Data subjektif:
a. Produktivitas menurun
b. Perilaku destruktif pada diri sendiri
c. Perilaku destruktif pada orang lain
d. Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
e. Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
f. Tampak mudah tersinggung/mudah marah
g. Apatis (acuh tak acuh)
h. Ekspresi wajah kosong.
i. Menurun atau tidak adanya komunikasi verbal.
j. Bicara dengan suara pelan
k. tidak ada kontak mata saat bicara.
HDRs dan HDRk
Harga Diri Rendah Situasional (HDRS)
Harga Diri Rendah Kronik (HDRK)
HDRS timbul dari penilaian individu terhadap diri sendiri karena kegagalan
menjalankan fungsi dan peran.
Diagnosa Keperawatan :
Harga diri rendah berhubungan dengan koping tidak
efektif ditandai dengan Pasien lebih suka sendiri,
tampak cemas dan takut, ………
Note :harga diri rendah dapat berisiko terjadinya isolasi sosial (menarik
diri)
RENCANA -INTERVENSI
SP 1 : Mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki pasien
Evaluasi
“Bagaimana perasaan Kk setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapikan tempat tidur tadi? Ternyata Kk
banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di rumah sakit ini. Salah satunya , merapikan tempat
tidur, yang sudah Kk praktekkan dengan baik sekali. Coba ulangi bagaimana cara merapikan tempat tidur
tadi, Bagus sekali..
Kontrak
“Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Kk masih ingat kegiatan apa lagi yang mampu
dilakukan di rumah sakit selain merapikan tempat tidur? Ya bagus,cuci piring …. Kalau begitu kita akan
latihan mencuci piring besok ya jam 08.00 pagi di dapur sehabis makan pagi
Sampai jumpa ya…Assalamu’alaikum
Fase Orientasi
(Hari ke-2)
Salam terapeutik
“Assalammua ‘laikum, Kk… masih ingat saya??? baguss
Bagaimana perasaan Kk pagi ini ? Wah tampak gembira”
Evaluasi/Validasi
“ Bagaimana Kk, sudah dicoba menerapkan merapikan tempat tidur sore
kemarin dan tadi pagi ?” Bagus (kalau sudah dilakukan, kalau belum bantu lagi)
Kontrak
Sekarang kita akan latihan kemampuan kedua, masih ingat apa kegiatan itu Kk
“Ya benar kita akan latihan mencuci piring di dapur ruangan ini”
“Waktunya 10 menit, mari kita ke dapur”
Fase Terminasi
a. Evaluasi
“bagaimana perasaan Kk setelah latihan cuci piring”
Coba ulangi cara mencuci piring…baguss
c. Kontrak
“besok kita akan latihan untuk kemampuan ke tiga, setelah merapikan tempat
tidur dan cuci piring. Masih ingat kegiatan apakah itu ? ya benar kita akan latihan
mengepel”“mau jam berapa? Sama dengan sekarang? Sampai jumpa…
Assalamu’alaikum
Tindakan Keperawatan
pada Keluarga
Tujuan:
Keluarga Mampu
1. Membantu pasien mengidentifikasi kemampuan yang
dimilikinya
2. Memfasilitasi pelaksanaan kemampuan yang masih
dimiliki pasien
3. Memotivasi pasien untuk melaksanakan kegiatan yang
sudah dilatih dan memberikan pujian
4. Menilai perkembangan perubahan kemampuan pasien
Tindakan Keperawatan Keluarga
Nn. S dirawat di RSJ. X, Saat dikaji Nn.S mengatakan kalau dirinya adalah wanita
yang sangat tidak beruntung. Sejak ditinggalkan pacarnya untuk menikah dengan
sahabatnya setahun yang lalu, Nn. S merasa bahwa ia tidak akan pernah bisa
mendapatkan pasangan lagi, bahkan tidak mau menikah, meskipun ada yang
mengajaknya. Enam bulan yang lalu, Nn. S berhenti dari bekerja karena merasa
malu, setiap pekerjaannya selalu tidak pernah benar dan mendapat peringatan
dari atasannya. Saat ini, didapatkan Nn. S sering menunduk saat berbicara, kontak
mata ada tetapi minimal, serta tampak tidak bersemangat dan malas melakukan
kegiatan apapun.