Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI DI RUANG

FLAMBOYAN RSJ MENUR SURABAYA

OLEH:

MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI NERS


RUANG FLAMBOYAN RSJ MENUR

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


SURABAYA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) telah disahkan dan disetujui
pada :

Hari : Selasa
Tanggal : 30 Maret 2021

Disetujui Oleh :

Pembimbing Pendidikan, Pembimbing Ruangan,

Dinar Wiyata,M.Kep,Ns.,Sp.Kep.J Pujiati Sri Asmah, S.Kep.,Ns


NIP. 197401142002121002 NIP.19690112199101004

Mengetahui,
Kepala Ruangan Flamboyan

Pujiati Sri Asmah, S.Kep.,Ns


NIP. 19690112199101004
BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain
disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk
melakukan interaksi sesama manusia. Kebutuhan sosial yang di maksud
adalah rasa dimiliki oleh orang lain, pengakuan dari orang lain,
penghargaan dari orang lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang
dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh individu sehingga memungkinkan terjadi suatu gangguan
terhadap kemampuan individu untuk berintraksi dengan orang lain.
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya
dengan keluhan tidak dapat diatur di rumah, misalnya amuk, diam saja,
tidak mandi, keluyuran, mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah
berada dan dirawat di rumah sakit, hal yang sama sering terjadi banyak
klien diam, menyendiri tanpa ada kegiatan.
Hari – hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat dan tidur.
Ada di antara klien yang dengan inisiatif sendiri mencari perubahan situasi
dengan jalan – jalan di rumah sakit namun ada diantara mereka yang tidak
tahu jalan pulang sehingga jika tertangkap ia dicap sebagai klien yang
melarikan diri kemudian dimasukan lagi ke dalam ruang isolasi. Apa
sebenarnya yang dilakukan klien??
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan
keperawatan untuk klien gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang
pelaksanaannya merupakan tanggung jawab penuh dari seorang perawat.
Oleh karena itu seorang perawat khususnya perawaat jiwa haruslah
mampu melakukan terapi aktivitas kelompok secara tepat dan benar.
Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam
penjaringan klien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah :

1. Aspek emosi
Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai,
tidak diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klien
merasakan takut dan cemas, menyendiri, menghindar dari orang lain
2. Aspek intelektual
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya
klien menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan
perawat
3. Aspek sosial
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat,
klien mengatakan bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien mau
berinteraksi minimal dengan satu perawat lain ke satu klien lain
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu dibuat suatu pedoman
pelaksanaan terapi aktivitas kelompok seperti terapi aktivitas kelompok
sosialisasi, penyaluran energi, stimulasi sensori dll.
Therapi aktivitas kelompok sosialisasi merupakan sebagian dari
terapi aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek
keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu klien untuk
menyebutkan identitas dirinya, menyebutkan identitas klien lain,
memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan, menterjemahkan
perintah sesuai dengan permainan, mengikuti aturan main yang telah
ditetapkan, memilih topic yang dibicarakan, mengemukakan pendapat
mengenai therapi aktivitas kelompok yang dilakukan

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum:
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok maupun
dimasyarakat natinya secara bertahap
2. Tujuan Khusus:
a. Klien dapat membina hubungan trapeutik dengan perawat, klien
dapaat mengenal penyebab isolasi social, mengenal mamfaat
berintraksi, dan tahu cara berintraksi dengan orang lain
b. Klien mampu berintraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang
pertama yaitu perawat)
c. Klien mampu berintraksi dengan orang kedua secara bertahap (teman
perawat/perawat 2)
d. Klien mampu berintraksi dengan orang ketiga secara bertahap (teman
satu ruangan dengan klien)
e. Klien mampu berintraksi dengan masyarakat banyak secara bertahap.

1.3 Karakteristik Pasien


Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka karakteristik
klien yang dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien dengan
masalah keperawatan seperti isolasi social : menarik diri, resiko mencederai
diri sendiri, orang lain dan lingkungan, perilaku kekerasan, defisit perawatan
diri,
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Menarik Diri
1. Pengertian
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain
(Rawlins,20133). Terjadinya perilaku menarik diri dipengaruhi oleh
faktor predisposisi dan stressor presipitasi. Faktor perkembangan dan
sosial budaya merupakan faktor predispoisi terjadinya perilaku menarik
diri. Kegagalan perkembangan dapat mengakibatkan individu tidak
percaya diri, tidak percaya orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus
asa terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain,
tidak mampu merumuskan keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan
menimbulkan perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain,
menghindar dari orang lain, lebih menyukai berdiam diri sendiri, kegiatan
sehari-hari hampir terabaikan.
2. Gejala Klinis
Adapun gejalanya menurut (Budi Anna Keliat, 1998) antara lain sebagai
berikut:
a. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
b. Menghindar dari orang lain (menyendiri)
c. Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap
dengan klien lain/perawat
d. Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk
e. Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas
f. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan
percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap
g. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari
3. Penyebab dari Menarik Diri
Salah satu penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah. Harga
diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana
gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif
terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai
keinginan.
4. Akibat dari Menarik Diri
Klien dengan perilaku menarik diri dapat berakita adanya terjadinya
resiko perubahan sensori persepsi (halusinasi). Halusinasi ini merupakan
salah satu orientasi realitas yang maladaptive, dimana halusinasi adalah
persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya
klien menginterprestasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus/
rangsangan eksternal.
5. Pohon Masalah
Halusinasi

Isolasi sosial : menarik diri CORE PROBLEM

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

Koping individu inefektif

B. Terapi aktivitas kelompok


1. Pengertian
Menurut Direktorat kesehatan jiwa terapi kelompok adalah
psikoterapi yang dilakukan pada sekelompok klien bersama-sama dengan
jalan berdiskusi satu sama lain dipiampin oleh seorang terapis atau
petugas kesehatan jiwa yang terlatih.

2. Tujuan
a. Tujuan umum klien dapat meningkatkan hubungan sosialnya dalam
kelompok secara bertahap.
b. Tujuan khusus
a) Klien mampu memperkenalkan diri
b) Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c) Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan
topik percakapan;
e) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi
pada orang lain;
f) Klien mampu bekerja sama dengan permainan sosialisasi
kelompok;
g) Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan
TAKS yang telah dilakukan.
3. Aktivitas dan Indikasi
Aktivitas TAKS dilakukan tuju sesi yang melatih kemampuan sosialisasi
klien. Klien yang mempunyai indikasi TAKS adalah klien dengan gangguan
hubungan sosial berikut.
a. Klien menarik diri yang telah mulai melakukan
interaksi interpersonal.
b. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan
stimulus.

C. Pengorganisasian
a. Pelaksanaan
Jenis TAK Sesi Hari Tanggal Waktu Tempat
Sosialisasi 1&2 Rabu 31 Maret 10.00 Ruang
2021 Flamboyan
RSJ Menur

b. Pengorganisasian
Jenis TAK Sesi Leader Co Leader Fasilitator Observer
sosialisasi Aliyfia Syahadah
Novia Alfayu Putri Alfayu
I Faizzatur Putri
Alfayu Putri
Ike Ike
II Nur Azizah Kamilatul Kamilatul
NO NAMA PASIEN MASALAH RUANGAN
KEPERAWATAN

1 Ny.P ISOLASI SOSIAL FLAMBOYAN


2 Ny.S ISOLASI SOSIAL FLAMBOYAN
3 Ny.H ISOLASI SOSIAL FLAMBOYAN
4 Ny.A ISOLASI SOSIAL FLAMBOYAN
5 Ny.I ISOLASI SOSIAL FLAMBOYAN
6 Ny.D ISOLASI SOSIAL FLAMBOYAN

c. Persiapan lingkungan
• Ventilasi baik
• Penerangan cukup
• Suasanan tenang
• Pengaturan posisi tempat duduk
d.Peran dan fungsi terapis
1.Leader
• Pemimpin jalannya therapy aktifitas kelompok
• Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya therapy
• Menyampaikan materi sesuai tujuan TAk
• Memimpin diskusi kelompok
2.Co. leader Tugas:
• Membuka acara
• Mendampingi leader
• Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
• Menyerahkan kembali posisi kepada leader
• Menutup acara diskusi
3.Fasilitator Tugas
• Ikut serta dalam kegiatan kelompok
• Memberikan stimulasi dan motivator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikuti jalannya therapy
4.Observer
Tugas
• Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia)
• Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan.

e.Setting

K F K Keterangan :
K K
F
F L : Leader

K  Co : Co Leader
K
F : Fasilitator
K
K
O : Observer
K
K K : Klien
K
K  OBS : Observasator

K K Petunjuk :

K C K
L OBS Klien duduk melingkar
bersama perawat
BAB III PROSES PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
SOSIALISASI (TAKS)

A. SESI 1(Kemampuan Memperkenalkan Diri)


1. Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan Nama lengkap,
nama panggil, asal dan hobi

2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
3.Alat
a. Mp3
b. speaker
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan klien
4.Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Bermain peran/stimulasi Langkah Kegiatan

2. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu isolasi sosial;menarik diri
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
3. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak :
- Waktu : 15 menit
- Tempat : Ruang Flamboyan RSJ Menur
- Topik : Cara memperkenalkan diri kepada orang lain
4. Tahap Kerja
a. Jelaskan kegiatan yaitu musik pada musik recorderakan dihidupkan
serta bola diedarkan dan pada saat musik dimatikan maka anggota
kelompok yang memegang bola memperkenalkan dirinya
b. Nyalakan pemutar musik lalu edarkan bola tenis berlawanan dengan
arah jarum jam
c. Pada saat musik dimatikan anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan salam, nama lengkap, nama
panggilan hobi dan asal dimulai oleh perawat sebagai contoh
d. Tulis nama panggilan pada kertastempel atau dipakai
e. Ulangi b c dan d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
5. Tahap terminasi.
a. Evaluasi
- Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
- Menganjurkan setiap anggota kelompok melatih memperkenalkan
diri pada orang lain dikehidupan sehari-hari
- Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan harian
klien.
c. Kontrak yang akan datang.
- Waktu : 15 Menit
- Tempat : Ruang Flamboyan RSJ Menur
- Topik : Berkenalan dengan anggota kelompok
B. SESI 2 (Kemampuan Berkenalan)
1. Tujuan
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :
a. memperkenalkan diri dengan menyebut nama lengkap, nama
panggil, asal dan hobi.
b. Menanyakan diri anggota kelompok lain nama lengkap, nama
panggil, asal dan hobi.
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Mp3
b. Speaker
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan klien
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Bermain pera /stimulas Langkah Kegiatan

1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 1 TAKS
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak :
- Waktu : 15 menit
- Tempat : Ruang Flamboyan RSJ Menur
- Topik : Berkenalan dengan anggota kelompok
3. Fase Kerja
a. Tempelkan label nama masing – masing klien
b. Evaluasi kemampuan yang lalu dan tugas untuk berkenalan dengan
orang lain

c. Nyalakan pemutar musik


d. Edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam
e. Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
tennis mendapat giliran untuk memperkenalkan klien yang berada
disebelah kanan pada kelompok, yaitu : salam, nama lengkap, nama
panggilan yang disenangi, asal, dan hobi. Dimulai oleh terapist
sebagai contoh.
f. Ulangi nomor 3 sampai 5 sampai semua anggota mendapat giliran
g. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
4. Fase Terminasi
a.Evaluasi :
- Leader TAK mengeksplorasikan perasaan anggota kelompok
setelah memperkenalkan diri. Contoh : “Bagaimana perasaannya
setelah mengikuti kegiatan hari ini?”
- Leader TAK memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
- Leader TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba
mengenalkan diri pada orang lain dalam kehidupan sehari –
harinya.
b.Kontrak yang akan datang :
- Waktu : 15 Menit
- Tempat : Ruang Flamboyan RSJ Menur
- Topik : Kemampuan bercakap -cakap dengan anggota kelompok
c.Hasil yang diharapkan :
75% anggota kelompok mampu :
- Mengenal satu orang klien lain dengan cara : memberi salam,nama
lengkap,nama panggilan, asal dan hobi.
- Memperkenalkan satu orang klien kepada kelompok dengan cara :
menyebutkan nama lengkapnya, nama panggilan, asal dan hobi
NAMA-NAMA KLIEN YANG BERSEDIA MENGIKUTI (TAKS)
ADALAH :
NO NAMA PASIEN MASAALAH RUANGAN
KEPERAWATAN

1 FLAMBOYAN
2 FLAMBOYAN
3 FLAMBOYAN
4 FLAMBOYAN
5 FLAMBOYAN
6 FLAMBOYAN
FORM EVALUASI SESI 1 KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI

a.Kemampuan Verbal

NO Aspek yang dinilai Nama


klien

1. Menyebutkan nama lengkap


2. Menyebutkan nama panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
Jumlah
b.Kemampuan Nonverbal
Nama klien
NO Aspek yang dinilai

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
Jumlah

Petunjuk:

1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.

2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda


jika ditemukan pada klien atau tanda jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau klien mampu,
dan jika nilai 0, 1, atau 2 klien belum mampu.

Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti Sesi 1 TAKS,
klien mampu memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat
jadwal).
FORM EVALUASI SESI 2 KEMAMPUAN BERKENALAN

a.Kemampuan Verbal
Nama klien
NO Aspek yang dinilai

1. Menyebutkan nama lengkap


2. Menyebutkan nama panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
5. Menanyakan nama lengkap
6. Menanyakan nama panggilan
7. Menanyakan asal
8. Menanyakan hobi
Jumlah

b.Kemampuan Nonverbal
Nama
NO Aspek yang dinilai klien

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengikuti Kegiatan dari awal sampai
akhir
Jumla
h

Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda jika ditemukan pada
klien atau tanda jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan.
4. Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6; disebut belum mampu
jika mendapat nilai ≤ 5.
5. Kemampuan nonverbal disebut mampu jika mendapat nilai 3 atau 4; disebut belum
mampu jika mendapat nilai ≤ 2.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang klien miliki ketika TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal dan 3 untuk nonverbal,
catatan keperawatan adalah: Klien mengikuti TAKS Sesi 2, klien mampu berkenalan
secara verbal dan nonverbal, anjurkan klien berkenalan dengan klien lain, buatjadwal

Anda mungkin juga menyukai