OLEH:
Hari : Selasa
Tanggal : 30 Maret 2021
Disetujui Oleh :
Mengetahui,
Kepala Ruangan Flamboyan
1.1Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain
disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk
melakukan interaksi sesama manusia. Kebutuhan sosial yang di maksud
adalah rasa dimiliki oleh orang lain, pengakuan dari orang lain,
penghargaan dari orang lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang
dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh individu sehingga memungkinkan terjadi suatu gangguan
terhadap kemampuan individu untuk berintraksi dengan orang lain.
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya
dengan keluhan tidak dapat diatur di rumah, misalnya amuk, diam saja,
tidak mandi, keluyuran, mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah
berada dan dirawat di rumah sakit, hal yang sama sering terjadi banyak
klien diam, menyendiri tanpa ada kegiatan.
Hari – hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat dan tidur.
Ada di antara klien yang dengan inisiatif sendiri mencari perubahan situasi
dengan jalan – jalan di rumah sakit namun ada diantara mereka yang tidak
tahu jalan pulang sehingga jika tertangkap ia dicap sebagai klien yang
melarikan diri kemudian dimasukan lagi ke dalam ruang isolasi. Apa
sebenarnya yang dilakukan klien??
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan
keperawatan untuk klien gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang
pelaksanaannya merupakan tanggung jawab penuh dari seorang perawat.
Oleh karena itu seorang perawat khususnya perawaat jiwa haruslah
mampu melakukan terapi aktivitas kelompok secara tepat dan benar.
Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam
penjaringan klien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah :
1. Aspek emosi
Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai,
tidak diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klien
merasakan takut dan cemas, menyendiri, menghindar dari orang lain
2. Aspek intelektual
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya
klien menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan
perawat
3. Aspek sosial
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat,
klien mengatakan bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien mau
berinteraksi minimal dengan satu perawat lain ke satu klien lain
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu dibuat suatu pedoman
pelaksanaan terapi aktivitas kelompok seperti terapi aktivitas kelompok
sosialisasi, penyaluran energi, stimulasi sensori dll.
Therapi aktivitas kelompok sosialisasi merupakan sebagian dari
terapi aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek
keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu klien untuk
menyebutkan identitas dirinya, menyebutkan identitas klien lain,
memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan, menterjemahkan
perintah sesuai dengan permainan, mengikuti aturan main yang telah
ditetapkan, memilih topic yang dibicarakan, mengemukakan pendapat
mengenai therapi aktivitas kelompok yang dilakukan
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum:
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok maupun
dimasyarakat natinya secara bertahap
2. Tujuan Khusus:
a. Klien dapat membina hubungan trapeutik dengan perawat, klien
dapaat mengenal penyebab isolasi social, mengenal mamfaat
berintraksi, dan tahu cara berintraksi dengan orang lain
b. Klien mampu berintraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang
pertama yaitu perawat)
c. Klien mampu berintraksi dengan orang kedua secara bertahap (teman
perawat/perawat 2)
d. Klien mampu berintraksi dengan orang ketiga secara bertahap (teman
satu ruangan dengan klien)
e. Klien mampu berintraksi dengan masyarakat banyak secara bertahap.
2. Tujuan
a. Tujuan umum klien dapat meningkatkan hubungan sosialnya dalam
kelompok secara bertahap.
b. Tujuan khusus
a) Klien mampu memperkenalkan diri
b) Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c) Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan
topik percakapan;
e) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi
pada orang lain;
f) Klien mampu bekerja sama dengan permainan sosialisasi
kelompok;
g) Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan
TAKS yang telah dilakukan.
3. Aktivitas dan Indikasi
Aktivitas TAKS dilakukan tuju sesi yang melatih kemampuan sosialisasi
klien. Klien yang mempunyai indikasi TAKS adalah klien dengan gangguan
hubungan sosial berikut.
a. Klien menarik diri yang telah mulai melakukan
interaksi interpersonal.
b. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan
stimulus.
C. Pengorganisasian
a. Pelaksanaan
Jenis TAK Sesi Hari Tanggal Waktu Tempat
Sosialisasi 1&2 Rabu 31 Maret 10.00 Ruang
2021 Flamboyan
RSJ Menur
b. Pengorganisasian
Jenis TAK Sesi Leader Co Leader Fasilitator Observer
sosialisasi Aliyfia Syahadah
Novia Alfayu Putri Alfayu
I Faizzatur Putri
Alfayu Putri
Ike Ike
II Nur Azizah Kamilatul Kamilatul
NO NAMA PASIEN MASALAH RUANGAN
KEPERAWATAN
c. Persiapan lingkungan
• Ventilasi baik
• Penerangan cukup
• Suasanan tenang
• Pengaturan posisi tempat duduk
d.Peran dan fungsi terapis
1.Leader
• Pemimpin jalannya therapy aktifitas kelompok
• Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya therapy
• Menyampaikan materi sesuai tujuan TAk
• Memimpin diskusi kelompok
2.Co. leader Tugas:
• Membuka acara
• Mendampingi leader
• Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
• Menyerahkan kembali posisi kepada leader
• Menutup acara diskusi
3.Fasilitator Tugas
• Ikut serta dalam kegiatan kelompok
• Memberikan stimulasi dan motivator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikuti jalannya therapy
4.Observer
Tugas
• Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia)
• Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan.
e.Setting
K F K Keterangan :
K K
F
F L : Leader
K Co : Co Leader
K
F : Fasilitator
K
K
O : Observer
K
K K : Klien
K
K OBS : Observasator
K K Petunjuk :
K C K
L OBS Klien duduk melingkar
bersama perawat
BAB III PROSES PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
SOSIALISASI (TAKS)
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
3.Alat
a. Mp3
b. speaker
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan klien
4.Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Bermain peran/stimulasi Langkah Kegiatan
2. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu isolasi sosial;menarik diri
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
3. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak :
- Waktu : 15 menit
- Tempat : Ruang Flamboyan RSJ Menur
- Topik : Cara memperkenalkan diri kepada orang lain
4. Tahap Kerja
a. Jelaskan kegiatan yaitu musik pada musik recorderakan dihidupkan
serta bola diedarkan dan pada saat musik dimatikan maka anggota
kelompok yang memegang bola memperkenalkan dirinya
b. Nyalakan pemutar musik lalu edarkan bola tenis berlawanan dengan
arah jarum jam
c. Pada saat musik dimatikan anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan salam, nama lengkap, nama
panggilan hobi dan asal dimulai oleh perawat sebagai contoh
d. Tulis nama panggilan pada kertastempel atau dipakai
e. Ulangi b c dan d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
5. Tahap terminasi.
a. Evaluasi
- Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
- Menganjurkan setiap anggota kelompok melatih memperkenalkan
diri pada orang lain dikehidupan sehari-hari
- Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan harian
klien.
c. Kontrak yang akan datang.
- Waktu : 15 Menit
- Tempat : Ruang Flamboyan RSJ Menur
- Topik : Berkenalan dengan anggota kelompok
B. SESI 2 (Kemampuan Berkenalan)
1. Tujuan
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :
a. memperkenalkan diri dengan menyebut nama lengkap, nama
panggil, asal dan hobi.
b. Menanyakan diri anggota kelompok lain nama lengkap, nama
panggil, asal dan hobi.
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Mp3
b. Speaker
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan klien
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Bermain pera /stimulas Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 1 TAKS
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak :
- Waktu : 15 menit
- Tempat : Ruang Flamboyan RSJ Menur
- Topik : Berkenalan dengan anggota kelompok
3. Fase Kerja
a. Tempelkan label nama masing – masing klien
b. Evaluasi kemampuan yang lalu dan tugas untuk berkenalan dengan
orang lain
1 FLAMBOYAN
2 FLAMBOYAN
3 FLAMBOYAN
4 FLAMBOYAN
5 FLAMBOYAN
6 FLAMBOYAN
FORM EVALUASI SESI 1 KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI
a.Kemampuan Verbal
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
Jumlah
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti Sesi 1 TAKS,
klien mampu memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat
jadwal).
FORM EVALUASI SESI 2 KEMAMPUAN BERKENALAN
a.Kemampuan Verbal
Nama klien
NO Aspek yang dinilai
b.Kemampuan Nonverbal
Nama
NO Aspek yang dinilai klien
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengikuti Kegiatan dari awal sampai
akhir
Jumla
h
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda jika ditemukan pada
klien atau tanda jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan.
4. Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6; disebut belum mampu
jika mendapat nilai ≤ 5.
5. Kemampuan nonverbal disebut mampu jika mendapat nilai 3 atau 4; disebut belum
mampu jika mendapat nilai ≤ 2.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang klien miliki ketika TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal dan 3 untuk nonverbal,
catatan keperawatan adalah: Klien mengikuti TAKS Sesi 2, klien mampu berkenalan
secara verbal dan nonverbal, anjurkan klien berkenalan dengan klien lain, buatjadwal