ISOLASI SOSIAL
A. Pengertian
Tanda dan gejala isolasi sosial meliputi : Kurangspontan, Apatis (acuh tak
acuh terhadap lingkungan), Ekspresi wajah kurang berseri (ekspresisedih),
Afek tumpul, Tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri, Tidak ada
atau kurang terhadap komunikasi verbal, Menolak berhubungan dengan
oranglain, Mengisolasi diri (menyendiri), Kurang sadar dengan lingkungan
sekitarnya, Asupan makan dan minuman terganggu, Aktivitas menurun dan
Rendah diri. (Damanik, Pardede & Manalu. 2020).
Subjektif
1. Perasaan sepi
2. Perasaan tidak aman
3. Perasan bosan dan waktu terasa lambat
4. Ketidakmampun berkonsentrasi
5. Perasaan ditolak
Objektif
1. Banyak diam
2. Tidak mau bicara
3. Menyendiri
4. Tidak mau berinteraksi
5. Tampak sedih
6. Ekspresi datar dan dangkal
7. Kontak mata kurang (Suciati, 2019)
C. Mekanisme Koping
D. Etiologi
1. Predisposisi
a. Aspek Biologis
Sebagian besar faktor predisposisi pada klien yang diberikan
terapi latihan ketrampilan sosial adalah adanya riwayat genetik
yaitu sebanyak 66,7%. Faktor genetik memiliki peran terjadinya
gangguan jiwa pada klien yang menderita skizofrenia
b. Aspek Psikologis
Faktor predisposisi pada aspek psikologis sebagian besar akibat
adanya riwayat kegagalan/kehilangan (77,8%). Pengalaman
kehilangan dan kegagalan akan mempengaruhi respon individu
dalam mengatasi stresornya
c. Aspek sosial budaya
Dimana pada klien kelolaan didapatkan aspek sosial budaya
sebagian besar adalah pendidikan menengah dan sosial ekonomi
rendah masingmasing
2. Presipitasi
E. Penatalaksanaan Medis
1. Terapi Farmakologi
2. Terapi psikososial
Salah satu dampak yang terjadi pada penderita skiofrenia adalah
menjalin hubungan sosial yang sulit. Hal ini dikarenakan skizofrenia
merusak fungsi sosial penderitanya. Untuk mengatasi hal tersebut,
penderita diberikan terapi psikososial yang bertujuan agar dapat kembali
beradaptasi dengan lingkungan sosialnya, mampu merawat diri sendiri,
tidak bergantung pada orang lain.
3. Rehabilitasi
Program rehabilitasi biasanya diberikan di bagian lain rumah sakit jiwa
yang dikhususkan untuk rehabilitasi. Terdapat banyak kegiatan,
diantaranya terapi okupasional yang meliputi kegiatan membuat kerajinan
tangan, melukis, menyanyi, dan lain-lain. Pada umumnya program
rehabilitasi ini berlangsung 3-6 bulan
4. Program intervensi keluarga
Intervensi keluarga mempunyai banyak variasi namun pada umumnya
intervensi yang dilakukan difokuskan pada aspek praktis dari kehidupan
sehari-hari, mendidik anggota keluarga tentang skizofrenia, mengajarkan
bagaimana cara berhubungan dengan cara yang tidak terlalu frontal
terhadap anggota keluarga yang menderita skiofrenia, meningkatkan
komunikasi dalam keluarga, dan memacu pemecahan masalah dan
keterampilan koping yang baik.
POHON MASALAH
MASALAH
Isolasi Sosial
UTAMA
Pertemuan 1
A. Proses keperawatan
1. kondisi klien
a. klien merasa bingung ketika diajak kenalan dengan orang lain
tidak tau mulai dari mana dengan apa yang akan dibicarakan.
b. saat wawancara kontak mata kurang dan klien banyak
menunduk
2. diagnosa keperawatan
isolasi sosial
3. tujuan
a. tujuan umum
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
b. tujuan khusus
- klien dapat membina hubungan saling percaya
- klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan
dengan social dan kerugian
- klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap
- klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan
dengan orang lain.
4. Tindakan keperawatan
a. mengidentifikasi penyebab isolasi social pasien
b. membina hubungan saling percaya
c. berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan dan kerugian
berinteraksi dengan orang lain.
d. mengajarkan klien cara berkenalan dengan orang lain.
e. mengajarkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-
bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian.
B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. fase orientasi
a. salam terapeutik
selamat pagi pak perkenalkan nama saya muhammad imran
ibrahim, saya mahasiswa praktek dari poltekkes kemenkes
makassar prodi keperawatan pare-pare yang bertugas dirunagan
nyiur. Kalau boleh tau nama bapak siapa? Bapak senang
dipanggil siapa?
b. validasi
bagaimana perasaan bapak hari ini ?
c. kontrak
- topik
Baiklah pak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang
tentang perasaan bapak yang bapak rasakan saat ini ?
apakah bapak bersediah ? tujuannya agar bapak dengan
saya dapat saling mengenal sekaligus dapat mengetahui
penyebab menarik diri, dan dapat menegtahui keuntungan
berinteraksi dengan orang lain.
- waktu
Berapa lama bapak mau berbincang-bincang ? bagaiman
kalau 10 menit?
- Tempat
Bapak mau berbincang-bincang dimana ? bagaimana kalau
ditempat ini saja.
2. Fase kerja
Dengan siapa bapak tinggal dirumah ? siapa paling dekat dengan
bapak ? apa yang menyebabkan bapak dekat dengan orang tersebut
? apa yang membuat bapak tidak dekat dengan orang lain ?apakah
keuntungan kita jika mempunyai banyak teman ? jika kerugian kita
tidak mempunyai teman apa? Nah untuk memulainya sekarang
bapak latihan berkenalan dengan saya terlebih dahulu, untuk
berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dahulu nama kita dan
nama panggilan yang kita suka.
Contohnya ?
Nama saya muhammad imran ibrahin, senang di panggil imran.
Selanjutnya bapak menanyakan nama orang yang diajak
berkenalan.
3. fase terminasi
a. evaluasi subjektif dan objektif
bagaimana perasaan bapak setalah kita bercakap-cakap? Nah
sekarang coba ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan
dengan orang lain.
b. rencana tindak lanjut
baiklah bapak, dalam satu hari berapa kali bapak latihan
bercakap-cakap dengan teman ?bagaiman jika dua kali pak ?
jam berapa bapak akan latihan ?
c. kontrak yang akan dating
- topik
Bagaimana jika besok kita berbincang-bincang tantang
pengalaman bapak bercakap-cakap dengan teman yang
baru. Apakah bapak bersedia?
- waktu
Bapak mau jam berapa ? bagaimana kalau jam 14.00?
- tempat
Bagaimana kalau ditempat yang sama ini saja?
STRATEGI PELAKSANAA TINDAKAN KEPERAWATAN
PERTEMUAN 2
A. PROSES KEPERAWATAN
1. kondisi klien
a. klien mengatakan malas berinteraksi
b. kontak mata kurang dan klien banyak menunduk
2. diagnosa keperawatan
isolasi sosial
3. tujuan
a. klien dapat memperaktekkan cara berkenalan dengan orang lain
b. klien menunjukkan keinginan untuk melakukan kegiatan
berbincang-bincang dengan orang lain.
4. Tindakan keperawatan
a. mengevaluasi kegiatan pasien yang berbincang-bincang dengan
orang lain.
b. memberikan kesempatan kepada pasien memperaktekkan cara
berkenalan dengan orang
c. menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan
berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian.
B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase orientasi
a. salam terapeutik
selamat pagi pak, masih ingat dengan saya ?
b. evaluasi / validasi
bagaimana perasaan bapak hari ini ? bagaimana semangatnya
untuk bercakap-cakap dengan teman ? apakah bapak sudah
mulai berkenalan dengan orang lain ? bagaimana perasaan
bapak setelah mulai berkenalan ?
c. kontrak
- topik
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan
latihan bagaimana berkenalan dan bercakap-cakap dengan
2 oranag lain agar bapak semakin banyak teman. Apakah
bapak bersedia ?
- Waktu
Berapa lama bapak mau berbincang-bincang ? bagaimana
kalau 10 menit ?
- Tempat
Bagaimana kalau ditempat ini kita berbincang-bincang?
2. fase kerja
Baiklah hari ini saya datang dengan 2 teman saya yang juga dinas
diruangan nyiur ini, bapak bisa mulai berkenalan. Apakah bapak
masih ingat bagaimana cara berkenalan ? nah silahkan bapak mulai
bercakap-cakap.
3. fase terminasi
a. evaluasi subjektif dan objektif
bagaimana perasaan bapak setelah bisa berkenalan dengan 2
teman saya ? coba bapak peraktekkan kembali bagaimana
caranya berkenalan.
b. rencana tindakan lanjut
bapak ulangi praktek berbincang-bincang yang sudah dipelajari
bersama teman-teman bapak.
c. kontrak yang akan datang
- Topik
Baiklah bapak, bagaimana kalau besok saya akan dampingi
bapak berbincang-bincang dengan bapak, apakah bapak
bersediah ?
- Waktu
Bagaimana kalau besok jam 14.00
- Tempat
Bagaimana kalau ditempat yang sama ini saja ?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PERTEMUAN 3
A. PROSES KEPERAWATAN
1. kondisi klien
2. diagnosa keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
4. tindakan keperawatan
B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. fase orientasi
a. salam terapeutik
b. evaluasi / validasi
bagaimana perasaan bapak hari ini ? bagaimana perasaan bapak setelah bercakap-
cakap dengan teman bapak ? kalau begitu bapak ingin punya banyak teman lagi ?
c. konrak
- Topik
Baiklah sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan latihan bagaimana berkenalan
dan bercakap-cakap dengan 2 orang lain agar bapak semakin banyak teman,
apakah bapak bersediah ?
-Waktu
-Tempat
2. FASE KERJA
Selamat siang, ini ada pasien saya yang ingin berkenalan. Baiklah pak, sekarang
bisa berkenalan dengannya seperti yang bapak lakukan sebelumnya. Ada lagi yang
bapak ingin tanyakan? Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan bapak bisa
sudahi perkenalan ini, lalu bapak bisa buat janji untuk bertemu kembali.
3. FASE TERMINASI
bagaimana perasaan bapak setelah kita berkenalan dengan orang yang tadi ?
dibandingkan sebelumnya, tampak bapak lebih baik saat berkenalan dengan orang
yang tadi. Pertahankan apa yang sudah bapak lakukan tadi.
bapak bisa berkenalan dengan orang lain lagi secara bertahap bagaimana bapak
setujukan.
- topik
Baiklah bapak, bagaimana kalau besok sayan akan mendampingi bapak
berkenalan dan latihan bercakap-cakap saat melakukan kegiatan harian yang lain,
apakah bapak bersedia ?
-waktu
-tempat
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. M( L) Tanggal Pengkajian : 19 - 12 - 2022
53 ? ? ? 57 ?
? ? 33 28 ? ? ?
Keterangan :
?
= laki-laki
= perempuan
= pasien
b. Konsep diri
1) Gambaran diri
Seorang laki-laki 33 tahun, wajah bulat
2) Identitas diri
Pasien anak ke tiga dari tujuh bersaudara, pasien mengatakan
belum menikah
3) Peran
Pasien membantu orang tua mencari nafkah, namun semenjak
di rawat di rsj, pasien tidak memperdulikan perannya.
4) Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan
cepat pulang
5) Harga diri
Pasien merasa sedih karena ia berhenti dari pekerjaan sehingga
pasien merasa tidak berharga karena tidak mampu membantu
orang tuanya
c. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah
orang tuanya
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Pasien mengatakan tidak ikut dalam kegiatan masyarakat yang
ada dilingkungan tempat tinggalnya
3) Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan jarang berinteraksi dengan orang lain,
pasien juga mengatakan enggan memulai pembicaraan dengan
orang lain.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial
d. Spritual
1) Nilai dan keyakinan
Pasien menganut agama islam
2) Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan sebelum masuk RSJ pasien jarang
melakukan shalat 5 waktu. Begitu juga saat masuk RSJ tidak
pernah sholat 5 waktu.
2. DS :
- Pasien mengatakan tidak Harga diri rendah
berharga karena tidak
membantu orang tuanya
DO :
- Kontak mata kurang
- Pasien bicara dengan
suara pelan
3. DS :
- Pasien mengatakan Defisit perawatan diri
jarang mandi
- Pasien jarang menggosok
gigi
DO :
- Kuku pasien panjang dan
kotor
- Mulut dan gigi kurang
bersih
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN GANGGUAN JIWA
NAMA : Tn. M
RUANGAN : NYIUR
NO.RM : 198243
NAMA : Tn. M
RUANGAN : NYIUR
NO RM : 198243
A : SP 1 Tercapai
P : Tingkatan ke SP 2 pada
pertemuan kedua hari rabu,
21/12/2022
21/12/2022 ( SP 2 ) S:
1. Mengevaluasi kegiatan - Pasien mengatakan
pasien berbincang- telah melakukan
bincang dengan orang kegiatan
lain berbincang-bincang
2. Memberikan dengan orang lain
kesempatan kepada - Pasien mengatakan
pasien mempraktekkan senang karena
cara berkenalan dengan dapat berkenalan
orang lain dengan orang lain
3. Menganjurkan pasien O:
memasukkan kegiatan - Pasien mampu
Latihan berbincang- melakukan cara
bincang dengan orang berkenalan dengan
lain dengan kegiatan 1 orang
harian - Pasien bersedia
menambahkan
kegiatan
berbincang-bincang
dengan orang lain
ke dalam kegiatan
hariannya
A : SP 2 Tercapai
P : Dilanjutkan ke SP 3
dipertemuan ketiga hari
kamis, 22/12/2022
22/12/2022 ( SP 3) S:
1. Mengevaluasi kegiatan - Pasien mengatakan
pasien yang telah melakukan
berbincang-bincang kegiatan
dengan orang lain berbincang-bincang
2. Memberikan dengan orang lain
kesempatan kepada - Pasien mengatakan
pasien mempraktekkan senang karena
cara berkenalan dengan dapat berkenalan
2 orang atau lebih dengan orang lain
3. Menganjurkan pasien O:
memasukkan kegiatan - Pasien mampu
latihan berbincang- melakukan cara
bincang dengan orang berkenalan dengan
lain dalam kegiatan 2 orang atau lebih
harian - Pasien bersedia
menambahkan
kegiatan
berbincang-bincang
dengan orang lain
ke dalam kegiatan
hariannya
A : SP 3 Tercapai
P : Terminasi akhir