Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
KLIEN DENGAN
ISOLASI SOSIAL
By:
Neiliel Fitriana Anies
ISOLASI SOSIAL
• Keadaan dimana seorang
individu
mengalami penurunan
atau tidak mampu
berinteraksi dengan orang
lain di sekitarnya
• Merasa ditolak, tidak
diterima, kesepian,
dantidak mampu membina
Penyebab (Stuart &
Sundeen, 1995)

• Predisposisi: Terjadinya
perilaku menarik diri adalah
kegagalan perkembangan yang
dapat mengakibatkan individu
tidak percaya diri, tidak percaya
orang lain, ragu takut salah,
putus asa terhadap hubungan
dengan orang lain, menghindar
dari orang lain, tidak mampu
merumuskan keinginan dan
Penyebab (Stuart & Sundeen,
1995)
• Presipitasi: faktor sosio-
cultural karena menurunnya
stabilitas keluarga dan berpisah
karena meninggal serta faktor
psikologis seperti berpisah
dengan orang yang terdekat
atau kegagalan orang lain untuk
bergantung, merasa tidak
berarti dalam keluarga sehingga
menyebabkan klien berespon
Tanda dan Gejala
Perilakunya menunjukkan :
Kurang spontan
Apatis (acuh terhadap lingkungan)
Ekspresi wajah kurang berseri
Tidak merawat diri dan tidak
memperhatikan kebersihan diri
Tidak ada atau kurang komunikasi
verbal
Mengisolasi diri
Tidak atau kurang sadar terhadap
lingkungan sekitarnya
Lanjutan... Tanda dan
Gejala
Masukan makanan dan
minuman terganggu
Retensi urine dan feces
Aktifitas menurun
Kurang energi (tenaga)
Rendah diri
Postur tubuh berubah,
misalnya sikap fetus / janin
(khususnya pada posisi tidur)
PENGKAJIAN
• Subyektif:
– Rasa sepi atau ditolak, Rasa Tidak
aman
– Hubungan tdk berarti dg org lain
– Merasa bosan atau waktu berjalan
lambat
– Tdk bisa konsentrasi dan membuat
keputusan
– Merasa tdk berguna (HDR)
– Mengkritik diri sendiri atau orang
lain
PENGKAJIAN
Observasi (Obyektif):
– Banyak diam dan tak mau bicara
– Tidak memiliki teman dekat
– Menarik diri: tidak mau berinteraksi
– Apatis, Tidak komunikatif, Tindakan
berulang dan tidak bermakna, Asyik
dengan pikirannya sendiri
– Tidak ada kontak mata, Tampak sedih,
afek tumpul
– Produktifitas menurun, Perilaku
deskruktif pada diri sendiri, Ekspresi
wajah malu dan rasa bersalah,
Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

ISOLASI SOSIAL:
MENARIK DIRI
TUJUAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
• Untuk Pasien: pasien dapat
– Membina hubungan saling
percaya
– Menyadari penyebab menarik
dirinya
– Berinteraksi dengan orang lain
secara bertahap
• Untuk keluarga:
– Keluarga mampu merawat pasien
Tindakan
Keperawatan
Strategi
Pelaksanaan
1.Membina Hubungan Saling
Percaya, dengan cara:
– Mengucapkan salam setiap kali
berinteraksi dengan pasien
– Berkenalan dengan pasien:
perkenalkan nama dan nama
panggilan yang Saudara sukai,
serta tanyakan nama dan nama
panggilan pasien
Latihan SP 1:
Membina Hubungan
Saling Percaya
SP 1
Membina Hubungan Saling
Percaya
• Buat kontrak asuhan: apa yang
Saudara akan lakukan bersama
pasien, berapa lama akan
dikerjakan, dan tempatnya di
mana
• Jelaskan bahwa Saudara akan
merahasiakan informasi yang
diperoleh untuk kepentingan terapi
• Setiap saat tunjukkan sikap empati
terhadap pasien
• Penuhi kebutuhan dasar pasien
Latihan SP 2:
Membantu Menyadari
Masalah Isolasi Sosial
Tindakan
Keperawatan
2. Membantu pasien
mengenal penyebab isolasi
sosial, dengan cara:
– Menanyakan pendapat pasien
tentang kebiasaan
berinteraksi dengan orang lain
– Menanyakan apa yang
menyebabkan pasien tidak
ingin berinteraksi dengan
orang lain
Tindakan
Keperawatan
3. Membantu pasien
mengenal keuntungan
berhubungan dengan
orang lain, dengan cara:
– mendiskusikan keuntungan bila
pasien memiliki banyak teman
dan bergaul akrab dengan
mereka
Tindakan
Keperawatan
4. Membantu pasien mengenal
kerugian tidak berhubungan,
dengan cara:
– Mendiskusikan kerugian bila
pasien hanya mengurung diri
dan tidak bergaul dengan orang
lain
– Menjelaskan pengaruh isolasi
sosial terhadap kesehatan fisik
pasien
Latihan SP 3: Melatih
Interaksi Bertahap
Tindakan
Keperawatan
5. Membantu pasien untuk
berinteraksi dengan orang
lain secara bertahap, dengan
cara:
– Beri kesempatan pasien
mempraktekkan cara
berinteraksi dengan orang lain
yang dilakukan di hadapan
Saudara
– Mulailah bantu pasien
5. Lanjutan……
• Bila pasien sudah menunjukkan
kemajuan, tingkatkan jumlah
interaksi dengan dua, tiga,
empat orang dan seterusnya.
• Beri pujian untuk setiap
kemajuan interaksi yang telah
dilakukan oleh pasien.
• Siap mendengarkan ekspresi
perasaan pasien setelah
berinteraksi dengan orang lain.
Mungkin pasien akan
mengungkapkan keberhasilan
Tindakan Keperawatan
Kepada Keluarga
1. Mendiskusikan masalah yang
dirasakan
keluarga dlm merawat pasien
2. Menjelaskan tentang:
• Masalah isolasi sosial dan
dampaknya
• Penyebab isolasi sosial
• Cara merawat pasien isolasi
sosial
3. Memperagakan cara merawat
pasien isolasi sosial
4. Membantu keluarga
Evaluasi
• Pasien:
– Menyebutkan penyebab,
keuntungan berinteraksi,
kerugian tidak berinteraksi.
– Menggunakan cara
berinteraksi secara teratur
sesuai jadwal
• Keluarga:
– Menyebutkan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala
isolasi sosial
– Menyebutkan cara merawat
pasien isos
KASUS PEMICU
Nn. R 28 tahun. Tamatan SD. Klien
belum menikah dan tidak
mempunyai pacar. Klien sering
mengatakan kalau dirinya tidak
mempunyai teman pria krn tidak
cantik dan gemuk. Klien merasa
sangat malu dengan kondisinya.
Klien sejak 6 bulan belakangan
sering melamun dan tidak mau
keluar rumah. Klien tidak mau
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai