NAMA : AMANDA
NIM : PO713202201036
2020
i
ABSTRAK
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL………………………………..…………………………………………..
ABSTRAK……………………………………………………………………..…ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………….1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………….....2
C. TUJUAN………………………………………………………………..…3
D. MANFAAT………………………………………………………………..3
A. PENGERTIAN BRONCHOPNEUMONIA…………………………...….5
B. ANATOMI DAN FISIOLOGI…………………………………………….6
C. ETIOLOGI………………………………………………………………...9
D. KLASIFIKASI………………………………………………………….…9
E. PATOFISIOLOGI………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
mengalami bronkopnemonia.
traktus respiratorius bagian atas , suhu tubuh dapat naik secara mendadak. .
yang cepat dan tepat untuk mengatasi Hipertermi pada anak, anak akan
1
menyebabkan gejala yang lebih parah jika tindakan penangan terlambat.
Agar tetap terpantau. Tindakan kompres hangat adalah tindakan yang bisa
2. Rumusan Masalah
2
3. Tujuan
4. Tujuan Umum
5. Tujuan khusus
bronkopnemonia menggunakan masalah keperawatan hipertermia
6. Manfaat
1. Institusi
penelitian.
2. Praktis
3
Dapat mengembangkan wawasan dan memberikan pengalaman
3. Ilmiah
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bronchopneumonia
Penyakit tersebut universal terjalin pada semua umur terutama pada bayi
dan anak-anak.
dengan indikasi panas tinggi, nafas cepat (dangkal), muntah disertai diare,
5
2. Anatomi dan Fisiologi
hidung,faring,laring,trakea,bronkus,serta paru-paru.
(1) Faring ,
a. Hidung
6
b. Faring adalah pipa yang mempunyai dua otot,mulai dasar
c. Laring
a. Trakea
7
Trakea merupakan sebuah tabung berdiametes 2,5cm dan
a. Bronkus
paru.
b. Paru-paru
terdiri atas sel-sel epitel dan sel endotel yang manapada lapisan
kanan dan kiri). Paru kanan terdiri dari 3 lobus yaitu, lobus
pulmo dekstra superior, lobus medial, dan lobus inferior. Dan paru
8
Otot yang digunakan saat bernafas disebut Diagfragma.
ke dalam paru-paru.
3. Etiologi
4. Klasifikasi
gejala klinisnya:
9
1. Broncopneumonia Thypikal,ditandai paneumonia Laboris dengan
anak
pada orang dengan daya tahan lemah dan pengobatan lebih sulit
5. Patofisiologi
10
utama kematian anak usia dibawah 5 tahun akibat infeksi. Penyakit
tersebut universal terjalin pada semua umur terutama pada bayi dan anak-
permeabilitas kapiler..
sangat kecil dan pada stadium ini bakan terjadi sangat cepat ( 48
jam).
11
4. Stadium IV (Resolusi) , 7-11Hari
Stadium ini akan terjadi pada waktu respon imun dan peradangan
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Studi kasus yakni untuk menggali suatu kasus dengan terperinci, mengambil
data yang luas serta memuliki informasi dari beberapa sumber. Studi Kasus ini
dilakukan pada pasien anak Bronchopneumonia dengan masalahkeperawatan
hipertermia. Setelah dilaksanakan asuhan keperawatan dengan pemberian
intervensi keperawatan, masalah keperawatan hipertermia dapat teratasi pada
hari ke-3. Diskusi dengan pasien dengan masalah keperawatan hipertermia
mempunyai respon yang sama pada setiap pasien Bronchopneumonia
sebelumnya. cara riset yang digunakan adalah cara menjelaskan melalui
pendekatan penelitian permasalahan. Hasil pengkajian riset permasalahan pada
klien ditemui diagnosa keperawatan utama ialah Hipertermia. Ada pula aksi
Keperawatan yang dicoba ialah Observasi ciri ciri vital, monitor temperatur badan
serta kerja sama dalam pemberian pengobatan antipiretik.
13
6. Subyek Studi Kasus
Subjek penelitian dalam kasus ini yaitu seperti judul tersebut yaitu
keperawatan hipertermia .
7. Fokus Studi
8. Defenisi Operasional
Penyakit tersebut universal terjalin pada semuua umur terutama pada bayi
9. Instrumen
14
pendukungtugas peneliti sebagai instrumen kunci.Oleh karena itu, dalam
1. Observasi
pengumpulan informasi.
komentar.
1. Lokasi penelitian
15
Di Rumah Sakit Umum Pinrang dijadikan sebagai tempat penelitian
fisik seperti:
bentuk tubuh..
16
pemeriksaan laboratorium, referensi sumber, jurnal serta data yang
paling relevan.
nama.
17
DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan”
Belajar”
18
LAMPIRAN
19