan data yang terjadi di rumah sakit (HIMSS Analytics,
2008). Oleh karena itu, menyimpan informasi kesehatan dalam bentuk
elektronik dapat menimbulkan kekhawatiran bagi pasien maupun manajemen
rumah sakit seperti kebocoran data dan pembajakan akun merupakan ancaman
yang sangat serius bagi pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, keamanan
informasi kesehatan seperti ini memerlukan sistem keamanan untuk menjamin
informasi kesehatan seperti informasi biodata pasien dan rekam medis tetap
terjaga(McDermott et al., 2019).
Pada dasarnya, ancaman dan tindakan yang disengaja dapat sangat
merusak sistem informasi kesehatan dan akibatnya dapat mencegah
profesional untuk menggunakannya di kemudian hari. Selain itu, kurangnya
perlindungan yang memadai dalam menopang aspek kerahasiaan,
integritas dan ketersediaan untuk investigasi juga menjadi ancaman,
terutama di domain sistem informasi kesehatan. Hal ini memerlukan
pengolahan lebih dalam keamanan informasi serta perhatian khusus dari
sektor publik dan swasta.Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk
mengidentifikasi ancaman keamanan sistem informasi kesehatan adalah wajib.
Beberapa rumah sakit telah menggunakan SIMRS, dan menerapkan
sistem keamanan SIMRS, antara lain dalam penelitian Irlaili dan Rohmadi (2017)
, hasil penelitiannya di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
menunjukkan bahwa setiap unit di bagian rumah sakit hanya diterapkan satu
modul SIMRS yang diperlukannya saja, sehingga unit lain tidak dapat
menggunakan modul SIMRS yang tidak dibutuhkannya saja. Aturan
perubahan data pada sistem yaitu dapat diubah oleh seluruh pengguna
SIMRS sedangkan aturan penghapusan data hanyalah kewenangan dari
administrator SIMRS
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Waisantoro, Rohmadi, dan
Mulyono (2014), menunjukan bahwa RSUD Surakarta menggunakan SIMRS
dengan Otentikasi sistem keamanan yang kurang, dikarenakan otentifikasi
keamanan dari SIMRS tidak dapat mengidentifikasi user pada sistem tersebut.
Otentifikasi keamanan yang ada hanya sebagai jalur dimana user dapat

17
memasuki sistem tersebut. Sedangkan untuk keamanan data yang ada pada
SIMRS harusnya otentifikasi adalah bagian dari sesuatu juga berperan penting.
Pada RSU Haji Surabaya, dalam penelitian Yaner, Tanuwijaya, dan
Sutomo (2011) Instalasi SIMRS memiliki kekurangan pada keamanan fisik
dan lingkungan disebabkan karena belum adanya kontrol, aturan, kebijakan,
standar untuk perlindungan keamanan fisik dan lingkungan dan masih belum
lengkapnya batas perimeter, peralatan otentikasi, fasilitas untuk mendukung
dalam pemeliharaan dan perlindungan keamanan fisik dan lingkungan.
Penyalahgunaan password disebabkan belum adanya dokumen maupun
pernyataan tertulis untuk membuat manajemen password, belum terdapat
pemberian sanksi bagi pengguna yang melanggar password dan masih
banyaknya pengguna password yang belum memiliki kesadaran untuk
menjaga keamanan password.
Beberapa penelitian diatas menyebutkan bahwa pada dasarnya setiap
rumah sakit telah memiliki sistem keamanan pada SIMRSnya, akan tetapi
dalam pelaksanaannya masih saja terdapat kekurangan

18
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan


sistem yang mendukung pengambilan keputusan bagi pihak manajemen
dalam menentukan strategi untuk mencapai tujuan penyelenggaraan
rumah sakit. SIMRS ini memiliki banyak manfaat serta keuntungan bagi
manajemen RS seperti, pengendalian mutu pelayanan, penilaian
produktivitas, penyederhanaan pelayanan, analisis manfaat dan perkiraan
kebutuhan, penelitian klinis, pendidikan dan perencanaan serta untuk
evaluasi program yang ada di rumah sakit yang sangat membantu proses
rangkaian aktivitas di rumah sakit yang tersusun secara rapi dan
sistematis melalui sistem komputerisasi sehingga berdampak pada
pelayanan yang lebih efisien, cepat, mudah dan transparan. Semakin
banyak rumah sakit yang telah menerapkan Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS) tentunya semakin mudah pemerintah Indonesia
mendapatkan perkembangan informasi kesehatan di tiap rumah sakit
serta di daerah-daerah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah
sakit. Meskipun begitu setiap sistem teknologi pastinya memiliki
kekurangan dalam pelaksanaan dapat dari segi human error, maupun dari
sistemnya itu sendiri yang dapat menyebabkan kesalahan fatal. Untuk itu
pentingnya sistem tersebut terus di upgrade dan diperbarui agar
mencegah terjadinya kesalahan di dalam manjemen rumah sakit.

5.2 Saran
Makalah ini telah dibuat oleh penulis dengan tujuan supaya para pembaca
lebih mengetahui tentang sistem informasi manajemen Rumah Sakit terutama
untuk mahasiswa keperawatan agar mengerti alur manajemen rumah sakit
berbasis teknologi. Makalah yang dibuat oleh penulis jauh dari sempurna maka
penulis meminta saran dari para pembaca makalah ini.

19
DAFTAR PUSTAKA

Afif, dan Suwandari. 2019. “Patient Information System and Doctor


Competence in Increasing Satisfaction and Loyalty to Primary Level
Health Service”. Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit. 8
(1):7-13.
Amir Ali , Eka Wilda Faida. PENERAPAN ALGORITMA MESSAGE
DIGGEST ALGORITHM 5 PADA LOGIN SISTEM INFORMASI
MANAGEMEN RUMAH SAKIT.
jurnalteknik.unisla.ac.id/index.php/informatika ISSN: 2503-071X
JOUTICA Volume 7 No.2 Tahun 2022
Fathoni Nugroh dan Hapzi Ali. DETERMINASI SIMRS: HARDWARE,
SOFTWARE, and BRAINWARE (LITERATURE REVIEW
EXECUTIVE SUPPORT SYSTEM (ESS) FOR BUSINESS. Jurnal
Manajemen Pendidikan dan Ilmu sosial. Volume 3, Issue 1, 2022
Fefni Kaldian. PENTINGNYA PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN RUMAH SAKIT GENERIK OPEN SOURCE (SIMRS
GOS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN RUMAH
SAKIT. Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam. Vol.6 No.1 2015
Listyorini, P. I., & Sintya, I. (2021, June). SISTEM KEAMANAN SIMRS DI
RUMAH SAKIT. In Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional
(pp. 234-240).
Wardani Ratna et al. OPTIMALISASI SIM-RS DALAM PENDAFTARAN
PASIEN ONLINE DI RSUD SLG KEDIRI. Jurnal Kreativitas dan
inovasi Vol.2 No.3 2022 hlm 92-96

20

Anda mungkin juga menyukai