Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TERAPI BERMAIN

MENYUSUN DONAT WARNA-WARNI

DI RUANG BOUGENVILLE RSUP PERSAHABATAN

KELOMPOK 2

Kurnia Fadila 18190000042


Welsa Friska P 18190000047
Helce Sahertian 18190000001
Erin Marlina 18190000041

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
JAKARTA 2020
PROPOSAL TERAPI BERMAIN

MENYUSUN DONAT WARNA-WARNI

A. Latar Belakang

Hospitalisasi adalah masuknya indidu ke rumah sakit sebagai pasien degan

berbagai alasan seperti pemeriksaan diagnostik, prosedur operasi, perawatan medis,

pemberianobat, dan menstabilkan pemantawan kondisi tubuh.

Hospitalisasi anak menjadi suatu pengalaman yang menimbulkan trauma baik

pada anak maupun orang tua sehingga menimbulkan reaksi tertentu yang akan sangat

berdampak pada kerja sama anak dan orang tua selama perawatan anak di rumah

sakit.

Hospitalisasi anak terjadi karena usaha anak untuk beradaptasi dengan

lingkugan asing dan baru sehingga akan menjadi stesor terhadap anak dan keluarga

(orang tua) yang merupakan masalah besar yang menimbulkan ketakutan dan

kecemasan pada anak.Hospitalisasi juga dapat menimbulkan perubahan fisologis dan

psikologis karena ketidak mampuan beradaptasi terhadap perubahan tersebut.

Respon fisiologis yang muncul yaitu palpitasi, perubahan pola napas hang

semakin cepat, dapat menyebakan juga napu makan menurun, gugup, pusing, tremor,

Insomnia, keringat dingin dan wajah memerah. Perubahan perilsku dapat juga terjadi

seperti gelisah, mudah terkejut, menarik diri, tidak sabar, tegang dan waspada

terhadap lingkungan. Hal tersebut menyebabkan ketidaknyamanan serta menggangu

proses penggobatan pada anak.

Hospitalisi juga berdampak pada perkembangan anak salah satunya

perkembangan intelektual. Anak sakit dan di rawat mengalami kecemasan dan


ketakutan. Dampak jangKa pe dem dari kecemasan dan ketakutan yang tidak di

tangani menyebabkan anak menolak terhadap tindakan perasatan dan pengobatan,

pengaruh lama hari rawat memperberat kondisi anak dan bahkan dapat menyebabkan

kematian pada anak.

Dampak janka panjang dari anak sakkt yang tidak di tanggani segera akan

menyebabkan kesuligan dan menyebabkan kesjlktan yang buruk, gangguan bahasa,

menurunnya gangguan intelektual dan sosial serta fungsi imun.

Anak belum mampu menerima dan mempersepsikan pengalaman baru dan

lingkungan sehingga kecemasan hospitalisasi akan semakin tinggi. Anak usiw infant ,

toddler, dan pra sekolah lebih mungkin mengalami stres akibat perpisahan akibat

kognitif anak yang terbatas untuk mengalami hospitalisasi.

Bermain merupaksn kegiatan d3ngsn tujuan bersenang senang yng

memungkinkan anak melepaskan rasa frustasi untukmengatasi stres dan dan tantangan

yang terjadii serta berkomunikasi dengan orang lain.

Terapi bermain merupakan kegiatan mengatasi masalah emosi dan prilaku

anak karena responsi terhadap kebutuhan unik dan beragam dalam perkembangan

anak. Terapi bermain di berikan untuk menghadapi, mengenal lingkungan, belajar

mengenai perawatan, dan prosedur dilakuan, serta staf rumah sakit yang ada.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan terapi bermain: Melatih koordinasi motorik halus anak yang

berhubungan dengan mata dan menghubungkanmata demgan otot kecil tubuh.

2. Tujuan Khusus

 Melatih koordinasi mata dan tangan

 Berkembangnya kognitifnya
 Anak dapat menusun donat warna-warni

 Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan lingkungan

 Menunjang unsur psikologis fisik/ sosial komunikasi

C. Sasaran

Anak usia 10 bulan hingga 2 tahun.

D. Prinsip Bermain menurut Teori dan Aplikasi saat TAB

 Prinsip Bermain menurut Teori

 Terapi bermain Aktif: anak banyak mengunakan energi untuk bermain

dan adanya inisIatif dari anak sendiri untuk bermain, contoh: Bermaon

sepak bola.

 Terapi bermain pasif: saat bermain energi yang dikeluarkan sedikit,

anak tidak perlu melakukan aktifitas hanya melihat contohmelihat

suport setelah diberikan peragaan.

 Aplikasi Saat TAB

Anak mampu menyusun donat warna warni dari yang terbesar ke yang

terkecil.

E. Deskripsi Permaian saat di Aplikasikan

 Permainan yang dilakukan adalah menyusun donat warna-warni, anak di

perkEnalkan demgan permaonan donat warna-warni kemudian leader

memimpin jalannya permainan dengan mengaJatkan anak menyusun donat

warna warni dari yang terkecil ke yang terbesar.

 Mengistruksinkan anakn menyusun donat warna-warni dari yang terkecil ke

yang terbesar.

F. Jenis permainan adakah Modifikasi

Donat warna-warni tidak ada modifikasi.


G. Alat permainan adakah Modifikasi

Donat warna-warni tidak dilakukan modifikasi.

H. Strategi Pelaksanaan Bermain sesuai Rencana

No Tahap Kegiatan Perawat Kegiatan Pasien


1. Pembukan 1. Salam pembukaan 1. Memperhatikan

2. Perkenalan 2. Menjawab salam

3. Mengkomunikasikan

tujuan
2. Aktivitas 1. Menyiapkan permainan 1. Melihat

Bermain 2. Mengajarkan cara 2. Mengikuti

bermain Menysun donat 3. Menyusun donat

3. Meminta respon warna-warni

tanggapan anak

4. Menyusun donat warna-

warni

5. Reinforsment jika anak

mengikuti perintah
3. Evaluasi 1. Mengakhiri permainan 1. Memperhatikan

2. Melakukan evaluasi 2. Menaggapi


4. Penutup 1. Salam penutup 1. Memperhatikan

2. Mengucap salam

I. Setting Tempat

1 2
4
Keterangan:

: Leader
1

2 : Co-Leader

: Observer
3
: Fasilitator
4

: Klien

J. Waktu Pelaksananan

Hari/tanggal: jumat, 06 Maret 2020

Waktu: 10.30 WIB

Lama waktu: 25-30 Menit.

K. Hal-hal yang perlu di Waspadai Saat Bermain

 Anak rewel atau menagis

 Anak beresiko jatuh

 Anak tidak mau bermain atau ketakutan

L. Pengorganisasian

 Leader (Kurnia Fadila)

Tugas:

 Memandu acara permaian


 Memandu jalannya permainan sampai selesai

 Mengarahkan permainan

 Memandu proses permainan

 Co-Leader (Welsa Friska Pattipeluhu)

Tugas:

 Membantu jalannya permainan

 Membantu memberi motivasi kepada peserta bersama leader

 Bersama dengan leader membantu dan memandu menjalankan

permainan.

 Observer (Helce Sahertian)

Tugas:

 Mengawasi jalannya permainan

 Mencatat jalannya permainan dari awal hingga akhir permainan

 Mencatat situasi pemghabat dan pendukung proses permainan.

 Menyusun laporan dari hasil permainan

 Fasilitator (Erlin Marlina)

Tugas:

 Membimbing anak bermain, memberi motivasi dan semagat pada anak

dalam menyusun donat warna-warni.

 Memperhatikan respon anak

 Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan perawatdan keluarga.

M. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

 Sarana di persiapkan pagi hari 1 hari sebelum acara di mulai


 Media disiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan

 Struktur peran sudah di tentukan satu hari sebelum pelaksanaan

 Kontrak dengan keluarga klien atau anak yang akan diberi terapi bermain 1

hari dan pagi hari sebelum pelaksanaan.

2. Evaluasi Proses

 Leader di bantu co-leader memandu terapi bermain dari awal hingga akhir

kegiatan.

 Respons anak baik selama proses bermaian berlangsung

 Anak mau dan dapat menyusun donat warna-warni dengan baik di dampingi

fasilitator.

 Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung.

 Keluarga membantu anak selama proses kegiatan bermain berlangsung

 Kegiatan berjalan lancar sesuai tujuan dengan baik.

 Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai tugas masing-masing

3. Evaluasi Hasil

 Kegiatan bermain tepat waktu pada waktu yang telah di tentukan.

 Anak dapat mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir

 Anak ikut beraktifitas aktif dalam terapi bermain dan dapat menyelesaikan

permainan hingga akhir.


DAFTAR PUSTAKA

Saputro Heri, Fazrin Intan. 2017. Anak Sakit Wajib Bermain di Rumah Sakit, Penerapan

Bermain Terapi Bermain Anak Sakit Prosedur dan Penatalaksanaan. Ponorogo:

Forum Ilmiah Kesehatan (Forikes)

Suparti Yupi. 2004. Buku Ajar Konsep Anak. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai