Anda di halaman 1dari 8

ISOLASI SOSIAL

I. DEFINISI
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Penyebab isolasi sosial
pada individu disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya, pasien mungkin merasa di tolak,
tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
(Nurhalimah, 2016)

RENTANG RESPON SOSIAL

Adaptif Maladaptif

Solitude Kesepian Manipulasi

Otonomi Menarik Diri Impulsif

Kebersamaan Ketergantungan Narkikisme

Saling Ketergantungan

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


Faktor Predisposisi :
1. Faktor biologis : herediter, resiko bunuh diri, riwayat penyakit/trauma kepala dan riwayat
penggunaan NAPZA
2. Faktor psikologis : pengalaman negatif klien terhadap gambaran diri, ketidakjelasan atau
berlebihnya peran yang dimiliki, kegagalan dalam mencapai harapan atau cita-cita, krisis
identitas dan kurangnya pengahargaan baik dari diri sendiri maupun lingkungan
3. Faktor Sosial budaya : sosial ekonomi rendah, riwayat penolakan lingkungan pada usia
perkembangan anak, tingkat pendidikan rendah, kegagalan dalam hubungan sosial
(perceraian, hidup sendiri)
Faktor Presipitasi :

1. Biologis : riwayat penyakit infeksi dan penyakit kronis/kelainan struktur otak


2. Psikologis : kekerasan dalam keluarga dan kegagalan dalam hidup
3. Sosial budaya : kemiskinan, adanya aturan/tuntutan keluarga/masyarakat yang sering
tidak sesuai dengan klien
4. Konflik antar masyarakat

III. TANDA DAN GEJALA ISOLASI SOSIAL


Subjektif :
1. Merasa sepi
2. Merasa tidak aman
3. Merasa bosan dan waktu terasa lama
4. Tidak mampu berkonsentrasi
5. Merasa ditolak

Objektif :

1. Banyak diam
2. Tidak mau bicara
3. Menyendiri
4. Tidak mau berinteraksi
5. Tampak sedih
6. Ekspresi datar dan dangkal
7. Kontak mata kurang

A. POHON MASALAH
Resiko Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi

Isolasi Sosial

Gangguan Konsep diri : Harga diri rendah


B. MASALAH KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : menarik diri
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Resiko gangguan persepsi sensori : halusinasi

C. MEKANISME KOPING
1. Regresi
2. Represi
3. Isolasi sosial

D. DATA YANG PERLU DIKAJI


Wawancara :
1. Bagaimana perasaan anda saat berinteraksi dengan orang lain?
2. Bagaimana perasaan anda ketika berhubungan dengan orang lain? Apa yang anda
rasakan? Apakah anda merasa nyaman?
3. Bagaimana penilaian anda terhadap orang-orang disekitar anda? (keluarga atau
tetangga)
4. Apakah anda memiliki anggota keluarga atau teman dekat? Bila punya siapa?
5. Adakah anggota keluarga atau teman yang tidak terdekat dengan anda? Bila ada
siapa?
6. Apa yang membuat anda tidak dekat dengan orang tersebut?

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Isolasi Sosial

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Tujuan :
1. Membina hubungan saling percaya
2. Menyadari perilaku isolasi sosial
3. Melakukan interaksi secara bertahap saat melakukan kegiatan rumah tangga dan kegiatan
sosial
Tindakan keperawatan (pasien) :

1. Bantu pasien menyadari perilaku isolasi sosial : tanyakan pendapat pasien tentang
kebiasaan berinteraksi dengan orang lain, tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak
ingin berinteraksi dengan orang lain, diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak
teman, diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan
orang lain, jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik
2. Latih pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap : jelaskan kepada pasien cara
berinteraksi dengan orang lain, berikan contoh cara berbicara dengan orang lain
(menyodorkan tangan), beri kesempatan pasien mempraktekan cara berinteraksi dengan
orang lain, mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang teman/keluarga, bila
pasien sudah menunjukan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan dua, tiga, empat
dst.
3. Latih pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap : beri pujian untuk setiap
kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien, latih pasien bercakap-cakap dengan
keluarga saat melakukan kegiatan harian dan rumah tangga, latih pasien bercakap cakap
saat melakukan kegiatan sosial (belanja ke warung, pasar, kantor pos, ke bank dll), siap
mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang lain (mungkin
pasien akan mengungkapkan keberhasilan/kegagalannya), beri dorongan secara kontinyu
agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


SP 1 ISOS

Pasien :

1. Identifikasi penyebab isolasi sosial : siapa yang serumah, siapa yang dekat, yang tidak
dekat dan apa sebabnya
2. Jelaskan keuntungan punya teman dan bercakap-cakap
3. Jelaskan kerugian jika tidak punya teman bercakap-cakap
4. Latih cara berkenalan dengan pasien dan perawat atau tamu
5. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan
Keluarga :

1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien


2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya isolasi sosial
3. Jelaskan cara merawat isolasi sosial
4. Latih dua cara merawat berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian saat besuk

SP 2 ISOS

Pasien :

1. Evaluasi kegiatan berkenalan (berapa orang), beri pujian


2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih 2 kegiatan)
3. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan 2-3 orang pasien, perawat, tamu,
berbicara saat melakukan kegiatan harian

Keluarga :

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih klien berkenalan dan berbicara saat
melakukan kegiatan harian, beri pujian
2. Jelaskan kegiatan rumah tangga, yang dapat melibatkan pasien berbicara (makan,sholat
bersama) dirumah
3. Latih cara membimbing klien berbicara dan memberi pujian
4. Anjurkan membantu klien sesuai jadual besuk

SP 3 ISOS

Pasien :

1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (berapa orang) dan bicara saat melakukan dua kegiatan
harian, beri pujian
2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2 kegiatan baru)
3. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan 4-5 orang, berbicara saat melakukan
4 kegiatan harian
Keluarga :

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berkenalan, berbicara saat


melakukan kegiatan harian, beri pujian
2. Jelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan sosial seperti berbelanja, meminta sesuatu
3. Latih keluarga mengajak pasien belanja saat besuk
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian saat besuk

PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN

1. Fase orientasi
a. Salam teraupeutik
“ assalamaualaikum,selamat pagi pak,perkenalkan nama saya perawat A
Saya lebih senang di panggil A”,saya mahasiswa s1 kep dari STIKES Abdi
Nusanatara Jakarta
"sekarang saya ingin mengetahui nama bapak,nma bapak siapa?”
“ bapak lebih senang di panggil dengan panggilan apa?”

b. Evaluasi /validasi
“ bagaimana kabar bapak hari ini ?

c.Kontrak
“bapak ,hari ini saya ingin berbincang-bincang dengan bapak.”
“bapak ingin kita bicara berapa lama bagaimana kalau 15 menit?”
“bapak ingin kita berbincang-bincang dimana? Di teras atau diruang perawatan?
“ tujuan nya mari kita bicaranagar kita saling mengenal,dan bapak dapat menceritakan
masalah bapak kepada saya,bagaimana apakah bapak setuju?
2. Fase kerja

“siapa yang membawa bapak kerumah sakit ini?

“apakah bapak tahu kenapa bapak suka menyendiri?”

“apakah bapak tahu akibat tidak mau berinteraksi dengan orang lain?”

“baiklah pak, jika bapak tidak tahu saya akan menjelaskan akibat tidak mau berinteraksi
dengan orang lain yaitu salah satu nya kita tidak akan mempunyai banyak teman dan
kalau kita mau berinteraksi dengan orang lain kita akan lebih banyak teman.”

“apakah bapak tahu bagaimana cara berkenalan dengan orang lain?”jika bapak tidak
tahu,saya akan mengajarkan bagaimana berkenalan dengan orang lain.”

“sekarang bapak liat saya dulu yah,,”

“pertama-tama kita berbicara(sambil berjabat tangan)”perkenalkan nama saya A ,nama


bapak siapa?saya hobi membaca buku,bapak hobi nya apa?dan apalagi yang mau bapak
perkenalkan,silahkan bicarakan,apakah bapak mengerti? “

3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya dan cara belajar
berkenalan dengan orang lain?”

b. Evalauasi objektif
“sekarang coba bapak ulangi lagi bagaimana cara berkenalan dengan orang lain?”
“bagus bapak bisa melakukannya.”

c. Rencana tindak lanjut


“baiklah pak..saya harap bapak dapat mengingat nama saya,terlebih lagi bapak dapat
meyebutkan asal sekolah saya,dan dapat mempraktekan cara berkenalan dengan
orang lain dan bapak dapat memasukan perekanalan bapak dengan orang lain
kedalam jadwal harian bapak.”
d. Kontrak yang akan datang
“ baiklah pak,besok kita akan bertemu lagi untuk mengevaluasi jadwal kegiatan yang
bapak buat sekarang,waktu nya 15 menit dari pukul 13.00-13.15 wib.tempat nya di
ruangan ini saja atau bapak punya ide tempat yang lebih nyaman bagaimana bapak?”

Anda mungkin juga menyukai