Anda di halaman 1dari 12

TELAAH JURNAL

ISU DAN TREND KESELAMATAN PASIEN

A. JUDUL JURNAL
Hasil Telaah :
 Judul jurnal penelitian tidak lebih dari 14 kata dalam bahasa Indonesia dan 10
kata dalam bahasa Inggris, namun pada jurnal penelitian ini terdapat 13 kata
dalam bahasa Indonesia dan 10 kata dalam bahasa Inggris ( sudah sesuai
dengan kaidah penulisan jurnal yang baik yaitu tidak lebih dari 14 kata dalam
bahasa Indonesia dan 10 kata dalam bahasa Inggris) (LIPI,2013). Judul jurnal
tudak mengerucut kebawah, seharusnya judul jurnal mengerucut kebawah
seperti piramida (LIPI,2013).
 Nama penulis jurnal dicantumkan tanpa gelar akademik dan ditempatkan
dibawah judul jurnal. Penulis harus mencantumkan institusi asal dan alamat
email untuk memudahkan komunikasi. Pada jurnal ini penulis nama sudah
sesuai dengan kaidah penulisan jurnal yang baik karena sudah mencantumkan
alamat penulis, dan nama dibuat tanpa menggunakan gelar.
B. ABSTRAK
Hasil telaah
 Abstrak dibuat dalam dua bahasa (Indonesia dan inggris), tidak melebihi 250
kata, ditempatkan sebelum pendahuluan, diketik dengan jarak 1 (satu) spasi
(Fakultas Keperawatan UNAND, 2012). Pada jurnal ini terdapat dua bahasa
yaitu bahasa Indonesia 193 kata dan bahasa Inggris 183 kata, maka dari itu
penulisan jurnal ini sudah sesuai dengan kaidah penulisan jurnal yang baik.
 Abstrak dalam penelitian jurnal ini setidaknya memuat lima hal pokok yaitu
pendahuluan yang terdiri dari : metode, hasil, analisa, pembahasan, dan
kesimpulan beserta saran.
1. Metode
 Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif
eksploratif,dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple
random sampling.
 Populasi adalah seluruh perawat di ruang rawat inap kelas III
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

1
 Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif yang
disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.
 Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dalam bentuk skala
likert.
2. Hasil
Berdasarkan data demografi dari jumlah responden 61 orang dapat
disimpulkan bahwa bahwa perawat dengan usia tertinggi adalah 26-35
tahun dengan frekuensi sebanyak 36 orang (59,0%), perawat dengan jenis
kelamin tertinggi adalah perempuan dengan frekuensi sebanyak 54 orang
(88,5%), perawat dengan masa kerja tertinggi adalah < 2 tahun dan 2-5
tahun dengan frekuensi masing-masing 19 orang (31,1%), perawat dengan
pendidikan terakhir tertinggi adalah DIII Keperawatan dengan frekuensi
sebanyak 42 orang (68,9%), perawat yang mengikuti pelatihan patient
safety tertinggi adalah tidak pernah dengan frekuensi sebanyak 45 orang
(73,8%) perawat dengan berapa kali mengikuti pelatihan patient safety
tertinggi adalah tidak pernah sama sekali dengan frekuensi sebanyak 46
orang (75,4%), dan perawat dengan tahun tertinggi mengikuti pelatihan
patient safety adalah tahun 2013, 2015, 2016 dengan frekuensi masing-
masing sebanyak 4 orang (6,6%)

3. Analisa
Yang terdidi dari analisis dasar ( pada analisis ini diperlihatkan
karakteristik
4. Pembahasan
Hasil penelitian ini Berdasarkan hasil analisis data gambaran penerapan
pasient safety di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yang baik dengan frekuensi sebanyak 31
orang perawat (50,8%). estari dkk, (2013, p.9) yang berjudul Gambaran
Budaya Keselamatan pasien oleh Perawat dalam Melaksanakan Pelayanan
di Instalasi rawat Inap RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Tahun 2013
menunjukkan dari 75 orang responden 38 responden (50,7%) termasuk
dalam kategori budaya keselamatan pasien tinggi. Dari 37 responden yang
termasuk dalam kategori budaya keselamatan pasien yang rendah terdapat

2
23 perawat (62,2%) dengan pelaksanaan pelayanan yang kurang baik dan
14 perawat (37,8%) dengan pelaksanaan pelayanan yang baik. Sementara
38 responden dengan budaya keselamatan pasien yang tinggi seluruhnya
(100%).

Hasil penelitian ini didukung oleh Anugraini, Sahar, dan Mustikasari


(2010, p.143) tentang kepatuhan perawat menerapkan pedoman patient
safety berdasarkan faktor individu dan organisasi mengemukakan bahwa
ada hubungan antara hubungan interpersonal dengan kepatuhan perawat
dalam menerapkan pedoman patient safety. Penelitian ini didukung oleh
Sculke, Joshi, dan Joshi, dan Mastal (2007) yang menemukan bahwa ada
hubungan antara Chief Nursing Officers (CNO) dengan kepala ruangan di
bangsal keperawatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam
penerapan pedoman patient safety.

5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan diatas
secara umum dapat disimpulkan penerapan patient safety di Ruang
Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh sudah berada pada kategori baik (50,8%).

6. Saran
Bagi peneliti selanjutnya yang berminat membuat penelitian lebih
lanjut dapat meneliti hubungan motivasi internal perawat dengan
penerapan patient safety di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

7. Kata kunci
Patien safety, implementasi
Patient safety, implementation
Penulisan kata kunci dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris ),
ditempatkan di bawah abstrak, terdiri dari dua sampai lima kata yang
berfungsi untuk memudahkan pencarian jurnal ini secara elektronik

3
(LIPI,2013). Berdasarkan uraian diatas, isi abstrak sudah sesuai dengan
syarat kaidah penulisan jurnal yang baik.
C. PENDAHULUAN
 Pendahuluan tidak boleh terlalu panjang, tidak boleh melebihi 2 halaman ketik
( Fkultas Keperawatan UNAND, 2012). Itulah sebabnya, kalimat pada
pendahuluan ini harus padat dsan berisi. Pembahasan dalam pendahuluan
sudah sesuai dengan kaidah penulisan jurnal yang baik yaitu tidak melebihi
dari 2 halaman ketik.
 Pendahuluan memuat tiga hal pokok, yaitu : latar belakang, tinjauan pustaka,
dan tujuan penelitian. Alinea berikutnya dari paparan pendahuluan dibuat
menjorok ke dalam sesuai dengan penulisan alinia baru pada umunya (LIPI,
2013). Jurnal ini telah mencangkup tiga hal pokok tersebut dan setiap alinia
baru di jorokan.
 Dalam pendahuluan sudah terpapar jelas alasan mengapa peneliti
memilih tentang pasien safety, karena Keselamatan Pasien (patient safety)
merupakan isu global dan nasional bagi rumah sakit, komponen penting dari
mutu layanan kesehatan, prinsip dasar dari pelayanan pasien dan komponen
kritis dari manajemen mutu (WHO, 2004). Ada lima isu penting yang terkait
dengan keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien (patient
safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan
dan peralatan di rumah sakit, keselamatan lingkungan (green productivity) dan
keselamatan bisnis rumah sakit. Ke lima aspek keselamatan tersebut sangatlah
penting untuk dilaksanakan di setiap rumah sakit. Harus diakui kegiatan
institusi rumah sakit dapat berjalan apabila ada pasien. Karena itu keselamatan
pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait
dengan isu mutu dan citra perumahsakitan (Depkes, 2008, p.17).
Dalam pendahuluan sudah terdapat studi pendahuluan yang dipublikasikan
oleh WHO pada tahun2004 , mengupulkan angka-angka penelitian rumah
sakit sebagai Negara maju seperti Amerika, Denmark, dan Australia masih
ditemukan KTD dengan rentang 3,2-16,6%. Dengan data-data tersebut,
berbagai negara segera melakukan penelitian dan mengembangkan system
keselamatan pasien(Depkes, 2008,p.18).

4
Analisa isi jurnal :
 Latar belakang dari penelitian jurnal : Keselamatan Pasien (patient safety)
merupakan isu global dan nasional bagi rumah sakit, komponen penting dari mutu
layanan kesehatan, prinsip dasar dari pelayanan pasien dan komponen kritis dari
manajemen mutu.

 Tinjauan pustaka : Angka-angka penelitian rumah sakit di berbagai Negara maju


seperti Amerika, Denmark, dan Australia masih ditemukan KTD dengan rentang 3,2–
16,6%. Dengan data-data tersebut, berbagai negara segera melakukan penelitian dan
mengembangkan Sistem Keselamatan Pasien.

· Tujuan dari penelitian jurnal ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor


yang berpengaruh terhadap penerapan pasien safety di Ruang Rawat Inap kelas III
Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh.

Pemimpin mempunyai pengaruh dalam meningkatkan keselamatan dan menyelesaikan


permasalahan keselamatan pasien yang ada dalam organisasi. Pemimpin menginterpretasikan,
mengansumsikan dan memberikan penilaian terhadap persoalan dan akan memberikan solusi
baik menyangkut pengetahuan, sikap maupun tindakan yang harus dijalankan. Penerapan
keselamatan pasien dilaksanakan dengan baik maka pelayanan yang mengutamakan
keselamatan dan kualitas yang optimal akan memberikan dampak yang luas. Terutama bagi
masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang lebih berkualitas, aman dan memenuhi
harapan mereka. Bagi rumah sakit menjadi nilai tambah untuk pencapaian pelayanan yang
berstandar nasional dan internasional. Pelayanan yang aman dan kualitas juga diharapkan
dapat meningkatkan kepercayaan publik kepada rumah sakit. Bagi tenaga kesehatan dapat
menumbuhkan nilai-nilai baru khususnya arti penting penerapan keselamatan pasien dalam
setiap aktivitas pelayanan yang diberikan.

D. PERNYATAAN MASALAH PENILITIAN

Bagaimanakah penerapan pasien safety di Ruang Rawat inap Kelas III Rumah Sakit
Umum Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh ?

5
Hasil Telaah

Pada jurnal ini tidak di cantumkan tentang faktor yang mempengaruhi pasien safety.
sehingga tidak dapat menggambarkan kriteria standarisasi dari masalah penelitian.

E. STUDI LITERATUR ATAU TINJAUAN PUSTAKAAN

Hasil telaah

 Pada literature review sudah tergambarkan tentang tinjauan pustaka dan petunjuk
kriteria standarisasi dari tinjauan pustaka penelitian. Tinjauan pustaka terdapat pada
pendahuluan jurnal yang membantu untuk menguatkan data tentang permasalahan
yang akan diangkat.

 Pada jurnal ini sudah mencantumkan subjudul tentang rumusan masalah ataupun
membahas tinjauan pustaka yang seharusnya terdapat pada bagian pendahuluan.

 Tinjauan pustaka sudah berisikan semua teori yang memperkuat pembahasan tentang
penelitian dan menjelaskan semua variabel yang dibahas pada penelitian tersebut.

 Pembahasan yang harus dimunculkan pada studi literatur adalah: Apa-apa saja faktor
yang memepengaruhi pasien safety .

F. KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

Hasil telaah

· Hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara tentang hasil akhir dari


penelitian ini (Nursalam, 2011). Apapun hasil penelitian walaupun berbeda dengan
hipotesisnya tidak membuat penelitian menjadi kurang bermakna.

· Hipotesis pada penelitian ini sudah dicantumkan tentang faktor apa apa saja
yang mempengaruhi pasien safety.

6
G. METODOLOGI
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif. Teknik pengumpulan
data adalah kuisioner dalam bentuk skala Likert yang terdiri dari 47 pertanyaan. Penelitian
ini telah dilakukan dari tanggal 27 Juni sampai dengan 18 Juli 2016 di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Populasi pada penelitian ini
adalah perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling
dengan jumlah sampel sebanyak 61 responden. Teknik pengumpulan data adalah kuisioner
dalam bentuk skala Likert. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif yang
disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.

Hasil telaah

 Bagian metodologi ini umumnya terdiri dari beberapa bagian tergantung dari besar
kecilnya informasi yang akan diberikan. Pada penelitian besar dengan desain yang
agak kompleks, biasanya bagian ini agak panjang, mengingat banyak hal yang perlu
dijelaskan khususnya bagaimana penelitian dilakukan di lapangan termasuk beragai
metode pengukuran yang digunakan. Pada penlitian kecil dengan desain yang
sederhana biasanya hanya beberapa paragraf saja. Umumnya, bagian ini terdiri dari
beberapa bagian seperti : lokasi penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data,
dan analisis data.bagian-bagian lainnya bisa ditambahkan sesuai dengan keperluan
(LIPI, 2013).

 Metode penilitian disesuaikan dengan jenis penilitian. Penilitian kualitatif seperti


eksperimen seperti jurnal ini yang sudah sesuai dengan jenis penelitian nya.

H. POPULASI DAN SAMPEL

Hasil telaah

Berisikan tentang siapa populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini.
Perlu dikemukakan mengapa peneliti memilih sampel seperti itu. Bila peneliti
menggunakan kriteria sampel maka harus dikemukakan dengan jelas bagaimana sampel

7
dipilih. Penulisan pengambilan sampel sudah cukup mencamtumkan, misalnya “matode
random sederhana” atau “metode sistematik random”.

Di dalam jurnal telah terantum dan dijelaskan siapa yang menjadi subjek penelitian
yaitu dari “perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh”. Di dalam jurnal ini juga telah dijelaskan
bagaimana teknik pengambilan sampel yang digunakan dan besarnya sampel, dan sudah
dijelaskan teknik pengambilan sampel yang digunakan dan besarnya sampel,

I. INSTRUMENT
Hasil telaah
Instrumen penilitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data.
Instrumen penilitian dapat berupa kuesioner, formulir observasi. Formulir yang
berhubungan dengan pencatatan data (Nursalam 2011). di dalam jurnal penelitian ini
menggunakan instrument kuesioner.
J. DATA ANALISIS
Hasil telaah
Pada bagian ini harus dijelaskan bagaimana data yang telah dikumpulkan di lapangan
di analisis berbentuk tabel. Program statistik apa yang digunakan dan data analisnya sudah
di tampilkan sehingga kita dapat mengetahui bagaimana cara penelitian menganalisis hasil
penelitian.

K. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil telaah
Penjelasan tabel atau gambar dalam narasi tidak boleh terlalu detail atau panjang.
Cukup memberikan keterangan singkat tentang isi dari tabel atau gambar. Dengan demikian
tidak ada pengulangan informasi dari tabel atau gambar dalam narasi (LIPI, 2013).
Usahakan jumlah tabel dan gambar tidak melibihi 5 buah. Untuk memperkecil jumlah
tabel, dalam satu tabel dapat dimuat beberapa variabel karakteristik responden yang terdiri
dari umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, suku, dan agama dalam suatu tabel. Harus
diperhatikan juga bahwa setiap tabel atau gambar harus dapat menjelaskan dirinya sendiri.
Jenis satuan, jumlah sampel, apakah berhubungan (nilai p) harus bisa terlihat pada tabel
tersebut. Tabel atau gambar yang dibuat untuk tulisan jurnal harus diletakan pada bagian

8
belakang dari manuskrip yang kita siapkan atau setelah daftar pustaka. Setiap satu tabel
atau gambar dimuat dalam satu halaman dan tetap dibuat dalam 2 spasi.
Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 61 responden. Teknik pengumpulan data adalah kuisioner dalam bentuk skala
Likert. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi.

2. Pembahasan
Pembahasan dilakukan dengan memperlihatkan mengapa apa saja faktor resiko dari
penerapan pasien safety, dan bagaimana pemahaman kebanyak orang tentang hal
tersebut. Kalau itu sesuatu yang bertentangan dengan pemahaman selama ini harus pula
ada penjelasan mengapa penelitian ini tidak sama dengan apa yang dipahami. Berbagai
keterbatasan perlu dikemukakan termasuk kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi
karena desain penelitian analitik di mana hasil analisis statistik tidak memperlihatkan
hubungan yang bermakna dari variabel utama yang diteliti. Ini berarti, ada faktor
pengganggu yang tidak dikontrol atau ada kekurangan dalam hal jumlah sampel atau
kelemahan dalam alat ukur yang digunakan. Semua ini harus ditelusuri dan dikemukakan
dengan baik.
· Pada paragraf terakhir di bagian ini biasanya kita temukan kalimat yang
berhubungan dengan kesimpulan dan saran. Kalimat ini kadang dibuat tidak secara
eksplisit namun memberikan informasi kepada pembaca apa kesimpulan Yang tidak
ditarik oleh tim peneliti terhadap penelitian yang Telah dilakukan. Ini tentu merujuk
pada hasil dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya. Saran dikemukakan juga
dalam bentuk yang sangat singkat. Biasanya semuanya dalam bentuk satu paragraph.
Namun demikian, pada beberapa jurnal ilmiah, bagian ini disendirikan. Pada keadaan
demikian, kita bisa memberikan kesimpulan dan saran dalam beberapa kalimat.
Pembahasan dalam jurnal ini sudah mencakup pembahasan masing-masing variabel dan
pembahasan hasil analisis bivariatnya.

Analisa Isi jurnal


Berdasarkan hasil analisis data gambaran penerapan pasient safety di Ruang Rawat
InapKelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yang baik
dengan frekuensi sebanyak 31 orang perawat (50,8%). Penelitian ini sejalan dengan
penelitian Pujilestari dkk, (2013, p.9) yang berjudul Gambaran Budaya Keselamatan
9
pasien oleh Perawat dalam Melaksanakan Pelayanan d Instalasi rawat Inap RSUP dr.
Wahidin Sudirohusodo Tahun 2013 menunjukkan dari 75 orang responden 38 responden
(50,7%) termasuk dalam kategori budaya keselamatan pasien tinggi. Dari 37 responden
yang termasuk dalam kategori budaya keselamatan pasien yang rendah terdapat 23
perawat (62,2%) dengan pelaksanaan pelayanan yang kurang baik dan 14 perawat (37,8%)
dengan pelaksanaan pelayanan yang baik.Sementara 38 responden dengan budaya
keselamatan pasien yang tinggi seluruhnya (100%).
Hasil penelitian ini didukung oleh Anugraini, Sahar, dan Mustikasari (2010, p.143)
tentang kepatuhan perawat menerapkan pedoman patient safety berdasarkan faktor
individu dan organisasi mengemukakan bahwa ada hubungan antara hubungan
interpersonal dengan kepatuhan perawat dalam menerapkan pedoman patient safety.
Penelitian ini didukung oleh Sculke, Joshi, dan Joshi, dan Mastal (2007) yang menemukan
bahwa ada hubungan antara Chief Nursing Officers (CNO) dengan kepala ruangan di
bangsal keperawatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam penerapan pedoman
patient safety. Pemimpin mempunyai pengaruh dalam meningkatkan keselamatan dan
menyelesaikan permasalahan keselamatan pasien yang ada dalam organisasi. Pemimpin
menginterpretasikan, mengansumsikan dan memberikan penilaian terhadap persoalan dan
akan memberikan solusi baik menyangkut pengetahuan, sikap maupun tindakan yang
harus dijalankan.
Penerapan keselamatan pasien dilaksanakan dengan baik maka pelayanan yang
mengutamakan keselamatan dan kualitas yang optimal akan memberikan dampak yang
luas. Terutama bagi masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang lebih berkualitas,
aman dan memenuhi harapan mereka. Bagi rumah sakit menjadi nilai tambah untuk
pencapaian pelayanan yang berstandar nasional dan internasional. Pelayanan yang aman
dan kualitas juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik kepada rumah sakit.
Bagi tenaga kesehatan dapat menumbuhkan nilainilai baru khususnya arti penting
penerapan keselamatan pasien dalam setiap aktivitas pelayanan yang diberikan (Agency
for Healthcare Research and Quality/AHRQ, 2001). Berdasarkan hal tersebut penulis
berpendapat teknik pengawasan seorang kepala ruang mempunyai tanggung jawab yang
besar dalam organisasi dan menentukan pecapaian tujuan organisasi dalam hal ini untuk
meningkatkan keselamatan pasien dan Yusuf (2017) mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan penulis, terdapat
struktur organisasi yang jelas di setiap ruangan yang terdiri case manajer, kepala ruang,
wakil kepala ruang, ketua tim dan perawat pelaksana. Sebagian besar kepala ruang telah
10
menjalankan fungsi dan perannya dalam mengarahkan, memberi dorongan, memberi
informasi maupun mengevaluasi kinerja perawat.

L. KESIMPULAN/DISKUSI
Hasil telaah :
Bagian ini adalah yang kadang ditampilkan dalam teks dan kadang pula dicantumkan
secara tidak langsung pada bagian akhir dari pembahasan. Patut diingat, bahwa yang
disampaikan dalam bagian ini adalah kesimpulan yang diputuskan oleh peneliti setelah
melihat hasil yang diperoleh dan pembahasan yang mempertimbangkan semua aspek yang
terkait dengan apa yang ada dalam penelitian tersebut. Kesimpulan harus menjawab
pertanyaan penelitian yang dinyatakan dalam sub-bab pendahuluan. Saran mengikuti
kesimpulan yang umumnya mengemukakan rekomendasi kepada pihak pengambil
kebijakan dalam menanggulangi masalah yang di teliti serta saran untuk penelitian
berikutnya. Kesimpulan dan saran disusun dalam beberapa kalimat dan umumnya hanya
satu paragraph (LIPI, 2013).
Kesimpulan dalam jurnal ini dibuat dalam dua paragraf, sehingga sudah sesuai
dengan pertanyaan dan tujuan penelitian.

M. IMPILIKASI PENGGUNAAN HASIL PENELITIAN


Hasil telaah
Penelitian ini sangat penting diketahui dan dipahami tenaga kesehatan terutama
perawat agar pasien safety lebih meningkat.

N. DAFTAR PUSTAKA
Hasil telaah
1. Daftar Pustaka harusnya tersusun berdasarkan abjad,dalam jurnal sudah tersusun
berdasarkan abjad.
2. Judul buku atau artikel dalam daftar pustaka tidak dicetak miring, seharusnya dicetak
miring.

11
REFERENSI

Fakaultas keperawatan UNAND. (2012). Jurnal Ners. Di akses pada tanggal 8 September
2013 dari http://www.unand.ac.id

LIPI. (2013). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah.Diakses pada tanggal 8 September
2013 dari http://www. Pusbindiklat.lipi.go.id

Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.


Surabaya: Salemba Medika.

12

Anda mungkin juga menyukai