Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA (PKMD)


RUMAH PEMERIKSAAN KESEHATAN (RUSATAN) RT 06 DAN RT 08 DESA
WATESARI KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO
PROVINSI JAWA TIMUR

Oleh:
Kelompok 1
Ani Mei Munasari (15010100002)
Ike Yuyun Winarsih (15010100005)
Magdalena Arini Meylina (15010101008)
Primastri Surya Afandi (15010101010)

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN


STIKES RUMAH SAKIT ANWAR MEDIKA
SIDOARJO
2018
LEMBAR PENGESAHAN

A. Rencana Kegiatan
Judul Kegiatan : Rumah pemeriksaan kesehatan (Rusatan) RT 06 dan
RT 08 Desa Watesari Kecamatan Balongbendo
Kabupaten Sidoarjo.
Lokasi Desa : Desa Watesari, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten
Sidoarjo
Perkiraan Biaya : Rp 1.844.000,00
Sumber Dana : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika
STIKES RS Anwar Medika : Rp 2.000.000,00
Iuran Mahasiswa : -

B. Pelaksanaan Kegiatan
Penanggung jawab Kegiatan : IkeYuyun Winarsih
Anggota : Ani Mei Munasari
Magdalena Arini Meylina
Primastri Surya Afandi
Waktu Pelaksanaan : 2 – 13 April 2018
Sidoarjo, 4 April 2018
Menyetujui,
Kepala Desa Watesari, Penanggung jawab Kegiatan

Sukisno Ike Yuyun Winarsih


NIM.15010100005

Dosen Pembimbing Lapang I Dosen Pembimbing Lapang II

Acivrida Mega Charisma, S.Si., M.Si. dr. Farida Anwari, MPH., MM


NIDN. 073069102 NIDN. 0726047201

Mengetahui,
Kepala Program Studi

Yulianto Ade Prasetya, S.Si., M.Si.


NIDN. 0709078902
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisa Situasi
Pembangunan kesehatan masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan
pelayanan pada masyarakat yang pelaksanaannya berdasarkan sistem pelayanan
kesehatan masyarakat dengan menyesuaikan kondisi sasaran masyarakat yang dituju.
Tujuan dari PKMD adalah turut serta terjun ke masyarakat untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan PKMD dilaksanakan di Desa Watesari,
Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo. Tema kegiatan PKMD yakni mengenai perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS), diharapkan tema tersebut dapat menjadikan
masyarakat Desa Watesari dapat menjaga kebersihan dan kesehatan baik diri sendiri
maupun lingkungannya.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan
dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Harapannya masyarakat mampu berperan sebagai
pelaku dalam pembangunan kesehatan untuk menjaga, memelihara, dan
meningkatkan derajat kesehatannya sendiri, serta berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat, melalui perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan rumah
tangga (Depkes RI, 2007). Pemberdayaan masyarakat dimulai dari rumah tangga,
karena rumah tangga yang sehat merupakan modal pembangunan di masa depan yang
perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Beberapa anggota rumah
tangga mempunyai masa rawan terkena penyakit infeksi dan non infeksi, oleh karena
itu untuk mencegahnya anggota rumah tangga perlu diberdayakan untuk
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS (Notoadmodjo, 2007).
Pembinaan PHBS di rumah tangga merupakan salah satu upaya strategis untuk
menggerakan dan memberdayakan keluarga untuk hidup bersih dan sehat. Melalui
PHBS setiap rumah tangga diberdayakan agar tahu, mau, dan mampu menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dengan mengupayakan lingkungan yang sehat,
mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan yang dihadapi, serta memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang ada. Pembinaan PHBS ini ditujukan untuk mempercepat
terwujudnya rumah tangga sehat sebagai salah satu tolok ukur mandirinya Desa
Watesari Aktif yang menjadi cikal bakal kelurahan siaga aktif, dengan demikian akan
tercipta “masyarakat sehat yang mandiri”. Setiap rumah tangga digerakkan untuk
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan individu, kesehatan masyarakat secara
mandiri dengan mengembangkan upaya kesehatan bersumber dari masyarakat dan
untuk masyarakat (Fitriani, 2011).
a. Perangkat Desa/Kelurahan Watesari
Tabel 1. Perangkat Desa
No Nama Jabatan
1. Sukisno, MM Kepala Desa
2. Purnomo Sekretaris Desa
3. Asmunin
4. M. Al. Adhim, SH. Keuangan
5. Sulistyowati
6. Siswahyono Pemerintahan
7. H. Abkharullah KESRA
8. Dulatif
9. Rokhayanah Kepala Dusun
10. Ngadi Kepala Dusun
b. Kondisi Desa
Desa Watesari Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur terpilih
sebagai lokasi kegiatan PKMD dengan tema PHBS. Secara geografis Desa Watesari
terletak pada posisi 7025'33'' Lintang Selatan dan 112033'9'' Bujur Timur. Luas Desa
Watesari 177.350 KM2 dengan tipologi Desa merupakan dataran rendah. Topografi
ketinggian wilayah yakni 10 mpdl di atas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS
kabupaten Sidoarjo tahun 2013, terjadi curah hujan rata-rata mencapai 842 mm/th,
dengan suhu rata-rata 37⁰C. Suhu minimal wilayah yakni 250C dan suhu maksimal
yakni 320C. Data umum yang diperoleh adalah jarak kantor Kecamatan dengan :
- Desa/kelurahan yang terjauh : 5 km (0,25 jam)
- Ibukota Kabupaten/Kota : 22 km (1 jam)
- Ibukota Provinsi : 40 km (1,5 jam).
Secara administratif, Desa Watesari terletak di wilayah Kecamatan Balongbendo
Kabupaten Sidoarjo dengan posisi dibatasi oleh beberapa wilayah desa-desa. Pada
bagian Utara berbatasan dengan Desa Jabaran, di sebelah Barat berbatasan dengan
Desa Suwaluh, di sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gagangkepuh Sari,
sedangkan di sisi Timur berbatasan dengan Desa Seketi. Jarak tempuh Desa Watesari
dari ibu kota Kecamatan adalah 5 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10
menit, sedangkan jarak tempuh dari ibu kota Kabupaten adalah 20 km, yang dapat
ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam, dan jarak tempuh dari ibukota propinsi adalah
35 km.
c. Situasi Kesehatan
Desa Watesari terdiri dari 2 Dusun, 18 RW, dan 12 RT. RT 06 dan RT 08
merupakan target pembangunan kesehatan masyarakat Desa (PKMD). Kedua RT
tersebut akan diberikan penyuluhan dan pendampingan. Adanya kegiatan PKMD
tersebut diharapkan masyarakat Desa Watesari dapat menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta masyarakat yang
sehat. Masyarakat Desa Watesari mayoritas beragama Islam. Desa Watesari ini
memiliki potensi yang baik di bidang perkebunan (blimbing) dan pertanian.
Beberapa kali kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa menyimpulkan bahwa
masyarakat di Desa Watesari sudah mulai secara mandiri peduli terhadap PHBS. Hal
ini ditunjukan adanya upaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang rapi, bersih,
dan asri. Masyarakat Desa Watesari giat melaksanakan kegiatan gotong royong
secara berkala, aktivitas fisik masyarakat tersebut mengarah pada peningkatan
kebugaran, keamanan dan kenyamanan.
Bidang sosial budaya Desa Watesari merupakan salah satu Desa wisata, maka
dibuatkan program dalam upaya mengembangkan dan memperdayakan Desa
Watesari sebagai Desa wisata berbasis sumber daya budaya lokal. Selain itu, dibidang
kesehatan, Desa Watesari telah ditunjang dengan adanya kader atau bidan Desa.
Masyarakat mampu memahami konsep PHBS, namun pada beberapa kelompok usia
masih mengalami masalah kesehatan yag dinilai serius dan dapat menyebabkan
kematian. Kelompok lansia masih memiliki beberapa masalah kesehatan seperti
kolesterol, asam urat, dan kadar gula darah tinggi (diabetes). Masalah kesehatan
tersebut timbul dikarenakan gaya hidup masyarakat yang dinilai kurang sehat,
sehingga menimbulkan beberapa masalah kesehatan yang diuraikan di atas.
1.2 Permasalahan Mitra
Berdasarkan pada pengamatan dan informasi yang didapatkan mahasiswa dari
kepala Desa Watesari, bahwa masyarakat Desa Watesari jarang mengalami masalah
kesehatan yang berhubungan dengan lingkungan. Masalah lingkungan terjadi hanya
pada musim tertentu. Bahkan Desa Watesari giat melakukan pemantauan dan
pencegahan masalah kesehatan di masyarakat Desanya. Permasalahan kesehatan yang
sering dan paling banyak terjadi yakni diabetes, asam urat, dan kolesterol. Masalah
tersebut timbul dikarenakan gaya hidup masyarakat terutama dalam mengkonsumsi
makanan. Hal ini juga berkaitan dengan aktivitas masyarakat setiap harinya. Masalah
yang timbul sesuai dengan profesi mahasiwa yakni analis kesehatan. Melihat kondisi
lingkungan Desa Watesari yang asri, dan dipenuhi berbagai macam tanaman, baik
tanaman hias maupun tanaman toga. Namun, masyarakat kurang mengetahui
pemanfaatan tanaman obat bagi kesehatan. Selain itu didepan rumah masyarakat
Desa Watesari sudah memiliki tempat sampah masing-masing yang dibedakan
berdasarkan jenis sampahnya. Berdasarkan informasi dari kepala Desa Watesari,
mahasiswa berusaha melaksanakan kegiatan PHBS guna mencegah terjadinya
penyakit diabetes, asam urat, maupun kolesterol. Terutama terhadap keluarga yang
memiliki riwayat atau berpotensi mengalami beberapa penyakit tersebut.
Demografis atau Kependudukan berdasarkan data administrasi pemerintah desa
tahun 2018 jumlah penduduk desa Watesari adalah 3314 jiwa dengan rincian 1122
kepala keluarga, 1695 laki-laki dan 1618 perempuan. Diskripsi lebih lengkap
informasi keadaan penduduk di desa Watesari diklasifikasikan berdasarkan berikut :
Tabel 2. Data Kependudukan Desa Watesari
Usia Jumlah Jiwa Laki-laki Perempuan
0-3 179 106 73
4-6 152 71 80
7 - 12 281 144 137
13 - 17 280 156 124
18 - 45 1633 828 805
>46 789 390 399
Total 3314 1695 1618
Berdasarkan data di atas usia produktif 18–45 tahun Desa Watesari sekitar 1633
jiwa. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan sumber
daya manusia (SDM). Mayoritas masyarakat Desa Watesari bekerja sebagai petani.
Berdasarkan data monografi desa, jumlah penduduk miskin berjumlah 303 jiwa.
Sementara, jumlah jiwa di RT 06 yakni 159 dengan rincian 49 kepala keluarga terdiri
dari 79 laki-laki dan 80 perempuan. Jumlah jiwa RT 08 yakni 163 dengan rincian 52
kepala keluarga terdiri dari 80 laki-laki dan 83 perempuan. Usia produktif (18-45
tahun) di RT 06 sebanyak 72 jiwa dan usia >46 tahun sebanyak 35 jiwa. Usia
produktif (18-45 tahun) di RT 08 sebanyak 70 jiwa dan usia >46 tahun sebanyak 44
jiwa.
BAB II
SOLUSI
2.1 Solusi
Berdasarkan uraian di BAB I mahasiswa mencoba memberikan beberapa
penyuluhan kesehatan yang berhubungan dengan masalah kesehatan yang dialami
masyarakat Desa Watesari. Salah satu dengan memberikan penyuluhan mengenai
gaya hidup sehat, serta memberikan beberapa olahraga sederhana bagi masyarakat
yang mana olehraga tersebut dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Sehingga
gaya hidup sehat yang dimaksudkan dapat terealisasi dengan baik. Materi penyuluhan
yang akan diberikan yakni :
- Konsep tentang hidup sehat : penyuluhan tentang diabetes, asam urat, dan
kolesterol.
- Konsep tentang olahraga ringan : senam diabetes.
- Konsep tentang penanganan penderita : penyuluhan pengaturan pola makan
yang baik bagi diabetesi.
- Konsep tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala :
pemeriksaan laboratorium.
- Konsep pengenalan tanaman obat : pemanfaatan tanaman obat untuk
mengontrol kadar gula darah.
Desain materi penyuluhan di atas diharapkan dapat meningkatkan beberapa taraf
kesehatan masyarakat Desa Watesari melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), diantaranya sebagai berikut ini :
- Memahami konsep hidup sehat
- Memahami konsep tentang hidup sehat
- Memahami konsep tentang olahraga ringan
- Memahami konsep tentang penanganan penderita
- Memahami konsep tentang pemeriksaan kesehatan secara berkala
- Memahami konsep tentang menghindari makanan yang memicu timbulnya
penyakit
2.2 Target Luaran
Luaran yang diharapkan, dengan adanya kegiatan pengembangan kesehatan
masyarakat Desa (PKMD) ini dapat meningkatakan taraf hidup masyarakat sehingga
dapat terhindar dari beberapa masalah kesehatan. Diharapkan penyuluhan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) yang diberikan dapat diterapkan oleh masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, masalah kesehatan yang dialami masyarakat
dapat berkurang.
Dari kegiatan PKMD ini maka kami memiliki sejumlah rencana target luaran
dengan sejumlah indikator pencapaian. Target luaran ini dapat menjadi tolak ukur
keberhasilan kegiatan PKMD yang bermuara pada peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat Desa Watesari khususnya pada penurunan jumlah kasus penyakit diabetes,
asam urat, dan kolestrol, peningkatan layanan kesehatan, dan peningkatan kepekaan
dan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit tersebut. Berikut ini merupakan
rencana target luaran program pengabdian masyarakat ini:
Tabel 3. Rencana Target Luaran PKMD
No Jenis Luaran Indikator Capaian
Luaran Wajib
Penurunan angka kejadian penyakit diabetes, Penurunan >50%
1
asam urat, dan kolestrol
80% masayarakat melaksanakan
2 Perbaikan pola perilaku masyarakat pola hidup sehat

Layanan kesehatan rutin berupa 100% dan dilaksanakan setiap


3 hari
pendampingan kesehatan keluarga
100% dan dilaksanakan setiap
4 Cek kesehatan rutin berupa tes laboratorium hari
Peningkatan kesadaran dan pengetahuan Perubahan perilaku masyarakat
5
masyarakat
Layana Pusat informasi (Rumah Program dapat berkelanjutan
6 melibatkan masyarakat
pemerikasaan kesehatan)
Luaran tambahan
Publikasi kegiatan PKMD di media Accepted publised
1.
massa/jurnal
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Tempat
Kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat Desa (PKMD) dilaksanakan di
Desa Watesari, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Mahasiswa yang melaksanakan PKMD fokus di RT 06 dan RT 08 sebagai lokasi
intensif pelaksanaan kegiatan tersebut.
3.2 Waktu pelaksanaan
Kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat Desa (PKMD) dilaksanakan
selama 2 minggu yakni pada tanggal 2 – 13 April 2018.
3.3 Metode Pelaksanaan
Kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat Desa (PKMD) dilakukan dalam
dua tahap yaitu tahap pertama penyuluhan dan dilanjutkan dengan terjun langsung ke
masyarakat sekitar untuk mengetahui seberapa paham masyarakat terhadap perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).
Metode pelaksanaan kegiatan PKMD di RT 06 dan RT 08 Desa Watesari
Kabupaten Sidoarjo dilakukan dengan dua pendekatan melalui pelayanan layanan
kesehatan dan peningkatan pusat informasi. Untuk dapat melaksanakan metode
tersebut perlu adanya langkah-langkah mulai tahap persiapan, evalusi, dan laporan.
3.3.1 Tahap I : Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini dilakukan dengan membuat tim PKMD yang telah terbentuk
antara dosen dengan mahasiswa STIKES Rumah Sakit Anwar Medika, nantinya akan
membentuk tim yang lebih besar dengan melibatkan perakilan masyarakat desa, dosen,
dan mahasiswa. Dalam tahapan ini dilakukan berbagai kegiatan untuk mempersiapkan
administrasi, sarana penunjang, posko, serta berbagai keperluan dalam kegiatan
PKMD.
3.3.2 Tahap II : Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan menekankan dua kegiatan besar yaitu
peningkatan layanan kesehatan dan pusat informasi yang handal. Adapun metode dan
prosedur teknis terkait dengan pelaksanaan pengmas diuraikan sebagai berikut :
- Pada tahap pertama dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
Seluruh peserta kegiatan (masyarakat) dapat memberikan pertanyaan kepada
pemateri, yang mana materi dan pertanyaan yang di berikan dapat meningkatkan
taraf kesehatan masyarakat melalui PHBS.
- Tahap kedua penyuluh terjun langsung ke masyarakat untuk meninjau keseharian
masyarakat serta memberikan pengarahan yang tepat dalam menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat sebagaimana yang telah disampaikan dalam materi
penyuluhan kegiatan PKMD. Meninjau kebiasaan masyarakat mengenai
pentingnya menghindari makanan yang memicu timbulnya penyakit. Di akhir
kegiatan PKMD mahasiswa memberikan pemeriksaan gratis untuk masyarakat
RT 06 dan RT 08 Desa Watesari.
Adapun tim pengusul kegiatan ini diuraikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4. Tim Pengusul Berserta Tugas
No. Nama Uraian Tugas
1. Ani Mei Munasari  Pembuatan leflet dan poster
 Pengarahan masyarakat untuk melakukan
pemeriksaan
 Peraga aktivitas olahraga ringan
2. Ike Yuyun Winarsih  Pemateri pengolahan tanaman sebagai obat
 Pemateri pencegahan asam urat
 Pelaksana pemeriksaan asam urat
3. Magdalena Arini M.  Pemateri kolesterol
 Pelaksana pemeriksaan kolesterol
 Pembuatan leftet dan poster
4. Primastri Surya A.  Pemateri diabetes
 Pelaksana pemeriksaan diabetes
 Pembuatan leflet dan poster
BAB IV
JADWAL KEGIATAN
4.1 Jadwal Kegiatan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
April 2018
No Uraian Kegiatan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Persiapan
- Pembukaan kegiatan
PKMD bersama
mahasiswa,perwakilan
dosen, dan kepala
Desa stempat
- Survey lapangan
- Pematangan konsep
kegiatan
2. Pelaksanaan Kegiatan
- Pemberian materi dan
penyuluhan sesuai
dengan konsep
penyuluhan.
- Pembelian alat dan
bahan yang
dibutuhkan dalam
kegiatan PKMD
- Pembuatan dan
pemasangan poster
- Pelatihan dan
penerapan dalam
kehidupan sehari-hari
- Evaluasi dan
monitoring :
pemeriksaan gratis
3. Pelaporan
- Laporan kemajuan
progam PKMD
- Penutupan kegiatan
PKMD
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2007. Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Jakarta : Kemenkes.
Fitriani, S. 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
LAMPIRAN

 Letak dan Kondisi Desa

Lokasi
PKMD

Gambar 1 : Lokasi Desa Watesari, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo

Gambar 2 : Balai Desa Watesari


 Anggaran Biaya
Tabel 5. Biaya Anggaran PKMD
Biaya yang
No Komponen Satuan Jumlah
Diusulkan (Rp)
1. Cetak Leafet 1.000 200 Rp. 200.000
2. Cetak Poster A3 5.000 2 buah Rp. 10.000
Asam urat isi 20
3. 78.000 1 buah Rp. 78.000
strip
Kolesterol isi 20
4. 90.000 1 buah Rp. 90.000
strip
Gula darah isi 25
5. 78.000 1 buah Rp. 78.000
strip
6. Vandel 100.000 1 buah Rp. 100.000
Accu check
7. 170.000 1 buah Rp. 170.000
softclix 100 lancet
Jarum lanset nesco
8. 18.000 1 buah Rp. 18.000
isi 100
9. Konsumsi 5.000 100 kardus Rp. 500.000
Tanaman jahe
10. 100.000 1 tangkai Rp. 100.00
merah
11. Cetak banner 100.000 1 buah Rp. 100.000
12. Pot, cat, dan kuas 100.000 1 buah Rp. 100.000
13. Dan lain- lain 300.000 - Rp. 300.000
Jumlah Rp1.844.000

Anda mungkin juga menyukai