Anda di halaman 1dari 34

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1. ATIKA SURI 2114901009
2. AYU CINTIA 2114901010
3. CHARITA SALSABELLA 2114901011
4. DESY RAMADHANI 2114901012
5. DIAH AYU OKTARIANI 2114901013
6. DOLA NANDA 2114901014
7. DWI DEWI MASITOH 2114901015
8. ELSE FAVORITA AGUSTINA 2114901016

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PRODI NERS KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami ucapkan rasa syukur kita kehadirat ALLAH


Subhannahu wa ta'ala yang telah memberikan beragam nikmatnya, diantaranya
ada nikmat terbesar yaitu nikmat Islam, nikmat sehat, sehingga ALLAH azza wa
jalla menggerakan hati kami untuk mulai mengerjakan, menyelesaikan Tugas
Sistem Informasi Keperawatan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu setiap pihak diharapkan dapat memberikan
masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun guna penulisan
makalah yang lebih baik di masa yang akan datang.

Bandar Lampung, Agustus 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................5

PENDAHULUAN..................................................................................................5

A. Latar Belakang........................................................................................5

B. Rumusan Masalah...................................................................................5

C. Tujuan penilisan......................................................................................6

BAB II.....................................................................................................................8

PEMBAHASAN.....................................................................................................8

A. Pengertian sistem informasi......................................................................8

B. Konsep sistem informasi..........................................................................10

C. Jenis dan hubungan antar sistem............................................................10

D. Komponen Sistem Informasi...................................................................12

E. Sejarah perkembangan teknologi informasi..........................................12

F. Pemanfaat Teknologi Informasi..............................................................16

G. Damapak penggunaan teknologi informasi............................................20

H. Fungsi sistem komunikasi keperawatan.................................................24

I. Aplikasi sistem informasi dalam dokumentasi asuhan keperawatan. .25

BAB III..................................................................................................................33

PENUTUP.............................................................................................................33

3.1 Kesimpulan............................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................34

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalirdi dalam
tubuh manusia. Seperti halnya informasi di dalamsebuah perusahaan yang
sangat penting untuk mendukungkelangsungan perkembangannya.
Sehingga terdapat alasanbah!a informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah
perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi. Dalam waktu
tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya. Sehingga dalam mengambil keputusan – keputusan strategis sangat
terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing
dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak
dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem
informasi tersebut terlalu banyak informasi yangtidak bermanfaat.
Memahami konsep dasar sistem informasi adalah sangat penting dalam
mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business
system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi
yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru agar konsep
dasar sistem itu sendiri bisa tercapai dalam satu tujuan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian sistem informasi?
2. Bagaimana konsep sistem informasi?
3. Bagaimana jenis dan hubungan antar sistem?
4. Bagaimana komponen sistem informasi?
5. Bagaiman teknologi informasi yang ada?
6. Bagaimana Perkembangan Teknologi Informasi ?
7. Bagaimana Pengertian Teknologi Informasi?
8. Bagaimana Hakekat Teknologi Informasi ?

4
9. Bagaimana manfaat dari Teknologi Informasi?
10. Bagaimana Dampak Teknologi Informasi ?
11. Bagaimana sejarah sistem informasi keperawatan?
12. Apa saja fungsi sistem informasi keperawatan?
13. Keuntungan menggunakan sistem informasi keperawatan?
14. Bagaimana penerapan sistem informasi keperawatan?
15. Apa pengertian sistem informasi keperawatan?
16. Apa saja fungsi dari sistem informasi keperawatan?
17. Apa saja fitur/aplikasi dalam sistem informasi keperawatan?
18. Apa saja keuntungan menggunakan sistem informasi keperawatan?
19. Apa yang dimaksud sistem informasi teknologi dalam keperawatan?
20. Apa saja pemanfaatan teknologi informasi pada riset keperawatan?
21. Apa saja keuntungan menggunakan sistem informasi keperawatan?
22. Apa saja pengembangan sistem informasi dan hambatan-
hambatannya?
23. Apa saja hambatan ataupun kendala-kendala yang secara umum
sering dijumpai di Puskesmas?
24. Apa saja kendala-kendala yang secara umum sering dijumpai di
rumah sakit? Bagaimana Teknologi Informasi dalam Layanan
Keperawatan
25. Bagaimana dampak teknologi informasi pada pengguna asuhan
keperawatan.
26. Bagaimana manajemen sistem informasi dalam keperawatan?
27. Apa saja program-program yang dirancang dalam system
pelayanan informasi keperawatan?

C. Tujuan penilisan
1. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui pengertian sistem
informasi
2. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui konsep sistem informasi
3. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui jenis dan hubungan antar

5
sistem
4. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui teknologi informasi
yang ada
5. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui perkembangan
Teknologi Informasi
6. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui Pengertian Teknologi
Informasi
7. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui Hakekat Teknologi
Informasi
8. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui manfaat Teknologi
Informasi
9. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui dampak Teknologi
Informasi
10. Mengetahui bagaimana sejarah sistem informasi keperawatan
11. Mengetahui fungsi sistem informasi keperawatan
12. Mengetahui keuntungan menggunakan sistem informasi keperawatan
13. Mengetahui penerapan sistem informasi keperawatan
14. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi keperawatan
15. Untuk mengetahui fungsi dari sistem informasi keperawatan
16. Untuk mengetahui fitur/aplikasi dalam sistem informasi keperawatan
17. Untuk mengetahui keuntungan menggunakan sistem informasi
keperawatan
18. Mengetahui Teknologi Informasi dalam Layanan Keperawatan
19. Mengetahui dampak teknologi informasi pada pengguna asuhan
keperawatan.
20. Mengetahui manajemen sistem informasi dalam keperawatan?
21. Mengetahui program-program yang dirancang dalam system
pelayanan informasi keperawatan?
22. Bagaimana dampak teknologi informasi pada pengguna asuhan
keperawatan.
23. Bagaimana manajemen sistem informasi dalam keperawatan?

6
24. Apa saja program-program yang dirancang dalam system pelayanan
informasi keperawatan?

7
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian sistem informasi


Istilah sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal
atau elemen yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-
cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu
fungsi guna mencapai suatu tujuan. Sistem mempunyai karakteristik atau sifat
– sifat tertentu, yaitu : Komponen Sistem, Batasan Sistem, Lingkungan Luar
Sistem, Penghubung Sistem, Masukan Sistem, Keluaran Sistem, Pengolahan
Sistem danSasaran Sistem (Edhy Sutanta, 2009: 4 ).
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya.Sumber dari informasi adalah data.
Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item.
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
kesatuan nyata. (Jogiyanto,2005:11).
Sistem informasi merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi
beserta tatacara penggunaanya yang mencangkup lebih jauh dari pada
sekedar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin
dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara
penggunaanya.
Pengertian Sistem Informasi (SI) Menurut Para Ahli yaitu :
1. John F. Nash Pengertian sistem informasi menurut John F. Nash adalah
kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur
dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang
penting, proses atau transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen
dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan
keputusan yang tepat.
2. Robert A. Leitch Menurut Robert A. Leitch, pengertian sistem informasi
adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

8
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
3. Henry Lucas Pengertian sistem informasi menurut Henry Lucas adalah
suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, apabila
dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan dan pengendalian di dalam.
4. Alter Pengertian sistem informasi menurut Alter bahwa sistem informasi
adalah sebagai  tipe khusus dari sistem kerja dimana manusia dan/mesin
melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk
memproduksi produk tertentu dan/jasa bagi pelanggan.
5. Menurut Alter (1992)
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi,
orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai
tujuan dalam sebuah organisasi.
6. Menurut Bodnar dan Hopwood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak
yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi
yang berguna.
7. Menurut Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990)
Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum
terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang
dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta
menyediakan informasi keluaran kepada pemakai.
8. Menurut Hall (2001)
Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data
dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada
pemakai.
9. Menurut Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)
Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan,
menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
10. Menurut Wilkinson (1992)

9
Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber
daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi
keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

B. Konsep sistem informasi


Semua organisasi memiliki suatu sistem informasi. Sistem informasi ini
merupakan suatu kesatuan terdiri dari berbagai sumber logis dan fisik. Dari
organisasi ke organisasi, sumber ini disusun atau terstruktur dalam sejumlah
cara yang tak terhingga. Namun, karena sistem organisasi dan informasi
merupakan sumber dinamis, suatu struktur yang kita konstruksi satu hari tidak
perlu merefleksikan susunan actual dari sumber-sumber ini ke hari berikutnya.
Sehingga kita perlu suatu konsep yang secara logis menggambarkan struktur
dari suatu sistem informasi, merefleksikan semua fisiknya, adalah tepat untuk
setiap ukuran sistem informasi dalam setiap tipe organisasi, dan kembali
constant secara relatif.
Konsep sistem informasi terdiri dari dua blok, yaitu blok desain dan
blok permintaan. Blok desain menyatakan sumber logis dan fisik yang harus
terurut atau tersusun untuk menghasilkan informasi dari data. Sedangkan blok
permintaan menyatakan alasan untuk dipertimbangkan atau kasus
dipertimbangkan apabila susunan blok desain dari suatu sistem informasi.
Jelasnya sebelum kita mendesain suatu sistem informasi (yaitu menyusun blok
desain), kita harus memastikan kebutuhan dan persyaratan organisasi (yaitu
nilai khusus dari blok permintaan). Konsep dari blok desain meliputi nilai-
nilai yang terdiri dari komponen-komponen rinci dari blok bangunan desain
(detail component of the desain building block).
C. Jenis dan hubungan antar sistem
Yang termasuk dalam jenis – jenis sistem informasi yaitu :
1. Sistem informasi manajemen
Sistem informasi yang menyajikan berbagai bentuk laporan yang
diperlukan manajemen untuk analisis dan pengambilan keputusan.
Menggunakan database untuk menyimpan hasil olahan transaksi oleh

10
TPS.
2. Executive Information System ( sistem informasi eksekutif)
Membantu para eksekutif atau manajemen tingkat strategis dalam
mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal, memberikan
berbagai informasi yang terkait dengan masalah – masalah strategis dan
pengambilan keputusan yang tidak terstruktur.
3. Sistem Informasi Akutansi (SIA)
SIA adalah kumpulan sumber daya yang dirancang untuk
mentransformasikan data keuangan menjadi informasi.
4. Sistem informasi manufaktur
Sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang
mencakup seluruh kegiatan perusahaan
5. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Menyediakan informasi yang dipakai oleh pihak personalia

Berbicara tentang hubungan sistem informasi dan organisasi mungkin


sebagian dari greader juga sudah banyak yang tahu bagaimana keterkaitan
hubungan antara sistem informasi dengan organisasi. Mungkin juga
sebagidan dari Greader banyak juga yang beranggapan bahwa organisasi saja
yang membutuhkan sistem informasi tersebut, dilihat dari dalam bentuk
bagaimana organisasi tersebut menjalankan semua pekerjaan organisasi
tersebut dengan bantuan sistem informasi.
Hubungan Sistem Informasi dengan organisasi sangatlah erat, bahkan
keduanya hampir tidak bisa di pisahkan. Organisasi sangat membutuhkan
informasi penting untuk menjalankan kinerja yang terdapat pada organisasi
tersebut, tidak lain dan tidak bukan organisasi juga memiliki pengaruh
penting dalam sebuah sistem informasi tersebut. Ini dilihat dari keputusan –
keputusan yang telah dibuat oleh seorang manajer dan karyawan yang
terdapat dalam organisasi tersebut dalam mengolah informasi tersebut.

11
D. Komponen Sistem Informasi
1 Perangkat keras (hardware) mencakup piranti – piranti fisik seperti
computer
2 Perangkat lunak ( software) atau program, sekumpulan intruksi yang
memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data
3 Prosedur, sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan datadan pembangkitan keluaran yang dikehendaki
4 Orang, semua pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan
sistem informasi, pemrosesan, dan pengunaan keluaran sistem informasi
5 Basis data (database), sekumpulan tabel, hubungan, dan lain – lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
6 Jaringan computer dan komunikasi data, sistem penghubung yang
memungkinkan sesumber ( resource) dipakai secara bersamaan atau di
akses oleh sejumlah pemakai.
E. Sejarah perkembangan teknologi informasi
Dari masa prasejarah sampai masa modern perjalanan panjang
teknologi informasi merupakan bidang teknologi yang paling berpengaruh
karena dengan informasi manusia dapat mengetahui segala sesuatu yang
didapatkan dari informasi. Secara garis besar ada 3 masa sejarah teknologi
informasi yaitu :
a. Masa Prasejarah ( ... - 3000 SM)
Pada awalnya Teknologi Informasi yang dikembangkan manusia
pada masa ini berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-
bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang
mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan
binatang buruannya. Pada masa ini mereka mulai melakukan
pengidentifikasian benda-benda yang ada disekitar lingkungan mereka
tinggal dan mewakilinya dengan bentuk-bentuk yang kemudian mereka
lukis pada dinding gua tempat mereka tinggal, karena kemampuan
mereka dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk suara dengusan
dan isyarat tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada masa

12
ini. Perkembangan selanjutnya adalah diciptakan dan digunakannya
alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang,
terompet yang terbuat dari tanduk binatang, isyarat asap sebagai alat
pemberi peringatan terhadap bahaya.

b. Masa Sejarah (3000SM – 1400-an SM)


Pada masa ini teknologi informasi belum menjadi teknologi masal
seperti sekarang ini karena hanya kalangan terbatas yang menggunakan
teknologi ini. Bangsa Sumeria pertakali menggunakan tulisan dengan
bentuk-bentuk pictograf sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini
mempunyai bentuk bunyi yang berbeda pada penyebutannya sehingga
menjadi kata, kalimat dan bahasa.
2900 SM, penggunakan Huruf Hierogliph pada bangsa Mesir Kuno
Hierogliph merupakan bahasa simbol dimana setiap ungkapan di wakili
oleh simbol yang berbeda, yang ketika digabungkan menjadi satu akan
mempunyai cara pengucapan dan arti yang berbeda, bentuk tulisan dan
bahasa hierogliph ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa
Sumeria.
Setelah terciptanya huruf manusia berinisiatif menggunakan media
yang berbeda dari yang sebelumnya maka terciptalah kertas dari pohon
papyrus, pohon yang tumbuh disekitar aliran sungai nil ini diambil
seratnya untuk menjadi media menulis yang lebih fleksibel.
Pada masa 105 M bangsa cina menumukan kertas, penemuan kertas
tersebut seperti kertas sakarang ini, kertas ini yang terbuat dari serat
bambu yang dihaluskan, kemudia diratakan dan dikeringkan.
c. Masa Modern (1400M – Sekarang)
Pada masa modern perkembagan teknologi informasi sangat pesat
banyak para ilmuwan menemukan alat-alat komunikasi canggih seperti
sekitar tahun 1455 ditemukannya mesin cetak yang menggunakan plat
huruf terbuat dari besi, dari alat itu sehingga muncul inovasi program
komputer pertamakali yang ditemukan oleh Agusta Lady Byron pada
tahun 1830, walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada

13
digital tapi ini merupakan konsep pertamakali komputer 94 tahun
sebelum komputer digital ENIAC I dibuat. Hingga banyak penemuan
alat-alat komunikasi yang terus berkembang hingga seperti saat ini.
2. Perkembangan Teknologi Informasi
Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya
era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah
karena perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi internet,
electronic commerce, electronic data interchange, virtual office,
telemedicine, intranet, dan lain sebagainya telah menerobos batas-batas
fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dengan
telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem
informasi. Secara garis besar ada empat era atau periode perkembangn
teknologi informasi, yang dimulai dari pertama kali diketemukannya
komputer hingga sat ini.
a. Era Komputerisasi
Periode ini dimulai sekitar Tahun 1960-an ketika mini
computer dan mainframe diperkenalkan perusahaan seperti IBM ke
dunia industri. Pemakaian komputer dimasa ini ditujukan untuk
meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan
tertentu, mempergunakan komputer jauh lebih efisien. Keperluan
organisasi yang paling banyak menyita waktu komputer pada saat itu
adalah untuk administrasi back office terutama yang berhubungan
dengan akuntansi / keuangan.
b. Era Teknologi Informasi
Di awal tahun 1970-an, teknologi PC atau personal computer
mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti mini computer.
Kegunaan komputer di perusahaan tidak hanya untuk
meningkatkan efisiensi, namun lebih jauh untuk mendukung
terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Di era kedua ini setiap
individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer
seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data

14
processing (end-user computing) . perusahaan yang telah
memanfaatkan teknologi komputer sangat efisien dan efektif
dibandingkan perusahaan yang sebagian prosesnya masih dikelola
secara manual.
Pada era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu
sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan keuntungan
kompetitif bagi perusahaan, terutama yang bergerak dibidang
pelayanan / jasa. Di awal tahun 1980-an, salah satu teori yang
paling banyak dipelajari & diterapkan adalah mengenai
manejemen perubahan (change management).
c. Era Sistem Informasi
Tidak seperti pada kedua era sebelumnya yang lebih
menekankan pada unsur teknologi, pada era manejemen perubahan
ini yang lebih ditekankan adalah sistem informasi, dimana
komputer dan teknologi informasi merupakan komponen dari
sistem tersebut. Ditekankan oleh beberapa ahli manajemen, bahwa
perusahaan yang menguasai informasilah yang memiliki
keunggulan kompetitif didalam lingkungan makro "regulated free
market". Organisasi tradisional melihat struktur perusahaan
sebagai kunci utama pengukuran kinerja, sehingga semuanya
diukur secara hirarkis berdasarkan divisi-visi atau departemen.
Dimana persaingan bebas telah menyebabkan customers harus
pandai-pandai memilih produk yang beragam dipasaran, proses
penciptaan produk atau pelayanan (pemberian jasa) kepada
pelanggan merupakan kunci utama kinerja perusahaan. Keadaan
ini sering diasosiasikan dengan istilah-istilah manejemen seperti
market driven atau Customer base company yang pada intinya
sama, yaitu kinerja perusahaan akan dinilai dari kepuasaan para
pelanggannya.
Disinilah peranan sistem informasi sebagai komponen utama
dalam memberikan keunggulan kompetitif perusahaan. oleh karena

15
itu, kunci dari kinerja perusahaan adalah pada proses yang terjadi
baik dalam perusahaan(back office) maupun yang langsung
bersinggungan dengan pelanggan (front office). bahwa di era tahun
1990-an terlihat banyak sekali perusahaan yang melakukan BPR
(Business Process Reengineering), re-strukturisasi, Implementasi
ISO- 9000, Implementasi TQM, Instalasi dan pemakaian sistem
informasi Korporat ( SAS, ORACLE, BAAN) dan lain sebagainya.
d. Era Globalisasi Informasi
Era terakhir ini ke dalam sejarah evolusi teknologi informasi.
Pertengahan tahun 1980-an, perkembangan dibidang teknologi
informasi. Para praktisi teknologi informasi yang dahulu bekerja
sama dalam penelitian untuk memperkenalkan internet ke dunia
industri pun secara jujur mengaku bahwa mereka tidak pernah
menduga perkembangan internet akan menjadi seperti ini.
Transaksi-transaksi perdagangan dapat dengan mudah dilakukan di
cyber space melalui electronic transaction dengan
mempergunakan electronic money.
F. Pemanfaat Teknologi Informasi
Teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia sudah
mempengaruhi semua bidang kehudupan masyarakat. Sebagai gambaran
mengenai pemanfaatan TIK dalam masyarakat kita di bawah ini diberikan
beberapa contoh pemanfaatan TIK di bidang pendidikan, pemerintahan, dan
perbankan.
1. Bidang Pendidikan
Pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan memiliki sejarah yang
cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan
televisi pendidikan sebagai upaya melakukan penyebaran informasi ke
satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan
wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan TIK dalam
membantu proses pendidikan masyarakat. Kelemahan utama siaran radio

16
dan televisi pendidikan adalah tidak adanya interaksi timbal balik yang
seketika antara pengajar dan peserta ajar.
Siaran bersifat searah, dari nara sumber belajar atau fasilitator
kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya
mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar,
suara, dan movie) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan
yang tidak dimiliki oleh siaran radio dan televisi. Apabila televisi hanya
mampu memberikan informasi searah. Pembelajaran berbasis teknologi
internet memberikan peluang terjadinya interaksi baik secara sinkron (real
time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran secara sinkron
mempunyai keunggulan utama dimana peserta belajar maupun fasilitator
tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video
conference berbasiskan teknologi Internet, memungkinkan peserta belajar
dan tutorialnya bertatap muka dengan posisi mereka berada di mana saja
sepanjang dapat terhubung ke jaringan internet.
Selain itu, teknologi informasi juga diterapkan untuk
meningkatkan kemudahan peserta didik dalam mempelajari materi
pembelajaran, yaitu dengan dibuatnya berbagai materi pembelajaran yang
tidak saja berorientasi tekstual, namun sudah diperkaya dengan suara dan
video. Seorang siswa yang belajar tentang gunung maka dia dapat
mempelajari pandangan sebuah gunung dari atas, samping bahkan dari
bawah hanya dengan memutar jari telunjuknya pada gambar yang sedang
dipelajarinya. Dengan teknologi multimedia hal tersebut memungkinkan
dibuat untuk lebih memudahkan siswa untuk mempelajarinya.
2. Bidang Pemerintahan
Di bidang pemerintahan, penggunaan intranet dan internet telah
mampu menghubungkan keperluan penduduk, bisnis dan kegiatan lainnya
sebagai bagian dari tuntutan masyarakat. Penerapan e-government di
instansi pemerintah dapat meningkatkan transparansi kegiatan pemerintah
dalam rangka membangun pemerintahan yang bersih, transparan dan
berwibawa. Munculnya Undang-undang No.14/2008 tentang keterbukaan

17
informasi publik adalah bentuk keseriusan pemeritah dalam mendukung
keberhasilan upaya tersebut. Bentuk tersebut merupakan paradigma baru
pemerintahan dalam memanfaatkan TIK di lingkungan lembaga
pemerintah.
3. Bidang Keuangan dan Perbankan
Di bidang Keuangan dan Perbankan para pelaku ekonomi khususnya di
kota-kota besar telah banyak memanfaatkan layanan Perbankan modern.
Dalam dunia perbankan, teknologi informasi dan komunikasi telah
diterapkan untuk transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan
Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui
Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo,
pemindahbukuan, pembayaran tagihan dan informasi rekening. Oleh
karenanya di bidang ini dibutuhkan teknologi informasi dan komunikasi
handal yang dapat diakses oleh nasabah. Hal inilah yang memicu
perkembangan teknologi untuk lebih canggih lagi guna menunjang
keberhasilan sebuah lembaga keuangan/ perbankanKebutuhan spiritual
merupakan suatu kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan
keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan untuk
mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai, serta menjalin
hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan. Kebutuhan spiritual adalah
kebutuhan untuk mencari arti tujuan hidup, kebutuhan untuk mencintai
dan dicintai serta untuk memberikan maaf.
Terdapat 10 butir kebutuhan dasar spiritual manusia, yaitu:
1. Kebutuhan akan kepercayaan dasar (basic trust), kebutuhan ini secara
terus-menerus diulang untuk membangkitkan kesadaran bahwa hidup
ini adalah ibadah.
2. Kebutuhan akan makna dan tujuan hidup, merupakan kebutuhan
untuk menemukan makna hidup dalam membangun hubungan. yang
selaras dengan Tuhan (vertikal) dan sesama manusia (horizontal) serta
alam sekitarnya.

18
3. Kebutuhan akan komitmen peribadatan dan hubungannya dengan
keseharian, merupakan pengalaman agama antara ritual peribadatan
dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kebutuhan akan pengisian keimanan, yaitu hubungan dengan Tuhan
secara teratur yang memiliki tujuan agar keimanannya tidak melemah.
5. Kebutuhan untuk bebas dari rasa bersalah dan dosa. Rasa bersaiah dan
berdosa merupakan beban mental dan dapat mengganggu kesehatan
jiwa seseorang. Kebutuhan ini mencakup dua hal yaitu yang pertama
secara vertikal, yakni kebutuhan untuk bebas dari rasa bersalah, dan
berdosa kepada Tuhan, dan yang kedua secara horizontal yaitu bebas
dari rasa bersalah kepada orang lain
6. Kebutuhan akan penerimaan diri dan harga diri (self acceptance dan
self esteem), merupakan kebutuhan setiap orang yang ingin dihargai,
diterima, dan diakui oleh lingkungannya.
7. Kebutuhan akan rasa aman, terjamin dan selamat terhadap harapan di
masa depan. Bagi orang beriman hidup ini ada dua tahap yaitu jangka
pendek (hidup di dunia) dan jangka panjang (hidup di akhirat). Hidup
di dunia sifatnya sementara dan merupakan persiapan bagi kehidupan
yang kekal di akhirat nanti.
8. Kebutuhan akan dicapainya derajat dan martabat yang lebih tinggi.
Derajat atau kedudukan manusia didasarkan pada tingkat keimanan
seseorang di hadapan Tuhan, apabila seseorang ingin memiliki derajat
yang lebih tinggi dihadapan Tuhan, maka dia harus berusaha untuk
menjaga dan meningkatkan keimanannya.
9. Kebutuhan akan terpeliharanya interaksi dengan alam dan sesama
manusia. Manusia hidup saling bergantung satu sama lain, oleh karena
itu hubungan dengan orang lain, lingkungan dan alam sekitarnya perlu
untuk dijaga.
10. Kebutuhan akan kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan nilai-
nilai religius. Komunitas atau kelompok agama diperlukan oleh
seseorang agar dapat meningkatkan iman orang tersebut

19
E. Damapak penggunaan teknologi informasi
Kemajuan teknologi saat ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
masyarakat, tentu kemajuan teknologi ini membuat perubahan yang begitu
besar terhadap kehidupan manuasia dengan segala peradaban dan
kebudayaan. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar
terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya
masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di
Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi
terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di anut masyarakat, baik masyarakat
perkotaan maupun pedesaan. Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan
telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat
kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok
desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif,
dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dan di akui atau tidak,
perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat
khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri khas
mereka.
Saat ini dipasaran banyak gadget yang dijual dengan harga yang relatif murah
dan dengan berbagai fitur yang lengkap bisa mengakses internet, sehingga
setiap orang dapat memiliki alat komunikasi dan setiap orang dapat
mengakses internet dengan mudah. Internet juga merupakan salah satu hal
yang bisa mempengaruhi perilakau seseorang. Industri web membuat fitur
layanan seperti misalkan jejaring sosial yang memberikan kemudahan orang
untuk berinteraksi dengan orang lain sehingga orang lebih memilih
berinteraksi dengan menggunakan media jejaring sosial karena lebih efektif
dan efisien, dari kecenderungan orang memeilih internet sebagai media
interaksi membuat prilaku seseorang menjadi sibuk didunia maya dari pada
dunia nyata sehingga perilaku tersebut mengarah ke individualisme. Karena
lebih sering menggunakan gadget dari pada berinteraksi langsung akan
cenderung mementingkan kepentingan diri sendiri dan kurang
memperdulikan lingkungan sekitar.

20
1. Dampak Positif Teknologi Informasi
Seiring perkembangan teknologi semakin cepat dalam masyarakat,
masyarakat akan lebih diuntungkan dengan teknologi informasi, dampak
positif dari kemajuan teknologi informasi dapat penulis rangkum sebagai
berikut :
a. Masyarakat akan lebih cepat bertukar informasi sehingga lebih efektif
dan efisien dalam bertukar informasi yang diperlukan.
b. Terwujudnya masyarakat informasi.
c. Masyarakat yang berwawasan luas.
d. Menjadikan masyarakat yang kreatif dan inovatif.
e. Mempermudah dan mempercepat akses informasi yang kita butuhkan.
f. Mempermudah dan mempercepat penyampaian atau penyebaran
informasi.
g. Mempermudah transaksi perusahaan atau perseorangan untuk
kepentingan bisnis.
h. Mempermudah penyelesaian tugas-tugas atau pekerjaan.
i. Mempermudah proses komunikasi tidak terhalang waktu dan tempat.
j. Banyaknya penggunaan teknologi informasi membuka lowongan
kerja IT atau jenis lowongan pekerjaan baru lainnya.
2. Dampak Negatif Teknologi Informasi
Teknologi informasi memberikan pengaruh besar terhadap
masyarakat sehingga selain mengakibatkan dampak positif juga
menimbulkan dampak negatif yang tidak diperkirakan sebelumnya,
dampak negatifnya sebagai berikut :
a. Terjadinya degradasi moral terhadap pengguna yang tidak terkontrol.
b. Terjadinya Cyber crime atau kejahatan didunia maya.
c. Kurangya kepedulian terhadap bersosial.
d. Pornografi menjadi hal yang biasa karena mudah diakses.
e. Kemudahan transaksi memicu munculnya bisnis-bisnis terlarang
seperti narkoba dan produk black market atau ilegal.
f. Para penipu dan penjahat bermunculan terutama dalam kasus transaksi

21
online.
1. Perubahan spiritual pada lansia
Ada beberapa pendapat tentang perubahan spiritual pada lansia.
Menurut Maslow (dalam Wahit Iqbal Mubarak dkk., 2006), bahwa agama
dan kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya. Selanjutnya
menurut Muray & Zentner (dalam Wahit Iqbal Mubarak dkk., 2006),
bahwa kehidupan keagamaan lansia makin matang. Hal ini terlihat dalam
cara berpikir dan bertindak sehari-hari. Perkembangan spiritual pada usia
70 tahun, antara lain perkembangan yang dicapai pada tingkat ini yaitu
lansia bisa berpikir dan bertindak dengan memberi contoh cara mencintai
dan memberi keadilan. Pada lansia juga terjadi perubahan-perubahan yang
menuntut dirinya menyesuaikan diri secara terus menerus. Apabila proses
penyesuaian diri dengan lingkungannya kurang berhasil, maka akan
timbul berbagai masalah. Perkembangan spiritual yang matang akan
membantu lansia untuk menghadapi kenyataan, berperan aktif dalam
kehidupan, maupun merumuskan arti dan tujuan keberadaannya dalam
kehidupan.
Lansia sangat rentan terhadap konsekuensi fisiologis dan
psikologis dari imobilitas. Perubahan yang berhubungan dengan usia
disertai dengan penyakit kronis menjadi predisposisi bagi lansia untuk
mengalami komplikasi-komplikasi ini. Secara fisiologis, tubuh bereaksi
terhadap imobilitas dengan perubahan-perubahan yang hampir sama
dengan proses penuaan, oleh karena itu memperberat efek ini (Stanley,
2006).
Suatu pemahaman tentang dampak imobilitas dapat
diperoleh dari interaksi kompetensi fisik, ancaman terhadap mobilitas,
dan interpretasi pada kejadian. Imobilitas memengaruhi tubuh yang
telah terpengaruh sebelumnya. Di antara usia 20-60 tahun,
kekuatan otot menurun 10 sampai 30% ; pada usia 80 tahun sekitar 50%
otot telah hilang. Oleh karena itu, kompetensi fisik seorang lansia
mungkin berada pada atau dekat dengan tingkat ambang batas untuk

22
aktivitas mobilitas tertentu (Stanley, 2006). Oleh karena itu, pada masa
ini lansia sudah mengalami kemunduran kekuatan otot yang
mengakibatkan gangguan mobilitas fisik, kebutuhan spiritualnya menjadi
terhambat seperti yang biasanya selalu beribadah menjadi jarang
beribadah.

Karena mengalami kemunduran kekuatan otot yang mengakibatkan


gangguan mobilitas sehingga sebagian besar aktivitas lansia dilakukan
di tempat yang terjangkau oleh keadaan fisiknya. Hal inilah yang
membuat aktivitas spiritual lansia yang berhubungan dengan aktivitas
fisik akan berkurang, seperti menolong anggota panti yang kesulitan.
Menurunnya kemampuan otot juga menyebabkan lansia yang biasanya
sering mengikuti bimbingan keagamaan di masyarakat menjadi tidak dapat
mengikutinya karena keterbatasan mobilitas fisiknya.

Hamid (2009) menjelaskan bahwa terdapat tahap perkembangan


manusia yang mempengaruhi status spiritual seseorang. Pada kelompok
usia pertengahan dan lansia memiliki lenih banyak waktu untuk
melakukan kegiatan keagamaan dan berusaha untuk mengerti nilai agama
yang diyakini oleh generasi muda.

Kualitas hidup seseorang dengan penyakit kronis merupakan persepsi


kesejahteraan seseorang dalam bidang psikologis, sosial, fisik dan
hubungan lingkungan (Raudatussalamah & Fitri, 2012). Lansia
dengan penyakit kronis sering mengalami penurunan kemandirian
dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang menyebabkan ketakutan,
ansietas, kesedihan. Ketergantungan pada orang lain untuk mendapatkan
perawatan diri secara terus-menerus dapat menimbulkan perasaan tidak
berdaya. Sehingga menimbulkan rasa kehilangan tujuan dalam hidup
yang mempengaruhi kekuatan dari dalam yang diperlukan untuk
mengahadapi perubahan fungsi yang dialami (Potter & Perry, 2009).

23
Diperlukan penyesuaian dalam menghadapi perubahan. Ciri
penyesuaian diri lansia yang baik antara lain minat yang kuat,
ketidaktergantungan secara ekonomi, kontak sosial luas, menikmati kerja
dan hasil kerja, serta menikmati kegiatan yang dilakukan saat ini serta
memiliki kekhawatiran minimal terhadap diri dan orang lain. Sedangkan
ciri-ciri penyesuaian yang tidak baik, adalahh minat sempit terhadap
kejadia n di lingkungannya, penarikan diri ke dalam dunia fantasi, selalu
mengingat kembali kemasa lalu, selalu khawatir karena pengangguran,
kurang ada motivasi, rasa kesendirian karena hubungan dengan keluarga
kurang baik, dan tempat tinggal yang tidak diinginkan.

F. Fungsi sistem komunikasi keperawatan


Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4
fungsi utama dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:
Proses perawatan pasien Proses perawatan pasien adalah apa yang telah
dilakukan oleh perawat kepada pasien yaitu: pengkajian, diagnosa
keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan, catatan keperawatan, pola
makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien.Proses managemen
bangsal Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara
efektif menggunakan menggunakan sumber dalam merencanakan objek
secara spesifik. Mentransformasikan informasi pada manajemen yang
berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan: jaminan kualitas, sudut
pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan,
manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen
inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial,
kontroling terhadap infeksi.Proses Komunikasi. Seluruh aktivitas
dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang memiliki
hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review
data, transformasi data, dan segala bentuk pesan.Proses Pendidikan dan
Penelitian Pendokumentasian fungsi dan prosedural.

24
G. Aplikasi sistem informasi dalam dokumentasi asuhan keperawatan
Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi
klinis. Namun, dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas.
Untuk meningkatkan dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat maka perlu diterapkan sistem infomasi keperawatan dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan. Ada harapan tinggi bahwa komputer
dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan akan membantu
meningkatkan kualitas dokumentasi. Namun dengan diterapkannya
komputerisasi di rumah sakit juga perlu diimbangi oleh kemampuan perawat
dalam mengoperasionalkan komputer. Untuk meningkatkan kemampuan
perawat dalam penggunaan komputer maka perawat telah menyoroti
kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan teknologi informasi, dan
penilaian kritis penting untuk profesional perawat. (Docker, et all.,2003)

Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi


keperawatan yang berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering
ditemukan bahwa proses tersebut tidak terintegrasi ke dalam dokumentasi
keperawatan.Sering kita menemukan dokumentasi yang kurang lengkap,
alasannya antara lain perlu waktu yang banyak, kualitas catatan berbasis
kertas masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses
keperawatan. Masalah-masalah ini menyebabkan upaya untuk mendukung
proses keperawatan dengan sistem berbasis komputer untuk mengurangi
beban perawat dalam dokumentasi.Penerapan sistem informasi keperawatan
dalam dokumentasi asuhan keperawatan bertujuan untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Dokumentasi yang
berbasis komputer selain meningkatkan kualitas juga memungkinkan
penggunaan kembali data keperawatan untuk manajemen keperawatan dan
penelitian keperawatan. Hal ini seperti yang terdapat dalam hasil penelitian
dari Mueller, et all.2006 yang menyatakan bahwa kualitas dokumentasi
keperawatan semakin meningkat dengan diterapkannya Quality of Nursing
Diagnoses, Interventions, and Outcomes (Q-DIO).Penelitian ini mendukung

25
penggunaan Q-DIO dalam mengevaluasi dokumentasi keperawatan
diagnosis, intervensi, dan hasil asuhan keperawatan. Berdasarkan hal tersebut
maka untuk meningkatkan kualitas dokumentasi, perawat membutuhkan
dukungan melalui pendidikan agar mengetahui langkah-langkah untuk
menghubungkan diagnosa dengan intervensi, spesifik ke etiologi
diidentifikasi,dan untuk mengidentifikasi hasil asuhan keperawatan. Adanya
peningkatan dokumentasi tersebut membuktikan bahwa dengan
diterapkannya Q-DIO dapat berguna sebagai alat audit dokumentasi
keperawatan dan harus dikembangkan sebagai fitur terintegrasi secara
elektronik. (Mueller, et all.2006).

Program yang dikembangkan dalam penyusunan system dokumentasi


keperawatan berbasis computer adalah sebagai berikut :

1. Standar Asuhan Keperawatan


Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional
dengan mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh
North American Nursing Diagnosis Association, standar outcome
keperawatan mengacu pada Nursing Outcome Clasification dan
standar intervensi keperawatan mengacu pada Nursing Intervention
Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project.
2. Daftar NIC terbanyak
Daftar NIC terbanyak adalah rekapan tindakan keperawatan terbanyak
berdasarkan pada masing-masing diagnosa keperawatan yang ada di
masiangmasing unit ataupun tingkat RS.
3. Daftar Standar Asuhan Keperawatan
Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang ideal adalah berdasarkan
evidence based nursing, yang merupakan hasil penelitian dari
penerapan standar asuhan keperawatan yang ada. Namun karena
dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak diadopsi hanya dari
omputere yang tersedia. Dengan terdapatnya data ini nantinya
evidence base nursing dapat ditampilkan sehingga Standart Asuhan

26
Keperawatan akan direvisi lagi sesuai dengan hasil kajian dan
kenyataan yang ada di pelayanan keperaaatan berdasarkan pada
rekapitulasi SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat
4. Standart Operating Procedure (SOP)
Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan
perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP
merupakan aktifitas detail dari NIC. SOP tindakan keperawatan yang
baru direvisi berjumlah 110 jenis SOP yang terbagi dalam 11 kategori,
dimana ketika tindakan ini dilakukan akan link dengan pemakaian
bahan dan alat kesehatan yang ada sehingga floor stok barang / alat
medis dan keperawatan akan berkurang secara otomatis.
5. Jadwal dinas perawat
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer,
dengan memperhatikan pembagian SDM keperawatan dari jenjang
klinik keperawatan / Perawat Klinik 1,2,3 serta perencanaan cuti yang
telah disusun sebelumnya, sehingga penanggung jawab ruang tinggal
melakukan print.
6. Penghitungan angka kredit perawat
Penghitungan angka kredit sebagai dasar kenaikan golongan yang
selama ini dikerjakan oleh tenaga keperawatan akan lebih mudah
difasilitisi dengan SIM keperawatan ini, dimana tinggal melihat rekap
kegiatan yang telah dilakukan selama ini di ruang perawatan. Rekapan
kegiatan aktifitas perawat sehari-hari yang merupakan dasar
penghitungan kredit point ini secara otomatis akan dapat diakses
secara harian, mingguan atau bulanan.
7. Daftar diagnosa keperawatan terbanyak
Rekapitulasi daftar diagnosa terbanyak ini dapat diakses berdasarkan
masing-masing ruangan, dan juga dapat diakses dari seuruh ruangan.
Hal Ini dapat dilakukan ketika daftar diagnose yang telah dilakukan
dimasing-masing ruangan.

27
1. Pemanfaatan teknologi informasi pada riset keperawatan
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah
merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia
kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat information-
intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai
contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah
satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit
di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system.
Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat
karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil.
Di AS, negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan maupun
teknologi informasinya, rumah sakit rerata hanya menginvestasinya 2%
untuk teknologi informasi.
2. Contoh penggunan sistem teknologi sistem informasi
keperawaratan
1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Perlu adanya analisis terhadap sistem yang sedang berjalan,
sebelum melakukan perancangan sistem, dengan tujuan untuk
mengevaluasi permasalahan, hambatan- hambatan yang terjadi, dan
kebutuhan- kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan
perbaikannya. Tujuan dari analisis dan evaluasi sistem adalah untuk
menganalisa terhadap sistem pengolahan data pelayanan kesehatan
kunjungan pasien mulai dari pendaftaran pasien baru, pendaftaran
pasien lama (registrasi), pencatatan, pemeriksaan, pengambilan obat
sampai pembuatan laporan pada sistem yang sedang berjalan.
Berdasarkan hasil temuan Analisa terhadap sistem yang sedang
berjalan terdapat beberapa masalah yang Timbul terutama prosedur
pelayanan kesehatan Kunjungan Pasien Yang berobat, diantaranya:
1) Pencatatan kunjungan pasien mulai dari pendaftaran, pencatatan
hasil temuan pemeriksaan, pencatatan obat dan pencatatan data
lainnya, tetapi penyimpanan data masih tidak teratur.

28
2) Pencarian data berupa data lama yang sulit, menimbulkan
masalah pencarian untuk review kunjungan pasien lama. Apabila
kartu pasien tidak dibawa atau hilang, maka pasien dianggap
sebagai pasien baru selain itu, dokter dan perawat mengalami
kesulitan dalam penanganan selanjutnya karena datanya tidak
ada.

3) Pencatatan penerimaan pengeluaran obat yang tidak teratur,


sehingga tidak dapat mengontrol stok yang ada.
4) Pembuatan laporan kunjungan pasien, laporan penyakit Pasien,
laporan penerimaan dan pengeluaran ada obat sering terlambat
dan tidak akurat karena mengalami kesulitan dari data yang
direkap pada tumpukan berkas sehingga banyak watu yang akan
terbuang dalam pembuatan laporan.
6) Kepala puskesmas mengalami kesulitan dalam mengontrol
aktivitas pelayanan kunjungan pasien, karena sangat rumit dalam
pengelolaan datanya.
Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk
menggambarkan hubungan antar tabel dengan memperjelas tujuan,
untuk review hubungan antar tabel penyimpanan. ERD terdiri dari
sekumpulan objek dasar, yaitu entitas dan hubunganantar entitas-
entitas yang saling berhubungan dalam sistem informasi pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Dalam hal ini rumah sakit tersebut dapat
menggunakan Sistem Operasi Windows dan Microsoft SQL Server
2000 dengan melakukan pengujian pada program tersebut terlebih
dahulu.

2. Telehealth
Contoh alat kesehatan yang yang terintegrasi pada teknologi
yang baru-baru saat ini adalah Telehealth. Jenisnya ada dua,
yaitu store forward dan real time teknologi.

1. Teknologi simpan dan sampaikan (store forward), gambar yang

29
didapatkan dari elektronik seperti x ray, dapat dikirimkan sebagai
spesialis untuk diinterpretasi. Radiologi, dermatologi, patologi
adalah contoh spesialisasi yang sangat kelihatan menggunakan
teknologi ini.

2. Teknologi real time, adalah teknologi yang membuat pasien dan


provider berinteraksi dalam waktu yang sama. Banyak alat
telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi dua arah
menggunakan teknologi real time dalam telehealth. Teknologi
realtime memfasilitasi komunikassi dua arah baik audio maupun
video, yang bbisa digunakan dalam telehealth.

Salah satu bentuk telehealth adalah homecare, yaitu


melangsungkan perawatan menggunakan audio dan video
interaktif antara pasien dan perawat tanpa harus bertemu secara
langsung. Telenursing adalah bagian dari telehealth, telenursing
menawarkan program kolaboratif dan mengurangi biaya pasien.

3. Augmented Reality
Salah satu bentuk teknologi lainnya dalam pelayanan
kesehatan adalah teknologi augmented reality, yaitu teknologi
yang baru-baru ini merupakan terobosan baru di bidang interaksi.
Augmented reality adalah teknologi interaksi

yang menggabungkan dunia nyata dengan dunia maya. Tujuan


penggunaan augmented reality ini menambahkan pengertian dan
informasi pada dunia nyata dimana sistem augmented reality
mengambil dunia nyata sebagai dasar dan menggabungkkan
beberapa teknologi dengan menambahkan data konsektual agar
pemahaman seseorang menjadi jelas.

Di dalam bidang kesehatan, teknolohgi augmented reality


dapat diterapkan adalah simulasi bedah jantung. Dengan teknologi
ini calon dokter ataupun petugas kesehatan dapat belajar

30
sebelumnya atau mengembangkan ilmunya dengan menggunakan
perangkat simulasi yang diintegrasikan dengan teknologi
augmented reality.

Beberapa komponen yang diperlukan dalam pembuatan augmented reality adalah:

1. Komputer

2. Head Mounted Display (HMD)

3. Marker
Komputer digunakan untuk mengendalikan semua proses yang akan terjadi
dalam sebuah aplikasi. Penggunaan komputer ini disesuaikan dengan aplikasi
yang ingin digunakan. Head Mounted Display (HMD) merupakan perangkat keras
yang digunakan sebagai display atau monitor yang akan menampilkan obyek 3D
atau informasi yang ingin disampaikan oleh sistem. Marker merupakan gambar
dengan warna hitam dan putih berbentuk persegi.
Implementasi teknologi augmented reality ini telah berkembang dengan
pesat. Beberapa bidang yang telah menggunakan teknologi augmented reality
adalah bidang militer, kesehatan, pendidikan dan dunia industri. Selain itu
teknologi augmented reality implementasinya di bidang kedokteran atau bidang
medik adalah membuat sebuah sistem operasi virtual. Operasi atau bedah virtual
ini bertujuan untuk membantu para tenaga medik untuk belajar sebelum
melaksanakan operasi secara nyata. Informasi yang terpasang dalam system
augmented reality akan membantu dokter maupun tenaga medis dalam bertindak.
Dengan menggunakan augmented reality ini maka seorang dokter dapat
mensimulasikan terlebih dahulu sebelum melakukan proses operasi. Sehingga
diharapkan hasil dari operasi akan berjalan lancar dan dapat mengurangi
kesalahan.

31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalirdi dalam
tubuh manusia. Seperti halnya informasi di dalamsebuah perusahaan yang
sangat penting untuk mendukungkelangsungan perkembangannya.
Sehingga terdapat alasanbah!a informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah
perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi. Dalam waktu
tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya. Sehingga dalam mengambil keputusan – keputusan strategis sangat
terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing
dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat
bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi
tersebut terlalu banyak informasi yangtidak bermanfaat. Memahami
konsep dasar sistem informasi adalah sangat penting dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang
berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru agar konsep dasar
sistem itu sendiri bisa tercapai dalam satu tujuan.

32
DAFTAR PUSTAKA

Anthony F. Jerant, A Randomized Trial of Telenursing to Reduce Hospitalization


for Heart Failure: Patient-Centered Outcomes and Nursing Indicators,
dalamhttp://www.haworthpress.com/store/toc/J027v22n01_TOC.pdf?
sid=F92MP1MXXT1X8JN4VF 1BXJ22VPX12U5&, diperoleh tanggal
15 Maret 2008.
Apriyanto, Gilang. 2013. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi,
(Online),(http://yaudaah.blogspot.com/2013/04/makalahperkembangan-
teknologi.html), diakses 1 Agustus 2021.
Azizah. 2012. Teknologi Informasi, (Online), (http://azizah.blog.
unissula.ac.id/2012/07/06/makalah-teknologi-informasi/), diakses 21
Agustus 2021.
Badar, Leon. 2013. Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi,
(Online),(http://leonbadar.blogspot.com/2013/05/makalah-sejarah-
perkembangan-teknologi.html), diakses 1 Agustus 2021.
Bastiamsah, Tommi. 2012. Makalah Sistem Informasi Manajemen. Available at
(https://www.academia.edu/5751263/Makalah-Sistem-Informasi-
Manajemen). Diakses tanggal 25 Agustus 2020
Carpenito. (1985). Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B.
Lippincott Co.,. Philadephia.
Departemen Kesehatan. 2001. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan Nasional. Jakarta: Depkes RI.
Eko, I.R. 2001. Manajemen Sistem Informasi dan Tehnologi Informasi. Jakarta:
Kelompok Gramedia. Diakses tanggal 25 Agustus 2020
FIK UI. 2008. Perawat dan Teknologi Informasi. Available at
(http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM%202%20ON
%20LINE.doc). Diakses tanggal 25 Agustus 2020
FIK UI. 2008. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan. Available at
(http://pkko.fik.ui.ac.id/files/TUGAS%20MAKALAH%20SIM
%20HB.rtf). Diakses tanggal 25 Agustus 2020

33
Hariyati, S. T. (1999). Hubungan antara pengetahuan aspek hukum dari perawat
dan karakteristik perawat terhadap kualitas dokmentasi keperawatan di
RS.Bhakti Yudha, Tidak dipublikasikan.
http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM%202%20ON%20LINE.doc.
Perawat dan Teknologi Informasi, diakses dari tanggal 12 Maret 2008.
Jasun, (2006), Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Nanda NOC
dan NIC Dalam Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Di Banyumas.
Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain Sistem. Andi Offset : Yogyakarta.
Maulana, Rifki. 2012. Perkembangan Hardware dan Software, (Online),
(http://linherlamb.blogspot.com/2012/09/makalah-tentang-
perkembangan-hardware.html), diakses 1 Agustus 2021.
Pernama, Hikamat Surya. 2014. Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Modern, (Online), (http://www.kelasabil.com/kelas/7/tik/
sejarah-perkembangan-teknologi-informasi-komunikasi-modern),
diakses 1 Agustus 2021.
Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis. Sistem Informasi. PT. Prenhallindo.
Jakarta. 2001.
Sobarudin, Arif. 2012. Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi,
(Online), (http://www.bisosial.com/2012/05/makalah-perkembangan-
teknologi.html), diakses 1 Agustus 2021.
Sutanta, Edhy. 2009. Sistem Informasi Manajemen. GRAHA ILMU : Yogyakarta.

34

Anda mungkin juga menyukai