Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


ISOLASI SOSIAL
Dosen Pengampu : Ns. Muh Juli Kartiko , S.Kep

Disusun oleh
Kelompok 3
1. Aji Sulistio ( S18003)
2. Bagus Putro P (S18009)
3. Diana Putri P ( S18013)
4. Ella Violinza ( S18017)
5. Giatmi (S18021)
6. Laila Febriyana ( S18027)
7. Mia Azizah N M (S18032)
8. Pinka erniyanti ( S180380
9. Rofiana Nur H (S18044)
10. Triski Purjianti (S18049)
11. Yaffi Adhitya N (S18053)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain
disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk
melakukan interaksi sesama manusia. Kebutuhan sosial yang di maksud
adalah rasa dimiliki oleh orang lain, pengakuan dari orang lain,
penghargaan dari orang lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang
dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh individu sehingga memungkinkan terjadi suatu gangguan
terhadap kemampuan individu untuk berintraksi dengan orang lain.
Kemunduran fungsi sosial dialami seseorang di dalam diagnosa
keperawatan jiwa disebut isolasi sosial. Isolasi social merupakan keadaan
dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali
tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya (Yosep & Sutini,
2014 dalam Eyvin,dkk 2016).
Dalam mengatasi masalah gangguan interaksi pada pasien
gangguan jiwa khususnya pasien isolasi sosial dapat dilakukan upaya –
upaya tindakan keperawatan bertujuan untuk melatih klien melakukan
interkasi sosial sehingga klien merasa nyaman ketika berhubungan dengan
orang lain. Salah satu tidakan keperawatan tersebut adalah Terapi aktivitas
kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk klien
gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya merupakan
tanggung jawab penuh dari seorang perawat. Oleh karena itu seorang
perawat khususnya perawaat jiwa haruslah mampu melakukan terapi
aktivitas kelompok secara tepat dan benar.
Terapi ini diharapkan dapat memacu klien untuk menyebutkan
identitas dirinya, menyebutkan identitas klien lain, memberikan tanggapan
pada pertanyaan yang diajukan, menterjemahkan perintah sesuai dengan
permainan, mengikuti aturan main yang telah ditetapkan, memilih topic
yang dibicarakan, mengemukakan pendapat mengenai therapi aktivitas
kelompok yang dilakukan. Adapun di ruang Mawar, Rumah Sakit Jiwa
Seger Waras terdapat sekitar 20 klien yang akan menjadi peserta dalam
kegiatan terapi aktivitas kelompok nantinya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok maupun
dimasyarakat natinya secara bertahap
2. Tujuan Khusus
a) Klien dapat membina hubungan trapeutik dengan perawat, klien
dapaat mengenal penyebab isolasi social, mengenal mamfaat
berintraksi, dan tahu cara berintraksi dengan orang lain
b) Klien mampu berintraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang
pertama yaitu perawat)
c) Klien mampu berintraksi dengan orang kedua secara bertahap
(teman perawat/perawat 2)
d) Klien mampu berintraksi dengan orang ketiga secara bertahap
(teman satu ruangan dengan klien)
e) Klien mampu berintraksi dengan masyarakat banyak secara
bertahap.

C. Karakteristik Pasien
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka karakteristik
klien yang dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien
dengan masalah keperawatan seperti isolasi social : menarik diri, resiko
mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan, perilaku kekerasan,
defisit perawatan diri.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Isolasi Sosial
1. Pengertian
Isolasi sosial adalah ketidakmampuan untuk membina hubungan
yang erat, hangat, terbuka, dan interdependen dengan orang lain
(SDKI, 2016).
2. Gejala Klinis
Tanda dan gejala dari pasien isolasi sosial yaitu (SDKI, 2016):
a. Gejala dan tanda mayor
 Subjektif : merasa ingin sendirian, merasa tidak aman di tempat
umum.
 Objektif : menarik diri, tidak berminat/menolak berinteraksi
dengan orang lain atau lingkungan.
b. Gejala dan tanda minor
 Subjektif : merasa berbeda dengan orang lain, merasa asyik
dengan pikiran sendiri, merasa tidak mempunyai tujuan yang
jelas.
 Objektif : afek datar, afek sedih, riwayat ditolak, menunjukkan
permusuhan, tidak mampu memenuhi harapan orang lain,
kondisi dofabel, tindakan tidak berarti, tidak ada kontak mata,
perkembangan terlambat, dan tidak bergairah/lesu.
3. Penyebab Isolasi Sosial
Isolasi sosial dapat terjadi karena beberapa penyebab diantaranya
yaitu (SDKI, 2016):
a. Keterlambatan perkembangan.
b. Ketidakmampuan menjalin hubungan yang memuaskan.
c. Ketidaksesuaian minat dengan tahap perkembangan.
d. Ketidaksesuain nilai-nilai dan norma.
e. Ketidaksesuaian perilaku sosial dengan norma.
f. Perubahan status mental.
g. Perubahan penampilan fisik.
h. Ketidaksesuaian sumber daya personal (mis.disfungsi berduka,
pengendalian diri buruk).
4. Akibat Isolasi Sosial
Secara nyata isolasi sosial tidak langsung mengganggu klien,
namun jika tidak diatasi akan beresiko munculnya masalah
keperawatan lainnya seperti resiko gangguan persepsi sensori
halusinasi, resiko perilaku kekerasan, resiko mencederai diri sendiri
dan orang lain. Oleh karena itu diperlukan tindakan keperawatan
untuk mengatasi masalah dan resiko yang akan ditimbulkan (Tobing
dkk., 2018).
B. Terapi Aktivitas Kelompok
1. Pengertian
TAK adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan
sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi
yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi
laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku lama yang maladaptive (Efendi.,dkk, 2012)
2. Tujuan
a. Tujuan umum
1) Meningkatkan kemampuan uji realitas
2) Membentuk sosialisasi
3) Meningkatkan fungsi psikiososial kesadaran tentang
hubungan antara reaksi emosional dengan perilaku defensive
4) Membangkitkan motivasi bagi kemampuan fungsi kognitif
dan afektif
b. Tujuan khusus
1) Meningkatkan identitas diri
2) Menyalurkan emosi
3) Keterampilan hubungan sosial
c. Tujuan rehabilitatif
1) Meningkatkan kemampuan hidup mandiri
2) Sosialisasi ditengah masyarakat
3) Empati
4) Meningkatkan pengetahuan problema hidup dan
penyelesaian
3. Jenis-jenis TAK
Terapi aktivitas kelompok berdasarkan masalah keperawatan jiwa
yang paling banyak ditemukan dikelompokkan sebagai berikut:
a. TAK sosialisasi(untuk klien dengan menarik diri yang sudah
sampai pada tahap mampu berintraksi dalam kelompok kecil dan
sehat secara fisik)
b. TAK stimulus persepsi sensori (untuk klien yang yang mengalami
gangguan sensori)
c. TAK orientasi realita (untuk klien halusinasi yang telah dapat
mengontrol halusinasinya, klien waham yang telah dapat
berorientasi kepada realita dan sehat secara fisik)
d. TAK stimulus persepsi: halusinasi (untuk klien dengan halusinasi)
e. TAK peningkatan harga diri (untuk klien dengan harga diri rendah)
f. TAK penyaluran energi (untuk klien perilaku kekerasan yang telah
dapat mengekspresikan marahnya konstruktif, klien menarik diri
yang telah dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahap)
C. Indikasi dan Kontraindikasi
1. Indikasi
a. Klien dengan masalah menarik diri
b. Klien dengan kondisi fisik sehat.
c. Klien yang kooperatif Karakteristik Klien
2. Kontra indikasi
a. Waham
b. Hal yang tidak terkontrol
c. Depresi berat
d. Sosio/psikopat
e. Sedang menjalani terapi lain
f. Pembosan

D. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi


1. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi TAKS adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan social.
2. Tujuan TAKS
a. Tujuan Umum yaitu klien dapat meningkatkan hubungan social
dalam kelompok secara bertahap.
b. Tujuan khususnya yaitu :
1) Klien mampu memperkenalkan diri
2) Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3) Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topic
percakapan
5) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah
pribadi pada orang lain
6) Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi
kelompok
7) Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat
kegiatan TAKS yang telah dilakukan
3. Kriteria dan Indikasi
Aktivitas TAKS dilakukan 2 sesi yang melatih kemampuan
sosialisasi klien. Klien yang mempunyai indikasi TAKS adalah klien
dengan gangguan hubungan social sebagai berikut:
a. Klien menarik diri yang telah melakukan interaksi interpersonal
b. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai
dengan stimulus.
4. Pengorganisasian
a. Pelaksanaan
Jenis TAK Sesi Hari Tanggal Waktu Tempat
Sosialisasi dan orientasi 1-2 Senin 19 & 20 10:00 Ruang
realita dan Oktober Mawar RSJ.
1&3 Selasa 2020 Seger Waras

b. Pengorganisasian
Jenis TAK Sesi Leader Co Leader Fasilitator Observer
- Giatmi
I Pinka Yaffi - Roffiana Ella
- Diana

Sosialisasi
-Mia
II Aji Laila -Triski Bagus

c. Persiapan lingkungan
 Ventilasi baik
 Penerangan cukup
 Suasanan tenang
 Pengaturan posisi tempat duduk
5. Peran dan fungsi terapis
a. Leader
1) Pemimpin jalannya therapy aktifitas kelompok
2) Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya therapy
3) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAk
4) Memimpin diskusi kelompok
b. Co. leader
1) Membuka acara
2) Mendampingi leader
3) Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
4) Menyerahkan kembali posisi kepada leader
5) Menutup acara diskusi
c. Fasilitator
1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok
2) Memberikan stimulasi dan motivator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikuti jalannya therapy
d. Observer
1) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia)
2) Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan

E. Setting
K F K
Keterangan :
K K
F  L : Leader
F
K  Co : Co Leader
K
 F : Fasilitator
K
K
 O : Observer
K
K  K : Klien
K
K  OBS : Observasator
K K Petunjuk : Klien duduk
K C K melingkar bersama
L OBS
o perawat

BAB III
PROSES PELAKSANAAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS)

A. SESI 1(Kemampuan Memperkenalkan Diri)


1. Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan Nama
lengkap, nama panggil, asal dan hobi

2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Laptop
b. Mp3
c. speaker
d. Bola tenis
e. Buku catatan dan pulpen
f. Jadwal kegiatan klien
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Bermain peran/stimulasi
Langkah Kegiatan

1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu isolasi sosial;menarik diri
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak :
- Waktu : 15 menit
- Tempat : Ruang Mawar RSJ. Seger Waras
- Topik : Cara memperkenalkan diri kepada orang lain
3. Tahap Kerja
a. Jelaskan kegiatan yaitu musik pada musik recorder akan dihidupkan
serta bola diedarkan dan pada saat musik dimatikan maka anggota
kelompok yang memegang bola memperkenalkan dirinya
b. Hidupkan laptop sertanyalakakn pemutar musik lalu edarkan bola
tenis berlawanan dengan arah jarum jam
c. Pada saat musik dimatikan anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan salam, nama lengkap, nama
panggilan hobi dan asal dimulai oleh perawat sebagai contoh
d. Tulis nama panggilan pada kertastempel atau dipakai
e. Ulangi b c dan d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
4. Tahap terminasi.
a. Evaluasi
- Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
- Menganjurkan setiap anggota kelompok melatih memperkenalkan
diri pada orang lain dikehidupan sehari-hari
- Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan
harian klien.
c. Kontrak yang akan datang.
- Waktu : 30 Menit
- Tempat : Ruang Mawar RSJ. Seger Waras
- Topik : Berkenalan dengan anggota kelompok
B. SESI 2 (Kemampuan Berkenalan)
1. Tujuan
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :

a. memperkenalkan diri dengan menyebut nama lengkap, nama


panggil, asal dan hobi.
b. Menanyakan diri anggota kelompok lain nama lengkap, nama
panggil, asal dan hobi.
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Laptop
b. Mp3
c. Speaker
d. Bola tenis
e. Buku catatan dan pulpen
f. Jadwal kegiatan klien
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Bermain pera /stimulasi

Langkah Kegiatan

1. Persiapan
b. Mengingatkan kontrak dengan anggota
kelompok pada sesi 1 TAKS
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak :
- Waktu : 15 menit
- Tempat : Ruang Mawar RSJ. Seger Waras
- Topik : Berkenalan dengan anggota kelompok
3. Fase Kerja
a. Tempelkan label nama masing – masing klien
b. Evaluasi kemampuan yang lalu dan tugas untuk berkenalan dengan
orang lain
c. Hidupkan laptop dan nyalakan pemutar musik
d. Edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam
e. Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
tennis mendapat giliran untuk memperkenalkan klien yang berada
disebelah kanan pada kelompok, yaitu : salam, nama lengkap, nama
panggilan yang disenangi, asal, dan hobi. Dimulai oleh terapist
sebagai contoh.
f. Ulangi nomor 3 sampai 5 sampai semua anggota mendapat giliran
g. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
4. Fase Terminasi
a. Evaluasi :
- Leader TAK mengeksplorasikan perasaan anggota kelompok
setelah memperkenalkan diri. Contoh : “Bagaimana perasaannya
setelah mengikuti kegiatan hari ini?”
- Leader TAK memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
- Leader TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba
mengenalkan diri pada orang lain dalam kehidupan sehari –
harinya.
b. Kontrak yang akan datang :
- Waktu : 15 Menit
- Tempat : Ruang Mawar RSJ. Seger Waras
- Topik : Kemampuan bercakap -cakap dengan anggota kelompok
c. Hasil yang diharapkan :
75 % anggota kelompok mampu :
- Mengenal satu orang klien lain dengan cara : memberi
salam,nama lengkap,nama panggilan, asal dan hobi.
- Memperkenalkan satu orang klien kepada kelompok dengan cara :
menyebutkan nama lengkapnya, nama panggilan, asal dan hobi

NAMA-NAMA KLIEN YANG BERSEDIA MENGIKUTI (TAKS) ADALAH :


NO NAMA PASIEN MASAALAH RUANGAN
KEPERAWATAN
1 MAWAR
2 MAWAR
3 MAWAR
4 MAWAR
5 MAWAR
6 MAWAR
7 MAWAR
8 MAWAR
9 MAWAR
10 MAWAR
11 MAWAR
12 MAWAR
13 MAWAR
14 MAWAR
15 MAWAR
16 MAWAR
17 MAWAR
18 MAWAR
19 MAWAR
20 MAWAR
Formulir evaluasi: TAK

TAK
KEMAMPUAN BERKENALAN
A. Kemampuan verbal

No Aspek yang dinilai Nama Klien


1. Menyebutkan nama lengkap
2. Menyebutkan nama panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
Jumlah

B. Kemampuan Non verbal


Nama Klien
No Aspek yang dinilai
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tuliskan nama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda ’√’ (check list)
jika ditemukan pada klien atau tanda “× “ jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan
 Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6; disebut belum
mampu jika mendapat nilai ≤ 5
 Kemampuan non verbal, disebut mampu jika mendapat nilai 3 atau 4;
disebut belum mampu mendapat nilai ≤ 2.

STRATEGI PELAKSANAAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI SESI 1

I. Strategi Komunikasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi Ibu - ibu. Sebelumnya kami akan memperkenalkan diri dulu.
Nama saya Suster Pinka, disamping saya ada suster Laila, disebelah kanan
dan kiri ibu ada Suster Mia dan suster Diana, Aji dan Yaffi, ibu-ibu sudah
pada kenal belum sama suster – suter yang ada disini. Bagus ibu-ibu
b. Evaluasi / validasi
Bagaimana kabar ibu-ibu pagi ini. Apa semuanya sehat.? ibu-ibu sudah
pada mandi dan sarapan belum, sudah pada minum obat belum? ibu-ibu
sudah ada yang kenal dengan teman – teman nya yang ada disini. Bagus.
c. Kontrak
Suster mau tanya ada yang belum pernah ikut TAK sebelumnya. Bagus
semuanya sudah pernah ya mengikuti TAK. ibu-ibu tahu tidak TAK kita
kali ini tentang apa. TAK kita kali ini yaitu berkenalan dengan teman. ibu-
ibu, sebelumnya memperkenalkan diri sendiri lalu ibu-ibu berkenalan
dengan teman – teman yang ada disini. TAK ini akan berlangsung selama
45 menit di ruangan ini. Nanti selama permainan ini berlangsung ibu-ibu
tidak boleh meninggalkan tempat ini ya. Kalaupun ada yang ingin buang
air ( BAK ) ibu-ibu harus minta izin dulu sama Suster yang ada di sebelah
kanan dan kiri ibu. Oke.....
d. Tujuan
Tujuan TAK kita kali ini adalah agar ibu-ibu saling mengenal dan bisa
berkenalan dengan teman – teman yang ada diruangan ini.

II. Fase kerja


Baiklah ibu-ibu, sekarang kita mulai permainannya. Tapi sebelumnya Suster
kasih tahu dulu ya cara dan peraturannya. Oke.... ibu-ibu nanti akan dengar
lagu yang sudah disetel. Ini lagunya... Coba dengarkan. Dan ini juga ada bola.
Nanti bola ini dipegang oleh ibu-ibu lalu diedarkan ke teman yang ada
disamping ibu-ibu (bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam) terus
bola diedarkan sampai lagu yang didengarkan berhenti / tidak terdengar.
Nah... apabila lagu berhenti dan bola berada ditangan ibu….. berarti ibu yang
memegang bola harus berkenalan dengan teman yang ada disebelah
kanannya. Sebelumnya ibu yang memegang bola memperkenalkan diri dulu
dengan cara yaitu memberi salam terlebih dahulu, terus menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, asal dan juga hobi. Nah... Setelah itu ibu
memegang bola menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
kepada teman yang ada disebelah kanannya. Sekarang suster akan
memberikan contohnya terlebih dahulu . Lalu ibu dengarkan lagi lagu yang
sudah disetel kemudian bola diedarkan lagi ke teman – teman yang ada
disamping bapak-bapak. Bola diedarkan terus sampai lagu itu berhenti. Lalu
apabila lagu berhenti dan ibu-ibu yang memegang bola harus
memperkenalkan teman yang ada disebelah kanannya (yaitu nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi) kepada teman – teman yang lain. Sekarang
suster akan memberikan contohnya terlebih dahulu. Bagaimana bu, apa ibu-
ibu sudah mengerti. Ada yang ingin ditanyakan tidak. Kalau begitu kita mulai
saja ya permainannya.

III. Fase Terminasi


a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan ibu-ibu setelah kita melakukan TAK hari ini. Apa
semuanya senang. Sekarang sudah tahu nama teman – temannya ya. Dan
bibu-ibu juga bisa ya....... Cara berkenalan dengan teman – teman yang
lain.
b. Evaluasi objektif
Bagus... ibu-ibu hebat ya....Bisa berkenalan dengan teman – teman yang
lain.
c. Rencana tindak lanjut
Suster berharap ibu-ibu bisa terus berlatih berkenalan dengan teman -
teman yang lain. Ya. Dan juga memasukan kegiatan kali ini kedalam
jadwal kegiatan ibu ya.
d. Kontrak yang akan datang
Suster harap ibu-ibu mau mengikuti TAK lagi ya. Tempat dan waktu akan
disesuaikan nanti. Sekarang ibu-ibu bisa melanjutkan kembali kegiatannya
masing – masing.
DAFTAR PUSTAKA

Berhimpong. Eyvin,dkk,. 2016. PENGARUH LATIHAN


KETERAMPILAN SOSIALISASI TERHADAP KEMAMPUAN
BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJ Prof. Dr. V.
L RATUMBUYSANG MANADO. E-Journal Keperawatan (EKP)
Volume 4, Nomor 1.

Efendi. Surya,dkk,. 2012. Pengaruh Pemberian Terapi Aktivitas Kelompok


Sosialisasi Terhadap Perubahan Perilaku Klien
Isolasi Sosial. NERS JURNAL KEPERAWATAN VOLUME 8,
No 2, Hal : 105-114.

PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan


Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Tobing dkk. 2018. Pengaruh Terapi Social Skill Training Terhadap


Kemampuan Bersosialisasi Klien Skizofrenia di RS Jiwa
Dr.Soeharto Heerdjan Jakarta. Jurnal Ilmiah Keperawatan
Indonesia. 1(2): 29-43.

Anda mungkin juga menyukai