Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PD

KLIEN ISOLASI SOSIAL


RENTANG RESPON SOSIAL
Respon Respon
Adaptif maladaptif

Solitut Kesepian Manipulasi


Otonomi Menarik diri Impulsifitas
Mutualitas Ketergantungan Narkisisme
Interdependen
Respon sosial
 Manipulasi: org lain dianggap sbg obyek;
hubungan berkisar ttg isu kontrol;
berorientasi pd pribadinya sendiri; tdk pd org
lain.
 Narkisisme: harga diri rapuh; mencari pujian
dan kekeguman pd diri; sikap egosentris; iri
hati; gusar kalau org lain tdk mendukung.
 Impulsifitas: tak mampu merencanakan; tak
mampu belajar dr pengalaman; tak mampu
membuat keputusan; tdk ajeg.
Tugas perkembangan ~
Pertumbuhan Interpersonal
 Bayi: menegakkan hubungan saling percaya.
 Todler: mengembangkan otonomi dan
memulai perilaku independen.
 Usia pra sekolah: mulai berinisiatif dan belajar
bertg jwb dan mendengar suara hati.
 Usia sekolah: belajar kompetisi, kerja sama,
dan kompromi.
Tugas perkembangan ~
Pertumbuhan Interpersonal
 Pra remaja: intim dg teman sejenis.
 Remaja: intim dg lawan jenis dan
independen dr ortu.
 Dewasa muda: interdependen dg ortu,
teman; menikah; punya anak.
 Dewasa tengah: belajar “let go”
 Dewasa akhir: berduka krn kehilangan,
mengembangkan hub dg budaya.
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Faktor perkembangan: gangguan
perkembangan krn keluarga yang
terganggu, pemisahan anak-ortu yg tdk
berhasil, klg yg tdk mendorong relasi dg
dunia luar, peran klg yg kabur, org tua
alkoholisme, child abuse.
2. Faktor biologi: faktor genetis ~
neurotransmiter.
FAKTOR PREDISPOSISI
3. Faktor sosial-budaya: isolasi sosial;
norma yg tdk mendorong interaksi;
penilaian kurang thd anggota
masyarakat yg kurang produktif
(manula, sakit kronis, cacat); harapan
tdk realistis.
STRESOR PRESIPITASI
 Stresor sosial budaya: unit klg tdk
stabil; perspisahan dg org yang
bermakna, seperti akibat hospitalisasi.
 Stresor psikologis: ansietas
berkepanjangan dan berat disertai
ketidakmampuan menghadapi ansietas
tsb.
Perilaku yg biasa muncul pada klien dg
gangguan hubungan sosial
♦ MENARIK DIRI
 Kurang spontan, apatis, ekspresi wajah
kurang berseri, tdk merawat diri,
kurang komunikasi verbal, masukan
makan minum kurang, aktivitas
menurun, rendah diri, posisi fetus pada
saat tidur.
♦ CURIGA
 Tidak mampu mempercayai
orla,bermusuhan,mengisolasi diri
dalam lingkungan sosial,paranoia.
♦ MANIPULASI
 Ekspresi perasaan yg tidak
langsung pada tujuan,kurang
asertif, mengisolasi diri dari
hubungan sosial, harga diri yg
rendah,sangat tergantung pada
orang lain
SUMBER KOPING
 Keterlibatan dg jaringan kekeluargaan
dan pertemanan
 Hubungan dg hewan peliharaan
 Penggunaan kreativitas untuk
mengekspresikan stres interpersonal:
musik, seni, menulis dsb.
MEKANISME KOPING
1. Koping terkait dg kepribadian anti sosial:
 Proyeksi
 Splitting (memisahkan)
 Devaluasi org lain
2. Koping keribadian batas:
 Splitting
 Reaksi formasi
 Proyeksi
 Isolasi
 Idealisasi org lain
 Devaluasi org lain
 Identifikasi proyektif
MASALAH KEPERAWATAN
 Risiko kesepian
 Gangguan identitas diri
 Gangguan konsep diri
 Risiko mutilasi diri
 Kerusakan interaksi
sosial
 Penatalaksanaan
regimen terapeutik tak
efektif
 Risiko perilaku
kekerasan
☻ Diagnosa keperawatan yg mungkin untuk
masalah gangguan hubungan sosial
adalah :
A.ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
B.GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH
TUJUAN
 untuk menumbuhkan
perasaan yg menyenangkan
dalam hubungan
interpersonal yg optimal dan
menetapkan serta
mempertahankan perubahan
yg telah dicapai dalam
hubungan interpersonal tsb
TINDAKAN KEPERAWATAN
 Bina hubungan terapeutik
 Libatkan keluarga
 Berikan lingkungan terapeutik yang berfokus
pada harapan yg realistis. Pelibatan klien
dalam proses pengambilan keputusan dan
memproses perilaku interaksi pada saat ini
dan di sini.
 Buat batasan
TINDAKAN KEPERAWATAN
 Buat batasan-
batasan
 Lindungi dari
membahayakan diri
 Berfokus pada
kekuatan klien
 Strategi kontrak
perilaku dan strategi
lainnya.
EVALUASI
 Apakah klien sudah mengurangi perilaku
impulsif, manipulatif, atau narkisitik?
 Apakah klien telah mengekspresikan
kepuasan dg kualitas hubungan
interpersonalnya?
 Dapatkan klien berpartisipasi dlm hubungan
interpsersonal yg dekat.
 Apakah klien secara verbal mengakui
perubahan perilaku yg positif?

Anda mungkin juga menyukai