Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KONSEP SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI BERBASIS


KOMPUTER DI BIDANG KESEHATAN DAN KEPERAWATAN

OLEH

1. EKA WAHYUNI BP 2221312008


2. NURI HARTIKA BP 2221312010
3. EMA SURIANI BP 2221312019
4. SILVIA PUSPA VICTORIA BP 2221312020
5. RIA RAMADANI WANSYAPUTRI BP 2221312027
6. AYU NABILLA AZAARA BP 2221312028

DOSEN:

NS. Feri Fernandes, M.Kep., Sp.Kep.J

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, karena penulis telah diberi
kesempatan untuk menyelesaikan makalah mengenai “Konsep Sistem Informasi
Dan Teknologi Berbasis Komputer di Bidang Kesehatan dan Keperawatan”.
Makalah ini ditulis sebagai tugas untuk mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Dengan membaca makalah ini, diharapkan para pembaca dapat menambah ilmu
pengetahuan tentang konsep sistem informasi dan teknologi berbasis internet di
bidang kesehatan dan keperawatan serta penerapan Evidence Based Nursing.
Terimakasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada Bapak Ns. FERI
FERNANDES, M.Kep, Sp.Kep,J Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Sistem
Informasi Manajemen yang telah memberikan bimbingan dalam pembuatan
makalah ini. Serta teman-teman yang telah mendukung sehingga terselesaikannya
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini
masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik,
pengarahan serta saran yang membangun demi penyempurnaan makalah kami
kedepannya. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Atas semua
perhatian pembaca, kami ucapkan terimakasih.

Padang, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................2

BAB II TINJAUANN PUSTAKA


A. Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Keperawatan..................3
B. Sejarah Perkembangan Komputer dalam Keperawatan........................4
..............................................................................................................
C. Peranan Komputer dalam Bidang kesehatan........................................5
D. Manfaat Penggunaan HIT dan penerapan komputer dalam bidang
kesehatan...............................................................................................8
E. Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer.............................8
F. Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer...................................10
G. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan.................................................12
H. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan ...............12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan
meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses
informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada
kemajuan yang cukup berarti dikeperawatan (Jasun, 2006). Sistem informasi
merupakan suatu sistem yang mampu menghasilkan informasi yang dapat
memenuhi kebutuhan secara efektif dan efisien serta dapat juga dijadikan
rekomendasi dalam menentukan keputusan pada suatu organisasi.
Sistem informasi adalah ilmu yang mempelajari struktur, perilaku dan
interaksi alami sistem rekayasa komputerisasi. Tujuan sistem informasi adalah
unruk memahami dan membangun sistem, menggunakan analisis, percobaan
dan metodologi rekayasa. Sistem informasi mencakup sejumlah komponen
(Manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja) ada sesuatu
yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai
suatu sasaran atau tujuan.
Di dalam sistem informasi ada tiga bagian, yakni data sebagai
penyedia informasi, dan sebagai suatu prosedur untuk memandu seseorang
agar bisa mengoperasikan sistem informasi, serta pihak-pihak yang
meproduksi atau menghasil suatu jasa, memecahkan masalah, membuat
keputusan, dan bagaimana cara memanfaatkan sistem informasi tersebut.
Dalam sistem informasiini, ada pihak terkait merancang prosedur untuk
mengelola dan memanupulasi data, menghasilkan informasi kemudian
bagaimana informasi ini di distribusikan ke lingkungan.
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi dari ilmu komputer,
informatika, dan keperawatan yanng digunakan untuk pengolahan data dan
informasi pasien untuk membantu pemberian asuhan keperawatan. Tujuan
sistem informasi keperawatan adalah meningkatkan kesehatan masyarakat dan
individu, tidak hanya dalam pemberian asuhan keperawatan langsung tetapi

1
juga dalam sistem administrasi, pendidikan keperawatan, dan riset
keperawatan. Setiap kegiatan keperawatan mulai pengkajian, evaluasi,
dokumentasi, pemeccahan masalah, pemberian obat, pendidikan pasien, dan
koordinasi membutuhkan teknologi informasi dan komunikasi
Komunikasi informasi sebagai poin penting dari penggunaan komputer
dalam pelayanan kesehatan, dan fungsi utama setiap peralatan rekam medis
menyediakan informasi kepada pemberi pelayanan kesehatan. Pada abad ke -
21, penggunaan sistem informasi merupakan kompetensi utama yang harus
dimiliki oleh semua petugas kesehatan, namun sayangnya, masih banyak
perawat yang tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan pelatihan yang
memadai sehingga belum bisa memenfaatkannya untuk praktek sehari – hari
Perawat sebagai profesional seharusnya memahami implementasi
sistem informasi. Proses analisis dari sistem informasi ini memiliki kemiripan
yang mencolok dengan proses keperawatan, semua aktivitas utama kegiatan
keperawatan. Berdasarkan pentingnya penggunaan sistem informasi dan
teknologi dalam keperawatan, maka kelompok tertarik untuk menulis makalah
tentang konsep sistem informasi dan teknologi berbasis komputer di bidang
kesehatan dan keperawatan.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memahami
konsep sistem informasi dan teknologi berbasis komputer di bidang
kesehatan dan keperawatan
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari makalah ini adalah untuk mengetahui:
a. Mengetahui pengertian dari sistem informasi
b. Mengetahui Fungsi Sistem Informaasi
c. Mengetaahui Komponen sistem informasi
d. Ciri – ciri sistem informasi
e. Teknologi informasi

2
f. Sistem teknologi dan informasi berbasis komputer
g. Software aplikasi asuhan keperawatan

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Keperawatan


Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-
komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan
pengaliran informasi. Sistem Informasi mempunyai komponen- komponen
yaitu proses, prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk,
pelanggan, supplier, dan rekanan (Suprapto, 2019). Teknologi Informasi
Kesehatan/ Health Information Technology (HIT) didefinisikan sebagai
penerapan pengolahan informasi yang melibatkan baik hardware dan software
komputer yang berhubungan dengan penyimpanan, pencarian, berbagi, dan
penggunaan informasi kesehatan, data, dan pengetahuan untuk komunikasi
dan pengambilan keputusan (Brailer, 2004). Sistem informasi keperawatan
adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu keperawatan yang
disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi
dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan
keperawatan (Gravea & Cococran dalam (Suprapto, 2019). Sedangkan
menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) dalam Suprapto (2019) sistem
informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan
menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi,
komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan
mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan
efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih
asuhan kesehatan yang diiinginkan.
Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan sudah berkembang
di luar negri sekitar tahun 1992, di mana pada bulan September 1992, sistem
informasi diterapkan pada sistem pelayanan kesehatan Australia khususnya
pada pencatatan pasien. Pemerintah Indonesia sudah mempunyai visi tentang
sistem informasi kesehatan nasional yaitu Informasi kesehatan andal 2010
(Reliable Health Information 2010). Pada Informasi kesehatan andal tersebut

4
telah direncanakan untuk membangun system informasi di pelayanan
kesehatan dalam hal ini Rumah sakit dan dilanjutkan di pelayanan di
masyarakat, namun pelaksanaannya belum optimal. Penggunaan catatan
pasien yang terkomputerisasi (computerized patient records) yang berkembang
pesat, membutuhkan bahasa yang baku dalam menggambarkan masalah-
masalah pasien. Diagnosis keperawatan melengkapi kebutuhan tersebut dan
membantu menetapkan lingkup praktik keperawatan, dengan menggambarkan
kondisi perawat yang dapat merawat secara mandiri. Diagnosis keperawatan
menyertakan pemikiran kritis dan pembuatan keputusan, serta menyediakan
istilah yang dipahami secara universal dan konsisten diantara para perawat
yang bekerja pada beragam tempat, termasuk rumah sakit, klinik rawat jalan,
fasilitas perawatan lain, fasilitas kesehatan okupasi, dan praktik pribadi/swasta
(Suprapto, 2019)

B. Sejarah Perkembangan Komputer dalam Keperawatan


Komputer telah dikenal sekitar lima puluh tahun yang lalu, tetapi
rumah sakit lambat dalam menangkap revolusi komputer. Saat ini hampir
setiap rumah sakit menggunakan jasa komputer, setidaknya untuk manajemen
keuangan. Perawat terlambat mendapatkan manfaat dari komputer, usaha
pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat pada akhir tahun 1960-
an dan 1970-an mencakup:
1. Automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan
pasien.
2. Penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk analisa
kecenderungan masa depan staf.
Pada pertengahan tahun 1970-an, ide dari sistem informasi rumah sakit
(SIR) diterapkan, dan perawat mulai merasakan manfaat dari sistem informasi
manajemen. Pada akhir tahun 1980-an memunculkan mikro-komputer yang
berkekuatan besar sekali dan perangkat lunak untuk pengetahuan keperawatan
seperti sistem informasi manajemen keperawatan (SIMK) (Suprapto, 2019).

5
C. Peranan Komputer dalam Bidang kesehatan
Peranan komputer dalam bidang kesehatan sangat banyak dan penting.
Sebagai contoh dalam bidang kesehatan peranan – peranan tersebut antara lain
(Nissa et al., 2017) :
1. Bidang administrasi
Dengan adanya komputer di dalam dunia administrasi sangat membantu di
dalam penyimpanan, pengelompokan, dan pengolahan data. Tanpa
komputer, akan sangat sulit sekali untuk memeriksa banyaknya data – data
pasien, stok obat, dan data – data lainnya yang dimiliki oleh rumah sakit.
Namun dengan adanya komputer, memeriksa data – data pasien, stok obat
dan juga data keuangan rumah sakit akan mudah dan praktis untuk
dilakukan. Dengan adanya penggunaan komputer dan sistem – sistem yang
canggih di dalamnya sangat mempermudah jalannya suatu sistem di rumah
sakit tersebut.
2. Bidang farmasi
Dalam bidang obat – obatan komputer juga berperan sangat penting dalam
farmasi, misalnya untuk merecord resep dan dosis, serta menyimpan data
harga obat – obatan tersebut. Selain itu, dengan adanya komputer dalam
bidang farmasi juga membantu untuk mengelompokkan macammacam
obat berdasarkan kegunaannya, misalnya Panadol, Feminax, Ponstan
adalah obat penahan rasa sakit.
3. Mendiagnosa suatu penyakit
Dengan adanya komputer DNA yang sudah di rancang khusus di dalam
bidang kesehatan mendiagnosa suatu penyakit bukan hal yang sulit lagi,
karena dengan menggunakan komputer akan lebih cepat, mudah dan
akurat untuk mengetahui nama dan jenis suatu penyakit.
4. Memonitoring status pasien
Pasien yang sudah pernah datang atau baru pertama kali berobat akan
dengan mudah dilacak. Data – data personal pasien juga dengan mudah
dilihat. Selain itu, dokter ataupun perawat dapat melihat rekaman hasil
periksa, keluhan dan riwayat penyakit sebelumnya yang pernah diderita

6
oleh si pasien, tanggal kedatangan pasien terakhir kali berobat, record
resep yang pernah diberikan, dan masih banyak lagi.
5. Penelitian
Penelitian ilmiah yang sering dilakukan dalam bidang kesehatan sangatlah
bergantung pada penggunaan komputer. Penggunaan komputer dapat
memaksimalkan hasil penelitian, karena dengan adanya komputer
penelitian itu dapat di telusuri lebih dalam dan lebih detail. Misalnya
penelitian untuk mendeteksi bakteri atau virus baru, pendeteksian DNA,
dan lain sebagainya.
6. Melihat dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia
Untuk dapat melihat organ tubuh bagian dalam manusia telah ditemukan
begitu banyak alat canggih, namun hampir seluruh alat tersebut masih
bergantung pada perangkat komputer sebagai sarana untuk penyaluran
data ataupun gambarnya. Oleh karenanya, komputer memiliki peranan
yang vital juga dalam melihat dan menganalisa organ – organ tubuh
manusia tersebut.
Contoh penggunaan sistem komputer untuk menganalisa organ – organ
tubuh :
1. System Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk
menggambar struktur otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh
yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X.
2. System Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) berguna untuk melihat
gambar dari berbagai sudut organ tubuh secara bergerak.
3. SPECT (Single Photon Emission Computer Tomography) merupakan
sistem komputer yang mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi
partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar.
4. PET (Position Emission Tomography) merupakan sistem komputer yang
menampilkan gambar yang mempergunakan isotop radioaktif.
5. NMR (Nuclear Magnetic Resonance) yaitu teknik mendiagnosa dengan
cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen.

7
6. USG (Ultra Sonography) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang
memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian
hasilnya ditampilkan dalam layar monitor berupa gambar dua dimensi
atau tiga dimensi.
7. Helical CT-SCAN adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara
komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagital, paling
kecil jarak antara potongan 3 mm.
8. Magnetic Resonance Imaging (M R I) adalah alat untuk pemeriksaan
organ tubuh secara komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal
dan sagita.

D. Manfaat Penggunaan HIT dan penerapan komputer dalam bidang


kesehatan
Menurut Department of Health and Human Services, 2007 dalam
(Nissa et al., 2017) , maanfaat penggunaan HIT adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
2. Mencegah kesalahan medis
3. Mengurangi biaya perawatan kesehatan
4. Meningkatkan efisiensi administrasi
5. Menurunkan dokumen
6. Memperluas akses jangkauan perawatan

E. Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer


Masalah yang sering muncul dan dihadapi di Indonesia dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan adalah banyak perawat yang belum
melakukan pelayanan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan.
Pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang
lengkap. Saat ini masih banyak perawat yang belum menyadari bahwa
tindakan yang dilakukan harus dipertanggungjawabkan. Selain itu banyak
pihak menyebutkan kurangnya dokumentasi juga disebabkan karena banyak

8
yang tidak tahu data apa saja yang yang harus dimasukkan, dan bagaimana
cara mendokumentasi yang benar. Kondisi tersebut di atas membuat perawat
mempunyai potensi yang besar terhadap proses terjadinya kelalaian pada
pelayanan kesehatan pada umumnya dan pelayanan keperawatan pada
khususnya (Suprapto, 2019).
Pendokumentasian tertulis ini sering membebani perawat karena
perawat harus menuliskan dokumentasi pada form yang telah tersedia dan
membutuhkan waktu banyak untuk mengisinya. Permasalahan lain yang
sering muncul adalah biaya pencetakan form mahal sehingga sering form
pendokumentasian tidak tersedia Pendokumentasian secara tertulis dan manual
juga mempunyai kelemahan yaitu sering hilang. Pendokumentasian yang
berupa lembaran-lembaran kertas maka dokumentasi asuhan keperawatan
sering terselip. Dokumentasi yang hilang atau terselip di ruang penyimpanan
akan merugikan perawat. Hal ini karena tidak dapat menjadi bukti legal jika
terjadi suatu gugatan hukum, dengan demikian perawat berada pada posisi
yang lemah dan rentan terhadap gugatan hukum. Di luar negri kasus hilangnya
dokumentasi serta tidak tersedianya form pengisian tidak lagi menjadi
masalah. Hal ini karena pada rumah sakit yang sudah maju seluruh
dokumentasi yang berkaitan dengan pasien termasuk dokumentasi asuhan
keperawatan telah dimasukkan dalam komputer. Dengan informasi yang
berbasis dengan komputer diharapkan waktu pengisian form tidak terlalu
lama, lebih murah, lebih mudah mencari data yang telah tersimpan dan resiko
hilangnya data dapat dikurangi serta dapat menghemat tempat karena dapat
tersimpan dalam ruang yang kecil. Sistem ini sering dikenal dengan Sistem
informasi manjemen (Suprapto, 2019).
Dengan sistem dokumentasi yang berbasis komputer pengumpulan
data dapat dilaksanakan dengan cepat dan lengkap. Data yang telah disimpan
juga dapat lebih efektive dan dapat menjadi sumber dari penelitian, dapat
melihat kelanjutan dari edukasi ke pasien, melihat epidemiologi penyakit serta
dapat memperhitungkan biaya dari pelayanan kesehatan.(Liaw,T. 1993).
Selain itu dokumentasi keperawatan juga dapat tersimpan dengan aman. Akses

9
untuk mendapat data yang telah tersimpan dapat dilaksanakan lebih cepat
dibandingkan bila harus mencari lembaran kertas yang bertumpuk di ruang
penyimpanan (Suprapto, 2019).
Menurut Herring dan Rochman (1990) beberapa institusi kesehatan
yang menerapkan system komputer, setiap perawat dalam tugasnya dapat
menghemat sekitar 20-30 menit waktu yang dipakai untuk dokmuntasi
keperawatan dan meningkat keakuratan dalam dokumentasi keperawatan.
Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi pendukung
pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan di
keperawatan/Decision Support System dan Executive Information System.
Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang
berbasis komputer dapat digunakan dalam menghitung pemakaian tempat
tidur /BOR pasien, angka nosokomial, penghitungan budget keperawatan dan
sebagainya. Dengan adanya data yang akurat pada keperawatan maka data ini
juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain. Sistem
Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam pelaksanaan
riset keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan pada umumnya
(Suprapto, 2019).

F. Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer


Keperawatan adalah sebuah pelayanan profesional, artinya ada kaidah
yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah bukti fisik pelayanan keperawatan
yang sesuai dengan standar. Bukti fisik ini berbentuk dokumentasi
keperawatan yang juga sekaligus menjadi bukti akuntabilitas perawat terhadap
asuhan yang telah diberikan kepada pasien. Namun, dokumentasi ini pun
sering kali terbengkalai. Sebagian perawat melengkapi dokumentasi ketika
pasien sudah pulang. Atau tidak semua kaidah dokumentasi dipatuhi sehingga
kualitas dokumentasi keperawatan buruk (Nissa et al., 2017).
Saat ini telah berkembang dokumentasi keperawatan berbasis
komputer (Computer Based Nursing Documentation) yang menjadi pengganti
Paper Based Documentation. Paper based documentation, disamping

10
kelebihannya, mempunyai banyak kelemahan, diantaranya butuh motivasi
yang kuat untuk menulis, kualitasnya rendah dan banyak keterbatasan.
Sementara dokumentasi keperawatan berbasis komputer mempunyai lebih
banyak keunggulan. diantaranya adalah lebih akurat, komplit (lengkap),
legibel (dapat dipertanggungjawabkan) dan membutuhkan waktu yang lebih
singkat. Tentunya dokumentasi keperawatan berbasis komputer juga
mempunyai kelemahan, diantaranya adalah kemampuan perawat dalam
melaksanakan proses keperawatan dan keterampilan perawat menggunakan
komputer (Ammenthwerth, at all, 2003) dalam (Suprapto, 2019).

G. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan


Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4
fungsi utama dalam praktik keperawatan klinik dan administrative (Suprapto,
2019):
1. Proses perawatan pasien
Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat
kepada pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan
dan pengobatan, catatan keperawatan, pola makan, prospektif, beban
kerja , administrasi pasien.
2. Proses managemen bangsal
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif
menggunakan menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara
spesifik. Mentransformasikan informasi pada manajemen yang
berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan: jaminan kualitas,
sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan,
manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen
inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial,
kontroling terhadap infeksi.

11
3. Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan
subjek lain yang memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian
dan penjadwalan, review data, transformasi data, dan segala bentuk pesan.
4. Proses Pendidikan dan Penelitian
Pendokumentasian fungsi dan prosedural.

H. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan (Suprapto,


2019)
1. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
2. Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam
penyimpanan arsip.
3. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
4. Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan
baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan.
5. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu
pengambilan keputusan secara cepat
6. Meningkatkan produktivitas kerja.
7. Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan
Sedangkan menurut Holmes dalam (Suprapto, 2019) terdapat
keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:
1. Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan
cepat diketahui.
2. Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan waktu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
3. Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik
dari pasien dalam satu lokasi.

12
No Judul Tujuan Metode Hasil Kesimpulan
Artikel,
Penulis,
Tahun
1. Judul: Tujuan dari Metode Hasil penelitian Dukungan
Pengaruh penelitian ini Penelitian ini diperoleh empat kepemimpinan rumah
Rancangan adalah untuk adalah Mixed tema: sakit diperlukan untuk
Sistem menghasilkan Method 1. Penetapan mengimplementasikan
Informasi sistem informasi Approach: pelaksanaan penggunaannya
Manajemen manajemen Fenomenologi proses berbasis web dan
Berbasis berbasis Web dan deskriptif dan kredensial untuk membangun
Web untuk mempelajari quasy keperawatan aplikasi
Terhadap pengaruhnya ekperimental secara www.sikkind.com
Kompetensi terhadap (desain pra dan manual, tema. Pelatihan lanjutan
Perawat kompetensi pasca tes satu 2. Penetapan diperlukan
Dalam perawat dalam kelompok), menggunakan pemeliharaan dan
Proses proses kredensial Variabel teknologi evaluasi untuk
Kredensian keperawatan penelitian informasi memastikan
Keperawatan kognitif, afektif berbasis web keandalan setelah
dan dalam implementasi.
Penulis: psikomotorstaf pelaksanaan
Kincoko keperawatan kredensial
Setyono, Iin sebelum dan keperawatan,
Inayah, sesudah tema.
Setiawati menggunakan 3. Harapan
aplikasi sistem, penggunaan
Tahun: jumlah teknologi
2021 responden 5 informasi
perawat staf berbasis web
dan responden dalam
10 staf pelaksanaan
keperawatan. proses
Data di analisis kredensial
dengan metode keperawatan
Colaizzi, dan tema.
deskriptif 4. Penerapan
analisis (nilai kewenangan
rata-rata) dan klinis belum
analisis (uji-t sesuai dengan
statistik SPKK dan
tergantung) SKKK.
Penelitian ini
membentuk Untuk analisis
sistem deskriptif, nilai
informasi rata-rata tes pra
bernama dan pasca untuk

13
Sikkind. kognitif domain
(21.70;25.70),
domain afektif
(41.30;53.30) dan
ranah psikomotor
(21.20;12.80).
Dari uji-T
dependen, uji
statistic,hasilnya
menunjukkan
pengaruh
sebelum dan
sesudah
menggunakan
system informasi
dengan nilai p
0,0001.
2. Judul: 1. Untuk Jenis Sistem informasi Penggunaan Sistem
Sistem mengidentifikasi Penelitian: yang Informasi
Informasi proses pengelolaan Deskriptif memudahkan Keperawatan berbasis
Keperawatan data perawat yang Metode staff peraawat Web apabila dikelola
Berbasis sedang berjalan di Analisis: baik untuk dengan baik dan benar
Web Pada Rumah Sakit Mata Merancang perawat, kepala dapat menghemat
Rumah Sakit Bandung Eye Aplikasi yang perawat dan waktu dalam
Mata Center. menggunakan komite perawat melakukan
Bandung 2. Untuk model dari untuk melakukan pendokumentasian
Eye Center merancang sistem Sekuensial pengelolaan data dan mengurangi
informasi Liner dan menjadi lebih resiko untuk hilang
Penulis: pengelolaan data bertahap secara mudah dan akan lebih sedikit
Rizki perawat di Rumah berurutan dari efektif dimana dibandingkan dengan
Mubarok, Sakit Mata analisis desain, sebelumnya manual.
Syahrul Bandung Eye pengkodean masih dilakukan Dengan adanya
Mauluddin Center. (coding) dan secara manual, Sistem Informasi
3. Untuk tahap dimana kini Keperawatan berbasis
Tahun: membangun sistem pengujian 1) Proses Web, membantu
2019 informasi (implementasi). pendaftaran perawat dalam
peengelolaan data Situs web perawat dan memanajemen data
perawat di Rumah system pengolahan data perawat secara detail
Sakit Mata informasi ini yang kini dan dapat dikelola
Bandung Eye Bernama berbasis dengan mudah dalam
Center. Sikjaper. komputer dapat upload atau download
4. Untuk menguji mempermudah file yang berisikan
sistem informasi pengaksesan data data perawat dan
peengelolaan data dan pencarian dapat diakses dimana
perawat di Rumah data sehingga saja.
Sakit Mata dapat membantu

14
Bandung Eye mempercepat
Center. pengambilan
5. Untuk keputusan untuk
mengimplementasi kepala perawat
system informasi dan komite
peengelolaan data perawat.
perawat di Rumah 2) Penjadwalan
Sakit Mata kegiatan kerja
Bandung Eye yang sekarang
Center. sudah dapat
dilihat memalalui
web oleh para
perawat dan
dapat bertukar
dengan perawat
lain yang harus
mencatatkan
alasan.
3) Pengajuan
perawat yang kini
sudah dapat
dilakukan
memlalui web
tanpa harus
mengisi data-data
pengajuan
menggunakan
media kertas.
4) Proses perawat
naik tingkat yang
kini sudah dapat
di lakukan
dengan
mengakses web
ini dan sudah
dapat dilihat
hasilnya.
5) Sudah adanya
media informaasi
mengenai hal-hal
yang berkaitan
dengan
keperawatan

15
DAFTAR PUSTAKA

Nissa, A. K., Dewi, N., Firda, S. J., Oktavani, M. N., Listiyanti, S., Nurhasanah,
E., Winarti, R., Lorenza, T., & Meyer, M. (2017). Procedural
Equipment/Machine Pelayanan Kesehatan.
Suprapto. (2019). Bahan Ajar IT Keperawatan (Suprapto (ed.). AKPER Sandi
Karsa.

16

Anda mungkin juga menyukai