Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN PERILAKU KEKERASAN (SP 1 P)

Nama : Tn. S
Ruangan : Sawit
Hari/ Tanggal : Selasa/ 10-08-2021

Kondisi Klien
Data Subjektif :
1. Klien mengatakan suka marah-marah tanpa sebab
2. Klien mengatakan klien suka memukul pengendara motor yang lewat
Data Objektif :
1. Klien menjawab pertanyaan dengan nada bicara keras dan cepat
2. Klien Nampak tegang saat berinteraksi
3. Mata klien tampak melotot dan kesal
4. Klien menjawab pertanyaan dengan singkat

Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan

Tujuan Tindakan
1. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
2. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
3. Klien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
4. Klien dapat mempraktekkan latihan cara mengontrol fisik 1

Tindakan Keperawatan (SP 1 P)


1. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala PK yang dilakukan akibat PK
2. Jelaskan cara mengontrol PK : fisik, obat, verbal, spiritual
3. Latihan cara mengontol PK secara fisik : tarik nafas dalam dan pukul kasur dan bantal
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik
Proses Pelaksanaan Tindakan
A. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik :
“Selamat siang pak, perkenalkan nama saya Alhamida, sering di panggil Mida. Nama
bapak siapa? Lebih suka dipanggil siapa ? Bapak, saya adalah mahasiswa Profesi
Ners UMI, saya praktek disini selama 1 minggu dari tanggal 09 – 14 Agustus 2021,
saya praktek pada siang hari mulai pukul 11.00 – 14.00 WITA. Hoby bapak apa ?”
2. Evaluasi/Validasi
“bapak bisa ulang sebutkan nama saya tadi siapa ?”
3. Kontrak : Topik, waktu dan tempat
a. Topik : “bagaimana kalau kita bincang-bincang sebentar tentang hal-hal positif
yang biasa bapak lakukan sehari-hari? Tujuannya agar bapak dapat menilai
kemampuan positif yang masih bapak miliki”.
b. Waktu : “Kira-kira berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menit”
c. Tempat : “Bapak mau bincang-bincang di mana? Bagaimana kalau di taman”.
B. Fase Kerja
“Nah, sekarang coba bapak ceritakan, Apa yang membuat Bapak merasa marah ?”
Apakah sebelumnya bapak pernah marah ? Terus, penyebabnya apa ? samakah dengan
yang sekarang ?”
“Lalu saat bapak sedang marah apa yang bapak rasakan ? Apakah bapak merasa sangat
kesal, dada berdebar-debar lebih kencang, mata melotot, dan ingin mengamuk ?”
“Setelah itu apa yang Bapak lakukan ?”
“Apakah dengan cara itu, marah/kesal Bapak dapat terselesaikan ?” Ya tentu tidak, apa
kerugian yang bapak alami ?”
“Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik ? Maukah Bapak belajar cara
mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian ?”
“Jadi, ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, Bapak. Salah satunya adalah
dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik, rasa marah Bapak dapat tersalurkan”.
“Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar 1 cara dulu ? Namanya teknik napas
dalam” Begini Pak,
Kalau tanda-tanda marah tadi sudah bapak rasakan, maka Bapak berdiri atau duduk
dengan rileks, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/ tiup perlahan-
lahan melalui mulut”
“Ayo Pak coba lakukan apa yang saya praktikan tadi, bapak berdiri atau duduk dengan
rileks tarik nafas dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5
kali.”
“Bagus sekali, Bapak sudah bisa melakukannya”
“Nah, Bapak tadi telah melakukan latihan teknik relaksasi nafas dalam, sebaiknya latihan
ini Bapak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul
bapak sudah terbiasa melakukannya”.
C. Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi klien (subjektif) :
“Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan latihan teknik nafas dalam tadi ?”
b. Evaluasi perawat (objektif setelah reinforceent :
“Coba bapak praktekkan lagi bagaimana cara melakukan teknik nafas dalam”
2. Rencana Tindak lanjut klien :
Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah bapak yang lalu, apa
yang bapak lakukan kalau marah, dan jangan lupa latihan nafas dalamnya ya pak.
Sekarang kita buat jadwal latihannya ya pak, berapa kali sehari bapak mau latihan
nafas dalam ? Jam berapa saja Pak ?
3. Kontrak yang akan datang :
a. Topik : “Baik pak kita sudah selesai berbincang-bincang, besok saya akan
menemui bapak kembali untuk melihat perkembangan kondisi bapak dan
mengajarkan tehnik relaksasi yang lain”.
b. Tempat : “Di mana sebaiknya kita bertemu besok pak ? bagaimana disini saja ?”
c. Waktu : “Bapak mau jam berapa kita bertemu besok ? Bagaimana kalau jam
12.00 siang ?
Baiklah pak, sekarang bapak kembali ke kamarnya yah, dan sampai berjumpa
besok.

Anda mungkin juga menyukai