PROPOSAL
Disusun Oleh:
2019740090
MALANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha Esa yang telah memberi rahmat serta
karunianya kepada penulis menyelesaikan tugas yang berjudul “ HUBUNGAN
ANTARA PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI”
sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu tetapi tidak
terlepas dari kata sempurna dimana tugas ini disusun dan diajukan untuk memenuhi
tugas penambahan mata kuliah metode penelitian dan statistik dasar di AKADEMI
KEBIDANAN WIRA HUSADA NUSANTARA malang.
Dengan sgala kerendahan hati penulis mohon maaf atas segala kekurangan
yang ada pada proposal ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN
A. Status gizi
B. Pengetahuan gizi
C. Hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi
A. Jenis penelitian
B. Lokasi dan waktu penelitian
C. Populasi dan sampel
D. Metode pengumpua data
E. Pengelolaan penyajian data
F. Analisis data
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Status gizi khususnya status gizi anak merupakan salah satu indikator kualitas
sumber daya manusia yang menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Status
gizi anak batita secara langsung maupun tidak langsung dapat dipengaruhi oleh
lingkungan,dimana batita tersebut tumbuh dan berkembang.faktor-faktor yang
mempengaruhi diantaranya: pengetahuan,sikap, dan perilaku ibu. Pengetahuan
melambangkan sejauh mana dasar-dasar yang digunakan seorang ibu untuk
merawat anak batita sejak dalam kandungan, peleyana kesehatan, dan persediaaan
makanan dirumah.
“Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan kesehatan dan
kesejahteraan manusia. Baik atau buruknya kesehatan dan kesejahteraan
seseorang akan bergantung pada keadaan gizi seseorang, maka akan semakin baik
kesehatannya dan kesejahteraan hidupnya”
Sulawesi utara pada tahun 2006 dari 33,325 jumlah anak yang diukur
ternyata terdapat 0,61% dengan status gizi buruk, 8,35% dengan status gizi kurang,
88,38% status gizi baik dan 2,66% anak balita dengan status gizi lebih. Data ini juga
menunjukan dikawasan kota malang dari 2,267 anak balita yang diukur terdapat
1,28% mengalami gizi buruk, 13,50% gizi kurang, 81,83% gizi baik dan 3,40% yang
gizi lebih.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Status Gizi
Berdsarkan hasil penelitian dapat digambarkan pada table 1 status gizi indeks masa
tubuh berdasarkan umur ( IMT/U ) dapat dikategorikan sangat kurus sebanyak 5,6%
serta merupakan distribusi paling rendah, yang dikategorikan kurus sebanyak 6,7%
yang dikategorikan normal sebanyak 68,9% serta merupakan distribusi terbanyak,
yang dikategorikan gemuk sebanyak 18,9%.
Tabel 1. Distribusi status gizi anak batita menurut IMT/U, BB/U, TB/U,BB/TB
Kategori status gizi Jumlah
N %
IMT/U Sangat kurus 5 5,6
Kurus 6 6,7
Normal 62 68,9
Gemuk 17 18,9
BB/U Gizi buruk 12 13,3
Gizi kurang 11 12,2
Gizi baik 66 73,3
Gizi lebih 1 1,1
TB/U Sangat pendek 35 38,9
Pendek 11 12,2
Normal 41 45,6
Tinggi 3 3,3
BB/TB Sangat kurus 1 1,1
Kurus 10 11,1
Normal 71 78,9
Gemuk 8 8,9
Dari hasil penelitian jenis kelamin berdasarkan status gizi ( IMT/U ), laki-
laki perempuan memiliki status gizi normal masing-masing sebanyak 68,4% dan
69,2%. Umur batita 12-19 bulan yang memiliki statius gizi normal sebanyak
70,3%. Jumlah keluarga 3-4 orang berstatus gizi normal sebanyak 71,9%. Umur
ibu 15 -25 tahun mewmiliki status gizi normal sebanyak 71,9%. Pekerjaan
sebagai ibu rumah tangga yang memiliki batita dengan status gizi normal
sebanyak 66,7%. Pendapatan orrang tua perbulan yang memiliki status gizi
normal sebanyak 25 ( 61% ).
Dari hasil penelitian jenis kelamin berdasarkan status gizi ( TB/U ), laki-
laki dan perempuan yang memiliki status gizi normal masing-masing sebanyak
42,1% dan 48,1%. Umur batita 12-19 bulan yang memiliki status gizi normal
sebanyak 45,2%. Jumlah keluarga 3-4 orang berstatus gizi normal sebanyak
49,1%. Umur ibu 15-25 tahun memiliki status gizi normal sebanyak 48,4%.
Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yang memiliki batita dengan status gizi
normal sebanyak 44,9%. Pendapatan orang tua perbulan yang memiliki status
gizi normal sebanyak 42,9%.
B. Pengetahuan gizi
Pengetahuan gizi ibu anak umur 1-3 tahun dinilai berdasarkan pertayaan-
pertayaan pada kuesioner yang dijawab oleh parah responden. Jumlah
responden yang berpengetahuan kurang lebih banyak dari yang berpengetahuan
baik. Sabanyak 12,2% berpengetahuan baik mengenai gizi, 42,2%
berpengetahuan cukup, dan 45,6% berpengetahuan kurang ( tabel 2 ).
Zat gizi bagi balita merupakan senyawa mutlak dari bahan-bahan makanan
yang diperlukan oleh tubuh balita sebagai sumber energi. Pertumbuhan,serta
pemeliharaan dan pengaturan tubuh. Jika asupan zat gizi yang peroleh tubuh
dari konsumsi kurang memenuhi kebutuhan menimal, maka tubuh dalam waktu
yang relatif lama akan terjadi gangguan fungsi dan organ keseimbangan system
biologis tubuh. Fungsi zat gizi bagi tubuh adalah sebagai zat tenaga, zat
pembangun, dan zat pengatur.
Unsur-unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh anak balita digolongkan
menjadi 3 yaitu:
b) Lemak
Lemak merupakan bahan-bahan yang larut dalam enther, chloroform
atau benzin, tetapi tidak larut dalam air, serta dapat digunakan sebagai
makanan bagi makhluk-maklhuk hidup. Lemak mencakup segala jenis
minyak kelapa. Pada manusia, lemak ditimbun dalam jaringan dibawah
kulit, merupakan perlindungan terhadap suhu dingin dan berbagai
gangguan cahaya dari luar, dan didalam rongga perut sebagai bantalan dan
penyokong berbagai organ dalam, sifatnya yang ringan, padat dan tidak
larut dalam air memungkinkan lemak ditimbun tampa memerlukan tambahan
air. Lemak terdiri tiga unsur yang sama seperti yang dibutuhkan untuk
menyusun karbohidrat , akan tetapi nilai sumber energinya lebih tinggi ,
karena mengandung kurang oksigen disbanding dengan isi hydrogen dan
zat karbonya, sehingga pada pembakaran sempurna menghasilkan lebih
banyak energi.
c) Protein
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian
terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein,
separuhnya ada didalam otot , seperlima didalam tulang dan tulang
rawan,sepersepuluh dialam kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain dan
cairan tubuh . semua enzim, sebagai hormone pengangkut zat-zat gizi dan
darah , matriks dan intraseluler dan sebagainya adalah protein. Fungsi protein
adalah (1) pertumbuhan dan pemeliharaan; (2) pembentukan esensial-esensial
tubuh; (3) mengatur keseimbagna air; (4) memelihara netralitas tubuh; (5)
pembentukan antibody; (6) mengangkut zat-zat gizi ; dan (7) sumber energi
( almatsier 2003: 77 ).
d) Mineral
Mineral diperluykan oleh tubuh dalam jumlah sedikit tetapi selalu harus
ada dalam susunan makanan kita. Fungsi nya sebagai zat pembangun dalam
pembenrtukan jaringan tubuh dan zat pengatur yang berperan dalam proses
pembekuan darah.
e) Air
f) Vitamin
Vitamin adalah zat-zat organic kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah
sangat kecil dan pada umunya tidak bisa dibentuk oleh tubuh. Oleh karena
itu vitamin harus dikonsumsi dari makanan . vitamin termasuk kelompok zat
pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin
mempunyai tugas spesifik didalam tubuh. Vitamin adalah zat organic, oleh
karena itu vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan ( S.
Almatsier, 2003; 151)
Fungsi vitamin adalah untuk membentuk sel-sel baru dan mempertahankan
fungsi sebagai jaringan tubuh serta proses metabolisme. Vitamin yang
penting dalam tubuh adalah vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, D, E, K ( sunarti
hatmanto, 1977; 42 ).
Vitamin A terdapat pada sayur-sayuran hijau, hati, susu, ikan,
berfungsi untuk menjaga kesehatan mata dan kulit. Vitamin B1
terdapat pada beras tumbuk, kacang hijau. Vitamin B2 terdapat pada
hati dan telur. Vitamin B6 terdapat pada tauge, padi-padian, dan
daging. Vitamin B12 terdapat pada hati, ginjal, dan keju. Vitamin C
terdapat pada sayur-sayuran hijau dan buah-buahan. Vitamin D
terdapat pada ikan, susu, dan kuning telur. Vitamin E terdapat pada
sayur-sayuran dan kacang-kacangan. Vitamin K terdapat pada bayam,
tomat, dan kol
Balita merupakan anak usia di bawah lima (0-5) tahun. Pada usia
tersebut merupakan masa pertumbuhan yang memerlukan perhatian
khusus dari orangtua, khususnya ibu terutama dalam hal makanan agar
dalam asupan gizi dapat seimbang. Hal tersebut dikarenakan balita
merupakan usia yang rentan akan gizi dan perlu pemantauan khusus
masalah gizi agar mampu tumbuh dan berkembang secara optimal.
Balita merupakan anak usia dibawah lima tahun 0-5 pada usia tersebut
merupakan masa pertumbuhan yang memerlukan perhatian khusus dari orang
tua. Orangtua yang paling berperan dalam tumbuh kembang anak adalah ibu,
terutama dalam hal makanan agar asupan gizi yang diberikan kepada balita dapat
seimbang. Hal tersebut dikarenakan balita merupakan yang rentan akan gizi dan
perlu pemantauan khusus masalah gizi agar mampu tumbuh dan berkembang
secara optimal
Variabel penelitian R p
Status gizi (IMT/U) -0,075 0,480
Pengetahuan gizi ibu
Status gizi (BB/U) 0,038 0,721
Pengetahuan gizi ibu
Status gizi (TB/U) 0,168 0,113
Pengetahuan gizi ibu
Status gizi (BB/TB) 0,023 0,831
Pengetahuan gizi ibu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
DAFTAR PUSTAKA