DAN
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN JIWA
LAPORAN PENDAHULUAN
2. Faktor presipitasi
a. Stresor sosial budaya
b. Stresor psikolog
4. Tanda gejala
a. .Gejala subjektif
1) Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang
lain
2) Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
3) Klien merasa bosan
4) Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
5) Klien merasa tidak berguna
b. Gejala objektif
1) Menjawab pertanyaan dengan singkat, yaitu “ya” atau “tidak”
dengan pelan
2) Respon verbal kurang dan sangat singkat atau tidak ada
3) Berpikir tentang sesuatu menurut pikirannya sendiri
4) Menyendiri dalam ruangan, sering melamun
5) Mondar-mandir atau sikap mematung atau melakukan gerakan
secara berulang-ulang
6) Apatis (kurang acuh terhadap lingkungan)
7) Ekspresi wajah tidak berseri
8) Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri
9) Kontak mata kurang atau tidak ada dan sering menunduk
10) Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya
V. STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan 1 (SP 1)
Pasien :
1. Identifikasi penyebab isolasi sosial, siapa yang serumah, siapa yang dekat, yang
tidak dekat, dan apa sebabnya.
2. Keuntungan punya teman dan bercakap-cakap.
3. Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap.
4. Latih cara bercakap-cakap dengan anggota keluarga dalam 1 kegiatan harian.
5. Masukkan dalam jadwal untuk kegiatan harian.
Keluarga :
Pertemuan 2 (SP 2)
Pasien :
Keluarga :
Pasien :
Keluarga :
Pertemuan 4 ( SP 4)
Pasien :
Keluarga :
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1
DO : pasien nampak terlihat diam dan sambil menjahit pakaian untuk boneka
yang ayahnya jual
2. Diagnosa keperawatan:
Isolasi diri
3. Tujuan khusus:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan
orang lain.
d. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap.
e. Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang
lain.
f. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial.
4. Tindakan keperawatan:
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
c. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang
lain.
d. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang
lain
e. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
f. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE-2
Data objektif : pasien nampak terlihat diam dan sambil menjahit pakaian
untuk boneka yang ayahnya jual
2. Fase Kerja.
Baiklah hari ini saya datang bersama 1 orang ibu perawat yang juga teman praktek,
mba bisa memulai berkenalan. apakah mba masih ingat bagaimana cara
berkenalan? (beri pujian jika pasien masih ingat, jika pasien lupa, bantu pasien
mengingat kembali cara berkenalan) nah silahkan mba mulai (fasilitasi perkenalan
antara pasien dengan perawat lain) wah bagus sekali mba waaupun kenalannya
dengan cara menuliskan nama, selain nama,alamat, hobby apakah ada yang ingin
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
GANGGUAN/ RISIKO GANGGUAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Mey(L/P) Tanggal Dirawat : …………………….
Umur :30 tahun
Pendidikan: SMA
Agama : islam
Status : belum menikah Tanggal Pengkajian : …………….............
Alamat :- Ruang Rawat : …………………….
Pekerjaan :- Sumber Informasi : film
Jenis Kel. : perempuan
No RM :-
ALASAN MASUK
Isolasi mandiri
RIWAYAT TRAUMA
Jelaskan:
Pernah mengalami pemaksaan pemerkosaan ketika pulang dari sekolah
4. Keluhan fisik:
Tidak
√Ya,
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Pasien terlihat dekat dengan ayahnya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Tidak ada
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
pasien tidak percaya diri karena malu untuk membuka diri terhadap orang lain
karena trauma masalalunya.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Menganut agama islam
b. Kegiatan ibadah
Jarang
Diagnosa Keperawatan:tidak ada
2. Kesadaran
Menurun:
√Compos mentis
Sopor
Apatis/sedasi
Subkoma
Somnolensia
Koma
Meninggi
Hipnosa
Gangguan Tidur : ya
Disosiasi: ……………….
Berubah
Gangguan perhatian
Peningkatan :
Hiperkinesia,hiperaktifitas
Gagap
Stereotipi
Gaduh Gelisah Katatonik
Mannarism
Katapleksi
Tik
Ekhopraxia
Command automatism
Grimace
Otomatisma
Negativisme
Reaksi konversi
Tremor
Verbigerasi
Berjalan kaku/rigid
Kompulsif : sebutkan ………………….
Jelaskan : -
6. Persepsi – Sensorik
Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Perabaan
Baik
Ilusi
Ada
√Tidak ada
Depersonalisasi
√Ada
Tidak ada
Derealisasi
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 11
Ada
Tidak ada
Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi
Ada
√Tidak ada
Jelaskan:-
Diagnosa Keperawatan :tidak ada
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Koheren
Inkoheren
Sirkumstansial
Neologisme
Tangensial
Logorea
Kehilangan asosiasi
Bicara lambat
Flight of idea
Bicara cepat
Irrelevansi
Main kata-kata
Blocking
Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
Afasia
Asosiasi bunyi
Lain-lain ……………………
Jelaskan:-
Diagnosa Keperawatan:tidak ada
b. Arus Pikir
Obsesif
Ekstasi
Fantasi
Alienasi
Pikiran Bunuh Diri
Preokupasi
Pikiran Isolasi sosial
Ide yang terkait
Pikiran Rendah diri
Pesimisme
Pikiran magis
Pikiran curiga
Fobia,sebutkan…………..
Waham
Agama
Somatik/hipokondria
Kebesaran
Kejar / curiga
Nihilistik
Dosa
Sisip pikir
Siar piker
Kontrol pikir
Lain lain
Diagnosa Keperawatan :-
Diagnosa Keperawatan :-
9. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari – 1 bulan)
Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)
Amnesia
Paramnesia:
Konfabulasi
Dejavu
Jamaisvu
Fause reconnaissance
hiperamnesia
Jelaskan : -
Diagnosa Keperawatan :-
10. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : -
Diagnosa Keperawatan :-
Diagnosa Keperawatan :-
2. BAB/BAK
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan:tanpa bantuan ranglain
3. Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan tanpa bantuan oranglain
4. Berpakaian/berhias
Bantuan Minimal
Bantuan total
6. Penggunaan obat
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan tanpa bantuan oang lain
7. Pemeliharaan kesehatan
√Ya Tidak
Perawatan Lanjutan
Sistem pendukung
Jelaskan :tidak mampu untuk keluarga rumah, karena rasa takut dan malu pada
orang lain
Diagnosa Keperawatan : harga diri rendah
MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkhohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 14
Aktifitas konstruktif Menghindar
√Olah raga √Menciderai diri
Lain-lain……………. Lain-lain…………..
DO:
Pasien tidak melihat lawan
bicara, kontak mata
kurang.
terlihat melamun dan Pasien
terlihat sering berjalan-
jalan diluar ruangan
kakinya juga sering
terlihat gerak-gerik
walaupun sedang duduk
Malang, 15/04/2021
Perawat yang mengkaji
SP 3
SP 4
NO Tanggal
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx & Jam
2 13 April Data Pasien: S:
2021 DO: Klien: Pasien mengatakan mandi 2x sehari, mengosok gigi 2x sehari
- Saat makan masi berserakan sisa-sisa makanan dimulut dan menyisir rambutnya
- Kuku tampak panjang dan kotor
Keluarga: Keluarga mengatakan Tn.S sudah mau disuruh mandi,
DS:
- Pasien mengatakan mandi 2x sehari makan sudah tidak berantakan
- Pasien mengatakan jarang mengosong gigi dan menyisir rambut O:
Data Keluarga: Pasien: pasien tampak makan dan tidak beserakan lagi, kuku tampak
DO: Keluaraga tampak membantu klien dalam akativitas makan, bersih, rambut pasien tampak rapi
mandi. Keluarga: keluarga tampak banyak membantu pasien dalam
DS: Keluarga mengatakan Tn.p susah untuk disuruh mandi, makan melakukan kegiatan makan, mandi, menyisir rambut.
berantakan meski sudah diajarkan cara makan yang benar
A: Masalah Teratasi
DIAGONOSIS KEPERAWATAN:
Kognitif: Klien paham dan mengerti tentang deficit perawatan diri dan
Defisit perawatan diri
kegiatan untuk merawat dirinya
TINDAKAN KEPERAWATAN:
Pasien:
Afektif: Klien memiliki sikap yang baik dalam melakukan kegiatan
Jam 15.30 Menjelaskan tanda dan gejala, penyebab dan akibat
merawat diri
defisit perawatan diri serta melatih klien merawat diri: mandi
- Mengidentifikasi tanda dan gejala, penyebab dan akibat defisit
Psikomotor: Pasien mau dan melakukan kegiatan-kegiatan untuk
perawatan diri
merawat dirinya
- Menjelaskan cara perawatan diri : mandi (tanyakan alasan tidak
P: Intervensi di hentikan
mau mandi, berapa kali mandi dalam sehari, manfaat mandi,
Klien:
peralatan mandi, cara mandi yang benar)
- Dukung klien untuk mengungkapkan pengalaman yang
- Melatih klien cara perawatan diri: mandi
mendukung pikiran, peraaan dan perilaku positif
Menjelaskan dan melatih klien perawatan kebersihan diri:
Perawat:
berhias