I. DEFINISI
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Penyebab isolasi sosial
pada individu disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya, pasien mungkin merasa di tolak,
tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
(Nurhalimah, 2016)
Adaptif Maladaptif
Saling Ketergantungan
Objektif :
1. Banyak diam
2. Tidak mau bicara
3. Menyendiri
4. Tidak mau berinteraksi
5. Tampak sedih
6. Ekspresi datar dan dangkal
7. Kontak mata kurang
A. POHON MASALAH
Resiko Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Isolasi Sosial
C. MEKANISME KOPING
1. Regresi
2. Represi
3. Isolasi sosial
1. Bantu pasien menyadari perilaku isolasi sosial : tanyakan pendapat pasien tentang
kebiasaan berinteraksi dengan orang lain, tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak
ingin berinteraksi dengan orang lain, diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak
teman, diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan
orang lain, jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik
2. Latih pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap : jelaskan kepada pasien cara
berinteraksi dengan orang lain, berikan contoh cara berbicara dengan orang lain
(menyodorkan tangan), beri kesempatan pasien mempraktekan cara berinteraksi dengan
orang lain, mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang teman/keluarga, bila
pasien sudah menunjukan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan dua, tiga, empat
dst.
3. Latih pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap : beri pujian untuk setiap
kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien, latih pasien bercakap-cakap dengan
keluarga saat melakukan kegiatan harian dan rumah tangga, latih pasien bercakap cakap
saat melakukan kegiatan sosial (belanja ke warung, pasar, kantor pos, ke bank dll), siap
mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang lain (mungkin
pasien akan mengungkapkan keberhasilan/kegagalannya), beri dorongan secara kontinyu
agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya.
Pasien :
1. Identifikasi penyebab isolasi sosial : siapa yang serumah, siapa yang dekat, yang tidak
dekat dan apa sebabnya
2. Jelaskan keuntungan punya teman dan bercakap-cakap
3. Jelaskan kerugian jika tidak punya teman bercakap-cakap
4. Latih cara berkenalan dengan pasien dan perawat atau tamu
5. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan
Keluarga :
SP 2 ISOS
Pasien :
Keluarga :
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih klien berkenalan dan berbicara saat
melakukan kegiatan harian, beri pujian
2. Jelaskan kegiatan rumah tangga, yang dapat melibatkan pasien berbicara (makan,sholat
bersama) dirumah
3. Latih cara membimbing klien berbicara dan memberi pujian
4. Anjurkan membantu klien sesuai jadual besuk
SP 3 ISOS
Pasien :
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (berapa orang) dan bicara saat melakukan dua kegiatan
harian, beri pujian
2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2 kegiatan baru)
3. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan 4-5 orang, berbicara saat melakukan
4 kegiatan harian
Keluarga :
1. Fase orientasi
a. Salam teraupeutik
“ assalamaualaikum,selamat pagi pak,perkenalkan nama saya perawat A
Saya lebih senang di panggil A”,saya mahasiswa s1 kep dari STIKES Abdi
Nusanatara Jakarta
"sekarang saya ingin mengetahui nama bapak,nma bapak siapa?”
“ bapak lebih senang di panggil dengan panggilan apa?”
b. Evaluasi /validasi
“ bagaimana kabar bapak hari ini ?
c.Kontrak
“bapak ,hari ini saya ingin berbincang-bincang dengan bapak.”
“bapak ingin kita bicara berapa lama bagaimana kalau 15 menit?”
“bapak ingin kita berbincang-bincang dimana? Di teras atau diruang perawatan?
“ tujuan nya mari kita bicaranagar kita saling mengenal,dan bapak dapat menceritakan
masalah bapak kepada saya,bagaimana apakah bapak setuju?
2. Fase kerja
“apakah bapak tahu akibat tidak mau berinteraksi dengan orang lain?”
“baiklah pak, jika bapak tidak tahu saya akan menjelaskan akibat tidak mau berinteraksi
dengan orang lain yaitu salah satu nya kita tidak akan mempunyai banyak teman dan
kalau kita mau berinteraksi dengan orang lain kita akan lebih banyak teman.”
“apakah bapak tahu bagaimana cara berkenalan dengan orang lain?”jika bapak tidak
tahu,saya akan mengajarkan bagaimana berkenalan dengan orang lain.”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
“bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya dan cara belajar
berkenalan dengan orang lain?”
b. Evalauasi objektif
“sekarang coba bapak ulangi lagi bagaimana cara berkenalan dengan orang lain?”
“bagus bapak bisa melakukannya.”