Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK C

SISTEM INFORMASI KESEHATAN DALAM


KEPERAWATAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem
Informasi Keperawatan

Oleh:
Mochammad Rafi Noorbadriana (201FK03024)
Nisa Cantika (201FK03025)
Nadya Novita Putri (201FK03026)
Chairul Misak Reyhan (201FK03027)
Nashaulia Fadlina Syahbani (201FK03028)
Putri Andrian Glaudia L (201FK03029)
Jejen Ijudin (201FK03030)
Amanda Azhaar Nurlayli (201FK03031)
Hilfa Hizkia Uswatun H (201FK03032)
Syifa Hoerunnisa (201FK03033)
Diana Safitri (201FK03034)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS BHAKTI KENCANA
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji serta syukur kita panjatkan bagi Allah SWT.
Karena berkat rahmat dan petunjuk-Nyalah, kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul:“ Sistem Informasi Kesehatan dalam Keperawatan“ Tidak lupa juga
kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing.
Kami telah berusaha dengan segenap kemampuan dan pengetahuan yang
kami miliki sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Akan tetapi, kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi materi maupun
tata cara penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca, agar di lain kesempatan kami dapat memperbaiki kekurangan yang
ada.
Semoga dengan membaca makalah ini, sedikit banyaknya dapat
menambah pengetahuan kita.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bandung , 23 Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusanmasalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan.............................................................................................. 1
1.4 Manfaat............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
2.1 Pengembangan system informasikeperawatan .............................. 3
2.2 Keuntungan,kelebihan dan kekurangan system
informasikeperawatan..................................................................... 6
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 10
3.2 Saran ................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada zaman sekarang, teknologi informasi mempunyai peranan
penting dalam bidang industry maupun kehidupan kitas endiri. Salah satu
bidang industri yang memanfaatkan berkembangnya teknologi informasi
adalah bidang kesehatan.
Teknologi informasi sudah berkontribusi banyak dalam kehidupan
kita, salah satu contohnya dalam bidang kesehatan yaitu rekammedis
elektronik (EMR) yang digunakan oleh dokter untuk mengetahui riwayat
penyakit anda, obat-obatan apa saja yang sudah pernah di konsumsi,
apakah anda mempunyai sebuah alergi, dan lain-lain.
Tanpa teknologi informasi, pengumpulan dan pengambilan data
tersebut tidaklah mudah untuk rumah sakit yang mempunyai ribuan pasien
jika dilakukan secara manual. Teknologi informasi juga memudahkan
komunikasi jarak jauh dengan adanya internet. Seluruh rumah sakit akan
mengakses data base yang berisi dengan data pasien, sehingga
memudahkan pasien dan rumah sakit apabila pasien menggunakan rumah
sakit yang berbeda.
1.2 Rumusan masalah
2.1.1 Untuk mengetahui pengembangan sistem informasi keperawatan
2.1.2 Untuk mengetahui keuntungan, kelebihan dan kekurangan sistem
informasi kesehatan
2.1.3 Untuk mengetahui keuntungan dokumentasi komputer bagi perawat
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat penulis agar mahasiswa maupun perawat dapat
mengetahui, memahami serta mempelajari bagaimana pengembangan
sistem informasi keperawatan, keuntungan, kelebihan dan kekurangan
sistem informasi keperawatan, keuntungan dokumentasi komputer bagi
perawat.

1
1.4 Manfaat
Makalah ini dibuat penulis agar dapat bermanfaat bagi mahasiswa
maupun perawat sehingga dapat mengetahui, memahami serta
memepelajari bagaimana pengembangan sistem informasi keperawatan,
keuntungan, kelebihan dan kekurangan sistem informasi keperawatan,
keuntungan dokumentasi komputer bagi perawat.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengembangan sistem informasi keperawatan
Pengembangan sistem informasi menjadi salah satu indikator
dalam kesuksesan implementasi sistem informasi di sebuah organisasi.
Menurut (Rochmat, 2018) untuk mengembangkan sistem informasi
yang mendukung pembangunan kesehatan, penting untuk isu strategis dan
strategi pengembangan sistem informasi kesehatan secara keseluruhan.
Berdasarkan kepada analisis situasi dan kebijakan yang telah
ditetapkan, maka strategi pengembangan SIKNAS adalah :
1. Integrasi sistem informasi kesehatan yang ada
Pengertian terintegrasi tidak bermaksud mematikan/ menyatukan
semua sistem informasi yang ada. Sistem-sistem informasi yang lebih
efisien bila digabungkan akan disatukan. Sistem-sistem informasi
lainnya, pengintegrasian lebih berupa pengembangan: pembagian
tugas, tanggung jawab dan otoritas-otoritas dan mekanisme saling
hubung. Dengan integrasi ini diharapkan semua sistem informasi yang
ada akan bekerja secara terpadu dan sinergis membentuk SIKNAS.
Pembagian tugas dan tanggung jawab akan memungkinkan data yang
dikumpulkan memiliki kualitas dan validitas yang baik. Otaritas akan
menyebabkan tidak adanya duplikasi dalam pengumpulan data,
sehingga tidak akan terdapat informasi yang berbeda-beda mengenai
suatu hal. Mekanisme saling hubung, khususnya dengan Pusat Data
dan Informasi Departemen Kesehatan akan menjamin dapat
dilakukannya pengolahan dan analisis data secara komprehensif.
2. Penyelenggaraan pengumpulan dan pemanfaatan bersama (sharing)
data dan informasi terintegrasi
Pertimbangan akan perlunya mengkoordinasikan lima jenis
pengumpulan data yang masing-masing memiliki kekhasan dan
kepentingan yang sangat signifikan, yaitu:
a. Surveilans, yang meliputi surveilans penyakit, gizi, kesehatan
lingkungan dan pemantauan ketersediaan obat

3
b. Pencatatan dan pelaporan data rutin dari UPT kabupaten / kota ke
Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota, dari UPT provinsi dan Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota ke Dinas Kesehatan Provinsi ke
Departemen Kesehatan (kegiatan-kegiatan ini memerlukan suatu
sistem pencatatan dan pelaporan yang terintegrasi dan
terkoordinasi.
c. Pencatatan dan pelaporan program-program kesehatan khusus yang
ada, seperti program pemberantasan malaria.
d. Pencatatan dan pelaporan sumber daya dan administrasi kesehatan
yang sudah berjalan seperti ketenaga kesehatan ( Sinakes, Sidiklat,
dan lain-lain ).
3. Fasilitasi pengembangan sistem informasi kesehatan daerah
Sistem Informasi Kesehatan Daerah mencakup SIK yang
dikembangkan di unit-unit pelayanan kesehatan (khususnya puskesmas
dan rumah sakit), SIK kabupaten / kota, dan SIK provinsi. Sistem
Informasi Kesehatan ( SIK ) di Puskesmas memiliki tanggungjawab
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan :
Mencatat dan mengumpulkan data baik kegiatan dalam gedung
maupun luar gedung.
a. Mengolah data.
b. Membuat laporan berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.
c. Memelihara bank data.
d. Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen
pasien dan manajemen unit puskesmas.
e. Memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan
pihak-pihak berkepentingan lainnya di wilayah kerjanya.
4. Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk manajemen
Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk manajemen
diawali dengan mengidentifikasi peluang-peluang yang dapat
dimanfaatkan untuk menyajikan data dan informasi kesehatan.
Misalnya dalam rapat dengar pendapat dengan DPRD harus dapat
disajikan, kemasan-kemasan data dan informasi yang menggambarkan

4
kecenderungan masalah-masalah kesehatan rakyat dan kerugian yang
diakibatkannya. Pembahasan rancangan anggaran harus disajikan
kemasan data dan informasi tentang cost benefit dari kegiatan-kegiatan
yang diusulkan. Selain itu dikembangkan pula publikasi berkala cetak
atau elektronik atau akses online
5. Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk masyarakat
Melalui keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 511 tahun
2002 tentng kebijakan dan strategi pengembangan SIKNAS dan
Nomor 932 tahun 2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan
sistem informasi kesehatan daerah di kabupten/kota dikembangkan
beragai strategi, Salah satu strategi yang digunakan SIKNAS adalah
dengan Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk
masyarakat.
Publikasi berkala data dan informasi kesehatan dapat diperluas
jangkauan distribusinya sampai kepada individu-individu atau
kelompok masyarakat yang membutuhkan. Demikian pula dengan
akses online terhadap Bank Data, walaupun untuk data tertentu seperti
data historis pasien dan tenaga kesehatan, keamanannya harus dijaga.
6. Pengembangan teknologi dan sumber daya informasi
Pengembangan teknologi dan sumber daya informasi
berlangsung paralel dengan kegiatan 3,4 dan 5. Depkes menyusun
Rencana Induk Penataan Kerangka Teknologi Informasi (Information
Technology Framework Rearrangement Master Plan) dan Rencana
Induk Pengembangan Sumber Daya Manusia Informasi (Information
Human Resource Development Master Plan). Depkes juga
menerbitkan standar dan pedoman, serta advokasi agar terpenuhi
sesuai rencana induk.
2.2 Keuntungan, kelebihan dan kekurangan sistem informasi
keperawatan
1. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan yaitu :
a. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan

5
b. Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar
dalam penyimpanan arsip.
c. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
d. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat
membantu pengambilan keputusan secara cepat
e. Meningkatkan produktivitas kerja
f. terdapat keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer
yaitu:
g. Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah
dan cepat diketahui.
h. Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan waktu perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan.
i. Accessebility, legibility: mudah membaca dan mendapat informasi
klinik dari pasien dalam satu lokasi.
2. Kelebihan sistem informasi kesehatan yaitu :
a. Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan lebih efisien,
dan produktifitas.
b. Dengan sistem dokumentasi yang berbasis komputer pengumpulan
data dapat dilaksanakan dengan cepat dan lengkap.
c. Data yang telah disimpan juga dapat lebih efektive dan dapat
menjadi sumber dari penelitian.
d. Dapat melihat kelanjutan dari edukasi ke pasien.
e. Melihat epidemiologi penyakit serta dapat memperhitungkan biaya
dari pelayanan kesehatan.
f. Dokumentasi keperawatan juga dapat tersimpan dengan aman
g. Akses untuk mendapat data yang telah tersimpan dapat
dilaksanakan lebih cepat dibandingkan bila harus mencari
lembaran kertas yang bertumpuk di ruang penyimpanan.
h. Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil dalam Emilia,
2003: beberapa institusi kesehatan yang menerapkan system
komputer, setiap perawat dalam tugasnya dapat menghemat sekitar

6
20-30 menit waktu yang dipakai untuk dokmuntasi keperawatan
dan meningkat keakuratan dalam dokumentasi keperawatan.
i. Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer
seyogyanya mengikuti prinsip-prinsip pendokumentasian, serta
sesuai dengan standar pendokumentasian internasional seperti:
ANA, NANDA,NIC (Nursing Interventions Classification, 2000).
j. Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi
pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil
keputusan di keperawatan/Decision Support System dan Executive
Information System
k. Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen
yang berbasis komputer dapat digunakan dalam menghitung
pemakaian tempat tidur /BOR pasien, angka nosokomial,
penghitungan budget keperawatan dan sebagainya. Dengan adanya
data yang akurat pada keperawatan maka data ini juga dapat
digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain. Sistem
Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam
pelaksanaan riset keperawatan secara khususnya dan riset
kesehatan pada umumnya.
l. Menghemat tempat karena dapat tersimpan dalam ruang yang kecil
yang berukuran 10 cm x 15 cm x 5 cm . Sistem ini sering dikenal
dengan Sistem informasi manjemen.
3. Kekurangan sistem informasi kesehatan
a. Sistem informasi manajemen keperawatan sampai saat ini juga
masih sangat minim di rumah sakit Indonesia.
b. Komponen-komponen yang ada dalam sistem informasi yang
dibutuhkan dalam keperawatan masih banyak kelemahannya.
c. Kekahawatiran hilangnya data dalam satu hard-disk. Pada kondisi
tersebut hilangnya data telah diantisipasi sebagai perlindungan
hukum atas dokumen perusahaan yang diatur dalam UU No. 8
Tahun 1997. Undang-undang ini mengatur tentang keamanan
terhadap dokumentasi yang berupa lembaran kertas, namun sesuai

7
perkembangan tehnologi, lembaran yang sangat penting dapat
dialihkan dalam Compact Disk Read Only Memory (CD ROM).
CD ROM dapat dibuat kopinya dan disimpan di lain tempat yang
aman . Pengalihan ke CD ROM ini bertujuan untuk menghindari
hilangnya dokumen karena peristiwa tidak terduga seperti
pencurian komputer, dan kebakaran.
d. Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen
berbasis komputer ke dalam sistem praktek keperawatan di
Indonesia tidak terlalu mudah. Hal ini karena pihak manajemen
harus memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur organisasi
keperawatan di Indonesia, kemampuan sumber daya keperawatan,
sumber dana, proses dan prosedur informasi serta penggunaan dan
pemanfaatan bagi perawat dan tim kesehatan lain.
4. Keuntungan dokumentasi komputer bagi perawat
Suatu studi Dokumentasi Keperawatan Berbasis Tehnologi
Komputer yang diselenggarakan di University medical center
Heidelberg selama 18 bulan. Hasil dari studi menunjukkan
adanya suatu peningkatan yang sangat baik dari sisikuantitas dan
kualitas dokumentasi. Aspek positif meliputi kelengkapan dari
dokumentasi keperawatan, aspek yang formal dan peningkatan
kualitas hubungan antar perawat. Aspek yang negatif adalah
berkaitan dengan contens dari rencana keperawatan (Cornelia,et all
,2007).Menurut Gurlay, L (2008) ElectronicMedicalRecord(EMR)
memiliki manfaat sebagai berikut yaitu:
1. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan.
2. Tidak perlu gudang yang besar dalam penyimpanan arsip.
3. Penyimpanan data (Record )pasien menjadi lebih lama.
4. EMR yang dirancang dengan baik akan mendukung
ototnomi yang dapat dipertanggungjawabkan.
5. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat
membantu dalam pengambilan keputusan yang cepat juga.
6. Meningkatkan produktivitas bekerja.

8
7. Mengurangi kesalahan dalam menginterprestasikan pencatatan.
Sedangkan menurut Holmas (2003, dalam Sitorus 2006)
terdapat beberapa keuntungan utama dari Dokumentasi Keperawatan
BerbasisTehnologiKomputer yaitu:
1. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik sesuaistandar
yang mudah dan cepat diketahui.
2. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan
sekaligus meningkatkan waktu perawat berfokus pada
pemberian asuhan.
3. Accessibility danlegibility, mudah membaca dan mendapat
informasi klinik tentang semua pasien dan suatu lokasi.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Informasi merupakan sekumpulan sumber daya yang
berguna untuk menghasilkan informasi dan fungsi organisasi. Kualitas
informasi (qualityofinformation) sangat dipengaruhi atau ditentukan tiga
hal, yaitu relevan, akurat, dan tepat waktu. Kelebihan sistem informasi
manajemen salah satunya adalah membuat dokumentasi keperawatan
menjadi lebih efisien dan produktif, sedangkan kelemahannya adalah
dapat memberikan dampak terhadap lingkungan social. Teknologi dalam
kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam
memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit.Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah
membuat standar baru yang harus di penuhi.Hal tersebut membuat
keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan
kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi.
3.2 Saran
Dari pemaparan diatas penulis memberikan saran agar kita sebagai
mahasiswa maupun perawat dapat mengetahui memahami serta
mempelajari bagaimana pengembangan sistem informasi keperawatan,
keuntungan, kelebihan dan kekurangan sistem informasi keperawatan,
keuntungan dokumentasi komputer bagi perawat.
Dengan mengucapkan syukr alhamdulillah kepada Allah SWT,
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tentunya masih
jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang
membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis.

10
DAFTAR PUSTAKA
Yolanda. Bab II Sistem informasi keperawatan. Dikutip 23 Mei 2021 dari Bab II
Sistem Informasi keperawatan :
https://id.scibd.com/document/362098813/Bab-II-Informasi-Keperawatan.
Candra ayu. Keuntungan dan kerugian dokumentasi keperawatan
terkomputerisasi. Dikutip 23 Mei 2021 dari Keuntungan dan kerugian
dokumentasi keperawatan :
https://id.scribd.com/document/448451553/keuntungan-dan-kerugian-
dokumentasi-keperawatan-terkomputerisasi.
Mira Asmirajant,SKp, Mkep, Dokumentasi Keperawatan Berbasis Teknologi
Komputer
Fisbach T.F., (1991). Documentating care: the comunication,the nursing process
snd documentation standards, F.A, Davis Comp. Philadelphia.

11

Anda mungkin juga menyukai