Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN ( SP 1 P )

Nama : Ny. x

Ruangan :

Hari / tanggal :

Pertemuan :1

I . PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi Klien

Klien mengatakan pernah melakukan tindak kekerasan, merasa orang sekitar jahat,

dan mengancam, juga tambu tegang, muka merah, matanya melotot, nada suaranya

tinggi, sering mengepalkan tangan, mengatupkan rahangnya dan jalan mondar mandir.

B. Diagnosa Keperawatan :

Perilaku Kekerasan

C. Tujuan Khusus :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

2. Kien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan

3. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan

4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang digunakan

5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan

6. Klien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan

7. Klien dapat mempraktekkan latihan cara mengontrol fisik 1


D. Tindakan Keperawatan :

1. Membina hubungan saling percaya

2. Mendiskusikan penyebab perilaku kekerasan

3. Mendiskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan

4. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan

5. Mendiskusikan akibat perilaku kekerasan

6. Melatih mencegah perilaku kekerasan dengan cara fisik : tarik nafas dalam
7. Memasukkan ke jadwal kegiatan harian

II. STRATEGI KOMUNIKASI


A. Tahap Orientasi :
1. Salam Terapeutik

“Selamat sore bu, perkenalkan nama saya Agustina, sering dipanggil Tina.

Nama ibu siapa? Lebih suka dipanggil siapa? Ibu, saya adalah mahasiswa S1

keperawatan STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi, saya praktek di sini

selama 4 minggu dari tanggal 01-17 November 2020 Saya praktek pada sore

hari dari pukul 14.00 – 19.00 WIB. Hoby ibu apa?.”

2. Kontrak

a. Topik :”Bagaimana kalau kita bincang-bincang sebentar tentang hal-hal

positif yang biasa ibu lakukan sehari-hari? Tujuannya agar ibu dapat

menilai kemampuan positif yang masih ibu miliki”.

b. Waktu :”Berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15

menit”

c. Tempat :”Ibu mau bincamg bincang di mana? Bagaimana kalau di taman.”

B. Tahap Kerja :
“Nah, sekarang coba Ibu ceritakan, Apa yang membuat Ibu  merasa marah? ”

Apakah sebelumnya Ibu pernah marah? Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang

sekarang?”

“Lalu saat Ibu sedang marah apa yang Ibu rasakan? Apakah Ibu merasa sangat

kesal, dada berdebar-debar lebih kencang, mata melotot, rahang terkatup rapat dan ingin

mengamuk? ”

“Setelah itu apa yang Ibu lakukan? ”

“Apakah dengan cara itu marah/kesal Ibu dapat terselesaikan? ” Ya tentu tidak, apa

kerugian yang Ibu  alami?”

“Menurut Ibu adakah cara lain yang lebih baik? Maukah Ibu belajar cara mengungkapkan

kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”

”Jadi, ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, Ibu. Salah satunya adalah dengan

cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik, rasa marah Ibu dapat tersalurkan.”

”Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar 1 cara dulu? Namanya teknik napas

dalam”

“Begini Bu, kalau tanda-tanda marah tadi sudah  Ibu  rasakan, maka Ibu berdiri atau

duduk dengan rileks, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup

perlahan –lahan melalui mulut”

“Ayo Bu coba lakukan apa yang saya praktikan tadi, ibu berdiri atau duduk dengan

rileks tarik nafas dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5

kali. “

“Bagus sekali, Ibu  sudah bisa melakukannya”


“ Nah.. Ibu  tadi telah melakukan latihan teknik relaksasi nafas dalam, sebaiknya latihan

ini Ibu lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu

muncul Ibu sudah terbiasa melakukannya”

C. Tahap Terminasi :

1. Evaluasi (respons klien terhadap tindakan keperawatan)

 Data Subyektif

“Bagaimana perasaan ibu setelah melakukan latihan tehnik nafas dalam tadi?.”

 Data Obyektif
“Coba ibu praktekkan lagi bagaimana cara melakukan tehnik nafas dalam.”
2. Tindak Lanjut :
“Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah ibu yang lalu, apa

yang ibu lakukan kalau marah, dan jangan lupa latihan nafas dalamnya ya bu.

Sekarang kita buat jadwal latihannyaya bu, barapa kali sehari ibu mau latihan

nafas dalam?.Jam berapa saja bu?”

3 . Kontrak Topik Yang Akan Datang :

a. Topik :”Baik bu kita sudah selesai berbincang-bincang, besok saya akan

menemui ibu kembali untuk melihat perkembangan kondisi ibu dan

mengajarkan tehnik relaksasi yang lain”.

b. Tempat :”Di mana sebaiknya kita bertemu besok bu? Bagaimana di sini saja?”

c. Waktu :”Ibu mau jam berapa kita bertemu besok? Bagaimana kalau jam 16.00

sore?

“Baiklah bu, saya permisi dulu,sampai jumpa besok.”

Anda mungkin juga menyukai