Anda di halaman 1dari 26

Askep Klien dengan Isolasi Sosial

STIKES Widya Nusantara

Tahun 2020
Biodata
• NAMA : Ns. HEDWIG OKTORA, M.Kes
• TTL : Makassar, 16 Oktober 1984
• Pekerjaan : Perawat RSUD Madani Thn 2011 s/d
Feb 2020
Staf SDMK Dinkes Prov Sulteng s/d sekarang
• Alamat : Perumahan Permata Garuda Blok D
No.10, Jl. Garuda, Palu
• No. Hp : 082194606069
Askep Klien dengan Isos
• Tujuan Pembelajaran:
1. Mhs mampu melakukan pengkajian pada pasien isolasi sosial
2. Mhs mampu menetapkan diagnosa keperawatan pasien isolasi
sosial
3. Mhs mampu melakukan tindakan keperawatan kepada pasien
dengan isolasi sosial
4. Mhs mampu melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga
pasien isolasi sosial
5. Mhs mampu mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam
merawat pasien isolasi sosial
6. Mhs mampu mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien
dengan isolasi sosial
Manusia adalah mahkluk, untuk mencapai
kepuasan dalam kehidupan , bina hubungan
interpersonal yang positif
Pengertian
• Hubungan interpersonal yang sehat terjadi jika individu yang
terlibat saling merasakan kedekatan, sementara identitas
pribadi masih tetap dipertahankan,Stuart and Sudden (1998)
• Karakteristik hubungan yang sehat : terbuka, menerima orang
lain sebagai orang yang mempunyai nilai sendiri dan adanya
rasa empati, Rogers
• Gangguan hubungan social
Pengertian:
Keadaan dimana seorang individu berpartisipasi dalam
kuantitas yang berlebihan atau tidak cukup atau
ketidakefektifan kualitas pertukaran sosial (Townsend,1998)
Rentang Respon Sosial

Respons Adaptif Respons Maladaptif


Sosial kesepian Manipulasi
Otonomi Menarik Diri Impulsif
Kebersamaan Ketergantungan Narkisisme
Saling Ketergantungan
Perilaku yg b/d Respon Sosial Maladaptif
• Manipulasi:Orang lain diperlakukan seperti obyek
hubungan terpusat pada masalah pengendalian individu,
berorientasi pada diri sediri atau pada tujuan, bukan
berorintasi pada orang lain.
• Narkisisme: Harga diri yang rapuh, secara terus menerus
berusaha mendapatkan penghargaan, pujian, sikap
egosentris, pencemburu, marah jika orang lain tidak
mendukung.
• Impulsif :Tak mampu merencanakan sesuatu, tidak
mampu belajar dari pengalaman , penilaian yang buruk
tidak dapat diandalkan
• Perilaku menarik diri :
Adalah usaha menghidari interaksi dengan orang
lain dimana individu merasa bahwa kehilangan
hubungan akrab, tidak mempunyai kesempatan
membagi rasa, fikiran, prestasi / kegagalan, ia
mempunai kesulitan berhubungan secara spontan
dengan orang lain yang dimanifestasikan dengan
sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian dan tak
sanggup membagi pengalaman dengan orang lain.
Karakteristik Perilaku Menarik Diri
• Gangguan pola makan : tidak ada nafsu makan / minum berlebihan
• Berat badan menurun /meningkat dratis
• Kemunduran kesehatan fisik
• Tidur berlebihan
• Tinggal ditempat tidur dalam waktu yang lama
• Banyak tidur siang
• Kurang bergairah
• Tak mempedulikan lingkungan
• Aktivitas menurun
• Mondar – mandir / sikap mematung, melakukan gerakan secara
berulang (jalan mondar mandir)
• Menurunnya kegiatan seksual
Tugas perkembangan Yg b/d pertumbuhan
interpersonal
• Masa bayi :Menetapkan landasan percaya
• Masa bermain: Mengembangkan otonomi dan awal perilaku mandiri
• Masa pra sekolah :Belajar menunjukkan inisiatif dan rasa tanggung
jawab dan hati nurani
• Masa sekolah :Belajar berkompetisi, bekerja sama dan berkompromi
• Masa pra remaja :Menjadi intim dengan teman sejenis kelamin
• Masa remaja :Menjadi intim dengan lawan jenis kelamin dan tidak
tergantung pada orang tua
• Masa dewasa muda :Menjadi saling tergantung dengan orang tua,
teman, menikah dan mempunyai anak
• Masa tengah baya: Belajar menerima
• Masa dewasa tua :Berduka karena kehilangan dan mengembangkan
perasaan keterikatan dengan budaya.
FAKTOR – FAKTOR PENCETUS GANGGUAN
HUBUNGAN SOSIAL
1. Faktor perkembangan: Gangguan dalam pencapaian
tingkat perkembangan, Sistem keluarga yang
terganggu,Norma keluarga kurang mendukung
hubungan keluarga dengan pihak lain diluar
keluarga.
2. Faktor biologik: Genetik, neurotransmiter masih
perlu penelitian lebih lanjut.
3. Faktor sosio cultural: Isolasi akibat dari norma yang
tidak mendukng,Harapan yang tidak realistic
terhadap hubungan.
SUMBER KOPING

• Keterlibatan dalam hubungan yang luas dalam


keluarga dan teman.
• Hubungan dengan hewan peliharaan
• Gunakan kreatifitas utuk mengekspresikan
stress interpersonal, seperti kesenian, musik,
tulisan.
Tanda & Gejala
• Data Subjektif : Sukar didapati jika klien menolak berkomunikasi. Beberapa data
subjektif adalah menjawab pertanyaan dengan singkat, seperti kata-kata “tidak “,
“iya”, “tidak tahu”.
• Data Objektif :
Observasi yang dilakukan pada klien akan ditemukan :
• Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul.
• Menghindari orang lain (menyendiri), klien nampak memisahkan diri dari orang
lain, misalnya pada saat makan.
• Komunikasi kurang / tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain
/ perawat.
• Tidak ada kontak mata, klien lebih sering menunduk.
• Berdiam diri di kamar / tempat terpisah. Klien kurang mobilitasnya.
• Menolak berhubungan dengan orang lain. Klien memutuskan percakapan atau
pergi jika diajak bercakap-cakap.
• Tidak melakukan kegiatan sehari-hari. Artinya perawatan diri dan kegiatan rumah
tangga sehari-hari tidak dilakukan.
• Posisi janin pada saat tidur.
Asuhan Keperawatan
• Isolasi sosial adalah keadaan di mana seorang
individu mengalami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain di sekitarnya. Pasien mungkin
merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan
tidak mampu membina hubungan yang berarti
dengan orang lain.
• Tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan dengan
wawancara, adalah:
• Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang
lain
• Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain
• Pasien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang
lain
• Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
• Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
• Pasien merasa tidak berguna
• Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup
• Pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat Saudara tanyakan
pada waktu wawancara untuk mendapatkan data subyektif:
• Bagaimana pendapat pasien terhadap orang-orang di
sekitarnya (keluarga atau tetangga)?
• Apakah pasien mempunyai teman dekat? Bila punya siapa
teman dekat itu?
• Apa yang membuat pasien tidak memiliki orang yang terdekat
dengannya?
• Apa yang pasien inginkan dari orang-orang di sekitarnya?
• Apakah ada perasaan tidak aman yang dialami oleh pasien?
• Apa yang menghambat hubungan yang harmonis antara
pasien dengan orang sekitarnya?
• Apakah pasien merasakan bahwa waktu begitu lama berlalu?
• Apakah pernah ada perasaan ragu untuk bisa melanjutkan
kehidupan?
• Tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat
diobservasi:
• Tidak memiliki teman dekat
• Menarik diri
• Tidak komunikatif
• Tindakan berulang dan tidak bermakna
• Asyik dengan pikirannya sendiri
• Tak ada kontak mata
• Tampak sedih, afek tumpul
Diagnosa
• Isolasi Sosial
Tindakan Keperawatan
Evaluasi
Dokumentasi
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai