Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

DISUSUN OLEH :

KURNIA FADILA
18190000042

PROGAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
2020
A. LATAR BELAKANG
TAK stimulasi persepsi sensori halusinasi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan/atau
kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat
berupa kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian masalah (Budi Anna
Keliat dan Akemat, 2010).  
Setiap peserta membutuhkan terapi aktivitas kelompok,dimana aktivitas
ini memungkinkan peserta agar berorientasi dengan orang lain dan mengenal
lingkungan di sekitar mereka. Dimana pengertian kelompok itu sendiri adalah
kumpulan individu yang lain,saling tergantung dan memiliki norma yang sama.
(stuart dan laraia,2013).
Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang
dialami oleh klien gangguan jiwa. Klien merasakan sensasi berupa suara,
pengecapan, penglihaan, perabaan, atau penghidupan tanpa disertai dengan
stimulus nyata. (Budi Anna Keliat, 2011).
Halusinasi merupakan persepsi yang salah (seperti tanpa stimulus
eksternal) atau persepsi sensori yang tidak sesuai dengan realitas(kenyataan)
seperti melihat bayangan atau suara-suara yang sebenarnya tidak pernah ada.
Pencerapan tanpa adanya rangsangan apapun oleh panca indra, dimana orang
tersebut sadar dan dalam keadaan terjaga yang disebabkan oleh psikotik,
gangguan fungsional, histerik atau organic, (Wijayaningsih, 2015).

B.TUJUAN 
Menurut Budi anna keliat (2010), tujuan TAK sebagai berikut
1.Tujuan umum
klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
disebabkan oleh paparan stimulus kepadanya.
2.Tujuan khusus 
 Pasien bisa mengontrol halusinasi dengan meminum obat 

C. SETTING
Gambar setting tempat

L CL

K K

K K

F F

K K

K O K
Keterangan Gambar

L F O
: : Leader : Fasilitator :Observer

: Co-Leader K : Klien
C
L
D. PEMBAGIAN TUGAS 
1.Peran Leader 
 Memimpin jalannya kegiatan TAK
 Menyampaikan tujuan serta waktu permainan pada klien
 Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan pada klien
 Memberi respon atau tanggapan yang sesuai dengan perilaku pasien
 Meminta respon dari klien atas permainan yang sudah dilakukan
 Memberi reinforcement positif pada klien
 Menyimpulkan kegiatan yang sudah dilaksanakan 
2.Peran Co-Leader
 Membantu tugas leader
 Menyampaikan informasi dari fasilitator ke-leader
 Mengingatkan leader tentang kegiatan yang akan dilakukan
 Menjadi contoh kegiatan bersama dengan leader
3.Peran Observer
 Mengobservasi jalannya acara
 Mencatat jumlah pasien yang hadir 
 Mencatat perilaku verbal dan non-verbal selama kegiatan sedang
berlangsung
 Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan oleh klien
 Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas kelompok(TAK)
 Membuat laporan hasil kegiatan
4.Peran Fasilitator
 Memfasilitasi jalannya kegiatan 
 Memfasilitasi klien yang kurang aktif
 Mampu memotivasi pasien untuk kesuksesan kegiatan 
 Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar
kelompok 
5.Peran Pasien Kriteria Pasien
 Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi
 Klien dengan gangguan stimulasi persepsi sensori halusinasi sudah bisa
berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
 Klien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap aktivitas.
 Klien tidak membahayakan diri dan orang lain.
 Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya.
 Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik.   

E. AKTIVITAS DAN INDIKASI TAK STIMULASI PERSEPSI


Aktivitas TAK stimulasi persepsi halusinasi dilakukan dengan lima sesi
yang melatih kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi antara lain sebagai
berikut :
1. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.

5. TAK Stimulasi Persepsi Mengontrol Halusinasi


 SESI V: Cara Minum Obat yang Benar
a.Tujuan 
 Klien dapat mengetahui jenis – jenis obat yang harus diminumnya.
 Klien mengetahui perlunya minum obat secara teratur.
 Klien mengetahui 5 benar minum obat.
 Klien mengetahui akibat jika putus obat.
b.Setting
 Klien duduk melingkar.
 Kelompok berada diruang yang tenang dan nyaman. 
c.Alat
 Contoh obat – obatan.
 Spidol white board.
 White board.
d.Metode
 Diskusi.
 Tanya jawab.
 Simulasi.
e.Langkah – langkah 
1)Persiapan
 Terapis mempersiapkan alat dan tempat.
 Terapis membuat kontrak dengan klien.
2)Orientasi
 Salam terapeutik
terapis mengucapkan salam kepada klien.
 Evaluasi / validasi
Terapis menanyakan perasaan klien hari ini, Terapis menanyakan apakah
jadwal aktivitas telah dikerjakan (TL TAK sebelumnya).
 Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan TAK, Terapis menjelaskan aturan main TAK
yaitu :  Klien mengikuti dari awal sampai akhir, Jika klien akan keluar dari
kelompok, harus meminta izin kepada terapis,  Lama waktu TAK 60 menit .
3)Kerja 
 Terapis membagikan contoh obat, sesuai obat yang diberikan kepada
setiap pasien.
 Terapis menjelaskan betapa pentingnya minum obat dengan teratur, sesuai
dengan anjuran.
 Terapis meminta pasien untuk menjelaskan ulang akan pentingnya minum
obat secara bergantian, searah dengan jarum jam, dimulai dari sebelah kiri
terapis.
 Terapis mejelaskan akibat tidak minum obat dengan teratur.
 Terapis meminta pasien menyebutkan secara bergantian akibat tidak
minum obat dengan teratur.
 Terapis menjelaskan 5 benar ketika menggunakan obat: benar obat, benar
pasien, benar dosis, benar waktu, benar cara.
 Terapi meminta pasien menyebutkan jenis obat, dosis setiap obat, cara
penggunaan , pentingnya minum obat teratur, jenis obat-obatan. Secara
berurutan searah dengan jarum jam, dimulai dari sebelah kiri terapis.
 Terapi memberikan pujian serta mengajarkan pasien bertepuk tangan
setiap kali pasien menyebutkan dengan benar. 
4)Terminasi 
 Evaluasi
Menayakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK dan Memberikan
pujian atas keberhasilan kelompok.
 Tindak lanjut
Menganjurkan pasien untuk meminum obat secara teratur dan
Menganjurkan jika ada pertanyaan lain tentang obat, pasien bisa menghubungi
perawat yg saat itu bertugas.
 Kontrak yang akan datang
Terapi menyepakati kegiatan TAK berikutnya dan Terapi menyepakati tempat dan
waktu Tak.

f. Evaluasi dan Dokumentasi

No. Aspek yang dinilai Nama peserta TAK


1. Menyebutkan pentingnya
minum obat secara teratur.
2. Menyebutkan akibat jika
tidak minum obat secara
teratur.
3. Menyebutkan jenis obat

4. Menyebutkan dosis obat

5. Menyebutkan waktu minum


obat
6. Menyebutkan cara minum
obat yang tepat
7. Menyebutkan efek terapi
obat
8. Menyebutkan efek samping
obat
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna dan Akemat. 2010. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas
kelompok. Jakarta: EGC. Proposal TAK Halusinasi 
Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: EGC.
Stuart, GW, Laraia, M.T., 2001, Principle and Practice of Pshychiatric Nursing,
Edisi 7, Mosby, Philadelpia.
Wijayaningsih. 2015. Panduan Lengkap Praktek Klinik Keperawatan Jiwa.
Yogyakarta: Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai