Anda di halaman 1dari 5

STANDAR PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI (HARGA DIRI RENDAH)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Jiwa

Disusun oleh :

Oleh :
Dini Apriliani
J.0105.19.012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP PROFESI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BUDI LUHUR

CIMAHI

2020
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI
(HARGA DIRI RENDAH)

Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)


Pertemuan / Sp : Ke 4 (empat)/ 4
Hari, tanggal : Juni 2020

A.PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ds : klien mengatakan sudah mulai senang berbicara dan sudh tidak malu
Do : Klien tenang, duduk bersama temannya namun interaksi dengan
teman masih kurang. Klien tampak mendengar temannya berbicara
dengan teman lain, sambil klien sesekali melihat mereka berbicara.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)
3. Tujuan Khusus
Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan yang
dimiliki
4. Tindakan Keperawatan
a. Berikan kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah
direncanakan
b. Beri pujian atas keberhasilan klien
c. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.

B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN


1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat siang, ibu Masih ingat dengan saya ?”
b. Evaluasi
“Bagaimana perasaan ibu saat ini?”
c. Kontrak
1) Topik : “Kemarin kita sudah berjanji akan membicarakan dan
melihat jadwal yang telah kita rencanakan dan sepakati dan juga
merencanakan kegiatan jika ibu berada di rumah” ibu sudah siap
untuk mengobrol” lagi ?”
2) Waktu : “Mau berapa lama bercakap-cakapnya? Apa sesuai
kesepakatan kemarin ya bu 10 menit saja ?
3) Tempat : “ibu mau berbincang-bincang di mana? Disini saja ya bu
sesuai kesepakatan kemrin juga.”
2. Fase kerja
a. “ Nah kali ini kita akan melihat jadwal kegiatan ibu ya, apakah ibu
suka melakukan kegiatan harian ibu ?”
b. “ya bagus sekali ya bu , tapi terkadang ibu masih dibantu ya bu untuk
mencuci piring ini ya bu”
c. “ Tapi ibu hebat sudh bisa melakukan kegiatan lainnya dengan
mandiri ya bu”
d. “ Ibu kalo kondisi ibu lagi sakit kegiatan mana yang bisa ibu lakukan ?
Oh bagus sekali bu, dalam kondisi sakit ibu masih bisa merapikan
tempat tidur ibu ya”.
e. “Nah kalo ibu sudh bisa pulang nanti kegiatan harian ini harus tetap
ibu lakukan di rumah ibu ya “ seperti menyapu , merapikan tempat
tidur, mencuci piring dan yang lainnya” ibu harus tetap melakukan nya
setiap pagi hari dan sore ya bu”
3. Fase terminasi
a. Mengakhiri kontrak
“Baiklah bu, sudah 10 menit kita mengobrol.”
b. Evaluasi
(Subyektif) : “Bagaimana perasaan ibu setelah kita mengobrol-
ngobrol tadi?”
(Obyektif) : Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan kontak
mata bagus. Klien juga sesekali mau bertanya
dengan perawat, namun klien masih terlihat malu.
c. Rencana Tindak Lanjut
“Sekarang ibu bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau diceritakan
atau ditanyakan, ibu bisa sampaikan saat bertemu lagi dengan saya.”
d. Kontrak yang akan datang
Topik : ”Bagaimana kalau pada pertemuan berikutnya kita
membicarakan penggunaan obat dengan prinsip 6
benar?”
Waktu : “Bagaimana kalau besok jam 10 pagi? Kita ngobrol
selama 10 menit ya bu, ibu mau?”
Tempat : ”Untuk pertemuan berikutnya, ibu mau mengobrol
dimana? Apakah di tempat ini lagi?”

Anda mungkin juga menyukai