Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN JIWA

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) PADA PASIEN Ny. W


DENGAN RISIKO BUNUH DIRI
TANGGAL 1 S/D 6 MARET 2021

OLEH:
PUTU GYAN JAYANTI
NIM.2014901077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN 2021
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data subjektif
1) Klien mengatakan secara berulang-ulang kalau mau mati saja
2) Keluarga mengatakan klien sempat membenturkan kepalanya ke
dinding
b. Data objektif
1) Klien tampak bicara kacau
2) Terdapat benjolan di kepala
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko bunuh diri
3. Tujuan Khusus
Klien dapat mengendalikan dorongan bunuh diri
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan klien
b. Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan klien
c. Melakukan kontrak treatment
d. Mengajarkan cara-cara mengendalikan dorongan bunuh diri
e. Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“selamat sore ibu, perkenalkan nama saya Gyan mahasiswa dari
ITEKes Bali, nama ibu siapa? Biasanya ibu senang dipanggil siapa?”
b. Evaluasi/validasi
“bagaimana perasaan ibu hari ini? Tidurnya semalam bagaimana bu?”
c. Kontrak
1) Topik
“saya senang berkenalan dengan ibu, bagaimana kalau hari ini kita
berbincang-bincang mengenai perasaan ibu hari ini dan cara
mengendalikan dorongan untuk melukai atau berbahaya untuk
keselamatan kita?”
2) Waktu
“untuk waktunya ibu ingin berapa lama? Bagaimana kalau 20
menit?”
3) Tempat
“untuk tempat yang bagus untuk kita berbincang-bincang ibu ingin
dimana? atau ibu ingin disini saja?”
2. Kerja
a. “baik ibu, sesuai dengan kesepakatan kita tadi kita akan berbincang-
bincang mengenai perasaan ibu, apa yang ibu rasakan setelah
mengalami hal tersebut ibu? Apa ibu kehilangan kepercayaan diri?
b. Jika klien mengungkapkan keinginan untuk bunuh diri, segera periksa
seluruh isi ruangan untuk memastikan tidak ada benda-benda yang
dapat digunakan klien untuk mengakhiri hidupnya.
c. “apa yang ibu lakukan jika keinginan bunuh diri muncul?”
d. “baik ibu, saya akan menemani ibu disini dan akan lebih baik jika
keinginan tersebut muncul ibu bisa meminta bantuan perawat yang
ada disini untuk menemani ibu, ibu tidak boleh sendirian, ibu bisa
menceritakan semua yang ibu rasakan kepada perawat atau teman dan
keluarga yang sedang besuk”
3. Terminasi
a. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan
1) Subjektif
“bagaimana perasaan ibu setelah ibu mengetahui cara
mengendalikan dan apa yang harus ibu lakukan jika keinginan
tersebut muncul”
2) Objektif
“coba ibu sebutkan apa yang harus ibu lakukan jika keinginan
tersebut muncul?”
b. Tindak lanjut klien
“selanjutnya ibu dapat mengingat dan memahami apa yang saya
katakan tadi mengenai keinginan-keinginan yang datang untuk
membahayakan diri sendiri, saat keinginan tersebut muncul ibu bisa
segera memanggil perawat ya bu agar ibu bisa bercerita dan tidak
sendirian”
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“baik ibu, saya kira berbincang-bincang hari ini kita cukupkan,
bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk berbincang-
bincang kembali? Kalau ibu bersedia besok kita akan berbincang
mengenai berpikir positif dan menghargai diri sendiri”
2) Waktu
“baik ibu, besok ibu ingin kita berbincang-bincang jam berapa?
Bagaimana kalau sore hari jam 3?”
3) Tempat
“ibu ingin kita bertemu dimana? atau tetap di ruangan ini?”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 2

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data subjektif
1) Klien mengatakan secara berulang-ulang kalau mau mati saja
2) Keluarga mengatakan klien sempat membenturkan kepalanya ke
dinding
b. Data objektif
1) Klien tampak bicara kacau
2) Terdapat benjolan di kepala
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko bunuh diri
3. Tujuan Khusus
Klien dapat berpikir positif dan menghargai dirinya sendiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi aspek positif klien
b. Mendorong klien untuk berpikir positif tentang diri
c. Mendorong klien untuk menghargai diri sebagai individu yang
berharga
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“selamat pagi ibu? Ibu masih ingat dengan saya? Benar ibu saya
perawat Gyan”
b. Evaluasi/validasi
“bagaimana perasaan ibu hari ini? Kemarin kita berbincang mengenai
cara mengatasi jika keinginan untuk membahayakan diri sendiri
muncul, apa ibu masih ingat”
c. Kontrak
1) Topik
“sesuai dengan janji kita kemarin bahwa hari ini kita akan
berbincang mengenai cara berpikir positif dan menghargai diri
sendiri”
2) Waktu
“kita akan berbincang kurang lebih 15 menit”
3) Tempat
“jadi sesuai dengan janji kita kemarin kita akan berbincang di
ruangan ini ya ibu, atau ibu ingin di tempat lain?”
2. Kerja
a. “apa yang ibu tidak sukai dari anggota tubuh ibu?”
b. “bisa ibu jelaskan alas an ibu tidak suka dengan bagian tubuh ibu?”
c. “jadi, kalau ibu merasa tidak menyukai tubuh ibu, mulailah untuk
menyukai dan bersyukur. Karena mungkin saja jika ibu bekerja di
perusahaan yang ibu inginkan ibu akan mendapatkan
ketidakberuntungan, maka dari itu tuhan tidak membiarkan ibu untuk
bekerja disana, ibu harus yakin bahwa masih ada jalan lain yang dapat
ibu lewati yang nantinya akan membawa ibu menuju kehidupan yang
baik dan kesuksesan. Kekurangan tubuh ibu yang ibu rasakan
mungkin saja akan membawa keberuntungan di bidang pekerjaan
yang lain yang tidak memandang postur tubuh ibu.”
3. Terminasi
a. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan
1) Subjektif
“bagaimana perasaan ibu setelah apa yang sudah kita bicarakan?
Kami semua berharap ibu dapat memandang diri ibu dengan
positif”
2) Objektif
“coba ibu sebutkan apa yang harus ibu ingat jika ibu mulai merasa
putus asa?”
b. Tindak lanjut klien
“selanjutnya jika ibu mulai merasa putus asa dengan kekurangan ibu
cobalah untuk memahami apa yang kita bicarakan tadi, bahwa
menghargai diri sendiri dan berpikir positif merupakan cara untuk
menerima kekurangan yang kita punya”
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“baik ibu, saya kira bincang-bincang kita hari ini kita cukupkan.
Kalau ibu bersedia kita bisa bertemu lagi besok untuk bicara
mengenai mengendalikan diri saat mengalami masalah”
2) Waktu
“baik ibu, besok ibu ingin kita bertemu jam berapa? Bagaimana
kalau pagi hari jam 9?”
3) Tempat
“ibu ingin kita bertemu dimana? atau tetap di ruangan ini?”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 3

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data subjektif
1) Klien mengatakan secara berulang-ulang kalau mau mati saja
2) Keluarga mengatakan klien sempat membenturkan kepalanya ke
dinding
b. Data objektif
1) Klien tampak bicara kacau
2) Terdapat benjolan di kepala
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko bunuh diri
3. Tujuan Khusus
Klien dapat mengendalikan diri saat mengalami masalah
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi pola koping yang bisa diterapkan klien
b. Menilai pola koping yang biasa dilakukan?
c. Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif
d. Menganjurkan klien menerapkan pola koping yang konstruktif dalam
kegiatan harian.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“selamat pagi ibu, Ibu masih ingat dengan saya? Iya ibu saya perawat
Gyan”
b. Evaluasi/validasi
“bagaimana perasaan ibu hari ini? Bagaimana tidur ibu semalam?
Kemarin kita bicara mengenai berpikir positif dan menghargai diri
sendiri, apakah ibu masih mengingatnya?”
c. Kontrak
1) Topik
“sesuai dengan janji kita kemarin bahwa hari ini kita akan
berbincang mengendalikan diri saat kita mengalami masalah”
2) Waktu
“kita akan berbincang kurang lebih 15 menit”
3) Tempat
“jadi sesuai dengan janji kita kemarin kita akan berbincang di
ruangan ini ya ibu.”
2. Kerja
a. “ibu, saat ibu mengalami masalah atau ibu merasa stress apa yang ibu
lakukan?”
b. “ibu, saat kita mengalami masalah, stress atau marah, alangkah
baiknya kita tidak mengambil keputusan, karena keputusan yang
diambil akan berdasar pada kemarahan yang ibu rasakan dan bisa saja
kita akan mengalami penyesalan yang mendalam setelah kita
mengambil keputusan. Jadi, saat kita merasa stress, marah atau sedang
kec ewa akan lebih baik kita berusaha membuat hati dan pikiran kita
tenang terlebih dahulu, misalnya dengan menyibukkan diri atau
melakukan hal-hal yang ibu sukai yang biasanya ibu lakukan saat
waktu senggang. Saat pikiran dan hati kita sudah tenang baru kita
mengambil keputusan. Apa yang biasanya ibu lakukan saat waktu
senggang? Atau adakah kegiatan tertentu yang ibu sukai? Ibu bisa
melakukan itu semua.”
3. Terminasi
a. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan
1) Subjektif
“bagaimana perasaan ibu setelah apa yang sudah kita bicarakan?”
2) Objektif
“coba ibu sebutkan apa yang harus ibu ingat dan lakukan jika ibu
mengalami masalah atau merasa stress?”
b. Tindak lanjut klien
“jika ibu merasa kecewa, marah dan stress saat menghadapi masalah,
ibu bisa melakukan hal-hal yang ibu sukai ya ibu, sampai hati dan
pikiran ibu tenang sampai akhirnya ibu bisa berpikir dengan baik cara
mengatasi masalah tersebut”
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“baik ibu, saya kira bincang-bincang kita hari ini sudah selesai.
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk membicarakan
mengenai masa depan yang realistis, apa ibu setuju?”
2) Waktu
“baik ibu, besok ibu ingin kita bertemu jam berapa? Bagaimana
kalau sore hari? Sekitar jam 5 sore?”
3) Tempat
“ibu ingin kita bertemu dimana? atau ibu ingin kita berbincang di
taman?”

Anda mungkin juga menyukai