Anda di halaman 1dari 28

ASKEP PASIEN

Harga Diri Rendah (HDR)


Oleh : Ns. Neiliel Fitriana Anies, M.Kep
Apa yang dimaksud
Harga Diri Rendah (HDR)??
DEFINISI

 Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga,


tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan
akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri.
Definisi HDR ( Stuart, 2006)

 Harga diri rendah adalah semua pemikiran,


kepercayaan dan keyakinan yang merupakan
pengetahuan individu tentang dirinya dan
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.
 Harga diri terbentuk waktu lahir tetapi dipelajari
sebagai hasil pengalaman unik seseorang dalam
dirinya sendiri, dengan orang terdekat dan dengan
realitas dunia.
Harga Diri berhubungan dengan
Konsep Diri

Konsep diri terdiri dari :

 citra tubuh (persepsi trhdp tubuhnya, apa ada bagian


tubuh yang tidak disukai)
 ideal diri (harapan trhdp diri dan lingkungannya)
 harga diri (penilaian orang lain dengan ps)
 peran (tugas/perannya : ibu, ayah, anak, dll)
 identitas diri (status pasien sebelum dirawat, mis;
siswa, guru, irt,dll)
ETIOLOGI
 
Penyebab terjadi harga diri rendah adalah :
 
 Pada masa kecil sering disalahkan, jarang diberi pujian atas
keberhasilannya.
 Saat individu mencapai masa remaja keberadaannya kurang dihargai,
tidak diberi kesempatan dan tidak diterima.
 Menjelang dewasa awal sering gagal disekolah, pekerjaan, atau pergaulan
 saat lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari
kemampuannya.
 
TANDA DAN GEJALA HDR
(Carpenito, 2003)

  Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit


dan akibat tindakan terhadap penyakit,
 Rasa bersalah terhadap diri sendiri
 Gangguan hubungan sosial (menarik diri, tidak ingin
bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri)
 Percaya diri kurang
 Sukar mengambil keputusan
1. PENGKAJIAN

Data subjektif:

a. Mengungkapkan perasaan tidak mampu


b. Mengungkapkan rasa bersalah
c. Mengungkapkan sikap negatif pada diri sendiri
d. Mengungkapkan sikap pesimis pada kehidupan
e. Menolak kemampuan diri sendiri
f. Mengungkapkan perasaan cemas dan takut
g. Mengungkapkan kegagalan pribadi
h. Ketidakmampuan menentukan tujuan
i. Mengungkapkan enggan untuk memulai hubungan atau pembicaraan.
j. Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain.
k. Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain.
Data objektif:

a. Produktivitas menurun
b. Perilaku destruktif pada diri sendiri
c. Perilaku destruktif pada orang lain
d. Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
e. Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
f. Tampak mudah tersinggung/mudah marah
g. Apatis (acuh tak acuh)
h. Ekspresi wajah kosong.
i. Menurun atau tidak adanya komunikasi verbal.
j. Bicara dengan suara pelan
k. tidak ada kontak mata saat bicara.
HDRs dan HDRk
Harga Diri Rendah Situasional (HDRS)
Harga Diri Rendah Kronik (HDRK)

 HDRS timbul dari penilaian individu terhadap diri sendiri karena kegagalan
menjalankan fungsi dan peran.

 HDRK terjadi merupakan proses kelanjutan dari HDRS yang tidak


diselesaikan.

 Jika lingkungan tidak memberi dukungan positif atau justru menyalahkan


individu dan terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan individu
mengalami HDRK
Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan :
 Harga diri rendah berhubungan dengan koping tidak
efektif ditandai dengan Pasien lebih suka sendiri,
tampak cemas dan takut, ………

Note :harga diri rendah dapat berisiko terjadinya isolasi sosial (menarik
diri)
RENCANA -INTERVENSI
SP 1 : Mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki pasien

1. Mendiskusikan bahwa pasien masih memiliki


sejumlah kemampuan dan aspek positif seperti
kegiatan pasien di rumah, serta adanya keluarga
dan lingkungan terdekat.
2. Beri pujian pada pasien dan hindari penilaian
negatif
SP 2 : Membantu pasien menilai kemampuan pasien
yang masih digunakan

1. Mendiskusikan pada pasien kemampuan yang masih


dapat digunakan saat ini
2. Bantu pasien menyebutkan dan memberi penguatan
terhadap kemampuan diri yang diungkapkan pasien.
3. Perlihatkan respon positif dan menjadi pendengar
aktif
SP3 : Membantu pasien untuk memilih/menetapkan
kegiatan sesuai kemampuan

1. Mendiskusikan dengan pasien beberapa aktivitas


yang dapat dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan
yang dapat dilakukan sehari-hari
2. Bantu pasien menetapkan aktifitas secara Mandiri
(M), Bantuan, Tidak dilakukan (T)
SP4: Melatih kegiatan pasien yang sudah dipilih
sesuai kemampuan

1. Mendiskusikan dengan pasien langkah-langkah


untuk melakukan kegiatan
2. Memperagakan kegiatan yang akan dilakukan
3. Berikan pujian pada pasien
Fase Orientasi
Salam Terapeutik
“Selamat pagi, assalamualaikum………….. Boleh Saya kenalan dengan Kakak? Nama
Saya………….. boleh panggil Saya……… Saya Mahasiswa Akper……, Saya sedang
praktik di sini dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB siang. Kalau
boleh Saya tahu nama Kakak siapa dan senang dipanggil siapa?
Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Kk hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada keluhan
tidak?”
Kontrak
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang
pernah Kk lakukan?
“Dimana kita duduk untuk bincang-bincang? bagaimana kalau di ruang tamu, berapa
lama? Bagaimana kalau 10 menit saja?
Fase kerja

“ Kak, apa saja kemampuan yang Kk miliki ? Bagus ,apa lagi?


Saya buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa Kk
lakukan ? Bagaimana dengan merapikan kamar? Menyapa? Mencuci piring
……….dst”.
“Wah ,bagus sekali ada tiga kemampuan dan kegiatan yang Kk miliki,
yang mana yang masih dapat dikerjakan di rumah sakit ?
“Sekarang mari Kita pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di
rumah sakit ini”. “bagaimana dengan merapikan tempat tidur? Kalau
begitu,bagaimana kalau sekarang kita latihan merapikan tempat tidur Kk”
“ Coba Kk lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Kk
lakukan tanpa disuruh , tulis B(bantuan ) jika diingatkan bisa melakukan
,dan T ( tidak) melakukan .
Fase terminasi

Evaluasi
“Bagaimana perasaan Kk setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapikan tempat tidur tadi? Ternyata Kk
banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di rumah sakit ini. Salah satunya , merapikan tempat
tidur, yang sudah Kk praktekkan dengan baik sekali. Coba ulangi bagaimana cara merapikan tempat tidur
tadi, Bagus sekali..

Rencana Tidak Lanjut


“Sekarang ,mari kita masukkan pada jadwal harian. Kk mau berapa kali sehari merapikan tempat tidur.
Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa? Lalu sehabis istirahat ,jam 16.00
“ Coba Kk lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Kk lakukan tanpa disuruh , tulis
B(bantuan ) jika diingatkan bisa melakukan ,dan T ( tidak) melakukan .

Kontrak
“Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Kk masih ingat kegiatan apa lagi yang mampu
dilakukan di rumah sakit selain merapikan tempat tidur? Ya bagus,cuci piring …. Kalau begitu kita akan
latihan mencuci piring besok ya jam 08.00 pagi di dapur sehabis makan pagi
Sampai jumpa ya…Assalamu’alaikum
Fase Orientasi
(Hari ke-2)

Salam terapeutik
“Assalammua ‘laikum, Kk… masih ingat saya??? baguss
Bagaimana perasaan Kk pagi ini ? Wah tampak gembira”

Evaluasi/Validasi
“ Bagaimana Kk, sudah dicoba menerapkan merapikan tempat tidur sore
kemarin dan tadi pagi ?” Bagus (kalau sudah dilakukan, kalau belum bantu lagi)

Kontrak
Sekarang kita akan latihan kemampuan kedua, masih ingat apa kegiatan itu Kk
“Ya benar kita akan latihan mencuci piring di dapur ruangan ini”
“Waktunya 10 menit, mari kita ke dapur”
Fase Terminasi

a. Evaluasi
“bagaimana perasaan Kk setelah latihan cuci piring”
Coba ulangi cara mencuci piring…baguss

b. Rencana tindak lanjut


“ bagaimana kalau kegiatan cuci piring ini dimasukan menjadi kegiatan sehari –
hari Kk. mau berapa kali KK mencuci piring ? bagus sekali Kk mencuci piring tiga
kali setelah makan”

c. Kontrak
“besok kita akan latihan untuk kemampuan ke tiga, setelah merapikan tempat
tidur dan cuci piring. Masih ingat kegiatan apakah itu ? ya benar kita akan latihan
mengepel”“mau jam berapa? Sama dengan sekarang? Sampai jumpa…
Assalamu’alaikum
Tindakan Keperawatan
pada Keluarga

Tujuan:
Keluarga Mampu
1. Membantu pasien mengidentifikasi kemampuan yang
dimilikinya
2. Memfasilitasi pelaksanaan kemampuan yang masih
dimiliki pasien
3. Memotivasi pasien untuk melaksanakan kegiatan yang
sudah dilatih dan memberikan pujian
4. Menilai perkembangan perubahan kemampuan pasien
Tindakan Keperawatan Keluarga

1. Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat


pasien
2. Menjelaskan kepada keluarga ttg HDR
3. Mendiskusikan kemampuan yang dimiliki pasien dan menjelaskan cara
merawat pasien
4. Mendemonstrasikan cara merawat pasien HDR
5. Menganjurkan keluarga untuk memotivasi pasien melakukan kegiatan
sesuai jadwal
6. Menganjurkan keluarga untuk memberikan pujian
7. Membantu keluarga untuk menyusun jadwal kegiatan pasien di rumah
Evaluasi

 Kemampuan yang diharapkan dari pasien :

a. Pasien dapat mengungkapkan kemampuan dan


aspek positif yang dimiliki pasien
b. Pasien dapat membuat rencana kegiatan harian
c. Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai
kemampuan yang dimiliki
Evaluasi

 Kemampuan yang diharapkan dari keluarga

a. Keluarga membantu pasien dalam melakukan


aktifitas
b. Keluarga memberikan pujian pada pasien terhadap
kemampuannya melakukan aktifitas
Evaluasi :

a. Pasien dapat mengungkapkan perasaannya


b. Ekspresi wajah bersahabat.
c. Ada kontak mata
d. Menunjukkan rasa senang.
e. Mau berjabat tangan.
f. Mau menjawab salam
g. Pasien mau duduk berdampingan
h. Pasien mau mengutarakan masalah yang dihadapi
LATIHAN KASUS

 Nn. S dirawat di RSJ. X, Saat dikaji Nn.S mengatakan kalau dirinya adalah wanita
yang sangat tidak beruntung. Sejak ditinggalkan pacarnya untuk menikah dengan
sahabatnya setahun yang lalu, Nn. S merasa bahwa ia tidak akan pernah bisa
mendapatkan pasangan lagi, bahkan tidak mau menikah, meskipun ada yang
mengajaknya. Enam bulan yang lalu, Nn. S berhenti dari bekerja karena merasa
malu, setiap pekerjaannya selalu tidak pernah benar dan mendapat peringatan
dari atasannya. Saat ini, didapatkan Nn. S sering menunduk saat berbicara, kontak
mata ada tetapi minimal, serta tampak tidak bersemangat dan malas melakukan
kegiatan apapun.

1. Tentukan masalah utama dari kasus Nn. S


2. Tulislah data subjektif dan data objektif untuk menegakkan diagnosa
keperawatan no.1
3. Susunlah intervensi Keperawatan untuk masalah keperawatan No 1.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai