Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

STANDAR KETENAGAAN DAN URAIAN KERJA PERAWAT


DI PUSKESMAS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Manajemen Puskesmas

Disusun Oleh :

1. Achmad Syahroni J.0105.19.001


2. Aisyah Hermawati J.0105.19.002
3. Anton Wahyudi J.0105.19.005
4. Ardil Abdul J.0105.19.006
5. Citra Harum Sari J.0105.19.007
6. Desi Anggraeni J.0105.19.009
7. Dini Apriliani J.0105.19.012
8. Galuh Witjaksono J.0105.19.015
9. Insan Bustami G J.0105.19.016
10. Karmila Wailisa J.0105.19.018
11. Lusi Kustini J.0105.19.019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR
CIMAHI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan hikmah dan hidayah-Nya atas terselesaikannya penulisan makalah

ini yang berjudul “Standar Ketenagaan Dan Uraian Kerja Perawat Di

Puskesmas”

Penulis dalam penyusunan tugas ini, mendapatkan banyak pengarahan

dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis tidak

lupa mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Ns. Ratna Wulan H, M.Kep selaku Pembimbing Akademik Pendidikan

Ners Stikes Budiluhur cimahi .

2. Rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi Pendidikan Ners Tahap Profesi

angkatan 10 Stikes Budiluhur cimahi tahun 2020 dan seluruh pihak yang

tidak dapat sebutkan satu persatu.

Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-

baiknya. Namun demikian penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan.

Oleh karena itu demi kesempurnaan, penulis mengharapkan adanya kritik dan

saran dari semua pihak untuk menyempurnakannya.

Cimahi, Mei 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskemas sebagai salah satu kesatuan organisasi kesehatan

fungsional terdepan sesuai dengan keputusan MENKES No. 128/ MENKES/

SK/ II/ 2004/ tanggal 10 Februari 2004 tentang kebijakan dasar pusat

kesehatan masyarakat, pukesmas berperan sebagai unit pelaksanaan teknis

dinas kesehatan kabupaten/ kota, yang bertanggung jawab melaksanakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas selain sebagai

ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah juga sebagai penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat.

Fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai tugas utama memberikan

pelayanan kesehatan yang berkualitas dan aman bagi masyarakat. Pusat

pelayanan kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut puskesmas

adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama,

dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai

derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di wilayah kerjanya

(PERMENKES nomor 75 tahun 2014, pasal 1 ayat 2).

Pelayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas adalah upaya

promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya Kesehatan Masyarakat

yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara

dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya

masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah


suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang

ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,

pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan

perseorangan. Seiring dengan kemajuan jaman dan teknologi, masyarakat

semakin pintar dan semakin sadar akan kebutuhan kesehatannya. Hal ini

menunjukkan bahwa permintaan akan pelayanan kesehatan akan selalu

meningkat.

Salah satu peran penting untuk pelayanan kesehatan adalah

keperawatan. Keperawatan adalah salah satu profesi yang paling berperan

besar dalam upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan. Hal ini dikarenakan

perawat merupakan tenaga kesehatan yang memiliki interaksi paling lama

dengan pasien. Perawat merupakan ujung tombak dari kualitas pelayanan

kesehatan dan kunci utama dalam keberhasiln pelayanan kesehatan yang

diberikan kepada pasien. Kualitas pelayanan dipuskesmas tidak terlepas dari

masalah perawat. Hal ini terkaitkan dengan keberadaan perawat yang

bertugas selama 24 jam melayani pasien. Oleh karena itu, puskesmas

haruslah memiliki perawat yang berkinerja baik yang akan menunjang kinerja

puskesmas seingga dapat tercapai kepuasan pelanggan atau pasien.

Pelayanan kesehatan bersifat komprehensif, mencakup pelayanan

bio- psiko- sosio- kultural dan spritual. Dalam kepuasan hal terpenting

adalah persepsi pelanggan, bukan hal-hal yang aktual seperti yang

dipikirkan produsen atau pemberi jasa, sehingga masyarakat sering menilai

baik buruknya pelayanan kesehatan di puskesmas.

Proses penyedia tenaga kerja adalah merupakan upaya untuk

mendapatkan dan menghimpun, serta menyediakan tenaga kerja yang


mempunyai kualitas dan dapat bekerja secara efisiensi. Kegiatan

penyediaan tenaga kerja merupakan tahap yang sangat menentukan dalam

kehidupan organisasi, terutama manakala terdapat tenaga kerja sifat

kepribadian dan mempunyai kemampuan atau ketrampilan kerja yang

kurang menunjang bagi pelaksaan organisasi. Untuk meyediakan tenaga

kerja yang dapat didayagunakan secara maksimal, sehingga dapat diartikan

sebagai usaha untuk menetapkan jumlah dan mutu tenaga kerja yang akan

digunakan selama jangka waktu tertentu. Jumlah tenaga kerja harus

diperhitungkan dengan mutu dan kebutuhan nyata berdasarkan beban kerja.

Perencanaan sumber daya manusia adalah estimasi terhadap jumlah

sumber daya manusia berdasarkan tempat, keterampilan, dan perilaku yang

dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, kita

memperkirakan siapa mengerjakan apa, dengan keahlian apa, kapan

dibutuhkan dan berapa jumlahnya. Namun secara nyata kondisi

keseluruhannya masih perlu perbaikan atau penambahan tenaga Sarjana

Kesehatan Masyarakat ( SKM ), sebagai contoh masih dijumpai Puskesmas

yang belum mempunyai tenaga Sarjana Kesehatan Masyarakat ( SKM ),

tenaga Sarjana Kesehatan Masyarakat ( SKM ) yang masih bekerja tidak

sesuai dengan tugas pokok fungsi yang dimilikinya.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Menjelaskan tentang standar ketenagakerjaan dan uraian tugas

perawat di puskesmas

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui stadar ketenagakerjaan perawat di puskesma


b. Mengetahui uraian tugas perawat di puskesmas

c. Mengetaui definisi puskesmas

C. Manfaat

Diharapkan laporan tentang standar ketenagakerjaan dan uraian tugas

perawat di puskesmas dapat bermanfaat, dan dapat dijadikan sebagai bahan

pembelajaran atau acuan untuk sistem ketenaga kerjaan perawat di

puskesmas .
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. KONSEP PUSKESMAS

1. Definisi

Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam

bidang pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan

mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang

melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh

dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah

ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun

tidak mencakup aspek pembiayaan. (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)

Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingka

pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah

kerjanya (permenkes RI N0.75 tahun 2014)

2. Fungsi Puskesmas

Menurut Mubarak (2014) ada 3 fungsi puskesmas, yaitu :

a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas

selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan

pembanguan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha

di wilayah kerjanya.

b. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar

perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat

termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan


melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif

dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber

pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau

pelaksanaan program kesehatan.

c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung

jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara

menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan

tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas adalah :

1) Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan

yang bersifat pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit

dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan

pemeliharaan kesehatan dan penegahan penyakit.

2) Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang

bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan

kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :

a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan

kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.

b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali

dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.

c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan

medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan

ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.


d. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.

e. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam

melaksanankan program puskesmas (Mubarak, 2014).

3. Visi Puskesmas

Menurut (Mubarak, 2014) visi Puskesmas adalah mewujudkan

“Kecamatan Sehat” menuju terwujudnya “Indonesia Sehat” adalah

gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui

pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan

dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Indikator utama “Kecamatan Sehat” (Mubarak, 2014) adalah sebagai

berikut:

a. Lingkungan sehat

b. Perilaku sehat

c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu

d. Derajat kesehatan yang optimal bagi penduduk kecamatan

4. Misi Puskesmas

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh

Puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan

nasional. Misi tersebut adalah (Mubarak, 2014) :

a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah

kerjanya. Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor

lain yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan

aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak


negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan

perilaku masyarakat.

b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di

wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap

keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya

makin berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan

dlan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.

c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya.

5. Strategi Puskesmas

Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan

(Mubarak, 2014) antara lain :

a. Pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh ( comprehensive health

care service).

b. Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh

(holistic approach).

6. Kegiatan Pokok Puskesmas

Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru, terdapat

20 usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas. Namun,

pelaksanaannya sangat bergntung pada faktor tenaga, sarana dan

prasarana, biaya tersedia, serta kemampuan manajemen dari tiap – tiap

puskesmas. Kegiatan pokok puskesmas (Mubarak, 2014) antara lain

sebagai berikut:
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

1) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta

bayi, anak balita, dan anak prasekolah.

2) Memberikan pendidikan kesehatan tentang makanan guna

mencegah gizi buruk.

3) Imunisasi

4) Pemberian pendidikan kesehata tentang perkembangan anak dan

cara menstimulasinya.

b. Upaya Keluarga berencana (KB)

1) Mengadakan kursus Keluarga Berecana untuk para ibu dan calon

ibu yang mengunjungi KIA.

2) Mengadakan khursus keluarga berencana kepada dukun yang akan

bekerja sebagai penggerak calon peserta Keluarga Berencana.

3) Memberikaj pendidikan kesehatan mengenai cara pemasangan

IUD, cara –cara penggunaan pil, kondom, dan alat – alat

kontrasepsi lainnya.

c. Upaya Perbaikan Gizi

1) Mengenali penderita – penderita kekeurangan gizi.

2) Mengenalkan program perbaikan gizi.

3) Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat.

d. Upaya Kesehatan lingkungan

1) Penyehatan air bersih.

2) Penyehatan pembuangan kotoran.

3) Penyehatan lingkungan perumahan.

4) Penyehatan limbah.
5) Pengawasan sanitasi tempat umum.

6) Penyehatan makanan dan minuman.

7) Pelaksanaan peraturan perundangan.

e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

1) Mengumpulkan dan menganalisis data penyakit.

2) Melaporkan kasus penyakit menular.

3) Menyelidiki benar atau tidaknya laporan yang masuk.

4) Melakukan tindakan permulaan untuk mencegah penyebaran

penyakit menular.

5) Menyembuhkan penderita, sehingga tidak lagi menjadi sumber

infeksi.

6) Memberi imunisasi.

7) Pemberantasan vektor.

8) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.

f. Upaya pengobatan

1) Melaksanakan diagnosis sedini mungkin melalui : pengumpualan

informasi riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan

laboratorium, dan membuat diagnosis.

2) Melaksanakan tindakan pengobatan.

3) Melakukan upaya rujukan.

g. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat

1) Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh petugas di klinik,

rumah , dan kelompok – kelompok masyarakat.


2) Di tingkat puskesmas tidak ada petugas penyuluhan tersendiri,

tetapi di tingkat kabupaten terdapat tenaga – tenaga koordinator

penyuluhan kesehatan.

h. Kesehatan olahraga.

i. Kesehatan masyarakat.

j. Kesehatan kerja.

k. Kesehatan gigi dan mulut.

l. Kesehatan mata.

m. Kesehatan jiwa.

n. Laboratorium sederhana.

o. Pencatatan dan pelaporan sistem informasi kesehatan.

p. Kesehatan usia lanjut.

q. Pembinaan pengobatan tradisional.

r. Kesehatan remaja

s. Dana sehat

7. Peran Puskesmas

Menurut mubarak (2014) dalam konteks otonomi daerah saat ini,

puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana

teknis. Puskesmas dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan

jauh kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran

tersebut ditunjukkan dengan ikut serta menentukan kebijakan daerah

melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tatalaksana

kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang

akurat. Puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi


informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara

komperhensif dan terpadu.

8. Wilayah Kerja Puskesmas

Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian

sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah

geografis, dan keadaan infrastuktur lainnya merupakan bahan

pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Puskesmas

merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II, sehingga pembagian

wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati setelah mendengar saran

tekhnis dari kantor wilayah departemen kesehatan provinsi (Mubarak,

2014).

9. Fasilitas Penunjang

Dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang

diberikan, puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan

yang lebih sederhana, antara lain sebagai berikut (Mubarak, 2014) :

a. Puskesmas pemabantu

Puskesmas pembantu yang lebih sering disebut Pustu atau pusBan

adalah unit pelayanan kesehatan sederhana yang berfungsi

menunjang dan membantu pelaksanaan kegiatan – kegiatan

puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

b. Puskesmas keliling

Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang

dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda empat atau perahu motor,

peralatan kesehatan, peralatan komunikasi, serta sejumlah tenaga

yang berasal dari puskesmas.


c. Bidan desa

Disetiap desa yang belum memiliki pelayanan kesehatan, bidan desa

ditetapkan untuk tinggal didesa tersebut untuk memberikan pelayanan

kesehatan.bidan desa bertanggung jawab langsung kepada kepala

puskesmas.wilayah kerja bidan desa adalah suatu desa dengan

jumlah penduduk rata – rata 3.000 jiwa.

10. Struktur Organisasi

Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban

tugas masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi

puskesmas di satu kabupaten/kota dillakukan oleh dinas kesehatan

kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan

daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi

puskesmas sebagai berikut:

a. Kepala puskesmas adalah penanggung jwab pembangunan kesehatan

di tingakta kecamatan. Kepala puskesmas mempunyai tugas

memimpin dan mengawasi kegiatan puskesmas.

b. Kepala urusan tata usaha mempunyai tugas di bidang kepegawaian,

keuangan, perlengkapan, surat menyurat serta pencacatan dan

pelaporan.

c. Unit I melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, KB, serta

perbaikan gizi.

d. Unit II melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan

penyakit.

e. Unit III melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan

tenaga kerja, serta kesehatan usia lanjut.


f. Unit IV melaksanakan kegiatan kesehatan masyarakat, sekolah,

olahraga, dll.

g. Unit V melaksanakan kegiatan pembinaan, pengembangan dan

penyuluhan kepada masyarakat.

h. Unit VI melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan inap.

i. Unit VII melaksanakan tugas kefarmasian.

11. Tata Kerja Puskesmas

a. Dalam melaksanakan tugasnya puskesmas wajib mengkoordinasi,

integrasi dan sinkronisasi yankes baik didalam maupun diluar gedung

puskesmas.

b. Wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bimbingan teknis yang

ditetapkan oleh dinkes.

c. Ka PKM bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan

semua unsur dalam lingkungan PKM.

d. Setiap unsur di PKM wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan

bertanggung jawab kepada PKM (Syafrudin, dkk, 2009).

B. STANDAR KETENAGAAN PERAWAT DI PUSKESMAS

Menurut permenkes RI No 75 tahun 2014 pasal 16 :

1. Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan

tenaga non kesehatan.

2. Jenis dan jumlah Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan analisis

beban kerja, dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang

diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya, karakteristik

wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan


kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja, dan pembagian waktu

kerja.

3. Jenis Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling

sedikit terdiri atas:

a. dokter atau dokter layanan primer;

b. dokter gigi;

c. perawat;

d. bidan;

e. tenaga kesehatan masyarakat;

f. tenaga kesehatan lingkungan;

g. ahli teknologi laboratorium medik;

h. tenaga gizi; dan

i. tenaga kefarmasian.

4. Tenaga non kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dapat

mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan, sistem

informasi, dan kegiatan operasional lain di Puskesmas.

5. Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan jumlah minimal Tenaga

Kesehatan dan tenaga non kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Peraturan Menteri ini.

Sedangkan permenkes RI No 75 tahun 2014 Pasal 17 ayat 1 :

Tenaga Kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar

profesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional, etika profesi,

menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan keselamatan


pasien dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan dirinya dalam

bekerja.

STANDAR KETENAGAAN PUSKESMAS PERMENKES

(PERMENKES 75 TAHUN 2014)

Puskesmas
Puskesmas Puskesmas kawasan
kawasan kawasan Terpencil dan
Perkotaan Pedesaan Sangat
No Jenis tenaga
Terpencil
Non Non Non
Rawa Rawa Rawa
Rawa Rawat Rawat
t Inap t Inap t Inap
t Inap Inap Inap
Dokter atau
1 dokter layanan 1 2 1 2 1 2
primer
2 Dokter gigi 1 1 1 1 1 1
3 Perawat 5 8 5 8 5 8
4 Bidan 4 7 4 7 4 7
Tenaga
5 kesehatan 2 2 1 1 1 1
masyarakat
Tenaga
6 kesehatan 1 1 1 1 1 1
lingkungan
Ahli teknologi
7 laboratorium 1 1 1 1 1 1
medic
8 Tenaga gizi 1 2 1 2 1 2
Tenaga
9 1 2 1 1 1 1
Kefarmasian
Tenaga
10 3 3 2 2 2 2
administrasi
11 Pekarya 2 2 1 1 1 1
Jumlah 22 31 19 27 19 27

Keterangan:

Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas:


a. Merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar puskesmas dapat

terselenggara dengan baik.

b. Belum termasuk tenaga di puskesmas pembantu dan bidan desa

C. URAIAN KERJA PERAWAT PUSKESMAS

1. Tugas Pokok

Melaksanakan pelayanan pengobatan jalan.

2. Fungsi

Membantu dokter dalam melaksanakan kegiatan Puskesmas

3. Kegiatan Pokok

a. Memeriksa dan mengobati penderita penyakit menular secara pasif

b. Memberikan pengobatan darurat pada penderita sakit gigi.

c. Mengadakan surveillance penyakit menular.

d. Melakukan imunisasi pada bayi ,anak sekolah.

e. Penyuluhan kesehatan pada penderita.

f. Mengadakan kunjungan follow up pada keluarga penderita yang

dipandang perlu.

g. Mengunjungi sebagian dari sekolah yang ada di wilayah kerjanya

dalam membantu perawat lain yang mempunyai kegiatan pokok UKS.

h. Pengobatan sementara penderita jiwa dan penyuluhan kesehatan

4. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Puskesmas

a. Melaksanakan tugas Asuhan Keperawatan (Askep) didalam gedung

maupun diluar gedung.


b. Berkolaborasi dengan Dokter dalam pelayanan pengobatan pasien

baik di Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, Pukesmas Keliling

dan Poskesdes.

c. Bertanggung jawab atas kebersihan dan penataan ruang BP dan

ruang perawatan dan bertanggung jawab atas pemeliharaan dan

pengamanan alat medis dan non medis di ruang BP dan ruang

perawatan.

d. Membantu kegiatan lintas program antara lain dalam kegiatan

pemberantasan penyakit menular , UKS, Penyuluhan Kesehatan

Masyarakat dan kegiatan lapangan lainnya.

e. Melaksanakan kegiatan Puskesmas diluar gedung.

f. Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu balita dan Posyandu

lansia. 

g. Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan

kegiatan.

h. Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan kegiatan.

i. Melaksanakan kegiatan pelayanan pos MTB dan di Puskesmas.

j. Membantu pelaksanaan pelasakan kelainan mata, jiwa dan tumbuh

kembang anak balita.

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,

dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya

(Permenkes RI N0.75 tahun 2014).

Standar ketenagaan merupakan kondisi minimal yang diharapkan

agar puskesmas dapat terselenggara dengan baik, jenis dan jumlah tenaga

kesehatan dan non kesehatan dihitung berdasarkan analisis beban kerja,

dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah

penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja,

ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di

wilayah kerja dan pembagian waktu kerja. Jenis tenaga kesehatan tersebut

paling minimal terdiri dari : dokter atau dokter layanan primer, dokter gigi,

perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan

lingkungan, ahli teknologi labolatorium medik, tenaga gizi dan tenaga

keparmasian. (permenkes 75 tahun 2014).

Uraian tugas pokok dan fungsi perawat puskesmas yaitu :

Melaksanakan tugas asuhan keperawatan (Askep). Berkolaborasi dengan

dokter dalam pelayanan pengobatan pasien baik di Puskesmas induk,

Puskesmas pembantu, Pukesmas keliling dan Poskesdes. Bertanggung

jawab atas kebersihan, pemeliharaan serta pengamanan alat medis dan non

medis di ruang BP dan ruang perawatan. Membantu kegiatan lintas program

(Pemberantasan penyakit menular , UKS, Penyuluhan kesehatan

masyarakat Dll). Melaksanakan kegiatan Puskesmas diluar gedung.


Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu balita dan Posyandu lansia.

Membantu kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan kegiatan, dan

membantu dalam membuat laporan kegiatan. Melaksanakan kegiatan

pelayanan pos MTB dan di Puskesmas. Membantu pelaksanaan

pemeriksaan kelainan mata, jiwa dan tumbuh kembang anak balita.

B. SARAN

1. Puskesmas

Diharapkan pihak puskesmas dapat lebih memaksimalkan kinerja

semua pihak yang terkait serta mengadakan program-program unggulan

yang belum terealisasikan.

2. Perawat

Perawat sudah selayaknya memberikan pelayanan secara komprehensif

serta menjalankan peran dan fungsinya secara maksimal. Sesuai

dengan pembagian tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan,

salah satunya dengan mengedukasi masyarakat terkait penyakit

menular maupun penyakit tidak menular untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

3. Institusi Pendidikan

Institusi pendidikan STIKes Budi Luhur Cimahi sebagai lembaga yang

bergerak dalam menciptakan dan mencetak tenaga profesional

kesehatan. diharapkan agar lebih meningkatkan mutu pendidikan

khususnya mengenai mata ajar manajemen keperawatan puskesmas,

serta mampu menjalankan fungsi dan perannya dalam mengamalkan

tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian

masyarakat, dengan cara bekerjasama dengan pihak puskesmas terkait.


DAFTAR PUSTAKA

Standar Ketenagaan Puskesmas Permenkes (Permenkes 75 Tahun


2014)
Mubarak, Wahit Iqbal. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
Salemba Medika.

https://id.scribd.com/doc/289645780/Uraian-Tugas-Pokok-Dan
Fungsi-Perawat-Puskesmas., diakses pada tanggal 5 Mei 2020

https://www.academia.edu/16473318/makalah_tentang_puskesmas.,
diakses pada tanggal 5 mei 2020

Anda mungkin juga menyukai