Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

JIWA MENARIK DIRI


1. Devi Nurul Hidayah
2. Edi Saputro
3. Musyarofah
4. Sofa Adie Quryani
5. Tri Mukti Nur

Faidah

Definisi
Menarik diri adalah suatu sikap di mana
individu menghindar diri dari interaksi
dengan orang lain. Individu merasa bahwa
ia kehilangan hubungan akrab dan tidak
mempunyai kesempatan untuk membagi
perasaan, pikiran, prestasi, atau
kegagalan(Nita,2009).

Penyebab
Penyebab dari menarik diri adalah harga diri
rendah.

Tanda Gejala
Penampilan diri kurang
Merasa malu atau bersalah (mengkritik/

menyalahkan diri sendiri).


Mudah panik dan tiba-tiba marah.
Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul.
Menghindar dari orang lain, klien memutuskan
percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
Tidak peduli lingkungan
Putus asa
Merasa sendiri, tidak ada dorongan, kurang
percaya diri.

Akibat
Klien dengan perilaku menarik diri dapat
berakibat adanya terjadinya resiko
perubahan sensori persepsi (halusinasi).

Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Keluhan utama

Keluhan utama yang menyebabkan pasien


dibawa ke rumah sakit biasanya akibat
adanya kemunduran kemauan dan
kedangkalan emosi.
3. Riwayat penyakit sekarang
Berisi tentang deskripsi dan perasaan
pasien tentang penyakitnya (masalahnya),
kronologis gejala-gejala dan
penatalaksanaannya.

4. Riwayat keluarga

Mengenai siapa yang tinggal serumah,


pasien harus menggambarkan mereka dan
hubungannya dengan mereka. Dan juga
berisi penjelasan silsilah keluarga pasien
dan peranannya di dalam keluarga.
5. Riwayat medis
Mengenai masalah medis saat ini dan
dahulu serta penatalaksanaannya.

6. Faktor predisposisi
.Faktor perkembangan
.Faktor biologis
.Faktor sosiokultural
7. Faktor presipitasi
.Stresor sosiokultural
.Stresor psikologis

8. Penilaian stresor
.Respon kognitif: Lebih baik menyendiri

daripada berinteraksi dengan orang lain.


.Respon afektif: Merasa malu, acuh terhadap
lingkungan sekitar.
.Respon perilaku: Apatis, mengisolasi diri, tidak
merawat dan memperhatikan kebersihan diri.
.Respon sosial: Menolak hubungan dengan
orang lain, komunikasi verbal menurun,
memutuskan percakapan atau pergi jika diajak
berbicara.
.Respon fisiologis: Aktifitas menurun,
pemasukan makan dan minum terganggu.

9. Pengkajian status mental


a. Penampilan
b. Pembicaraan
c. Aktifitas motorik
d. Alam perasaan
e. Afek
f. Interaksi selama wawancara
g. Persepsi
h. Proses fikir
i. Isi fikir
j. Tingkat kesadaran
k. Memori
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
m.Kemampuan penilaian
n. Gaya tilik diri

10.Sumber koping

Keterlibatan dalam hubungan di dalam


keluarga maupun teman, menggunakan
kreatifitas untuk mengekspresikan stress
interpersonal.
11.Mekanisme koping
Mekanisme koping yang sering digunakan
pada klien menarik diri adalahregresi,
represi, dan isolasi.

Pohon Masalah
Resiko perubahan persepsi sensori: Halusinasi

Isolasi sosial: Menarik


diri
Gangguan konsep diri: Harga diri rendah

Diagnosa
Diagnosa keperawatan:
1. Isolasi sosial: menarik diri.
2. Gangguan persepsi sensori: halusinasi.
3. Gangguan konsep diri: harga diri rendah.

SP
Pasien

Keluarga

1.Mengidentifikasi penyebab isolasi


sosial pasien.
2.Mengidentifikasi keuntungan
berinteraksi dengan orang lain.
3.Mengidentifikasi kerugian tidak
berinteraksi dengan orang lain.
4.Melatih pasien berkenalan dengan satu
orang.
5.Membimbing pasien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian
6.Memvalidasi masalah dan latihan
sebelumnya
7.Melatih pasien berkenalan dengan dua
orang atau lebih
8.Membimbing pasien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian
9.Memvalidasi masalah dan latihan
sebelumnya.
10.Melatih pasien berinteraksi dalam
kelompok.
11.Membimbing pasien memasukkan ke

1.Mendiskusikan masalah yang


dirasakan keluarga dalam
merawat pasien .
2.Menjelaskan pengertian,
tanda dan gejala isolasi sosial
yang dialami pasien beserta
proses terjadinya.
3.Menjelaskan cara cara
merawat pasien isolasi sosial .
4.Melatih keluarga
mempraktikan cara merawat
klien dengan isolasi sosial.
5.Melatih keluarga
mempraktikan cara merawat
langsung kepada klien isolasi
sosial.
6.Membantu keluarga membuat
jadwal aktifitas di rumah
termasuk minum obat.

Intervensi
Diagnosa 1: Isolasi sosial: menarik diri.
Tujuan Umum: Klien dapat berinteraksi dengan
orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi
Tujuan Khusus:
1)Klien dapat membina hubungan saling percaya.
.Bina hubungan saling percaya dengan
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik.
2) Klien dapat menyebutkan penyebab menarik
diri.
.Beri kesempatan kepada klien untuk
mengungkapkan perasaan penyebab menarik
diri atau mau bergaul.

Diagnosa 2: Gangguan persepsi sensori:


halusinasi.
Tujuan umum: klien tidak mencederai diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.
Tujuan khusus:
1) Klien dapat membina hubungan saling
percaya dasar untuk kelancaran hubungan
interaksi selanjutnya.
.Bina hubungan saling percaya dengan
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik.
2)Klien dapat mengontrol halusinasinya
.Identifikasi bersama klien cara tindakan
yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur,
marah, menyibukkan diri dll)

Diagnosa 3: Gangguan konsep diri: harga diri


rendah.
Tujuan Umum: Klien dapat berhubungan dengan
orang lain secara optimal.
Tujuan khusus :
1) Klien dapat membina hubungan saling
percaya.
.Bina hubungan saling percaya dengan
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik.
2)Klien dapat (menetapkan) merencanakan
kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
.Rencanakan bersama klien aktivitas yang
dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan

Evaluasi
1. Pasien dapat menggunakan koping yang

efektif dalam menyelesaikan masalah


2. Harga diri pasien meningkat
3. Pasien dapat melakukan interpersonal
dengan orang lain
4. Pasien dapat melakukan kegiatan mandiri
5. Persiapan berinisiatif untuk
berkomunikasi/melakukan komunikasi
secara verbal.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai