Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial Klien : Ny. S


Hari/Tanggal : April 2021
Pertemuan Ke : I (satu)
Kasus : Resiko Perilaku Keekerasan
Ruang :-
Perawat : Marten

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. DS :
 Klien mengatakan pernah melakukan tindakan kekerasan yaitu
memukul tetangga sekitar.
 Klien mengatakan sering merasa marah/emosi dan tegang.
b. DO :
 Klien tampak tegang saat bercerita
 Pembicaraan klien kasar ketika dia menceritakan masalahnya
 Mata sedikit melotot, pandangan tajam
 Nada suara tinggi

2. Diagnosa Keperawatan
Resiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan Khusus
 Klien dapat membina hubungan saling percaya
 Klien dapat mmengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
 Klien dapat mengidentifikasi tandadan gejala perilaku kekerasan
 Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
 Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
 Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol perilaku kekerasan
 Klien dapat mempraktekan cara mengontrol perilaku kekerasan fisik 1 :
Tarik nafas dalam.
 Klien dapat memasukan latihan ke dalam jadwal kegiatan harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN ORIENTASI.
I. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“ Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Marten. Saya adalah
mahasiswa dari STIKES EKA HARAP Palangka Raya. Hari ini saya
dinas pagi dari pukul 07. 00-12.00 WIB, dan akan merawat bapak disini.
Kalau boleh tau, nama bapak siapa dan suka dipanggil apa? Baiklah
mulai sekarang saya akan panggil bapak ... saja, yaa”.

2. Evaluasi/Validasi
“ Kalau boleh tau, sudah berapa lama bapak disisni? Apakah bapak ...
masih ingat siapa yang membawa kesini? Bagaimana perasaan bapak saat
ini? Saya lihat bapak sering tampak marah dan kesal, sekarang bapak
masih merasa kesal atau marah?

3. Kontrak
Topik : Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang hal-hal yang
membuat pak ... marah dan bagaimana cara mengontrolnya? Ok, Pak?

Waktu : Berapa lama bapak punya waktu untuk berbincang-bincang


dengan saya? Bagaimana kalau 15 menit saja ?

Tempat : Bapa senangnya kita berbicara dimana? Dimana saja boleh kok,
asal bapak merasa nyaman. Baiklah, berarti kita berbicara di ruangan ini
saja ya pak? “.
II. Kerja
“Nah, sekarang coba bapak ceritakan, apa yang membuat pak ... merasa
marah?” terus?” lalu saat bapak sedang marah apa yang bapak rasakan ?
Apakah bapak merasa sangat kesal, dada berdebar-debar lebih kencang,
mata melotot, rahang terkatup rapat dan ingin mengamuk?”.
“Setelah itu apa yang bapak lakukan?”
“Apakah dengan cara itu marah/kesal bapak dapaat terselesaikan? “ ya
tentu tidak, apa kerugian yang bapak ... alami?”
“ Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik?” maukah bapak
belajar cara mengungkapan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan
kerugian?”
“jadi, ada berapa cara untuk mengontrol kemarahan, bapak. Salah
satunya adalah dengan cara fisik.jadi melalui kegiatan fisik, rasa marah
bapak bisa tersalurkan”.
“Ada berapa cara, bagaimana kalau kita belajar 1 cara dulu ? namanya
teknik nafas dalam. Begini pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah
bapak rasakan, maka bapak berdiri atau duduk dengan rilrks, lalu tarik
nafas dari hitung, tahan sebentar lalu keluarkan/tiup perlahan-lahan
melalui mulut”
“ Ayo pak coba lakukan apa yang saya praktikan tadi, bapak berdiri atau
duduk dengan rilek tarik nafas dari hidung, bagus…., tahan dan tiup
melalui mulut. Nah, lakukan 5 Kali.”
“Bagus sekali, bapak sudah bisa melakukannya”.
“ Nah… bapak ... tadi telah melakukan latihan teknik relaksasi nafas
dalam, sebaliknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila
sewaktu-waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa
melakukannya”.
III. Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien subjektif : bagaimana perasaan bapak setelah kita
berbincang-bincang dan melakukan latihan tehniik relaksasi nafas
dalam tadi? Ya… betul, dan kelihatannya bapak terlihat sudah lebih
rilek”.
Evaluasi perawat (objektif setelah reinfercemen) : “Coba bapak
sebutkan lagi apa yang membuat bapak marah, lalu apa yang bapak
rasakan dan apa yang akan bapak lakukan untuk meredakan rasa
marah. “coba tunjukan pada saya cara teknis nafas dalam yang
benar.
“wah…. Bagus, bapak masih ingat semua…..”.

2. Tindak Lanjut Klien


“Bagaimana kalau kegiatan ini rutin dilakukan sekali dalam 1 hari
dan ditulis dalam jadwal kegiatan harian bapak”.

3. Kontrak Yang akan datang


Topik: “Nah, pak. Cara yang kita praktikan tadi baru salah satunya
saja. Masih ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah
bapak. Cara yang ke-2 yaitu dengan teknik memukul bantal.
Waktu: “bagaimana kalau kita latihan cfara yang ke-2 ini besok,
bagaimana kalau 15 menit saja ?
Tempat: “Kita latihannya dimana pak? Diteras ruangan ini saja lagi
pak”. “Ok, Pak”.

Anda mungkin juga menyukai