Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. S.K DENGAN DIAGNOSA MEDIS ANEMIA DI


PUSKESMAS PANARUNG PALANGKARAYA

Di susun oleh :

NGATINI
(2020-01-14901-029)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS
TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Studi Kasus ini Disusun Oleh :
Nama : Ngatini
Nim : 2020-01-14901-029
Program Studi : Ners
Judul : Asuhan Keperawatan pada Ny. S.K dengan Diagnosa Medis
Anemia di Puskesmas Panarung Palangka Raya.
Telah melaksanakan ujian praktik sebagai persyaratan untuk
menempuh Stase Maternitas pada Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

PENGUJI PRAKTIK

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

` Vina Agustina, S. Kep., Ners Ina Indrayanti, SST., M.PH

Mengetahui,
Kepala Unit Pengelola Program Studi
Sarjana Keperawatan

Meilitha Carolina, Ners., M.Kep

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena atas
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan dan
asuhan keperawatan yang berjudul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan
Keperawatan Pada Ny. S.K Dengan Diagnosa Medis Anemia Di Puskesmas
Panarung Palangkaraya
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kesalahan dalam penulisan sehingga penulis mengharapkan bisa mendapatkan
kritik yang membangun. Penulian mengucapkan banyak terimakasi kepada semua
yang terlibat dalam penulisan laporan ini karena tanpa bantuan dari semua pihak
maka laporan ini tidak akan selesai sesuai dengan waktu yang diharapkan.

Palangka Raya, November 2020

Ngatini

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL (LUAR)


HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi .............................................................................................. 1
1.2 Etiologi............................................................................................... 1
1.3 Klasifikasi........................................................................................... 3
1.4 Manifestasi Klinik.............................................................................. 3
1.5 Patofisiologi........................................................................................ 4
1.6 Pemeriksaan Penunjang...................................................................... 6
1.7 Bahaya Anemia Kehamilan ............................................................... 7
1.8 Pencegahan......................................................................................... 7

BAB 2 MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN


2.1 Pengkajian.......................................................................................... 8
2.2 Analisa Data....................................................................................... 9
2.3 Diagnosa............................................................................................. 9
2.4 Intervensi............................................................................................ 10
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN KELOLAAN................................. 13

ii iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Definisi Anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah eritrosit yang beredar atau
konsentrasi hemoglobin menurun. Sebagai akibatnya, ada penurunan transportasi
oksigen dari paru ke jaringan perifer. Selama kehamilan, anemia lazim terjadi dan
biasanya disebabkan oleh defisiensi besi, sekunder terhadap kehilangan darah
sebelumnya atau masukan besi yang tida adekuat. Anemia dalam kehamian adalah
kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau
kadar <10,5 gr% pada trimester 2, nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan
kondisi wanita tidak hamil, terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2.
(Cunningham F, 2005).
Anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah anemia akibat
kekurangan zat besi karena kurangnya asupan unsur besi dalam maanan. Gangguan
penyerapan, peningkatan ebutuhan zat besi atau karena terlampau banyaknya zat besi
yang keluar dari tubuh, misalnya pada perdarahan. Wanita hamil butuh zatbesi
sekitar 40 mg perhari atau 2 kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil. Jarak kehamilan
sangat berpengaruh terhadap kejadian anemia saat kehamilan. Kehamilan yang
berulang dalam waktu singkat akan menguras cadangan zat besi ibu. Pengaturan jarak
kehamilan yang bai minimal dua tahun menjadi penting untuk diperhatikan sehingga
badan ibu siap untuk menerima janin kembali tanpa harus menghabiskan cadangan
zat besinya (Mardliyanti, 2006)

1.2 Etiologi
Penyebab anemia umumnya adalah kurang gizi, kurang zat besi, kehilangan
darah saat persalinan yang lalu, dan penyakit-penyakit kronik (Mochtar, 2004).
Dalam kehamilan penurunan kadar hemoglobin yang dijumpai selama kehamilan
disebabkan oleh karena dalam kehamilan keperluan zat makanan bertambah dan
terjadinya perubahan-perubahan dalam darah, misalnya penambahan volume plasma
yang relatif lebih besar daripada penambahan massa hemoglobin dan volume sel
darah merah. Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut hidrema
atau hipervolemia. Namun bertambahnya sel-sel darah adalah kurang jika
dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah.
Dimana pertambahan tersebut adalah pasma 30%, seldarah 18 %, dan hemoglobin
19%. Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam
ehamilan dan bermanfaat bagi wanita hamil tersebut. Pengenceran ini meringankan
beban jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, karena sebagai
akibat hipervolemia tersebut,, keluaran jantung (cardiac output) juga meningkat.
Kerja jantung ini lebih ringan apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer
berkurang pula sehingga tekanan darah tidak naik (Wiknjosastro, 2005).

1
2

Selama hamil volume darah meningat 50% dari 4 ke 6 L, volume plasma


meningkat sedikti menyebabkan penurunan konsentrasi Hb dan nilai hematokrit.
Penurunan ini lebih kecil pada ibu hamil yang mengkonsumsi zat besi. Kenaikan
volume darah berfungsi untuk memenuhi kebutuhan perfus dari uteroplasenta.
Ketidakseimbangan antara kecepatan penambahan plasma dan penambahan eritrosit
ke dalam sirkulasi ibu biasanya memuncak pada trimester kedua (Smith et al 2010).
Wanita hamil cenderung terkena anemia pada triwulan III karena pada masa ini janin
menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama
setelah lahir.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil adalah:
1) Umur ibu
Ibu hamil yang berumur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun yaitu
74% menderita anemia dan ibu hamil yang berumur 20-35 tahun yaitu 50,5%
menderita anemia. Faktor umur merupakan faktor kejadian anemia pada ibu
hamil.umur seorang ibu berkaitan dengan alat-alat reproduksi wanita. Umur
reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20-35 tahun. Kehamilan diusia
<20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan anemia karena pada
kehamilan diusia <20 tahun secara biologis belum optimal emosinya cendrung
labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan
yang mengakibatan kurangnnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat-
zat gizi selama kehamilannya. Sedangkan pada usia >35 tahun terkait dengan
kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang
seing menimpa diusi ini. Hasil penelitian didapatkan bahwa umur ibu pada
saat hamil sangat berpengaruh terhadap kejadian anemia (Amirudin dan
Wahyuddin, 2004)
2) Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahiran oleh seorang ibu baik lahir
hidup maupun lahir mati. Seorang ibu yang sering melahirkan mempunyai
resiko mengalami anemia pada kehamilan berikutnya apabila tidak
memperhatikan kebutuhan nutrisi. Karena selama hamil zat-zat gizi akan
terbai untuk ibu dan untuk janin yang dikandungnya. (Djalimus dan Herlina,
2008)
3) Jarak kehamilan
Jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat menyebabkan terjadinya anemia. Hal
ini dikarenakan kondisi ibu masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan zat
gizi belum optimal, sudah harus memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang
dikandung. ( Wiknjosastro, 2005)
4) Pendidikan
Pada beberapa pengamatan menunjukkan bahwa kebanyakan anemia yang
diderita masyarakat adalah karena kekurangan gizi banyak di jumpai daerah
3

pedesaan dengan malnutrisi atau kekurangan gizi. Kehamilan dan persalinan


dengan jarak yanng berdekatan, dan ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat
sosial ekonomi rendah. ( Amirudin dan Herlina 2004)

1.3 Klasifikasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan darah menurut Manuaba 1998
adalah sebagai berikut:
1) Komponen (bahan) yang berasal dari makanan terdiri dari.
a. Protein, glukosa, dan lemak
b. Vitamin B12, B6, asam folat, dan Vit C
c. Elemen dasar Fe, ion Cu dan zin.
2) Sumber pembentuan darah
a. Sumsum tulang
3) Kemampuan resorbsi usus halus terhadap bahan yang diperlukan
4) Umur sel darah merah (eritrosit) terbatas sekitar 120 hari. Sel-sel darah merah
yang sudah tua dihancurkan kembali menjadi bahan baku untuk membentu sel
darahy yang baru.
5) Terjadinya perdarahan kronik (menahun)
a. Gangguan menstruasi
b. Penyakit yang menyebabkan perdarahan pada wanita seperti mioma uteri,
polip serviks, penyakit darah.
c. Parasit dalam usus,askariasis, ankilostomiasis, taenia.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut diatas, anemia dapat digolongkan menjadi :
1) Anemia defisiensi besi (kekurangan zat besi)
2) Anemia megaloblastik (kekurangan vitamin B12)
3) Anemia hemolitik (pemecah sel-sel darah lebih cepat dari pembentukan)
4) Anemia hipoplastik (gangguan pembentukan sel-sel darah)

1.4 Manifestasi Klinis


Untuk menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan
anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
(Manuaba 1998). Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan
menggunakan alat Sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan Sahli dapat digolongkan
sebagai berikut :
1) Hb 11 gr % tidak anemia
2) Hb 9-10gr% anemia ringan
3) Hb 7-8gr% anemia sedang
4) Hb <7gr% anemia berat
4

Pemerisaan darah darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu
pada trimester 1 dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa sebagaian besar ibu
hamil mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet
pada ibu-ibu hamil dipuskesmas. (Manuaba 1998).
Menurut Proverawati (2011) tanda dan gejalah anemia pada ibu hamil sebagai
berikut :
a. Kelelahan
b. Penurunan energi
c. Sesak nafas
d. Tampak pucat dan kulit dingin
e. Tekanan darah rendah
f. Frekuensi pernapasan cepat
g. Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel darah merah
h. Sakit kepala
i. Tidak bisa berkonsentrasi
j. Rambut rontok
k. Malaise

1.5 Patofisiologi
Anemia dalam kehamilan dapat disebabkan oeh banyak faktor, antara lain;
kurang zat besi; kehilangan darah yang berlebihan; proses penghancuran eritrosit
dalam tubuh sebelum waktunya; peningkatan kebutuhan zat besi (Pratami, 2016).
Selama kehamilan, kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan
produksi eritropenin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah
meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih
besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan
konsentrasi Hb (Prawirohardjo, 2010).
Sedangkan volume plasma yang terekspansi menurunkan hematokrit (Ht),
konsentrasi hemoglobin darah (Hb) dan hitung eritrosit, tetapi tidak menurunkan
jumlah Hb atau eritrosit dalam sirkulasi. Ada spekulasi bahwa anemia fisiologik
dalam kehamilan bertujuan untuk viskositas darah maternal sehingga meningkatkan
perfusi plasenta dan membantu penghantaran oksigen serta nutrisi ke janin
(Prawirohardjo, 2010). Ekspansi volume plasma mulai pada minggu ke 6 kehamilan
dan mencapai maksimum pada minggu ke 24 kehamilan, tetapi dapat terus meningkat
sampai minggu ke 37. Pada titik puncaknya, volume plasma sekitar 40% lebih tinggi
pada ibu hamil. Penurunan hematokrit, konsentrasi hemoglobin, dan hitung eritrosit
biasanya tampak pada minggu ke 7 sampai ke 8 kehamilan dan terus menurun sampai
minggu ke 16 sampai 22 ketika titik keseimbangan tercapai (Prawirohardjo, 2010).
Jumlah eritrosit dalam sirkulasi darah meningkat sebanyak 450 ml. Volume plasma
meningkat 45-65 %, yaitu sekitar 1.000 ml. Kondisi tersebut mengakibatkan
5

terjadinya pengenceran darah karena jumlah eritrosit tidak sebanding dengan


peningkatan plasma darah. Pada akhirnya, volume plasma akan sedikit menurun
menjelang usia kehamilan cukup bulan dan kembali normal tiga bulan postpartum.
Persentase peningkatan volume plasma yang terjadi selama kehamilan, antara lain
plasma darah 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Pada awal kehamilan,
volume plasma meningkat pesat sejak usia gestasi 6 minggu dan selanjutnya laju
peningkatan melaambaat. Jumlah eritrosit mulai meningkat pada trimester II dan
memuncak pada trimester III (Pratami, 2016).

1.6 Pemeriksaan Penunjang


1) Pemeriksaan Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan
pravelensi anemia (Nyoman, 2002). Keuntungan metode pemeriksaan Hb
adalah mudah, sederhana dan penting bila kekurangan besi tinggi, seperti pada
kehamilan sedangkan keterbatasan pemerisaan Hb adalah spesifitasnya kurang
yaitu sekitar 65-99% dan sensitifitasnya 80-90% (Riswan,2003). Anemia pada
ibu hamil berdasarkan pemeriksaan dan pengawasan Hb dengan Sahli dapat
digpolong kan berdasarkan beratringannya terbagi menjadi, anemia berat jika
Hb 7gr%, anemia sedang jika kadar Hb antara 7 sampai 8gr% dan bila aneia
ringan jika kadar Hb antara 9 sampai 10gr% (Manuaba ,2001). Metode yang
paling sering digunaan dilaboratorium dan paling sederhana adalah metode
sahli dan sampai saat ini baik di puskesmas maupun di beberapa Rumah Sakit.
Pada metode sahli, hemoglobin dihidrolisis dibentuk dengan HCL menjadi
forroheme oleh oksigen yang ada diudara diosidasi menjadi ferriheme yang
segera bereaksi dengan ion CL membentuk Ferrihemechlorid yang juga disebut
hematin atau hemin yang berwarna coklat. Warna yang terbentuk ini
6

dibandingkan dengan warna standard, karena membandingan pengamatan


dengan mata secara langsung tanpa menggunakan alat, maa subjektivitas hasil
pemeriksaan sangat berpengaruh hasil pembacaan (Supariasa, dkk, 2001).

1.7 Bahaya Anemia Terhadap Kehamilan


Bahaya nemia pada kehamilan menurut (Manuaba, 2007) dapat digolongkan
menjadi :
1. Pengaruh anemia terhadap kehamilan
a) Bahaya selama kehamilan
1)      Dapat terjadi abortus
2)      Persalinan prematur
3)      Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
4)      Mudah terjadi infeksi
5)      Ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 gr%)
6)      Mola hidatidosa
7)      Hiperemis gravidarum
8)      Perdarahan anterpartum
9)      Ketuban pecah dini.
b) Bahaya saat persalinan
1)     Gangguan kekuatan mengejan
c) Pada kala nipas
1) Terjadi subinvousi uteri yang menimbulkan perdarahan post partum
2) Memudahkan infeksi puerperium
3) Pengeluaran ASI berkurang
4) Dekompensasi kordis mendadak setelah persainan
5) Anemia kala nipas
6) Mudah terjadi infeksi mamae.
2. Bahaya terhadap janin sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai
nutri dari ibunya, dengan adanya anemia kemampuan metabolisme tubuh akan
berkuran sehingga pertumbuhan dan perkembangan janian dalam rahim akan
terganggu. Akibat anemia pada janin antara lain adalah :
a) Abortus
b) Kematian

1.8 Pencegahan
1) Konsumsilah suplemen zat besi,suplemen asam folat dan  atau suplemen
vitamin B12
2) Konsultasikan kepada dokter mengenai porsi makanan yang dapat dikonsumsi
selama kehamilan untuk mencegah terjadinya anemia seperti daging merah,
sayuran, telur, buah-buahan dan lain-lain.
7

3) Lakukan pemerikasaan darah unutk melihat hemoglobin dan kadar hematokrit


sehingga dapat diketahui apa ibu mengalami anemia sehingga dapat melakukan
penanganan dini.
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
2.2 Pengkajian
a) Identitas klien
Nama, jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama, suku, dll.
b) Keluhan utama
Kelelahan dan kelemahan umum dapat merupakan satu-satunya gejala
penurunan kapasitas pengangkutan oksigen. Keluhan utama meliputi letih,
lesu, lemah, lelah , pandangan berkunang-kunang
c) Rirwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari anemia,
yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap
klien. Ini bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut sehingga
nantinya bisa ditentukan apa yang terjadi. Pada pasien anemia masa
kehamilan, pasien bisa mengeluhkan pusing, lelah, dll.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab anemia. Penyakit-
penyakit tertentu seperti infeksi dapat memungkinkan terjadinya anemia.
3)    Riwayat kesehatan sekarang
Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit darah merupakan
salah satu faktor predisposisi terjadinya anemia yang cenderung
diturunkan secara genetik.
d.    Pemeriksaan fisik
1)    Aktivitas-istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum
Tanda : takikardia/ takipnae.
2)    Integritas ego
Gejala : keyakinanan agama/budaya mempengaruhi pilihan pengobatan,
misalnya penolakan transfusi darah.
Tanda : depresi.
3) Makanan/cairan
Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani
rendah/masukan produk sereal tinggi (DB).
4)    Neurosensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak
mampuan berkonsentrasi
e.     Pemeriksaan penunjang
1) Hitung kada Hb dalam darah

8
9

2) Jumlah darah rutin. Sampel darah yang diambil di lengan dinilai untuk
darah hitungan. Anemia terdeteksi jika tingkat hemoglobin lebih rendah
daripada normal.
3) Feritin . Jika tingkat darah feritin rendah menunjukkan rendah zat besi
dalam tubuh dan membantu mendeteksi anemia kekurangan zat besi..
4) Analisis sumsum tulang untuk mendeteksi sel dewasa terlalu banyak
seperti yang terlihat dalam aplastic anemia atau kanker darah. Kurangnya
besi dalam sumsum tulang juga menunjuk ke arah anemia kekurangan
besi

2.2 Analisa data


Data Etiologi Masalah
Ds: pasien Kebutuhuan O2 Intoleransi aktivitas
mengatakan tidak tercukupi à
lemah, mudah hipoksia jaringan à
lelah kelelahan
Do : pasien
terlihat lesu dan
pucat. Hb
menurun
Do : pasien Penurunan Ketidakefektifan
terlihat pucat, hemoatokrit à perfusi jaringan
CRT lebih dari 2 penurunan
detik. hhemoglobin à
anemia
Ds: pasien Aliran darah GIT Ketidak seimbangan
mengatakan mual menurun à nutrisi Kurag dari
dan muntah regurgitasi à kebutuhan
Do: pasien terlihat peningkatan isi
pucat dan lemah lambung à mual
dan muntah
Ds : pasien Aliran darah GIT Konstipasi
mengatakan BAB menurun à
keras dan 1 kali peristaltik usus
shari menurun à
konstipasi

10
2.3 Diagnosa keperawatan
1) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan hipoksia sel dan jaringan.
2) Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan menurunan kadar hemoglobin
dalam darah.
3) Nutrisi kurang dari kebtuhan berhubungan dengan peningkatan isi lambung.
4) Konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik usus.

2.4 Intervensi keperawatan


Diagnosa NOC / Tujuan Intervensi
Keperawatan KH NIC Aktivitas
Intoleransi Setelah dilakukan Management  Kaji TTV
aktivitas asuhan keperawatan enrgi pasien,
berhubungan ...x... jam klien  Kaji penyebab
dengan mampu menoleransi keletihan
hipoksia sel dan aktivitas yang bisa  Pantau asupan
jaringan. dilakukan . nutrisi pasien
KH:  Ajarkan
1. Menyadari rentang
keterbatasan pengaturan
energi aktivitas dan
2. Menyeimbangkan teknik
aktivitas dan manajemen
istirahat waktu untuk
3. Mengatur jadwal mencegah
aktivitas untuk kelelahan.
menghemat  Bantu apsien
energi. untuk
mengidentifika
si aktivitas
pasien
 Bantu pasien
untuk
mengubah
posisi secara
berkala, jika
perlu.
Gangguan Setelah dilakukan Managemen  Kaji TTv
perfusi jaringan asuhan sirkulasi  Kaji sirkulalsi
berhubungan keperawatn ...x... ke jaringan
dengan jam status sirkulasi perifer
11
menurunan normal.  Berikan diet
kadar KH: tinggi Fe
hemoglobin 1. Tekanan sistole  Informasikan
dalam darah. dan diastole pasien untuk
dalam rentang istirahat total.
yang diharapkan.  Kolaborasikan
2. Mnunjukkan kedokter untuk
konsentrasi yang pemberian
baik oksigen
3. Tingkat  Kolaborasikan
kesadaran baik untuk
transfusi
Nutrisi kurang Setelah dilakuan Managemen  kaji faktor
dari kebtuhan asuhan keperawatan nutrisi pencetus mual
berhubungan ...x... jam pasien dan muntah
dengan mmemperlihatkan  kaji maknan
peningkatan isi status gizi yang kesukaan
lambung. baik. pasien
KH:  kaji riwayat
1. Pasien akan alergi pasien
mempertahankan  berikan pasien
berat badan. makanan yang
2. Menoleransi diet hangat
yang di anjurkan.  berikan pasien
3. Memiliki tingkat makanan
energi yang sedikit tapi
adekuat sering
 minimalkan
faktor yang
dapat
menimbulkan
mual muntah.
 Kolaborasikan
untuk
pemberian
obat
antiemetik.

Konstipasi Setelah dilakukan Management  Kaji dan


12
berhubungan asuhan keperawatan konstipasi dokumentasik
dengan ...x... jam konstipasi an warna dan
penurunan menurun. konsisten
peristaltik usus. KH: feses.
1) Pola eliminasi  Kaji dan
dalam rentang dokumentasi
yang ada atau tidak
diharapkan ada bisisng
2) Feses lunak dan usus dan
berbentuk distensi
3) Mengeluarkan abdomen
feses tanpa  Berikan
bantuan. kepada pasien
tentang diet
tinggi serat
 Instruksikan
kepada pasien
menghindari
mengejan
selama
defekasi
 Konsultasikan
dengan dokter
untuk
pemberian
obat untuk
bantuan
eleminasi.

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Jalan Beliang No.110 Palangka Raya Telp/Fax. (0536) 3227707
E-Mail : stikesekaharap110@yahoo.com

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL

Nama Mahasiswa : Ngatini


NIM : 2020-01-14901-029
Ruangan Praktik : Puskesmas Panarung
Tanggal & Jam Pengkajian : 16 November 2020
PENGKAJIAN

I. IDENTITAS KLIEN & PENANGGUNGJAWAB


A. Identitas Klien
Nama : Ny. S.K
Tempat / tanggal lahir : Palangka Raya, 23 Agustus 1997
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : Honorer
Golongan Darah :B
Alamat : Jl. Sethadji
Diagnosa Medis : G1 P0 A0
Penghasilan Per Bulan :-
Tanggal Masuk RS : 14-11-2020
Tanggal Pengkajian : 14-11-2020
Nomor Rekam Medik : xxx
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. T
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : Anggota TNI
Golongan Darah : AB
Alamat : Jl. Sethadji
Hubungan dengan Klien : Suami
II. STATUS KESEHATAN
1. Alasan Kunjungan / Keluhan Utama :
Klien mengatakan mudah lelah jika melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :
14
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami :
Klien mengatakan jika ia pernah mengalami anemia
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan jika di dalam keluarganya tidak ada yan mengalami
13
penyaki seperti yang ia derita
III. RIWAYAT OBSTETRIC DAN GINEKOLOGI
Riwayat Ginekologi:
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : Umur..13 thn
Siklus : 28 hari
Lamanya Haid : Sekitar satu minggu
Banyaknya : 2 kali ganti pembalut
Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe) :
Warna merah segar, bau khas darah, cair, iya.
Gangguan sewaktu menstruasi : tidak ada
Gejala pre menstruasi : nyeri perut saat hari pertama haid
Dysmenorhoe : hari pertama
HPHT : 3-8-2020
Taksiran Persalinan : 30-4-2021
b. Riwayat Perkawinan (suami dan isteri) :
Usia Pernikahan :
Lamanya Pernikahan :
Pernikahan Ke : pernikahan pertama
Riwayat Keluarga Berencana : belum ada
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil :
Waktu dan lamanya penggunaan :
Apakah ada masalah dengan cara tersebut :
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang : KB
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : 3 anak
Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G1 P0 A0

Masalah
Tempat/
Tgl Umur Jenis Jenis
No Penolon BB Hami Lahi Nifa Keadaan Anak
partus hamil partus Bayi
g l r s

Keterangan :
 Masa hamil : tekanan darah tinggi, bengkak, infeksi saluran
perkemahan, perdarahan, premature, dll
 Masalah Lahir/persalinan : SC atas indikasi ………, 15
perdarahan, kejang-kejang, dll
 Masalah Nifas : perdarahan, infeksi, anemia, dll
 Masalah bayi : pernapasan, makanan, ikterus, cacat,
meninggal dalam kandungan, meninggal setelah lahir, dll
 Keadaan Anak : hidup / mati, sebab kematian :
…………………………………………
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
 Amenorhoe :
 Keluhan waktu hamil : Sering merasa lelah ketika
beraktivitas

 Gerakan anak pertama di rasakan :


 Imunisasi :
 Penambahan BB selama hamil : 6 kg
 Pemeriksaan kehamilan : teratur
 Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : Puskesmas

IV. PEMERIKSAAN FISIK


Subjektif Objektif
0
a. Suhu 36 C
BB sebelum hamil 53 kg Nadi 80 x/menit
Tekanan Darah 120/80 x/menit
b. BB 59 kg
Tinggi Badan 152,5 cm
c. Kesadaran Composmetis
Turgor Kulit baik
Hyperpigmentasi
d. Cloasma gravidarum
Keluhan ………………………........
Terasa pahit Edema Tidak
Simetris
e. ……………………………………
Keluhan …....
Tidak ada keluhan
Mukosa mulut & bibir
f. Lembab
Keluhan Keadaan gigi
Normal Sering ngilu
Fungsi Pengecapan
g. Agak terganggu
Keluhan Keadaan Mulut
Tidak ada keluhan Baik
Fungsi menelan
h. Baik
Pembengkakan
Tidak ada pembengkakan Ukuran pupil
16
Simetris
i. Konjungtiva
Jantung dan paru-paru Terlihat Pucat
….………………... Sklera
Berwarna putih/ikterus
Payudara Fungsi Penglihatan
Bentuk Putting susu menonjol Normal
Reaksi alergi
Tidak ada
Pernah flu
j. Pernah
Frekuensinya dalam 1 tahun
k. ………………........
Perdarahan/peradangan …………………….......
l. Keadaan/kebersihan …………………………....

m. Keadaan ……………………………………….
bawah Fungsi pendengaran …………………………...

n. Pembesaran kel.Tyroid ………………………..


Distensi vena jugularis ………………………..
Pembesaran KGB ……………………………..

Sesak napas : Tidak


Batuk: Tidak
Sakit dada : Tidak
Suara napas: Vasikuler.
Bunyi jantung : Lup-dup
Palpitasi ………………………………………..

………………………………………………….

………………………………………………….

………………………………………………….

………………………………………………….

………………………………………………….
17

Ukuran panggul luar :


Distantia spinarum tidak ada kelainan
Distantia cristarum tidak ada kelainan
Conjugata externa tidak ada kelainan
Lingkar panggul tidak ada kelainan
Ukuran panggul dalam :
- Promonotorium tidak ada kelainan

- Linea inominata tidak ada kelainan

- Dinding samping tidak ada kelainan


- Spina Ischiadika tidak ada kelainan

- Sacrum tidak ada kelainan

- CV ………….…...…. CD ………….….
…...

V. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Pola Nutrisi : Kurang baik
2. Pola Eliminasi
a. Buang Air Kecil (BAK) : sering buang air kecil
b. Buang Air Besar (BAB) : sulit untuk bab
3. Pola tidur dan istirahat : tidur siang 1-2 jam
perhari dan malam hari sekitar 6-7 jam.
4. Pola aktivitas dan latihan : sedikit terganggu ketika
melakukan pola aktifitas seperti biasa di karnakan jika terlalu sering
melakukan aktifitas akan terasa lelah.
5. Personal Hygiene :
Kulit : Lembab
Rambut : sedikit rontok
Mulut & Gigi : cukup baik
Pakaian : rapi
Kuku : rapi
Vulva Hygiene : Bersih
6. Ketergantungan fisik :
Merokok : Tidak Pernah
Minuman Keras : Tidak Pernah
Obat-obatan : Penambah darah
Lain-lain :
………………………………………………………………………………

18

VI. ASPEK PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


1. Pola pikir dan persepsi
a. Apakah ibu telah mengetahui cara memberi ASI
dan merawat bayi Klien mengatakan masih kurang mengetahui cara
memberi ASI
b. Apakah klien merencanakan pemberian ASI pada
bayinya Klien mengatakan merencanakan pemberian ASI
c. Jenis kelamin yang diharapkan Laki-
laki/Perempuan
d. Siapa yang membantu merawat bayi di rumah
Suami
e. Apakah hamil ini diharapkan Sangan diharapkan
2. Persepsi diri
 Hal yang amat di pikirkan saat ini : Klien sangat
mengharapkan selalu sehat sampai lahiran
 Harapan setelah menjalani perawatan : Klien mengharapka
cepat pulih kembali
 Perubahan yang dirasa setelah hamil : Berat badan naik dan
payudara terasa kencang
3. Konsep diri
 Body image Baik
 Peran Baik
 Ideal diri Baik
 Identitas diri Baik
 Harga diri Baik
4. Hubungan/komunikasi
 Bicara : jelas/relevan/mampu mengekspresikan/mampu
mengerti orang lain?
 Bahasa utama : Indonesia Bahasa daerah Banjar
 Yang tinggal serumah : Orang tua dan suami
 Adat istiadat yang di anut : Banjar
 Yang memegang peranan penting dalam keluarga : Suami
 Motivasi dari suami : Suami selalu mendoakan dan selalu
memperhatikan Ny. S K.
 Apakah suami perokok : Tidak
 Kesulitan dalam keluarga Tidak ada
5. Kebiasaan seksual
 Gangguan hubungan seksual : Tidak ada
 Pemahaman terhadap fungsi seksual : Baik
6. Sistem Nilai – Kepercayaan
 Siapa dan apa sumber kekuatan : Tuhan Yang Maha Esa
19
 Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda
:Klien mengatakan sangat penting sekali
 Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam
dan frekuensi) : Sholat

VII.PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Darah
 HB 9,8 gr% Golongan Darah/Rh B
 Gula Darah …………………………...
 Leukosit ………………………………
 VR/VDRL …………………................
2. Urine
 Protein ………………………………. Sedimen
………………………………………...
 Reduksi ………………………………
3. Pemeriksaan tambahan
 TTT/NST …………………………… TTO/OCT
………………………………………
 USG …………………………………
Amnioscopy ……………………………………
 TORCH …………………………….. Rontgent
………………………………………..

VIII. PENGOBATAN
Tablet Fe(zat besi) penembah darah dan kalsium untuk penguat tulang janin.
Palangka Raya,
…………………………………………
Mahasiswa

…………………………………….………………….

DATA SUBYEKTIF
KEMUNGKINAN
DAN DATA MASALAH
PENYEBAB
OBYEKTIF
1. Ds: pasien mengatakan Kebutuhan O2 tidak Intoleransi aktivitas
mudah lelah tercukupi
ketika
beraktivitas. Hipoksia jaringan kelelahan
Do: pasien terlihat lesu
dan pucat
 TTV: TD: 120/80x/m
RR: 20x/m
N: 80x/m
S: 360C

2. Ds: pasien mengatakan Aliran darah menurun Ketidak seimbangan


mual dan nutrisi kurang dari
muntah Regurtasi peningkatan isi kebutuhan
Do: pasien terlihat lesu lambung
dan pucat
 TTV: TD: 120/80x/m Mual dan muntah
RR: 20x/m
N: 80x/m
S:360C

20

21
ANALISA DATA

PRIORITAS MASALAH
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan hipoksia sel dan jaringan
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan isi lambung
22

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny: S.K

Ruang Rawat : ……………………..

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional


1. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan asuhan 1. Mengobservasi ttv pasien, 1. Untuk mengetahui keadaan
keperawatan 1x2 jam pasien mampu 2. Mengobservasi penyebab umum pasien
berhubungan dengan hipoksia
menoleransi aktivitas yang bias keletihan 2. Untuk menghindari pasien
sel dan jaringan dilakukan dengan kriteria hasil :
3. Memantau asupan nutrisi mengalami
1. Menyadari keterbatasan energy
4. Menganjurkan rentang keletihan/kecapekan
2. Menyeimbangkan aktivitas dan
pengaturan aktivitas 3. Untuk memantau asupan
istirahat
nutrisi pasien
3. Mengatur jadwal aktivitas untuk
menghemat energy

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan Setelah dilakukan asuhan 1. Mengobservasi pencetus mual 1. Untuk mengetahui penyebab
berhubungan dengan keperawatan 1x2 jam pasien dan muntah terjadinya mual dan muntah
memperlihatkan status gizi yang
peningkatan isi lambung 2. Memberikan makanan kesukaan 2. Untuk mengetahui asupan
baik dengan criteria hasil:
1. Pasien akan pasien nutrisi pasien
mempertahankan berat 3. Mengkaji riwayat alergi 3. Unruk mengetahui apakah
badan 4. Memberikan makanan yang pasien mempunyai riwayat
2. Menoleransi diet yang hangat alergi makanan atau obat
dianjurkan 5. Memberikan makan pasien 4. Untuk menghindari
3. Memiliki tingkat sedikit tapi sering terjadinya mual dan muntah
energiyang adekuat 5. Untuk
23

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Tanda tangan dan


Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
1. Mengobservasi ttv pasien, S: pasien mengatakan sering merasa lelah jika
2. Mengobservasi penyebab keletihan beraktivitas
3. Memantau asupan nutrisi O: klien tampak pucat dan lelah
A: Masalah belum teratasi
4. Menganjurkan rentang pengaturan aktivitas
P: melanjutkan intervensi

S: pasien mengatakan mual dan muntah Ngatini


1. Mengobservasi pencetus mual dan muntah O: memberikan makan hangat sedikit tapi sering
2. Memberikan makanan kesukaan pasien dan anjurkan A: masalah belum teratasi
sedikit-sedikit tapi sering P: melanjutkan intervensi
3. Mengkaji riwayat alergi
4. Memberikan makanan yang hangat
5. Memberikan makan pasien sedikit tapi sering

Anda mungkin juga menyukai