Di susun oleh :
NGATINI
(2020-01-14901-029)
PENGUJI PRAKTIK
Mengetahui,
Kepala Unit Pengelola Program Studi
Sarjana Keperawatan
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena atas
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan dan
asuhan keperawatan yang berjudul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan
Keperawatan Pada Ny. S.K Dengan Diagnosa Medis Anemia Di Puskesmas
Panarung Palangkaraya
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kesalahan dalam penulisan sehingga penulis mengharapkan bisa mendapatkan
kritik yang membangun. Penulian mengucapkan banyak terimakasi kepada semua
yang terlibat dalam penulisan laporan ini karena tanpa bantuan dari semua pihak
maka laporan ini tidak akan selesai sesuai dengan waktu yang diharapkan.
Ngatini
i
ii
DAFTAR ISI
ii iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Definisi Anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah eritrosit yang beredar atau
konsentrasi hemoglobin menurun. Sebagai akibatnya, ada penurunan transportasi
oksigen dari paru ke jaringan perifer. Selama kehamilan, anemia lazim terjadi dan
biasanya disebabkan oleh defisiensi besi, sekunder terhadap kehilangan darah
sebelumnya atau masukan besi yang tida adekuat. Anemia dalam kehamian adalah
kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau
kadar <10,5 gr% pada trimester 2, nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan
kondisi wanita tidak hamil, terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2.
(Cunningham F, 2005).
Anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah anemia akibat
kekurangan zat besi karena kurangnya asupan unsur besi dalam maanan. Gangguan
penyerapan, peningkatan ebutuhan zat besi atau karena terlampau banyaknya zat besi
yang keluar dari tubuh, misalnya pada perdarahan. Wanita hamil butuh zatbesi
sekitar 40 mg perhari atau 2 kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil. Jarak kehamilan
sangat berpengaruh terhadap kejadian anemia saat kehamilan. Kehamilan yang
berulang dalam waktu singkat akan menguras cadangan zat besi ibu. Pengaturan jarak
kehamilan yang bai minimal dua tahun menjadi penting untuk diperhatikan sehingga
badan ibu siap untuk menerima janin kembali tanpa harus menghabiskan cadangan
zat besinya (Mardliyanti, 2006)
1.2 Etiologi
Penyebab anemia umumnya adalah kurang gizi, kurang zat besi, kehilangan
darah saat persalinan yang lalu, dan penyakit-penyakit kronik (Mochtar, 2004).
Dalam kehamilan penurunan kadar hemoglobin yang dijumpai selama kehamilan
disebabkan oleh karena dalam kehamilan keperluan zat makanan bertambah dan
terjadinya perubahan-perubahan dalam darah, misalnya penambahan volume plasma
yang relatif lebih besar daripada penambahan massa hemoglobin dan volume sel
darah merah. Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut hidrema
atau hipervolemia. Namun bertambahnya sel-sel darah adalah kurang jika
dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah.
Dimana pertambahan tersebut adalah pasma 30%, seldarah 18 %, dan hemoglobin
19%. Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam
ehamilan dan bermanfaat bagi wanita hamil tersebut. Pengenceran ini meringankan
beban jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, karena sebagai
akibat hipervolemia tersebut,, keluaran jantung (cardiac output) juga meningkat.
Kerja jantung ini lebih ringan apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer
berkurang pula sehingga tekanan darah tidak naik (Wiknjosastro, 2005).
1
2
1.3 Klasifikasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan darah menurut Manuaba 1998
adalah sebagai berikut:
1) Komponen (bahan) yang berasal dari makanan terdiri dari.
a. Protein, glukosa, dan lemak
b. Vitamin B12, B6, asam folat, dan Vit C
c. Elemen dasar Fe, ion Cu dan zin.
2) Sumber pembentuan darah
a. Sumsum tulang
3) Kemampuan resorbsi usus halus terhadap bahan yang diperlukan
4) Umur sel darah merah (eritrosit) terbatas sekitar 120 hari. Sel-sel darah merah
yang sudah tua dihancurkan kembali menjadi bahan baku untuk membentu sel
darahy yang baru.
5) Terjadinya perdarahan kronik (menahun)
a. Gangguan menstruasi
b. Penyakit yang menyebabkan perdarahan pada wanita seperti mioma uteri,
polip serviks, penyakit darah.
c. Parasit dalam usus,askariasis, ankilostomiasis, taenia.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut diatas, anemia dapat digolongkan menjadi :
1) Anemia defisiensi besi (kekurangan zat besi)
2) Anemia megaloblastik (kekurangan vitamin B12)
3) Anemia hemolitik (pemecah sel-sel darah lebih cepat dari pembentukan)
4) Anemia hipoplastik (gangguan pembentukan sel-sel darah)
Pemerisaan darah darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu
pada trimester 1 dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa sebagaian besar ibu
hamil mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet
pada ibu-ibu hamil dipuskesmas. (Manuaba 1998).
Menurut Proverawati (2011) tanda dan gejalah anemia pada ibu hamil sebagai
berikut :
a. Kelelahan
b. Penurunan energi
c. Sesak nafas
d. Tampak pucat dan kulit dingin
e. Tekanan darah rendah
f. Frekuensi pernapasan cepat
g. Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel darah merah
h. Sakit kepala
i. Tidak bisa berkonsentrasi
j. Rambut rontok
k. Malaise
1.5 Patofisiologi
Anemia dalam kehamilan dapat disebabkan oeh banyak faktor, antara lain;
kurang zat besi; kehilangan darah yang berlebihan; proses penghancuran eritrosit
dalam tubuh sebelum waktunya; peningkatan kebutuhan zat besi (Pratami, 2016).
Selama kehamilan, kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan
produksi eritropenin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah
meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih
besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan
konsentrasi Hb (Prawirohardjo, 2010).
Sedangkan volume plasma yang terekspansi menurunkan hematokrit (Ht),
konsentrasi hemoglobin darah (Hb) dan hitung eritrosit, tetapi tidak menurunkan
jumlah Hb atau eritrosit dalam sirkulasi. Ada spekulasi bahwa anemia fisiologik
dalam kehamilan bertujuan untuk viskositas darah maternal sehingga meningkatkan
perfusi plasenta dan membantu penghantaran oksigen serta nutrisi ke janin
(Prawirohardjo, 2010). Ekspansi volume plasma mulai pada minggu ke 6 kehamilan
dan mencapai maksimum pada minggu ke 24 kehamilan, tetapi dapat terus meningkat
sampai minggu ke 37. Pada titik puncaknya, volume plasma sekitar 40% lebih tinggi
pada ibu hamil. Penurunan hematokrit, konsentrasi hemoglobin, dan hitung eritrosit
biasanya tampak pada minggu ke 7 sampai ke 8 kehamilan dan terus menurun sampai
minggu ke 16 sampai 22 ketika titik keseimbangan tercapai (Prawirohardjo, 2010).
Jumlah eritrosit dalam sirkulasi darah meningkat sebanyak 450 ml. Volume plasma
meningkat 45-65 %, yaitu sekitar 1.000 ml. Kondisi tersebut mengakibatkan
5
1.8 Pencegahan
1) Konsumsilah suplemen zat besi,suplemen asam folat dan atau suplemen
vitamin B12
2) Konsultasikan kepada dokter mengenai porsi makanan yang dapat dikonsumsi
selama kehamilan untuk mencegah terjadinya anemia seperti daging merah,
sayuran, telur, buah-buahan dan lain-lain.
7
8
9
2) Jumlah darah rutin. Sampel darah yang diambil di lengan dinilai untuk
darah hitungan. Anemia terdeteksi jika tingkat hemoglobin lebih rendah
daripada normal.
3) Feritin . Jika tingkat darah feritin rendah menunjukkan rendah zat besi
dalam tubuh dan membantu mendeteksi anemia kekurangan zat besi..
4) Analisis sumsum tulang untuk mendeteksi sel dewasa terlalu banyak
seperti yang terlihat dalam aplastic anemia atau kanker darah. Kurangnya
besi dalam sumsum tulang juga menunjuk ke arah anemia kekurangan
besi
10
2.3 Diagnosa keperawatan
1) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan hipoksia sel dan jaringan.
2) Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan menurunan kadar hemoglobin
dalam darah.
3) Nutrisi kurang dari kebtuhan berhubungan dengan peningkatan isi lambung.
4) Konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik usus.
Masalah
Tempat/
Tgl Umur Jenis Jenis
No Penolon BB Hami Lahi Nifa Keadaan Anak
partus hamil partus Bayi
g l r s
Keterangan :
Masa hamil : tekanan darah tinggi, bengkak, infeksi saluran
perkemahan, perdarahan, premature, dll
Masalah Lahir/persalinan : SC atas indikasi ………, 15
perdarahan, kejang-kejang, dll
Masalah Nifas : perdarahan, infeksi, anemia, dll
Masalah bayi : pernapasan, makanan, ikterus, cacat,
meninggal dalam kandungan, meninggal setelah lahir, dll
Keadaan Anak : hidup / mati, sebab kematian :
…………………………………………
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
Amenorhoe :
Keluhan waktu hamil : Sering merasa lelah ketika
beraktivitas
m. Keadaan ……………………………………….
bawah Fungsi pendengaran …………………………...
………………………………………………….
………………………………………………….
………………………………………………….
………………………………………………….
………………………………………………….
17
- CV ………….…...…. CD ………….….
…...
18
VII.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah
HB 9,8 gr% Golongan Darah/Rh B
Gula Darah …………………………...
Leukosit ………………………………
VR/VDRL …………………................
2. Urine
Protein ………………………………. Sedimen
………………………………………...
Reduksi ………………………………
3. Pemeriksaan tambahan
TTT/NST …………………………… TTO/OCT
………………………………………
USG …………………………………
Amnioscopy ……………………………………
TORCH …………………………….. Rontgent
………………………………………..
VIII. PENGOBATAN
Tablet Fe(zat besi) penembah darah dan kalsium untuk penguat tulang janin.
Palangka Raya,
…………………………………………
Mahasiswa
…………………………………….………………….
DATA SUBYEKTIF
KEMUNGKINAN
DAN DATA MASALAH
PENYEBAB
OBYEKTIF
1. Ds: pasien mengatakan Kebutuhan O2 tidak Intoleransi aktivitas
mudah lelah tercukupi
ketika
beraktivitas. Hipoksia jaringan kelelahan
Do: pasien terlihat lesu
dan pucat
TTV: TD: 120/80x/m
RR: 20x/m
N: 80x/m
S: 360C
20
21
ANALISA DATA
PRIORITAS MASALAH
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan hipoksia sel dan jaringan
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan isi lambung
22
RENCANA KEPERAWATAN
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan Setelah dilakukan asuhan 1. Mengobservasi pencetus mual 1. Untuk mengetahui penyebab
berhubungan dengan keperawatan 1x2 jam pasien dan muntah terjadinya mual dan muntah
memperlihatkan status gizi yang
peningkatan isi lambung 2. Memberikan makanan kesukaan 2. Untuk mengetahui asupan
baik dengan criteria hasil:
1. Pasien akan pasien nutrisi pasien
mempertahankan berat 3. Mengkaji riwayat alergi 3. Unruk mengetahui apakah
badan 4. Memberikan makanan yang pasien mempunyai riwayat
2. Menoleransi diet yang hangat alergi makanan atau obat
dianjurkan 5. Memberikan makan pasien 4. Untuk menghindari
3. Memiliki tingkat sedikit tapi sering terjadinya mual dan muntah
energiyang adekuat 5. Untuk
23