Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN

ISOLASI SOSIAL

Hertiana
Bagaimana Pendapat anda dengan gambar ini???

http://www.chaffey.edu/purchasing/purchasing/self%20confidence.gif
PENDAHULUAN
 Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kebutuhan akan dihargai,
dicintai, dimengerti, dan diterima oleh lingkungannya. Kebutuhan ini
akan terpenuhi manakala manusia melakukan sosialisasi dengan
lingkungannya. Pasien isolasi sosial mengalami hambatan dalam
berinteraksi dengan orang lain, sehingga pasien memerlukan bantuan
dari tenaga kesehatan khususnya perawat agar mampu melakukan
sosialisasi yang pada akhirnya kebutuhan pasien sebagai mahluk sosial
terpenuhi. 

 Asuhan keperawatan isolasi sosial diberikan agar pasien dapat


melakukan interaksi sosial dan keluarga mempunyai kemampuan
merawat pasien isolasi sosial di rumah dan lingkungan sekitarnya.
PENGERTIAN
 Isolasisosial adalah keadaan di mana seorang
individu mengalami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain di sekitarnya. Pasien mungkin merasa
ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak
mampu membina hubungan yang berarti
dengan orang lain.
FAKTOR PREDISPOSISI

Faktor Biologis
• Faktor herediter
• Risiko bunuh diri
• Riwayat penyakit atau trauma kepala
• Riwayat penggunaan NAPZA
Lanjutan.....
Faktor Psikologis
Pengalaman negatif pasien terhadap gambaran diri
Ketidakjelasan atau berlebihnya peran yang dimiliki
Kegagalan dalam mencapai harapan atau cita-cita
Krisis identitas dan kurangnya penghargaan baik dari
diri sendiri maupun lingkungan
Lanjutan.......
Faktor Sosial Budaya
 Sosial ekonomi rendah
 Riwayat penolakan lingkungan pada usia
perkembangan anak
 Tingkat pendidikan rendah
 Kegagalan dalam hubungan sosial (perceraian, hidup
sendiri).
STRESSOR PRESIPITASI
 Riwayat penyakit infeksi
 penyakit kronis atau kelainan struktur otak
 kekerasan dalam keluarga
 kegagalan-kegagalan dalam hidup
 Kemiskinan
 adanya aturan atau tuntutan dikeluarga atau masyarakat yang sering
tidak sesuai dengan pasien
 konflik antar masyarakat.
TANDA dan GEJALA
Subyektif:
 Merasa sepi
 Merasa tidak aman
 Merasa bosan dan waktu terasa lambat
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Merasa ditolak

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10528384
TANDA dan GEJALA
Obyektif:
 Banyak diam
 Tidak mau bicara
 Menyendiri
 Tidak mau berinteraksi
 Tampak sedih
 Ekspresi datar dan dangkal
 Kontak mata kurang

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10528384
PROSES
KEPERAWATAN
ISOLASI SOSIAL
PENGKAJIAN
Wawancara :
• Bagaimana perasaan anda saat berinteraksi dengan orang lain?
• Apakah ada perasaan tidak aman?
• Bagaimana pendapat anda terhadap orang-orang di sekitarnya (keluarga
atau tetangga)?
• Apakah anda mempunyai anggota keluarga atau teman terdekat? Bila
punya siapa anggota keluarga dan teman dekatnya itu?
• Adakah anggota keluarga atau teman yang tidak dekat dengan anda? Bila
punya siapa anggota keluarga dan teman yang tidak dekatnya itu?
Apa yang membuat anda tidak dekat dengan orang tersebut?
Lanjutan........

Observasi:
- Banyak diam dan tidak mau bicara
- Menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan
orang yang terdekat
- Tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal
- Kontak mata kurang
CONTOH PENGKAJIAN

Data :Pasien tampak menyendiri, tidak ada kontak mata, ekspresi datar, mengatakan
malas berbicara dengan orang lain

Dokumentasikan
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

ISOLASI SOSIAL
TINDAKAN KEPERAWATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
TERHADAP PASIEN
Tujuan
Pasien mampu:
Membina hubungan saling percaya
Menyadari perilaku isolasi sosial
Melakukan interaksi secara bertahap saat melakukan
kegiatan rumah tangga dan kegiatan sosial
STRATEGI PELAKSANAAN
PASIEN
SP I Pengkajian Isolasi sosial, dan melatih
bercakap-cakap antara pasien dan
keluarga
SP II: Latihan Berinteraksi Secara Bertahap
(Pasien dengan 2 orang lain), latihan
bercakap-cakap saat melakukan 2 kegiatan
harian
SP III :Latihan Berinteraksi Secara Bertahap
(Pasien dengan 4-5 orang ), latihan bercakap-
cakap saat melakukan 2 kegiatan harian baru
SP IV : Evaluasi kemampuan berinteraksi
Latih cara bicara saat melakukan
kegiatan sosial.
CONTOH KOMUNIKASI
Orientasi :

 “Selamat pagi Ibu, Saya Yulia perawat dari


Puskesmas ....Nama Ibu siapa? Senang dipanggil apa?”
 “Bagaimana perasaan Ibu Rina hari ini?”
 “Baiklah, sekarang kita akan diskusi tentang
bagaimana hubungan Ibu dengan orang di sekitar sini.
Berapa lama kita mau berdiskusi? Mau di mana?”
Kerja

 “Dengan siapa Ibu tinggal serumah? Siapa yang paling dekat?”


Apa yang menyebabkan ibu deket dengan orang tersebut? ”Siapa
anggota keluarga dan teman yang ibu merasa tidak dekat?”.
“Apa yang membuat Ibu tidak dekat dengan orang lain?”
 “Apa saja kegiatan yang biasa Ibu lakukan saat bersama
keluarga? Bagaimana dengan teman-teman yang lain?”
 “Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika
bergaul dengan orang lain?”
 “Apa yang menghambat Ibu dalam berteman atau bercakap-
cakap dengan orang lain?”
”Menurut Ibu apa saja keuntungannya kalau kita
mempunyai teman? Wah benar, ada teman
bercakap-cakap. Apa lagi ? (sampai pasien
dapat menyebutkan beberapa) Nah kalau
kerugiannya tidak mampunyai teman apa ya
Bu ? Ya, apa lagi ? (sampai pasien dapat
menyebutkan beberapa) Jadi banyak juga
ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu
inginkah Ibu belajar bergaul dengan orang lain ?
 Nah untuk memulainya sekarang ibu latihan
berkenalan dengan saya dahulu.. “Begini lho Bu,
untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan
dulu nama kita dan nama panggilan yang kita sukai.
Contoh: Nama Saya Bu Yulia, senang dipanggil
Yuli.” “Selanjutnya Ibu menanyakan nama orang
yang diajak berkenalan. Contohnya begini: Nama
Ibu siapa? Senang dipanggil apa?” Ayo Bu dicoba!
Misalnya saya belum kenal dengan Ibu. Coba
berkenalan dengan saya!”
 “Ya bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekali”
“Setelah Ibu berkenalan dengan orang tersebut Ibu
bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang
menyenangkan Ibu bicarakan. Misalnya tentang
cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan
dan sebagainya. Nah, bagaimana kalau sekarang
kita latihan bercakap-cakap dengan suami ibu?
(dampingi pasien saat bercakap-cakap)
Terminasi
 “Bagaimana perasaan Ibu setelah latihan berkenalan ini?”

 ”Coba Ibu peragakan lagi cara berkenalan dengan orang lain!”


 ”Baik bu, dalam satu hari mau berapa kali ibu berlatih bercakap-cakap
dengan anggota keluarga? Dua kali? Baiklah jam berapa ibu akan latihan.
 Ini ada jadual kegiatan, kita isi jam 11.00 dan 15.00 kegiatan ibu adalah
bercakap-cakap dengan anak dan menantu. Jika ibu melakukannya sendiri
tanpa diingatkan ibu tulis M (mandiri), jika masih harus diingatkan tulis B
(Bantuan), dan jika ibu tidak melakukan ditulis T (tergantung). Kita mulai
dari besok yah bu...tanggal 25 Juni 2012.
 “Minggu depan saya kemari lagi. Kita akan berbincang-bincang tentang
pengalaman Ibu bercakap-cakap dengan teman-teman baru dan latihan
bercakap-cakap dengan topik tertentu. Waktunya seperti sekarang ini.
Tempatnya di sini saja.
 Selamat pagi Bu....
TINDAKAN KEPERAWATAN
TERHADAP KELUARGA
Tujuan
Keluarga mampu :
mengenal masalah isolasi sosial
mengambil keputusan untuk merawat isolasi sosial
merawat isolasi sosial
memodifikasi lingkungan yang mendukung pasien
berinteraksi dengan orang lain
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
STRATEGI PELAKSANAAN
KELUARGA
SP MENGENAL MASALAH DAN CARA MERAWAT:
Mendiskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat
pasien
Menjelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses
terjadinya isolasi sosial (gunakan booklet)
Menjelaskan cara merawat isolasi sosial
Melatih dua cara merawat : berkenalan dan
melakukan kegiatan harian.
SP MELATIH MERAWAT :
 Menjelaskan kegiatan rumah yang dapat dilakukan pasien
sambil bercakap-cakap
 Melatih keluarga membimbing pasien berbicara

 Memberikan pujian
SP MELATIH MERAWAT :
• Melatih cara merawat dengan melatih berkomunikasi
saat melakukan kegiatan sosial
SP MELATIH MERAWAT :
Melatih Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Untuk follow up Pasien Isolasi sosial.
EVALUASI
Kemampuan Pasien :
 Mampu Membina Hubungan Saling Percaya Dengan
Perawat
 Mampu menceritakan penyebab isolasi sosial
 Mampu Berinteraksi secara bertahap
EVALUASI
Kemampuan Keluarga :
• Keluarga menyebutkan masalah isolasi sosial dan akibatnya.
• Keluarga menyebutkan penyebab dan proses terjadinya isolasi
sosial.
• Keluarga membantu pasien berinteraksi dengan orang lain
• Keluarga mendampingi pasien saat melakukan aktivitas rumah
tangga dan kegiatan sosial sambil berkomunikasi
• Keluarga melibatkan pasien melakukan kegiatan harian di
rumah dan kegiatan sosialisasi di lingkungan
• Melakukan follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh
dan melakukan rujukan.
DOKUMENTASI HASIL ASUHAN
KEPERAWATAN
BUKU SUMBER
Keliat, B.A., dkk. (2011), Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN - Basic
Course). Jakarta: EGC
Herdman, T.H. (2012), NANDA International Nursing Diagnoses Definition &
Classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell
Stuart, G.W. & Laraia, M.T. (2005), Principles and Practice of Psychiatric Nursing.
8thedition. Missouri: Mosby
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai