DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan “Makalah Teknologi dan Informasi dalam
Kesehatan dan Keperawatan” dalam mata kuliah Pemanfaatan Teknologi dalam Keperawatan
ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan, doa dan dukungan dari beberapa
pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengajar mata kuliah
Pemanfaatan Teknologi dalam Keperawatan, serta teman-teman yang telah bekerja sama
dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk memperbaiki kualitas makalah
ini. Harapan kami semoga makalah yang kami selesaikan ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan juga pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.3 Tujuan….............................................................................................................. 1
1.4 Manfaat............................................................................................................... 1
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 12
3.2 Saran..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
Teknologi dan sistem informasi yang canggih sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang,
khususnya dalam dunia kesehatan dan keperawatan. Seperti yang telah diketahui, pengelolaan
data dalam pendokumentasian data pasien masih ada beberapa rumah sakit yang melakukan
secara manual. Dalam penanganan beberapa penyakitpun terkadang juga mengalami
permasalahan atau kesulitan yang menjadi tantangan di masa sekarang.
Dalam dunia kesehatan, teknologi dan sistem informasi yang canggih sangat diperlukan
untuk mempermudah dokumentasi, penanganan dari perawat atau dokter kepada pasien, dan
dapat mempermudah saat kunjungan kepada klien, serta alat untuk penanganan pada penyakit
tertentu. Teknologi dan sistem informasi modern sangat diperlukan dalam berbagai bidang
demi mempermudah aktivitas, pekerjaan, serta dibutuhkan juga dalam dunia kesehatan dan
keperawatan, khususnya di Indonesia.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2. Bagi Pembaca: Memberikan wawasan tentang teknologi dan sistem informasi dalam
kesehatan dan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa istilah yang biasa digunakan di waktu lampau dengan pengertian yang
sama ataupun hamper sama dengan Informatika Kesehatan, ataupun mendekati dengan
penekanan berbeda antara lain yaitu ‘ilmu komputer medik’ (medical computer science),
‘komputasi biomedik’ (biomedical computing), ‘ilmu informasi medik’ (medical information
science), ‘komputer dalam kedokteran’ (computers in medicine), dan sebagainya.
Informatika Kesehatan bermula sebagai ilmu dasar yang mengkaji metode, teknik, dan teori
informatika dalam bidang Kesehatan. Selanjutnya, telah berkembang berbagai sub-
spesialisasinya sebagai bidang terapan bagi Informatika Kesehatan:
Keperawatan melingkupi pelayanan secara otonom dan kolaboratif bagi individu dari
segala usia, keluarga, kelompok, dan komunitas, sakit ataupun sehat dalam segala latar.
Keperawatan mencakup promosi kesehatan pencegahan penyakit, dan perawatan orang sakit,
cacat, atau akan meninggal. Pendampingan, promosi lingkungan yang aman, penelitian,
partisipasi dalam pembentukan kebijakan kesehatan, manajemen pasien dan sistem kesehatan,
serta pendidikan juga merupakan kunci peran keperawatan (International Council of Nurses).
Beberapa definisi lain yang pernah diberikan untuk informatika keperawatan, yaitu:
Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi sebuah institusi perawatan
kesehatan karena banyaknya bagian/departemen yang terlibat dalam proses perawatan pasien.
Pelayanan dan manajer keperawatan harus memasukkan banyak data/informasi mengenai
pasien mulai dari saat masuk hingga pasien pulang.
A. Perspektif Sejarah
Komputer telah dikenal sekitar lima puluh tahun yang lalu, tetapi rumah sakit lambat
dalam menangkap revolusi komputer. Saat ini hampir setiap rumah sakit menggunakan
jasa komputer, setidaknya untuk manajemen keuangan. Perawat terlambat mendapatkan
manfaat dari komputer, usaha pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat pada
akhir tahun 1960-an dan 1970-an mencakup:
Pada pertengahan tahun 1970-an, ide dari sistem informasi rumah sakit (SIR) diterapkan,
dan perawat mulai merasakan manfaat dari sistem informasi manajemen. Pada akhir
tahun 1980-an memunculkan mikro-komputer yang berkekuatan besar sekali dan
perangkat lunak untuk pengetahuan keperawatan seperti sistem informasi manajemen
keperawatan (SIMK)
Sistem informasi rumah sakit (SIR) sangat luas, desain sistem komputer yang komplek
untuk menolong komunikasi dan mengatur informasi yang dibutuhkan dari sebuah rumah
sakit. Sebuah SIR akan diaplikasikan untuk perijinan, catatan medis, akuntansi, kantor,
perawatan, laboratorium, radiologi, farmasi, pusat supali, mutrisi/pelayanan makan,
personel dan gaji. Jumlah aplikasi-aplikasi lain dapat dimasukkan bagi beberapa
bagian/departemen dan untuk beberapa tujuan yang praktikal.Manajer-manajer perawat
perlu mengenal komputer, yang mencakup mengenal istilah umum yang digunakan
komputer. Pada masa depan dapat diharapkan bahwa semua pekerjaan perawat akan
dipengaruhi oleh komputer, dan beberapa posisi baru akan dikembangkan bagi perawat-
perawat di bidang komputer.
Mengklasifikasikan pasien
Pambentukan saraf
Penjadwalan
Catatan personal
Laporan bertahap
Pengembangan anggaran
Alokasi sumber dan pengendalian biaya
Analisa kelompok diagnosa yang berhubungan
Pengendalian mutu
Catatan pengembangan staf
Model dan simulasi untuk pengembilan keputusan
Rencana strategi
Rencana permintaan jangka pendek dan rencana kerja
Evolusi program
Modul SIMK untuk klasifikasi pasien, pengaturan staf, catatan personal, dan laporan
bertahap sering berhubungan. Pasien diklasifikasikan menurut kriterianya. Informasi
klasifikasi pasien dihitung berdasarkan formula beban kerja. Juga susunan pegawai yang
dibutuhkan dan susunan pegawai yang sebenarnya dapat dibuat. SIMK dan komputer
dapat membuat perawatan pasien lebih efektif dan ekonomis. Perawat-perawat klinis
menggunakannya untuk mengatur perawatan pasien, termasuk di dalamnya sejarah
pasien, rencana perawatan, pemantauan psikologis dan tidak langsung, catatan kemajuan
perawatan dan peta kemajuan. Hal ini dapat dilakukan di semua kantor/ruang perawat.
Perawat-perawat klinis dapat menggunakan SIMK untuk mengganti sistem manual pada
pencatatan data. Hal ini dapat mengurangi biaya sekaligus memungkinkan peningkatan
kualitas dari perawatan. Dengan sistem informasi usia, manajer perawat dapat
merencanakan karier untuk mereka sendiri dan perawat klinis mereka. Karier baru di
SIMK mungkin satu jawaban untuk perawat.
Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih
750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat
tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan
terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi,
TI mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara
manual. Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan
di-share secara mudah dan cepat.Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik
perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan
kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali
lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru.Dengan berbagai potensinya ini, adalah
naif apabila manajemen informasi kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian
istimewa. Artikel ini secara khusus akan membahas perkembangan teknologi informasi
untuk mendukung manajemen rekam medis secara lebih efektif dan efisien. Tulisan ini
akan dimulai dengan berbagai contoh aplikasi teknologi informasi, faktor yang
mempengaruhi keberhasilan serta refleksi bagi komunitas rekam medis.
Kegunaan teknologi informasi saat ini telah mencakup hampir di semua bidang ilmu,
tidak terkecuali di bidang ilmu keperawatan. Saat ini perkembangan bidang teknologi sangat
berkembang pesat terutama dalam dunia IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia IT
berimbas juga pada perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah satu
aspek yang terkena efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan. Dewasa ini dunia
kesehatan modern telah memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi
serta efektivitas dalam pelaksanaannya. Diharapkan dengan berkembangnya teknologi di
bidang kesehatan terutama keperawatan, serta semakin majunya teknologi informasi dan
komunikasi (ICT), maka diharapkan pelayanan yang diberikan akan semakin berkualitas dan
dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan suatu teknologi
informasi yang cepat, tepat dan akurat dalam memberikan pelayanan keperawatan, salah
satunya adalah Personal Digital Assistant (PDA). Alat ini sangat membantu perawat dalam
melaksanakan tugasnya dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien karena
dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pendokumentasian, mencegah medication error serta
memudahkan komunikasi antar perawat saat merawat pasien.
Salah satu tujuan yang paling menonjol dari keperawatan modern saat ini adalah
untuk membuat body of knowledg yang berbasis bukti yang komprehensif dan menggunakan
pengetahuan ini untuk membimbing dan memberikan alasan untuk pelayanan perawatan yang
terbaik. Meskipun upaya untuk membangun basis pengetahuan yang maju, perjuangan untuk
menggabungkan pengetahuan ini ke dalam keperawatan sehari-hari telah diidentifikasi
(Dawson & Thomas, 1999). Personal Digital Assistant (PDA) memiliki kemampuan untuk
membuat informasi berbasis bukti yang tersedia untuk perawat kapan dan di mana saja mereka
membutuhkannya. PDA memiliki potensi untuk mengurangi kesalahan dalam pengobatan
dengan menyediakan sumber referensi portabel dan nyaman bagi penyedia layanan kesehatan.
Penelitian terhadap etiologi kesalahan pengobatan telah menunjukkan bahwa sebagian besar
kesalahan terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang status kesehatan pasien dan / atau
kurangnya pengetahuan tentang obat yang diresepkan (Leape et al., 1995).
Manfaat dan tantangan dalam penggunaan Personal Digital Assistant (PDA) di Keperawatan:
3. Meningkatkan komunikasi antar perawat dan antara perawat dengan anggota tim kesehatan
lainnya.
5. Sangat berguna untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan data pasien (Doran &
Mylopoulos, 2008).
Hal ini memungkinkan bagi perawat untuk mengakses secara nyata informasi yang
telah diperbaharui pada catatan keperawatan pasien. Menurut Isabel bahwa pemanfaatan
teknologi ini dapat mengurangi waktu perawat dalam mencatat kondisi pasien, meningkatkan
kinerja, mengurangi terjadinya medication error, serta menghemat waktu dalam
pendokumentasian. Jelas terlihat bahwa dari hasil penelitian Isabel, bahwa penggunaan PDA
dalam memberikan pelayanan keperawatan dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
Pekerjaan yang dilakukan perawat menjadi cepat, tepat dan lebih efisien, serta pasien
diuntungkan karena kemungkinan untuk kesalahan dalam pengobatan menjadi berkurang atau
malah tidak ada sama sekali. Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan Greenfield
(2007) pada siswa perawat di New York, menemukan data bahwa siswa perawat yang
menggunakan PDA dalam menghitung dosis obat lebih cepat dan akurat dibandingkan siswa
lain yang menggunakan buku teks. Penelitian ini ditujukan apakah teknologi PDA dapat
mengurangi kesalahan pengobatan dan memungkinkan pelayanan keperawatan yang diberikan
lebih efektif. Hasil untuk akurasi dan kecepatan yang baik secara signifikan lebih tinggi pada
kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol. Selain banyak keuntungan yang dapat
diperoleh dalam penggunaan PDA di pelayanan keperawatan, maka ada juga hal hal yang
harus diperhatikan dalam menggunakan PDA dalam keperawatan yaitu:
1. Menjaga kerahasiaan pasien, perawat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka
dilindungi password dan bahwa program enkripsi data terinstal.
2. PDA dapat terinfeksi bakteri dan dengan demikian memiliki potensi untuk menjadi vektor
untuk infeksi nosokomial.
Perawat adalah tenaga kesehatan yang memiliki pengaruh besar bagi pelayanan
kesehatan yang tentunya memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan mutu kesehatan
masyarakat. Untuk meningkatkan mutu tersebut maka perawat harus dapat memberikan
pelayanan asuhan keperawatan yang profesional yang tentunya sesuai dengan stndar.
Pelayanan asuhan tersebut harus dimulai dari pengkajian, menentukan diagnosa keperawtan,
perencanaan, implementasi sampai evaluasi yang tentunya harus disertai dengan
pendokumentasian yang baik dan benar. Perkembangan teknologi informasi yang sudah
dikembangkan dalam bidang keperawatan di dunia internasional adalah Mobile Nursing
Information System, Nursing Home Clinical System, Informatic Telephone Triage Nursing,
SisEnf dan masih banyak lagi teknologi informasi keperawatan yang sudah berjalan di luar
negeri. Dari semua teknologi informasi yang dikembangkan tujuanya adalah untuk
memberikan kemudahan pada perawat dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Pembahasan
Perkembangan teknologi informasi yang sudah dikembangkan dalam bidang
keperawatan didunia internasional adalah Mobile Nursing Information System, Nursing Home
Clinical System, Informatic Telephone Triage Nursing, SisEnf dan masih banyak lagi
teknologi informasi keperawatan yang sudah berjalan di luar negeri. Dari semua teknologi
informasi yang dikembangkan tujuanya adalah untuk memberikan kemudahan pada perawat
dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Mobile Nursing Information System (MNIS)
Perawat adalah seorang informasi yang intensif. Perawat menangani informasi
perawatan pasien selama setiap dinas. Namun sebagian besar NIS (Nursing Information
System) yang konvensional ditempatkan di dekat nurse station. Sementara memberikan
perawatan kepada pasien mereka, perawat biasanya merekam informasi pengolahan secara
manual di atas kertas. Jika perawat perlu untuk memasukkan atau mengambil informasi dari
catatan perawatan dalam pengambilan keputusan, mereka harus menghentikan proses
pelayanan keperawatan dan kembali ke nurse station. Oleh karena itu jenis offline layanan
komputer yang disediakan oleh NIS konvensional tidak memenuhi kebutuhan asuhan
keperawatan rawat inap.
Definisi PDA (Personal Digital Assistants) adalah sebuah alat komputer genggam
portable, dan dapat dipegang tangan yang didesain sebagai organizer individu, namun terus
berkembang sepanjang masa (Koeniger-Donohue, 2008) Pada aplikasi klinis yang sudah
digunakan adalah referensi tentang obat. PDA dengan Mudah dapat menariknya keluar ketika
butuh pengingat cepat tindakan obat, intervensi, diagnosis. Diagnosis keperawatan sangat
membantu menghubungankan antara teoretis dan praktis (Fisher & Koren, 2007). Bahkan
sebuah PDA dengan pemindai barcode/gelang data, saat ini sudah tersedia. PDA semacam ini
memungkinkan tenaga kesehatan untuk memindai gelang bar code/gelang data pasien guna
mengakses rekam medis mereka, seperti obat yang tengah dikonsumsi, riwayat medis, dan
lain-lain (Joan, Dionne, & Jia Joyce, 2006).
1) Mengklasifikasikan pasien
2) Pambentukan saraf
3) Penjadwalan
4) Catatan personal
5) Laporan bertahap
6) Pengembangan anggaran
7) Alokasi sumber dan pengendalian biaya
8) Analisa kelompok diagnosa yang berhubungan
9) Pengendalian mutu
10) Catatan pengembangan staf
11) Model dan simulasi untuk pengembilan keputusan
12) Rencana strategi
13) Rencana permintaan jangka pendek dan rencana kerja
14) Evolusi program
Modul SIMK untuk klasifikasi pasien, pengaturan staf, catatan personal, dan laporan
bertahap sering berhubungan. Pasien diklasifikasikan menurut kriterianya. Informasi
klasifikasi pasien dihitung berdasarkan formula beban kerja. Juga susunan pegawai yang
dibutuhkan dan susunan pegawai yang sebenarnya dapat dibuat. SIMK dan komputer dapat
membuat perawatan pasien lebih efektif dan ekonomis. Perawat-perawat klinis
menggunakannya untuk mengatur perawatan pasien, termasuk di dalamnya sejarah pasien,
rencana perawatan, pemantauan psikologis dan tidak langsung, catatan kemajuan perawatan
dan peta kemajuan. Hal ini dapat dilakukan di semua kantor/ruang perawat. Perawat-perawat
klinis dapat menggunakan SIMK untuk mengganti sistem manual pada pencatatan data. Hal
ini dapat mengurangi biaya sekaligus memungkinkan peningkatan kualitas dari perawatan.
Dengan sistem informasi usia, manajer perawat dapat merencanakan karier untuk mereka
sendiri dan perawat klinis mereka. Karier baru di SIMK mungkin satu jawaban untuk
perawat.
Saat ini masih banyak perawat yang belum menyadari bahwa tindakan yang
dilakukan harus dipertanggungjawabkan. Selain itu banyak pihak menyebutkan kurangnya
dokumentasi juga disebabkan karena banyak yang tidak tahu data apa saja yang yang harus
dimasukkan, dan bagaimana cara mendokumentasi yang benar.( Hariyati, RT., 2002).
Kondisi tersebut di atas membuat perawat mempunyai potensi yang besar terhadap
proses terjadinya kelalaian pada pelayanan kesehatan pada umumnya dan pelayanan
keperawatan pada khususnya. Selain itu dengan tidak ada kontrol pendokumentasian yang
benar maka pelayanan yang diberikan kepada pasien akan cenderung kurang baik, dan dapat
merugikan pasien. Pendokumentasian asuhan keperawatan yang berlaku di beberapa rumah
sakit di Indonesia umumnya masih menggunakan pendokumentasian tertulis.
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan
ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan
informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan
keperawatan (Gravea & Cococran,1989). Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995)
sistem informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan
menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi,
mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan
pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas daefisiensi asuhan keperawaratan dan
memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan.
1.Dampak Positif
Arus informasi saat ini menjadi sangat cepat, bahkan cenderung tidak terkontrol
hingga saat ini. Namun demikian, hal ini merupakan salah satu dampak positif, karena
dapat memberikan informasi mengenai suatu kejadian secara cepat, meskipun
terkadang tidak akurat dan tidak tepat.
Merupakan salah satu efek domino dari bertambah cepatnya arus informasi. Dengan
adanya tekhnologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat pesat, maka
siapapun akan bisa memperoleh informasi dengan mudah. Akses terhadap informasi
ini bisa dilakukan kapanpun, dimanapun dan dari siapapun itu. Hal ini akan membantu
individu dalam meningkatkan informasi dan pengetahuan yang dimilikinya, meski
terkadang realibitas dan validitas dari informasi tersebut dipertanyakan. Media sosial
juga merupakan dampak positif lainnya dari perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi. Media sosial dapat memberikan banyak sekali manfaat, salah satunya
adalah dapat mempertemukan individu dengan orang baru, dan menambah relasi antar
individu. Sebagai contoh, salah satunya adalah facebook. Situs yang cukup besar ini
menjadi satu media sosial yang paling banyak orang gunakan. Tidak hanya untuk
menambah jaringan pertemanan di dunia maya, facebook juga menjadi sarana promosi
dalam bisnis.
Dalam mencari informasi yang baru dan masih hangat, maka teknologi informasi dan
juga komunikasi sangat memegang peranan yang penting. Dengan adanya arus
informasi yang menjadi jauh lebih cepat, maka individu akan menjadi lebih mudah
dalam mencari informasi yang diinginkan.Media hiburan pemanfaatan dari teknologi
informasi dan juga komunikasi berikutnya adalah dalam hal hiburan. Teknologi
informasi dan juga komunikasi saat ini mendukung media hiburan yang sangat banyak
ragamnya bagi setiap orang. Contoh saja dari media hiburan berupa games, music, dan
juga ideo, banyak orang yang bisa hilang dan juga lepas dai stress karena hiburan yang
ditawarkan oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini.
d. Sharing dan berbagi file
File dan juga dokumen saat ini sudah merupakan kebutuhan dari setiap orang. Baik
dari file musik ataupun dokumen penting, bisa dibagikan dengan menggunakan
internet yang merupakan produk dari teknologi informasi dan juga komunikasi. Setiap
user dapat saling membagikan file dan dokumen dengan mudah, bahkan kita saat ini
bisa menyimpan file yang kita miliki dengan mudah dalam cloud storage, atau media
penyimpanan di dalam internet. Membantu menyelesaikan masalah dengan mudah.
Teknologi informasi dan juga komunikasi memiliki dampak yang positif dalam hal
penyelesaian masalah. Dengan komunikasi yang menjadi lebih baik dan juga arus
informasi yang cepat, maka teknologi informasi dan juga komunikasi dapat menjadi
solusi bagi masalah anda.
2.Dampak Negatif
Meskipun memiliki banyak dampak positif, akan tetapi ternyata teknologi informasi dan
komunikasi memiliki beberapa dampak negatif yang cukup mengganggu kehidupan sehari-
hari. kebanMeskipun memiliki banyak dampak positif, akan tetapi ternyata teknologi
informasi dan komunikasi memiliki beberapa dampak negatif yang cukup mengganggu
kehidupan sehari-hari. Kebanyakan dampak tersebut disebabkan karena penyalahuganaan
dari teknologi informasi dan komunikasi, ataupun disebabkan karena kurangnya
pemahaman user akan etika dan juga cara untuk menggunakan teknologi informasi dan
juga komunikasi denhan baik dan juga benar. Individu menjadi malas untuk bersosialisasi
secara fisik. Meningkatkan penipuan dan juga kejahatan Cyber Bullying Konten Negative
yang berkembang pesat. Fitnah dan juga pencemaran nama baik secara luas. Menjauhkan
yang dekat, mengabaikan tugas dan juga pekerjaan, membuang-buang waktu untuk hal
yang tidak berguna.
Definisi PDA (Personal Digital Assistants) menurut Wikipedia adalah sebuah alat
komputer genggam portable, dan dapat dipegang tangan yang didesain sebagai organizer
individu namun terus berkembang sepanjang masa. PDA memiliki fungsi antara lain
sebagai kalkulator, jam, kalender, games, internet akses, mengirim dan menerima, radio,
merekam, gambar/video, membuat catatan, sebagai address book, dan juga spreadsheet.
PDA terbaru bahkan memiliki tampilan layar berwarna dan kemampuan audio, dapat
berfungsi sebagai telepon bergerak, HP/ponsel, browser internet dan media players. Saat ini
banyak PDA dapat langsung mengakses internet, intranet dan ekstranet melalui Wi-Fi,
WWAN (Wireless Wide- Area Nteworks). Dan terutama PDA memiliki kelebihan hanya
menggunakan sentuhan layar dengan pulpen/ touch screen
3.Manfaat PDA (Personal Digital Assistance)
a. Mengurangi kesalahan dalam pemberian obat pada pasien dan membantu dalam
perhitungan diet dan cairan pada pasien. Program pengobatan pada pasien merupakan
elemen penting dalam praktik keperawatan, dan sebagai perawat profesional harus selalu
memprioritaskan keselamatan pasien (patient safety). Menurut penelitian Greenfield
(2007) di The American Academy of Nursing, insiden kesalahan dalam pemberian obat
dapat dikurangi dengan menggunakan teknologi baru yaitu personal digital assistant yang
diletakan disamping tempat tidur pasien. Sehingga perawat dapat langsung mengakses
data dengan cepat dan mudah untuk mendapatkan informasi tentang program pemberian
obat.
c. Beban kerja perawat yang banyak menyebabkan proses pendokumentasian sering
terlupakan belum lagi proses pendokumentasian manual lebih banyak menghabiskan
waktu. Saat ini dengan penggunaan PDA di rumah sakit, akan memudahkan perawat
dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan, karena PDA mempunyai fasilitas untuk
menyimpan data. Selain itu PDA juga dapat menyimpan, alamat website, dan dapat
sebagai agenda harian perawat.
Pada pasien dengan gangguan ginjal yang memerlukan hemidialisa, sangat penting untuk
memantau diet dan asupan cairan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan cara diet yang
baik merupakan tantangan bagi sebagian besar pasien dengan kasus ini. Melalui suatu
studi penggunaan PDA pada pasien gangguan ginjal ini, telah terbukti sangat membantu
pasien dalam menjalankan program dietnya setiap hari. Melalui PDA ini, meningkatkan
kepatuhan pasien akan program pengobatannya yang tengah dijalaninya.
g. Menambah pengetahuan perawat di bidang teknologi informasi dan meningkatkan cara
berpikir kritis perawat. Menurut Jeffrey (2010), penggunaan personal digital assistant
pada mahasiswa keperawatan dapat meningkatkan penalaran berpikir mahasiswa dan
mengurangi ketergantungan mahasiswa terhadap staf pengajar dan sebagai sumber daya
dominan. Dimana melalui penggunaan teknologi informasi ini mahasiswa dapat
mengeksplorasi proses keperawatan dengan cepat dan mudah.
Sebagai komputer genggam PDA memiliki processor dan sistem operasi layaknya
komputer biasa. Sistem operasi ini merupakan peranti lunak utama pada PDA. Cara
kerjanya sama seperti sistem operasi pada komputer sistem Windows XP, Mac OS, tetapi
didesain khusus untuk PDA. Terdapat dua kesamaan sistem operasi pada PDA yaitu Palm
dan Pocket PC (Windows Mobile). Keduanya bekerja dengan program piranti lunak yang
berbeda, jadi walaupun berisikan banyak dokumen seperti gambar, musik dan lainnya yang
bisa dipakai namun tidak pada pemrograman. Pada penyimpanan data tanpa kartu memori,
disimpan dalam RAM dengan ukuran puluhan MegaByte sedangkan sumber energinya
berasal dari baterai isi ulang. Selain itu bisa juga menggunakan adaptor yang
disambungkan ke tenaga listrik (Wiggins, 2004).
On Time Rx merupakan software pengingat klien dalam memakan obat dan dapat
membantu perawat pada saat memberikan pelayanan keperawatan dirumah sakit, kapan
waktu minum obat pasien yang dirawat, sehingga tepat waktu, tepat obat, tepat nama
pasien sesuai dengan prinsip 6 benar. Program On Time RX memiliki layar utama dengan
tombol dan fitur sendiri didalam ponsel yang sudah memiliki program ini.
Pengoperasian PDA ini dilakukan dengan menggunakan jaringan internet atau wireless.
Servernya yaitu satu komputer yang menjadi pusat data yang ada dirumah sakit. Kemudian
dengan jaringan internet atau wireless tersebut data-data yang ada dikomputer dapat
diakses melalui PC, dan PDA atau lainnya. Apabila PDA ini diterapkan dibidang kesehatan
utamanya keperawatan, data-data pasien yang dirawat di rumah sakit disimpan pada
komputer induk rumah sakit dan itu menjadi servernya. Kemudian data-data pasien dapat
diakses oleh dokter, perawat dan tenaga medis lainnya melalui PC, dan PDA atau lainnya
untuk proses perawatannya sehingga tenaga medis dapat memantau keadaan pasiennya.
Teknologi ini juga dapat dimanfaatkan keluarga untuk memantau keadaan keluarga yang
dirawat. Dengan menggunakan PDA yang ditunjang dengan program software yang sesuai,
maka memungkinkan bagi tenaga kesehatan untuk membawa data-data mengenai
pasiennya hanya dalam genggaman tangannya (Spikol, 2005).
nampaknya masih sangat minim berbeda dengan di luar negeri yang sudah berkembang
pesat. Kemungkinan faktor penghambatnya yaitu kurang terpaparnya perawat Indonesia
dengan teknologi informatika khususnya PDA, masih bervariasinya tingkat pengetahuan
dan pendidikan perawat, dan belum terintegrasinya sistem informasi manajemen berbasis
IT dalam praktek keperawatan di klinik. Mungkin perlu ada terobosan-terobosan dari
organisasi profesi perawat bekerjasama dengan institusi pelayanan kesehatan untuk lebih
mengaplikasikan lagi sistem informasi manajemen berbasis IT dalam memberikan
pelayanan kepada pasien.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan adanya teknologi dan sistem informasi yang canggih ini juga mampu
meminimalisir adanya kesalahan- kesalahan. Sehingga sangat dibutuhkan dibangunnya sistem
informasi kesehatan yang terintegrasi baik di dalam sektor kesehatan (antar program dan antar
jenjang), dan di luar sektor kesehatan, yaitu dengan sistem jaringan informasi pemerintah
daerah dan jaringan informasi di pusat.
3.2 Saran
Teknologi dan sistem informasi sangat membantu dalam melakukan pekerjaan, tetapi
sebaiknya teknologi tersebut tidak disalahgunakan, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
DAFTAR PUSTAKA
Materi 2 : Ann White, Patricia Allen and et all. (2005). Infusing PDA technology into nursing
education. NURSE EDUCATOR, Volume 30, Number 4, pp 150-154. Lippincott
Williams & Wilkins, Inc.
Graves dan Corcoran. ( 1989). The study of nursing informatics . Journal of Nursing
Scholarship 21(4) 227-231
Greenfield, Sue .2007. Medication Error Reduction and the Use of PDA
Technology. Journal Of Nursing Education. 46.(3), 127- 131. United States : Slack
Incorporated
Materi 3 : Brubaker, C., Ruthman, J., & Walloch, J. (2009). The Usefulness of Personal
Digital Assistants (PDAs) to Nursing Students in the Clinical Setting: A Pilot
Study. Nursing Education Perspectives.
Darren Liu, DrPH . (2009). Health Information Technology and nursing Homes.
ProQuest LLC
Karen Jeffrey RN, BNurs (Hons) & Sharon Bourgeois RN, PhD, FCN, FRCNA2
(2011). The Effect Of Personal Digital Assistants In Supporting The Development
Of Clinical Reasoning in Undergraduate Nursing Students: A Systematic Review.
JBI Library of Systematic Reviews.
Kozier, et all. 2010. Buku Ajar Fundamental keperawatan Volume 1. Jakarta : EGC
Rosadi, nicky dan Ahmad Khoiril Anam. 2016. Bahasa Indonesia Masa Kini .
Jakarta : Pustaka Mandiri