Nim : 201804021
Prodi : D3 Keperawatan 2A
1. Definisi
Isolasi social adalah suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian
yang tidak fleksibel yang menimbulkan prilaku maladaptive dan mengganggu fungsi seseorang dalam
hubungan social (Depkes RI, 2000).
Isolasi sosial merupakan keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama
sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien isolasi sosial mengalami
gangguan dalam berinteraksi dan mengalami perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain
disekitarnya, lebih menyukai berdiam diri, mengurung diri, dan menghindar dari orang lain (Yosep,
Sutini, 2014).
2. Rentang Respon
Manipulasi: org lain dianggap sbg obyek; hubungan berkisar ttg isu kontrol; berorientasi pd pribadinya
sendiri; tdk pd org lain.
Narkisisme: harga diri rapuh; mencari pujian dan kekeguman pd diri; sikap egosentris; iri hati; gusar
kalau org lain tdk mendukung.
Impulsifitas: tak mampu merencanakan; tak mampu belajar dr pengalaman; tak mampu membuat
keputusan; tdk ajeg.
a. Gejala Klinis :
Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit
Rasa bersalah terhadap diri sendiri
Percaya diri kurang
Mencederai diri
b. Gejala Subjektif:
Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
Respon verbal kurang dan sangat singkat
Klien merasa tidak berguna
c. Gejala Objektif:
Klien banyak diam dan tidak mau bicara
Tidak mengikuti kegiatan
Banyak berdiam diri dikamar
Klien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat
Klien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal
Kontak mata kurang
Kurang spontan
Apatis (acuh terhadap lingkungan)
Ekspresi wajah kurang berseri/kuram
a. Faktor Predisposisi
Factor perkembangan
Faktor perkembangan: gangguan perkembangan krn keluarga yang terganggu, pemisahan anak-
ortu yg tdk berhasil, klg yg tdk mendorong relasi dg dunia luar, peran klg yg kabur, org tua
alkoholisme, child abuse.
Factor biologic
Faktor biologi: faktor genetis ~ neurotransmiter.
Factor sosiokultural
Faktor sosial-budaya: isolasi sosial; norma yg tdk mendorong interaksi; penilaian kurang thd
anggota masyarakat yg kurang produktif (manula, sakit kronis, cacat); harapan tdk realistis.
b. Stresor Presipitasi
Stresor sosial budaya: unit klg tdk stabil; perspisahan dg org yang bermakna, seperti akibat
hospitalisasi.
Stresor psikologis: ansietas berkepanjangan dan berat disertai ketidakmampuan menghadapi
ansietas tsb.
Usia pra sekolah: mulai berinisiatif dan belajar bertg jwb dan mendengar suara hati.
6. Komplikasi
Halusinasi
Mencederai diri sendiri,
Mencedrai orang lain dan lingkungan
Deficit perawatan diri / penurunan aktivitas
7. Sumber Koping
8. Mekanisme Koping
Kecemasan koping yang sering digunakan adalah regrasi, represi dan isolasi.Sedangkan contoh sumber
koping yang dapat digunakan misalnya keterlibatan dalam hubungan yang luas dalam keluarga dan
teman, hubungan dengan hewan peliharaan, menggunakan kreativitas untuk mengekspresikan stress
interpersonal seperti kesenian music atau tulisan. (stuart and sundeen, 1999)
9. Gejala Klinis
Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya), takut
Risiko kesepian
Gangguan identitas diri
Gangguan konsep diri
Risiko mutilasi diri
Kerusakan interaksi sosial
Penatalaksanaan regimen terapeutik tak efektif
Risiko perilaku kekerasan
11. Penatalaksanaan
Therapy farmakologi
Electro Convulsive Therapy
Therapy kelompok
Therapy lingkungan
ASUHAN KEPERAWATAN
1. pengkajian
a. Wawancara:
Rasa sepi atau ditolak
Tidak aman
Hubungan tdk berarti dg org lain
Merasa bosan atau waktu berjalan lambat
Tdk bisa konsentrasi dan membuat keputusan
Merasa tdk berguna
Tdk yakin bisa tetap hidup
b. Observasi
Banyak diam dan tak mau bicara
Menyendiri dan tak mau berinteraksi
Tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal
Kontak mata kurang
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tindakan Keperawatan
Bina hubungan terapeutik
Libatkan keluarga
Berikan lingkungan terapeutik yang berfokus pada harapan yg realistis. Pelibatan klien dalam
proses pengambilan keputusan dan memproses perilaku interaksi pada saat ini dan di sini.
Buat batasan
Buat batasan-batasan
Lindungi dari membahayakan diri
Berfokus pada kekuatan klien
Strategi kontrak perilaku dan strategi lainnya.
4. Evaluasi