KEPERAWATAN KOMUNITAS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Komunitas Oleh
Kelompok 2 Desa Mayang
Disusun Oleh:
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
1. Mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata kepada masyarakat
2. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat
3. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
b. Bagi Masyarakat
1. Mendapatkan kesempatan berperan aktif dalam upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit COVID-19 serta penyakit lainnya yang terdapat di
masyarakat
2. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari masalah
kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan yang dialami
masyarakat.
c. Bagi Institusi Pendidikan
1. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi Profesi Ners di bidang
keperawatan komunitas
2. Salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model praktik keperawatan
komunitas selanjutnya.
d. Bagi Puskesmas
1. Dapat memberikan tambahan informasi dalam upaya menangani masalah
kesehatan
2. Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam pelaksanaan praktek
keperawatan khususnya pada keperawtan komunitas
BAB II
TINJAUAN LAPANGAN
N : Ukuran sampel
N : Jumlah KK
E : Toleransi kesalahan (error tolerance), untuk
penelitian kesehatan sebesar 5% atau 0,05
Maka :
𝑵
𝒏=
𝟏+𝑵 𝒆𝟐
280
𝑛=
1 + 280 (0,05)2
280
𝑛=
1 + 280 (0,0025)
280
𝑛=
1 + 0,7
280
𝑛=
1,7
n = 165
Sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam pengkajian ini dengan tingkat
kemaknaan sebesar 95% adalah dengan pembulatan 165 KK. Setelah dilakukan
pengkajian selama satu minggu didapatkan sampel sebanyak 165 KK.Hasil pengkajian
keperawatan komunitas di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 di Desa Mayang
adalah sebagai berikut:
47%
Hubungan Dalam KK
31%
Kepala Keluarga
69% Anggota Keluarga
Status Kawin
5%
Kawin
AGAMA
Islam Kristen Hindu Budha Konghucu Lain-lain
0%
100%
Berdasarkan diagram lingkaran agama diatas menunjukkan bahwa agama yang paling
banyak dianut di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12adalah agama Islam sebanyak
100%
f. Suku
Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 memiliki satu suku terbesar yang berpengaruh
dalam sistem kependudukan adapun suku yang berada di Dusun Klayu RW 02 sampai
RW 12 adalah sebagai berikut:
No Keterangan Jumlah
1. Jawa 14
2. Madura 525
TOTAL 539
Suku
3%
Jawa
Madura
97%
g. Pendidikan
No Keterangan Jumlah
1. Tidak Sekolah 73
2. TK 5
3. SD 270
4. SMP 87
5. SMA 86
6. PT 13
7. Non Formal 5
TOTAL 539
2%
Pendidikan
14% Tidak sekolah
16% 1%
TK
17% 50% SD
Pekerjaan
1% 0%
PNS
8% Swasta
41% Wiraswasta
28%
Petani
15% Buruh tani
0% 7% Nelayan
Pendapatan
4%
13%
<1jt
1-<3jt
>3jt
83%
Pengeluaran per KK
3%
19% <1jt
1-<3jt
78%
>3jt
Berdasarkan diagram lingkaran pengeluaran per KK diatas menunjukkan bahwa
masyarakat Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 mempunyai presentase tertinggi
yaitu 1-<3jt sebanyak 78%.
I. Status Kesehatan
1. Penyakit 6 Bulan Terakhir
No Keterangan Jumlah
1. ISPA 7
2. TBC 4
3. HT 70
4. Jantung 11
5. Ginjal 1
6. Stroke 1
7. DM 6
8. DHF 8
9. Diare 19
10. Gatal 20
11. Gangguan jiwa 0
12. Asam urat 9
13 Demam, batuk, dan flu 18
TOTAL 180
Penyakit 6 bulan
ISPA
terakhir
lain-lain 4% TBC
Gangguan 16% 2%
jiwa
0% Gatal
11% HT
40%
Diare
11%
DHF DM Stroke Jantung Ginjal
5% 3% 1% 6% 1%
Berdasarkan diagram lingkaran penyakit 6 bulan terakhir diatas menunjukkan bahwa
di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 mayoritas mempunyai riwayat penyakit
tertinggi yaitu hipertensi sebanyak 70 warga 40%.
2. Pasangan Usia Subur
a. KB
No Keterangan Jumlah
1. IUD 3
2. Pil 27
3. Suntik 43
4. Kondom 0
5. Implan 0
6. MOW 5
7. MOP 0
TOTAL 78
KB
0% Pil
0% 6%
0% IUD
35%
Suntik
55% Kondom
Implan
4%
MOW
MOP
Alasan tidak KB
0%0%
Takut
100% Dilarang
Lain-lain
d. Pil Fe
No Keterangan Jumlah
1. Rutin 0
2. Tidak rutin 0
3. Tidak pernah 0
TOTAL 0
Ibu menyusui
Tidak
20%
Lancar
80%
Lancar Tidak
BB di KMS
Hijau Kuning Merah
0%
31%
69%
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12 ditemukan sebanyak 22 balita berstatus gizi baik (hijau) dengan presentase
69%.
b. ASI eksklusif
No Keterangan Jumlah
1. Ya 30
2. Tidak 2
TOTAL 32
Tidak
6%
ASI Ekslusif
Ya
94%
Tidak
Imunisasi dasar lengkap
0%
Belum
Lengkap
13%
Lengkap
87%
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12 ditemukan sebanyak 28 dengan imunisasi lengkap (87%), sebanyak 4
dengan imunisasi belum lengkap (13%).
d. Posyandu
No Keterangan Jumlah
1. Rutin 25
2. Tidak rutin 3
3. Tidak pernah 4
TOTAL 32
Posyandu
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah
13%
9%
78%
Tidak
Vitamin A Pernah
0%
Rutin
Tidak Rutin
50%
50%
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12 ditemukan 16 balita yang mengkonsumsi vitamin A secara rutin dengan
presentase 50%.
f. MP-ASI
No Keterangan Jumlah
1. < 6 bulan 15
2. > 6 bulan 17
TOTAL 32
MP-ASI
< 6 bulan
> 6 bulan
47%
53%
Baik
89%
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12 ditemukan sebanyak 57 dengan status gizi yang baik dengan presentase
89%.
b. Imunisasi
No Keterangan Jumlah
1 Lengkap 56
2 Tidak lengkap 8
Total 64
Imunisasi
Lengkap Tidak Lengkap
13%
87%
Gosok Gigi
Ya Tidak
31%
69%
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12 ditemukan sebanyak 44 anakmenggosok gigi dengan presentase 69%.
d. Sakit Gigi
No Keterangan Jumlah
1 Ya 41
2 Tidak 23
Total 64
Sakit Gigi
Ya Tidak
36%
64%
17%
83%
Kenakalan remaja
Rokok
32%
Napza
0%
Seks bebas
Genk
Tidak ada 0%
motor
68%
0%
b. Ikut Organisasi
No Keterangan Jumlah
1 Aktif 17
2 Tidak aktif 23
Total 40
Ikut organisasi
42%
58% Aktif
Tidak aktif
Posyandu
4%
22%
Rajin
Pelayanan Kesehatan
2%
33% Rajin
65% Tidak Rajin
Tidak Pernah
c. Kegiatan Sosial
No Keterangan Jumlah
1 Rajin 13
2 Tidak rajin 4
3. Tidak pernah 34
Total 51
Kegiatan Sosial
25%
Rajin
67% Tidak Rajin
8% Tidak Pernah
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12 ditemukan sebanyak 13 orang rajin mengikuti kegiatan sosial (25%).
2.1.2 Data Subsistem
I. Lingkungan Fisik
a. Status rumah
Status rumah yang ditempati oleh warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12, status rumah yang ditempati merupakan milik sendiri dengan persentase
100%. Adapun sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Sendiri 165
2. Sewa 0
TOTAL 165
Status Rumah
0%
Sendiri
Sewa
100%
b. Jenis rumah
Jenis rumah yang ditempati oleh warga sekitar di Dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12, sebanyak (65%) jenis rumah yang ditempati merupakan jenis permanen.
Adapun sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Permanen 108
2. Semi permanen 56
3. Tidak permanen 1
TOTAL 165
Jenis Rumah
1%
Permanen
Semi Permanen
34% 65% Tidak Permanen
c. Lantai
Rumah yang ditempati oleh warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai RW 12,
sebanyak 76% sudah menggunakan keramik.
No Keterangan Jumlah
1. Keramik 126
2. Tidak keramik 39
TOTAL 165
Lantai
24%
Keramik
Tidak Keramik
76%
d. Ventilasi
Luas ventilasi rumah warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai RW 12,
sebanyak 137 KK (83%) memiliki ventilasi kurang dari 10%.
No Keterangan Jumlah
1. > 10% 28
2. < 10% 137
TOTAL 165
Ventilasi
17%
> 10%
<10%
83%
e. Luas rumah 8m2/org
Luas rumah warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai RW 12, sebanyak 153
KK (93%) memiliki luas yang lebih dari 8m/orang.
No Keterangan Jumlah
1. Ya 153
2. Tidak 12
TOTAL 165
7%
Ya
Tidak
93%
PAM
0%
0% 0%
Sungai
Sumur
100% Lain-Lain
g. Sumber air minum
Sumber air minum yang digunakan oleh warga sekitar di dusun Klayu RW 09
sampai RW 12, sebanyak 154 KK (93%) menggunakan air yang sudah dimasak.
No Keterangan Jumlah
1. Air masak 154
2. Mineral 10
3 Tidak dimasak 1
TOTAL 165
1%
6%
Air Masak
Mineral
Tidak dimasak
93%
h. Jenis jamban
Jenis jamban yang digunakan oleh warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12, sebanyak 83 KK (50%)yang tidak punya jamban
No Keterangan Jumlah
1. Leher angsa 82
2. Cemplung 0
3 Tidak punya 83
TOTAL 165
Jenis Jamban
Leher Angsa
50% 50% Ceplung
Tidak punya
0%
i. Tempat BAB
Tempat BAB yang digunakan oleh warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12, sebanyak 94 KK (57%) BAB di WC.
No Keterangan Jumlah
1. WC 71
2. Sungai 94
3 Ladang 0
TOTAL 165
Temapat BAB
0%
WC
43%
Sungai
57%
Ladang
j. Jentik
Kamar mandi warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai RW 12, sebanyak 124
KK (75%) tidak terdapat jentik
Jentik
25%
Ada
Tidak Ada
75%
k. Tempat sampah
Warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai RW 12, sebanyak 117 KK (75%)
warga membuang sampah dengan cara dibakar.
No Keterangan Jumlah
1. Ditimbun 32
2. Dibakar 117
3 TPA 6
TOTAL 165
Tempat Sampah
4% 21% Ditimbun
Dibakar
75% TPA
l. Saluran limbah
Warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai RW 12, sebanyak 88 KK (53%)
warga membuang limbah di got. Adapun rinciannya sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Sungai 30
2. Got 88
3 Tidak ada 47
TOTAL 165
Saluran Limbah
18% Sungai
29%
Got
Tidak Ada
53%
m. Binatang
Warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai RW 12, sebanyak73 warga
mempunyai hewan piaraan. Adapun rinciannya sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Serangga 0
2. Piaraan 73
3 Pengerat 0
TOTAL 73
Binatang
0%
Serangga
Piaraan
Pengerat
100%
n. Kandang ternak
Warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai RW 12, sebanyak 69 KK (42%)
rumah warga dengan kandang ternak kotor. Adapun rinciannya sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Bersih 42
2. Kotor 69
3 Tidak ada 54
TOTAL 165
Kandang Ternak
25% Bersih
33%
Kotor
Pemanfaatan Fasilitas
Kesehatan
RS
1%
2%
41% PKM
56% Klinik
Alternatif
b. Jaminan kesehatan
Jaminan kesehatan di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12adapun presentasi jaminan
kesehatan berdasarkan pengkajian pada 165 KK masyarakat adalah sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. BPJS 42
2. Mandiri 123
3. Lain-lain 0
TOTAL 165
Jaminan Kesehatan
0% BPJS
25%
Mandiri
75% Lain-Lain
c. Kebiasaan CTPS
Kebiasaan CTPS masyarakat di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 adapun presentasi
kebiasaan CTPS berdasarkan pengkajian pada 76 KK masyarakat adalah sebagai
berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Ya 28
2. Tidak 137
TOTAL 165
Kebiasaan CTPS
17%
Ya
Tidak
83%
3%
ya
Tidak
97%
e. Makan sayur dan buah per hari
Makan sayur & buah masyarakat di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 adapun
presentasi makan sayur & buah berdasarkan pengkajian pada 165 KK masyarakat
adalah sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Ya 137
2. Tidak 28
TOTAL 165
17%
ya
Tidak
83%
35% ya
Tidak
65%
g. Olahraga perhari
Olahraga/hari masyarakat di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 adapun presentasi
olahraga/hari berdasarkan pengkajian pada 165 KK masyarakat adalah sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Ya 23
2. Tidak 142
TOTAL 165
Olahraga Perhari
14%
ya
Tidak
86%
III. Fasilitas umum (dalam satu komunitas)
a. Fasilitas pendidikan
No Jenis Pendidikan Jumlah
1 TK 1
2 SD 1
3 SMP 0
4 SMA 0
5 PT -
Berdasarkan fasilitas pendidikan yang ada di Dusun Klayu RW 09 sampai RW
12terdapat 1 TK, 1 Sekolah Dasar, 0 SMP, 0 SMA.
b. Fasilitas kesehatan
No Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah
1 RS -
2 PKM 0
3 Klinik Swasta 1
4 Poskesdes/ponkesdes 0
5 Posyandu Balita 2
6 Posyandu Lansia 2
7 Klinik Alternatif -
8 Lain-lain 1
Fasilitas kesehatan yang berda di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12terdapat, 0
Puskesmas, 1 Klinik Swasta, 0 Poskesdes,2 Posyandu Balita, 2 Posyandu Lansia, dan 1
lain-lain
e. Sarana olahraga
No Tempat Olahraga Jumlah
1 Lap. Sepak Bola 0
2 Lap. Bola Volley 0
3 Lap. Bulu tangkis -
4 Lain-lain -
f. Tempat pertemuan
No Tempat pertemuan Jumlah
1 Balai Desa 1
2 Balai Dukuh -
3 Balai RW -
4 Balai RT -
5 Lain-lain 1
VII. Rekreasi
No Fasilitas Ada/tidak
1 Wisata alam Tidak ada
2 Kolam renang Tidak ada
3 Taman kota Tidak ada
4 Bioskop Tidak ada
5 Lain-lain Tidak ada
a. Sistem Rekreasi
Warga di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 11 hampir rata-rata tidak mempunyai jadwal
rekreasi selama pandemi, mereka melakukan rekreasi pada saat-saat tertentu saja.
Didapatkan pengkajian dari 165 KK di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 tidak
mempunyai tempat rekreasi, sehingga untuk rekreasi warga harus keluar wilayah. Satu-
satunya sarana hiburan bagi keluarga di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12adalah
berkumpul dengan keluarga sambil menonton Televisi di rumah, selain itu masyarakat
pergi kepasar untuk berbelanja kebutuhan dan melepas penat.
b. Fasilitas Rekreasi
Di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 tidak terdapat sarana aktivitas rekreasi untuk
masyarakat.
2.2 ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Analisa Data
Kemungkinan Masalah Kesehatan
No. DATA
Penyebab
1. Data subjektif : Ketidakadekuatan Perilaku kesehatan
Berdasarkan hasil pengkajian dan dukungan sosial cenderung beresiko
wawancara pada warga di dusun (D.0099)
klayu RW 09, RW 10, RW 11 dan Kurangnya terpapar
RW 12 menunjukan bahwa informasi mengenai
sebagian besar Mandi Cuci Kakus kesehatan
(MCK) di sungai. Dari hasil
wawancara dan pengkajian Gagal melakukan
sebagian besar warga mengatakan prilaku pencegahan
tidak mempunyai jamban pribadi. masalah kesehatan
Dari hasil pengkajian didapatkan
hasil bahwa sebagian besar warga Penurunan upaya
berjenis kelamin Laki-laki peningkatan status
mengatakan merokok. mayoritas kesehatan
warga dusun klayu mengatakan
jarang cuci tangan pake sabun dan Perilaku kesehatan
tidak pernah berolahraga. cenderung beresiko
Data objektif :
Sebanyak 50% warga tidak
memiliki jamban pribadi
Sebanyak 57% warga BAB di
sungai
83% warga tidak melakukan
kebiasaan cuci tangan pakai
sabun
Sebanyak 32% remaja merokok
65% keluarga merokok di dalam
86% keluarga tidak melakukan
olahraga tiap hari
2. Data subjektif : program kurang di Defisit kesehatan
Berdasarkan hasil pengkajian dan dukung komunitas dan komunitas (D.0110)
wawancara terhadap warga dusun keterbatasan sumber
klayu RW 09, RW 10, RW 11, RW daya
12, didapatkan hasil bahwawarga
kurang mendukung terkait program Program untuk
yang diadakan dan keterbatasan mengatasi masalah
sumber daya hal tersebut di dukung kesehatan tidak berjalan
dari hasil wawancara ibu kasun
yang mengatakan belum adanya Terjadinya masalah
kegiatan senam lansia dan yang menggangu
hipertensi. Menurut ibu kasun kesehatan dan
posyandu lansia di dusun klayu kesejahteraan
kadang-kadang beroprasi dan masyarakat
sebagian kecil warga di dusun
klayu tidak rutin posyandu balita. Menurunya derajat
berdasarkan hasil pengkajian warga kesehatan
mengatakan ada pembangunan
toilet umum tetapi banyak yang Timbulnya berbagai
tidak mau menggunakan. penyakit di komunitas
dan perburukan
penyakit yang sudah
Data objektif : ada di komunitas
b) Diagnosa Keperawatan
1) Prilaku Kesehatan Cenderung Beresiko pada warga di dusun Klayu RW 09
sampai RW 12 berhubungan dengan kurang terpapar informasi,
ketidakadekuatan dukungan sosial dan pemilihan gaya hidup tidak sehat
dibuktikan dengan Sebanyak 50% warga tidak memiliki jamban pribadi,
sebanyak 57% warga BAB di sungai, 83% warga tidak melakukan kebiasaan
cuci tangan pakai sabun, sebanyak 32% remaja merokok, 65% keluarga
merokok di dalam rumah dan sebagian besar warga mengatakan Mandi, Cuci,
Kakus (MCK) di sungai.
2) Defisit Kesehatan Komunitas pada warga di dusun Klayu RW 09 sampai RW
12 berhubungan dengan keterbatasan sumber daya, program tidak didukung
komunitas dibuktikan dengan wawancara ibu kasun yang mengatakan belum
adanya kegiatan senam lansia dan hipertensi. Menurut ibu kasun posyandu
lansia di dusun klayu kadang-kadang beroprasi dan sebagian kecil warga di
dusun klayu tidak rutin posyandu balita. berdasarkan hasil pengkajian warga
mengatakan ada pembangunan toilet umum tetapi banyak yang tidak mau
menggunakan40% menderita hipertensi 11% menderita Diare 16%menderita
penyakit lainnya.
3) Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif pada warga di dusun Klayu RW 09
sampai RW 12 berhubungan dengan ketidakcukupan sumberdaya dibuktikan
dengan sebagian besar warga mengatakan mempunyai jamban dan kamar
mandi tetapi lebih memilih untuk BAB dan mandi di sungai. Mayoritas warga
mengatakan pernah mengalami sering mengalami gatal-gatal dan 22% tidak
rajin mengunjungi layanan kesehatan 74% tidak pernah mengunjungi layanan
kesehatan, 50% berpendidikan SD, 14% Tidak sekolah, 11% menderita gatal,
75% tidak menggunakan bpjs, Dari hasil observasi sebagian besar kondisi
rumah warga memiliki kebersihan yang kurang.
c) Prioritas Diagnosa
1. Perilaku kesehatan
cenderung beresiko
2 3 3 8
2. Defisiensi kesehatan
komunitas 3 2 2 7
3 Pemeliharaan
kesehatan tidak 2 2 3 7
efektif
2.3 RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS
Tujuan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Khusus dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Umum
Prilaku Kesehatan Setelah PREVENSI PRIMER PREVENSI PRIMER
Cenderung Beresiko dilakukan
pada warga di dusun intervensi Perilaku Kesehatan (L.12107): Promosi Perilaku Upaya Kesehatan
Klayu RW 09 sampai selama 5 Kriteria Hasil SA ST (I.12472):
RW 12 berhubungan minggu, maka Kemampuan melakukan 1 5 1. Identifikasi perilaku upaya kesehatan
dengan kurang terpapar status tindakan pencegahan yang dapat ditingkatkan
informasi, kesehatan masalah kesehatan 2. Berikan leaflet, banner atau poster terkait
ketidakadekuatan komunitas Kemampuan peningkatan 1 5 bahaya MCK di sungai.
dukungan sosial dan meningkat. kesehatan 3. Anjurkan melakukan aktivitas fisik setiap
pemilihan gaya hidup Keterangan : hari.
tidak sehat. 1 : Menurun 4. Anjurkan tidak merokok di dalam rumah
2 : Cukup menurun 5. Anjurkan menggunakan air bersih
3 : Sedang 6. Anjurkan mencuci tangan dengan air
4 : Cukup meningkat bersih dan sabun
5 : Meningkat 7. Anjurkan menggunakan jamban sehat
8. Anjurkan tidak mandi cuci kakus (MCK)
di sungai.
9. Lakukan penyuluhan terkait bahaya MCK
disungai
Sumber daya
Diagnosa Tujuan
No Kegiatan Sasaran Penanggung Alokasi Keberla
Keperawatan Kegiatan Waktu Tempat
Jawab Dana njutan
1 Prilaku Kesehatan Prevensi Primer Untuk Warga Dusun Masyarakat : Sabtu, 26 Musholla Pribadi
Cenderung Penyuluhan bahaya meningkatkan Klayu RW 09 Bu Nurul dan 27 tempat
Beresiko MCK di sungai pengetahuan sampai 12 Pemegang Februari pengajia
masyarakat (Ibu-ibu Program/Ma 2022 n ibu-ibu
tentang bahaya pengajian) hasiswa : RW 09
MCK disungai Meliana 18.30- sampai
19.30 dan 12 dan
15.00- rumah
15.30 Ibu
WIB Kasun
2 Defisit Kesehatan Prevensi Primer Untuk Warga Dusun Masyarakat : Minggu, Rumah Pribadi
Komunitas Penyuluhan sadar meningkatkan Klayu dan Bu Nurul 27 Ibu
sehat sadar penyakit pengetahuan kader Pemegang Februari Kasun
hipertensi, cholestrol tentang tanda Program/Ma 2022
dan asam urat dan gejala, hasiswa : Ika Jam 15.
pencegahan Nur 30-16.00
penyakit
Hipertensi,
cholestrol dan
asam urat
Prevensi Sekunder Untuk Jam
Skrining kesehatan mendeteksi 15.00
(Pemeriksaan adanya penyakit
tekanan darah, asam hipertensi, asam
urat dan kolesterol) urat dan
cholestrol
No. Diagnosa Kegiatan Tempat Peserta Pelaksana Hasil Kegiatan Hambatan Solusi
Keperawatan dan
Waktu
1 Perilaku Prevensi Primer Musholla 16Peserta Sabtu, 26 Lansiadan ibu-ibu Penyuluhan Penyuluhan
Kesehatan 1. Penyuluhan tempat dan 27 mengerti tentang terkendala dilakukan secara
Cenderung bahaya MCK di pengajian Februari pengertian, tanda dan waktu yang singkat, padat
Berisiko sungai ibu-ibu 2022 gejala, bahaya, cara relatif singkat. dan efesien
RW 09 mencegah dan untuk
sampai 12 penanganan MCK di mempersingkat
dan sungai. waktu.
rumah
Ibu
Kasun
Pukul
18.30-
19.30 dan
15.00-
15.30
WIB
Prevensi
Sekunder dan Di Semua Minggu, 27 Banner telah dipasang Ada penolakan Dibantu oleh
tersier pinggir warga Februari dengan benar dan pad dari masyarakat Pak dafir
1. Pemasangan sungai yang 2022 atempat yang strategis setempat saat (Kasun) dalam
Banner RW 09 melewati pemasangan menjelasakan
dan di dan banner manfaat
pinggir melihat pemasangan
sungai banner banner
RW 12
Pukul
17.00
WIB
2. Defisit Prevensi Primer Rumah
Pengetahuan Penyuluhan sadar Ibu Nurul 18 Minggu, 27 Ibu-ibu mengerti dan Ada beberapa Diberi
Komunitas sehat sadar (Ibu Peserta Februari faham tentang penyakit ibu yang tidak pertanyaan.
penyakit Kasun) 2022 hipertensi, kolesterol memperhatikan.
hipertensi, Jam 15. 30- dan asam urat.
kolesterol dan 16.00
asam urat
Minggu, 27-
Prevensi Rumah 18 2-2022 Jam Ibu-ibu faham akan Minimnya alat Pemeriksaan di
Sekunder Ibu Nurul Peserta 15.00 WIB pentingnya kontrol pemeriksaan pilih dari warga
Skrining (Ibu rutin kesehatan dan harganya yang memiliki
kesehatan Kasun) yang mahal keluhan saja
(Pemeriksaan
tekanan darah,
asam urat dan
kolesterol)
Minggu, 27-
2-2022 Jam Diberikan
Rumah 18 16.00 WIB Semua warga Ada beberapa pengertian dan
Ibu Nurul peserta mengikuti senam dan yang tidak bukti jika jus
Prevensi Tersier (Ibu meminum jus yang menyukai rasa tersebut efektif
Senam Lansia dan Kasun) diberikan dari jus tersebut untuk
pembagian jus menurunkan
asam urat, dara kolesterol,
kolesterol dan asam urat dan
hipertensi tekanan darah
No. Diagnosa Tujuan Program Kriteria Metode Hasil Evaluasi Analisa (A) Rencana
Keperawatan Evaluasi Kegiatan Yang Keberhasilan Evaluasi (S-O) Tindak
Dilakukan Lanjut (P)
1 Perilaku Prevensi Penyuluhan Warga dusun Tanya-Jawab. Warga dusun Warga dusun Hentikan
kesehatan Primer tentang bahaya Klayu Klayu Klayu mampu intervensi
cenderung Setelah MCK di sungai mengerti mengerti menjelaskan
berisiko dilakukan tentang bahaya tentang bahaya kembali tentang
kegiatan MCK di MCK di sungai bahaya MCK di
pendidikan sungai. sungai
kesehatan
tentang
hipertensi
peserta dapat
memahami
bahaya MCK
di sungai.
Prefensi Pemasangan Banner Pemantauan di Warga dusun Warga dusun Lanjutkan
Sekunder dan banner terpasang di tempat banner Klayu antusias Klayu mampu intervensi
Tersier tempat-tempat terpasang saat memahami isi pemantauan
Setelah . strategis dan dipasangnya dari materi di di tempat
dilakukan adanya banner banner pemasangan
pemasangan penerimaan banner
banner masyarakat minimal
diharapkan terhadap 1x/minggu
Masyarakat pemesangan
termotivasi banner.
dan banner
terpasang.
2 Defisit Prevensi Penyuuhan Warga dusun Tanya-jawab Warga dusun Warga dusun Hentikan
pengetahuan Primer tentang sadar kKlayu Klayu Klayu mampu Intervensi
Setelah sehat sadar mengerti dan mengerti dan menjelaskan
dilakukan penyakit faham faham tentang kembali tentang
kegiatan hipertensi, asam tentangpengert pengertian, pengertian,
pendidikan urat, dan ian, tanda dan tanda dan tanda dan gejala,
kesehatan kolesterol. gejala, gejala, penanganan dan
tentang penanganan penanganan pencegahan
hipertensi, dan dan hipertensi, asam
asam urat dan pencegahan pencegahan urat dan
kolesterol hipertensi, hipertensi, kolesterol.
peserta dapat asam urat dan asam urat dan
memahami kolesterol. kolesterol.
tentang
pengertian,
tanda dan
gejala,
penangan dan
pencegahannya
.
Prevensi Senam dan Warga dusun Tanya-Jawab. Warga dusun Warga dusun Hentikan
Tersier pembagian jus Kalyu Klayu Klayu antusias intervensi
Setelah mengerti dan mengerti dan terhadap
dilakukan faham tentang faham tentang pelaksanaan
kegiatan pemanfaatan manfaat senam senam dan
senam dan senam dan jus dan jus. meminum jus
pembagian jus untuk yang diberikan.
peseta dapat penanganan
mengikuti dan dan
paham manfaat pencegahan
senam dan jus hipertensi,
sebagai asam urat dan
penanganan kolesterol.
dan
pencegahan
terhadap
penyakit
hipertensi,
asam urat dan
kolesterol.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Praktik keperawatan komunitas yang dilaksanakan mahasiswa Program Studi Profesi
Ners Universitas dr Soebandi merupakan suatu program profesi untuk mengaplikasikan
konsep-konsep perawatan kesehatan masyarakat dengan menggunakan proses
keperawatan masyarakat sebagai suatu pendekatan ilmiah. Terdapat 3 kegiatan yang
dilakukan dalam praktik keperawatan komunitas, yaitu prevensi primer,prevensi
sekunder dan prevensi tersier. Pelaksanaan ketiga kegiatan tersebut tidak meninggalkan
konsep proses keperawatan yaitu pengkajian, perencanaan, intervensi dan evaluasi
kegiatan yang terstruktur. Secara garis besar keberhasilan praktik keperawatan komunitas
yang dilakukan oleh mahasiswa mempunyai tingkat keberhasilan 80%, keberhasilan ini
dibuktikan dengan meningkatnya pengetahuan warga tentang kebutuhan kesehatannya,
antusiasme warga untuk meningkatkan status kesehatannya dan memandang penting
kesehatan untuk kelangsungan hidupnya. Hal ini di monitoring oleh kader kesehatan
dusun Klayu dan aparat aparat desa sebagai penanggung jawab ng jawab tertinggi.
5.2 Saran
5.1.1 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah bekal bekal
tentang konsep keperawata konsep keperawatan komunitas, sehingga terdapat
optimalisasi kinerja dala melaksanakan praktik klinik keperawatan komunitas
5.1.2 Bagi Masyarakat
Masyarakat lebih meningkatkan kemampuan dalam menjaga kesehatan baik
masa sekarang atau masa mendatang.
5.1.3 Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan diharapkan adanya pembinaan dan bimbingan yang
intensif sebelum terjun ke lapangan dengan konsep bimbingan yang telah
terstruktur rapi dan baku, baik dari segi mekanisme bimbingan maupun konsep-
konsep keperawatan komunitas sendiri.
5.1.4 Bagi Puskesmas
Bagi Puskesmas sebagai penunjang program kegiatan Puskesmas, dan
diharapkan adanya kerjasama dan bimbingan secara intensif dari Puskesmas
untuk mahasiswa maupun Kelompok Kerja Kesehatan yang ada di masyarakat.
Serta diharapkan program dari Puskesmas dapat dilaksanakan secara optimal
sehingga pembinaan kesehatan dari berbagai segi dapat mencapai tujuan
MANAJEMEN PUSKESMAS
DESA MAYANG KECAMATAN MAYANG KABUPATEN JEMBER
DiajukanUntukMemenuhiPersyaratanMenyelesaikanPendidikanProfesi
Ners Stase Keperawatan Komunitas
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2 STASE KOMUNITAS MAYANG
Laporan akhir stase komunitas Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas dr. Soebandi, TA 2021/2022 di Puskesmas Mayang
Kabupaten Jember telah disahkan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 10 Maret 2022
Tempat : Dusun Klayu, Desa Mayang, Kecamatan Mayang
(Balaidesa)
ii
KATAPENGANTAR
Alhamdulillah Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan ini dapat terselesaikan.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan
pendidikan Program Studi Profesi Ners Universitas dr. Soebandi dengan judul
“Desiminasi Akhir Manajemen Keperawatan di Puskesmas Mayang”. Selama
proses penyusunan laporan ini penulis dibimbing dan dibantu oleh berbagai pihak,
oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Jember,5 Maret2022
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................................. 2
1.2.1 Tujuan Umum .........................................................................2
1.2.2 Tujuan Khusus ........................................................................3
1.3 Manfaat............................................................................................. 3
1.3.1 Bagi Puskesmas ......................................................................3
1.3.2 Bagi Mahasiswa ......................................................................3
1.3.3 Bagi Institusi ...........................................................................3
1.3.4 Bagi masyarakat ......................................................................3
BAB 2 PROFIL PUSKESMAS ..................................................................... 4
2.1 Pengertian Puskesmas ......................................................................4
2.2 Manajerial Puskesmas Pakusari ......................................................... 4
2.2.1 Manajemen Puskesmas ........................................................... 4
2.2.2 Fasilitas Pelayanan Kesehatan ................................................. 4
2.3 Teori Puskesmas ............................................................................... 5
BAB3PROGRAMPUSKESMAS................................................................. 12
3.1 KegiatanPokokPuskesmas .............................................................. 12
3.2 PencapaianProgramKesehatan.......... Error! Bookmark not defined.
3.3 Pengorganisasian Puskesmas Mayang ............................................. 19
3.4 AnalisaSWOT ................................................................................ 20
3.4.1 DaftarMasalah ......................... Error! Bookmark not defined.
3.4.2 PrioritasMasalah .................................................................... 21
iv
3.4.3 PenampilanPrioritasTindakan ................................................ 22
BAB 4PEMBAHASAN.................................................................................25
4.1 Upaya Kesehatan Masyarakat...........................................................25
4.3 Upaya Kesehatan Perorangan............................................................26
BAB 5 PENUTUP............................................................................................29
5.1 Kesimpulan........................................................................................29
5.2 Saran..................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 30
v
BAB 1
PENDAHULIAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja melalui anggota
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional
(Gillies, 1989 dalam Mugianti, 2016). Manajemen keperawatan merupakan
pelayanan keperawatan profesional dimana tim keperawatan dikelola dengan
menjalankan empat fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
motivasi dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut saling terkait serta saling
berhubungan dan memerlukan keterampilan-keterampilan teknis, hubungan
antar manusia dan konseptual yang mendukung tercapainya asuhan keperawatan
yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna kepada klien. Dengan alasan
tersebut, manajemen keperawatan perlu mendapat perhatian dan prioritas utama
dalam pengembangan keperawatan di masa depan. Hal tersebut berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan
memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi (Nursalam,2017).
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
(Permenkes44 tahun 2016/ 2019). Pengertian puskesmas adalah suatu unit
pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan,
pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya
secara menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan pada suatu masyarakat
yang bertempat tinggal dalarn suatu wilayah tertentu. Puskesmas merupakan
kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat
denganperansertaaktifmasyarakatdanmenggunakanhasilpengembanganilmu
1
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal,
tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009).
Marquis dan Huston (2018) menyatakan bahwa manajemen keperawatan
merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan fungsi-fungsi
keperawatan yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan,
pengarahan, dan pengendalian. Fungsi-fungsi manajemen tersebut merupakan
pendekatan manajemen dari pengelolaan manajemen keperawatan Pelayanan
keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional dalam upaya
pelayanan kesehatan secara keseluruhan, juga sebagai faktor penentu baik
buruknya mutu dan citra rumah sakit, oleh karenanya kualitas pelayanan
keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal mungkin. Proses
manajemen yang baik perlu diterapkan dalam memberikan asuhan keperawatan
sehingga dicapai suatu asuhan keperawatan yang memenuhi standar profesi yang
ditetapkan.
Salah satu cara untuk dapat meningkatkan keterampilan manajerial yang
handal, selain didapatkan di bangku kuliah juga harus melalui pembelajaran di
lahan praktek. Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas dr. Soebandi
Jember dituntut untuk dapat mengaplikasikan langsung pengetahuan
manajerialnya dengan arahan dari pembimbing lapangan maupun dari
pembimbingpendidikan yang intensif. praktek tersebut diharapkan mahasiswa
mampu menerapkan ilmu yang didapat dan mengelola ruang perawatan dengan
pendekatan proses manajemen. Sebagai wujud pengembangan dalam
meningkatkan kemampuan serta keterampilan manajerial mahasiswa Universitas
dr. Soebandi Jember melakukan pembelajaran manajerial di wilayah kerja
PuskesmasMayang.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Menganalisis penerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan
dengan menggunakan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP),
2
secara bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan yang
professional serta langkah-langkah manajemen keperawatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi 5M di setiap program wajibPuskesmas
2. Mengidentifikasi analisa masalah (Analisa SWOT) setiap
programwajibPuskesmas
3. Menentukan prioritas masalah(CARL)
4. Mengidentifikasi perencanaan tindakan (Plan OfAction).
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Puskesmas Mayang
1. Memberikan masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan
2. Memberikan contoh aplikasi pelaksaan manajemen keperawatan agar
kegiatan keperawatan dapat berjalan efektif dan efisien
1.3.2 Bagi Mahasiswa
1. Sebagai sarana pembelajaran manajemenkeperawatan
2. Mengasah softskill mahasiswa dalam kepemimpinan menuju dunia
kerja.
1.3.3 Bagi Institusi
1. Menyelesaikan tugas akademik mahasiswa stase komunitas dan
manajemenpuskesmas
2. Mempromosikan institusi dimasyarakat.
1.3.4 Bagi Masyarakat
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat terkaitkesehatan
2. Menyadarkan masyarakat terkait pentingnya kesehatan
3
BAB 2
PROFIL PUSKESMAS
4
keadaan dan situasi sarana/unit pelayanan kesehatan di Puskesmas Pakusari seperti
dibawah ini:
a. 1 unit Puskesmas untuk 1 kecamatan, 3unit Puskesmas Pembantu di 3desa;
b. Sebagian besar masyarakat sudah dapat memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan yang tersebar di setiap desa.
5
Dalam menyelenggarakan fungsinya, Puskesmas berwenang untuk (Permenkes
75/2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat):
1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat
dan analisis kebutuhan pelayanan yangdiperlukan.
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakankesehatan.
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan.
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama
dengan sektor lain terkait.
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasismasyarakat.
6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusiaPuskesmas.
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasankesehatan.
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan PelayananKesehatan.
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
Dalam menyelenggarakan fungsinya, Puskesmas berwenang untuk (Permenkes
75/2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat):
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara omprehensif,
berkesinambungan dan bermutu.
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif.
3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
6
Pelayanan Kesehatan.
8. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.
9. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya.
10. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem
rujukan.
Pengertian Pelayanan Kesehatan Pengertian pelayanan kesehatan banyak
macamnya. Menurut pendapat Levey dan Loomba (1973), pelayanan kesehatan adalah
setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok dan ataupun masyarakat. Puskesmas menurut Permenkes no.44 th 2019
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kesehatan.
Unit Pelaksana Teknis Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
kabupaten/ kota (UPTD), puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas
teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana
tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya
kesehatan oleh Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Pertanggung jawaban Penyelenggaraan Penanggung jawab
utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten /
kota adalah dinas kesehatan kabupaten / kota, sedangkan puskesmas bertanggung
jawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh
dinas kesehatan kabupaten / kota sesuai dengankemampuannya.
Wilayah Kerja Secara Nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu
Kecamatan, tetapi apabila di satu Kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka
tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan
keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing- masing puskesmas
tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas K esehatan
kabupaten/kota. Program pokok puskesma, yaitu untuk dapat memberi pelayanan
7
kesehatan secara menyeluruh (comprehensive health care services) kepada seluruh
masyarakat di seluruh wilayahnya, puskesmas menjalankan beberapa usaha pokkok (
basic health care services, atau publick health essential) yang meliputi program
kesehatan ibudan anak, keluarga berencana, pemberantasan penyakit menular,
peningkatan gizi, kesehatan lingkungan, pengobatan, penyuluhan kesehatan
masyarakat, laboratorium kesehatan sekolah, perawatan kesehatan masyarakat,
kesehatan jiwa kesehatan gigi (Muninjaya, 2015). Terkhusus Puskesmas Pakusari
yang memiliki wilayah kerja, Desa Pakusari, Patemon, Subo, Kertosari,
Sumberpinang, dan Bedadung. Fungsi pelayanan di Puskesmas sebagai penyedia
pelayanan kesehatan ditingkat Kecamatan mempunyai 3 (tiga) fungsi yaitu :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Puskesmas selalu
berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas
sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya
yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihankesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat Puskesmas selalu berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetap,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan programkesehatan.
8
1. Pelayan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan
yang bersifat pribadi dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan
pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan
untuk puskesmas tertentu di tambahkan dengan rawatinap.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan masyarakat adalah
pelayanan yang bersifat publik dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan
masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan, pemberantasan penyakit,
penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga
berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan
masyarakatlainnya.
Struktur Organisasi Puskesmas Menurut keputusan menteri kesehatan Republik
Indonesia, struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas
masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu
kabupaten / kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan
pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:
1. Kepala puskesmas
2. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam
pengelolaan:
1) Data daninformasi
2) Perencanaan danpenilaian
3) Keuangan
4) Umum dankepegawaian
3. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas Upaya kesehatan masyarakat,
termasuk pembinaan terhadap UKBM, dan 386 Upaya kesehatanperorangan.
4. Jaringan pelayanan puskesmas Unit puskesmas pembantu, Unit puskesmas
keliling, dan Unit bidan didesa/komunitas.
Manajemen pelayanan Puskesmas, yaitu untuk terselenggaranya berbagai upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas
penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman Pelayanan Puskesmas
9
yang baik. Manajemen Pelayanan Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.
Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas akan membentuk
fungsi-fungsi manajeman. Berikut beberapa model manajemen dan fungsi
penjabarannya:
1. Model PIE (planning, implementation,evaluation).
2. Model POAC (planning, organizing, actuating,controling).
3. Model P1-P2-P3 (perencanaan, pergerakan atau pelaksanaan, pengawasan atau
pengendalian danpenilaian).
4. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum
komunikasi).
5. Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring, evaluasi)
Puskesmas Pakusari menggunakan model manajemen P1-P2-P3 (perencanaan,
pergerakan atau pelaksanaan, pengawasan atau pengendalian dan penilaian).
Dari berbagai model manajemen tersebut sebenarnya mempunyai fungsi
manajemen yang sama. Setiap puskesmas bebas menentukan model manajemen yang
ingin diterapkan, namun yang terpenting mempunyai hasil sebagai berikut:
1. Makin banyaknya fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, yang
ditandai dengan tingginya nilai IPTS (indeks potensi tatanansehat).
10
bulan, dengan cara mengajukan usulan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan struktural Kepala Puskesmas,
sedangkan lainnya bersifat fungsional. Pembagian tugas, yang berdasarkan program
pokok Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18 program pokok, yang melibatkan tenaga
medis, tenaga perawat, bidan, kesehatan Masyarakat, ahli gizi. Pembagian wilayah
kerja, setiap petugas Puskesmas melakukan pembinaan ke desa-desa Penggerakan
Pelaksanaan.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, Puskesmas
dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari:
1. PTP (Perencanaan Tingkat Puskesmas) Perencanaan tingkat Puskesmas akan
memberikan pandangan menyeluruh terhadap semua tugas, fungsi dan peranan
yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan dalam proses pencapaian tujuan
Puskesmas secara efisien dan efektif. Perencanaan Puskesmas merupakan inti
kegiatan manajemen Puskesmas, karena semua kegiatan manajemen diatur dan
diarahkan oleh perencanaan. Dengan perencanaan Puskesmas, memungkinkan
para pengambil keputusan danpimpinan
Puskesmas untuk menggunakan sumber daya Puskesmas secara berdaya guna dan
berhasil guna. Untuk menjadikan organisasi dan manajemen Puskesmas efektif
dan berkinerja tinggi diawali dari perencanaan efektif.
2. Koordinasi merupakan suatu pertemuan antar petugas Puskesmas dan petugas
Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk meningkatkan kerjasama
tim, memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina peran serta
masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas.
11
BAB 3
PROGRAM PUSKESMAS
3.1 Kegiatan Pokok Puskesmas
Berdasarkan BukuPedoman Kerja Puskesmasyang terbaru
adabeberapausahapokokkesehatanyangdapatdilakukanolehpuskesmas,itupunsangattergan
tung kepadafaktortenaga,saranadanprasaranasertabiayayang tersedia.
Pelaksanaankegiatanpokokdiarahkankepadakeluargasebagaisatuanmasyarakat
terkecil. Oleh karena itu, kegiatan pokok puskesmas ditujukan
untukkepentingankeluargasebagaibagiandarimasyarakatdiwilayahkerjanya.Kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas dan kegiatan pokok di atasadalah:
1. UpayaKesehatanIbudanAnak
a) Pertolonganpersalinanolehtenagakesehatan;
b) PelayanankesehatanibuK4;
c) Pelayanankesehatan ibu difasilitaskesehatan;
d) Nifaskunjunganparipurna;
e) Komplikasikesehatan ibu;
f) BayipelayanankesehatanneonatusKN1;
g) PelayanankesehatanneonatusKNlengkap;
h) Komplikasineonatus;
i) Bayiparipurna;
j) Balitaparipurna;
k) Anakprasekolah.
2. UpayaPerbaikanGizi
a) Mengenalipenderita-penderita kekurangangizidanmengobatimereka;
b) Mempelajarikeadaangizimasyarakatdanmengembangkanprogramperbaikangizi;
c) Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat dan secara
perseorangankepadamerekayangmembutuhkan,terutamadalamrangkaprogramK
IA;
d) Melaksanakanprogram-program:
12
cukup kepada anak-anak di bawah umur 5 tahun
dankepadaibuyangmenyusui;
3) Memberikan vitamin Akepadaanak-anakdibawahumur5 tahun
3. UpayaKesehatanLingkungan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang dilakukan staf puskesmas
adalah :
a) Penyehatanairbersih;
b) Penyehatanperumahandansanitasidasar;
c) Penyehatanmakanandanminumantempatumum;
d) PenyehatanmakanandanminumanPuskesmas.
4. UpayaPromosiKesehatan
a) Pendidikankesehatankepadamasyarakat;
b) Penyuluhankesehatan masyarakat.
c) Kegiatan vaksinasi
3.2 Pencapaian Program Kesehatan
a. Upaya kesehatan essensial meliputi :
1. Tabel 3.1 Upaya kesehatan promosi kesehatan
No Keterangan Nilai
1 PHBS 113,4%
2 Tatanan Sehat 57,7%
3 Intervensi atau penyuluhan 112,7%
4 Pengembangan UKBM 117,7%
5 Pengembangan desa/kelurahan 67,3%
siaga aktif
6 Promosi kesehatan dan 93,6%
pemberdayaan masyarakat
13
sanitasi dasar
4 Pembinaan tempat-tempat 74,9%
umum
5 Yankeskling (Klinik 82,6
Sanitasi)
6 Sanitasi total berbasis 24,3%
masyarkat (STBN) atau
pemberdayaan masyarakat
14
5 PMS dan HIV/AIDS 47,2%
6 DBD 100%
7 Malaria 0,0%
8 Pencegahan dan 0,0%
Penanggulangan rabies
9 Pelayanan imunisasi 72,8%
7 Pengamatan penyakit 90,1%
15
Tabel 3.7 Rekapitulasi SDM Kesehatan Berdasarkan Jenis Tenaga di UPT.
Puskesmas Mayang Kabupaten Jember Tahun 2021/2022
No. RUMPUN SDMK JUMLAH
1 Dokter 2
a. Dokter dengan 1
Pelatihan PPGD
b. Dokter dengan 2
Pelatihan
ATLS/ACLS
c. Dokter dengan 1
Pelatihan PONED
d. Dokter dengan 1
STR dan SIP
2 Dokter Gigi 1
a. Dokter gigi dengan 1
STR dan SIP
b. Dokter gigi PNS 1
3 Sarjana Kesehatan 1
Masyarakat (SKM)
4 Kebidanan 20
a. Bidan Puskesmas 13
b. bidan di Pustu 4
c. Bidan Ponkesdes/ 3
Desa
d. D3 Kebidanan 20
e. Bidan dengan 20
Pelatihan APN
f. Bidan dengan 3
Pelatihan BBLR
g. Bidan dengan 1
Pelatihan Poned
h. Bidan dengan 20
STR/SIB
5 Perawat Kesehatan 13
a. Perawat Puskesmas 12
b. D3 Keperawatan 11
c. S1 Keperawatan 2
d. Perawat dengan 5
Pelatihan PPGD
e. Perawat dengan 13
STR dan SIPP
f. Jumlah Perawat 1
Ponkendes
- D3 1
Keperawatan
Perawat Gigi 0
6
Petugas Kesehatan 0
7
Masyarakat
8 Sanitarian/D3 Kesling 0
9 Petugas Gizi/D3 Gizi 1
10 Tenaga Teknis 2
16
Kefarmasian
11 Tenaga Teknis 0
Kefarmasian dengan
STR dan SIP
Analis 0
12
Laboratorium/D3
Laboratorium
Tenaga Kesehatan 0
13
Tradisional
14 Tenaga Administrasi 4
15 Sopir 2
Penjaga 1
16 Lain-lain 4
TOTAL 51
(Sumber: Kasubbag TU Puskesmas Mayang, 2021).
Kondisi
Jenis Sarana/
NO Jumlah Rusak Rusak Rusak
prasarana
Ringan Sedang Berat
I Sarana Kesehatan
1. Puskesmas 4 - - -
Pembantu
2. Polindes 2 - - -
3. Rumah Dinas 1 - - v
Dokter
4. Puskesmas 1 - - -
Keliling Roda 4
5. Ambulance 7 - - -
6. Sepeda Motor 2 - - -
II Sarana Penunjang
1. Komputer 16 - - -
2. Laptop 17 - - -
3. Printer 15 - - -
4. Telepone - - - -
17
5. Televisi 1 - - -
6. Tape Wireless 1 - - -
7. Meja Tulis 20 - - -
8. Kursi 59 - - -
9. Lemari Obat 40 - - -
10. Rak Obat - - - -
18
3.7 Pengorganisasian, Pelayanan Keperawatan Di Puskesmas
Kepala Puskesmas
Dr. ABD Rouf
Kepala Tata Usaha
Koordinator Tim Farida Nur Hayati
Managemen Mutu
Agus Budiono
Keuangan Kepegawaian dan System Informasi
Agus Budiono Rumah Tangga / Umum Puskesmas
Nur Liliani Muslikah
Penanggung Jawab Upaya Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Penanggung Jawab Upaya Penanggung Jawab Jaringan dan
Kesehatan Masyarakat Esensial Masyarakat Pengembangan Kesehatan Pengembangan Jejaring Puskesmas
Luluk Budi A.,A.Md.Keb Drg. Sri Rohidafi Kefarmasian dan Laborat Moh. Firdaus, Amd. Kep
Dr. Aisyah Rahmawati
19
3.8 Analisis Situasi
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
1. Belum adanya program
1. Lokasi Puskesmas Mayang pengembangan SDM
berada di Desa Mayang yang (pelatihan/seminar)
lokasinya mudah dijangkau 2. Kurangnya tenaga kesehatan di
masyarakat dari 7 desa. puskesmas Mayang sepertiS1
2. Kegiatan yang sudah terjadwal perawat / Ners, perawat gigi,
dengan baik dan tepat sasaran. petugas kesmas, tenaga
3. Memiliki target yang harus kefarmasian dan tenaga
dicapai laboratorium
3. Belum tersedianya jenis vaksin
secara lengkap
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
Opportuinities (Peluang) Threats (Ancaman)
1. Adanya pemberdayaan masyarakat 1. Kurangnya pengetahuan dan
dalam peningkatan kesehatan kesadaran masyarakat akan
2. Adanya keterlibatan kader dalam kesehatan
kegiatan puskesmas (posyandu 2. Akses dari tempat tinggal
balita, posyandu lansia) masyarakat yang sulit untuk
menjangkau fasilitas layanan
kesehatan
3. Rendahnya tingkat pendidikan
warga dan status ekonomi yang
rendah
4. Berita hoax yang tersebar di
masyarakat
20
Analisa B R BxR Hasil
S Lokasi Puskesmas Mayang 0,4 5 0,4 x 5 S–W=
berada di Desa Mayang yang =2 4,2 – 3,4
lokasinya mudah dijangkau = 0,8 (X)
masyarakat dari 7 desa.
Kegiatan yang sudah terjadwal 0,4 4 0,4 x 4
dengan baik dan tepat sasaran. = 1,6
Memiliki target yang harus 0,2 3 0,2 x 3
dicapai. = 0,6
W Belum adanya program 0,4 3 0,4 x 3
pengembangan SDM = 1,2
(pelatihan/seminar)
Kurangnya tenaga kesehatan di 0,4 4 0,4 x 4
puskesmas Mayang seperti S1 = 1,6
perawat / Ners, perawat gigi,
petugas kesmas, tenaga
kefarmasian dan tenaga
laboratorium
21
kesadaran masyarakat akan 1,5
kesehatan
Akses dari tempat tinggal 0,3 3 0,3 x 3 =
masyarakat yang sulit untuk 0,9
menjangkau fasilitas layanan
kesehatan
Rendahnya tingkat pendidikan 0,3 3 0,3 x 3 =
warga dan status ekonomi 0,9
yang rendah
Berita hoax yang tersebar di 0,1 2 0,1 x 2 =
masyarakat 0,2
Y = 1,1
Kuadran I (+,+)
X = 0,8
22
7desa administratif 2. Kurangnya tenaga
wilayah kecamatan kesehatan di
Mayang puskesmas Mayang
2. Kegiatan yang sudah
seperti S1 perawat /
terjadwal dengan baik
Ners, perawat gigi,
dan tepat sasaran.
petugas kesmas,
3. Memiliki target
tenaga kefarmasian
yang harus dicapai
dan tenaga
laboratorium
3. Belum tersedianya
jenis vaksin secara
lengkap
EFAS
OPPORTUNITIES SO WO
1. Adanya pemberdayaan 1. Tempat puskesmas yang 1. Mengikuti program
masyarakat dalam strategis dan mudah pelatihan untuk
peningkatan kesehatan dijangkau pengembangan sdm
2. Adanya keterlibatan kader 2. Pelayanan kesehatan yang
2. Kerjasama dengan
dalam kegiatan puskesmas baik,berkualitas dan
mahasiswa praktek atau
(posyandu balita, posyandu nyaman
meminta tambahan tenaga
lansia) 3. Pemberdayaan untuk
kesehatan
meningkatkan
3. Koordinasi dengan
kesejahteraan kesehatan
masyarakat pemerintah terkait
23
kesehatan mempermudah tenaga
2. Akses dari tempat kesehatan memberi
24
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
Upaya kesehatan masyarakat disingkat UKM adalah setiapkegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangitimbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga,kelompok dan masyarakat. Ada 5 esensial UKM yaitu promkes,
kesling, KIA, gizi dan P2.
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
Upaya pelayanan promosi kesehatan meliputi PHBS sebanyak 113,4
%dan tatanan sehat sebanyak 57,7%, intervensi penyuluhan sebanyak
112,7% pengembangan UKBM 117,7%, pengembangan desa/kelurahan
siaga aktif sebanyak 67,4%, promkes dan pemberdayaan masyarakat
sebanyak 93,6%.
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Upaya pelayanan kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air sebanyak
50,1%, penyehatan makanan dan minuman sebanyak 68,0%, penyehatan
perumahan dan sanitasi dasar sebanyak 48,5%, pembinaan tempat tempat
umum sebanyak 74,9%, Yankesling (klinik keliling) sebanyak 82%, dan
sanitasi sosial berbasis masyarakat (STBN) atau pemberdayaan
masyarakat sebanyak 24,3.
3. Pelayanan KIA – KB yang Bersifat UKM
Indikator pencapaian program keshatan ibu sebanyak 104,8%,kesehatan
bayi sebanyak 109,8%, kesehatan anak balita dan anak pra sekolah
sebanyak 93,8%, Kesehatan anak usia sekolah dan remaja sebanyak
87,9%, pelayanan KB sebanyak 70%.
4. Pelayanan Gizi yang Bersifat UKM
Indikator pelayanan program gizi masyarakat sebanyak 133,3%,
Penanggulangan gangguan gizi sebanyak 73,3%, Pemantauan status gizi
sebanyak 68,4%.
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
25
Indikator yang dicapai dalam program ini diare sebanyak 100%, Ispa
sebanyak 41,3%,Kusta sebanyak 83,4%, TB sebanyak 98,6%,
pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV-AIDS sebanyak 47,2%,
DBD sebanyak 100%, pelayanan imunisasi sebanyak 72,8%,pengamatan
penyakit 90,1%.
4.2 Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) merupakan suatu kegiatan dan
atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Berikut adalah kegiatan UKP di Pusat Kesehatan Masyarakat Mayang:
Pelayanan rawat jalan sebanyak 100%, pelayanan gawat darurat sebanyak
100%, pelayanan kefarmasian sebanyak 95,7%, pelayanan laboratorium
sebanyak 62,1%, Pelayanan rawat inap sebanayak 83,0%.
a. Upaya Kesehatan Pengembangan
26
dukungan peran serta masyarakat baik di dalam gedung maupun di
luar gedung Puskesmas yang ditujukan pada individu, keluarga,
masyarakat dan diutamakan pada masyarakat berpenghasilan
rendah, khususnya kelompok rawan tanpa mengabaikan kelompok
lainnya, dengan menggunakan teknologi tepat guna yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat.
Kegiatan upaya kesehatan jiwa dilaksanakan melalui pengenalan
dini gangguan jiwa, memberikan upaya pertolongan pertama pada
pasien-pasien dengan gangguan jiwa, dan kegiatan rujukan yang
memadai.
27
a) Pembentukan pos UKK
b) Pelayanan kesehatan di tempat kerja
c) Pelayanan pekerja sakit yang datang ke tempat pelayanan
kesehatan
28
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berbagai perbaikan untuk mencapai status kesehatan masyarakat telah
dilaksanakan, hal ini dapat dilihat dari hasil pencapaian yang terus meningkat
dari tahun ketahun. Bagaimanapun pembanguna kesehatan harus tetap di
tingkatkan untuk mencapai derajaat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Puskesmas mempunyai beberapa kegiatan antara lain peningkatan
pemberian edukasi dan informasi kepada masyarakat, menjalin kerjasama
dengan mitra kerja puskesmas, dan pengembangan pelayanan kesehatan yang
lebih kreatif dan inovatif.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Puskesmas
Pihak puskesmas perlu meningkatkan keamanan dan keselamatan
sesuai dengan kondisi pandemi saat ini agar dapat meningkatkan pelayanan
puskesmas yang tentunya untuk mempertahankan keselamatan bagi petugas
puskesmas dan pasien.
5.2.2 Bagi Mahasiswa Selanjutnya
Bagi mahasiswa praktek manajemen puskesmas selanjutnya, di
harapakan agar dapat melanjutkan dan memgembangkan apa yang sudah
dilaksanakan dan terus melaksanakan perbaikan yang mengacu pada laporan
serta rencana tindak lanjut yang sudah dibuat.
29
DAFTAR PUSTAKA
30