Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN NIFAS


RESUMAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Profesi Ners


Perawatan Departemen Maternitas

YUNITA ANCE LALO


2020611048

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian BBL
1. Pengertian
Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4
minggu dan lahir dari umur kelahiran 37 minggu sampai 42 minggu dengan
berat lahir 2.5000 gram ( Sugiyarti,2000)
Bayi Baru Lahir adalah hasil konsepsi yang baru lahir dari rahim
seorang wanita melalui jalan lahir normal atau dengan alat tertentu sampai
umur satu bulan (FKUI,1999).
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir
akan menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan
atau gangguan (prawiroharjo, S, 2002).
Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan
keperawatan yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses
kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri
kekehidupan ekstra uteri hingga mencapai usia 37-42 minggu dan dengan
berat 2.500-4.000 gram.
2. Ciri-ciri bayi baru lahir (Keilly P, 2002)
Berat Badan 2.500 – 4.000 gram 2)
Panjang Badan 48 – 52 gram 3)
Lingkar dada 30 38 cm 4)
Lingkar kepala 33 -35 cm 5)
GDS 45 g/dl - 130 g/dl 6)
Bunyi jantung dalam menit pertama - tama ± 180 x/menit lalu
menurun 120 - 140 x/menit 7)
Pernafasan pada menit -menit pertama ± 140 x/menit 8)
Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup dan
diliputi vernik caseosa
Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
Kuku agak panjang dan lemas
Genetalia perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora
untuk laki-laki testis sudah menurun
Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
Graps reflek baik, bila diletakan suatu benda diatas tangan bayi akan
menggenggam
Reflek moro sudah baik, urin dan mekoneum akan keluar dalam 24
jam pertama, mekoneum hitam kecoklatan.
3. Perubahan Fisiologi (Sondakh,2017)
1. Perubahan pada sistem pernapasan
Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam 30 detik sesudah
kelahiran. Pernapasan ini timbul sebagai akibat aktivitas normal sistem
saraf pusat dan perifer yangdibantu oleh beberapa rangsangan lainnya.
Frekuensi pernapasan bayi baru lahir berkisar 30-60 kali/menit
2. Perubahan sistem Kardiovaskuler
Dengan berkembangnya paru-paru, pada alveoli akan terjadi peningkatan
tekanan oksigen. Sebaliknya, tekanan karbon dioksida akan mengalami
penurunan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan resistansi
pembuluh darah dari arteri pulmonalis mengalir keparu-paru dan ductus
arteriosus tertutup.
3. Perubahan termoregulasi dan metabolik
Sesaat sesudah lahir, bila bayi dibiarkan dalam suhu ruangan 25 ºC,
maka bayi akan kehilangan panas melalui evaporasi, konveksi, konduksi,
dan radiasi. Suhu lingkungan yang tidak baik akanmenyebabkan bayi
menderita hipotermi dan trauma dingin (cold injury).
4. Perubahan Sistem Neurologis
neurologis bayi secara anatomik atau fisiologis belum berkembang
sempurna. Bayi baru lahir menunjukkan gerakan-gerakan tidak
terkoordinasi, pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang buruk,
mudah terkejut, dan tremor pada ekstremitas.
5. Perubahan Gastrointestinal
Kadar gula darah tali pusat 65mg/100mL akan menurun menjadi
50mg/100 mL dalam waktu 2 jam sesudah lahir, energi tambahan yang
diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari
hasil metabolisme asam lemak sehingga kadargula akan mencapai
120mg/100mL.
6. Perubahan Ginjal
Sebagian besar bayi berkemih dalam 24 jam pertama setelah lahir dan
2-6 kali sehari pada 1-2 hari pertama, setelah itu mereka berkemih 5-20
kali dalam 24 jam.
7. Perubahan Hati
selama periode neontaus,hati memproduksi zat yang essensial untuk
pembekuan darah. Hati juga mengontrol jumlah bilirubin tak
terkonjugasi yang bersirkulasi, pigmen berasal dari hemoglobin dan
dilepaskan bersamaan dengan pemecahan sel-sel darah merah.
8. Perubahan Imun
Bayi baru lahir tidak dapat membatasi organisme penyerang dipintu
masuk. Imaturitas jumlah sistem pelindung secara signifikan
meningkatkan resiko infeksi pada periode bayi baru lahir
4. patofisiogi

Tingkat kematangan fungsi sistem organ neonatus merupakansyarat


untuk dapat beradaptasi dengan kehidupan diluar rahim. Secaraumum bayi
berat badan lahir rendah ini berhubungan dengan usiakehamilan yang belum
cukup bulan atau prematur dan disebabkankarena dismaturitas. Biasanya hal
ini terjadi karena adanya gangguanpertumbuhan bayi sewaktudalam
kandungan yang disebabkan olehfaktor ibu, komplikasi hamil, komplikasi
janin, plasenta yangmenyebabkan suplai makanan ibu ke bayi berkurang.
Faktor lainnyayang menyebabkan bayi berat badan lahir rendah yaitu faktor
genetikatau kromosom, infeksi,kehamilan ganda, perokok, peminum
alkohol,dan sebagainya (Mochtar, 2012).

5. pemantauan bayi baru lahir


Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas
bayi normal atau tidak dan diidentifikasi, masalah kesehatan bayi baru
lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta
tindak lanjut petugas keperawatan
a. 2 jam pertama sesudah kelahiran Hal-hal yang dinilai waktu
pemantauan bayi pada jam pertama sesudah lahir meliputi
Kemampuan menghisap lemah atau kuat
Bayi tampak aktif atau lunglai
BAyi kemeraqhan atau biru
b. Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya
Penolong persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap
ada tidaknya kesehatan yang memerlukan tindak lanjut, seperti :
Gangguan pernapasan
Hipotermia
Infeksi
Cacat bawaan trauma lahir
6. penatalaksaan medis
a. Tes diagnostik
1. Jumlah sel darah putih (SDP) : 18000/mm3 neutrofil meningkat
sampai 23.00024.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila
ada sepsis)
2. Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan
dengan anemia atau hemolisis berlebihan).
3. Hematokrit (Ht) 43-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih
menandakan polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau
hemoragi prenatal/perinatal).
4. Bilirubin total : 6mg/dl pada hari pertama kehidupan, lebih besar
8mg/dl 1-2 hari dan 12mg/dl pada 3-5 hari.
5. Golongan darah dan RH.
b. Terapi
1. Non farmokologi
a. Pengukuran nilai APGAR Score (pada menit pertama dan menit
kelima setelah dilahirkan)
b. Kontrol suhu, suhu rektal sekali kemudian suhu aksila
c. Penimbangan BB setiap hari
d. Jadwal menyusui
e. Higiene dan perawatan tali pusat
2. Farmokologi
a. Suction dan oksigen
b. Vitamin K
c. Perawatan mata (obat mata entromisin 0,5% atau tetrasimin 1%,
perak nitral atau neosporin)
d. Vaksinasi hepatitis B Vaksinasi hepatitis B direkomendasikan
untuk semua bayi. Tempat yang biasa dipakai untuk menyuntikkan
obat ini pada bayi baru lahir adalah muskulus vastus lateralis.
(Bobak, M Irene, 2005)

Pengkajian
1. Aktivitas/Istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi
tampak semi koma saat tidur, meringis atau tersenyum adalah bukti
tidur dengan gerakan mata cepat, tidur sehari rata-rata 20 jam.
2. Pernapasan dan peredaran darah Bayi normal
mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai status
kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran
darah dapat digunakan metode APGAR Score. Namun secara praktis
dapat dilihat dari frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta wajah,
ekstremitas dan seluruh tubuh, frekwensi denyut jantung bayi normal
berkisar antara 120-140 kali/menit (12 jam pertama setelah kelahiran),
dapat berfluktuasi dari 70-100 kali/menit (tidur) sampai 180 kali/menit
(menangis). Pernapasan bayi normal berkisar antara 30-60 kali/menit
warna ekstremitas,wajah dan seluruh tubuh bayi adabb lah
kemerahan. Tekanan darah sistolik bayi baru lahir 78 dan tekanan
diastolik rata-rata 42, tekanan darah berbeda dari hari ke hari selama
bulan pertama kelahiran. Tekanan darah sistolik bayi sering menurun
(sekitar 15 mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir. Menangis
dan bergerak biasanya menyebabkan peningkatan tekanan darah
sistolik.
3. Suhu
Tubuh Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,50C-
370C. Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada
rektal.
4. Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat
dengan sedikit pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan
selangkangan. Kulit biasanya dilapisi dengan zat lemak berwara putih
kekuningan terutama di daerah lipatan dan bahu yang disebut verniks
kaseosa.
5. Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas
Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan
jumlah atau tidak sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung
rambut sampai ujung kaki juga lubang anus (rektal) dan jenis kelamin.
6. Tali Pusat
Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis.
Keadaan tali pusat harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada
kemerahan disekitarnya.
7. Refleks
Beberapa refleks yang terdapat pada bayi :
a. Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yang
mengagetkan akan terjadi refleks lengan dan tangan terbuka.
b. Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangan
dirangsang akan memberi reaksi seperti menggenggam. Plantar
graps, bila telapak kaki dirangsang akan memberi reaksi.
c. Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada
bidang datang atau diangkat akan bergerak seperti berjalan.
d. Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan
menoleh kepalanya ke sisi yang disentuh itu mencari puting
susu.
e. Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu ke
dalam mulut bayi akan membuat gerakan menghisap.
8. Berat Badan
Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan fisiologis.
Namun harus waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan
lahir. Berat badan lahir normal adalah 2500 sampai 4000 gram.
9. Mekonium
Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna
gelap hitam kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar
dalam 24 jam pertama.
10. Antropometri
Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan
atas dan panjang badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar
kepala fronto-occipitalis 34cm,suboksipito-bregmantika 32cm, mento
occipitalis 35cm. Lingkar dada normal 32-34 cm. Lingkar lengan atas
normal 10-11 cm. Panjang badan normal 48-50 cm.
11. Seksualitas
Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atau edema, tanda
vagina/himen dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma) atau rabas
berdarah sedikit mungkin ada. Genetalia pria ; Testis turun, skrotum
tertutup dengan rugae, fimosis biasa terjadi.
Diagnosa yang muncul
1. Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan refleks hisap tidak adekuat.
2. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan adaptasi dengan
lingkungan luar rahim, keterbatasan jumlah lemak.
3. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan
(pemotongan tali pusat), tali pusat masih basah.
4. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan hilangnya
air (IWL), keterbatasan masukan cairan.
5. Kurangnya pengetahuan orangtua berhubungan dengan kurang
terpaparnya informasi
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian kesehatan RI (2016). Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:Kementerian
Kesehatan dan JICA.
Maryanti, dwi, dkk. (2011). Buku Ajaran Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta:
TIM. Muslihatun,
W. F (2010).Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitrayama
Prawirohardjo, Sarwono. (2010). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakrarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Vivian Nanny Lia, Dewi. (2013).Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.Jakarta:
Salemba Medika
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR

Nama Mhs : Yunita Ance Lalo rumah sakit


Nama ayah/ibu : Bayi NY A tanggal pengkajian :11/12/19
Alamat : Pencil, Munggur, jam pengkajian :12.11

Riwayat Kelahiran Yang Lalu


Tahun Keadaan Jenis
No Sex BB lahir Komplikasi Ket.
kelahiran bayi persalinan
1
2
3 2019 Laki- 3500gram normal Tidak ada Sctp semi
laki elektif

Riwayat kehamilan yang lalu :


Status Gravida G2P0A1
Pemeriksaan antenatal : teratur/tidak teratur
Komplikasi antenatal :tidak ada

Riwayat Persalinan :ketiga

BB/TB ibu 165 kg/ 159cm, persalinan di RS

PENGKAJIAN FISIK

Umur belum sejam hari 11-12-2019 Jam12.10 WIB


Berat badan : 3500gr Mulut √0 Simetris
Panjang badan :48cm 0 Palatum mole
Suhu :.36,70C 0 Palatum durum
Lingkar kepala :35cm 0 Gigi
Lingkar dada :33 cm Hidung √0 Lubang hidung
Lingkar perut :tidak terkaji cm 0 Keluaran
0 Pernafasan cuping hidung
KEPALA Leher √0 Pergerakan leher
Bentuk √0 Bulat
Kepala 0 Lain-lain TUBUH
√0 Molding Warna 0 Pink
0 Kaput 0 Pucat
0 Cephalhematom 0 Sianosis
Ubun-ubun Besar √0 Kuning
Kecil Pergerakan √0 Aktif
Sutura 0 Kurang
Posisi Dada √0 Simetris
Mata Bentuk simetris 0 Asimetris
√0 Lubang telinga 0 Retraksi
0 Keluaran 0 Seesaw
Jantung paru-paru √0 Normal
Bunyi nafas 0 Ngorok Status Neurologi
0 lain-lain :Normal Refleks √0 Tendon
Pernafasan :135 x/mnt (dinilai semua) 0 Moro
Denyut jantung: x/mnt √0 Rooting
√0 Menghisap
Perut 0 Lember √0 Babinski
0 Kembung √0 Menggenggam
0 Benjolan √0 Menangis
Bising usus …x/mnt √0 Berjalan
Lanugo :bak √0 Tonus leher
Vemix :baik Nutrisi
Jenis makanan √0 ASI
Mekonium :baik 0 PASI
0 Lain-lain
Punggung
Eliminasi
Keadaan punggung √0 Simetris BAB pertama : tgl 11-12-2019 jam 12.15
0 Asimetris BAK pertama : tgl 11-12-2019 jam 12.15
0 Pilonidal dimple
Fleksibilitas tlg punggung 0 Kelainan :tidak
ada

Genetalia
Laki-laki √0 Normal
0 Hypospadius
0 Epispadius
Testis: sudah ada dalam
skrotum, dan terdapatr lubang dibagian tengah
penis.
Perempuan Data Lain Yang Menunjang
Labia minora 0 Menonjol (lab. Psikososial, dll)
0 Tertutup labia mayor
Keluaran :tidak ada
Kelainan : tidak ada
Anus :berlubang

Ekstremitas
Jari tangan 0 Kelainan tidak ada
Jari kaki 0 Kelainan tidak ada
Pergerakan √0 normal Kesimpulan
0 Asimetris
0 Tremor
0 Rotasi paha
Nadi Brachial ………………
Femoral ………………
Garis telapak kaki :baik
Posisi Kaki :baik
Tangan :baik

Ket : *Bayi baru lahir yang dikaji berusia < 24 jam


ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : - Kerusakan integritas Resiko infeksi
- kulit

DO : bayi nampak menangis,kulit memerah


Tidak ada perdarahan pada tali pusat,atau
kemerahan
W

Ds :-

D DO :pasien nampak BAK pertama kali warna Pola asuhan nutrisi


kuning,BAB kehitaman.encer bb Lahir yang cukup untuk Kesiapan peningkatan
: 3500 gram memenuhi kebutuhan nutrisi
 PB Lahir : 48 cm metabolisme yang
 LD lahir : 33 cm cukup pada bayi
 LK Lahir : 35 cm meriksaan Tanda-tanda
vital
 Respirasi : 35 x/menit
 HR : 136 x/menit
 Suhu : 36,7 oC

Diagnosa
1. Resiko infeksi b/d Kerusakan integritas kulit
2. Kesiapan peningkatan nutrisi b/d Pola asuhan nutrisi yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme yang cukup pada bayi
RENCANA KEPERAWATAN

No Tgl / Diagnos Rencana Keperawatan


jam a Tujuan Intervensi Rasional
1 11-12- 1 SKLI SIKI Membantu pasien
2019 untuk melihat dan
Integritas kulit dan Pencegahan infeksi
Jam : jaringan mempertahankan
12.10 Tindakan keadaan tubuh
WIB Setelah dilakukan observasi yang normal
pemeriksaan selama 1x24 Monitor dan gejala infeksi
jam pasien diharapkan lokal dan sistemik
mempertahankan Tepapiutik
Batasi jumlah pengunjung
Elastisitas Berikan perawatan kulit
Kemerahan pada area yang edema
Suhu kulit Cuci tangan sebelum dan
Nekrosis sesudah kontak dengan
Pertumbuhan rambut lingkungan
Perfusi jaringan Pertahankan teknik aseptik
pada pasien beresiko tinggi
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
Anjurkan cara meningkatkan
nutrisi
Anjurkan teknik
meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
imunisasi jika perlu
No Tgl / Diagnos Rencana Keperawatan
jam a Tujuan Intervensi Rasional
1 11-12- 2 SKLI SIKI Membantu dalam
2019 peningkatan
Edukasi nutrisi bayi
Jam : Setelah dilakukan asupan nutrisi
12.10 pemeriksaan selama 1x24 Tindakan pada bayi baru
WIB jam pasien diharapkan observasi lahir
meningkatkan identifikasi kesiapan ibu
atau pengasuh menerima
Berat badan informasi
Panjang badan terapiutik
proses tumbuh sediakan materi dan media
kembangnya pendidikan kesehatan
berikan kesempatan kepaa
ibu atau pengasuh untuk
bertanya
jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
Edukasi
jelaskan tanda-tanda awal
rasa lapar (bayi membuka
mulut,bayi gelisah,mengisap
jari atau
tangan,menggelengkan
lidah)
anjurkan menghindari
pemberian pemanis
anjurkan cara memberi
makanan sesuai usia bayi
anjurkan tetap memberikan
ASI saat bayi sakit
ajarkan cara mengatur
frekuensi makan sesuai usia
bayi
IMPLEMENTASI

Tgl/Jam No.Dx Implementasi Paraf/Nam


a
09.00 2 Pencegahan infeksi Ancelalo
Memonitor dan gejala infeksi lokal dan sistemik
membatasi jumlah pengunjung
mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan lingkungan
menganjurkan teknik meningkatkan asupan cairan
dan nutrisi
Mengkolaborasi pemberian imunisasi

Tgl/Jam No.Dx Implementasi Paraf/Nam


a
10.00 2 Edukasi nutrisi bayi Ancelalo
menjelaskan tanda-tanda awal rasa lapar (bayi
membuka mulut,bayi gelisah,mengisap jari atau
tangan,menggelengkan lidah)
menganjurkan tetap memberikan ASI saat bayi sakit
memberikan kesempatan kepaa ibu atau pengasuh
untuk bertanya
mengajarkan cara mengatur frekuensi makan sesuai
usia bayi
menganjurkan cara memberi makanan sesuai usia
bayi
EVALUASI

Tgl/Ja No Dx Evaluasi Hasil


m
09.00 1 S:-

O : DO : kulit nampak merah,ada bulu-bulu halus


 Warna kuku : putih kemerahan
 Tangis bayi : kuat spontan

A :masalah teratasi

P :hentikan intervensi

Tgl/Ja No Dx Evaluasi Hasil


m
10.00 2 S:-

O:
O :pasien nampak tetap sehat,dan layaknya bayi pada
umumnya normal

A :masalah teratasi

P :hentikan intervensi
RESUME
RENCANA KEPERAWATAN
Nama klien : Ny. K
Dx. Medis : Bendungan ASI Tgl MRS : 08/05/2021

D. Subjektif D. Objektif Masalah keperawatan Intervensi Implementasi Evaluasi

Pasien mengatakan Pasien tampak Deficit pengetahuan Edukasi kesehatan 1.12383 - Mengindentifikasi kesiapan dan S: Pasien mengatakan sudah tau
belum mengetahui bingung, bertanya- berhubungan dengan Tindakan kemampuan menerima informasi cara perawatan payudara dan
cara perawatan tanya dan kurang terpapar Observasi - Mengidentifikasi faktor-faktor manfaat ASI
payudara, manfaat mengeleng saat informasi D.0111 - Indentifikasi kesiapan dan yang dapat meningkatkan dan
ASI ditanya kemampuan menerima informasi menurunkan motivasi perilaku O: Pasien tampak paham saat
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat hidup bersih dan sehat dijelesakan tetang cara perawatan
meningkatkan dan menurunkan - Menyediakan materi dan media payudara dan manfaat ASI, pasien
motivasi perilaku hidup bersih dan pendidikan kesehatan tampak mempraktekan cara
sehat - Menjadwalkan pendidikan perawatan payudara
Terapeutik kesehatan sesuai kesepakatan
- Sediakan materi dan media - Memberikan ksesempatan untuk
pendidikan kesehatan bertanya
- Jadwalkan pendidikan kesehatan - Menjelaskan faktor resiko yang A: Masalah Teratsi
sesuai kesepakatan dapat mempengaruhi kesehatan P: Intervensi Dihentikann
- Berikan ksesempatan untuk bertanya - Mengajarkan perilaku hidup
Edukasi bersih dan sehat
- Jelaskan faktor resiko yang dapat - Mengajarkan strategis yang
mempengaruhi kesehatan dapat digunakan untuk
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan meningkatkan perilaku hidup
sehat bersih dan sehat
- Ajarkan strategis yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
RESUME
RENCANA KEPERAWATAN
Nama klien : Ny. M
Dx. Medis : Letak sungsang Tgl MRS : 01/05/2021
No. Reg : 3981xxx Tgl Pengkajian : 01/05/2021
Masalah
D. Subjektif D. Objektif Intervensi Implementasi Evaluasi
keperawatan
Ibu mengatakan merasa  Keadaan umum: Gangguan  Jelaskan fisiologis  Menjelaskan fisiologis S:Ibu mengatakan
tidak nyaman akibat tampak pucat rasa nyaman afterpain normal afterpain normal pada ibu tidak merasa nyaman
nyeridialaminya.  Terdapat bekas luka pada ibu  Memberikan motivasi akibat nyeri
persalinan yang
robekan pada  Berikan motivasi pada ibu untuk berkemih
dialaminya
perineum pada ibu untuk secara teratur O:
 Tanda-tanda Vital: berkemih secara  Menutupi abdomen ibu  keadaan umum:
TD: 100/60 mmHg teratur dengan selimut tampak lemah
N: 95 x/m  Tutupi abdomen  Memberikan analgetik TD: 100/60
RR: 22x/m ibu dengan selimut sesuai resep dokter mmHg
 Berikan analgetik  Memberikan dorongan  RR: 22x/m
sesuai resep dokter untuk melakukan teknik  RR: 95x/m
 Berikan dorongan relaksasi yang dipelajari
untuk melakukan pada periode prenatal A: Masalah teratasi
teknik relaksasi sebagian
P: intervensi
yang dipelajari
diteruskan
pada periode
prenatal

Anda mungkin juga menyukai