Anda di halaman 1dari 42

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

“DESA SIAGA ”

Dosen Pembimbing :
Dr. Jujuk Proboningsih., SKp., M.Kes

Disusun oleh :
Cerlina Febriati (P27820118002) Ika Wardatul J (P27820118003)
Resyawaldi Wahyu U (P27820118004) Ittaqin Nufus (P27820118008)
Monica Fatma N (P27820118014) Arifa Puteri N (P27820118017)
Qhusnul Qhotifah N.H(P27820118019) Izan Hendra P (P27820118023)
Ade Irma Suryani (P27820118025) Rapi Dhira D (P27820118028)
Dhea Kusumasari (P27820118029) Riza Alifia N.I (P27820118031)
Rizka Ayu R (P27820118038) Juli Astianti (P27820118041)

Tingkat II Reguler A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur atas ke hadirat Tuhan yang maha Esa,
karena dengan Rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Promosi Kesehatan
tentang “Desa Siaga“.Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami semua menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, dan
mungkin banyak kata-kata yang kurang tepat. Untuk itu, saran, dan kritik, dari para pembaca
sekalian senantiasa kami nantikan demi kesuksesan makalah kami di masa yang akan datang.
Semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat khususnya bagi kami umumnya bagi para
pembaca sekalian. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Surabaya, 11 September 2019

Penulis,

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i


KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Makalah..................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Makalah................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
2.1 Definisi desa siaga.................................................................................................3
2.2 Tujuan dari Desa Siaga..........................................................................................
2.3 Ciri-Ciri Dari Desa Siaga......................................................................................
2.4 Sasaran Dari Desa Siaga........................................................................................
2.5 Kriteria Desa Siaga................................................................................................
2.6 Kegiatan Dalam Pengembangan Desa Siaga.........................................................
2.7 Indikator Dari Desa Siaga.....................................................................................
BAB III PENUTUP....................................................................................................10
3.1 Kesimpulan............................................................................................................10
3.2 Saran......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Desa siaga aktif adalah bentuk pengembangan dari desa siaga yang telah
dimulai sejak tahun 2006. Desa atau kelurahan siaga aktif adalah desa atau
kelurahan yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan
kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti
Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) atau sarana kesehatan lainnya, penduduk mengembangkan Usaha
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dan melaksanakan survailans
berbasis masyarakat (Kemenkes RI, 2010).
Pengembangan desa siaga merupakan salah satu strategi dalam
mewujudkan Indonesia sehat. Desa siaga merupakan gambaran masyarakat
yang sadar, mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman
terhadap kesehatan masyarakat dengan memanfaatkan potensi setempat secara
gotong royong menuju desa sehat (Misnaniarti, 2011).
Salah satu upaya untuk meningkatkan pertisipasi masyarakat dengan
adanya advokasi yang merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh komitmen
politik, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan dukungan sistem dari
pembuat keputusan atau pembuat kebijakan terhadap program kesehatan yang
bertujuan untuk mendorong dikeluarkannya kebijakan-kebijakan publik
sehingga dapat mendukung atau menguntungkan kesehatan (Notoatmodjo,
2010).
Berdasarkan hasil evaluasi Kementerian Kesehatan pada tahun 2009
diketahui bahwa dari 75.410 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia tercatat
42.295 (56,1%) desa dan kelurahan telah memulai upaya mewujudkan Desa
dan Kelurahan Siaga. Atas dasar pertimbangan tersebut diatas perlu dilakukan
revitalisasi Pengembangan Desa atau Kelurahan Siaga guna mengakselerasi
pencapaian target 80 % Desa Siaga Aktif pada tahun 2015 (Kemenkes RI,
2010).
1.2 Rumusan Masalah

1
1. Apa yang dimaksud dengan definisi desa siaga?
2. Apa tujuan dari Desa Siaga?
3. Apakah ciri-ciri dari desa siaga ?
4. Siapa sasaran dari desa siaga?
5. Apa saja kriteria desa siaga ?
6. Apa saja kegiatan dalam Pengembangan Desa siaga ?
7. Apa indikator dari Desa Siaga ?
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui definisi desa siaga?
2. Untuk mengetahui tujuan dari Desa Siaga?
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari desa siaga ?
4. Untuk mengetahui sasaran dari desa siaga?
5. Untuk mengetahui saja kriteria desa siaga ?
6. Untuk mengetahui kegiatan dalam Pengembangan Desa siaga ?
7. Untuk mengetahui indikator dari Desa Siaga ?
1.4 Manfaat makalah
1. Bagi mahasiswa menyelesaikan makalah ini dapat menambah wawasan dan
informasi mengenai promosi kesehatan ke Desa Siaga dalam keperawatan
dengan sebaik mungkin.
2. Bagi pembaca makalah ini berfungsi untuh menambah pengetahuan
mengenai Desa Siaga.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DESA SIAGA
2.1.1 Definisi Desa Siaga
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumber daya dan kemampuan serta kemauan serta kemauan untuk untuk
mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan
kegawadaruratan, kesehatan secara mandiri. Desa siaga merupakan
strategi baru pembangunan kesehatan. Desa siaga lahir sebagai respon
pemerintah terhadap masalah kesehatan di Indonesia yang tak kunjung
selesai. Tingginya angka kematian ibu dan bayi, munculnya kembali
berbagai penyakit lama seperti tuberkulosis paru, merebaknya berbagai
penyakit baru yang bersifat pandemik seperti SARS, HIV/AIDS dan flu
burung serta belum hilangnya penyakit endemis seperti diare dan demam
berdarah merupakan masalah utama kesehatan di Indonesia. Bencana
alam yang sering menimpa bangsa Indonesia seperti gunung meletus,
tsunami, gempa bumi, banjir, tanah longsor dan kecelakaan massal
menambah kompleksitas masalah kesehatan di Indonesia. Desa siaga
merupakan salah satu bentuk reorientasi pelayanan kesehatan dari
sebelumnya bersifat sentralistik dan top down menjadi lebih partisipatif
dan bottom up.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 564/MENKES/SK/VI II/2006, tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengembangan Desa siaga, desa siaga merupakan desa yang
penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta
kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Desa siaga
adalah suatu konsep peran serta dan pemberdayaan masyarakat di tingkat
desa, disertai dengan pengembangan kesiagaan dan kesiapan masyarakat
untuk memelihara kesehatannya secara mandiri.

3
Desa yang dimaksud di sini dapat berarti kelurahan atau nagari atau
istilah-istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-
batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asalusul dan adat-istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (Depkes, 2007).
2.1.2 Tujuan Desa Siaga
1. Tujuan Umum
Tujuan umum desa siaga adalah terwujudnya masyarakat desa
dan kelurahan yang peduli,tanggap, dan mampu mengenali, mencegah
serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi secara
mandiri, sehingga derajat kesehatannya meningkat
2. Tujuan khususnya adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan kebijakan pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif di setiap tingkat Pemerintahan.
b. Meningkatkan komitmen dan kerjasama semua pemangku
kepentingan pusat, provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, desa dan
kelurahan untuk pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
c. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
dasardi desa dan kelurahan.
d. Mengembangkan UKBM yang dapat melaksanakan survailans
berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu,
pertumbuhan anak, lingkungan, dan perilaku), penanggulangan
bencana dan kedaruratan kesehatan, serta penyehatan lingkungan.
e. Meningkatkan ketersediaan sumber daya manusia, dana, maupun
sumber daya lain, yang berasal dari pemerintah, masyarakat dan
swasta/dunia usaha, untuk pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif.
f. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
RumahTangga di desa atau kelurahan.
2.1.3 Ciri-Ciri desa siaga

4
1. Minimal Memiliki pos kesehatan desa yang berfungsi memberi
pelayanan dasar ( dengan sumberdaya minimal 1 tenaga kesehatan dan
sarana fisik bangunan, perlengkapan & peralatan alat komunikasi ke
masyarakat & ke puskesmas )
2. Memiliki sistem gawat darurat berbasis masyarakat
3. Memiliki sistem pembiayaan kesehatan secara mandiri
4. Masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat 
2.1.4 Sasaran Pengembangan Desa Siaga
Sasaran pengembangan desa siaga adalah intervensi strategis,
sasaran ini dibedakan menjadi tiga berikut:
1. Semua individu dan keluarga di desa yang diharapkan mampu
menangani hidup sehat, peduli, dan tanggap terhadap masalah
kesehatan di wilayah desanya
2. Pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap perubahan perilaku
individu dan keluarga dapat difasilitasi oleh masyarakat, seperti
halnya masyarakat termasuk tokoh agama, tokoh perempuan dan
pemuda, kader serta petugas kesehatan
3. Pihak-pihak yang diharapkan memberi persetujuan, kebijakan,
peraturan -undangan, dana, tenaga, target, dll, seperti kepala desa,
camat, pejabat terkait, LSM, swasta, donatur, dan pemilik kepentingan
lainnya.
2.1.5 Kriteria pengembahan
Dalam pengembangan desa siaga akan meningkat dengan
pembagian menjadi empat kriteria.
1. Tahap bina. Tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif,
tetapi memiliki forum atau lembaga masyaratak desa yang telah
membantu dalam bentuk apa pun misalnya kelompok rembuk desa,
kelompok pengajian, atau kelompok persekutuan do'a.
2. Tahap tambah. Pada saat ini, forum masyarakat desa aktif dan anggota
forum mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat, selain
posyandu. Demikian juga dengan polindes dan posyandu yang
disetujui oada mabuk madya.

5
3. Tahap kembang. Pada saat ini, forum kesehatan masyarakat telah
mendukung secara aktif, dan mampu mengembangkan UKBMsesuai
kebutuhan dengan kebutuhan masyarakat.Jika selama ini pembiyaan
kesehatan oleh masyarakat terhenti karena kekurangan pemahaman
terhadap sistem Penjaminan, masyarakat mendukung lagi untuk
mengembangkan sistem dan diucapkan oleh masyarakat misalnya
tabulin.
4. Tahap Paripurna, lalu, semua indikator dalam kriteria dengan siaga
sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan seha
tserta berperilaku hidup bersih dan sehat. 
2.1.6 Kegiatan Pengembangan
1. Surveilans dan pemetaan : Setiap ada masalah kesehatan di rumah
tangga akan dicatat dalam kartu sehat keluarga. Selanjutnya, semua
informasi tersebut akan direkapitulasi dalam sebuah peta desa
(spasial) dan peta tersebut dipaparkan di poskesdes.
2. Perencanaan partisipatif: Perencanaan partisipatif di laksanakan melal
ui survei mawas diri (SMD) dan musyawarah masyarakat desa
(MMD). Melalui SMD, desa siaga menentukan prioritas masalah.
Selanjutnya, melalui MMD, desa siaga menentukan target dan
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai target tersebut.
Selanjutnya melakukan penyusunan anggaran.
3. Mobilisasi sumber daya masyarakat : Melalui forum desa siaga,
masyarakat dihimbau memberikan kontribusi dana sesuai dengan
kemampuannya. Dana yang terkumpul bisa dipergunakan sebagai
tambahan biaya operasional poskesdes. Desa siaga juga bisa
mengembangkan kegiatan peningkatan pendapatan, misalnya dengan
koperasi desa. Mobilisasi sumber daya masyarakat sangat penting agar
desa siaga berkelanjutan (sustainable).
4. Kegiatan khusus: Desa siaga dapat mengembangkan kegiatan khusus
yang efektif mengatasi masalah kesehatan yang diprioritaskan. Dasar
penentuan kegiatan tersebut adalah pedoman standar yang sudah ada
untuk program tertentu, seperti malaria, TBC dan lain-lain. Dalam

6
mengembangkan kegiatan khusus ini, pengurus desa siaga dibantu
oleh fasilitator dan pihak puskesmas.
5. Monitoring kinerja : Monitoring menggunakan peta rumah tangga
sebagai bagian dari surveilans rutin. Setiap rumah tangga akan diberi
Kartu Kesehatan Keluarga untuk diisi sesuai dengan keadaan dalam
keluarga tersebut. Kemudian pengurus desa siaga atau kader secara
berkala mengumpulkan data dari Kartu Kesehatan Keluarga untuk
dimasukkan dalam peta desa.
6. Manajemen keuangan: Desa siaga akan mendapat dana hibah (block
grant) setiap tahun dari DHS-2 guna mendukung kegiatannya.
Besarnya sesuai dengan proposal yang diajukan dan proposal tersebut
sebelumnya sudah direview oleh Dewan Kesehatan Desa, kepala desa,
fasilitator dan Puskesmas. Untuk menjaga transparansi dan
akuntabilitas, penggunaan dana tersebut harus dicatat dan dilaporkan
sesuai dengan pedoman yang ada.
2.1.7 Indikator Desa Siaga
1. Forum Masyarakat Desa
2. Sarana Yankesdas
3. UKBM Siaga Maternal dan Posyandu
4. Surveilan Berbasis Masyarakat
5. Sistem Kesiapan Gawat Darurat dan Bencana Berbasis Masyarakat
6. Upaya Menciptakan Lingkungan Sehat
7. Upaya Menciptakan Terwujudnya PHBS
8. Upaya Menciptakan Terwujudnya Kadarzi

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kami dapat dari hasil diatas yaitu Desa
Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawat daruratan kesehatan
secara mandiri. Adapun tujuan umumnya adalah terwujudnya desa
dengan msyarakat yang sehat, peduli dan tanggap terhadap masalah-
masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan di desanya.
Meningkatakn pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang
pentingnya kesehatan dan melaksanakn PHBHS (Perilaku Hidup Sehat
Bersih dan Sehat).
Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatn. Meningkatnya kesehatan
di lingkungan desa. Meningkatnya kesiagaan dan kesiapsediaan
masyarakat desa terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan (bencana, wabah penyakit, dsb). Menurunkan
angka kematian ibu dan anak. Meningkatkan pertolongan perasalinan.
Meningkatkan kepesertaan KB.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik
dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

8
DAFTAR PUSTAKA

Diakes pada hari Rabu tanggal 2 Oktober 2019 pukul 20:30 WIB
http://promkes.kemkes.go.id/pengertian-tujuan-indikator-dan-kegiatan-
pokok-desa-siaga
Diakes pada hari Rabu tanggal 2 Oktober 2019 pukul 20:30 WIB
http://promkes.kemkes.go.id/desa-siaga

9
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN
“PENERAPAN PHBS 3M UNTUK PENCEGAHAN
PENYAKIT DBD”

Dosen Pembimbing :
Dr. Jujuk Proboningsih., SKp., M.Kes

Disusun oleh :
Cerlina Febriati (P27820118002) Ika Wardatul J (P27820118003)
Resyawaldi Wahyu U (P27820118004) Ittaqin Nufus (P27820118008)
Monica Fatma N (P27820118014) Arifa Puteri N (P27820118017)
Qhusnul Qhotifah N.H(P27820118019) Izan Hendra P (P27820118023)
Ade Irma Suryani (P27820118025) Rapi Dhira D (P27820118028)
Dhea Kusumasari (P27820118029) Riza Alifia N.I (P27820118031)
Rizka Ayu R (P27820118038) Juli Astianti (P27820118041)

Tingkat II Reguler A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur atas ke hadirat Tuhan yang


maha Esa, karena dengan Rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas
Proposal Promosi Kesehatan tentang “Penerapan PHBS 3M Untuk Pencegahan
Penyakit DBD “. Proposal ini berisi dari beberapa poin diantaranya definisi dan
prevalensi demam berdarah dan juga deskripsi program promosi kesehatan
mengenai demam berdarah.
Dalam penyusunan proposal ini, kami mendapat bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar –
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal
ini.
Kami semua menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
proposal ini, dan mungkin banyak kata-kata yang kurang tepat. Untuk itu, saran,
dan kritik, dari para pembaca sekalian senantiasa kami nantikan demi kesuksesan
proposal kami di masa yang akan datang. Semoga makalah yang kami buat ini
bermanfaat khususnya bagi kami umumnya bagi para pembaca sekalian. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Surabaya, 20 Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan ......................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 5
2.1 Pengertian Demam Berdarah .......................................................... 5
2.2 Faktor Pemicu Demam Berdarah..................................................... 5
2.3 Gejala Demam Berdarah.................................................................. 6
2.4 Langkah Mengatasi Demam Berdarah ............................................ 7
BAB III TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 8
3.1 Deskripsi Program ........................................................................... 8
3.1.1 Nama dan Tema ................................................................ 8
3.1.2 Waktu dan Tempat ............................................................ 8
3.1.3 Penyelenggara kegiatan...................................................... 9
3.1.4 Public peserta.....................................................................9
3.1.5 Aggaran dan estimasi dana................................................ 9
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 11
5.1 Saran ................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 12
LAMPIRAN ........................................................................................ 15

iii
LEMBAR PENGESAHAN
No :003/Pan.Pen.DBD/BEM-POLTEKKESSBY-I /A-1/V/2019

PENYULUHAN WABAH DEMAM


Nama Kegiatan BERDARAH DAN PEKAN LINGKUNGAN
: BERSIH
“Kenali, Atasi, Selamatkan Lingkungan dari
Tema Kegiatan
: Demam Berdarah”
Desa Tales, Kec. Karang welas Kabupaten Kediri,
Waktu Kegiatan
: pada tanggal 22 Agustus 2019
Tempat Kegiatan : Desa Tales, Kec. Karang welas Kabupaten Kediri
Kader Kesehatan, Pemuda Karang Taruna,
Publik Peserta dan Masyarakat Desa Tales, Kecamatan Karang
: welas, Kabupaten Kediri
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa
Penyelenggara Poltekkes Kemenkes Surabaya (BEM-
Kegiatan POLTEKKES SBY) bekerjasama dengan Dinas
: Kesehatan Kabupaten Kediri.
Rp. 2.536.000, (Dua juta lima ratus tiga
Biaya Kegiatan
: puluh enam ribu rupiah)

Kediri, 08 November 2018

PANITIA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau hemorrhagic Fever (DHF) ialah
penyakit yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegyti dan Aedes albbopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hamper di seluruh
pelosok Indonesia kecuali ditempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan
air laut (Ginanjar, 2008).
Data Depkes RI tahun 2013, hingga pertengahan tahun ini, kasus demam berdarah
terjadi di 31 provinsi dengan penderita 48.905 orang, 376 di antaranya meninggal dunia.
Jumlah penderita demam berdarah pada semester pertama tahun ini menunjukkan
kenaikan di banding tahun lalu. Sepanjang 2012, Kemenkes mencatat 90.245
penderita. Tahun 2010 angka kematian mencapai 0,87 persen, pada tahun 2011
meningkat menjadi 0,91 persen dan sempat menurun pada tahun 2012 menjadi 0,90
persen dengan total kasus tahun 2012 sebanyak 90245 penderita dan jumlah kematian
816 penderita. Tahun 2013 selama Januari hingga Juni DBD dilaporkan terjadi di 31
provinsi dengan jumlah kasus sebanyak 48.905 penderita, dan 376 diantaranya
meninggal dunia.
Meningkatnya jumlah kasus serta bertambahnya wilayah yang terjangkit
disebabkan karena semakin baiknya transportasi penduduk, adanya pemukiman baru,
kurangnya perilaku masyarakat terhadap pembersihan sarang nyamuk, terdapatnya
vektor nyamuk hampir diseluruh pelosok tanah air serta adanya empat sel tipe virus
yang bersirkulasi sepanjang tahun. faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit
demam berdarah dengue antara lain faktor host, lingkungan, perilaku hidup bersih
dan sehat serta faktor virusnya sendiri. Faktor host yaitu kerentanan dan respon imun;
faktor lingkungan yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan laut, curah
hujan, angin, kelembapan, musim); kondisi demografi (kepadatan, mobilitas,
perilaku, adat istiadat) (Depkes RI, 2004).
Selama ini upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi masalah
kesehatan penyakit DBD, masih banyak berorientasi pada penyembuhan penyakit.
Dalam arti apa yang dilakukan masyarakat dalam bidang kesehatan hanya untuk
mengatasi penyakit yang telah terjadi atau menimpanya, di mana hal ini dirasa
kurang efektif karena banyaknya pengeluaran. Upaya yang lebih efektif dalam
mengatasi masalah kesehatan sebenarnya adalah dengan memelihara dan

1
meningkatkan kesehatan serta menceah penyakit dengan berperilaku hidup sehat,
namun hal ini ternyata belum disadari dan dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat
(Kusumawati, 2004).
Masih tingginya kejadian DBD khususnya Desa Tales dapat dipengaruhi oleh
faktor internal maupun ekstrenal seperti pengetahuan, sikap, perilaku masyarakat
dalam memahami dan melakukan kegiatan kebersihan lingkungan rumah dalam
pencegahan kejadian DBD terulang kembali. Dalam meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang masalah kesehatan, diperlukan suatu upaya nyata seperti dengan
memberikan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan seperti dengan ceramah
adalah salah satu contoh dari metode pendidikan kesehatan yang ada. Pendidikan
kesehatan seperti ceramah merupakan metode konvensional yang umumnya
dilakukan karena mudah dan murah. Metode ini juga memilki keunggulan yaitu
praktis, relatif murah, mudah dilakukan dan disesuaikan untuk berbagai kondisi.
Berdasarkan uraian di atas, maka kami ingin melakukan penelitian tentang
pengaruh Pendidikan Kesehatan dalam upaya Peningkatan pengetahuan dan perilaku
pencegahan Demam Berdarah Dengue masyarakat Desa Tales.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep penyakit demam berdarah dengan pencegahannya?
2. Bagaimana ukuran frekuensi terjadinya penyakit demam berdarah?
3. Bagaimana cara pengoalah pada Demam Berdarah?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep penyakit demam berdarah dengan
pencegahannya
2. Untuk mengetahui bagaimana ukuran frekuensi terjadinya penyakit demam berdarah
3. Untuk menegetahui bagaiaman cara pengolahan pada Demam Berdarah
1.4 Manfaat
1.4.1. Bagi Pembaca
Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana konsep penyakit demam berdarah
dengan pemberantasanya, dan bagaimana ukuran frekuensi terjadinya penyakit demam
berdarah, serta bagaimana cara pengolahan pada Demam Berdarah
1.4.2. Bagi Mahasiswa
Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam memahami konsep penyakit
demam berdarah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demam Berdarah


Penyakit demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh infeksi virus
yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus betina yang umumnya
menyerang pada musim kemarau dan musim hujan. Virus tersebut menyebabkan
gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah sehingga
mengakibatkan pendarahan.
2.2 Faktor Pemicu Demam Berdarah
Penyakit demam dengue disebabkan oleh virus dengue yang penyebarannya terjadi
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Karena diperantarai oleh
kedua serangga tersebut, maka demam dengue tidak bisa menular dari orang ke orang
secara langsung selayaknya penyakit flu. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictusbanyak berkembang biak di daerah padat penduduk, misalnya di kota-kota
besar beriklim lembap dan hangat. Masalah penyakit demam dengue biasanya dialami
oleh negara-negara subtropis dan tropis, termasuk Indonesia. Diperkirakan ada seratus juta
kasus demam dengue yang terjadi pada tiap tahunnya di dunia, bahkan ribuan orang di
antaranya terjangkit dalam waktu singkat akibat wabah penyakit ini.
2.3 Tanda Tanda Demam Berdarah
1. Demam mendadak tinggi 2-7 hari.
2. Ada gejala pendarahan, misalnya bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang meski
kulit diregangkan, gusi berdarah, mimisan dan tinja berdarah. Bintik-bintik merah
dikulit bisa muncul sendiri atau dibuat muncul dengan uji bendung. Uji ini dilakukan
menggunakan alat pengukur tekanan darah yang digembungkan di seputar lengan
hingga pembuluh darah tertekan. Bila positif akan muncul bintik-bintik merah.
3. Ada pembesaran hati (organ hati membesar saat dilakukan perabaan)
4. Terjadi syok, denyut nadi melemah dan cepat, tekanan darah turun, anak gelisah,
tangan dan kaki dingin.
5. Pemeriksaan laboratorium trombosit turun dan terjadi kenaikan kekentalan darah.
Trombosit kurang dari 100.000/ul dan hematokrit meningkat 20% dari normal.
2.4 Pencegahan

3
Biasanya DBD akan menyerang orang-orang yang tinggal didaerah pinggiran,
kumuh, lembab, serta anak-anak berusia di bawah 15 tahun.
Namun tidak menutup kemungkinan orang yang tinggal diperumahan elite pun bisa
terserang DBD, karena dirumahnya banyak air tergenang, baik di pot-pot bunga atau di
kolam ikan yang jernih airnya.
Untuk mencegah serangan, tentunya dengan membasmi nyamuk Aedes yang menjadi
media virus dengan tidak menyediakan tempat perkembangbiakannya di tempat lembab
dan berair.
Untuk memberantas nyamuk itu, jentik-jentik atau sarang-sarangnya harus
diberantas. Karena tempat berkembangbiaknya ada dirumah-rumah dan tempat-tempat
umum, maka setiap keluarga harus menutup peluang bagi nyamuk untuk berkembangbiak
dengan cara melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN-DBD, secara teratur
sekurang-kurangnya seminggu sekali.
Ciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Tanami halaman disekitar rumah dengan
tanaman yang dapat mengusir nyamuk seperti tumbuhan sereh, lavender, dan zodia.
Pemberantasan sarang nyamuk meliputi kegiatan 3M-Plus yaitu menguras tempat
penampungan air secara teratur, mengubur barang bekas yang dapat menampung air,
menutup rapat tempat penampungan air, dan memberikan abate untuk membunuh jentik-
jentik nyamuk.
Kontrol dan bersihkan secara rutin tmpat-tempat yang ada genangan air seperti vas
bunga, dispenser, kloset, tong sampah, ember, bak kamar mandi, bak kontrol atau
penampung air, bawah kulkas, kolam ikan hias, botol, ban bekas, dan barang-barang bekas
lainnya, agar tidak menjadi sarang untuk berkembang biak. Selain itu, fogging dan
memutuskan mata rantai pembiakan Aedes aegypti denan abasitas, juga harus dilakukan.
2.5 Pengobatan Demam Berdarah
1. Gunakan Obat Penurun Demam dengan Paracetamol
2. Jika disertai diare gunakan garam elektrolit
3. Untuk mencegah infeksi sekunder gunakan antibiotik
4. Juga bisa melakukan kompres, lakukanlah kompres tanpa menggunakan es karena bisa
berdampak pada syok. Saran dari para tim medis adalah kompres dilakukan dengan
alkohol.
5. Pengobatan alternatif, dapat dilakukan dengan menggunakan jambu biji. Jambu biji
dapat meningkatkan nilai trombosit darah dan mengembalikan cairan intravena.
Sebenarnya sudah lama jambu biji terkenal sebagai obat tradisional.

4
2.6 Pengelolaan Demam Berdarah
Sistem pengelolaan kesehatan masyarakat yang dimiliki pemerintah Indonesia
seakan belum berjalan. Jika KLB sudah terjadi, barulah ada koordinasi antara rumah sakit,
puskesmas dan Dinas Kesehatan.
Parahnya lagi, dengan kondisi KLB pun, inisiatif rumah sakit tentunya akan tetap
menerapkan prinsip “hanya yang punya uang yang bisa berobat dan dilayani dengan baik”
ironisnya, Pemerintah justru menyerahkan pengawasannya kepada masyarakat secara
gratis lewat juru pemantau jenti atau “jumantik”, setelah urusan korban meninggal.
Departemen Kesehatan sudah mencatat 12.482 penderita DBD di 21 Provinsi, 241 di
antaranya meninggal dunia, hingga akhir Februari 2004. Bahkan, Provinsi Jakarta sebagai
pusat negara, menempati peringkat tertinggi-4252 jumlah penderita, 47 orang diantaranya
meninggal dunia.
Menurut Rita Kusriastuti dari Bagian Arbovirusasi Departemen Kesehatan, kejadian
DBD 2004 dua kali lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya. “Penyemprotan secara
massal bukanlah penyelesaian tepat. Nyamuk bertelur 200-400 butir per hari, disemprot
lalu mati, tapi esok harinya nyamuk baru lahir lagi”, kata Rita dari Depkes.
Sebenarnya DBD bukanlah penyakit baru karena terjadi hampir setiap tahun seiring
dengan perubahan musim, dari musim penghujan ke musim kemarau.

5
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 DESKRIPSI PROGAM


3.1.1 Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
1. Susunan Kepanitiaan
Moderator : Dhea Kusumasari
Notulen : Cerlina Febriati
Penyaji dan Bu. Siti : Riza Alifia Nur Ilawati
Observer : Qhusnul Qhotifah N.H
Kades : Resyawaldi Wahyu Utomo
Fasilitator : Ade Irma Suryani
Register dan Pembaca narasi : Juli Astianti
Warga : Itaqin Nufus
Arifah Puteri
Ika Wardatul Jannah
Monica Fatma Ningrum
Pemateri
1. Izan Hendra Prasetyo
2. Rizka Ayu Romadhona

Pengorganisasian
Pemateri : Menyajikan materi
Moderator : Mengatur jalannya diskusi
Notulen : Mencatat hasil diskusi
Fasilitator : Mendampingi peserta penyuluhan
Observer : Mengobservasi jalannya penuluhan tentang ketepatan waktu,
ketepatan masing-masing peran.
PEMBINA : Jujuk Proboningsih, S.Kp., M.Kes
PENANGGUNG JAWAB : Monica Fatma Ningrum

2. Nama Kegiatan
Kegiatan yang kami selenggarakan ini bernama Penyuluhan Wabah
Demam Berdarah Dan Pekan Lingkungan Bersih
6
3. Tema Kegiatan
Kegiatan yang kami laksanakan ini mengambil grand tema “Penerapan
PHBS 3M Untuk Pencegahan Penyakit DBD”
4. Media Kegiatan
1. LCD/Proyektor
2. Leaflet
5. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
6. Setting Tempat

: Moderator

: Pemateri

: Penyaji

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

: Notulen

3.1.2 Waktu dan Tempat Kegiatan


Penyuluhan diselenggarakan Desa Tales Kabupaten Kediri pada hari
Kamis tanggal 22 Agustus 2019.
3.1.3 Penyelenggara Kegiatan
1. Kegiatan Penyuluhan wabah demam berdarah dan pekan lingkungan bersih
ini diselenggarakan oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Poltekkes

7
Kemenkes Surabaya (BEM-POLTEKKESSBY) bekerja sama dengan Dinas
Kesehatan Kota Kediri.
2. Adapun susunan kepanitiaan sebagaimana terlampir.
3.1.4 Publik Peserta atau Sasasran
Peserta kegiatan ini adalah : Mayarakat, Kader Kesehatan, Remaja atau
ORMAS di desa Tales Kecamatan Karang welas Kabupaten Kediri
3.1.5 Sumber dan Estimasi Dana
1. Sumber Dana
Sumber dana dalam penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan diperoleh
melalui :
a. Swadaya HIMA
b. Instansi-instansi terkait
c. Para Donatur atau dermawan yang tidak mengikat
2. Anggaran Dana
Adapun anggaran yang diperlukan dalam kegiatan ini sebesar Rp.
2.536.000 ( Dua juta lima ratus tiga puluh enam ribu rupiah). Dengan rincian
estimasi dana terlampir.

8
MENUAL KEGIATAN
PENYULUHAN WABAH DEMAM BERDARAH

Waktu Agenda Petugas


07.00-08.00 Chek in peserta Panitia

08.00-08.20 Pembukaan Penyaji

Kepala Desa
08.20-09.10 Sambutan
Perawat Desa

09.10-10.10 Penyuluhan Materi Pemateri

10.10-10.25 Sesi Tanya Jawab Moderator

10.25-11.25 Penyuluhan Materi Pemateri

11.25-12.00 Doorprize Penyaji

12.00-12.15 Penutup Penyaji

9
ESTIMASI DANA KEGIATAN

Devisi Acara
NO JENIS KEBUTUHAN HARGA SATUAN JUMLAH
Pembuatan 7 Vandel (1
Dinkes, 1 Kepanitiaan, 1
BEM-POLTEKKES SBY ,
1 Karang taruna , 1 Kader
kesehwatan, 1 kepala desa,
1. 1 Puskesmas) Rp. 50.000 Rp 350.000
Total Rp 350.000
Devisi Kesekretariatan dan Dokomentasi

NO JENIS KEBUTUHAN HARGA SATUAN JUMLAH

1.
Spanduk Kegiatan Rp. 125.000 Rp. 125.000

2.
150 Stiker Kegiatan Rp. 1500 Rp. 225.000

3.
20 Kaos panitia Kegiatan Rp. 35.000 Rp. 700.000

4.
Dokumentasi Rp. 250.000 Rp. 250.000
Total Rp. 1.300.000

Devisi Konsumsi
NO JENIS KEBUTUHAN HARGA SATUAN JUMLAH
Konsumsi peserta 70 x 1
1. Rp. 8.000 Rp. 560.000
kali Penyuluhan
Konsumsi panitia 20 x 1
2. Rp. 8.000 Rp. 160.000
kali penyuluhan

Konsumsi pihak terkait


3. (undangan) 7 x 1 kali Rp. 8.000 Rp. 56.000
penyuluhan
4. Air mineral 5 kardus Rp. 22.000 Rp.110.000
Total Rp. 886.000
10
Grand total kebutahan dana :
Devisi acara  : Rp 350.000
Devisi Kesekretariatan dan dokumentasi  : Rp 1.300.000
Devisi konsumsi : Rp 886.000 +
Rp 2.536.000

11
NASKAH ROLE PLAY TENTANG PENYULUHAN PBHBS 3M UNTUK
MENCEGAH PENYAKIT DBD

Kades : Resyawaldi Wahyu Utomo


Bu Siti : Riza Alifia
Bu perawat : Rizka Ayu Romadhona
Mahasiswa :
1. Juli Astianti
2. Qhusnul Qhotifah
3. Cerlina
4. Rapi Dhira

Moderator : Dhea Kusumasari


Penyaji : Riza Alifia
Notulen : Cerlina Febriati
Pemateri :
1. Izan Hendra
2. Rizka Ayu Romadhona ( Perawat Desa )

Register dan Pembaca Narasi : Juli Astianti


Fasilitator : Ade Irma Suryani
Observer : Qhusnul Qhotifah
Warga :
1. Ittaqin Nufus
2. Monica Fatma
3. Arifah Puteri
4. Ika Wardatul Jannh

Mahasiswa DIII Soetomo mendapat tugas promosi kesehatan dari dosen yaitu
melakukan promosi kesehatan dengan tema Masyarakat Desa Siaga. Mahasiswa mendapat
tempat Penyuluhan di Desa Talas,di daerah Surabaya sedang terserang wabah DBD.
Mahasiswa berinisiatif akan melakukan survei ke Desa Tales.
Setelah sampai di Desa Tales kondisi lingkungan di desa tersebut memang tergolong
kumuh, terdapat banyaknya tumpukan sampah dan genangan air maka sebab itu untuk
mencegah kejadian DBD semakin meningkat. Tujuan dari penyuluhan tersebut agar Desa
12
Tales bisa mengatahui penerapan PHBS 3M untuk pencegahan penyakit DBD para
mahasiswa mencari cara untuk menarik minat warga agar bisa datang ke penyuluhan tersebut
mahasiswa memulai dengan mendatangi kepala desa. ( Di rumah Kepala Desa )
Mahasiswa 1 (Rapi) : “Assalamualaikum, Selamat Pagi”
Kades (Aldi) : “Waalaikumussalam, Selamat Pagi mbak, mau mencari siapa ?
Mahasiswa 1 (Rapi) : ”Saya Rapi Dhira mahasiswa D3 Kep.Soetomo dan ini teman
saya Qhusnul Qhotifah. Apakah benar bapak kades desa tales?”
Kades (Aldi) : ”Iya benar dengan saya sendiri, silahkan masuk mbak ada
keperluan apa ya mbak?”
Mahasiswa 2 (Rapi) : “Begini bapak kami mahasiswa DIII Keperawatan Soetomo
Surabaya. Kami mendapat informasi bahwa Desa Tales
Sekarang terserang Wabah DBD. Kedatangan kami kemari ingin
mengadakan penyuluhan mengenai sanitasi lingkungan. Kami
dengar desa ini sedang terkena wabah DBD. Sebelumnya kami
ingin mengunjungi puskesmas di Desa Tales ini untuk bekerja
sama dengan kami mengenai penyuluhan yang kami adakan di
desa tales ini.”
Kades (Aldi) : “Oh iya boleh, silahkan mbak. Dalam 1 bulan ini atau sekitar
10 warga yang masuk rumah sakit yang terserang DBD.”
Mahasiswa 1 (Rapi) : “Baik pak, jika bapak berkenan bolehkah kami meminta
diantarkan di puskesmas terdekat desa tales.”
Kades (Aldi) : “Oh tidak keberatan mbak saya bisa mengantarkan pukul
08.00 pagi. Kalau boleh tau kalian tinggal dimana?”
Mahasiswa 2 (Rapi) : “Begini bapak kami berencana meenginap di balai desa apakah
bapak mengizinkan?”
Kades (Aldi) : “Kalian beranggotakan berapa orang?”
Mahasiswa 2 (Rapi) : “3 tiga “
Kades (Aldi) : “Jika kalian menginap di rumah ibu Siti selaku kader di desa
ini.”
Mahasiswa 2 (Rapi) : “Baik pak kami tidak keberatan, jika ibu siti tidak keberatan “
Kades (Aldi) : “Kalau begitu saya antarkan kerumah ibu siti.”
(dalam perjalanan ke rumah ibu siti )
(Di rumah ibu siti )
Tok tok tok……
Kades : “Assalamualaikum Bu siti ”
13
Bu siti : “Waalaikumussalam Pak Kades ada apa ?”
Kades : “Begini bu ini ada tamu mahasiswa dari D3 Keperawatan
Soetomo ingin mengadakan penyuluhan mengenai penerapan
PBHBS 3M untuk pencegahan penyakit DBD, nah sementara itu
mereka masih harus melakukan survey terlebih dahulu dan
butuh waktu beberapa hari untuk tinggal disisni, oleh karena itu
apa boleh jika mereka menginap sementara waktu di rumah
ibu?”
Bu Siti : “Iya bapak tidak masalah saya tidak keberatan”
Pak Kades : “Ya sudah kalau begitu saya pamit terlebih dahulu karena
masih ada urusan di balai desa, mbak-mbak jika memerlukan
bantuan bisa disampaikan langsung ke ibu Siti ini.”
Mahasiswa 1 (Rapi) : “Baik pak terimakasih banyak atas bantuannya”
Kades : “Kalau begitu saya pamit dulu, Assalamualaikum”
Bu Siti dan mahasiswa : “Waalaikumussalam Pak”
( selepas pak kades undur diri )
Mahasiswa 2 (Ifa) : “Begini bu kami datang bertiga tetapi 2 lainnya masih dalam
perjalanan kemari.”
Bu Siti : “Disini hanya ada 2 kamar yang kosong, apa mbak-mbaknya
tidak keberatan ?”
Mahasiswa 1 (Rapi) : “Iya ibu tidak apa-apa, mohon maaf merepotkan ibu.”
Bu Siti : “Iya dek tidak apa – apa. Ayo masuk,saya antarkan ke kamar-
nya yang akan ditempati untuk beristirahat.”
( Sesampainya di kamar )
Bu Siti : “Ini kamarnya mbak, silahkan beres-beres diri terlebih dahulu.
Kamar mandi ada di ujung kanan silahkan dipakai tidak perlu
sungkan.”
Mahasiswa 2 (Ifa) : “Baik bu,sekali lagi terimakasih banyak.”
Bu Siti : “Sama – sama kalau begitu ibu pamit dulu.”
( selepas bu Siti undur diri )
Mahasiswa 2 (ifa) : (menghubungi rekan rekannya yang masih diperjalanan)
“Halo, Sudah sampai mana kalian?”
Mahasiswa 3 (Cece) : “Ini sudah masuk gapura desa, kami harus kemana?”
Mahasiswa 2 (ifa) : “Oya sudah tunggu disana saja, aku akan kesana menjemput
kalian.”
14
( sesampainya mahasiswa lainnya )
Mahasiswa 2 (ifa) : “Assalamualaikum Bu Siti ini teman – teman saya yang baru
saja tiba.”
Bu siti : “Iya mbak, ayo masuk saja silahkan ke kamar kalian. Jika
sudah selesai beres-beres diri segera ke ruang makan ya ibu
sudah memasakkan kalian makanan.”
Mahasiswa 1 dan 3 : “Baik ibu terimakasih banyak mohon maaf merepotkan.”
Bu Siti : “Tidak sama sekali dek.”
( Keesokan harinya )
(setelah pulang dari subuhan di langgar.)
Bu Siti : “Ayo bisa ke ruang makan, ibu sudah siapkan sarapan.”
Mahasiswa 3 (Cece) : “Waduh ibu, sungkan jadinya merepotkan ibu sampai
dibuatkan sarapan.”
Bu Siti : ”Tidak merepotkan dek, sudah sepatutnya saya menjamu tamu
jauh.’
Semua Mahasiswa : “Terima kasih ibu.”
Bu Siti : “Iya, saya tinggal dulu ya.”
(Di ruang makan. )
Mahasiswa 2 (Cece) : “Alhamdulilah terima kasih bu atas jamuannya”
Bu Siti : “Iya nak”
Mahasiswa 1 & 3 : “Mari bu, kami bantu membereskan meja makan.”
Bu Siti : ”Tidak perlu mbak ”
Mahasiswa 2 (Cece) : “Tidak apa bu, biar kami saja yang memebereskan meja.”
Bu Siti : ” Baiklah dek, kalau begitu.”
(setelah membereskan meja, mereka berkumpul kembali di meja makan untuk mengobrol
bersam Bu Siti)
Mahasiswa 2 (ifa) : “Bu kalau kami boleh tau, apakah benar banyak yang terkena
demam berdarah akhir-akhir ini?”
Bu Siti : “Iya dek, ada 10 warga terkena demam berdarah”.
Mahasiswa 3 (Cece) : “Apa di desa ini pernah ada penyuluhan tentang kesehatan
yang akan kami lakukan ini bu?”
Bu Siti : “Belum dek,saya sudah pernah mengajukan permohonan
penyuluhan ke puskesmas namun puskesmas belum memberi
jawaban. “

15
Mahasiswa 1 (Rapi) : ”Apakah kami boleh pihak puskesmas untuk rencana
penyuluhan kami dengan meminta kolaborasi beliau”
Bu Siti : ”Boleh nak kebetulan saya kenal dengan beberapa perawat di
puskesmas, kapan kalian akan menemui beliau.”
Mahasiswa 1 (Rapi) : “Bolehkah kami menemui beliau sekarang?”
Bu Siti : ” Baiklah mari saya antar. Kalian beres beres dulu.”
Mahasiswa 3 (Cece) : “Baik bu, Melihat respon bu Siti yang baik, membuat kami
makin semangat mengadakan penyuluhan ini. Mohon doanya
ya bu agar penyuluhan kami lancer dan banyak warga yang ikut
serta.”
Bu Siti : “Amin. Pasti saya doakan kelancaran penyuluhan kalian.”
Mahasiswa 2 (ifa) : “Terima kasih doanya bu.”
(setelah beres-beres, para mahasiswa pergi ke puskesmas bersama bu siti. Sesampainya di
puslesmas mengetuk ruang perawat.)
(mengetuk ruang perawat.)
Bu Siti : ”selamat pagi bu dona.”
Perawat Dona : ”Selamat pagi bu siti, ada apa ya bu? Tumben kesini pagi
pagi.”
Bu Siti : “Para mahasiswa DII Keperawatan Soetomo ingin menemui
bu dona, apakah ibu punya waktu untuk menemui mereka
sekarang?”
Perawat Dona : ”Tentu bu, mari kita temui mereka.”
(di ruang tunggu)
Bu Siti : ”Mbak ini suster Dona yang bertugas di puskesmas tales .”
Perawat Dona : ”Perkenalkan nama saya Dona yang bertugas dan bertanggung
jawab di puskesmas sini.”
Mahasiswa 3 (Riza) : ”Perkenalkan kami dari para mahasiswa dari kampus D3
keperawatan Soetomo.”
Perawat Dona : “Saya dengar dari bu Siti kalian ingin melakukan penyuluhan
kesehatan di desa ini ya.”
Mahasiswa 3 (Riza) : “Betul bu, kami mendapat tugas untuk promosi kesehatan di
masyarakat. Kami berencana melakukan penyuluhan kesehatan.
Tadi pagi kami sempat berbincang dengan bu Siti mengenai
penyakit apa yang sering di derita warga akhir-akhir ini, kata

16
beliau DBD menjadi penyakit yang warga derita akhir-akhir
ini.”
Perawat Dona : “Memang benar dalam kurun waktu sebulan ini banyak sekali
warga yang terkena DBD, bhakan hampir setiap rumah psti ada
slah satu anggotanya yang terkena DBD.”
Mahasiswa 2 (ifa) : ”Kira-kira berapa angka kejadiannya ya bu?”
Perawat Dona : ”Kira-kira sekitar 20 warga yang terkena DBD dari 500 warga
yang tinggal di desa ini.”
Mahasiswa 3 (Riza) : ”Cukup besar angka kejadian warga yang terkena DBD.
Apakah ada warga yang meninggal dunia?”
Perawat Dona : “Menurut catatan puskesmas. Ada 9 balita dan 11 orang
dewasa yang meninggal dunia karena DBD ini.”
Bu Siti : ”Saya selaku kader disini juga merasa bingung dengan angka
kejadian yang cukup tinggi.”
Mahasiswa 3 (Riza) : “Melihat dari kasus Demam berdarah yang terjadi di desa ini.
Kami berencana mengadakan penyuluhan tentang perilaku
hidup bersih dan sehat, berfokus lebih ke sanitasi lingkungan
yang baik. Kami juga berencana akan berkobolarasi dengan bu
perawat dan puskesmas untuk kelancaran penyuluhan ini.”
Bu Siti : “Wah kalau saya setuju dengan ide dek mahasiswa ini.”
Perawat Dona : “Boleh dek, saya selaku perawat disini merasa sangat terbantu
dengan hadirnya dek mahasiswa kebetulan kami kekuarangan
anggota untuk penyuluhan didesa.”
Mahasiswa 2 (ifa) : “Alhamdulilah kalau bu siti dan bu perawat setuju akan ide
kami.”
Bu Siti : “Rencananya kalian ingin mengadakan penyuluhan ini
kapan?”
Mahasiswa 1 (Riza) : “Kalau dari kami mengikuti jadwal dari bu perawat kapan ada
waktu luang untuk berdiskusi dahulu tentang persiapan
penyuluhan.”
Bu Perawat dona : “Bagaimana kalau nanti ba’da maghrib kita berkumpul di balai
desa untuk berdiskusi tentang persiapan penyuluhan.”
Mahasiswa 3 (Riza) :” Baik bu.”
Bu Perawat dona : “Kalau begitu saya mau kembali ke ruangan dulu karena sudah
ada pasien:”
17
Mahasiswa 3 (Riza) : “Baik bu, terimakasih waktunya,”
( di balai desa ba’da maghrib
Mahasiswa 2 (Juli) : “Assalamualaikum wr.wb sebelumnya saya ucapkan
terimakasih kepada bapak Kepala Desa, Ibu Perawat dan ibu siti
serta teman teman panitia yang sudah berkenan hadir dalam
diskusi ini. Sehubungan dengan akan dilaksanakannya
penyuluhan sanitasi lingkungan di desa Tales ini, maka dari itu
diskusi ini akan membahas mengenai persiapan persiapan yang
dibutuhkan selama jalannya acara. Untuk mempersingkat waktu
saya persilahkan pemateri untuk memaparkan materi diskusi kali
ini.”
Mahasiswa 4 (Dhea) : “Terimakasih sebelumnya kepada moderator dan
Assalamualaikum wr.wb disini saya akan memaparkan
persiapan-persiapan yang dibutuhkan selama jalannya acara
penyuluhan.
Yang pertama : Penyuluhan ini akan di adakan di desa
Tales dimana seperti yang dikatakan oleh Ibu Perawat Dona dan
Bu Siti bahwa banyak dari warganya desa Tales yang terkena
Demam Berdarah dengan angka kejadian 20 dari 200 warga,
serta angka kejadian kematian 9 balita dan 11 orang dewasa.
Oleh karena sebab itu, akan diadakannya penyuluhan dari kami
mahasiswa D3 Keperawatan Soetomo dan bekerjasama dengan
pihak puskesmas dan Bu perawat Dona, mengenai perilaku
hidup bersih yang berfokus pada Penerapan PHBS 3M Untuk
Pencegahan Penyakit DBD
Yang kedua : mengenai apa saja yang akan kita lakukan
atau isi dari penyuluhan tersebut. Dalam penyuluhan tersebut
akan diisi dengan :
1. Pemaparan menganai Demam Berdarah.
2. Pencegahan dan Pengendalian.
3. Penerapan PHBS 3M.

Sekian pemaparan dari saya apakah ada yang ingin


ditanyakan atau kurang jelas saya persilahkan.”

18
Kades : “Kira kira penyuluhan ini akan dilaksanakan berapa hari ?
karena dengan isi penyuluhan yang sebegitu banyak saya kira
tidak akan cukup hanya dalam 1 hari.”
Mahasiswa 4 (Dhea) : “Untuk hal itu kami sudah merencanakan untuk melakukan
penyuluhan selama 2 hari pak dengan rincian hari pertama akan
kami pergunakan untuk sosialisasi mengenai DBD serta
pencegahannya, dihari kedua akan digunakan untuk sanitasi
lingkungan serta pemilihan pengurus desa siaga, dan terakhir
akan dilakukan pelatihan kader desa”
Perawat dona : “Untuk materi penyuluhan dan kegiatan setelahnya akan diisi
oleh siapa rencananya dek ?”
Mahasiswa 4 (Dhea) : “Untuk pemateri di hari pertama yaitu sosialisasi dari kami
sendiri selaku mahasiswa D3 Keperawatan Soetomo serta pihak
puskesmas, untuk di hari kedua yaitu sanitasi lingkungan dan
pelatihan kader akan dilakukan oleh seluruh warga desa yang di
pandu dan dilatih oleh kami serta pihak puskesmas termasuk bu
dona dan bapak kepala desa.”
Mahasiswa 2 (Juli) : “Jika tidak ada yang ingin ditanyakan kembali mengenai acara
akan saya lanjutkan untuk pemaparan anggaran dana.. . .
( menunggu respon ) baik jika tidak ada saya persilahkan untuk
pemateri selanjutkan untuk memaparkan perihal anggaran dana
yang diperlukan selama acara berlangsung.”
Mahasiswa 1 (Rapi) : “Terimakasih atas waktunya, berikut adalah pemaparan
anggaran dana yang diperlukan untuk pelaksanaan penyuluhan.
( membaca anggaran yang ditampilkan LCD )
Rincian Anggaran Dana Yang Diperlukan
Pemasukan
Donatur : Rp 3.000.000,-
Usaha Mandiri : Rp 550.000,-
Total : Rp 3.550.000,-
Pengeluaran
Spanduk : @ 125.000 = Rp 125.000
Stiker : @1500 x 150
Kaos panitia kegiatan : @35.000 x 20
Dokumentasi : @250.000
19
Konsumsi peserta 70 x 1 kali penyuluhan :
Konsumsi panitia 20 x 1 kali penyuluhan
Konsumsi pihak terkait undangan 7 x 1 kali penyuluhan
Air mineral 5 kardus
Total
: Rp 3.550.000,-
sekian untuk anggaran dana, apakah ada yang kurang jelas atau ingin
ditanyakan ?”

Mahasiswa 2 (Ifa) : “Baik jika tidak ada yang ditanyakan, saya ingin
menambahkan bahwa besok akan dilakukan persiapan untuk
melakukan acara di hari yang pertama yaitu penyuluhan
mengenai penyakit DBD, dimulai pukul 07.30 pagi hingga
selesai . Sekian Wassalamualaikum wr.wb.”
( Keesokkan harinya di balai desa )
Sek. Konsumsi : “Assalamualaikum wr.wb disini saya akan mulai membagikan
tugas masing masing.
1. Konsumsi akan dihandle oleh Dhe dan di bantu oleh Pak Kades
2. Doorprize akan di handle oleh Ifa dan Cece
3. Perlengkapan akan di handle oleh Irma dan Juli
4. Pembuat dan pengisi materi oleh Izan dan Dona
5. Terakhir yaitu pemberitahuan kepada warga akan di handle oleh
Rapi di bantu oleh bapak Kades
Sekian apakah ada yang ingin ditanyakan ?”
Kades : “Untuk pemberitahuan kepada warga apakah dengan woro
woro atau bagaimana ?’
Mahasiswa 4 (Dhea) : “Dari kami telah menyediakan leaflet pak dan juga untuk
pemberitahuan juga akan dilakukan menggunakan toa masjid.
Adakah yang ingin ditanyakan lainnya ? baik jika tidak
persiapan bisa di mulai masing masing penanggung jawab yang
telah di tentukan.”
(Keesokan harinya penyuluhan di Balai Desa)
Pagi yang cerah pada tanggal 14 september 2019 pukul 08.00 Wib. Diadakan sebuah
acara dibalai desa Tales tentang penyuluhan Demam Berdarah yang disampaikan oleh
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Surabaya.
20
Para warga sangat berantusiasme untuk mengikuti penyuluhan tentang Demam
Berdarah ini.
(Para warga berdatangan ke Balai Desa dan melakukan registrasi pada petugas registrasi yang
bertugas pagi itu)
(Para warga mengantri untuk melakukan register)
Register (Irma) : “Selamat pagi bapak ibu. Silahkan mengisi nama dan tanda
tangan pada absen kehadiran disebelah sini ya.”
(Warga menjawab serentak)
Warga : “Iya mbak.”
(Warga pun mulai satu persatu mengisi daftar kehadiran yang tersedia)
(Fasilitator 1 menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk acara penyuluhan tersebut)
(Fasilitator 2 menyambut para warga yang masuk ke dalam ruangan)
Fasilitator 2 : (tersenyum kepada warga) “Selamat pagi bapak ibu. Selamat
datang. Silahkan menempati tempat yang tersedia.”
(Warga pun mengangguk)
(Beberapa menit pun berlalu, para warga sudah menempati tempat yang telah disediakan)
(Moderator membuka acara dan menyampaikan susunan acara)
Moderator : “Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi, salam sejahtera
untuk kita semua. Bagaimana kabarnya bapak ibu hari ini?”
Warga : (menjawab serentak) “Alhamdulillah baik mbak”
Moderator : “Alhamdulillahhh.. Perkenalkan saya Dhea Kusumasari
sebagai moderator yang akan memimpin jalannya penyuluhan
tentang Demam Berdarah pagi ini yang akan disampaikan oleh
2 pemateri kita. Pertama-tama saya akan membacakan susunan
acara, yang pertama pembukaan, yang kedua sambutan kepala
desa dan perawat desa, yang ketiga materi, yang keempat sesi
Tanya jawab, yang kelima materi kembali, yang ke enam
pemberian dorprize, dan yang terakhir penutup.”
Moderator : “Sebelum acara ini dimulai saya persilahkan team dari
pemateri untuk memperkenalkan diri”
(Team pemateri memperkenalkan diri masing-masing)
Register : “Nama saya Juli Astianti sebagai register”
Fasilitator 1 dan 2 : “Nama Saya Resyawaldi dan Ade Irma Suryani sebagai
fasilitator.”
Notulen : “Nama Saya Cerlina sebagai Notulen.”
21
Penyaji : “Nama saya Riza Alifia sebagai penyaji.”
Pemateri 1 dan 2 : “Nama Saya Izan Hendra dan Dona sebagai pemateri yang
akan menyampaikan materi tentang Demam Berdarah kepada
bapak ibu sekalian.”
(Team pemateri duduk kembali)
Moderator : “Bagaimana bapak ibu tentang team pematerinya? Hehehe.
Baiklah saya akan membuka acaranya. Pertama-tama mari kita
buka dengan bacaan basmallah semoga acara yang berlangsung
pagi ini diberikan kelancaran dan kemudahan.”
Moderator : “Yang kedua adalah sambutan dari bapak lurah kita. Saya
persilahkan untuk pak lurah memberikan sambutannya.”
(Pak Lurah berdiri dan memberikan sambutan)
Pak Lurah : “Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi ibu-ibu sekalian,
pertama-tama saya ucapkan terimakasih karena ibu-ibu telah
datang dalam acara penyuluhan pagi ini yang diselenggarakan
oleh Mahasiswa Keperawatan dari Politeknik Kesehatan
Surabaya dari kampus Soetomo. Saya sangat berterimakasih
juga kepada adik-adik Mahasiswa ini yang mau memberikan
penyuluhan tentang Demam Berdarah. Saya harap setelah
diberikan penyuluhan ini warga saya dapat menerapkan apa
yang telah diterangkan oleh mbak mas sekalian agar desa kita
aman,tentram dan bebas dari penyakit DBD dan sebagainya..”
Pak Lurah : “Cukup sekian saja sambutan saya agar mbak dan mas bisa
langsung menyampaikan materinya. Terimakasih atas perhatian
dan waktu yang diberikan kepada saya. Wasaalamualaikum Wr.
Wb.”
(Pak Lurah duduk di tempatnya kembali)
Moderator : “Mari kita beri tepuk tangan kepada Pak Lurah.”
(Masyarakat bertepuk tangan)
Moderator : “Baik, untuk acara selanjutnya saya berikan kesempatan untuk
pemateri (perawat kita) memberikan sambutan. Kepada
pemateri saya persilahkan.”
Pemateri 1 : “Assalamualaikum Wr. Wb. Perkenalkan saya Izan Hendra
Prasetyo. Disini saya sebagai perwakilan dari pemateri yang
akan menyampaikan materi pada pagi hari ini. Pertama-tama
22
saya ucapkan terimakasih kepada bapak Lurah dan ibu - ibu
sekalian yang telah memberikan kesempatan kepada kami
Mahasiswa Keperawatan Politeknik Kesehatan Surabaya
kampus Soetomo untuk melakukan acara penyuluhan tentang
Demam Berdarah kali ini. Disini saya dibantu dengan teman-
teman saya. Saya harap materi yang saya sampaikan bisa
bermanfaat bagi bapak ibu sekalian. Sekian sambutan dari saya,
terimakasih atas perhatian dan waktu yang diberikan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.”
Moderator : “Terimakasih atas sambutan dari pemateri. Saatnya kita
masuk kedalam sesi materi. Kepada kedua pemateri kita saya
persilahkan.”
(Pemateri 1 dan Pemateri 2 bersiap untuk menyampaikan materi)
Pemateri 1 : Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi ibu – ibu sekalian
sudah kenal kan dengan saya dan teman saya? Apakabar ibu-ibu
pagi ini?”
Warga : (menjawab serentak) “Alhamdulillah baik. Sudaaahhh.”
Pemateri 1 : (tersenyum) “terimakasih atas kesempatan yang diberikan
kepada saya dan teman saya pagi ini. Disini kami akan
memberikan materi penyuluan tentang Bahaya Nyamuk Demam
Berdarah. Disini kami fokuskan pada bahaya demam berdarah.”
Pemateri 2 : “Bismillah alhamdulillah akhirnya saya bisa bertemu ibu
sekalian setelah sekian lama saya berencana melakukan
penyuluhan mengenai materi ini. Baik kami disini akan
membahas tentang, apasih itu demam berdarah? Apasih cirri-
ciri orang yang terjangkit penyakit demam berdarah, kemudian
yang terakhir bagaimanasih cara mencegah agar tidak terkena
demam berdarah?”
(Pemateri memberikan pertanyaan kepada masyarakat)
Pemateri 2 : “Bapak ibu disini, ada yang tau tidak apa itu penyakit demam
berdarah? Nanti ada hadiahnya loh kalau ada yang mau
menjawab”
Warga 1 : “Sayaa… Saya tau mbak”
Pemateri 2 : “Iya ibu, silahkan berdiri dan menjawab pertanyaan saya”
(Warga 1 pun berdiri)
23
Warga 1 : “Setau saya ya mbak, penyakit demam berdarah itu penyakit
yang di sebabkan oleh virus….virus….virus apa yaaa…. Kok
jadi lupa hehehe.” (menggaruk garuk kepala dan merasa malu)
Pemateri 1 : “Virus apa bu? Coba diingat ingat dulu. Mungkin ada yang
mau membantu ibu untuk mengingat-ngingat virus apa kira-kira
yang akan menyebabkan demam berdarah”
(Salah satu warga mengancungkan tangan)
Pemateri 2 : “Baik ibu yang mengacungkan tangan, silahkan menjawab”
(Warga 2 berdiri dan menjawab pertanyaan)
Warga 2 : “Terimakasih waktunya ya mbak, penyakit demam berdarah
itu kalau nggak salah sih” Warga 4 menambahi,
Warga 4 : “Saya menambahi, penyakit deman berdarah adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus Aedyes Aygepti yang hidup pada
lingkungan sub tropis.”
(Warga 2 duduk kembali)
Pemateri 1 : “Wahh benar sekali ibu. Jadi penyakit demam berdarah itu
penyakit yang disebabkan oleh virus aedes aeygepti, yang
bisanya penyakit ini ditemukan di daerah tropis seperti negara
kita ini dan bisa juga pada Negara Subtropics.”
Pemateri 2 : “Kemudian gejala dari orang yang terjangkit penyakit demam
berdarah itu dapat dikenal dengan mudah. Biasanya orang yang
terjangkin penyakit demam bedarah berciri-ciri mereka
mengalami demam tinggi selama 2 sampai 7 hari, terdapat
bintik merah pada kulit, berkeringat dingin, sakit kepala berat,
kadang merasa nyeri di bagian belakang mata, mual serta
muntah. Jadi jika orang terdekat bapak atau ibu mengalami
gejala yang sama seperti apa yang saya jelaskan tadi. Bapak ibu
bisa segera membawanya ke rumah sakit terdekat untuk
diperiksa” (tersenyum kepada masyarakat)
Warga : (Menjawab serentak) Oh jadi begitu..
(Warga 3 mengacungkan tangan)
Warga 3 : “Mbak mas, kalau boleh tau bagaimana ya cara mencegah agar
tidak terkena penyakit demam berdarah?”
Pemateri 1 : “Pertanyaan yang cukup bagus. Untuk pencegahan penyakit
demam berdarah sendiri itu bisa dilakukan dengan cara yang
24
paling efektif dengan cara 3M. Menguras (menguras yang
dimaksud adalah menguras tempat-tempat penampungan air.
Yang kedua adalah menutup (menutup rapat tempat
penampungan air) dan yang ketiga dalah mengubur (mengubur
semua barang-barang bekas yang ada di rumah bapak ibu
sekalian).”
Warga 5 : “Mbak, mas, apakah ada tambahan untuk mencegah penyakit
demam berdarah”
Pemateri 2 : “Iya ibu, ada tambahannya. Bapak ibu bisa menggunakan
mosquito net, lotion anti nyamuk, obat pemberantas nyamuk,
dan lain-lain”
Warga 4 : “Ohhh,ternyata begitu to mbak mas”
Pemateri 1 : “Iya bapak ibu. Jangan lupa dipraktekan ya. Ada pertanyaan
lagi pak bu tentang demam berdarah?”
Warga : (Menjawab serentak) “tidak ada mbak, mas. Terimakasih atas
informasinya.”
Pemateri 2 : “Baik bapak ibu sama-sama. Jika tidak ada pertanyaan, saya
kembalikan ke moderator sebagai pemandu acara ini.”
(Moderator mengambil alih acara)

Moderator : “Mari kita beri tepuk tangan kepada 2 pemateri dari poltekkes
kemenkessurabaya yang sudah memberikan materi tentang
demam berdarah dengan sangat baik.”
(Warga memberi tepuk tangan)
Moderator : “Bagaimana bapak ibu atas penyampaiannya? Apakah sudah
cukup jelas?”
Warga : (Menjawab serentak) “Sudah sangat jelass”
Moderator : “Baik. Jika sudah cukup jelas. Sekarang waktunya pembagian
doorprize. Kepada bapak lurah dipersilahkan untuk memberikan
doorprize kepada warga”
(Warga dan bapak lurah berdiri)
(Bapak lurah memberikan doorprize kepada warga)
Moderator : “Demikian akhir dari acara penyuluhan kali ini. Semoga
bermanfaat dan para warga di desa ini sehat selalu. Jika ada
salah kata saya mohon dimaafkan. Terimakasih atas perhatian,
25
waktu, tempat, dan antusiasme bapak ibu. Wassalamualaikum
Wr. Wb”
(Kepala desa berdiri)
Kepala desa : “Baik. Saya ucapkan terimakasih kepada team penyuluhan kali
ini. Semoga warga saya dapat menerapkan apa yang
disampaikan. Mari kita beri tepuk tangan”
(Semua bertepuk tangan)
(Warga meninggalkan ruang penyuluhan)
(Kepala desa bersalaman dengan team penyuluhan dan meninggalkan ruangan penyuluhan)
Akhirnya, acara penyuluhan tersebut berjalan dengan lancer sesuai dengan rencana.
Setelah acara selesai warga pun kembali berbondong bondong pulang kerumah masing
masing dan para panitia melakukan bersih—bersih balai desa, kemudian kembali ke rumah
kades untuk beristirahat sebentar kemudian izin untuk kembali pulang ke Surabaya. Setelah
tiba di Surabaya, para mahasiswa langsung menuju ke tempat tinggalnya dan tidur dengan
lelap karena terlalu rendah.
Demikianlah serangkaian role play penyuluhan penerapan PBHBS 3M untuk
mencegah penyakit DBD.

26

Anda mungkin juga menyukai