Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN : RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Pertemuan ke 1
1. Kondisi klien
DS = Klien mengatakan kalau dulu pernah marah-marah ke anak dan istrinya
sampai akhirnya klien memukulnya anak dan istri nya
DO =
- Klien tampak menyesal sudah melakukan hal itu
- Klien tampak gelisah
2. Diagnosa keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan tindakan keperawatan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenali penyebab risiko perilaku kekerasan
c. Klien dapat mengatasi penyebab risiko perilaku kekerasan
A. Strategi Pelaksanaan 1
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Syarief Satria Aji biasa dipanggil
Satria. Saya mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Magelang, apakah benar
dengan bapak Nayiri? Bagaimana perasaan bapak saat ini?
b. Kontrak
- Topik : “Bagaimana kalau kita diskusikan dulu tentang marah dan belajar
cara mengendalikannya?”
- Waktu : “Nanti membutuhkan waktu kurang lebih 10-15 menit, apakah
bapak bersedia?”
- Tempat : “Kita lakukan di sini saja ya?”

2. Fase Kerja
“Apa yang menyebabkan bapak marah? Kira-kira sudah berapa lama ya pak?
Apakah disertai dengan rasa ingin memukul atau melukai? Apa yang dirasakan
saat marah? Apa yang bapak lakukan pada saat marah? Menurut bapak, apakah
dengan cara seperti itu rasa marahnya bisa hilang? “Baiklah saya akan membantu
bapak untuk mengatasi marah dengan beberapa cara”
a. Latihan relaksasi nafas dalam
“Tarik nafas panjang secara perlahan dari hidung, tahan sebentar dan
keluarkan secara perlahan dari mulut”, “Nah sekarang ayo pak kita coba
bersama-sama, ya benar seperti itu”, “Coba lakukan sendiri pak”, “Bagus,
sudah benar”.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
DS = “Bagaimana perasaan bapak setelah latihan tadi?”
DO = “Apa saja urutan latihannya, coba sebutkan?”, “Sudah benar pak”
b. Rencana tindak lanjut
“Bagaimana perasaan bapak setelah diberikan latihan?”, “Merasa lebih paham
ya?”, “Baik pak selanjutnya mari kita buat jadwal latihannya. Latihan
relaksasi nafas dalam berapa kali sehari”.
c. Kontrak pertemuan selanjutnya
Topik : “Baik pak, bagaimana kalau besok kita melakukan latihan yang sudah
saya ajarkan tadi. Apakah bersedia?”
Tempat : “Besok kita lakukan di sini saja ya pak?”

Waktu : “Baiklah besok kita evalusai latihan yang tadi kita lakukan sekitar
jam 09.00 WIB”, “Saya pamit dulu, assalamualaikum”

B. Strategi Pelaksanaan 2
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi pak. Masih ingat dengan saya pak?
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah bapak sudah melakukan apa
yang sudah saya ajarkan kemarin?”
“Coba bapak praktekan sekarang.” ”Bagus sekali bapak masih
mengingatnya.”
b. Kontrak
- Topik : “Baiklah pak sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini saya datang
kembali untuk mendiskusikan tentang latihan yang kemarin saya ajarkan
kepada bapak”
- Waktu : “Nanti membutuhkan waktu kurang lebih 10-15 menit, apakah
bapak bersedia?”
- Tempat : “Kita lakukan di sini saja ya?”
2. Fase Kerja
“Bapak, kemarin kita diskusi tentang bagaimana cara teknik relaksasi nafas ya
pak? Apakah bapak masih ingat bagaimana caranya tarik nafas dalam? Bagus
sekali pak, Setelah ini saya akan menjelaskan tentang urutan lima benar obat
ya?, Apakah bapak tau urutan lima benar obat? “Yang pertama yaitu benar orang
lalu benar obat, benar dosis, benar waktu dan benar obat ya pak”
3. Fase Terminasi

a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah saya jelaskan tentang 5 benar minum obat?”
2) Evaluasi Obyektif
“Coba Bapak Deny sebutkan urutan lima benar minum obat itu? Bagus!”
“Ya, bagus sekali, pak Nayiri!”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Mari kita masukkan kedalam jadwal kegiatan sehari-hari Bapak.”
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Baiklah bapak Nayiri, bagaimana kalau besok  kita akan belajar mengendalikan
marah dengan belajar bicara yang baik?”
2) Waktu
“Kapan kita akan berbincang-bincang ? bagaimana kalau besok jam 08.00 WIB
selama 15 menit?”
3) Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang ? Bagaimana kalau di saja?”
“Baiklah sampai jumpa besok bapak Nayiri, Wassalamualaikum wr.wb.”

C. Strategi Pelaksanaan 3
1. Orientasi
a. Salam Terpeutik
“Assalamualaikum wr.wb. selamat pagi bapak Nayiri. Sesuai dengan janji saya
kemarin sekarang kita hari ini bertemu lagi, apakah Bapak masih ingat dengan saya?
Ya, betul, Pak”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana Pak, setelah melakukan tarik nafas dalam dan lima benar minum obat?
Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?”
“Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya. Bagus!”
c. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau kita sekarang latihan cara bicara untuk mencegah marah?
Apakah Bapak bersedia?”
2) Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang ? Bagaimana kalau 15 menit saja?”
3) Tempat
“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, Pak ? Bagaimana kalau
di ruangan ini saja?

1. Kerja
“Sekarang kita latihan cara bicara secara baik untuk mencegah marah ya, Pak.”
“Kalau marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam, dan sudah lega, maka kita
perlu bicara dengan orang yang membuat kita marah.”:
“Ada tiga caranya Pak:
1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar. Kemarin Bapak mengatakan penyebab marahnya
karena makanan tidak tersedia, rumah berantakan. Coba Bapak minta sediakan
makanan dengan baik : “Bu, tolong sediakan makanan dan bereskan rumah”. Nanti
biasakan dicoba disini untuk meminta baju, minta obat dan lain-lain. Coba Bapak
praktekkan.. Bagus, Pak!
2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan Bapak tidak ingin
melakukannya, katakan: “Maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada
kerjaan”. Coba Bapak praktekkan. Bagus, Pak!
3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal
Bapak dapat mengatakan : “Saya jadi ingin marah karena perkataan mu itu“. Coba
praktekkan. Bagus!”

2. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan Bapak Nayiri setelah berlatih tentang cara mengontrol
marah dengan bicara yang baik?”
2) Evaluasi Obyektif
“Coba Bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari! Ya,
Bagus sekali!”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Sekarang mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian Bapak ya”
“Berapa kali sehari Bapak mau latihan bicara yang baik? bisa kita buat jadwalnya?”
“Coba masukkan dalam jadwal latihan sehari-hari, misalnya meminta obat, makanan,
dll. “Bila Bapak melakukan tanpa bantuan, tulis M, bila Bapak melakukan dengan
bantuan, tulis B dan bila tidak melakukan tulis T”
c. Kontrak
1) Topik
“Besok kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah Bapak
yaitu dengan cara ibadah, Bapak Nayiri setuju? “
2) Waktu
“Kapan kita akan berbincang-bincang ? bagaimana kalau besok jam 08.00 WIB
selama 15 menit?”
3) Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang ? Bagaimana kalau di ruang tamu sini
lagi saja?”
“Baiklah sampai jumpa besok pak Nayiri. Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai