SOSIALISASI
A. Latar Belakang
Manusia merupakan satu kesatuan yang atau antara fisik dan jiwa tidak
dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, untuk mencapai keadaan
yang sehat dalam menghadapi kehidupannya sebagai mahluk social tentu saja
tidak dapat berdiri sendiri untuk memenuhi kebutuhannya.
B. TOPIK
Terapi aktivitas kelompok ( TAK) sosialisasi yaitu kemampuan untuk
mengikuti permainan kelompok dengan bertanya dan meminta dengan
kebutuhan pada orang lain, menjawab dan memberi pada orang lain sesuai
dengan permintaan .
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien dapat memiliki kemapuan melakukan sosialisasi dengan orang
lain melalui permainan sosialisasi kelompok.
2. Tujuan Khusus
A. Klien mempu bertanya dan meminta sesuai kebutuhan pada orang lain.
B. Klien mampu menjawab dan memberi pada orang lain sesuai dengan
permintaan .
C. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat seluruh kegiatan
TAK yang dilakukan .
3. Tujuan
a. Klien dapat berbincang-bincang dengan orang lain
b. Klien mampu menanyakan masalah pribadi kepada satu orang anggota
kelompok.
c. Klien mampu menjawab masalah pribadi
d. Klien mampu berespon terhadap klien lain dengan mendengarkan klien
lain yang sedang berbicara.
D. BAB II TEORI
1. DEFINISI ISOLASI SOSIAL
Isolasi sosial yaitu keadaan individu mengalami ketidakmampuan
berkomunikasi serta ketidakmampuan individu dalam berinteraksi dengan
individu di lingkungan sekitarnya. Klien mungkin merasa ditolak, tidak
diterima, kesepian dan tidak mampu membina hubungan yang berarti
dengan orang lain (Keliat, 2011).
Isolasi sosial adalah kondisi kesendirian yang dialami seseorang dan
memiliki persepsi dimana orang lain serta lingkungan sekitar dapat
mengancam kehidupannya (Sukaesti, 2018).
Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SDKI DPP
PPNI, 2016) isolasi sosial merupakan ketidakmampuan untuk membina
hubungan yang erat, hangat, terbuka dan interdependen dengan orang lain.
Isolasi sosial adalah kegagalan individu dalam melakukan interaksi dengan
orang lain yang disebabkan pikiran negatif dan mengancam. Dari beberapa
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa isolasi sosial merupakan suatu
keadaan dimana seseorang individu tidak mampu membina suatu
hubungan komunikasi dengan orang lain karena merasa tidak mempunyai
kesempatan untuk berbagi rasa, pikiran dan kegagalan.
2. Tanda dan gejala
Menurut Yosep (2009)tanda dan gejala klien isolasi sosial bisa dilihat dari
dua cara
yaitu secara objektif dan subjektif. Berikut ini tanda dan gejala klien
dengan isolasi sosial:
a. Gejala subjektif
1. Klienmenceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain.
2. Klienmerasa tidak aman berada dengan orang lain.
3. Respons verbal kurang dan sangat singkat.
4. Klienmengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain.
5. Klienmerasa bosan dan lambat menghabiskan waktu.
6. Klientidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan.
7. Klienmerasa tidak berguna.
b. Gejala objektif
1. Klienbanyak diam dan tidak mau bicara.
2. Tidak mengikuti kegiatan.
3. Klienberdiam diri di kamar.
3. Etiologi isolasi Sosial
Isolasi sosial : menarik diri dapat terjadi dipengaruhi oleh faktor
predisposisi dan faktor presipitasi.
a. Faktor predisposisi
Menurut Fitria (2019) faktor predisposisi yang mempengaruhi masalah
isolasi sosial yaitu:
1) Faktor tumbuh kembang
4) Faktor biologis
b. Faktor presipitasi
1) Faktor eksternal
2) Faktor internal
3. Penatalaksanaan
1. Terapi farmakologi
E. KRITERIA KLIEN
Klien tidak mengalami gangguan fisik
Klien dapat berinteraksi, kooperatif, dan tenang
Nama klien :
F. PENGORGANISASIAN
Tim Therapis
1. Leader
Tugas :
a. Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
b. Menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien
termotivasi untuk mengepresikan perasaannya
c. Mengarahkan proses terapi aktivitas kelompok kearah tujuan dengan
cara memotivasi anggota kelompok untuk terlibat
d. Menjelaskan tujuan terapi aktivitas kelompok
e. Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok
2. Co leader
Tugas :
a. Membantu leader menjalankan tugasnya
b. Mengambil alih tugas leader, bila leader bloking, dan mengarahkan
kembali kepada leader bila sudah mampu
3. Fasilitator
Tugas :
a. Mengarahkan keikutsertaan klien dalam kegiatan
b. Memotivasi klien untuk dapat mengungkapkan perasaannya
c. Mencegah gangguan atau hambatan terhadap jalannya kegiatan
d. Membantu meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
sebagai peserta.
4. Observer
Tugas :
a. Mengamati dan mencatat jumlah anggota yang hadir, topic diskusi,
anggota yang aktif dan kurang aktif, respon verbal dan non verbal
peserta dan kegiatan penting selama proses terapi aktivitas kelompok
b. Mengidentifikasi strategi teoritis yang digunakan leader
c. Memberikan umpan balik terhadap proses kegiatan mulai dari
persiapan sampai dengan selesai
Alat/Media
Media yang digunakan dalam metode ini adalah :
1. Handphone/ musik
2. Kursi
3. Kartu
4. Spidol
5. Bola
Setting
Keterangan :
: Leader : Co leader
: Pasien : Fasilitator
: Observer
Program Antisipasi
Apabila ada klien semula bersepakat mau ikut TAK pada pelaksanaan
yang akan dimulai ternyata klien tersebut tidak hadir maka langkah-
langkah yang diambil untuk menghadapi masalah adalah :
- Sebelumnya telah dipersiapkan adanya klien cadangan yang
bertanya telah diseleksi bila ada peserta kelompok yang melakukan
tindakan kekerasan leader meredam kelompok.
- Jika ada peserta kelompok yang diam leader memberikan motivasi
agar bicara bila ada peserta yang tidak mau mengikuti kegiatan
maka leader berusaha memotivasi peserta agar mau mengikuti
kegiatan TAK.
G. PROSES PELAKSANAAN
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
1. Fase Persiapan :
a. Perawat menjelaskan kontrak dengan peserta TAK
b. Perawat mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
c. Memberikan dan membantu klien memasang Name tag
d. Mobilisasi Klien
2. Fase Orientasi (10 menit)
a. Salam terpeutik
Leader mengucapkan salam kepada peserta TAK
Leader Memperkenalkan seluruh tim Terapis
b. Evaluasi/Validasi
Leader Menanyakan perasaan klien saat ini (gunakan pertanyaan
terbuka)
Leader Menanyakan apakah klien sudah latihan bercakap-cakap
tentang topik atau hal tertentu dan menceritakan masalah dengan
orang lain.
c. Kontrak
1. Terapis/leader menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu permainan
dalam kelompok.
2. Terapis/leader menjelaskan aturan main, sebagai berikut :
- Peserta bersedia mengikuti TAK
- Peserta wajib hadir 5 menit sebelum TAK dimulai
- Anggota wajib memberi tahu leader jika tidak hadir
- Anggota berpakaian rapih dan sudah mandi
- Setiap peserta yang ingin ke kamar mandi harus meminta izin
kepada leader
- Setiap peserta tidak boleh makan, minum, dan merokok
selama kegiatan TAK berlangsung
- Setiap anggota tidak boleh membuat keributan atau
kekacauan
3. Fase Kerja (15 Menit)
a. Leader memperilakan Co- Leader untuk memimpin yel-yel
b. Co- Leader memimpin Yel-yel semangat .
c. Leader menjelaskan cara menyampaikan tujuan TAK
mencontohkan cara bermain.
d. Co - Leader memutar musik ,bola diedarkan saat musik berhenti
maka peserta terakhir memengang bola harus mengocok kertasnya.
e. Leader meminta peserta untuk mengambil kertas dan membanca
petunjuk .
4. Fase Terminasi (5 Menit)
a.Evaluasi
b. Evaluasi Proses
Minimal 75% klien dapat mengikuti permainan dan dapat
mengikuti kegiatan dariawal sampai selesai.
Minimal 75% klien aktif mengikuti kegiatan.
c. Evaluasi hasil
Minimal 75% mampu mengikuti peraturan kegiatan.
Minimal 75% mampu meminta dan memberi sesuatu sesuai dengan
permintaan dankebutuhan kelompok.
Minimal 75% mampu menyebutkan manfaat dari TAKS.2
d. Dokumentasi
Form dokumentasi TAK
I. ANTISIPASI MASALAH
1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
Memanggil klien.
Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau klienyang lain.
Memberi pandu positif pada klien.
2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit
Panggil nama klien.
Tanya alasan klien meninggalkan permainan
Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada klien bahwaklien dapat melaksanakan
keperluannya, setelah itu klien. boleh kembali lagi.
3. Bila ada klien lain ingin ikut
Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang
telah dipilih.
Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti olehklien tersebut.
Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut