I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS : klien mengatakan masih sulit tidur terkadang teriak
DO:
a. Klien tampak gelisah.
b. Klien cukup kooperatif.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat mengetahui penyebab, tanda & gejala perilaku kekerasan.
c. Klien dapat mengetahui cara mengontrol perilaku kekerasan.
d. Klien dapat berlatih cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik.
e. Klien dapat mengungkapkan perasaannya.
f. Klien dapat memasukkan dalam jadwal hariannya.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengucapkan salam pada klien.
b. Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Membuat kontrak waktu.
d. Membantu klien mengetahui penyebab, tanda & gejala perilaku kekerasan.
I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS : klien mengatakan masih susah tidur.
DO:
a. Klien tampak gelisah.
b. Klien cukup kooperatif.
c. Klien berbicara dengan keras.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat mengetahui penyebab, tanda & gejala perilaku kekerasan.
c. Klien dapat mengetahui cara mengontrol perilaku kekerasan.
d. Klien dapat berlatih cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik.
e. Klien dapat mengungkapkan perasaannya.
f. Klien dapat memasukkan dalam jadwal hariannya.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengucapkan salam pada klien.
b. Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Membuat kontrak waktu.
d. Membantu klien mengetahui penyebab, tanda & gejala perilaku kekerasan.
2. Fase Kerja
“keluhannya apa pak? Bapak masih ya susah tidur? kenapa? Ada yang dipikirkah
pak? biasanya bapak kalau susah tidur seperti ini ngapain aja? Adakah hal yang
bikin bapak marah? Baik pak, sekarang kita belajar cara mengontrol perasaan
marah dengan kegiatan fisik (tarik nafas dan mukul bantal) ya pak”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“gimana pak, perasaan bapak setelah kita berlatih cara mengontrol rasa
marah?”
b. Evaluasi Objektif
“ada berapa pak tadi cara untuk mengontrol rasa marah? Coba bapa
sebutkan!”
c. Rencana Tindak Lanjut
“mari kita masukin ke jadwal harian bapa ya cara mengontrol rasa marah. Mau
bapa dimasukin pada jam berapa pa? bagaimana kalau 2 x sehari, yaitu setelah
bangun tidur? Baik jadi pada jam 06.00 WITA pagi dan pukul 15.00 WITA
sore. Jadi, kalau ada perasaan bapak yang mau marah, gunakan 2 cara tadi ya
pak untuk mengontrol rasa matah bapa”.
d. Kontrak yang Akan Datang
1) Topic : “pak, besok saya datang lagi ya. Untuk berbincang masih
tentang cara mengontrol marah dengan obat ya bapak”
2) Waktu : “bapak bisanya jam berapa, pak?”
3) Tempat : “nanti bagaimana kalau kita bicaranya di sini lagi saja ya pak?
Baik, selamat beristirahat pak”