A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif :
Keluarga klien menagatakan klien suka memukul pengendara motor yang lewat
b. Data Objektif
2. Diagnose Keperawatan
3. Tujuan Khusus
pertama
4. Tindakan keperawatan
c. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik: tarik nafas dalam dan pukul
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya AP, panggil saya A, hari ini saya akan
di ruang tamu?”
2. Kerja
“Apa yang menyebabkan bapak marah? Apakah sebelumnya bapak pernah marah?”
apa penyebabnya? Samakah dengan sekarang? Ooo… jadi ada 2 penyebab marah
bapak yah”
“Pada saat bapak sedang marah apa yang bapak rasakan? Misalnya saat bapak pulang
ke rumah, dan istri bapak belum menyiapkan makanan (misalnya ini yang jadi
“Apakah bapak merasa kesal, terus dada bapak berdeba-debar, mata melotot, rahang
“Setelah itu apa yang bapak lakukan? Oh iyaa…. Jadi bapak memukul istri bapak dan
memecahkan piring. Apakah dengan cara ini makanan terhidang? Iya…. Tentu saja
tidak.”
“Apa kerugian dari cara yang bapak lakukan, betul… istri jadi sakit dan ketakutan,
piring-piring pecah, menurut bapak, adakah cara yang lebih baik? Maukah bapak
“Ada beberapa cara mengatasi marah, pak. Salah satunya dengan cara fisik. Jadi
“Dari beberapa cara tadi bagaimana jika kita belajar 1 cara dulu?”. “begini pak, jika
tanda-tanda marah tadi sudah bapak rasakan, maka bapak berdiri, lalu tarik nafas dari
hidung, tahan sebentar lalu keluarkan nafas perlahan-lahan melalui mulut sambil
“Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga jika sewaktu-waktu
“Ya jadi ada dua penyebab marahnya bapak (sebutan), dan yang bapak rasakan
“Coba selama saya tidak ada bapak mencoba mengingat lagi penyebab marah bapak
yang lalu, apa yang bapak lakukan bila marah, yang belum kita bahas dan jangan lupa
“Baik, bagaimana jika dua jam lagi saya datang dan latihan cara yang lain untuk
mencegah atau mengontrol marah. Tempatnya disini saja ya pak. Selamat pagi.”
STRATEGI PELAKSANAAN II
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Data Subjektif;
Klien mengatakan rasa kesal sedikit menghilang setelah tarik napas dalam.
b. Data Objektif;
2. Diagnosa Keperawatan
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
“Selamat pagi pak, sesuai janji saya dua jam yang lalu, sekarang saya datang lagi
untuk berdiskusi dengan bapak tentang mengontrol marah dengan cara fisik, untuk
2. Kerja
“Jika ada sesuatu yang membuat bapak merasa jengkel, selain dengan nafas dalam,
“Sekarang mari kita latihan memukul bantal atau kasur. Nah, mana kamar bapak?
Jadi, jika bapak merasa kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan
kemarahan tersebut dengan memukul bantal atau kasur. Nah, coba bapak lakukan.
3. Terminasi
“Ada berapa cara yang sudah kita latih?Coba sebutkan lagi, Bagus!”
“Sekarang mari kita masukan jadwal latihan memukul kasur dalam aktivitas bapak.
Lalu bila ada keinginan marah sewaktu-waktu segera gunakan kedua cara tadi ya
pak.”
“Besokpagi kita berjumpa lagi untuk belajar cara mengontrol amarah dengan belajar
“Sampai jumpa.”
STRATEGI PELAKSANAAN III
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
Data Objektif :
2. Diagnosa Keperawatan
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi :
“Selamat pagi pak, kemarin sudah kita pelajari bahwa jika bapak marah dan muncul
perasaan kesal, berdebar-debar, mata melotot, bapak juga bisa memukul bantal atau
kasur.”
“Coba saya liat jadwal kegiatannya. Bagus! Nah, jika kegiatan nafas dalam dan
latihan memukul bantal tulis M (Mandiri). Jika diingatkan perawat tulis B (dengan
“Sesuai janji saya kemarin, sekarang saya datang lagi untuk berdiskusi denga bapak,
“Jika rasa marah sudah disalurkan dengan cara bernafas dalam atau memukul kasur,
setelah lega kita berbicara kepada orang yang membuat kita marah, ada tiga caranya
yaitu :
a. Meminta dengan baik tanpa marah denga nada suara yang rendah serta tidak
b. Menolak dengan baik, bila ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin
melakukannya, katakan : “maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada
c. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat
kesal, katakana : “saya jadi ingin marah dengan perkataanmu itu, tetapi tidak
dengan nada kasar apalagi mengancam. Coba bapak praktekkan. Bagus, pak!”
3. Terminasi
“Coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang sudah kita pelajari. Bagus.”
“Bagaimana jika besok kita bertemu lagi untuk membicarakan cara mengatasi marah
yang lain, yaitu denga cara berdoa ya pak? Berapa lama? Disini saja? Baik sampai
jumpa.”
STRATEGI PELAKSANAAN IV
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
Data Objektif :
2. Diagnosa Keperawatan
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi :
“Kemarin sudah kita pelajari bahwa jika bapak marah dan muncul perasaan kesal,
berdebar-debar, mata melotot, selain nafas dalam bapak makan bapak juga bisa
“Kemudian setelah amarahnya reda, bapak bisa bicara baik-baik kepada orang yang
membuat bapak marah. Nah, bagaimana sudah dilatih semuanya? Bagus! Bagaimana
perasaan amarahnya?”
“Hari ini kita akan bicara mengenai cara mencegah amarah denga cara ibadah.”
menit?”
2. Kerja
“Coba ceritakan kegiatan ibadah yang bapak lakukan. Bagus… Wah banyak sekali,
“Nah, jika bapak sedang marah, coba bapak langsung duduk dn tarik nafas dalam, jika
tidak reda juga segera rebahkan badan agar rileks. Bila masih tidak reda juga, segera
berdoa lagi.”
“Bapak bisa berdoa secara teratur untuk mencegah kemarahan jangan lupa memohon
3. Terminasi
“Mari kita masukkan jadwal berdoa dan ibadah lainnya ke dalam jadwal sehari-hari
bapak.”