Disusun Oleh :
NASRUDIN
NIM : 21317086
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
IDENTITAS KLIEN :
Nama : Tn I R (L)
Umur : 51 Thn
Status Perkawinan : menikah
Agama : islam
Suku Bangsa : indonesia
Pendidikan : SI
Alamat : Administrasi Negara I Rt 001/007 Jakarta Barat
Sumber Informasi : Pasien
ALASAN MASUK RS :
Nyeri angkle kanan post jatuh dari tangga 1 hri yang lalu, akan menjalani oprasi di bagian
kaki kanan
PEMERIKSAAN FISIK :
1. Tanda Vital : TD :156/92 N :96 S :36 P :20
2. Ukur : TB : BB :
3. Keluhan fisik ( √ ) ya ( ) tidak
Jelaskan : sakit di bagian kaki kanan
PSIKOSOSIAL :
1. Konsep diri :
a. Gambaran diri :
Pasien mengatakan sangat bersyukur karena sudah diberikan tubuh yang lengkap
tanpa ada yang kurang sedikit pun
b. Identitas diri :
Pasien mengatakan status dan posisi pasien adalah sebagai kepala rumah tangga
didalam keluarganya. Pasien mengatakan senang telah menjadi ayah yang bisa
mengayomi anak-anak dan istrinya
c. Peran :
Pasien mengatakan tugas yang diemban sebagai seorang ayah yaitu bertanggung
jawab terhadap anak dan istrinya. Sejauh ini pasien mengatakan mampu dalam
menjalankan peran sebagai seorang kepala keluarga.
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan harapan terhadap penyakitnya ini agar cepat dilakukan operasi dan
cepat sembuh, serta agar keluarga tetap mensupport pasien
e. Harga diri :
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik keluarga inti maupun keluarga
besarnya sangat harmonis. Dilingkungan pekerjaan pasien sering mendapatkan pujian
dari rekan-rekan kerjanya
Masalah Keperawatan :-
2. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Pasien mengatakan keluarganya merupakan orang-
orang yang berarti dalam kehidupannya. Pasien juga mengatakan tempat untuk bicara
biasanya pada istri
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Pasien mengatakan ia
sering mengikuti kegiatan yang ada pada lingkungan tempat tinggalnya,
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : dilingkungan rumah
tidah ada masalah, sama tetangga baik-baik saja.
Masalah Keperawatan :
3. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan : Pasien mengatakan keyakinan yang ia peluk adalah
agama islam
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
5. Mekanisme koping
Adaptif : Maladaptif :
( + ) Bicara dengan orang lain ( - ) Minum alkohol
( + ) Mampu menyelesaikan masalah ( - ) Reaksi lambat/berlebih
( - ) Tekhnik relaksasi ( - ) Bekerja berlebihan
( - ) Aktivitas konstruktif ( - ) Menghindar
( ) Lain – lain : ……….. ( - ) Mencederai diri
( ) Lain – lain : …………..
Masalah keperawatan :
ASPEK MEDIK :
Diagnosa medik : Fr tertutup malleolus medial dextra, fr tertutup fibula 1/3 distal
Terapi medik : Pembedahan
Diagnose kepeawatan : kecemasan
RESUME :
Pasien datang diantar oleh keluarga dengan Riwayat jatuh dilingkungan rumah sendiri , sakit
di daerah pergelangan kaki kanan rencana pasien akan di rencanakan oprasi terjadwal, dan
pasien merasa cemas akan menghadapi oprasi , ditandai dengan pasien sering bertanya
apakah oprasi seperti ini aman bagi saya, terliat bingung, dan sampai tidak bisa tidur karena
memikirkan oprasinya , khawatir, sulit berkonsentrasi, pasien tampak gelisah. Tanda Vital:
TD :156/92 mmHg N :96 X /mnt S :36 ℃ P :20 X/mnt
Jakarta, ……………………………
Mahasiswa,
( )
Analisa Data
Analisa data asuhan keperawatan pada Tn. I R dengan prioritas masalah Kecemasan
cemas
Rumusan Masalah
1. Ansietas
2. Gangguan pola tidur
3. Nyeri akut
Diagnosa Keperawatan (Prioritas)
1. Ansietas berhubungan dengan rencana oprasi, ditandai dengan pasien tampak gelisah,
mengekspresikan kekhawatiran, gangguan tidur.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akut ditandai dengan, pasien
mengatakan ketidakpuasan tidur, skala nyeri skala 5 klien tampak meringis menahan
nyeri, waktu tidur klien 3-4 jam.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
INTERVENSI
No Diagnosa NOC NIC
.
1. Ansietas v Anxiety self control Anxiety reduction
berhubungan v Anxiety level Gunakan pendekatan
dengan rencana v Coping yang menenangkan
oprasi, ditandai Kriteria hasil: Nyatakan dengan jelas
dengan pasien Klien mampu harapan terhadap
tampak gelisah, mengidentifikasi dan pelaku pasien
mengekspresikan mengungkapkan Jelaskan semua
kekhawatiran, gejala cemas prosedur dan apa
gangguan tidur Mengidentifikasi, yang dirasakan selama
mengungkapkan dan prosedur
menunjukkan teknik Pahami prespektif
untuk mengontrol pasien terhadap
cemas situasi stress
Vital sign dalam batas Temani pasien untuk
normal memberikan
Postur tubuh, keamanan dan
ekspresi wajah, mengurangi rasa takut
bahasa tubuh dan Dengarkan dengan
tingkat aktivitas penuh perhatian
menunjukkan Identifikasi tingkat
berkurangnya kecemasan
kecemasan Bantu pasien
mengenal situasi yang
enimbulkan
kecemasan
Dorong pasien untuk
mengungkapkan
perasaan, ketakutan,
persepsi
Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
Berikan obat untuk
mengurangi
kecemasan
4. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Strategi Pelaksanaan
Ansietas SP II p SP II k
1. Validasi masalah dan 1. Melatih keluarga
latihan sebelumnya. mempraktekkan cara
2. Latih koping: merawat pasien cemas
beraktivitas. sedang.
3. Membimbing 2. Melatih keluarga
memasukkan dalam melakukan cara merawat
jadwal kegiatan. langsung pasien cemas
sedang.
SP III p SP III k
1. Validasi masalah dan 1. Membantu keluarga
latihan sebelumnya. membuat jadual aktivitas
2. Latih koping: olah raga. di rumah termasuk minum
obat
3. Membimbing
memasukkan dalam 2. Mendiskusikan
jadwal kegiatan. sumber rujukan yang bisa
dijangkau oleh keluarga
2. Strategi Pelaksanaan
SP 1 : Membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal ansietas, dan
membantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan cemas
Fase Orientasi:
“Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya nasrudin, panggil saya anas, saya perawat yang akan merawat
bapak hari ini dari jam 7 .00 samapai jam 14.00. “Nama bapak siapa, suka dipanggial apa?” “Bagaimana
perasaan bapak hari ini? Oh, jadi bapak merasa tidak nyaman?”, “Baiklah pak, kita akan berbincang-bincang
tentang perasaan yang bapak rasakan. “Berapa lama kita bincang-bincang? “Bagaimana kalau 20
menit”.”Dimana tempatnya pak? Bagaimana kalau disini saja?”
Fase Kerja:
“Apa yang bapak rasakan?, “Bagaimana perasaan itu bisa muncul?”. “Apa yang bapak
lakukan jka perasaan itu cemas itu muncul?”. “Oh, jadi banyak bicara jika perasaan cemas dan tidak nyaman
itu muncul”.”Ada peristiwa apa sebelum ansietas itu muncul? “Atau adakah hal-hal yang bapak pikirkan
sebelumnya?”
“Jadi bapak akan merasa cemas kareana mau oprasi. Bisa kita diskusikan apa yang membuat bapak jadi
cemas
“Apakah sebelumnya bapak pernah oprasi atau dirawat?
Fase Terminasi:
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bincang-bincang?”, “Coba bapak sebutkan lagi apa yang membuat
Bapak cemas?” apa perubahan yang bapak rasakan dengan kondisi kecemasan,”. besok lagi saya akan datang
untuk mengajarkan latihan relaksasi, jam 10.00 tempatnya disini ya Pak, Sekarang saya pamit dulu
Assalamualaikum Wr Wb.”
Fase Orientasi:
“Assalamualaikum Pak , bagaimana perasaan bapak hari ini?’ Apakah bapak sudah melatih cara mengalihkan
situasi untuk menghilangkan kecemasan Bapak?’, “Sesuai janji kita kemarin, hari ini saya datang kembali
untuk mendiskusikan tentang latihan relaksasi dengan tehnik tarik napas dalam.” Berapa lama kita akan
berlatih pak? “Bagaimana jika 20 menit?” Dimana kita diskusi? “Bagaimana jika di halaman samping?”
Fase Kerja:
Pak, kemarin waktu kita diskusi bapak mengatakan bahwa saat cemas rasanya tidak karuhan, baik fikiran
maupun fisik, Nah, latihan relaksasi ini bermanfaat untuk membuat fisik bapak relak atau santai. Dalam latihan
ini bapak harus memusatkan pikiran dan perhatian bapak pada pernapasan, gerakan mengembang dan
mengempisnya otot dada bapak saat bernapas . Bisa kita mulai pak?” Sekarang bapak silahkan duduk tegap
seperti saya. Pertama-tama: bapak tarik napas perlahan-lahan, dalam hitungan satu, bapak pikirkan bahwa
adara memasuki bagian bawah paru-paru bapak, pada hitungan dua bapak bayangkan udara mengisi bagian
tengah paru-paru bapak dan pada hitungan tiga bapak bayangkan seluruh paru-paru bapak sudah terisi
dengan udara, setelah itu tahan napas dalam hitungan tiga setelah itu bapak hembuskan udara melalui mulut
dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah, sekarang bapak lihat saya mempraktekkanya. “Sekarang coba
bapak praktekkan! “Wah, bagus sekali bapak sudah mampu melakukannya. “ Bapak bisa latih kembali
relaksasi nafas dalam.
Fase teminasi:
“bagaimana perasaan bapak setelah latihan tarik napas dalam ini?” Coba bapak ulangi satu kali lagi”” Bagus
sekali.” Setiap kali bapak mulai merasa cemas, bapak bisa langsung praktekkan cara ini. “besok saya akan
datang lagi untuk mengajarkan latihan yang lain yaitu dengan mengendurkan dan mengencangkan seluruh otot
bapak. Seperti biasa pak Jam 10.00 WIB. Assalamualaikum Pak .