Anda di halaman 1dari 131

LAPORAN AKHIR

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Komunitas Oleh
Kelompok 2 Desa Mayang

Disusun Oleh:

1. Berliantin Kumala Putri, S.Kep 21101012


2. Ely Choirun Nisa', S. Kep 21101022
3. Firda Andan Sari, S. Kep 21101028
4. Ika Nur Rahmawati, S. Kep 21101036
5. Lilin Fitria Eka Wulandari, S. Kep 21101051
6. Lukman Hakim, S. Kep 21101053
7. Meliana Aprilia, S. Kep 21101057
8. Muhammad Muslim Hadi ,S. Kep 21101065
9. Ratu Nur Alhayu, S. Kep 21101076
10. Rizky Retno Wulandari, S. Kep 21101085
11. Shehvia Ainida Rosadi, S. Kep 21101091
12. Tristiana Dewi, S. Kep 21101098
13. Zulfa Korina, S. Kep 21101107

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER

2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam satu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang
sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal dalam suatu
lokasi yang sama dengan dibawah pemerintah, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka dibutuhkan
keperawatan kesehatan masyarakat yang merupakan berpaduan antara kesehatan
masyarakat dan perawatan yang didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh, melalui proses keperawatan
untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam
upaya kesehatan.
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing
process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga
mampu mandiri dalam upaya kesehatan.
Kemampuan masyarakat yang diharapkan pada masa depan adalah yang mampu
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya hambatan, baik yang
bersifat ekonomi maupun non ekonomi. Lingkungan dan perilaku yang sehat dapat
meningkatkan kemampuan masyarakatsecara optimal. Pelayanan esensial yang
diberikan perawat terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, dan rehabilitatif dengan
menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal
(Riyadi, 2007).
Masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat umumnya disebabkan karena
rendahnya tingkat sosial ekonomi dan pengetahuan, sehingga mengakibatkan
ketidakmampuan khususnya dalam bidang kesehatan. Untuk meningkatkan
kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam hal mengenal masalah kesehatan,
mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan, merawat
anggota keluarga yang sakit, dan memanfaatkan sarana kesehatan maka diperlukan
upaya-upaya strategis yang meliputi : pendidikan kesehatan, pelatihan keterampilan
perawatan dan pembentukan organisasi yang akan membantu keluarga dalam
meningkatkan derajat kesehatannya. Adapun faktor yang mempengaruhi status
kesehatan adalah faktor perilaku masyarakat terhadap hidup sehat yang merupakan
faktor utama di samping faktor pelayanan kesehatan dan faktor keturunan, oleh karena
itu untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat di perlukan kerja keras lintas
program maupun lintas sektoral(Riyadi, 2007).
Upaya dalam meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu, keluarga, dan
kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas, menerapkan konsep kesehatan
dan keperawatan komunitas serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat
profesional dan mempunyai potensi keperawatan secara mandiri sesuai dengan
kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa Program Studi Profesi Ners
UNIVERSITAS dr. Soebandi Jember Angkatan 2022-2023 yang melaksanakan Praktik
Profesi Keperawatan Komunitas di Di Dusun Klayu Kecamatan Mayang Kabupaten
Jember dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu pendekatan keluarga, kelompok
dan masyarakat. Kegiatan komunitas dilaksanakan mulai tanggal 07Februari 2022 dan
berakhir pada tanggal 15Maret 2022 dengan berbagai program kerja yang sudah
dilaksanakan serta diaplikasikan kepada masyarakat Dusun Klayu Kecamatan Mayang
Kabupaten Jember .

Dipilihnya Desa Mayang sebagai tempat keperawatan komunitas karena


merupakan salah satu bentuk aplikatif mata ajaran Asuhan Keperawatan Komunitas
pada Program Profesi Ners Universitas dr.Soebandi Jember disamping itu pula untuk
melihat secara nyata pola perilaku kebiasaan hidup sehat pada masyarakat, dengan
tujuan untuk merubah perilaku dan meningkatkan pengetahuan tentang pola hidup
sehat, dan juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang cara mencegah
penyakit COVID 19 maupun penyakit yang lain yang berhubungan dengan kesehatan
lingkungan yang tidak sehat dan dapat membahayakan kesehatan masyarakat sendiri.
1.2 Tujuan
a. Tujuan umum
Mampu mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan komunitas pada
setiap area pelayanan keperawatan di komunitas dengan pendekatan proses
keperawatan komunitas dan keperawatan keluarga di Dusun Klayu RW 09 Sampai
12 di Desa Mayang
b. Tujuan khusus
1. Melakukan pengumpulan data hasil pengkajian pada masyarakat di Dusun Klayu
RW 09 sampai RW 12 di Desa Mayang
2. Melakukan analisa data hasil pengkajian pada masyarakat di Dusun Klayu RW 09
Sampai RW 12 di Desa Mayang
3. Menentukan diagnosa keperawatan pada masyarakat di Dusun Klayu RW 09
Sampai RW 12 di Desa Mayang
4. Menginformasikan tentang prioritas masalah yang ada di Dusun Klayu RW 09
Sampai 12 di Desa Mayang
5. Menginformasikan perencanaan asuhan keperawatan komunitas di Dusun Klayu
RW 09 Sampai 12 di Desa Mayang
6. Menginformasikan pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di Dusun Klayu
RW 09 Sampai 12 di Desa Mayang
7. Menginformasikan evaluasi asuhan keperawatan komunitas di Dusun Klayu RW
09 Sampai 12 di Desa Mayang

1.3 Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
1. Mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata kepada masyarakat
2. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat
3. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
b. Bagi Masyarakat
1. Mendapatkan kesempatan berperan aktif dalam upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit COVID-19 serta penyakit lainnya yang terdapat di
masyarakat
2. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari masalah
kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan yang dialami
masyarakat.
c. Bagi Institusi Pendidikan
1. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi Profesi Ners di bidang
keperawatan komunitas
2. Salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model praktik keperawatan
komunitas selanjutnya.
d. Bagi Puskesmas
1. Dapat memberikan tambahan informasi dalam upaya menangani masalah
kesehatan
2. Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam pelaksanaan praktek
keperawatan khususnya pada keperawtan komunitas
BAB II
TINJAUAN LAPANGAN

2.1 Pengkajian Komunitas


a. Riwayat dan Sejarah berdirinya Desa Mayang
Desa Mayang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Mayang
Kabupaten Jember. Desa ini memiliki luas wilayah 354,414 Ha. Desa Mayang terdiri
dari tiga dusun, yaitu Dusun Tegalgusi dengan jumlah penduduk sejumlah 461 KK,
Dusun Klayu dengan jumlah penduduk sejumlah 1108 KK dan Dusun Krajan dengan
jumlah penduduk sejumlah 742 KK. Jumlah penduduk di Desa Mayang sebanyak
11.700 jiwa yang terdiri dari sebanyak 6523 penduduk laki laki dan sebanyak 5177
penduduk perempuan, dengan jumlah KK sebanyak 5624 KK. Mayoritas penduduk
Desa Mayan bekerja sebagai petani, buruh tani, sisanya bekerja sebagai buruh pabrik,
PNS, pegawai swasta, dokter, bidan, perawat, dan lain lain.
Dari tiga dusun di Desa Mayang, kami melakukan pengkajian di Dusun Klayu.
Dusun Klayu merupakan Dusun yang memiliki jumlah penduduk terbesar pertama di
Desa Mayang, jumlah penduduk Dusun Klayu 2223 jiwa. Secara geografis Dusun
Klayu berbatasan dengan:
Sebelah barat : Dusun Tegal Gusi
Sebelah selatan : Dusun Kelayu
Sebelah utara : Dusun Kerajan
b. Luas : 554,414 Ha
c. Batas Wilayah Desa/Kelurahan
Sebelah Utara : Kecamatan Pakusari dan Desa Tegalrejo
Sebelah Selatan : Desa Seputih
Sebelah Barat : Desa Mrawan
Sebelah Timur : Desa Tegalwaru

Kegiatan praktek lapangan keperawatan komunitas dilaksanakan pada tanggal 07


Februari sampai dengan15 Maret 2022 di Desa Mayang Dusun Klayu RW 09 sampai RW
12 Kecamatan Mayang Kabupaten Jember. Desa Mayang terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun
Tegalgusi, Dusun Klayu, Dusun Krajan.Besarnya sampel yang digunakan dalam
pengkajian ini dihitung menggunakan Rumus Slovin dengan jumlah KK RW 09, RW 10,
RW 11, RW 12 sebanyak 280 KK sebagai berikut:
𝑵
𝒏=
𝟏+𝑵 𝒆𝟐
Dimana :

N : Ukuran sampel
N : Jumlah KK
E : Toleransi kesalahan (error tolerance), untuk
penelitian kesehatan sebesar 5% atau 0,05
Maka :
𝑵
𝒏=
𝟏+𝑵 𝒆𝟐

280
𝑛=
1 + 280 (0,05)2
280
𝑛=
1 + 280 (0,0025)
280
𝑛=
1 + 0,7
280
𝑛=
1,7

n = 165

Sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam pengkajian ini dengan tingkat
kemaknaan sebesar 95% adalah dengan pembulatan 165 KK. Setelah dilakukan
pengkajian selama satu minggu didapatkan sampel sebanyak 165 KK.Hasil pengkajian
keperawatan komunitas di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 di Desa Mayang
adalah sebagai berikut:

2.1.1 Data Inti Komunitas


I Demografi

Berdasarkan sampel 165 KK yang diambil dari Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12


diperoleh jumlah penduduk sejumlah 280 KK.
a. Komposisi Penduduk
Berdasarkan sampel dari 165 KK Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 berdasarkan
jenis kelamin adalah sebagai berikut:
No Jenis Kelamin Jumlah
1. Jumlah penduduk laki-laki 263
2. Jumlah penduduk perempuan 276
Total jumlah penduduk 539
JENIS KELAMIN
Laki-laki
Perempuan 49,8%
50,2%

Pada diagram lingkaran diatas, Menunjukkan jenis kelamin terbanyak adalah


perempuan sejumlah 276 orang sebanyak (50,2%) berdasarkan hasil survei di Dusun
Klayu RW 09 sampai RW 12.
b. Umur dalam Tahun
No Usia dalam Tahun Jumlah
1. 0-<5 32
2. 5 - < 13 64
3. 13 - < 18 40
4. 18 - < 45 254
5. 45 - < 60 98
6. 60 - < 90 51
7. 90 > 0
TOTAL 539

Umur dalam Tahun


0%
10%6%
12%
18% 7%

47%

0-<5 5-<13 13-<18 18-<45 45-<60 60-<90 >90

Berdasarkan diagram lingkaran diatas, umur dalam tahun pada masyarakat


Menunjukkan umur terbanyak adalah umur 18-<45 sejumlah 254 orang sebanyak
(47%) berdasarkan hasil survei di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12.
c. Hubungan dalam KK
No Hubungan dalam KK Jumlah
1. Kepala keluarga 165
2. Anggota keluarga 374
Total jumlah penduduk 539

Hubungan Dalam KK

31%

Kepala Keluarga
69% Anggota Keluarga

Berdasarkan diagram lingkaran diatas, hubungan dalam KK pada masyarakat di


Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 memiliki persentase tertinggi yaitu anggota
keluarga sebanyak 69%.
d. Status Kawin
No Status Kawin Jumlah
1. Kawin 289
2. Tidak kawin 223
3. Janda/Duda 27
Total jumlah penduduk 539

Status Kawin
5%

Kawin

41% Tidak Kawin


54%
Janda
Berdasarkan diagram lingkaran diatas menunjukkan bahwa status kawin masyarakat
di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 presentase yang paling tinggi yaitu kawin
sebanyak 54%.
e. Agama
Berdasarkan survei yang dilakukan prasarana ibadah yang terdapat di Dusun Klayu
RW 09 sampai RW 12 adalah masjid dan musholla. Adapun agama yang paling
banyak dianut oleh masyarakat Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12adalah sebagai
berikut:
No Keterangan Jumlah
1. Islam 539
2. Kristen -
3. Hindu -
4. Budha -
5. Konghucu -
TOTAL 539

AGAMA
Islam Kristen Hindu Budha Konghucu Lain-lain

0%

100%

Berdasarkan diagram lingkaran agama diatas menunjukkan bahwa agama yang paling
banyak dianut di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12adalah agama Islam sebanyak
100%
f. Suku
Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 memiliki satu suku terbesar yang berpengaruh
dalam sistem kependudukan adapun suku yang berada di Dusun Klayu RW 02 sampai
RW 12 adalah sebagai berikut:
No Keterangan Jumlah
1. Jawa 14
2. Madura 525
TOTAL 539

Suku
3%

Jawa
Madura
97%

Berdasarkan diagram lingkaran diatas, suku di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12


persentase paling tinggi adalah suku Madura sebanyak 97%.

g. Pendidikan
No Keterangan Jumlah
1. Tidak Sekolah 73
2. TK 5
3. SD 270
4. SMP 87
5. SMA 86
6. PT 13
7. Non Formal 5
TOTAL 539
2%
Pendidikan
14% Tidak sekolah
16% 1%
TK
17% 50% SD

Berdasarkan diagram lingkaran diatas, persentase pendidikan paling tinggi di Dusun


Klayu RW 09 sampai RW 12yaitu SD sebanyak 50%.
h. Pekerjaan
No Keterangan Jumlah
1. PNS/TNI/Polri 1
2. Pegawai swasta 34
3. Wiraswasta 121
4. Petani 64
5. Buruh tani 29
6. Nelayan 0
7. Tidak bekerja 175
8. Lain-lain 16
TOTAL 539

Pekerjaan
1% 0%
PNS
8% Swasta
41% Wiraswasta
28%
Petani
15% Buruh tani

0% 7% Nelayan

Berdasarkan diagram lingkaran diatas, pekerjaan di Dusun Klayu RW 09 sampai RW


12yang memiliki persentase tertinggi adalah buruh tani sebanyak 41%.
i. Pendapatan (per KK)
No Pendapatan Jumlah
1. < 1 juta 22 KK
2. 1 - < 3 juta 136 KK
3. 3 juta > 7KK
Total KK 165 KK

Pendapatan

4%
13%

<1jt
1-<3jt
>3jt

83%

Berdasarkan diagram lingkaran pendapatandiatas menunjukkan bahwa masyarakat


Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12mempunyai presentase tertinggi yaitu 1-<3 jt
sebanyak 81%.
j. Pengeluaran (per KK)
No Pengeluaran per KK Jumlah
1. < 1 juta 32 KK
2. 1 - < 3 juta 128 KK
3. 3 juta > 5 KK
Total KK 165 KK

Pengeluaran per KK
3%

19% <1jt
1-<3jt
78%
>3jt
Berdasarkan diagram lingkaran pengeluaran per KK diatas menunjukkan bahwa
masyarakat Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 mempunyai presentase tertinggi
yaitu 1-<3jt sebanyak 78%.

I. Status Kesehatan
1. Penyakit 6 Bulan Terakhir
No Keterangan Jumlah
1. ISPA 7
2. TBC 4
3. HT 70
4. Jantung 11
5. Ginjal 1
6. Stroke 1
7. DM 6
8. DHF 8
9. Diare 19
10. Gatal 20
11. Gangguan jiwa 0
12. Asam urat 9
13 Demam, batuk, dan flu 18
TOTAL 180

Penyakit 6 bulan
ISPA
terakhir
lain-lain 4% TBC
Gangguan 16% 2%
jiwa
0% Gatal
11% HT
40%
Diare
11%
DHF DM Stroke Jantung Ginjal
5% 3% 1% 6% 1%
Berdasarkan diagram lingkaran penyakit 6 bulan terakhir diatas menunjukkan bahwa
di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 mayoritas mempunyai riwayat penyakit
tertinggi yaitu hipertensi sebanyak 70 warga 40%.
2. Pasangan Usia Subur
a. KB
No Keterangan Jumlah
1. IUD 3
2. Pil 27
3. Suntik 43
4. Kondom 0
5. Implan 0
6. MOW 5
7. MOP 0
TOTAL 78

KB
0% Pil
0% 6%
0% IUD
35%
Suntik
55% Kondom
Implan
4%
MOW
MOP

Berdasarkan diagram KB diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09


sampai RW 12mempunyai presentase KB tertinggi menggunakan metode suntik
yaitu sebanyak 43 orang atau 55%.
b. Keluhan
No Keluhan Jumlah
1. Ya 0
2. Tidak 79
TOTAL 79
Keluhan
0%
Ya
100% Tidak

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12 tidak ada yang mempunyai keluhan menggunakan KB yaitu sebanyak
100%.
c. Alasan Tidak KB
No Alasan tidak KB Jumlah
1. Takut 0
2. Dilarang 0
3. Lansia 98
TOTAL 98

Alasan tidak KB
0%0%
Takut

100% Dilarang
Lain-lain

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12mempunyai presentase alasan tidak KB sama yaitu lain-lain sebanyak 100%
3. Ibu Hamil
a. ANC
No Keterangan Jumlah
1. Rutin 0
2. Tidak rutin 0
3. Tidak pernah 0
TOTAL 0

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12tidak ditemukan ibu hamil dengan presentase 0% .
b. Imunisasi TT
No Keterangan Jumlah
1. Lengkap 0
2. Tidak lengkap 0
3. Tidak pernah 0
TOTAL 0

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12tidak ditemukan imunisasi TTdengan presentase 0%.
c. Buku KIA
No Keterangan Jumlah
1. Pernah 0
2. Tidak pernah 0
TOTAL 0

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12 tidakditemukan buku KIA dengan presentase 0%.

d. Pil Fe
No Keterangan Jumlah
1. Rutin 0
2. Tidak rutin 0
3. Tidak pernah 0
TOTAL 0

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12 tidak ditemukan warga yang rutin mengkonsumsi Pil Fe dengan presentase
0%.
e. Keluhan selama hamil
No Keluhan Jumlah
1. Anemia 0
2. PE 0
3. Lain-lain 0
TOTAL 0

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12 tidak ditemukan ibu hamil dengan presentase 0%

f. Gizi Ibu Hamil


No Keterangan Jumlah
1. Baik 0
2. Cukup 0
3. Kurang 0
TOTAL 0

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12 tidak ditemukan ibu hamil dengan presentase 0%.
g. Rencana lahir
No Keterangan Jumlah
1. Spontan 0
2. SC 0
TOTAL 0

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12 tidak ditemukan ibu hamil dengan presentase 0%.
h. Penolong
No Keterangan Jumlah
1. Dokter 0
2. Bidan 0
3. Dukun 0
TOTAL 0

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12tidak ditemukan ibu hamil dengan presentase 0%.
4. Ibu Menyusui/Buteki
a. ASI
No Keterangan Jumlah
1. Lancar 12
2. Tidak lancar 3
TOTAL 15

Ibu menyusui
Tidak
20%
Lancar
80%

Lancar Tidak

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12 ditemukan sebanyak 12 ibu menyusui secara lancar dengan presentase
80%.
b. Keluhan Menyusui
No Keterangan Jumlah
1. Ya 0
2. Tidak 0
TOTAL 0

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12, tidak ditemukan keluhan pada ibu menyusui dengan presentase 0%.
5. Balita
a. BB di KMS
No Keterangan Jumlah
1. Hijau 22
2. Kuning 10
3. Merah 0
TOTAL 32

BB di KMS
Hijau Kuning Merah
0%
31%

69%
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12 ditemukan sebanyak 22 balita berstatus gizi baik (hijau) dengan presentase
69%.
b. ASI eksklusif
No Keterangan Jumlah
1. Ya 30
2. Tidak 2
TOTAL 32

Tidak
6%
ASI Ekslusif

Ya
94%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12 ditemukan sebanyak 30 ibu yang memberikan ASI secara eksklusif dengan
presentase 94%.
c. Imunisasi dasar
No Keterangan Jumlah
1. Lengkap 28
2. Belum lengkap 4
3. Tidak lengkap 0
TOTAL 32

Tidak
Imunisasi dasar lengkap
0%
Belum
Lengkap
13%

Lengkap
87%
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12 ditemukan sebanyak 28 dengan imunisasi lengkap (87%), sebanyak 4
dengan imunisasi belum lengkap (13%).
d. Posyandu
No Keterangan Jumlah
1. Rutin 25
2. Tidak rutin 3
3. Tidak pernah 4
TOTAL 32

Posyandu
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah
13%
9%

78%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12 dari 25 masyarakat rutin mengikuti kegiatan posyandu dengan presentase
78%.
e. Vitamin A
No Keterangan Jumlah
1. Rutin 16
2. Tidak rutin 16
3. Tidak pernah 0
TOTAL 32

Tidak
Vitamin A Pernah
0%

Rutin
Tidak Rutin
50%
50%
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12 ditemukan 16 balita yang mengkonsumsi vitamin A secara rutin dengan
presentase 50%.
f. MP-ASI
No Keterangan Jumlah
1. < 6 bulan 15
2. > 6 bulan 17
TOTAL 32

MP-ASI

< 6 bulan
> 6 bulan
47%
53%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12 ditemukan sebanyak 17 ibu yang memberikan MP-ASI diatas 6 bulan
dengan presentase 53%.
6. Anak Sekolah
a. Status Gizi
No Keterangan Jumlah
1 Baik 57
2 Cukup 7
3 Sedang 0
Total 64

Status Gizi Sedang


Cukup
0%
11%

Baik
89%
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12 ditemukan sebanyak 57 dengan status gizi yang baik dengan presentase
89%.
b. Imunisasi
No Keterangan Jumlah
1 Lengkap 56
2 Tidak lengkap 8
Total 64

Imunisasi
Lengkap Tidak Lengkap
13%

87%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12 ditemukan sebanyak 56 dengan imunisasi lengkap dengan presentase
87%sedangkan ditemukan sebanyak 8 dengan imunisasi tidak lengkap dengan
presentase 13%.
c. Gosok Gigi
No Keterangan Jumlah
1 Rajin 44
2 Tidak Rajin 20
3 Tidak Pernah 0
Total 64

Gosok Gigi
Ya Tidak

31%

69%
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12 ditemukan sebanyak 44 anakmenggosok gigi dengan presentase 69%.
d. Sakit Gigi
No Keterangan Jumlah
1 Ya 41
2 Tidak 23
Total 64

Sakit Gigi
Ya Tidak

36%

64%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12 ditemukan sebanyak 23 anak tidak mengalamisakit gigi dengan presentase
36%.
e. Tidak Naik Kelas
No Keterangan Jumlah
1 Pernah 11
2 Tidak pernah 53
Total 64
Tidak Naik Kelas
Pernah Tidak Pernah

17%

83%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12 ditemukan 53 anak sekolah yang tidak pernah naik kelas dengan presentase
53%.
7. Remaja
a. Kenakalan Remaja
No Keterangan Jumlah
1 Rokok 13
2 Napza 0
3. Seks bebas 0
4. Genk motor 0
5. Tidak ada 27
Total 40

Kenakalan remaja
Rokok
32%
Napza
0%

Seks bebas
Genk
Tidak ada 0%
motor
68%
0%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12 ditemukan sebanyak 13 remaja dengan perokok aktif dengan presentase
32% sedangkan sebanyak 27 remaja tidak melakukan kenakalan remaja dengan
presentase 68% .

b. Ikut Organisasi
No Keterangan Jumlah
1 Aktif 17
2 Tidak aktif 23
Total 40

Ikut organisasi

42%

58% Aktif
Tidak aktif

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12 ditemukan sebanyak 17 orang yang aktif mengikuti organisasi (42%) dan
sebanyak 23 yang tidak aktif mengikuti organisasi (58%).
8. Lansia
a. Posyandu
No Keterangan Jumlah
1 Rajin 2
2 Tidak rajin 11
3. Tidak pernah 38
Total 51

Posyandu
4%
22%
Rajin

74% Tidak rajin


Tidak pernah
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12 ditemukan sebanyak 38 lansia yang tidak mengikuti posyandu dengan
presentase 74%
b. Pelayanan Kesehatan
No Keterangan Jumlah
1 Rajin 1
2 Tidak rajin 17
3. Tidak pernah 33
Total 51

Pelayanan Kesehatan
2%

33% Rajin
65% Tidak Rajin
Tidak Pernah

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai


RW 12 ditemukan sebanyak 1 orang rajin mengunjungi layanan kesehatan (2%).

c. Kegiatan Sosial
No Keterangan Jumlah
1 Rajin 13
2 Tidak rajin 4
3. Tidak pernah 34
Total 51

Kegiatan Sosial

25%
Rajin
67% Tidak Rajin
8% Tidak Pernah
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa di Dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12 ditemukan sebanyak 13 orang rajin mengikuti kegiatan sosial (25%).
2.1.2 Data Subsistem
I. Lingkungan Fisik
a. Status rumah
Status rumah yang ditempati oleh warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12, status rumah yang ditempati merupakan milik sendiri dengan persentase
100%. Adapun sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Sendiri 165
2. Sewa 0
TOTAL 165

Status Rumah

0%
Sendiri
Sewa
100%

b. Jenis rumah
Jenis rumah yang ditempati oleh warga sekitar di Dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12, sebanyak (65%) jenis rumah yang ditempati merupakan jenis permanen.
Adapun sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Permanen 108
2. Semi permanen 56
3. Tidak permanen 1
TOTAL 165

Jenis Rumah

1%
Permanen
Semi Permanen
34% 65% Tidak Permanen
c. Lantai
Rumah yang ditempati oleh warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai RW 12,
sebanyak 76% sudah menggunakan keramik.
No Keterangan Jumlah
1. Keramik 126
2. Tidak keramik 39
TOTAL 165

Lantai

24%
Keramik
Tidak Keramik
76%

d. Ventilasi
Luas ventilasi rumah warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai RW 12,
sebanyak 137 KK (83%) memiliki ventilasi kurang dari 10%.
No Keterangan Jumlah
1. > 10% 28
2. < 10% 137
TOTAL 165

Ventilasi

17%
> 10%
<10%
83%
e. Luas rumah 8m2/org
Luas rumah warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai RW 12, sebanyak 153
KK (93%) memiliki luas yang lebih dari 8m/orang.
No Keterangan Jumlah
1. Ya 153
2. Tidak 12
TOTAL 165

Luas rumah 8m2/org

7%
Ya
Tidak

93%

f. Sumber air bersih


Sumber air bersih yang digunakan oleh warga sekitar di dusun Klayu RW 09
sampai RW 12, sebanyak 165 KK (100%) menggunakan air sumur.
No Keterangan Jumlah
1. PAM 0
2. Sungai 0
3 Sumur 165
4 Lain-lain 0
TOTAL 165

Sumber Air Bersih

PAM
0%
0% 0%
Sungai
Sumur
100% Lain-Lain
g. Sumber air minum
Sumber air minum yang digunakan oleh warga sekitar di dusun Klayu RW 09
sampai RW 12, sebanyak 154 KK (93%) menggunakan air yang sudah dimasak.
No Keterangan Jumlah
1. Air masak 154
2. Mineral 10
3 Tidak dimasak 1
TOTAL 165

Sumber Air Minum

1%
6%
Air Masak
Mineral
Tidak dimasak
93%

h. Jenis jamban
Jenis jamban yang digunakan oleh warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12, sebanyak 83 KK (50%)yang tidak punya jamban
No Keterangan Jumlah
1. Leher angsa 82
2. Cemplung 0
3 Tidak punya 83
TOTAL 165

Jenis Jamban

Leher Angsa
50% 50% Ceplung
Tidak punya
0%
i. Tempat BAB
Tempat BAB yang digunakan oleh warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai
RW 12, sebanyak 94 KK (57%) BAB di WC.
No Keterangan Jumlah
1. WC 71
2. Sungai 94
3 Ladang 0
TOTAL 165

Temapat BAB

0%
WC
43%
Sungai
57%
Ladang

j. Jentik
Kamar mandi warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai RW 12, sebanyak 124
KK (75%) tidak terdapat jentik

No. Keterangan Jumlah


1. Ada 41
2. Tidak 124
TOTAL 164

Jentik

25%
Ada
Tidak Ada
75%
k. Tempat sampah
Warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai RW 12, sebanyak 117 KK (75%)
warga membuang sampah dengan cara dibakar.
No Keterangan Jumlah
1. Ditimbun 32
2. Dibakar 117
3 TPA 6
TOTAL 165

Tempat Sampah

4% 21% Ditimbun
Dibakar

75% TPA

l. Saluran limbah
Warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai RW 12, sebanyak 88 KK (53%)
warga membuang limbah di got. Adapun rinciannya sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Sungai 30
2. Got 88
3 Tidak ada 47
TOTAL 165

Saluran Limbah

18% Sungai
29%
Got
Tidak Ada
53%
m. Binatang
Warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai RW 12, sebanyak73 warga
mempunyai hewan piaraan. Adapun rinciannya sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Serangga 0
2. Piaraan 73
3 Pengerat 0
TOTAL 73

Binatang

0%
Serangga
Piaraan
Pengerat
100%

n. Kandang ternak
Warga sekitar di dusun Klayu RW 09 sampai RW 12, sebanyak 69 KK (42%)
rumah warga dengan kandang ternak kotor. Adapun rinciannya sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Bersih 42
2. Kotor 69
3 Tidak ada 54
TOTAL 165

Kandang Ternak

25% Bersih
33%
Kotor

42% Tidak Ada


II. Perilaku Terhadap Kesehatan
a. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Pemanfaatan fasyankes masyarakat di Dusun Klayu RW 09 sampai RW12 adapun
presentasi pemanfaatan fasyankes berdasarkan pengkajian pada 165 KK adalah sebagai
berikut :
No Keterangan Jumlah
1. RS 1
2. PKM 67
3. Klinik 93
4. Alternatif 4
TOTAL 165

Pemanfaatan Fasilitas
Kesehatan
RS
1%
2%
41% PKM
56% Klinik
Alternatif

b. Jaminan kesehatan
Jaminan kesehatan di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12adapun presentasi jaminan
kesehatan berdasarkan pengkajian pada 165 KK masyarakat adalah sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. BPJS 42
2. Mandiri 123
3. Lain-lain 0
TOTAL 165

Jaminan Kesehatan

0% BPJS
25%
Mandiri
75% Lain-Lain
c. Kebiasaan CTPS
Kebiasaan CTPS masyarakat di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 adapun presentasi
kebiasaan CTPS berdasarkan pengkajian pada 76 KK masyarakat adalah sebagai
berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Ya 28
2. Tidak 137
TOTAL 165

Kebiasaan CTPS

17%
Ya
Tidak
83%

d. Konsumsi lauk perhari


Konsumsi Lauk/hari masyarakat di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 adapun
presentasi konsumsi Lauk/hari berdasarkan pengkajian pada 165 KK masyarakat adalah
sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Ya 160
2. Tidak 5
TOTAL 165

Konsumsi Lauk Perhari

3%
ya
Tidak
97%
e. Makan sayur dan buah per hari
Makan sayur & buah masyarakat di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 adapun
presentasi makan sayur & buah berdasarkan pengkajian pada 165 KK masyarakat
adalah sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Ya 137
2. Tidak 28
TOTAL 165

Makan Sayur dan Buah Perhari

17%
ya
Tidak
83%

f. Tidak merokok dalam rumah


Tidak merokok dalam rumah pada masyarakat di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12
adapun presentasi tidak merokok dalam rumah berdasarkan pengkajian pada 165 KK
masyarakat adalah sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Ya 58
2. Tidak 107
TOTAL 165

Tidak Merokok Didalam Rumah

35% ya
Tidak
65%
g. Olahraga perhari
Olahraga/hari masyarakat di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 adapun presentasi
olahraga/hari berdasarkan pengkajian pada 165 KK masyarakat adalah sebagai berikut :
No Keterangan Jumlah
1. Ya 23
2. Tidak 142
TOTAL 165

Olahraga Perhari

14%

ya
Tidak

86%
III. Fasilitas umum (dalam satu komunitas)
a. Fasilitas pendidikan
No Jenis Pendidikan Jumlah
1 TK 1
2 SD 1
3 SMP 0
4 SMA 0
5 PT -
Berdasarkan fasilitas pendidikan yang ada di Dusun Klayu RW 09 sampai RW
12terdapat 1 TK, 1 Sekolah Dasar, 0 SMP, 0 SMA.

b. Fasilitas kesehatan
No Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah
1 RS -
2 PKM 0
3 Klinik Swasta 1
4 Poskesdes/ponkesdes 0
5 Posyandu Balita 2
6 Posyandu Lansia 2
7 Klinik Alternatif -
8 Lain-lain 1
Fasilitas kesehatan yang berda di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12terdapat, 0
Puskesmas, 1 Klinik Swasta, 0 Poskesdes,2 Posyandu Balita, 2 Posyandu Lansia, dan 1
lain-lain

c. Sarana kegiatan kelompok


No Jenis kegiatan Kelompok Jumlah
1 Karang taruna 1
2 PKK 1
3 TPA 1
4 Kegiatan Keagamaaan 2
5 Lain-lain 1
d. Sarana ibadah
No Jenis Tempat Ibadah Jumlah
1 Masjid 2
2 Musholla 10
3 Gereja 0
4 Vihara -
5 Pura -
6 Lain-lain -

e. Sarana olahraga
No Tempat Olahraga Jumlah
1 Lap. Sepak Bola 0
2 Lap. Bola Volley 0
3 Lap. Bulu tangkis -
4 Lain-lain -

f. Tempat pertemuan
No Tempat pertemuan Jumlah
1 Balai Desa 1
2 Balai Dukuh -
3 Balai RW -
4 Balai RT -
5 Lain-lain 1

g. Pusat kegiatan ekonomi


No Jenis Jumlah
1 Pasar Tradisional 0
2 Pasar Swalayan 0
3 Toko Kelontong 3
4 Warung 15
5 Lain-lain -
h. Industry
No Jenis Jumlah
1 Makanan 3
2 Pakaian -
3 Sepatu -
4 Lain-lain 2

IV. Keamanan dan Transportasi


a. Keamanan
No Fasilitas Keamanan Jumlah
1 Pemadam Kebakaran -
2 Pos Polisi -
3 Pos kamling 4
4 Lain-lain -
Sistem keamanan yang ada di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 terbilang kurang
kondusif dimana kesadaran masyarakat untuk menjaga keamanan desa terbilang cukup
baik tetapi kegiatan poskampling tidak rutin beroprasi, adapun sarana prasarana yang
ada di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 adanya pos kampling disetiap RT/RW.
b. Transportasi
No Jenis Jumlah
1 Angkutan Umum 0
2 Angkutan Pribadi Tidak terhingga
Dalam melakukan mobilisasi masyarakat Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12
menggunakan transportasi dengan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil.
Berdasarkan hasil pengkajian, warga lebih banyak menggunakan motor dan hampir
setiap rumah memiliki motor pribadi.
V. Politik dan pemerintahan
No Jenis Ada / tidak
1 Struktur organisasi Ada
2 PKK, LKMD, dll Ada
3 Kebijakan Yankes Ada
VI. Komunikasi
No Fasilitas Ada/tidak
1 Radio Ada
2 TV Ada
3 Telepon / HP Ada
4 Internet Ada
5 Koran/majalah Ada

No Layanan Informasi Ada/tidak


1 Radio Ada
2 TV Ada
3 Internet Ada
4 Papan Pengumuman Ada
5 Keliling Ada

VII. Rekreasi
No Fasilitas Ada/tidak
1 Wisata alam Tidak ada
2 Kolam renang Tidak ada
3 Taman kota Tidak ada
4 Bioskop Tidak ada
5 Lain-lain Tidak ada

a. Sistem Rekreasi
Warga di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 11 hampir rata-rata tidak mempunyai jadwal
rekreasi selama pandemi, mereka melakukan rekreasi pada saat-saat tertentu saja.
Didapatkan pengkajian dari 165 KK di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 tidak
mempunyai tempat rekreasi, sehingga untuk rekreasi warga harus keluar wilayah. Satu-
satunya sarana hiburan bagi keluarga di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12adalah
berkumpul dengan keluarga sambil menonton Televisi di rumah, selain itu masyarakat
pergi kepasar untuk berbelanja kebutuhan dan melepas penat.
b. Fasilitas Rekreasi
Di Dusun Klayu RW 09 sampai RW 12 tidak terdapat sarana aktivitas rekreasi untuk
masyarakat.
2.2 ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Analisa Data
Kemungkinan Masalah Kesehatan
No. DATA
Penyebab
1. Data subjektif : Ketidakadekuatan Perilaku kesehatan
Berdasarkan hasil pengkajian dan dukungan sosial cenderung beresiko
wawancara pada warga di dusun (D.0099)
klayu RW 09, RW 10, RW 11 dan Kurangnya terpapar
RW 12 menunjukan bahwa informasi mengenai
sebagian besar Mandi Cuci Kakus kesehatan
(MCK) di sungai. Dari hasil
wawancara dan pengkajian Gagal melakukan
sebagian besar warga mengatakan prilaku pencegahan
tidak mempunyai jamban pribadi. masalah kesehatan
Dari hasil pengkajian didapatkan
hasil bahwa sebagian besar warga Penurunan upaya
berjenis kelamin Laki-laki peningkatan status
mengatakan merokok. mayoritas kesehatan
warga dusun klayu mengatakan
jarang cuci tangan pake sabun dan Perilaku kesehatan
tidak pernah berolahraga. cenderung beresiko

Data objektif :
 Sebanyak 50% warga tidak
memiliki jamban pribadi
 Sebanyak 57% warga BAB di
sungai
 83% warga tidak melakukan
kebiasaan cuci tangan pakai
sabun
 Sebanyak 32% remaja merokok
 65% keluarga merokok di dalam
 86% keluarga tidak melakukan
olahraga tiap hari
2. Data subjektif : program kurang di Defisit kesehatan
Berdasarkan hasil pengkajian dan dukung komunitas dan komunitas (D.0110)
wawancara terhadap warga dusun keterbatasan sumber
klayu RW 09, RW 10, RW 11, RW daya
12, didapatkan hasil bahwawarga
kurang mendukung terkait program Program untuk
yang diadakan dan keterbatasan mengatasi masalah
sumber daya hal tersebut di dukung kesehatan tidak berjalan
dari hasil wawancara ibu kasun
yang mengatakan belum adanya Terjadinya masalah
kegiatan senam lansia dan yang menggangu
hipertensi. Menurut ibu kasun kesehatan dan
posyandu lansia di dusun klayu kesejahteraan
kadang-kadang beroprasi dan masyarakat
sebagian kecil warga di dusun
klayu tidak rutin posyandu balita. Menurunya derajat
berdasarkan hasil pengkajian warga kesehatan
mengatakan ada pembangunan
toilet umum tetapi banyak yang Timbulnya berbagai
tidak mau menggunakan. penyakit di komunitas
dan perburukan
penyakit yang sudah
Data objektif : ada di komunitas

40% menderita hipertensi


11% menderita Diare Defisit kesehatan
komunitas
16%menderita penyakit lainnya
3. Data subjektif : Ketidakcukupan Pemeliharaan
Berdasarkan hasi pengkajian dan sumber daya kesehatan tidak
wawancara warga dusun klayu RW efektif ( D.0117)
09, RW 10 RW 11 RW 12 Tidak berjalanya
didapatkan hasil bahwa masih program kesehatan
banyaknya warga yang belum bisa
mempertahankan derajat Kurangnya paparan
kesehatant, hal ini disebabkan informasi
ketidakcukupan sumber dayadan
kurangnya kesadaranserta Menurunya pemahaman
kurangnya pengetahuan dan kesadaran terkait
masyarakatterhadap penyakitnya masalah kesehatan yang
dan berbagai hal yang dapat muncul
menimbulkan penyakit.
Berdasarkan hasil wawancara Meningkatnya prilku
sebagian besar warga mengatakan maladaptif prilaku
mempunyai jamban dan kamar hidup sehat
mandi tetapi lebih memilih untuk
BAB dan mandi di sungai. Pemeliharaan
Mayoritas warga mengatakan kesehatan tidak efektif
pernah mengalami sering
mengalami gatal-gatal.
Data objektif :
 22% tidak rajin mengunjungi
layanan kesehatan
 74% tidak pernah mengunjungi
layanan kesehatan
 50% berpendidikan SD
 14% Tidak sekolah
 11% menderita gatal
 75% tidak menggunakan bpjs
 Dari hasil observasi sebagian
besar kondisi rumah warga
memiliki kebersihan yang
kurang.

b) Diagnosa Keperawatan
1) Prilaku Kesehatan Cenderung Beresiko pada warga di dusun Klayu RW 09
sampai RW 12 berhubungan dengan kurang terpapar informasi,
ketidakadekuatan dukungan sosial dan pemilihan gaya hidup tidak sehat
dibuktikan dengan Sebanyak 50% warga tidak memiliki jamban pribadi,
sebanyak 57% warga BAB di sungai, 83% warga tidak melakukan kebiasaan
cuci tangan pakai sabun, sebanyak 32% remaja merokok, 65% keluarga
merokok di dalam rumah dan sebagian besar warga mengatakan Mandi, Cuci,
Kakus (MCK) di sungai.
2) Defisit Kesehatan Komunitas pada warga di dusun Klayu RW 09 sampai RW
12 berhubungan dengan keterbatasan sumber daya, program tidak didukung
komunitas dibuktikan dengan wawancara ibu kasun yang mengatakan belum
adanya kegiatan senam lansia dan hipertensi. Menurut ibu kasun posyandu
lansia di dusun klayu kadang-kadang beroprasi dan sebagian kecil warga di
dusun klayu tidak rutin posyandu balita. berdasarkan hasil pengkajian warga
mengatakan ada pembangunan toilet umum tetapi banyak yang tidak mau
menggunakan40% menderita hipertensi 11% menderita Diare 16%menderita
penyakit lainnya.
3) Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif pada warga di dusun Klayu RW 09
sampai RW 12 berhubungan dengan ketidakcukupan sumberdaya dibuktikan
dengan sebagian besar warga mengatakan mempunyai jamban dan kamar
mandi tetapi lebih memilih untuk BAB dan mandi di sungai. Mayoritas warga
mengatakan pernah mengalami sering mengalami gatal-gatal dan 22% tidak
rajin mengunjungi layanan kesehatan 74% tidak pernah mengunjungi layanan
kesehatan, 50% berpendidikan SD, 14% Tidak sekolah, 11% menderita gatal,
75% tidak menggunakan bpjs, Dari hasil observasi sebagian besar kondisi
rumah warga memiliki kebersihan yang kurang.
c) Prioritas Diagnosa

Tabel Skala Prioritas Masalah Keperawatan Komunitas menurut Ervin (Ervin,2001)


Diagnosa Pentingnya penyelesaian Perubahan positif untuk Penyelesaian untuk
Keperawatan masalah penyelesaian di komunitas peningkatan kualitas hidup
Komunitas 1 : rendah 0 : tidak ada 0 : tidak ada
No 2 : sedang 1 : rendah 1 : rendah Total Score
3 : tinggi 2 : sedang 2 : sedang
3 : tinggi 3 : tinggi

1. Perilaku kesehatan
cenderung beresiko
2 3 3 8

2. Defisiensi kesehatan
komunitas 3 2 2 7

3 Pemeliharaan
kesehatan tidak 2 2 3 7
efektif
2.3 RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS

Tujuan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Khusus dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Umum
Prilaku Kesehatan Setelah PREVENSI PRIMER PREVENSI PRIMER
Cenderung Beresiko dilakukan
pada warga di dusun intervensi Perilaku Kesehatan (L.12107): Promosi Perilaku Upaya Kesehatan
Klayu RW 09 sampai selama 5 Kriteria Hasil SA ST (I.12472):
RW 12 berhubungan minggu, maka Kemampuan melakukan 1 5 1. Identifikasi perilaku upaya kesehatan
dengan kurang terpapar status tindakan pencegahan yang dapat ditingkatkan
informasi, kesehatan masalah kesehatan 2. Berikan leaflet, banner atau poster terkait
ketidakadekuatan komunitas Kemampuan peningkatan 1 5 bahaya MCK di sungai.
dukungan sosial dan meningkat. kesehatan 3. Anjurkan melakukan aktivitas fisik setiap
pemilihan gaya hidup Keterangan : hari.
tidak sehat. 1 : Menurun 4. Anjurkan tidak merokok di dalam rumah
2 : Cukup menurun 5. Anjurkan menggunakan air bersih
3 : Sedang 6. Anjurkan mencuci tangan dengan air
4 : Cukup meningkat bersih dan sabun
5 : Meningkat 7. Anjurkan menggunakan jamban sehat
8. Anjurkan tidak mandi cuci kakus (MCK)
di sungai.
9. Lakukan penyuluhan terkait bahaya MCK
disungai

PREVENSI SEKUNDER PREVENSI SEKUNDER


Manajemen Kesehatan (L.12104): Identifikasi Risiko (I.14502):
Kriteria Hasil SA ST 1. Identifikasi resiko biologis, lingkungan,
Melakukan tindakan untuk 1 5 dan perilaku
mengurangi factor resiko 2. Tentukan metode pengelolaan resiko yang
Aktifitas hidup sehari-hari 1 5 baik dan ekonomis
efektif memenuhi tujuan 3. Lakukan pengelolaan resiko secara efektif
kesehatan 4. lakukan penyuluhan terkait pembuatan
Keterangan : jamban sederhana dan sehat.
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
PREVENSI TERSIER PREVENSI TERSIER

Pemeliharaan Kesehatan (L.12106): Bimbingan system kesehatan (I.12360)


Kriteria Hasil S.A S.T 1. Identifikasi masalah kesehatan individu,
Menunjukan Prilaku 2 5
keluarga, dan masyarakat
adaptif
Kemampuan menjalankan 2 5 2. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan
prilaku sehat kesehatanSiapkan pasien untuk mampu
Keterangan :
berkolaborasi dan bekerja sama dalam
1 : Menurun
2 : Cukup menurun pemenuhan kebutuhan kesehatan
3 : Sedang 3. Bimbingan untuk bertanggung jawab
4 : Cukup meningkat mengidentifikasi dan mengembangkan
5 : Meningkat
kemempuan memecahkan masalah
kesehatan secara mandiri
Defisit Kesehatan Setelah PREVENSI PRIMER PREVENSI PRIMER
Komunitas pada warga di dilakukan
dusun Klayu RW 09 intervensi Status Kesehatan Komunitas (L.12109): Promosi Perilaku Upaya Kesehatan
sampai RW 12 selama 5 Kriteria Hasil S.A S.T (I.12472):
berhubungan dengan minggu, maka Ketersediaan program 2 5 1. Identifikasi perilaku upaya kesehatan
keterbatasan sumber perilaku promosi kesehatan yang dapat ditingkatkan
daya, program tidak kesehatan Partisipasi dalam program 2 5 2. Orientasi pelayanan kesehatan yang dapat
didukung membaik. kesehatan komunitas dimanfaatkan
Keterangan : 3. Anjurkan menimbang balita setiap bulan
1 : Menurun 4. Anjurkan menggunakan jamban sehat
2 : Cukup menurun 5. Anjurkan makan sayur dan buah setiap
3 : Sedang hari
4 : Cukup meningkat 6. Anjurkan melakukan aktifitas fisik setiap
5 : Meningkat hari
7. Lakukan penyuluhan penyakit terkait
hipertensi, kolestrol dan asam urat
PREVENSI SEKUNDER PREVENSI SEKUNDER

Status Koping Komunitas (L.09089) Skrining Kesehatan (I.14581):


Kriteria Hasil S.A S.T 1. Identifikasi target populasi skrining
Pemecahan masalah 2 5 kesehatan
komunitas 2. Lakukan informed consent skrining
Perencanaan komunitas 2 5 kesehatan
Tingkat kejadian penyakit 2 5 3. Sediakan akses layanan kesehatan (mis.
Keterangan: Waktu dan tempat)
1 : Menurun 4. Jadwalkan waktu skrining kesehatan
2 : Cukup menurun 5. Gunakan instrument skrining kesehatan
3 : Sedang yang valid dan akurat
4 : Cukup meningkat 6. Sediakan lingkungan yang nyaman selama
5 : Meningkat produksi skrining kesehatan.
7. Jelaskan tujuan dan prosedur skrining
kesehatan
8. Lakukan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan Asam urat, hipertensi dan
cholestrol.
9. Informasikan hasil skrining kesehatan

PREVENSI TERSIER PREVENSI TERSIER

Ketahanan Komunitas (L.08075) Pengembangan Kesehatan Komunitas


Kriteria Hasil S.A S.T (I.14548)
Keberlanjutan pelayanan 1 5 1. Identifikasi masalah atau isu kesehatan
rutin komunitas dan prioritasnya
Ketersediaan pelayanan 2 5 2. Berikan kesempatan pada setiap anggota
kesehatan masyarakat untuk berpartisipasi sesuai
Adaptasi komunitas 2 5 aset tyang dimiliki.
terhadap perubaha 3. Libatkan maasyrakat dalam proses
Keterangan: perencanaan dan implementasi serta
1 : Menurun revisinya.
2: Cukup menurun 4. Berikan implementaasi berupa senam.
3 : Sedang 5. Berikan terapi herbal berupa jus.
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat
Edukasi Program Pengobatan (I.12441)
1. Identifikasi pengetahuan tentang
pengobatan yang direkomendasikan
2. Berikan dukungan untuk menjalankan
program pengobatan dengan baik dan
benar
3. Libatkan keluarga untuk memberikan
dukungan pada pasien selama pengobatan
4. Jelaskan manfaat dan efek samping
pengobatan
5. Informasikan fasilitas kesehatan yang
dapat di gunakan selama pengobatan
6. Anjurkan bertanya jika ada sesuatu yang
tidak dimengerti sebelum dan sesudah
pengobatan dilakukan
7. Ajarkan kemampuan melakukan
pengobatan mandiri
Pemeliharaan Kesehatan Setelah PREVENSI PRIMER PREVENSI PRIMER
Tidak Efektif pada warga dilakukan
di dusun Klayu RW 09 intervensi Pemeliharaan Kesehatan (L.12106) Edukasi Kesehatan (I.12383):
sampai RW 12 selama 5 Kriteria Hasil S.A S.T 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
berhubungan dengan minggu, maka Menunjukkan perilaku 1 5 menerima informasi
ketidakcukupan perilaku adaptif 2. Identifikasi Faktor-faktor yang dapat
sumberdaya kesehatan Menunjukkan pemahaman 1 5 meningkatkan dan menurunkan motivasi
membaik. perilaku sehat perilaku hidup bersih dan sehat
Kemampuan menjalankan 1 5 3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
perilaku sehat untuk meningkatkan prilaku hidup bersih
Keterangan: dan sehat.
1 : Menurun 4. Anjurkan untuk rutin mengunjungi
2 : Cukup menurun fasilitas pelayanan kesehatan.
3 : Sedang
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat
PREVENSI SEKUNDER: PREVENSI SEKUNDER:

Manajemen Kesehatan (L.12104) Identifikasi Resiko (I.14502):


Kriteria Hasil S.A S.T 1. Identifikasi resiko biologis, lingkungan
Melakukan tindakan untuk 1 5 dan Prilaku
mengurangi factor resiko 2. Tentukan Metode pengelolaan resiko yang
Menerapkan program 1 5 baik dan ekonomis
perawatan 3. Lakukan Pengelolaan Risiko secara
Aktifitas hidup sehari-hari 1 5 efektif
efektif memenuhi tujuan
kesehatan
Keterangan:
1 : Menurun
2: Cukup menurun
3 : Sedang
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat
PREVENSI TERSIER: PREVENSI TERSIER:

Tingkat Kepatuhan (L. 12110): Konseling (I.10334)


Kriteria Hasil SA ST 1. Identifikasi kemampuan dan beri
Perilaku mengikuti 1 5 penguatan
program 2. Fasilitasi untuk mengidentifikasi masalah
perawatan/pengobatan 3. Anjurkan membuat daftar alternative
Perilaku menjalankan 1 5 penyelesaian masalah
anjuran 4. Anjurkan Pengembangan Keterampulan
Tanda dan gejala penyakit 1 5 baru
Keterangan: 5. Anjurkan mengganti kebiasaan
1 : Memburuk maladaptive dengan adaptif
2: Cukup memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
2.5 Perencanaan / Plan of Action (POA)

Sumber daya
Diagnosa Tujuan
No Kegiatan Sasaran Penanggung Alokasi Keberla
Keperawatan Kegiatan Waktu Tempat
Jawab Dana njutan
1 Prilaku Kesehatan Prevensi Primer Untuk Warga Dusun Masyarakat : Sabtu, 26 Musholla Pribadi
Cenderung Penyuluhan bahaya meningkatkan Klayu RW 09 Bu Nurul dan 27 tempat
Beresiko MCK di sungai pengetahuan sampai 12 Pemegang Februari pengajia
masyarakat (Ibu-ibu Program/Ma 2022 n ibu-ibu
tentang bahaya pengajian) hasiswa : RW 09
MCK disungai Meliana 18.30- sampai
19.30 dan 12 dan
15.00- rumah
15.30 Ibu
WIB Kasun

Prevensi Sekunder Untuk Warga Dusun Minggu, Di


dan Tersier meningkatkan Klayu yg 27 pinggir
Pemasangan Banner atau merubah MCK di Februari sungai
prilaku sungai 2022 jam RW 09
masayarakat 17.00 dan
untuk tidak Pinggir
MCK di sungai sungai
RW 12

2 Defisit Kesehatan Prevensi Primer Untuk Warga Dusun Masyarakat : Minggu, Rumah Pribadi
Komunitas Penyuluhan sadar meningkatkan Klayu dan Bu Nurul 27 Ibu
sehat sadar penyakit pengetahuan kader Pemegang Februari Kasun
hipertensi, cholestrol tentang tanda Program/Ma 2022
dan asam urat dan gejala, hasiswa : Ika Jam 15.
pencegahan Nur 30-16.00
penyakit
Hipertensi,
cholestrol dan
asam urat
Prevensi Sekunder Untuk Jam
Skrining kesehatan mendeteksi 15.00
(Pemeriksaan adanya penyakit
tekanan darah, asam hipertensi, asam
urat dan kolesterol) urat dan
cholestrol

Prevensi Tersier Jam 16.


Senam Lansia dan Untuk 00
pembagian jus asam mengatasi
urat, kolesterol dan tingginya kadar
hipertensi cholestrol dan
asam urat serta
menurunkan
tekanan darah
3 Pemeliharaan 1. Penyuluhan Untuk Warga Dusun Masyarakat : Sabtu, 5 Musholla Pribadi
kesehatan tidak pentingnya meningkatkan Klayu Bu Nurul Maret pengajia
efektif posyandu kesadaran Pemegang 2022. n
2. Penyuluhan masyarakat Program/Ma Pukul
pentingnya berposyandu hasiswa : 18.30
pemeriksaan dan WIB-
kesehatan secara memeriksanakn selesai
rutin kesehatan serta
meningkatakna
pengetahuan
1.6 DOKUMEN IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

No. Diagnosa Kegiatan Tempat Peserta Pelaksana Hasil Kegiatan Hambatan Solusi
Keperawatan dan
Waktu
1 Perilaku Prevensi Primer Musholla 16Peserta Sabtu, 26 Lansiadan ibu-ibu Penyuluhan Penyuluhan
Kesehatan 1. Penyuluhan tempat dan 27 mengerti tentang terkendala dilakukan secara
Cenderung bahaya MCK di pengajian Februari pengertian, tanda dan waktu yang singkat, padat
Berisiko sungai ibu-ibu 2022 gejala, bahaya, cara relatif singkat. dan efesien
RW 09 mencegah dan untuk
sampai 12 penanganan MCK di mempersingkat
dan sungai. waktu.
rumah
Ibu
Kasun
Pukul
18.30-
19.30 dan
15.00-
15.30
WIB
Prevensi
Sekunder dan Di Semua Minggu, 27 Banner telah dipasang Ada penolakan Dibantu oleh
tersier pinggir warga Februari dengan benar dan pad dari masyarakat Pak dafir
1. Pemasangan sungai yang 2022 atempat yang strategis setempat saat (Kasun) dalam
Banner RW 09 melewati pemasangan menjelasakan
dan di dan banner manfaat
pinggir melihat pemasangan
sungai banner banner
RW 12

Pukul
17.00
WIB
2. Defisit Prevensi Primer Rumah
Pengetahuan Penyuluhan sadar Ibu Nurul 18 Minggu, 27 Ibu-ibu mengerti dan Ada beberapa Diberi
Komunitas sehat sadar (Ibu Peserta Februari faham tentang penyakit ibu yang tidak pertanyaan.
penyakit Kasun) 2022 hipertensi, kolesterol memperhatikan.
hipertensi, Jam 15. 30- dan asam urat.
kolesterol dan 16.00
asam urat

Minggu, 27-
Prevensi Rumah 18 2-2022 Jam Ibu-ibu faham akan Minimnya alat Pemeriksaan di
Sekunder Ibu Nurul Peserta 15.00 WIB pentingnya kontrol pemeriksaan pilih dari warga
Skrining (Ibu rutin kesehatan dan harganya yang memiliki
kesehatan Kasun) yang mahal keluhan saja
(Pemeriksaan
tekanan darah,
asam urat dan
kolesterol)
Minggu, 27-
2-2022 Jam Diberikan
Rumah 18 16.00 WIB Semua warga Ada beberapa pengertian dan
Ibu Nurul peserta mengikuti senam dan yang tidak bukti jika jus
Prevensi Tersier (Ibu meminum jus yang menyukai rasa tersebut efektif
Senam Lansia dan Kasun) diberikan dari jus tersebut untuk
pembagian jus menurunkan
asam urat, dara kolesterol,
kolesterol dan asam urat dan
hipertensi tekanan darah

3. Pemeliharaan 1. Penyuluhan Di 17 Sabtu, Semua masyarakat Penyuluahan Mahasiswa


kesehatan tidak pentingnya musholah peserta 5Maret2022. mengikuti penyuluhan disesuaikan mengkondisikan
efektif posyandu Pukul dengan baik dengan waktu waktu
2. Penyuluhan 18.30 wib – adanya penyelenggaraan
pentingnya selesai pengajian penyuluhan
pemeriksaan sehingga
kesehatan dilakukan agak
secara rutin terlambat
1.7 EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

No. Diagnosa Tujuan Program Kriteria Metode Hasil Evaluasi Analisa (A) Rencana
Keperawatan Evaluasi Kegiatan Yang Keberhasilan Evaluasi (S-O) Tindak
Dilakukan Lanjut (P)
1 Perilaku Prevensi Penyuluhan Warga dusun Tanya-Jawab. Warga dusun Warga dusun Hentikan
kesehatan Primer tentang bahaya Klayu Klayu Klayu mampu intervensi
cenderung Setelah MCK di sungai mengerti mengerti menjelaskan
berisiko dilakukan tentang bahaya tentang bahaya kembali tentang
kegiatan MCK di MCK di sungai bahaya MCK di
pendidikan sungai. sungai
kesehatan
tentang
hipertensi
peserta dapat
memahami
bahaya MCK
di sungai.
Prefensi Pemasangan Banner Pemantauan di Warga dusun Warga dusun Lanjutkan
Sekunder dan banner terpasang di tempat banner Klayu antusias Klayu mampu intervensi
Tersier tempat-tempat terpasang saat memahami isi pemantauan
Setelah . strategis dan dipasangnya dari materi di di tempat
dilakukan adanya banner banner pemasangan
pemasangan penerimaan banner
banner masyarakat minimal
diharapkan terhadap 1x/minggu
Masyarakat pemesangan
termotivasi banner.
dan banner
terpasang.

2 Defisit Prevensi Penyuuhan Warga dusun Tanya-jawab Warga dusun Warga dusun Hentikan
pengetahuan Primer tentang sadar kKlayu Klayu Klayu mampu Intervensi
Setelah sehat sadar mengerti dan mengerti dan menjelaskan
dilakukan penyakit faham faham tentang kembali tentang
kegiatan hipertensi, asam tentangpengert pengertian, pengertian,
pendidikan urat, dan ian, tanda dan tanda dan tanda dan gejala,
kesehatan kolesterol. gejala, gejala, penanganan dan
tentang penanganan penanganan pencegahan
hipertensi, dan dan hipertensi, asam
asam urat dan pencegahan pencegahan urat dan
kolesterol hipertensi, hipertensi, kolesterol.
peserta dapat asam urat dan asam urat dan
memahami kolesterol. kolesterol.
tentang
pengertian,
tanda dan
gejala,
penangan dan
pencegahannya
.

Prevensi Skrining Masyarakat Tanya-Jawab Warga dusun Warga dusun Hentikan


Sekunder tekanan darah, mengerti dan Klayu Klayu antusias Intervensi
Setelah asam urat dan paham tentang mengerti dan mengikuti
dilakukan kolesterol manfaat faham tentang kegiatan
kegiatan skrining manfaat skrining.
skrining kepada skrining atau
masyarakat kontrol
peserta dapat kesehatan
memahami secara rutin.
manfaat
skrining atau
kontrol
kesehatan
secara rutin.

Prevensi Senam dan Warga dusun Tanya-Jawab. Warga dusun Warga dusun Hentikan
Tersier pembagian jus Kalyu Klayu Klayu antusias intervensi
Setelah mengerti dan mengerti dan terhadap
dilakukan faham tentang faham tentang pelaksanaan
kegiatan pemanfaatan manfaat senam senam dan
senam dan senam dan jus dan jus. meminum jus
pembagian jus untuk yang diberikan.
peseta dapat penanganan
mengikuti dan dan
paham manfaat pencegahan
senam dan jus hipertensi,
sebagai asam urat dan
penanganan kolesterol.
dan
pencegahan
terhadap
penyakit
hipertensi,
asam urat dan
kolesterol.

3. Pemeliharaan Setelah 1. Penyuluhan Masyarakat Tanya-jawab Masyarakat Masyarakat Hentikan


Kesehatan dilakukan pentingnya mengerti dan mengerti dan mampu intervensi
Tidak Efektif kegiatan posyandu paham paham tentang menjelasakan
penyuluhan 2. Penyuluhan terhadap manfaat kembali manfaat
peserta dapat pentingnya pentingnya posyandu dan posyandu dan
memahami pemeriksaan posyandu dan pemeriksaan manfaat
tentang kesehatan pemeriksaan kesehatan pemeriksaan
pentingnya secara rutin kesehatan secara rutin kesehatan secara
posyandu dan secara rutin. rutin.
pemeriksaan
kesehatan
secara rutin di
pelayanan
kesehatan yang
ada.
BAB III

PEMBAHASAN

1.4 Praktik Keperawatan Komunitas


Praktik keperawatan komunitas diawali dengan persiapan dari kampus sampai dengan
pelaksanaan di lapangan, pada tahap persiapan dilakukan pembekalan dari pembimbing
profesi keperawatan komunitas tentang mekanisme perijinan praktik dan peraturan
praktik, dan untuk selanjutnya dilakukan proses persiapan yang lebih intensif oleh
mahasiswa sendiri.
1.4.1 Pengkajian
Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data kesehatan komunitas yang
diinginkan, pada pengkajian ini dilakukan pengumpulan data kesehatan komunitas
dengan menggunakan kuesioner telah dikonsultasikan ke pembimbing komunitas
akademik dan pembimbing lahan dari puskesmas.
Setelah format pengkajian siap, maka setiap mahasiswa akan mengumpulkan data
yaitu dengan melakukan kerjasama dengan ketua dusun, ketua RT, kader kesehatan,
kader PKK dan karang taruna. Dari pengumpulan data didapatkan bahwa mayoritas
dari warga bekerja pagi - sore hari denga tingkat pengetahuan tentang kesehatan
rendah. Hal tersebut merupakan kendala terutama untuk mengumpulkan warga saat
dilakukan kegiatan, namun berkat bantuan dari aparat RW dan RT, dan model
pendekatan secara persuasif dengan mengikuti kebiasaan warga, maka permasalahan
tersebut dapat diatasi. Respon yang diberikan warga dusun Klayu sangat positif,
dibuktikan dengan perhatian dari warga terhadap keberadaan mahasiswa beserta
program-programnya, sehingga keseluruhan proses pengumpulan data dapat
dilaksanakan dengan baik. Dari pengkajian didapatkan beberapa masalah kesehatan
yang dirasakan yang dirasakan masyarakat, meliputi:
a. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
b. Defisit kesehatan komunitas
c. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif

Dari ketiga masalah yang ditemukan mahasiswa, maka dikembalikan kepada


masyarakat untuk dianalisa lebih lanjut. Perumusan masalah antara mahasiswa dan
warga hampir tidak mengalami kesulitan yang berarti, karena mansyarakat telah
menyadari pentingnya kesehatan dalam hidup mereka.
1.4.2 Penentuan Prioritas Masalah
Melalui analisa masalah, maka setelah dirumuskan permasalahan kesehatan
warga dilakukan penentuan warga dilakukan penentuan prioritas masalah atas
dasar urgensitas dari dari masalah. Berdasarkan musyawarah masyarakat desa yang
dilaksanakan pada kamis, 13 Januari 2022 maka ditentukan prioritas masalah
kesehatan sebagai berikut:
a. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
b. Defisit kesehatan komunitas
c. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
1.4.3 Perencanaan
Rencana kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan kesehatan dapat
disepakati saat Musyawarah Masyrakat Desa. Adapun kegiatan-kegiatan yang
disepakati oleh mahasiswa dengan masyarakat antara lain:
a. Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada masyarakat dusun klayu
berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi dibuktikan dengan :
Berdasarkan hasil pengkajian dan wawancara terhadap warga dusun klayu
menunjukan bahwa masyarakat masih banyak yang belum terpapar informasi
kesehatan. Faktor ekonomi dan kurangnya pengetahuan menjadi penghambat
paling besar dalam melakukan upaya kesehatan.
Kegiatan :
1. Penyuluhan tentang bahaya MCK di sungai.
2. Pemasangan banner tentang manfaat jamban keluarga sehat
b. Defisit kesehatan komunitas pada warga dusun Klayu berhubungan dengan
keterbatasan sumber daya.
Kegiatan :
1. Penyuluhan sadar sehat sadar penyakit hipertensi, asam urat dan
kolesterol.
2. Skrining tekanan darah, kadar asam urat dan kadar kolesterol.
3. Senam antihipertensi dan skroke serta pembagian jus penurun tekanan
darah, asam urat dan kolesterol.
b. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada masyarakat dusun Klayu
berhubungan dengan ketidakcukupan sumber daya dibuktikan dengan
Berdasarkan hasi pengkajian dan wawancara warga dusun klayu didapatkan
hasil bahwa masih banyaknya warga yang menderita berbagai penyakit, hal ini
disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap penyakitnya, faktor
ekonomi dan sumber daya manusia menjadi penghambat paling besar dalam
meningkatkan kesehatan.
Kegiatan :
1. Penyuluhan manfaat posyandu.
2. Penyuluhan manfaat pemeriksaan kesehatan secara rutin.
2.4.4 Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana tindakan mulai dilaksanakan pada Sabtu, 26 Februari
2022 dengan metode melibatkan masyarakat secara aktif untuk melaksanakan
rencana yang telah disusun bersama. Keterlibatan kader kesehatansangat
membantu dengan melakukan koordinasi dengan masing-masing RT. Sebagian
besar kegiatan dilaksanakan secara bersama antara mahasiswa, kader kesehatan
dan masyrakat. Secara umum kegiatan yang direncanakan dapat dikatakan berhasil
(80%), penilaian tersebut didapatkan saat evaluasi respon positif dan antusiasme
masyarakat terhadap berbagai kegiatan yang direncanakan. Kendala yang dihadapi
mahasiswa adalah masih terdapat sebagian warga dari masyarakat belum dapat
mengikuti kegiatan, hal ini dikarenakan banyak yang bekerja I pagi hari.
2.4.5 Evaluasi Kegiatan
Evaluasi dilakukan bersama warga saat terminasi hari Rabu, 2 Maret 2022
pukul 08.00 WIB – selesai di dusun Kalyu. Dari sudut pandang mahasiswa
kegiatan praktik keperawatan komunitas dikatakan berhasil dengan bukti
antusiasme dan respon positif warga, dan program mereka serta perubahan
pengetahuan warga tentang kesehatan.
BAB IV

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Praktik keperawatan komunitas yang dilaksanakan mahasiswa Program Studi Profesi
Ners Universitas dr Soebandi merupakan suatu program profesi untuk mengaplikasikan
konsep-konsep perawatan kesehatan masyarakat dengan menggunakan proses
keperawatan masyarakat sebagai suatu pendekatan ilmiah. Terdapat 3 kegiatan yang
dilakukan dalam praktik keperawatan komunitas, yaitu prevensi primer,prevensi
sekunder dan prevensi tersier. Pelaksanaan ketiga kegiatan tersebut tidak meninggalkan
konsep proses keperawatan yaitu pengkajian, perencanaan, intervensi dan evaluasi
kegiatan yang terstruktur. Secara garis besar keberhasilan praktik keperawatan komunitas
yang dilakukan oleh mahasiswa mempunyai tingkat keberhasilan 80%, keberhasilan ini
dibuktikan dengan meningkatnya pengetahuan warga tentang kebutuhan kesehatannya,
antusiasme warga untuk meningkatkan status kesehatannya dan memandang penting
kesehatan untuk kelangsungan hidupnya. Hal ini di monitoring oleh kader kesehatan
dusun Klayu dan aparat aparat desa sebagai penanggung jawab ng jawab tertinggi.
5.2 Saran
5.1.1 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah bekal bekal
tentang konsep keperawata konsep keperawatan komunitas, sehingga terdapat
optimalisasi kinerja dala melaksanakan praktik klinik keperawatan komunitas
5.1.2 Bagi Masyarakat
Masyarakat lebih meningkatkan kemampuan dalam menjaga kesehatan baik
masa sekarang atau masa mendatang.
5.1.3 Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan diharapkan adanya pembinaan dan bimbingan yang
intensif sebelum terjun ke lapangan dengan konsep bimbingan yang telah
terstruktur rapi dan baku, baik dari segi mekanisme bimbingan maupun konsep-
konsep keperawatan komunitas sendiri.
5.1.4 Bagi Puskesmas
Bagi Puskesmas sebagai penunjang program kegiatan Puskesmas, dan
diharapkan adanya kerjasama dan bimbingan secara intensif dari Puskesmas
untuk mahasiswa maupun Kelompok Kerja Kesehatan yang ada di masyarakat.
Serta diharapkan program dari Puskesmas dapat dilaksanakan secara optimal
sehingga pembinaan kesehatan dari berbagai segi dapat mencapai tujuan
MANAJEMEN PUSKESMAS
DESA MAYANG KECAMATAN MAYANG KABUPATEN JEMBER

DiajukanUntukMemenuhiPersyaratanMenyelesaikanPendidikanProfesi
Ners Stase Keperawatan Komunitas

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2 STASE KOMUNITAS MAYANG

1. Berliantin Kumala Putri 21101012


2. Ely Choirun Nisa’ 21101022
3. Firda Andan Sari 21101028
4. Ika Nur Rahmawati 21010136
5. Lilin Fitria Eka Wulandari 21101051
6. Lukman Hakim 21101053
7. Meliana Aprilia 21101057
8. Muhammad Muslim Hadi 21101065
9. Ratu Nur Alhayu 21101076
10. Rizky Retno Wulandari 21101085
11. Shehvia Ainida Rosadi 21101091
12. Tristiana Dewi 21101098
13. Zulfa Korina 21101107

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS dr. SOEBANDI
2021/2022
i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan akhir stase komunitas Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas dr. Soebandi, TA 2021/2022 di Puskesmas Mayang
Kabupaten Jember telah disahkan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 10 Maret 2022
Tempat : Dusun Klayu, Desa Mayang, Kecamatan Mayang
(Balaidesa)

ii
KATAPENGANTAR
Alhamdulillah Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan ini dapat terselesaikan.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan
pendidikan Program Studi Profesi Ners Universitas dr. Soebandi dengan judul
“Desiminasi Akhir Manajemen Keperawatan di Puskesmas Mayang”. Selama
proses penyusunan laporan ini penulis dibimbing dan dibantu oleh berbagai pihak,
oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ns. Zidni Nuris Yuhbaba,S.Kep.,Ns,M.Kep selaku Pembimbing stase


komunitas Universitas dr. Soebandi
2. Farida Ariani, S.Kep.,Ns. selaku pembimbing lapangan Puskesmas Mayang

Jember,5 Maret2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................................. 2
1.2.1 Tujuan Umum .........................................................................2
1.2.2 Tujuan Khusus ........................................................................3
1.3 Manfaat............................................................................................. 3
1.3.1 Bagi Puskesmas ......................................................................3
1.3.2 Bagi Mahasiswa ......................................................................3
1.3.3 Bagi Institusi ...........................................................................3
1.3.4 Bagi masyarakat ......................................................................3
BAB 2 PROFIL PUSKESMAS ..................................................................... 4
2.1 Pengertian Puskesmas ......................................................................4
2.2 Manajerial Puskesmas Pakusari ......................................................... 4
2.2.1 Manajemen Puskesmas ........................................................... 4
2.2.2 Fasilitas Pelayanan Kesehatan ................................................. 4
2.3 Teori Puskesmas ............................................................................... 5
BAB3PROGRAMPUSKESMAS................................................................. 12
3.1 KegiatanPokokPuskesmas .............................................................. 12
3.2 PencapaianProgramKesehatan.......... Error! Bookmark not defined.
3.3 Pengorganisasian Puskesmas Mayang ............................................. 19
3.4 AnalisaSWOT ................................................................................ 20
3.4.1 DaftarMasalah ......................... Error! Bookmark not defined.
3.4.2 PrioritasMasalah .................................................................... 21
iv
3.4.3 PenampilanPrioritasTindakan ................................................ 22
BAB 4PEMBAHASAN.................................................................................25
4.1 Upaya Kesehatan Masyarakat...........................................................25
4.3 Upaya Kesehatan Perorangan............................................................26
BAB 5 PENUTUP............................................................................................29
5.1 Kesimpulan........................................................................................29
5.2 Saran..................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 30

v
BAB 1
PENDAHULIAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja melalui anggota
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional
(Gillies, 1989 dalam Mugianti, 2016). Manajemen keperawatan merupakan
pelayanan keperawatan profesional dimana tim keperawatan dikelola dengan
menjalankan empat fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
motivasi dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut saling terkait serta saling
berhubungan dan memerlukan keterampilan-keterampilan teknis, hubungan
antar manusia dan konseptual yang mendukung tercapainya asuhan keperawatan
yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna kepada klien. Dengan alasan
tersebut, manajemen keperawatan perlu mendapat perhatian dan prioritas utama
dalam pengembangan keperawatan di masa depan. Hal tersebut berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan
memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi (Nursalam,2017).
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
(Permenkes44 tahun 2016/ 2019). Pengertian puskesmas adalah suatu unit
pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan,
pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya
secara menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan pada suatu masyarakat
yang bertempat tinggal dalarn suatu wilayah tertentu. Puskesmas merupakan
kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat
denganperansertaaktifmasyarakatdanmenggunakanhasilpengembanganilmu
1
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal,
tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009).
Marquis dan Huston (2018) menyatakan bahwa manajemen keperawatan
merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan fungsi-fungsi
keperawatan yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan,
pengarahan, dan pengendalian. Fungsi-fungsi manajemen tersebut merupakan
pendekatan manajemen dari pengelolaan manajemen keperawatan Pelayanan
keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional dalam upaya
pelayanan kesehatan secara keseluruhan, juga sebagai faktor penentu baik
buruknya mutu dan citra rumah sakit, oleh karenanya kualitas pelayanan
keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal mungkin. Proses
manajemen yang baik perlu diterapkan dalam memberikan asuhan keperawatan
sehingga dicapai suatu asuhan keperawatan yang memenuhi standar profesi yang
ditetapkan.
Salah satu cara untuk dapat meningkatkan keterampilan manajerial yang
handal, selain didapatkan di bangku kuliah juga harus melalui pembelajaran di
lahan praktek. Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas dr. Soebandi
Jember dituntut untuk dapat mengaplikasikan langsung pengetahuan
manajerialnya dengan arahan dari pembimbing lapangan maupun dari
pembimbingpendidikan yang intensif. praktek tersebut diharapkan mahasiswa
mampu menerapkan ilmu yang didapat dan mengelola ruang perawatan dengan
pendekatan proses manajemen. Sebagai wujud pengembangan dalam
meningkatkan kemampuan serta keterampilan manajerial mahasiswa Universitas
dr. Soebandi Jember melakukan pembelajaran manajerial di wilayah kerja
PuskesmasMayang.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Menganalisis penerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan
dengan menggunakan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP),
2
secara bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan yang
professional serta langkah-langkah manajemen keperawatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi 5M di setiap program wajibPuskesmas
2. Mengidentifikasi analisa masalah (Analisa SWOT) setiap
programwajibPuskesmas
3. Menentukan prioritas masalah(CARL)
4. Mengidentifikasi perencanaan tindakan (Plan OfAction).
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Puskesmas Mayang
1. Memberikan masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan
2. Memberikan contoh aplikasi pelaksaan manajemen keperawatan agar
kegiatan keperawatan dapat berjalan efektif dan efisien
1.3.2 Bagi Mahasiswa
1. Sebagai sarana pembelajaran manajemenkeperawatan
2. Mengasah softskill mahasiswa dalam kepemimpinan menuju dunia
kerja.
1.3.3 Bagi Institusi
1. Menyelesaikan tugas akademik mahasiswa stase komunitas dan
manajemenpuskesmas
2. Mempromosikan institusi dimasyarakat.
1.3.4 Bagi Masyarakat
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat terkaitkesehatan
2. Menyadarkan masyarakat terkait pentingnya kesehatan

3
BAB 2
PROFIL PUSKESMAS

2.1 Pengertian Puskesmas


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja (Permenkes No. 44 Thn 2019).
Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional, yang diberikan kewenangan
kemandirian oleh dinas kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas
operasional kesehatan di wilayah kecamatan serta pusat pengembangan kesehatan
yang membina peran serta masyarakat, disamping memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat, di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok (Alamsyah, 2011).
Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitik beratkan kepada
pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal,
tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Pengelolaan Puskesmas
umumnya berada di bawah dinas kesehatan Kabupaten/Kota.

2.2 Manajerial Puskesmas Mayang

2.2.1 Manajemen Puskesmas Mayang

Kepala Puskesmas mempunyai tugas memimpin, mengawasi dan


mengkoordinasi kegiatan puskesmas. Dalam pelaksanaan tugasnya kepala Puskesmas
wajib menetapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam
lingkungan puskesmas maupun dengan satuan organisasi di luar puskesmas sesuai
dengan tugasnya masing-masing, mulai dari penetapan masalah, pengambilan
keputusan, perencanaan dan penganggaran pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
serta penyampaian laporan kegiatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten setiap
bulannya. Kemampuan Kepala Puskesmas untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi
tersebut masih mempunyai kendala, terutama yang berkaitan dengan kepengelolaan
sistem informasi kesehatan dan pengolahan data.

2.2.2 Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat, maka

4
keadaan dan situasi sarana/unit pelayanan kesehatan di Puskesmas Pakusari seperti
dibawah ini:
a. 1 unit Puskesmas untuk 1 kecamatan, 3unit Puskesmas Pembantu di 3desa;
b. Sebagian besar masyarakat sudah dapat memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan yang tersebar di setiap desa.

2.3 Teori Puskesmas


Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Pembangunan kesehatan
yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan (Permenkes
75/2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat):
1. Masyarakat memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidupsehat;
2. Masyarakat mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu hidup dalam
lingkungansehat;
3. Masyarakat memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok danmasyarakat.
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi (Permenkes 75/2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat):
1. Paradigma sehat
2. Pertanggungjawaban wilayah
3. Kemandirian masyarakat
4. Pemerataan
5. Teknologi tepatguna
6. Keterpaduan dan kesinambungan
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya 149 kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas
menyelenggarakan fungsi (Permenkes 75/2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat):

1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayahkerjanya.


2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayahkerjanya.

5
Dalam menyelenggarakan fungsinya, Puskesmas berwenang untuk (Permenkes
75/2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat):
1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat
dan analisis kebutuhan pelayanan yangdiperlukan.
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakankesehatan.
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan.
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama
dengan sektor lain terkait.
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasismasyarakat.
6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusiaPuskesmas.
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasankesehatan.
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan PelayananKesehatan.
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
Dalam menyelenggarakan fungsinya, Puskesmas berwenang untuk (Permenkes
75/2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat):
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara omprehensif,
berkesinambungan dan bermutu.
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif.
3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.

5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja


sama inter dan antarprofesi.
6. Melaksanakan rekam medis.
7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses

6
Pelayanan Kesehatan.
8. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.
9. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya.
10. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem
rujukan.
Pengertian Pelayanan Kesehatan Pengertian pelayanan kesehatan banyak
macamnya. Menurut pendapat Levey dan Loomba (1973), pelayanan kesehatan adalah
setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok dan ataupun masyarakat. Puskesmas menurut Permenkes no.44 th 2019
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kesehatan.
Unit Pelaksana Teknis Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
kabupaten/ kota (UPTD), puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas
teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana
tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya
kesehatan oleh Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Pertanggung jawaban Penyelenggaraan Penanggung jawab
utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten /
kota adalah dinas kesehatan kabupaten / kota, sedangkan puskesmas bertanggung
jawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh
dinas kesehatan kabupaten / kota sesuai dengankemampuannya.

Wilayah Kerja Secara Nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu
Kecamatan, tetapi apabila di satu Kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka
tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan
keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing- masing puskesmas
tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas K esehatan
kabupaten/kota. Program pokok puskesma, yaitu untuk dapat memberi pelayanan

7
kesehatan secara menyeluruh (comprehensive health care services) kepada seluruh
masyarakat di seluruh wilayahnya, puskesmas menjalankan beberapa usaha pokkok (
basic health care services, atau publick health essential) yang meliputi program
kesehatan ibudan anak, keluarga berencana, pemberantasan penyakit menular,
peningkatan gizi, kesehatan lingkungan, pengobatan, penyuluhan kesehatan
masyarakat, laboratorium kesehatan sekolah, perawatan kesehatan masyarakat,
kesehatan jiwa kesehatan gigi (Muninjaya, 2015). Terkhusus Puskesmas Pakusari
yang memiliki wilayah kerja, Desa Pakusari, Patemon, Subo, Kertosari,
Sumberpinang, dan Bedadung. Fungsi pelayanan di Puskesmas sebagai penyedia
pelayanan kesehatan ditingkat Kecamatan mempunyai 3 (tiga) fungsi yaitu :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Puskesmas selalu
berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas
sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya
yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihankesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat Puskesmas selalu berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetap,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan programkesehatan.

Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan


memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya social budaya masyarakat
setempat.
3. Pusat strata pelayanan kesehatan strata pertama Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu danberkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas
meliputi:

8
1. Pelayan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan
yang bersifat pribadi dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan
pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan
untuk puskesmas tertentu di tambahkan dengan rawatinap.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan masyarakat adalah
pelayanan yang bersifat publik dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan
masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan, pemberantasan penyakit,
penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga
berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan
masyarakatlainnya.
Struktur Organisasi Puskesmas Menurut keputusan menteri kesehatan Republik
Indonesia, struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas
masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu
kabupaten / kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan
pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:
1. Kepala puskesmas
2. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam
pengelolaan:

1) Data daninformasi
2) Perencanaan danpenilaian
3) Keuangan
4) Umum dankepegawaian
3. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas Upaya kesehatan masyarakat,
termasuk pembinaan terhadap UKBM, dan 386 Upaya kesehatanperorangan.
4. Jaringan pelayanan puskesmas Unit puskesmas pembantu, Unit puskesmas
keliling, dan Unit bidan didesa/komunitas.
Manajemen pelayanan Puskesmas, yaitu untuk terselenggaranya berbagai upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas
penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman Pelayanan Puskesmas

9
yang baik. Manajemen Pelayanan Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.
Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas akan membentuk
fungsi-fungsi manajeman. Berikut beberapa model manajemen dan fungsi
penjabarannya:
1. Model PIE (planning, implementation,evaluation).
2. Model POAC (planning, organizing, actuating,controling).
3. Model P1-P2-P3 (perencanaan, pergerakan atau pelaksanaan, pengawasan atau
pengendalian danpenilaian).
4. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum
komunikasi).
5. Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring, evaluasi)
Puskesmas Pakusari menggunakan model manajemen P1-P2-P3 (perencanaan,
pergerakan atau pelaksanaan, pengawasan atau pengendalian dan penilaian).
Dari berbagai model manajemen tersebut sebenarnya mempunyai fungsi
manajemen yang sama. Setiap puskesmas bebas menentukan model manajemen yang
ingin diterapkan, namun yang terpenting mempunyai hasil sebagai berikut:
1. Makin banyaknya fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, yang
ditandai dengan tingginya nilai IPTS (indeks potensi tatanansehat).

2. Makin baiknya fungsi pemberdayaan masyarakat dengan ditandai berkembangnya


UKBM (upaya kesehatan berbasis masyarakat). Serta makin aktifnya BPP (badan
penyantun puskesmas) dan BPKM (badan peduli kesehatan masyarakat) dapat
dijakdikan indikator meningkatnya partisipasi masyarakatsetempat.
3. Makin bagusnya pemberdayaan keluarga dengan ditandainya IPKS (indeks
potensi keluargasehat).
4. Makin bagusnya pelayanan kesehatan yang ditandai dengan tingginya cakupan
program (baik program kesehatan dasar maupun program kesehatan
pengembangan). Serta kualitan pelayanan kesehatan yang ditandai dengan
tingginya kepatuhan petugas kesehatan dan makin baiknya kepuasan pasien.
Penerapan Fungsi Manajemen Di Puskesmas Fungsi ManajemenKegiatan
Perencanaan Micro planning (perencanaan tingkat Puskesmas yang dilakukan setahun
sekali, unsur yang direncanakan meliputi; kebutuhan tenaga, alat dan sarana, serta
penunjang lainnya). Sedangkan perencanaan obat dan alat kesehatan dilakukan setiap

10
bulan, dengan cara mengajukan usulan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan struktural Kepala Puskesmas,
sedangkan lainnya bersifat fungsional. Pembagian tugas, yang berdasarkan program
pokok Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18 program pokok, yang melibatkan tenaga
medis, tenaga perawat, bidan, kesehatan Masyarakat, ahli gizi. Pembagian wilayah
kerja, setiap petugas Puskesmas melakukan pembinaan ke desa-desa Penggerakan
Pelaksanaan.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, Puskesmas
dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari:
1. PTP (Perencanaan Tingkat Puskesmas) Perencanaan tingkat Puskesmas akan
memberikan pandangan menyeluruh terhadap semua tugas, fungsi dan peranan
yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan dalam proses pencapaian tujuan
Puskesmas secara efisien dan efektif. Perencanaan Puskesmas merupakan inti
kegiatan manajemen Puskesmas, karena semua kegiatan manajemen diatur dan
diarahkan oleh perencanaan. Dengan perencanaan Puskesmas, memungkinkan
para pengambil keputusan danpimpinan

Puskesmas untuk menggunakan sumber daya Puskesmas secara berdaya guna dan
berhasil guna. Untuk menjadikan organisasi dan manajemen Puskesmas efektif
dan berkinerja tinggi diawali dari perencanaan efektif.
2. Koordinasi merupakan suatu pertemuan antar petugas Puskesmas dan petugas
Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk meningkatkan kerjasama
tim, memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina peran serta
masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas.

11
BAB 3
PROGRAM PUSKESMAS
3.1 Kegiatan Pokok Puskesmas
Berdasarkan BukuPedoman Kerja Puskesmasyang terbaru
adabeberapausahapokokkesehatanyangdapatdilakukanolehpuskesmas,itupunsangattergan
tung kepadafaktortenaga,saranadanprasaranasertabiayayang tersedia.
Pelaksanaankegiatanpokokdiarahkankepadakeluargasebagaisatuanmasyarakat
terkecil. Oleh karena itu, kegiatan pokok puskesmas ditujukan
untukkepentingankeluargasebagaibagiandarimasyarakatdiwilayahkerjanya.Kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas dan kegiatan pokok di atasadalah:
1. UpayaKesehatanIbudanAnak
a) Pertolonganpersalinanolehtenagakesehatan;
b) PelayanankesehatanibuK4;
c) Pelayanankesehatan ibu difasilitaskesehatan;
d) Nifaskunjunganparipurna;
e) Komplikasikesehatan ibu;
f) BayipelayanankesehatanneonatusKN1;
g) PelayanankesehatanneonatusKNlengkap;
h) Komplikasineonatus;
i) Bayiparipurna;
j) Balitaparipurna;
k) Anakprasekolah.
2. UpayaPerbaikanGizi
a) Mengenalipenderita-penderita kekurangangizidanmengobatimereka;
b) Mempelajarikeadaangizimasyarakatdanmengembangkanprogramperbaikangizi;
c) Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat dan secara
perseorangankepadamerekayangmembutuhkan,terutamadalamrangkaprogramK
IA;
d) Melaksanakanprogram-program:

1) Program perbaikan gizi keluarga (suatu program menyeluruh


yangmencakup pembangunan masyarakat) melalui kelompok-
kelompokpenimbanganpos pelayananterpadu;
2) Memberikanmakanantambahanyangmengandungproteindankalori yang

12
cukup kepada anak-anak di bawah umur 5 tahun
dankepadaibuyangmenyusui;
3) Memberikan vitamin Akepadaanak-anakdibawahumur5 tahun
3. UpayaKesehatanLingkungan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang dilakukan staf puskesmas
adalah :
a) Penyehatanairbersih;
b) Penyehatanperumahandansanitasidasar;
c) Penyehatanmakanandanminumantempatumum;
d) PenyehatanmakanandanminumanPuskesmas.
4. UpayaPromosiKesehatan
a) Pendidikankesehatankepadamasyarakat;
b) Penyuluhankesehatan masyarakat.
c) Kegiatan vaksinasi
3.2 Pencapaian Program Kesehatan
a. Upaya kesehatan essensial meliputi :
1. Tabel 3.1 Upaya kesehatan promosi kesehatan
No Keterangan Nilai
1 PHBS 113,4%
2 Tatanan Sehat 57,7%
3 Intervensi atau penyuluhan 112,7%
4 Pengembangan UKBM 117,7%
5 Pengembangan desa/kelurahan 67,3%
siaga aktif
6 Promosi kesehatan dan 93,6%
pemberdayaan masyarakat

2. Tabel 3.2 Upaya Kesehatan Lingkungan


No Keterangan Nilai
1 Penyehatan Air 50,1%
2 Penyehatan makanan dan 68,0%
minuman
3 Penyehatan perumahan dan 48,5%

13
sanitasi dasar
4 Pembinaan tempat-tempat 74,9%
umum
5 Yankeskling (Klinik 82,6
Sanitasi)
6 Sanitasi total berbasis 24,3%
masyarkat (STBN) atau
pemberdayaan masyarakat

3. Tabel 3.3 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu,Anak Dan Keluarga Berencana


No Keterangan Nilai
1 Kesehatan ibu 104,8%
2 Kesehatan bayi 109,8%
3 Kesehatan anak balita dan 93,8%
anak prasekolah
4 Kesehatan anak usia 87,9%
sekolah dan remaja
5 Pelayanan 102,2%
keluargaberencana /KB

4. Tabel 3.4 Upaya Pelayanan Gizi


No Keterangan Nilai
1 Pelayanan gizi masyarakat 133,3%
2 Penanggulangan gangguan gizi 73,3%
3 Pemantauan ststus gizi 68,4%

5. Tabel 3.5 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


No Keterangan Nilai
1 Diare 100%
2 Infeksi saluran 41,3%
pernafasan akut
3 Kusta 83,4%
4 TBC 98,6%

14
5 PMS dan HIV/AIDS 47,2%
6 DBD 100%
7 Malaria 0,0%
8 Pencegahan dan 0,0%
Penanggulangan rabies
9 Pelayanan imunisasi 72,8%
7 Pengamatan penyakit 90,1%

b. Upaya Kesehatan Pereorangan (UKP)


c. Tabel 3.6 Upaya Kesehatan Pereorangan (UKP)
No Keterangan Nilai
1 Pelayanan rawat jalan 100%
2 Pelayanan gawat darurat 100 %
3 Pelayanan kefarmasian 95,7%
4 Pelayanan laboratorium 62,1%
5 Pelayanan rawat inap 83,0%

d. Upaya Kesehatan Pengembangan,meliputi:


1. Upaya kesehatan sekolah
2. Upaya kesehatan jiwa
3. Upaya kesehatan gigi masyarakat
4. Upaya kesehatan olahraga
5. Upaya kesehatan indra
6. Upaya kesehatan kerja
7. Upaya kesehatan lanjut usia
8. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
9. Upaya kesehatan matra
10. Upaya kesehatan lain atau inovasi
3.3 Tenaga Kesehatan

Dalam rangka pelaksanaan berbagai program pembangunan kesehatan di


wilayah kerja Puskesmas Mayang, maka SDM Puskesmas Mayang didukung oleh 51
orang tenaga dengan berbagai latar belakang pendidikan baik kesehatan maupun non
kesehatan, yang terdiri dari tenaga PNS/CPNS, P3K, dan honor daerah.

15
Tabel 3.7 Rekapitulasi SDM Kesehatan Berdasarkan Jenis Tenaga di UPT.
Puskesmas Mayang Kabupaten Jember Tahun 2021/2022
No. RUMPUN SDMK JUMLAH
1 Dokter 2
a. Dokter dengan 1
Pelatihan PPGD
b. Dokter dengan 2
Pelatihan
ATLS/ACLS
c. Dokter dengan 1
Pelatihan PONED
d. Dokter dengan 1
STR dan SIP
2 Dokter Gigi 1
a. Dokter gigi dengan 1
STR dan SIP
b. Dokter gigi PNS 1
3 Sarjana Kesehatan 1
Masyarakat (SKM)
4 Kebidanan 20
a. Bidan Puskesmas 13
b. bidan di Pustu 4
c. Bidan Ponkesdes/ 3
Desa
d. D3 Kebidanan 20
e. Bidan dengan 20
Pelatihan APN
f. Bidan dengan 3
Pelatihan BBLR
g. Bidan dengan 1
Pelatihan Poned
h. Bidan dengan 20
STR/SIB
5 Perawat Kesehatan 13
a. Perawat Puskesmas 12
b. D3 Keperawatan 11
c. S1 Keperawatan 2
d. Perawat dengan 5
Pelatihan PPGD
e. Perawat dengan 13
STR dan SIPP
f. Jumlah Perawat 1
Ponkendes
- D3 1
Keperawatan
Perawat Gigi 0
6
Petugas Kesehatan 0
7
Masyarakat
8 Sanitarian/D3 Kesling 0
9 Petugas Gizi/D3 Gizi 1
10 Tenaga Teknis 2

16
Kefarmasian
11 Tenaga Teknis 0
Kefarmasian dengan
STR dan SIP
Analis 0
12
Laboratorium/D3
Laboratorium
Tenaga Kesehatan 0
13
Tradisional
14 Tenaga Administrasi 4
15 Sopir 2
Penjaga 1
16 Lain-lain 4
TOTAL 51
(Sumber: Kasubbag TU Puskesmas Mayang, 2021).

3.4 Sarana Kesehatan

Sarana dan prasarana kesehatan yang dimiliki Puskesmas Mayang


terdiri dari sarana kesehatan utama dan sarana kesehatan penunjang.
Tabel 3.8 Sarana Kesehatan

Kondisi
Jenis Sarana/
NO Jumlah Rusak Rusak Rusak
prasarana
Ringan Sedang Berat
I Sarana Kesehatan
1. Puskesmas 4 - - -
Pembantu
2. Polindes 2 - - -
3. Rumah Dinas 1 - - v
Dokter
4. Puskesmas 1 - - -
Keliling Roda 4
5. Ambulance 7 - - -
6. Sepeda Motor 2 - - -
II Sarana Penunjang
1. Komputer 16 - - -
2. Laptop 17 - - -
3. Printer 15 - - -
4. Telepone - - - -

17
5. Televisi 1 - - -
6. Tape Wireless 1 - - -
7. Meja Tulis 20 - - -
8. Kursi 59 - - -
9. Lemari Obat 40 - - -
10. Rak Obat - - - -

3.5 Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)


Partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan UKBM salah satunya adalah
Posyandu
Tabel 3.9 Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)

No. Fasilitas Jumlah

1 Kader posyandu 300 orang


2 Kader lansia 21 orang
3 Polindes 2 pos
4 Poskesdes 7 pos
5 Taman posyandu 7 pos
6 Kader kesehatan jiwa 14 orang

3.6 Pembiayaan dan Pendanaan Puskesmas


Sumber pembiayaan puskesmas UPT puskesmas Mayang berasal dari :
1. Dana bantuan operasional kesehatan (BOK)
2. Dana jaminan kesehatan nasional (JKN)
3. APBD Kabupaten

18
3.7 Pengorganisasian, Pelayanan Keperawatan Di Puskesmas
Kepala Puskesmas
Dr. ABD Rouf
Kepala Tata Usaha
Koordinator Tim Farida Nur Hayati
Managemen Mutu
Agus Budiono
Keuangan Kepegawaian dan System Informasi
Agus Budiono Rumah Tangga / Umum Puskesmas
Nur Liliani Muslikah

Penanggung Jawab Upaya Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Penanggung Jawab Upaya Penanggung Jawab Jaringan dan
Kesehatan Masyarakat Esensial Masyarakat Pengembangan Kesehatan Pengembangan Jejaring Puskesmas
Luluk Budi A.,A.Md.Keb Drg. Sri Rohidafi Kefarmasian dan Laborat Moh. Firdaus, Amd. Kep
Dr. Aisyah Rahmawati

1. loket pendaftaran dan RM: Sri W., 1. Pustu:


1. Pelayanan promosi kesehatan: 1. Kesehatan sekolah: 2. Pondok Kes. Desa
Fitri Ayu
Luluk Budi A Dr. Aisyah R 3. Poskesdes/Polindes
2. pemeriksaan kesehatan umum:
2. Pelayanan kesehatan lingkungan : 2. Upaya kesehatan Jiwa: Ciptasari R. H Farida A. 4. Jejaring Puskesmas
Moh. Firdaus 3. Kesehatan Gigi Masyarakat: Drg. Sri R. 3. kes. KIA dan KB: Nurul A., Nur
3. Pelayanan Kesehatan Keluarga : 4. KesehatanTradisional dan Laili
komplementer: Ajeng E.N 4. Kes. Gizi / UKP: Widyastutik, Ika
Nurul Azizah
5. KesehatanOlahraga: Fitri Ayu W. F.
4. PelayananGizi : Widyastutik 6. Kesehatan Indra: Fitri H. 5. Unit Gawat Darurat: Agus
5. Pelayanan Pemberantasan 7. Kesehatan Kerja: Dwi Novia W. Wariyanto
penyakit menular : Agus Budiono 8. Kesehatan Lanjut Usia: Anisaa Diah 6. LAB: Agus Budiono, Fatmawati
6. PelayananPemberantasan penyakit 9. Kep. kesehatan Masyarakat: Agus W. 7. Farmasi Dan Gudang Obat: Irma
tidak menular : Farida Ariani 10. Kesehatan O., Sulis
Lainnya: 8. Pusling: Moh. Firdaus
9. Ranap dan Bersalin: Firdaus,
Farida N.

19
3.8 Analisis Situasi
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
1. Belum adanya program
1. Lokasi Puskesmas Mayang pengembangan SDM
berada di Desa Mayang yang (pelatihan/seminar)
lokasinya mudah dijangkau 2. Kurangnya tenaga kesehatan di
masyarakat dari 7 desa. puskesmas Mayang sepertiS1
2. Kegiatan yang sudah terjadwal perawat / Ners, perawat gigi,
dengan baik dan tepat sasaran. petugas kesmas, tenaga
3. Memiliki target yang harus kefarmasian dan tenaga
dicapai laboratorium
3. Belum tersedianya jenis vaksin
secara lengkap
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
Opportuinities (Peluang) Threats (Ancaman)
1. Adanya pemberdayaan masyarakat 1. Kurangnya pengetahuan dan
dalam peningkatan kesehatan kesadaran masyarakat akan
2. Adanya keterlibatan kader dalam kesehatan
kegiatan puskesmas (posyandu 2. Akses dari tempat tinggal
balita, posyandu lansia) masyarakat yang sulit untuk
menjangkau fasilitas layanan
kesehatan
3. Rendahnya tingkat pendidikan
warga dan status ekonomi yang
rendah
4. Berita hoax yang tersebar di
masyarakat

1.1 PENDEKATAN KUANTITATIF ANALISIS SWOT


2.3.1 Internal Factor Evaluation (IFE Matrix)

20
Analisa B R BxR Hasil
S Lokasi Puskesmas Mayang 0,4 5 0,4 x 5 S–W=
berada di Desa Mayang yang =2 4,2 – 3,4
lokasinya mudah dijangkau = 0,8 (X)
masyarakat dari 7 desa.
Kegiatan yang sudah terjadwal 0,4 4 0,4 x 4
dengan baik dan tepat sasaran. = 1,6
Memiliki target yang harus 0,2 3 0,2 x 3
dicapai. = 0,6
W Belum adanya program 0,4 3 0,4 x 3
pengembangan SDM = 1,2
(pelatihan/seminar)
Kurangnya tenaga kesehatan di 0,4 4 0,4 x 4
puskesmas Mayang seperti S1 = 1,6
perawat / Ners, perawat gigi,
petugas kesmas, tenaga
kefarmasian dan tenaga
laboratorium

Belum tersedianya jenis vaksin 0,2 3 0,2 x 3


secara lengkap = 0,6

2.3.2 External Factor Evaluation (EFE Matrix)


Analisa B R BxR Hasil
O Adanya pemberdayaan 0,4 4 0,4 x 4 = O – T =
masyarakat dalam 1,6 4,6 – 3,5
peningkatan kesehatan = 1,1 (Y)
Adanya keterlibatan kader 0,6 5 0,6 x 5 =
dalam kegiatan puskesmas 3
(posyandu balita, posyandu
lansia)
T Kurangnya pengetahuan dan 0,3 5 0,3 x 5 =

21
kesadaran masyarakat akan 1,5
kesehatan
Akses dari tempat tinggal 0,3 3 0,3 x 3 =
masyarakat yang sulit untuk 0,9
menjangkau fasilitas layanan
kesehatan
Rendahnya tingkat pendidikan 0,3 3 0,3 x 3 =
warga dan status ekonomi 0,9
yang rendah
Berita hoax yang tersebar di 0,1 2 0,1 x 2 =
masyarakat 0,2

2.3.3 Tabel Diagram Kartesius

Y = 1,1

Kuadran I (+,+)

X = 0,8

2.3.4 Gambar penentuan Posisi dan Strategi


Puskesmas berada di kuadran I dalam arti yaitu puskesmas
Mayang memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang dan kekuatan yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam
kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
2.3.5 Tabel Matrix TOWS
IFAS
STRENGTH WEAKNESSES
1. Lokasi Puskesmas 1. Belum adanya program
Mayang berada di pengembangan SDM
Desa Mayang dari (pelatihan/seminar)

22
7desa administratif 2. Kurangnya tenaga
wilayah kecamatan kesehatan di
Mayang puskesmas Mayang
2. Kegiatan yang sudah
seperti S1 perawat /
terjadwal dengan baik
Ners, perawat gigi,
dan tepat sasaran.
petugas kesmas,
3. Memiliki target
tenaga kefarmasian
yang harus dicapai
dan tenaga
laboratorium
3. Belum tersedianya
jenis vaksin secara
lengkap
EFAS
OPPORTUNITIES SO WO
1. Adanya pemberdayaan 1. Tempat puskesmas yang 1. Mengikuti program
masyarakat dalam strategis dan mudah pelatihan untuk
peningkatan kesehatan dijangkau pengembangan sdm
2. Adanya keterlibatan kader 2. Pelayanan kesehatan yang
2. Kerjasama dengan
dalam kegiatan puskesmas baik,berkualitas dan
mahasiswa praktek atau
(posyandu balita, posyandu nyaman
meminta tambahan tenaga
lansia) 3. Pemberdayaan untuk
kesehatan
meningkatkan
3. Koordinasi dengan
kesejahteraan kesehatan
masyarakat pemerintah terkait

4. Keterlibatan kader sehingga ketersediaan vaksin.


terlaksananya kegiatan
program yang
direncanakan.
TREATS ST WT
1. Kurangnya 1. Penyuluhan atau pendidikan 1. Memberikan edukasi dan
pengetahuan dan kesehatan promosi kesehatan kepada

kesadaran 2. Kerjasama dengan masyarakat


pemimpin wilayah untuk 2. Meningkatkan SDM
masyarakat akan

23
kesehatan mempermudah tenaga
2. Akses dari tempat kesehatan memberi

tinggal masyarakat pelayanan

yang sulit untuk 3. Edukasi terkait sumber


informasi yang terpercaya
menjangkau fasilitas
(rs, puskesmas, klinik,
layanan kesehatan
tenaga kesehatan)
3. Rendahnya tingkat
pendidikan warga
dan status ekonomi
yang rendah
4. Berita hoax yang
tersebar di
masyarakat

24
BAB 4

PEMBAHASAN
4.1 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
Upaya kesehatan masyarakat disingkat UKM adalah setiapkegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangitimbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga,kelompok dan masyarakat. Ada 5 esensial UKM yaitu promkes,
kesling, KIA, gizi dan P2.
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
Upaya pelayanan promosi kesehatan meliputi PHBS sebanyak 113,4
%dan tatanan sehat sebanyak 57,7%, intervensi penyuluhan sebanyak
112,7% pengembangan UKBM 117,7%, pengembangan desa/kelurahan
siaga aktif sebanyak 67,4%, promkes dan pemberdayaan masyarakat
sebanyak 93,6%.
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Upaya pelayanan kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air sebanyak
50,1%, penyehatan makanan dan minuman sebanyak 68,0%, penyehatan
perumahan dan sanitasi dasar sebanyak 48,5%, pembinaan tempat tempat
umum sebanyak 74,9%, Yankesling (klinik keliling) sebanyak 82%, dan
sanitasi sosial berbasis masyarakat (STBN) atau pemberdayaan
masyarakat sebanyak 24,3.
3. Pelayanan KIA – KB yang Bersifat UKM
Indikator pencapaian program keshatan ibu sebanyak 104,8%,kesehatan
bayi sebanyak 109,8%, kesehatan anak balita dan anak pra sekolah
sebanyak 93,8%, Kesehatan anak usia sekolah dan remaja sebanyak
87,9%, pelayanan KB sebanyak 70%.
4. Pelayanan Gizi yang Bersifat UKM
Indikator pelayanan program gizi masyarakat sebanyak 133,3%,
Penanggulangan gangguan gizi sebanyak 73,3%, Pemantauan status gizi
sebanyak 68,4%.
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

25
Indikator yang dicapai dalam program ini diare sebanyak 100%, Ispa
sebanyak 41,3%,Kusta sebanyak 83,4%, TB sebanyak 98,6%,
pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV-AIDS sebanyak 47,2%,
DBD sebanyak 100%, pelayanan imunisasi sebanyak 72,8%,pengamatan
penyakit 90,1%.
4.2 Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) merupakan suatu kegiatan dan
atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Berikut adalah kegiatan UKP di Pusat Kesehatan Masyarakat Mayang:
Pelayanan rawat jalan sebanyak 100%, pelayanan gawat darurat sebanyak
100%, pelayanan kefarmasian sebanyak 95,7%, pelayanan laboratorium
sebanyak 62,1%, Pelayanan rawat inap sebanayak 83,0%.
a. Upaya Kesehatan Pengembangan

1. Upaya Kesehatan Sekolah

Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya membina dan


mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara
terpadu melalui program pendidikan dan
pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-
usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan
pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah.

2. Upaya Kesehatan Jiwa

Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang


memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai bagian dari
kualitas hidup seseorang dengan memperhatikan semua segi
kehidupan manusia. Upaya kesehatan jiwa merupakan upaya
kesehatan jiwa yang dilaksanakan di tingkat Puskesmas secara
khusus atau terintegrasi dengan kegiatan pokok Puskesmas lainnya,
yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan Puskesmas dengan

26
dukungan peran serta masyarakat baik di dalam gedung maupun di
luar gedung Puskesmas yang ditujukan pada individu, keluarga,
masyarakat dan diutamakan pada masyarakat berpenghasilan
rendah, khususnya kelompok rawan tanpa mengabaikan kelompok
lainnya, dengan menggunakan teknologi tepat guna yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat.
Kegiatan upaya kesehatan jiwa dilaksanakan melalui pengenalan
dini gangguan jiwa, memberikan upaya pertolongan pertama pada
pasien-pasien dengan gangguan jiwa, dan kegiatan rujukan yang
memadai.

3. Upaya Kesehatan Gigi masyarakat

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat adalah


pelayanan medik yang bersifat dasar, berdasarkan kebutuhan
masyarakat. Pelayanan ini meliputi tindakan preventif, promotif
dan kuratif yang dilaksanakan di dalam gedung maupun luar
gedung,dengan sasaran seluruh masyarakat/penduduk yang ada di
wilayah puskesmas.

4. Upaya Kesehatan Indra

Upaya Kesehatan Indera merupakan salah satu program


pengembangan yang terintegrasi dengan upaya kesehatan lainnya
yang ada di Puskesmas Mayang Program indera di puskesmas
meliputi indera penglihatan dan indera pendengaran

5. Upaya Kesehatan Kerja

Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja


agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Upaya kesehatan
kerja meliputi pekerjaan formal dan informal. Kegiatan yang
dilaksanakan meliputi:

27
a) Pembentukan pos UKK
b) Pelayanan kesehatan di tempat kerja
c) Pelayanan pekerja sakit yang datang ke tempat pelayanan
kesehatan

6. Upaya Kesehatan Lanjut Usia

Upaya kesehatan usia lanjut merupakan upaya kesehatan


paripurna di bidang kesehatan usia lanjut yang dilaksanakan di
tingkat Puskesmas serta diselenggarakan secara khusus maupun
umum yang terinregrasi dengan kegiatan pokok Puskesmas lainnya.
Kegiatan upaya kesehatan usia lanjut ini terdiri dari pelayanan
kesehatan usia lanjut, peningkatan peran serta masyarakat, dan
pengembangan upaya kesehatan usia lanjut.

7. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

Program pelayanan penanganan kasus tertentu dari kunjungan


puskesmas akan ditindak lanjuti atau dikunjungi ketempat
tinggalnya untuk dilakukan asuhan keperawatan individu dan
asuhan keperawatan keluarganya. Misalnya kasus gizi kurang
penderita ISPA atau pneumonia.

8. Upaya Kesehatan Matra

Upaya kesehatan dalam bentuk khusus yang diselenggarakan


untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental guna
menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang serba berubah secara
bermakna, baik di lingkungan darat, laut, maupun udara.

9. Upaya Kesehatan Lain atau inovasi.

28
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berbagai perbaikan untuk mencapai status kesehatan masyarakat telah
dilaksanakan, hal ini dapat dilihat dari hasil pencapaian yang terus meningkat
dari tahun ketahun. Bagaimanapun pembanguna kesehatan harus tetap di
tingkatkan untuk mencapai derajaat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Puskesmas mempunyai beberapa kegiatan antara lain peningkatan
pemberian edukasi dan informasi kepada masyarakat, menjalin kerjasama
dengan mitra kerja puskesmas, dan pengembangan pelayanan kesehatan yang
lebih kreatif dan inovatif.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Puskesmas
Pihak puskesmas perlu meningkatkan keamanan dan keselamatan
sesuai dengan kondisi pandemi saat ini agar dapat meningkatkan pelayanan
puskesmas yang tentunya untuk mempertahankan keselamatan bagi petugas
puskesmas dan pasien.
5.2.2 Bagi Mahasiswa Selanjutnya
Bagi mahasiswa praktek manajemen puskesmas selanjutnya, di
harapakan agar dapat melanjutkan dan memgembangkan apa yang sudah
dilaksanakan dan terus melaksanakan perbaikan yang mengacu pada laporan
serta rencana tindak lanjut yang sudah dibuat.

29
DAFTAR PUSTAKA

Gillies. (2016).Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta:


Grasindo.
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
(P. P. Lestari, Ed.) (4th ed.). Jakarta: Salemba Medika.

30

Anda mungkin juga menyukai