DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
Adi kusbiantara Fresy Tri Sugianto
Agung David P.A Handhi Agung Setyawan
Agus Budiono Hanik Kholifah
Ahsan Syaiful Rizal Heni Wulandari
Anna Jayanti M. Ida Elisa
Beta Ria Herlina Ika Rahmayanti
Devi Ratnasari Ike Nurelia
Dicgo Dendis W. Imam Suryani
Eka Susiani Indah Ari Rahmawati
Eko Budianto Juli Satrio Wibowo
YAYASAN RUSTIDA
AKADEMI KEPERAWATAN RUSTIDA ANGKATAN VI
KRIKILAN – GLENMORE
BANYUWANGI
2007
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdullilah kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas rahmat serta
hidayahnya, kami dapat menyelesaikan laporan “Asuhan keperawatan komunitas” di RW II / RT 02,
04 &05 dusun Parastembok desa Jambewangi kecamatan sempu kabupaten banyuwangi dengan
baik.
Laporan ini kami susun sebagai suatu laporan kegiatan PKMD yang merupakan suatu
kegiatan praktek keperawatan komunitas bagi mahasiswa semester VI Akper RUSTIDA Krikilan
Glenmore Banyuwangi.
Dalam penyusunan laporan hasil asuhan keperawatan komunitas ini kami mendapatkan
pengetahuan serta dukungan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Anis yuliastutik S.kep.Ns selaku direktur Akper Rustida
2. dr. Widji Lestariono selaku kepala Puskesmas Sempu
3. Bapak Ns. Aripin S.Kep selaku penanggung jawab PKMD
4. Seluruh Clinical Instruktur (CI) beserta staf karyawan puskesmas sempu yang telah
memberikan bimbingan.
5. Seluruh staf dosen dan pembimbing PKMD.
6. Kedua orang tua dan keluarga kami yang memberikan dorongan moril maupun materiil serta
do’a sehingga kami dapat menyelesaikan laporan PKMD ini.
7. Seluruh rekan – rekan komunitas senasib seperjuangan yang telah memberikan bantuan
semangat dan informasi demi terselesainya laporan ini.
8. Seluruh masyarakat RT 02, 04 &05/RW II dusun Parastembok desa Jambewangi yang telah
menerima kami dengan baik selama PKMD disini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan terhadap semua jasa baik yang telah
kami terima. Dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kami dan pembaca guna perkembanga profesi
yang kita rintis.
Akhir kata, segala kritik dan saran yang bersifat membangun kami terima dengan tangan
terbuka demi terwujudnya laporan ini.
penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2.1.1 Definisi
2.1.2 Unsur- unsur Perawatan Kesehatan Masyarakat
2.1.3 Tujuan
2.1.4 Sasaran
2.1.5 Ruang Lingkup Perawatan Kesehatan Masyarakat
BAB III Metodologi
3.1 Pengkajian
3.2 Perencanaan Asuhan Keperawatan
3.3 Pelaksanaan
3.4 Penilaian
3.5 Peranan
3.6 Kriteria Keluarga atau Masyarakat binaan
3.7 Bentuk-bentuk Pelayanan
3.8 Strategi
3.9 Langkah-langkah Pelaksanaan
BAB IV kegiatan Praktek dan Pembahasan
4.1 Asuhan Keperawatan Komunitas
4.2 Kegiatan Praktek dan Keperawatan
1) Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas
2) Tahap Persiapan
3) Tahap Pengkajian
4) Analisa Data
5) Diagnosa Keperawatan
6) Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas
7) Implementasi
8) Evaluasi
BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran-Saran
Lampiran - lampiran
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan kegiatan asuhan keperawatan komunitas di Dusun Paratembok Desa Jambewangi
Kec. Sempu Kab. Banyuwangi. Dalam rangka Community Health Nursing (CHN) mulai tanggal 29
Januari - 24 Maret 2007. Disusun oleh kelompok I Mahasiswa Akademi Keperawatan RUSTIDA
Angkatan VI Tahun Akademik 2006/2007.
Disetujui,
Direktur Akper RUSTIDA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan dan aktif dalam seluruh
proses perubahan kewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan, dimana dengan perkembangan era globalisasi serta “Visi Indonesia Sehat 2010”
maka masyarakat diberikan kesempatan seluas – luasnya untuk berperan aktif dalam upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit (Nasrul Effendi,1998:6).
Masalah kesehatan yang berada di Dusun Parastembok desa Jambewangi seperti kurang
efektifnya pengelolaan limbah dan sampah, maka dari itu mahasiswa Akper RUSTIDA
melaksanakan praktek keperawatan komunitas (CHN) di Desa tersebut.
Berdasarkan hasil pengkajian yang diperoleh dari pengumpulan data pada tanggal 31
Januari – 2 Februari 2007 diperoleh data : MCK di sungai 50,87 % , pembuangan sampah dan
limbah di sungai 10,53 % , penyakit diare 7,40 %, keberadaan lansia dalam keluarga 57,89 % .
Hal ini apabila tidak ditangani akan menimbulkan dampak yang serius bagi kesehatan
individu atau keluarga yang ada dalam masyarakat tersebut, misalnya perilaku masyarakat yang
tidak sehat akan mengakibatkan resiko terjadinya penyakit diare dan penyakit kulit. Selain itu
banyaknya jumlah lansia yang tidak mendapatkan pelayanan akan menyebabkan resiko
penurunan status kesehatan bagi lansia itu sendiri.
Oleh karena itu, sebagai upaya meningkatkan peran serta masyarakat untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat dapat dilakukan sistem pengkaderan dengan pelatihan, bimbingan dan
pemberian pendidikan kesehatan bagi masyaratkat sehingga masyarakat dapat bersikap mandiri
dan mampu menggali dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia serta menemukan dan
memecahakan permasalahan yang dihadapi dalam masyarakat guna mencapai tingkat
kesejahteraan dan kualitas hidup yang lebih memadai.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan pelayanan promotif, preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh dan terpadu.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek profesi keperawatan komunitas mahasiswa mampu:
1) Membina komunikasi yang efektif serta hubungan saling percaya dengan seluruh
tokoh masyarakat
2) Melakukan pengumpulan data kesehatan masyarakat
3) Mengolah dan menganalisa data kesehatan masyarakat
4) Memotifasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi masalah kesehatan
masyarakat
5) Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam menanggulangi masalah
kesehatan yang terdapat dalam masyarkat
6) Mengenali dan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat guna mengatasi
kesehatan yang dihadapi masyarakat
7) Melaksanakan kegiatan bersama masyarkat dalam mengatasi masalah kesehatan
yang dihadapi
8) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut dari tiap masalah
keperawatan yang telah ditemukan
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat meningkatkan penegtahuan mahasiswa tentang permasalahan
yang ada dalam suatu komunitas tertentu serta dinamika yang ada dalam masyarakat
tersebut.
1.3.2 Bagi institusi Desa
Diharapkan dapat mengenali dan mencermati permasalahan dan mencari alternatif
pemecahan masalah
1.3.3 Bagi komunitas
Diharapkan dapat memberikan gambaran permaslahsan di salah satu desa yang
dibawahinya.
1.3.4 Bagi institusi pendidikan
Diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan tenatng permasalahan yang
ada dalam suatu komunitas
1.3.5 Bagi masyarakat
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan kesehatan sehingga masyarakat mampu
meningkatkan kemandiriannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep keperawatan kesehatan masyarakat
2.1.1 Definisi
2.1.1.1 World Health Organization (WHO, 1959)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah lapangan perawatan khusus yang
merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan
guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan
fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan pada
keluarga yang sehat, individu yang sakit dan tidak dirawat di rumah sakit beserta
keluarganya, kelompok masyarakat khusus yang mempunyai masalah kesehatan dimana
hal tersebut akan mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
2.1.1.2 Ruth B Freeman (1961)
Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah sebagai suatu lapangan khusus dibidang
keperawatan, dimana tehnik keperawatan, ketrampilan hubungan antar manusia dan
ketrampilan berorganisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi kepada ketrampilan
anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga sosial demi untuk memelihara
kesehatan masyarakat.
2.1.1.3 American Nurses Association (1973)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu sintesa dari praktek keperawatan dan
praktek kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan penduduk.
2.1.1.4 DEPKES RI (1986)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat,
dengan mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh
tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat.
2.1.1.5 Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat. (1990)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang keperawatn yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta
masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelmpk dan masyarakat
sebagai kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.
2.1.2 Unsur – unsur Perawatan Kesehatan Masyarakat
1) Bagian integral dari pelayanan kesehatan khususnya keperawatan
2) Merupakan bidang khusus dari keperawatan
3) Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial (interaksi
sosial dan peran serta masyarakat)
4) Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat baik
yang sehat maupun yang sakit
5) Ruang lingkup kegiatn adalah upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan
resosialitatif (lebih ditekankan pada upaya promontif dan preventif)
6) Melibatkan pertisipasi masyarakat
7) Bekerja secara team
8) Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan perilaku
9) Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah
10) Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
masyarakat secara keseluruhan
2.1.3 Tujuan
1) Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat
kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan
kapasitas yang mereka miliki.
2) Tujuan Khusus
(1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.
(2) Menetapkan masalah kesehatan atau keperawatan dan prioritas masalah
(3) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan atau keperawatan
(4) Menanggulangi masalah kesehatan atau keperawatan yang mereka hadapi
(5) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan atau keperawatan
(6) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan
atau keperawatan
(7) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self care)
(8) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan, dan lebih spesifik
lagi adalah untuk menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian
bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera
(9) Tertanganinya kelompok – kelompok resiko tinggi
2.1.4 Sasaran
1) Individu
Individu adalah bagian integarl dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
memiliki masalah kesehatan atau keperawatan karena ketidakmampuan merawat dirinya
sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan mempengaruhi anggota keluarga lainnya
baik secara fisik, mental, maupun sosial.
2) Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga,
anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan bertempat tinggal dalam suatu rumah
tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dan lainnya saling
tergantung dan berinteraksi.
3) Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yaitu organisasi yang sangat rawan terhadap
masalah kesehatan, termasuk diantaranya adalah :
(1) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus adalah kumpulan sebagai
akibat perkembangan dan pertumbuhannya, seperti :
Ibu hamil
Bayi baru lahir
Anak balita
Anak usia sekolah
Usia lanjut
(2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang meemlurkan pengawasan dan bimbingan
serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah :
Penderita penyakit menular seperti : Diare dan Penyakit kulit
Penderita penyakit tidak menular, seperti penyakit DM, jantung koroner, cacat
fisik, gangguan mental dan sebagainya
(3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit diantaranya adalah :
Wanita tuna susila
Kelompok penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang
Kelompok pekerja tertentu
(4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilisasi, diantaranya adalah :
Panti Werda
Panti Asuha
Pusat – pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental, sosial dsb)
4) Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup
lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai
suatu kesatuan sosial dengan batas – batas yang telah ditetepkan dengan jelas.
2.1.5 Ruang Lingkup Perawatan Kesehatan Masyarakat
Ruang lingkup praktek keperawatan masyarakat meliputi : Upaya – upaya kesehatan
(promotif), Pencegahan (preventif), Pemeliharaan kesehatan (rehabilitasi), dan
mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individual, keluarga, kelompok dan
masyarakat kelingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi)
Dalam memberikan asuhan keperawatan masyarakat, kegiatan yang ditekankan adalah
upaya promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan
resosialitatif.
1) Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok, masyarakat dengan jalan memberikan :
Penyuluhan kesehatan masyarakat
Peningkatan gizi
Pemeliharaan kesehatan perseorangan
Pemeliharaan kesehatan lingkungan
Olahraga secara teratur
Rekreasi
Pendidikan sex
2) Upaya Preventif
Upaya preventif dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan :
Imunisasi massal terhadap bayi, anak balita, ibu hamil
Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas ataupun kunjungan
rumah
Pemberian vitamin A, Yodium melalui puskesmas, posyandu dan di rumah
Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
3) Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota – anggota keluarga,
kelompok yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan –kegiatan :
Perawatan orang sakit di rumah
Perawatan orang sakit sebagi tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah
sakit
Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin, dan nifas
Perawatan payudara
Perawatn tali pusat bayi baru lahir
Untuk memberikan terapi, diperlukan kolaborasi dengan dokter, perawat kesehatan
masyarakat hanya memberikan dan mengawasi penggunaan obat, tetapi tidak
merencanakan terapi pasien.
4) Upaya Rehabilitatif
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita – penderita yang dirawat
dirumah maupun terhadap kelompok –kelompok tertentu yang memili penyakit –
penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui
kegiatan – kegiatan seperti latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik misalnya
penderita kusta, patah tulang dan kelainan bawaan.
BAB III
METODOLOGI
3.4 Penilaian
Penilain yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun semula.
Ada empat dimensi yang harus dipertimbangkan dalam penilaian:
1) Daya guna
2) Hasil guna
3) Kelayakan
4) Kecukupan
3.5 Peranan
Banyak peranan yang dapat dilakukan perawat kesehatan masyarakat diantaranya adalah:
1) Pelaksanaan pelayanaan keperawatan
Peranan yang utama dari perawat kesehatan masyarakat adalah sebagai pelaksana asuhan
keperawatan pada individu , keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat maupun
yang sakit atau yang mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan apakah itu dirumah,
disekolah, puskesmas, panti dan sebagainya sesuai dengan kebutuhannya.
2) Sebagai pendidik
Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
baik dirumah, puskesmas, dan dimasyarakat secara terorganisir dalam rangka menanamkan
perilaku sehat, Sehingga terjadi perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai
tingkat kesehatan yang optimal.
3) Sebagai pengamat kesehatan
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan – perubahan yang terjadi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut masalah – masalah kesehatan dan
keperwatan yang timbul serta berdampak terhadap status kesehatan melalui kunjungan
rumah, pertemuan – pertemuan, observasi dan pengumpulan data.
4) Koordinator pelayanan kesehatan
Mengkoordinir seluruh kegiatan upaya kesehatan masyarakat dan puskesmas dalam
mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan tim kesehatan lainnya sehingga
tercapai keter[aduan dalam sistem pelayanan kesehatan. Dengan demikian pelayanaan
kesehatan yang diberikan merupakan suatu kegiatan menyeluruh dan tidak terpisah – pisah
satu dengan yang lainnya.
5) Sebagai pembaharu
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan dalam agen pembaharu terhadap individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat terutama dalam merubah perilaku dan pola hidup yang
erat kaitannya dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.
6) Pengorganisir pelayanan kesehatan
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan serta dalam memberikan motivasi dalam
rangka meningkatkan keikutsertaan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
setiap upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh masyarakat, misalnya kegiatan
posyandu, dana sehat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan tahap
penilaian sehingga ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan dan pengorganisasian
masyarakat dalam bidang kesehatan.
7) Sebagai panutan
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang
kesehatan pada individu, keluarga , kelompok, dan masyarakat tentang bagaimana tata cara
hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.
8) Sebagai tempat bertanya
Perawat kesehatan masyarakat dapat dijadikan tempat bertanya oleh individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang
kesehatan dan keperawatan yng dihadapi sehari – hari. Dan perawat kesehatan diharapkan
dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah kesehatan dan
kekeparawatan yang mereka hadapi.
9) Sebagai pengelola
Perawat kesehatan masyarkat diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan pelayanan
kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawab yang
diembankan kepadanya.
Pada bab in disajikan tentang, yang pertama adalah asuhan keperawatan komunitas yang
meliputi : (1) pengkajian, (2) penentuan prioritas masalah, (3) rumusan intervensi, dan yang
kedua adalah pembahasan hasil kegiatan yang meliputi (4) hambatan-hambatan.
4.1 Asuhan Keperawatan Komunitas
4.1.1 Pengkajian
Pada tahap pengkajian tahap pertama adalah perkenalan diri dan orientasi
tempat, kemudian melakukan pendataan ke rumah penduduk warga masyarakat RT
02, 04 dan 05 dusun Parastembok Desa Jambewangi Kecamatan Sempu dan
mengadakan pertemuan dengan warga untuk membentuk POKJAKES (Kelompok
Kerja Kesehatan). Dari hasil pertemuan dengan warga tersebut telah dibentuk
POKJAKES, dimana hal ini akan sangat membantu pelaksanaan kegiatan
pengumpulan data serta akan melanjutkan program – program kesehatan yang telah
disepakati untuk mengatasi permasalahan kesehatan dengan warga RT 02, 04 dan 05.
Dari pendataan didapatkan data jumlah penduduk daerah binaan sebanyak 860
jiwa, yang terdiri 49,06 % perempuan dan 50,93 % laki – laki yang terkumpul
dalam KK. Sebagian komunitas diwilayah RT 02, 04 dan 05 yaitu % adalah warga
yang kurang memperhatikan kesehatan diri ( mempunyai kebiasaan MCK disungai )
dan kurang memperhatikan kesehatan lingkungan. POKJAKES yang telah terbentuk
diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam menggali permasalahan lain dan
dapat memberikan data – data penunjang yang dibutuhkan.
Kendala yang kami hadapi dari masyarakat saat hari pertama pengkajian adalah
anggapan dari masyarakat bahwa kami adalah pancari dana atau sumbanagan dari
suatu organisasi atau partai tertentu. Setelah kami melakukan pendekatan dengan
masyarakat akhirnya masyaraka mau menerima mahasiswa dengan baik tetapi ada
sebagian kecil masyarakat yang sedikit terpaksa.
Dari pengkajian yang telah dilakukan mahasiswa dadapatkan beberapa masalah
kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat, yaitu:
Perilaku MCK (mandi, cuci, kakus) masyarakat yang kurang memenuhi aturan
kesehatan.
Pengelolaan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan.
Tidak efektifnya pelayanan kesehatan lansia
Kurangnya pengetahuan tentang penyakit diare.
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang penampungan air bersih
Dari masalah yang berhasil dikaji mahasiswa tersebut kemudian
dimusyawarahkan bersama masyarakat untuk dianalisa lebih lanjut.
4.1.2 Penentuan prioritas masalah
Setelah berhasil menemukan masalah kesehatan yang ada dimasyarakat maka
dilaksanakan kegiatan penentuan prioritas masalah dalam kegiatan Musyawarah
Masyarakat Desa pada hari Senin tanggal 5 Februari 2007.
Berdasarkan pertemuan warga dengan mahasiswa tersebut ditentukan prioritas
masalah adalah :
1) Perilaku MCK ( Mandi Cuci Kakus ) masyarakat yang kurang memenuhi aturan
kesehatan.
2) Pengelolaan limbah dan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan.
3) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit diare.
4) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang posyandu lansia.
Pada kegiatan penentuan prioritas masalah kesehatan, masyarakat masih
binggung bagaimana untuk menentukan prioritas masalah, tetapi setelah mendapat
penjelasan dari mahasiswa akhirnya masyarakat memahami mahasiswa dan
masyarakat khususnya dengan anggota POKJAKES untuk membuat intevensi dan
kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa bersama warga.
Kendala yang dihadapi mahasiswa adalah kesulitan bertemu warga karena
sebagian besar mata pencaharian warga adalah petani yang pada pagi dan sore hari
bekerja di sawah. Namun secara keseluruhan tidak terdapat masalah yang sangat
mengganggu.
4.1.3 Perencanaan
Perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa bersama
masyarakat yang telah disepakati pada Musyawarah Masyarakat Desa adalah :
1. Penyuluhan tentang MCK
2. Pembuatan kamar mandi umum
3. Penyuluhan tentang pengelolaan sampah dan limbah
4. Pembuatan TPU
5. Penyuluhan tentang resiko penyakit diare
6. Penyuluhan tentang posyandu lansia
7. Pembentukan kader posyandu lansia
Pelaksanaan pemberian penyuluhan kesehatan bersamaan dengan waktu
diadakan pengajian atau yasinan, jamaah tahlil, arisan dan lain – lain yang
dilaksanakan di rumah warga maupun di Sekolah Dasar Desa Jambewangi.
4.1.4 Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan kegiatan, mahasiswa dibagi menjadi beberapa
kelompok yaitu :
Kelompok MCK
Kelompok Sampah
Kelompok Diare
Kelompok Lansia
Masing – masing kelompok mempunyai tanggung jawab terhadap penyelesaian
masalah kesehatan dan kegiatan yang dilaksanakan selama praktek.
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan yang telah direncanakan dengan
warga dilaksanakan mulai tanggal 10 – 24 Februari 2007. Dengan metode yang
digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Untuk implementasi secara
umum dan kegiatan utama yaitu pembuatan TPU yang dimulai dengan rapat
pembentukan pengurus atau struktur organisasi pada tanggal 15 Februari 2007 yang
dilanjutkan dengan pelatihan terhadap kader posyandu lansia mendapat sambutan
baik dari masyarakat (lansia), akan tetapi untuk kegiatan lainnya mahasiswa
mengalami kesulitan pada saat mengundang rapat yaitu warga yang datang
jumlahnya sedikit.
4.1.5 Evaluasi
Ada dua evaluasi yang digunakan untuk mengetahui perkembangan dari hasil
pennyuluhan maupun kegiatan lainnya maka digunakan evaluasi formatif dan
sumatif, dimana untuk kegiatan penyuluhan atau pendidikan kesehatan dilakukan
evaluasi formatif sedangkan untuk kegiatan yang mengharapkan perubahan perilaku
( psikomotor ) dilakukan evaluasi sumatif.
Secara umum kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan oleh
mahasiswa berhasil, akan tetapi ada sebagian rencana yang mengalami perubahan
dikarenakan banyak kendala yang dihadapi sehingga pelaksanaannya sempat
tertunda.
4.2 Kegiatan Praktek Dan Pembahasan
Hambatan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan antara lain:
4.2.1 Warga dusun Parastembok mempunyai kemauan minimal sekali untuk berpartisipasi
dalam kegiatan kesehatan yang ada terbukti dengan saat diundang mereka jarang
mau hadir dengan berbagai alasan.
4.2.2 Warga dusun Parastembok kurang antusias terhadap program pembangunan
percontohan MCK dan Tempat pembuangan sampah, terbukti mahasiswa kesulitan
dalam penggalian dana
4.2.3 Program pembangunan percontohan MCK mengalami kendala yaitu pengadaan air
bersih sehingga di gagalkan oleh mahasiswa dan masyarakat
4.2.4 Waktu pertemuan antara mahasiswa dengan masyarakat terlalu singkat.
4.2.5 Keterbatasan dana.
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN PARASTEMBOK DESA JAMBEWANGI 2007
TAHAP PERSIAPAN
Tahap persiapan diawali dengan pertemuan dalam bentuk kegiatan lokakarya mini atau
pertemuan awal dengan semua tokoh formal dan informal Desa Jambewangi pada tanggal 29
Januari 2007 bertempat di Balai Desa Jambewagi. Pada pertemuan tersebut, berhasil diidentifikasi
masalah – masalah kesehatan yang terjadi saat ini di RT 02, 04 & 05 RW II Dusun Parastembok,
yaitu :
1. Perilaku MCK (mandi, cuci, kakus) yang kurang memenuhi syarat kesehatan berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perilaku MCK yang benar dan
kurangnya kesadaran masyarakat.
2. Pengelolaan limbah dan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara pengelolaan limbah yang benar dan
kurangnya kesadaran masyarakat.
3. Tidakefektifnya pelayanan kesehatan lansia berhubungan dengan belum terbentuknya kader
kesehatan lansia.
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab dan pencegahan Diare berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit diare.
5. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang penampungan air bersih.
Tahap berikutnya dilanjutkan dengan perkenalan dengan seluruh tokoh formal dan informal di
RT 02, 04 & 05 RW II Dusun Parastembok melalui kegiatan silaturahmi. Hal ini bertujuan untuk
saling memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan praktek mahasiswa serta mengajak
untuk bekerjasama dalam kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan di RT 02, 04 & 05
Parastembok. Perkenalan tersebut juga dilanjutkan dengan melalui pertemuan seluruh tokoh dan
masyarakat di Parastembok dalam acara MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) pada tanggal 05
Februari 2007. Hasil pertemuan tersebut disepakati adanya kerjasama antara mahasiswa dengan
tokoh masyarakat untuk membantu masalah kesehatan yang ada di RT 02, 04 & 05 Parastembok.
Tahap berikutnya adalah menyusun instrumen pengkajian untuk mengkaji faktor – faktor
penyebab timbulnya masalah kesehatan yang pernah muncul di RT 02, 04 & 05 Parastembok.
Kemudian instrumen disebarkan ke masyarakat Dusun Parastembok yang dilakukan oleh
mahasiswa bekerjasama dengan kader kesehatan POKJAKES, Kepala Dusun dan Ketua RT.
Pengumpulan data dilakukan secara acak dengan mengambil 50 % dari 228 KK sehingga di
dapatkan 114 KK.
TAHAP PENGKAJIAN
Pengumpulan Data
1. Data Inti
a. Sejarah Perkembangan Dusun Parastembok
Nama Parastembok di ambil dari nama Paras (padas) yang ada di sawah dan bisa di
gunakan untuk tembok (dinding) jaman dulu sebulum ada semen paras ini di pakai untuk
tembok rumah.
b. Data Demogarfi
Data yang diambil hanya 50 % KK dari masing – masing RT di daerah binaan Dusun
Parastembok yang digunakan sebagai sampel.
(1) Jumlah penduduk berdasarkan umur
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang jumlah penduduk berdasarkan umur di
daerah binaan di Dusun Parastembok Tahun 2007.
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur Di Daerah Binaan Dusun
Parastembok RT 02, 04 & 05 Tahun 2007
JENIS Rukun Tangga Frekwensi Persentase
02 04 05
UMUR (%)
0–5 21 15 22 58 6,74 %
6 – 15 47 57 65 169 19,65 %
16 – 20 26 23 57 106 12,33 %
21 – 55 104 134 200 438 50,93 %
>55 25 44 29 89 10,35 %
JUMLAH 223 264 373 860 100 %
Sumber data: primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa di daerah binaan Dusun Parastembok RT
02,04 & 05 sebagian besar berusia antara 21 – 55 tahun dan sebagian kecil berusia antara 0-
5 tahun.
(2) Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang jumlah penduduk berdasarkan jenis
kelamin di daerah binaan Dusun Parastembok Tahun 2007.
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Gender Di Daerah Binaan Dusun
Parastembok RT 02,04 & 05 Tahun 2007
Jenis Rukun tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
kelamin (%)
Laki-laki 135 148 155 438 50,93 %
Perempuan 128 146 148 422 49,06 %
Jumlah 223 264 373 860 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan jumlah penduduk di daerah binaan Dusun
Parastembok Khususnya RT 02, 04 & 05 yang berjenis kelamin laki - laki lebih banyak dari
perempuan
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar penyakit yang diderita
keluarga 1 bulan terakhir di daerah binaan Dusun Parastemok adalah flu.
(3) Persalinan
Permintaan pertolongan saat proses persalinan
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang permintaan pertolongan saat proses
persalinan di Dusun Parastembok Tahun 2007
Tabel 1.6 Permintaan pertolongan saat proses persalinan Di Dusun Parastembok RT
02,04 & 05 Tahun 2007
Pertolongan Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
persalinan (%)
Dokter 2 8 2 12 10,5 %
Bidan 18 13 25 36 49,1 %
Dukun 14 15 9 38 33,3 %
Petugas kes.lain 5 1 2 8 7,1 %
Jumlah 39 37 38 114 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar ibu – ibu di daerah binaan
Dusun Parastembok melahirkan di tolong bidan/dukun dan hanya sebagian kecil ditolong
Dokter dan petugas lain.
(4) Posyandu
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data mengenai tingkat pengetahuan masyarakat
tentang POSYANDU di Dusun parastembok Tahun 2007
Tabel 1.7 Tingkat pengetahuan masyarakat tentang POSYANDU Di Dusun
Parastembok RT 02,04 & 05 Tahun 2007
Informasi Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
POSYANDU (%)
Untuk bayi 21 25 21 67 58,77 %
Untuk ibu hamil 11 8 10 28 24,56 %
Untuk ibu 8 4 7 19 16,67 %
melahirkan
Jumlah 39 37 38 114 100 %
Sumber data: primer
Interpretasi:
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar masyarakat berpendapat
POSYANDU untuk bayi / balita 0-5 thn.
Tabel 1.10 Penyakit yang sering di derita Lansia Di Dusun Parastembok RT 02,04 &
05 Tahun 2007
Penyakit Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
yang sering (%)
diderita
Lansia
HT 5 3 2 10 41,67 %
DM 3 - 1 4 16,67 %
REMATIK 4 2 3 9 37,50 %
KATARAK 1 - - 1 4.16 %
Jumlah 13 5 6 24 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa Penyakit yang sering di derita lansia adalah
Hipertensi dan Rematik.
Tabel 1.14 Jarak kandang dengan rumah Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05
Tahun 2007
Jarak kandang Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
dengan rumah (%)
Jadi satu 4 3 - 7 16,66 %
dengan rumah
0 – 3 m dari 13 10 3 26 61,90 %
rumah
Lebih dari 5 m 3 5 1 9 21,44 %
Jumlah 20 18 4 42 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar kandang berjarak 0-3 m
dari rumah.
2. Kesehatan Lingkungan
Whinshield Survey Komunitas
(1) Luas wilayah dan batas wilayah
Luas Wilayah
Luas wilayah RT 02 :300X200 meter
Luas wilayah RT 04 : 200x150 meter
Luas wilayah RT 05 : 225x175 meter
Batas wilayah
Batas wilayah RT 02 Utara : RT 01
Timur : RT 04, RT 05
Barat : Jalan Sawah Dsn Panjen
Selatan: RT 03
Batas wilayah RT 04 Utara : Jalan kecil
Timur : Sungai
Barat :Jalan Besar
Selatan: Gardu 2 Rumah
Batas wilayah RT 05 Utara : Gardu PLN
Timur : Sungai
Barat : Jalan Besar
Selatan: Jalan Kecil
Hasil survey lingkungan dalam bentuk data statistik disajikan sebagai barikut:
2.1 Kebiasaan MCK
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang kebiasaan masyarakat dalam MCK
(mandi,cuci, kakus) di daerah binaan Dusun Parastembok tahunm 2007.
Tabel 1.15 Kepemilikan Kamar Mandi & WC Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05
Tahun 2007
Kepemilikan Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
KM & WC ( ÿÿ)
Ya 23 22 28 73 6ÿÿ03 %
Tidak 16 15 10 41 35,97 %
Jumlah 39 37 38 114 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar masyarakat Parastembok
mempunyai Kamar mandi & WC.
Tabel 1.17 Alasan MCK di sungai Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05 Tahun 2007
Alasan MCK di Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
Sungai (%)
Tidak Punya KM 6 13 10 29 50 %
& WC
Kebiasaan 2 7 8 17 29,31 %
Lebih Praktis 2 5 5 12 20,69 %
Jumlah 10 25 23 58 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar masyarakat melakukan
MCK di sungai karena tdk punya Kamar mandi dan WC.
2.2 Kebiasaan membuang sampah
(2.2.1) Cara pembuangan sampah di dusun Parastembok tahun 2007
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang Cara pembuangan sampah di
dusun Parastembok tahun 2007.
Tabel 1.18 Cara pembuangan sampah Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05 Tahun
2007
Pembuangan Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
Sampah (%)
TPU 6 3 5 14 12,28 %
Sungai 3 2 7 12 10,53 %
Ditimbun 9 10 9 28 24,56 %
Di bakar 19 21 14 54 47,37 %
Sembarangan 2 1 3 6 5,26 %
Jumlah 39 37 38 114 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan sebagian besar Cara pembuangan Sampah di
dusun Parastembok dengan cara di bakar.
Nama komunitas : Masyarakat RT 02, 04& 05 di Dusun Parastembok Desa Jambewangi kec.
Sempu Banyuwangi
Nama masalah :
1. Perilaku masyarakat MCK (mandi, cuci, kakus) yang tidak sehat
Korelasi masalah Kaitan korelasi – korelasi Data yang menunjang
pada masalah
1. Kurangnya Kesadaran terbentuk dari Jumlah KK yang mempunyai
kesadaran sikap – sikap yang salah kebiasaan MCK di sungai
masyarakat tentang dapat menyebabkan sebanyak 50,87 %
MCK yang seseorang enggan atau Jumlah KK yang tidak
memenuhi aturan tidak mau melakukan mempunyai jamban sebanyak
kesehatan. sesuatu karena 35,97 %
menganggap hal tersebut Alasan MCK di sungai 50 %
tidak perlu dilakukan krn tdk punya Kamar Mandi
& WC.kebiasaan 29,31 %
lebih praktis 20,69 %
1. Perilaku MCK (mandi, cuci, kakus) masyarakat yang kurang memenuhi syarat kesehatan
berhubungan dengan kurangnya kesadaran masyarakat tentang MCK
2. Pengelolaan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan berhubungan dengan kurangnya
kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang benar.
3. Tidak efektifnya pelayanan kesehatan lansia berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang posyandu lansia
4. Resiko terjadi wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) berhubungan dengan kurangnya
kesadaran masyarakat tentang penampungan air
5. Resiko terjadi Diare berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyebab dan
pencegahan Diare (muntaber)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Perilaku MCK Tujuan jangka Masyarakat RT 1. Lakukan - P. Mat SDN I Cera-mah Leaflet,lemb
masyarakat yang panjang 02, 04 & 05 dusun penyuluhan yatim Jambewangi tgl & diskusi ar balik
kurang memenuhi Masyarakat daerah Parastembok yang tentang MCK -Mahasis- 10-02-2007 pkl
syarat kesehatan binaan RT 02, 04, & 05 MCK disungai wa 07.00
berhubungan dusun Parastembok berkurang 50%
dengan kurangnya merubah kebiasaan dalam kurun waktu 2 2. Ikut serta
kesadaran MCK di sungai bulan. dalam
masyarakat. Setelah mengikuti musyawarah
Tujuan jangka penyuluhan selama masyarakat
pendek 1 X 90 menit RT 02, 04 &
Masyarakat RT masyarakat mampu : 05 tentang
02, 04 & 05 1. Menyebutkan masalah
dusun kembali pengertian MCK
Parastembok MCK -. Tanyakan P.Kasun Masing-masing Diskusi
mengerti dan 2. Menyebutkan kesanggupan dan RT 02, 04, 05
paham tentang kembali cakupan masyarakat mahasis-
konsep MCK mandi sehat. untuk wa
yang benar 3. Menyebutkan mengatasi
kembali pengertian masalah
Masyrakat RT air bersih. MCK
02, 04 &05 4. Menjelaskan -. Perencanaan P.RT 04 Rumah P.RT 05 Diskusi
dusun kembali cara agar sumber dana tgl 13-02-2007
Parastembok tidak mencemari air pembanguna pkl 18.30
meningkatkan bersih. n sarana
kesadaran untuk 5. Menyebutkan MCK
merubah kembali syarat –
perilaku MCK syarat kakus yang
disungai memenuhi -. Penentuan P.RT 04 P. Masing-masing Diskusi
kesehatan. lokasi Matyatim RT 02, 04, 05
6. Menyeutkan pembanguna dan maha
dampak MCK n sarana siswa
disungai. MCK
Sebagian besar Pak RT
masyarakat 3. Penarikan 02,04,05 Rumah ke
menyatakan iuran untuk rumah
kesanggupannya pembanguna
untuk mengatasi n sarana
masalah MCK. MCK. P.RT 04
Sumber dana di 4.Pembangunan P.Matya- Lingkungan RT
rencanakan di tarik sarana MCK tim 02, 04, 05
dari rumah ke (minimal RT
rumah, masyarakat 2,4 &5
antusias dalam terdapat 1
penarikan iuran KM &WC
Lokasi MCK berada umum)
di antara RT 02,04 &
05
Terdapat sarana
percontohan MCK di
antara RT 02,04 &05
P. RT 02
2. Resiko Diare Tujuan jangka 1. Lakukan P. Samirin 10 & 16 Cera-mah Leaflet
berhubungan panjang 1. Masyarakat binaan penyuluhan dan Februari 2007 & Diskusi
dengan kurangnya Massyarakat binaan RT RT 02, 04 & 05 tentang : Mahasis- SDN I
pengetahuan 02, 04 , & 05 Dusun Dusun Parastembok a. Pengertian wa Jambewangi
tentang penyebab Parastembok terhindar 50 % - 100 % tidak diare. dan Masjid
dan pencegahan dari wabah diare terkena diare. b. Penyebab Baitut taqwa
diare setelah dilakukan 2. Setelah mengikuti diare.
tindakan keperawatan penyuluhan selama c. Gejala dan
selama kurang lebih 2 kurang lebih 1 x 30 tanda
bulan. menit masyarakat diare.
mampu : d. Pencegahan
Tujuan jangka a.menyebutkan diare.
pendek kembali pengertian e. Faktor
Masyarakat binaan dan penyebab diare. resiko
RT 02,04 & 05 b. Menyebut terkena
Dusun kan kembali gejala diare P.RT. 02
parastembok dan tanda diare. 2. Observasi dan Lingkungan RT Observasi
mengerti dan c.Menjelaskan perilaku mahasis- 02, 04, 05 tgl
memahami tentang kembali cara masyarakat wa 18-28 Februari
konsep diare yang pencegahan diare . dalam 2007
benar. d. Menerapk pencegahan
Masyarakat binaan an cara pencegahan diare.
RT 02, 04 & 05 diare dengan baik
Dusun paras dan benar
tembok mampu 3. Masyarakat tidak
menerapkan cara melakukan MCK di
pencegahan diare sungai,dapat
Tujuan jangka menjaga kebersihan
panjang lingkungan
Masyarakat RT 2, 4 &
5 dusun Parastembok
mengelola limbah dan
sampah secara benar
dalam kurun waktu 2
bulan.
P.RT 05
3. Pengelolaan limbah Tujuan jangka 1. Lakukan dan SDN I Ceramah Leaflet
dan sampah yang pendek 1. Setelah dilakukan penyuluhan mahasis- Jambewangi& dan
kurang memenuhi Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x tentang cara wa rmh bpk. Khoiri diskusi
syarat kesehatan penyuluhan 30 menit masyarakat pengelolaan tgl 10 & 15
berhubungan masyarakat dapat dapat: limbah dan Februari 2007
dengan mengerti dan -. Menyebutkan sampah pkl. 07.00 &
1. Kurangnya memahami tentang pengertian sanitasi dengan cara 20.00
pengetahuan konsep sanitasi Linkungan yang benar
masyarakat lingkungan -. Menyebutkan beserta
tentang cara terutama untuk pengertian sampah dampak –
pengelolaan pengelolaan -. Menyebutkan jenis – dampak yang
limbah dan limbah dan sampah jenis sampah ditimbulkan. P.RT 05
sampah yang Merencanakan -. Menjelaskan cara – 2. Ikut serta dan Rmh P.RT 05 & Diskusi
benar. pembuangan cara pengelolahan dalam mahasis- rmh bpk.Khoiri
2. Kurangnya limbah dan sampah sampah musyawarah wa pkl 19.00
kesadaran secara benar 2. Adanya perencanaan masyarakat
masyarakat. Meningkatkan untuk pembanguna RT 2, 4 & 5
kesadaran tempat pembuangan dusun
masyarakat untuk akhir. Parastembok
mengelola limbah 3. Tempat pembuangan khususnya
dan sampah sampah di bangun di dalam
dengan benar tempat yang masalah
memenuhi syarat. pengelolaan
4. Masyarakat berperan limbah dan
aktif sampah yang
5. Masyarakat benar serta
membuang sampah di kesanggupan
tempat yang sudah masyarakat
tersedia untuk
mengelola
limbah dan
sampah
dengan benar
P.RT 05
3. Observasi dan Lingkungan RT Observasi
lapangan mahasis- 02, 04, 05
untuk wa
menentukan
pembanguna
n tempat
pengelolahan
limbah dan
sampah. P.RT 05
4. kerja bakti dan Lingkungan RT
dalam mahasis- 02, 04, 05
pembuatan wa
tempat
pengelolaan
sampah. P.RT 05
5. observasi dan Lingkungan RT Observasi
perilaku mahasis- 02, 04, 05
masyarakat wa
dalam
mengelola
sampah dan
limbah.
P.Abd.
4. Tidakefektifnya Tujuan jangka 1. Kerjasama Majid dan 7 Februari 2007 Diskusi
pelayanan panjang Para kader 1. Terdapat dengan kader mahasis- Puskesmas
kesehatan lansia posyandu kesepakatanantara kader dan pihak wa Sempu pkl
berhubungan RT 2, 4 & 5 dusun dan pihak PKM dalam PKM untuk 09.00
dengan belum Parastembok aktif mengaktifkan kembali mengaktifkan
terbentuknya kader dalam setiap posyandu khususnya kembali
lansia pelaksanaan kegiatan posyandu lansia. posyandu
posyandu lansia dalam 2. Masyarakat lansia P.Abd.
kurun waktu 2 bulan. memperhatikan 2.Sosialisasi Majid dan 9 & 10 Februari Ceramah Leaflet SAP
3. Kader posyandu lansia tentang mahasis- 2007 Masjid Dan LCD
Tujuan jangka terbentuk terdiri dari 2 posyandu wa Baitut taqwa &
pendek orang lansia rmh P.Sutikno
Diharapkan para kader 4. Setelah dilakukan
posyandu mengerti dan penyuluhan tentang
memahami tentang posyandu lansia selama
konsep dasar posyandu. 1 X 60 menit para kader P.Abd.
mampu : 3. Pembentukan Majid dan Rmh P. Abd. Diskusi
-. Menjelaskan kader mahasis- Majid tgl 11
Pengertian posyandu posyandu wa Februari pkl
-. Menyebutkan macam – lansia. 19.00
macam posyandu
-. Menjelaskan konsep P.Abd.
dasar lansia -. 4.Penyuluhan/ Majid dan SDN I Ceramah
Menjelaskan pembekalan mahasis- Jambewangi tgl dan Tanya
pengertian posyandu kepada kader wa 19 Februari pkl Jawab
lansia posyandu 19.30
-. Menyebutkan tujuan tentang
posyandu lansia posyandu
-. Menyebutkan kegiatan lansia
posyandu lansia meliputi:
5. Kader posyandu mau -. Pengertian
berperan aktif dalam posyandu
pelaksanaan posyandu -. Macam –
lansia Macam
6. Setelah dilakukan posyandu
penyuluhan tentang -. Kosep dasar
Hipertensi selama 1 x 60 lansia
menit para kader -. Pengertian
mampu : posyandu
-. Menjelaskan lansia
Pengertian Hipertensi -. Tujuan
-. Menyebutkan posyandu
penyebab hipertensi lansia
-. Menjelaskan tanda dan -. Kegiatan
gejala Hipertensi posyandu
-. Menyebutkan lansia Bpk.
komplikasi Hipertensi 5. Motivasi Abdul SDN I Ceramah
-. Menjelaskan cara kader – kader Majid dan Jambewangi tgl
pencegahan kambuh posyandu Mahasis- 19 Februari pkl
ulang Hipertensi utk. wa 19.30
-. Menjelaskan kembali berpartisipasi
tentang diit Hipertensi aktif dalam
7. -. Masyarakat kegiatan
mengikuti prosedur posyandu
pelaksanaan posyandu lansia.
lansia dengan baik
yaitu :
- proses pendataan Bpk.
- proses pemeriksaan 6. Penyuluhan Abdul Rmh bpk Kades Ceramah
fisik dan tanda – tanda pada Majid dan tgl 22 Februari
vital masyarakat Mahasis- 2007 Pkl 09.00
- proses pengambilan mengenai wa
obat penyakit
- proses pemberian Hipertensi Pihak
makanan tambahan 7. Observasi Puskes- Rmh bpk Kades Observasi
-. Masyarakat kegiatan mas dan tgl 22 Februari
menyatakan posyandu. Mahasis- 2007 Pkl 09.00
kesediaannya untuk wa
datang kembali pada
posyandu lansia
berikutnya
IMPLEMENTASI
DIARE
NO TANGGAL IMPLEMENTASI
1. 10 Februari 2007 Mengadakan penyuluhan tentang Diare di SDN 1
Jambewangi.
2. 16 Februari 2007 Mengadakan penyuluhan tentang Diare di Masjid Jami’
Baitut Taqwa
3. 18 - 28 Februari 2007 Mengobservasi perilaku masyarakat RT. 02,04 &05
dalam pencegahan diare
MCK
NO TANGGAL IMPLEMENTASI
1. 10 Februari 2007 Melakukan penyuluhan tentang MCK di SDN 1
Jambewangi.
2. 11Februari 2007 Melakukan penyuluhan tentang MCK di rumah B.
Ngatemi.
3. 13 & 15 Februari 2007 Turut serta dalam Musyawarah Masyarakat
RT.02,04,dan 05 tentang masalah MCK
4. 18 - 28 Februari 2007 Mengobservasi perilaku masyarakat dalam melakukan
MCK.
SAMPAH
NO TANGGAL IMPLEMENTASI
1. 10 Februari 2007 Melakukan penyuluhan tentang cara pengelolaan
limbah dan sampah dengan cara yang benar beserta
dampak dampak yang di timbulkan di SDN 1
Jambewangi
2. 15 Februari 2007 Melakukan penyuluhan tentang cara pengolahan limbah
dan sampah dengan cara yang benar beserta dampak
dampak yang di timbulkan di rumah bpk. Khoiri
3. 15 Februari 2007 Turut serta dalam Musyawarah Masyarakat Desa RT
02,04,dan 05 dusun parastembok khususnya dalam
masalah pengelolaan limbah sampah yang benar serta
kesanggupan masyarakat untuk mengelola limbah dan
sampah dengan benar
4. 16 Februari 2007 Mengobservasi lapangan untuk menentukan
pembangunan tempat pengelolaan limbah dan sampah
5. 16 Februari 2007 Melakukan kerja bakti dalam pembuatan tempat
pengelolaan sampah dan limbah
6. 23 Februari 2007 Melaksanaakan pembanguna tempat pembuangan
sampah
7. 18 – 28 Februari 2007 Mengobservasi perilaku masyarakat dan mengelola
sampah limbah.
LANSIA
NO TANGGAL IMPLEMENTASI
1. 7 Februari 2007 Melakukan kerja sama dengan pihak PUSKESMAS
untuk mengaktifkan posyandu lansia
2. 9 Februari 2007 Melakukan sosialisasi tentang POSYANDU lansia di
Masjid Baitut Taqwa
3. 10 Februari 2007 Melakukan sosialisasi tentang POSYANDU lansia di
rumah P. Sutikno
4. 11 Februari 2007 Pembentukan kader Lansia
5. 19 Februari 2007 Melakukan penyuluhan dan pembekalan kepada kader
POSYANDU tentang posyandu lansia
6. 19 Februari 2007 Memotivasi kader kader posyandu untuk berpartisipasi
aktif dalam kegiatan POSYANDU lansia
7. 22 Februari 2007 Mengadakan penyuluhan pada masyarakat mengenai
Penyakit yang sering diderita lansia
8. 22 Februari 2007 Mengobservasi kegiatan POSYANDU lansia terutama di
RT 02,04 dan 05 dusun parastembok.
EVALUASI
DIARE
NO TANGGAL EVALUASI
1. 10 Februari 2007 S : - Para guru dan siswa menjawab salam dari
mahasiswa.
- Para siswa menyatakan kesanggupan untuk
mengubah perilaku yang dapat menyebabkan diare.
MCK
NO TANGGAL EVALUASI
1. 10 Februari 2007 S : - Para guru dan siswa menjawab salam dari
mahasiswa.
- Para siswa menyatakan kesanggupan untuk
mengubah perilaku MCK di sungai.
O : - Para guru dan siswa SDN I Jambewangi (kelas IV,
V, VI) menerima kedatangan mahasiswa dengan
baik.
- Para siswa mengerti tentang MCK terbukti selama
proses penyuluhan berlangsung para siswa
mendengarkan, bertanya, dan menjawab pertanyaan
dengan benar walaupun masih ada beberapa siswa
yang tidak bisa menjawab.
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.
LANSIA
NO TANGGAL EVALUASI
1. 7 Februari 2007 Pihak Puskesmas menyambut baik dan bersedia
bekerjasama untuk mengaktifkan posyandu lansia di
dusun Parastembok.
2. 9 Februari 2007 S : - Takmir Masjid menerima kehadiran mahasiswa
dengan baik.
- Jama’ah Sholat Jumat menerima mahasiswa dengan
baik.
- Jama’ah Sholat Jumat menyatakan bersedia
mengikutsertakan dirinya beserta keluarganya
(Lansia) untuk hadir pada pelaksanaan Posyandu
Lansia.
O : - Jama’ah Sholat Jumat mendengarkan dan
memperhatikan dengan baik sosialisasi mahasiswa
akan diselenggarakannya Posyandu Lansia.
A : Tujuan tercapai sebagian.
P : Rencana dilanjutkan.
BAB V
PENUTUP
5.2 Saran
5.2.1 Terhadap Masyarakat
Diharapkan masyarakat untuk meningkatkan atau mempertahankan pola hidup
sehat, selalu patuh pada anjuran – anjuran petugas kesehatan, turut serta dalam
meningkatkan dan menciptakan lingkungan yang sehat, meneruskan program
POKJAKES dan Posyandu lansia yang telah dirintis, memanfaatkan fasilitas-
fasilitas kesehatan yang sudah ada secara maksimal.
5.2.2 Terhadap Petugas Kesehatan
Dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan Komunitas yang menggunakan
pendekatan proses keperawatan, Perawat harus memiliki kemampuan intelektual
dan wawasan yang luas tentang kesehatan masyarakat. Perawat juga harus
mempunyai keterampilan dalam melakukan hubungan antar manusia dengan
menggunakan berbagai teknik pendekatan pada masyarakat, mampu berorganisasi
serta menjadi role model bagi masyarakat yang dibawahinya.
5.2.3 Terhadap Perangkat Desa
Setelah dilakukan pembinaan lebih lanjut oleh mahasiswa Akper Rustida
mengenai peningkatan status kesehatan, ternyata banyak permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat. Permasalahan mungkin akan terus menjadi faktor
penghambat dalam proses pengoptimalan derajat kesehatan masyarakat jika
masyarakat tersebut tidak dibimbing. Peran serta perangkat desa dalam hal ini
sangatlah penting, karena masyarakat akan bergerak dan termotivasi ila ada orang
– orang diatas mereka.
Mengingat kondisi masyarakat yang sulit dirubah, utamanya dalam hal
peningkatan status kesehatan peran serta tokoh masyarakat, pemimpin desa dan
ketua masing – masing RT sangat berpengaruh. Diharapkan dengan fakta – fakta
yang ada dilapangan, perangkat desa dapat lebih memperhatikan kebutuhan
masyarakat lebih lanjut.
Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa
() ()
INSTRUMEN PENGKAJIAN
PRAKTEK COMMUNITY HEALTH NURSING
AKADEM KEPERAWATAN RUSTIDA
Nama KK :
Tgl. Pengkajian :
RT/ RW :
A. LINGKUNGAN FISIK
Perumahan
1. tipe rumah
a. permanen b. Semi permanen c. darurat
2. Status kepemilikan tanah
a. pribadi b. kontrak
3. Apakah ada jendela disetiap ruangan atau kamar
a. ya b. tidak
4. Jika ya, apakah dibuka tiap hari
a. ya b. tidak
5. Pencahayaan dalam rumah pada siang hari
a. terang b. Remang –remang c. gelap
6. Jarak rumah dengan tetangga
a. berdekatan b. 0 – 3 meter c. >5 meter
7. Ada halaman disekitar rumah
a. ya b. tidak
8. Jika ada, lokasinya
a. depan b. Belakang c. samping
9. Pemanfaatan pekarangan
a. kebun b. Kolam c. Kandang d. dibiarkan
10. Kondisi pekarangan
a. terawat b. Tidak terawat
C. PENAMPUNGAN SAMPAH
18. Tempat keluarga membuang sampah
a. TPU b. Sungai c. Ditimbun d. Dibakar e. Sembarangan
19. Tempat penampungan sampah
a. ada b. tidak
20. Bila ada, keadaanya
a. terbuka b. tertutup
21. Hewan yang banyak berkeliaran di sekitar sampah
a. kucing b. Tikus c. lalat
22. Cara pengolahan sampah
a. dibakar b. Dihanyutkan c. ditimbun
23. Pendapat masyarakat tentang dampak membuang sampah di sungai
a. ada b. tidak
24. Kondisi saluran pembuangan
a. lancar b. tidak
25. Sistem pembuangan sering banjir
a. ya b. Tidak
D. PERILAKU KESEHATAN
26. Mempunyai kamar mandi dan WC
a. ya b. tidak
27. Jika tidak, apakah melakukan MCK (mandi, cuci, kakus) di sungai
a. ya b. tidak
28. Alasan MCK di sungai
a. tidak punya KM & WC b. Kebiasaan c. Lebih praktis
29. Kebiasaan keluarga memakai alas kaki
a. ya b. tidak
30. Kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
a. ya b. tidak
31. Peran serta dalam kegiatan kebersihan lingkungan
a. aktif b. Tidak aktif
32. Kebiasaan menyapu rumah
a. 1x sehari b. 2x sehari c. >2x sehari
33. Kebiasaan mandi anggota keluarga
a. 1x b. 2x c. 3x d. >3x
G. BALITA
46. Dalam keluarga apakah mempunyai anak balita?
a. ya b. tidak
47. Apakah anak ibu setiap bulan dibawa ke posyandu?
a. ya b. tidak
48. Bila tidak apa alasannya
a. jauh dari posyandu b.Tidak adas waktu c. Lain-lain
49. Balita mempunyai KMS
a. ya b. tidak
50. Apakah ibu mengerti pembacaan KMS
a. mengerti b. Tidak mengerti
51. Hasil penimbangan di KMS saat ini berat badan anak ibu berada di
a. diatas garis hijau b. Antara garis hijau & kuning c. Dibawah
garis titik 2
d. dibawah garis merah
H. LANSIA
52. Keluarga memiliki anggota usia lanjut
a. ada b. tidak
53. Apakah lansia anggota keluarga saat ini sedang menderita suatu penyakit
a. ya b. tidak
54. Jika ya, jenis penyakitnya apa
a. darah tinggi b. Kencing manis c. Rematik d. katarak
55. Dengan adanya suatu penyakit, maka tindakan yang sudah dilakukan apa
a. periksa dokter b. Ke bidan c. Perawat d. Dukun
e. RS f. Puskesmas
56. Penggunaan waktu luang pada lansia
a. pekerjaan rumah b. Jalan –jalan c. Tdk beraktivitas d. Senam
e. Lain2
57. Adakah posyandu lansia ditempat anda
a. ya b. tidak
58. Jika ada apakah lansia ikut posyandu
a. ya b. tidak
59. Pakah lansia memiliki KMS lansia
a. ya b. tidak
60. Keluhan lansia
a. ada b. tidak
61. Jika ada, keluhan terbanyak lansia adalah
a. linu –linu b. Batuk c. Sesak d. Pusing e. Gatal
J. REKREASI
64. Apa yang dilakukan keluarga bila stress
a. rekreasi b. Sahalat bersama c. lainnya
65. Macam rekreasi yang dilakukan
a. nonton bioskop b. Nonton TV c. Tamasya
d. Mendengarkan musik
K. KANDANG TERNAK
66. Apakah keluarga memiliki hewan ternak
a. ya b. tidak
67. Apakah keluarga memiliki kandang
a. ya b. tidak
68. Dimana letak kandang hewan
a. depan b. Samping c. belakang
69. Berapa jarak kandang dengan rumah
a. bersatu dengan rumah b. 0 -3 meter c. > 5 meter
L. PERSALINAN
76. Saat hamil apakah ibu sering memeriksakan kehamilannya
a. ya b. tidak
77. Dimana ibu memeriksakan kehamilannya
a. bidan b. Dukun c. PKM
78. Saat melahirkan dibantu oleh siapa
a. bidan b. Dukun c. PKM
79. Apakah ibu tahu tentang bahaya persalinan
a. ya b. Tidak
III.Fase Kerja
No Kegiatan
Mahasiswa Masyarakat
Waktu
1. Memberi salam Menjawab salam 5
2. Memperkenalkan diri kepada Mendengarkan menit
masyarakat yang akan diberikan
3. penyuluhan Mendegarkan
4. Menjelaskan tujuan pertemuan Menyebutkan permasalahan 15
Menggali permasalahan yang ada di yang ada di masing – masing RT menit
wilayah binaan RT 02, 04 dan 05 dusun
5. Parastembok Menjawab salam 5
6. menit
Mencatat permasalahan yang muncul
Mengakhiri pertemuan dan
mengucapkan salam
Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa
() ()
I. Evaluasi Struktur
Susunan Acara
Pembukaan
Sambutan Mahasiswa
Penggalian masalah dari masyarakat
Penutup
Tanggapan masyarakat :
1. Banyaknya masyarakat yang mandi disungai, menanyakan tentang tempat
mandi atau BAB yang sehat (Bpk. Abdul Majid)
2. Banyaknya warga yang membuang sampah disungai (Bpk. Boirin)
3. Banyak rumah tidak terdapat WC dan kamar mandi (Bpk. Mat Yatim)
4. Belum ada posyandu lansia (Bpk. Mat Yatim)
5. Resiko terjadi wabah flu burung (Bpk. Nurudin)
Saran-saran:
Pembimbing : semua masalah dan tanggapan yang diutarakan masyarakat
ditampung terlebih dahulu oleh mahasiswa, kemudian akan dilakukan pendataan oleh
mahasiswa. Dari seluruh masalah tersebut kemudian akan disesuaikan terlebih dahulu
dengan data yang diperoleh oleh mahasiswa, kemudian barulah ditindak lanjuti.
RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN PARASTEMBOK RT 02,04 &05 RW II
DESA JAMBEWANGI
I. Fase persiapan
I.1 Latar belakang
Menindak lanjuti hasil pengkajian pada tanggal 31 – 02 Januari 2007, Maka didapat
data tentang :
Data Keluarga
Lingkungan fisik
Kondisi kesehatan umum
Perilaku kesehatan
Masalah kesehatan khusus
Ibu hamil dan Menyusui
Balita
Anak dan remaja
Lansia
Data transportasi dan komunikasi
Rekreasi
Kandang ternak
Persalinan
Informasi
Posyandu balita
I.2 Analisa Situasi
Berdasarkan hasil pengkajian diatas, maka didapatkan 6 masalah yang akan
diajukan pada MMD, yaitu :
1. MCK
2. Sampah
3. Limbah
4. Posyandu Balita
5. Posyandu Lansia
6. Antenatal Care
I.3 Persiapan alat saat MMD
1. Buku laporan hasil pengkajian
2. Bolpoint
3. LCD
4. CPU
5. Meja dan kursi
6. Sound sistem
7. Layar
8. Dokumentasi
9. Konsumsi
I.4 Tujuan kegiatan
1. Menyajikan hasil pengkajian umum dari RT 02, 04 &05 selama 3 hari dengan 6
masalah yang ada.
2. Musyawarah dengan masyarakat tentang hasil pengkajian.
3. Menyimpulkan hasil dari musyawarah yang semula dari pengkajian diperoleh 6
masalah dan sekarang menjadi 4 masalah pokok.
II. Fase Orentasi
Mahasiswa memperkenalkan diri dengan menyebutkan :
Nama
Asal Institusi
Menjelaskan maksud dan tujuan diadakan pertemuan
III.Fase Kerja
No Kegiatan Waktu
Mahasiswa Masyarakat
Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa
( ) ( )
LAPORAN KEGIATAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
COMMUNITY HEALTH NURSING
DI DUSUN PARASTEMBOK RT 02, 04 & 05
Acara : MMD
Hari /tgl : Senin 05-02-2006
Waktu : 18:30 wib
Tempat : SDN 1 jambewangi
A. Evaluasi struktur
1. Pembukaan
2. Penyajian data oleh panitia MMD
3. Penggalian masalah
4. Diskusi kelompok
5. penutup
B. Evaluasi proses
MMD berjalan dengan lancar biarpun banyak hambatannya dengan tidak hadirnya
beberapa undangan.saat diskusi kelompok masyarakat di bentuk kelompok
berdasarkan masalah,masyarakat begitu antusias untuk memecahkan solusi
permasalahan,terbukti banyak solusi yang di tawarkan dan juga banyak yang
menanggapi.
C. Evaluasi hasil
Masalah yang di sajikan
Pada saat penyajian data masalah yang di sajikan ada 5 masalah antara lain:
1) Perilaku MCK(mandi,cuci,kakus)masyarakat yang kurang memenuhi syarat
kesehatan b/d kurangnya pemahaman masyarakat tentang MCK.
2) Resiko terjadi diare (muntaber) b/d kurangnya pengetahuan tentang
penyebab dan pencegahan diare(muntaber)
3) Resiko demam berdarah b/d kurangnya kesadaran masyaraakat tentang
penampungan air.
4) Pengelolaan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan b/d
kurangnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang benar.
5) Tidak efektifnya pelayanan kesehatan lansia b/d kurangya pengetahuan
tentang posyandu lansia.
Setelah di lakukan diskusi yang awalnya ada 5 masalahnya di rubah menjadi 4
masalah.
1) Perilaku MCK (mandi,cuci,kakus) masyarakat yang kurang memenuhi syarat
kesehatan b/d kurangnya pemahaman masyarakat tentang MCK.
2) Resiko terjadi diare (muntaber) b/d kurangnya pengetahuan tentang penyebab
dan pencegahan diare(muntaber)
3) Pengolahan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan b/d kurangnya
kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang benaar.
4) Tidak efektifnya pelayanan kesehatan lansia b/d kurangnya pengetahuan
tentang posyandu lansia.
Mengetahui Ketua
Kepala Desa Jambewangi Community Health Nursing
I. Fase persiapan
Pada kunjungan pertama mahasiswa mempersiapkan :
1. Penetapan sasaran yang akan diberi penyuluhan
2. Peralatan yang dibawa pada saat kunjungan :
a. SAP
b. Leaflet
c. Buku catatan
d. Ballpoint
3. Tujuan kunjungan
a. Perkenalan
b. Kontrak Waktu
c. Memberikan penyuluhan :
Pengertian MCK
Cara pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan
Macam-macam kakus
Syarat pembangunan pembuangan air limbah
Dampak MCK disungai
Pencegahan dari dampak MCK disungai
Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa
() ()
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I.Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x30 menit, diharapkan masyarakat dapat
mengerti dan memahami tentang konsep sanitasi lingkungan terutama untuk mandi,
cuci, kakus (MCK).
III. Materi
1. Pengertian MCK.
2. Cara pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan.
3. Macam-macam kakus.
4. Syarat pembangunan pembuangan air limbah.
5. Dampak MCK di sungai.
6. Pencegahan dari dampak MCK di sungai.
IV. Metoda
1. Ceramah.
2. Tanya jawab
V. Media
1. Leaflet.
2. Lembar balik
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Acara penyuluhan tentang MCK berjalan sesuai dengan yang telah disusun
dengan rencana. Adapun susunan dari acara penyuluhan pada :
Tanggal 10 Februari 2007, pukul 07.00 WIB di SDN
I Jambewangi
Tanggal 11 Februari 2007, pukul 19.00 WIB di RT 02
Dusun Parastembok
Yang terdiri dari :
1. Pembukaan
2. Penyampaian materi
3. Tanya jawab
2. Evaluasi Proses
SDN I Jambewangi
Para siswa memperhatikan materi penyuluhan yang disampaikan oleh
mahasiswa
Para siswa aktif bertanya saat diberi kesempatan oleh mahasiswa
untuk bertanya.
Para siswa mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa dengan benar.
RT 02
Masyarakat RT 02 memperhatikan materi penyuluhan yang
disampaikan oleh mahasiswa
Masyarakat aktif bertanya saat diberi kesempatan oleh mahasiswa
untuk bertanya.
Masyarakat mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa dengan benar.
RT 04
Masyarakat RT 04 memperhatikan materi penyuluhan yang
disampaikan oleh mahasiswa
Masyarakat aktif bertanya saat diberi kesempatan oleh mahasiswa
untuk bertanya.
Masyarakat mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa dengan benar.
RT 05
Masyarakat RT 05 memperhatikan materi penyuluhan yang
disampaikan oleh mahasiswa
Masyarakat aktif bertanya saat diberi kesempatan oleh mahasiswa
untuk bertanya.
Masyarakat mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa dengan benar.
3. Evaluasi Hasil
SDN I Jambewangi
a. Para siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa
yang meliputi :
2) Apakah pengertian MCK ?
3) Bagaimana cara pembuangan kotoran manusia yang memenuhi
aturan kesehatan ?
4) Sebutkan macam – macam kakus !
5) Apakah dampak MCK di sungai ?
6) Sebutkan pencegahan dari dampak MCK di sungai !
Jawab :
1) Kegiatan sehari – hari yang meliputi mandi, cuci, kakus.
2) Tidak boleh mengotori tanah disekitarnya, tidak mengotori air dalam
tanah, tidak menimbulkan bau, mudah pembuatannya dan murah,
terlindung dari penglihatan orang lain.
3) Cubluk, septic tank, leher angsa.
4) Penyakit kulit, pencemaran lingkungan, diare, dan kematian.
5) Air harus bersih, ada peralatan mandi, BAB di kakus.
b. Para siswa antusias dalam mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan masalah MCK.
RT 02
a. Masyarakat mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa yang meliputi :
1) Apakah pengertian MCK ?
2) Bagaimana cara pembuangan kotoran manusia yang memenuhi
aturan kesehatan ?
3) Sebutkan macam – macam kakus !
4) Apakah dampak MCK di sungai ?
5) Sebutkan pencegahan dari dampak MCK di sungai !
Jawab :
1) Kegiatan sehari – hari yang meliputi mandi, cuci, kakus.
2) Tidak boleh mengotori tanah disekitarnya, tidak mengotori air dalam
tanah, tidak menimbulkan bau, mudah pembuatannya dan murah,
terlindung dari penglihatan orang lain.
3) Cubluk, septic tank, leher angsa.
4) Penyakit kulit, pencemaran lingkungan, diare, dan kematian.
5) Air harus bersih, ada peralatan mandi, BAB di kakus.
b. Masyarakat antusias dalam mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan masalah MCK.
RT 04
a. Masyarakat mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa yang meliputi :
1) Apakah pengertian MCK ?
2) Bagaimana cara pembuangan kotoran manusia yang memenuhi
aturan kesehatan ?
3) Sebutkan macam – macam kakus !
4) Apakah dampak MCK di sungai ?
5) Sebutkan pencegahan dari dampak MCK di sungai !
Jawab :
1) Kegiatan sehari – hari yang meliputi mandi, cuci, kakus.
2) Tidak boleh mengotori tanah disekitarnya, tidak mengotori air dalam
tanah, tidak menimbulkan bau, mudah pembuatannya dan murah,
terlindung dari penglihatan orang lain.
3) Cubluk, septic tank, leher angsa.
4) Penyakit kulit, pencemaran lingkungan, diare, dan kematian.
5) Air harus bersih, ada peralatan mandi, BAB di kakus.
b. Masyarakat antusias dalam mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan masalah MCK.
RT 05
a. Masyarakat mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa yang meliputi :
1) Apakah pengertian MCK ?
2) Bagaimana cara pembuangan kotoran manusia yang memenuhi
aturan kesehatan ?
3) Sebutkan macam – macam kakus !
4) Apakah dampak MCK di sungai ?
5) Sebutkan pencegahan dari dampak MCK di sungai !
Jawab :
1) Kegiatan sehari – hari yang meliputi mandi, cuci, kakus.
2) Tidak boleh mengotori tanah disekitarnya, tidak mengotori air dalam
tanah, tidak menimbulkan bau, mudah pembuatannya dan murah,
terlindung dari penglihatan orang lain.
3) Cubluk, septic tank, leher angsa.
4) Penyakit kulit, pencemaran lingkungan, diare, dan kematian.
5) Air harus bersih, ada peralatan mandi, BAB di kakus.
b. Masyarakat antusias dalam mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan masalah MCK.
Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa
() ()
MATERI
MCK
Pengertian MCK
MCK merupakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh setiap orang. MCK
meliputi mandi, cuci, dan buang air besar (kakus).
Adapun mandi sehat meliputi :
1. Menggunakan air bersih
Yang dikatakan dengan air bersih adalah jernih, tidak berwarna, tidak
berasa, tidak mengandung zat-zat yang berbahaya (racun), tidak mengandung suatu
bibit penyakit (cholera, typus abdominalis, dysentri, hepatitis dan penyakit-penyakit
karena cacing).
2. Menggunakan peralatan mandi, yag terdiri dari :
Sabun mandi
Sikat gigi
Pasta gigi
Shampo
Handuk
Yang dimaksud kotoran manusia adalah sesmua benda atau zat yang tidak dipakai
lagi oleh tubuh dan harus dikeluarkan oleh tubuh.
Syarat pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan :
Tidak boleh mengotori permukaan tanah di dekeliling kakus
Tidak boleh mengotori air permukaan tanah di sekelilingnya
Tidak boleh mengotori air dalam tanah
Kotoran tidak boleh terbuka sehingga dapat dipakai tempat lalat bertelur atau
perkembangbiakan vektor penyakit lainnya
Tidak menimbulkan bau
Kakus harus terlindungi dari penglihatan orang lalin
Pembuatannya mudah dan murah
Mudah digunakan dan dipelihara
Dapat diterima oleh pemakainya
Bangunan kakus yang memenuhi syarat kesehatan, terdiri dari :
1. Rumah kakus, agar pemakai terlindungi
2. Lantai kakus, sebaiknya ditembok agar mudah dibersihkan
3. Slab (tempat kaki memijak waktu si pemakai jongkok)
4. Kloset (lubang tempat feses masuk)
5. Pit (sumur penampung feces/ cubluk)
6. Bidang resapan
Macam-macam Kakus
CUCI
DAFTAR PUSTAKA
I. Fase persiapan
Pada kunjungan pertama mahasiswa meparsiapkan :
1.Penetapan sasaran yang akan diberi penyuluhan
2.Peralaan yang akan dibawa pada saat kunjungan
a. SAP
b. Leaflet
c. Flip chart
d. Buku catatan
e. Ballpoint
3.Tujuan kunjungan
a. Perkenalan
b. Kontrak waktu
c. Memberikan penyuluhan
- Tentang diare
1. Pengertian diare
2. Resiko terjangkit diare
3. Penyebab diare
4. Tanda dan gejala
5. Akibat diare
6. Penanganan secara langsung
7. Pencegahan diare
8. Cara pembuatan LGG
Masyarakat
Melakukan diskusi
bertanya dan
menjawab
pertanyaan
6. Menjawab salam 5
Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam menit
IV.Fase terminasi
Mahasiswa mengakhiri penyuluhan dan mengucapkan salam
Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa
()()
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIARE
I. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit diharapkan masyarakat
dapat mengerti dan memahami tentang konsep diare dengan benar
.
II. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x30 menit masyarakat mampu :
Menjelaskan kembali pengertian diare dengan kata-katanya sendiri secara benar.
Menyebutkan dan menjelaskan kembali 3 dari 4 resiko terjangkitnya diare dengan
benar.
Menyebutkan dan menjelaskan kembali 7 dari 9 tanda – tanda dan gejala diare
dengan benar .
Menyebutkan dan menjelaskan kembali 1 dari 2 akibat diare dengan benar.
Menyebutkan dan menjelaskan kembali 2 dari 3 cara penaganan diare dengan
benar.
Mendemonstrasikan kembali cara pembuatan LGG dengan benar.
III. Materi
Pengertian diare.
Resiko terjangkitnya penyakit diare.
Penyebab diare.
Tanda dan gejala diare
Akibat diare
Cara penanganan diare
Cara pencegahan diare
Cara pembuatan LGG
IV. Metode
Ceramah
Tanya jawab
V. Media
Leaf lat
Flip chart
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Penyuluhan dilakukan sesuai dengan rencana dan prosedur yang telah ditetapkan
2. Evaluasi Proses
Masyarakat memperhatikan penyuluhan dari mahasiswa
Masyarakat menjawab pertanyaan dari mahasiswa
Masyarakat mendengarkan penyuluhan
Masyarakat mendemontrasikan pembuatan LGG.
3. Evaluasi Hasil
Masyarakat mengerti tentang materi penyuluhan dibuktikan bisa menjawab
pertanyaan :
1. Apa pengertian diare?
2. Sebutkan resiko terjangkitnya penyakit diare?
3. Sebutkan penyebab diare?
4. Sebutkan tanda dan gejala diare?
5. Sebutkan akibat diare?
6. Sebutkan cara menangani diare?
7. Sebutkan cara pencegahan diare?
8. Coba demontrasikan kembali cara pembuatan LGG?
VIII. Kesimpulan
Proses penyuluhan selam 1 X 50 menit berjalan sesuai dengan prosedur yang telah
direncanakan dan masyarakat kooperatif selama proses penyuluhan berlangsung dibuktikan
pertanyaan yang dijawab benar dan masyarakat mampu mendenmontrasikan cara
pembuatan LGG.
MATERI PENYULUHAN
I. Pengertian diare
Diare adalah buang air besar lebih dari 4x sehari, baik di sertai lendir dan
darah atau tidak.
Diare merupakan buang air besar ( defekasi ) dengan jumlah tinja yang
banyak dari biasanya, dengan tinja berbentuk cair atau setengah cairan dapat pula
di sertai frekwensi defekasi yang meningkat.
III.Penyebab diare
Infeksi ( radang karena adanya bakteri ) di dalam tubuh peradangan organ
pencernaan seperti lambung dan usus dapat meningkatkan peristaltik usus
yang mengakibatkan air sulit di serap tubuh, sehingga menyebabkan BAB
encer atau cair karena hal tersebut.
Ketidak mampuan mencerna laktosa atau gula oleh pencernaan tubuh, ini di
sebabkan karna adanya gangguan dalam sistem pencernaan yang
mengakibatkan terhambatnya penyerapan NaCL dalam air yang dapat
menjadikan BAB juga cair.
Makanan yang tercemar, beracun dan terlalu banyak mengandung lemak,
makanan dapat meningkatkan HCL, lambung untuk merangsang peristaltik
usus sehingga terjadi diare.
Rasa takut, cemas dan tegang hal tersebut di atas dapat mempengaruhi
katekolamin yang dapat meningkatkan HCL lambung sehingga terjadi diare.
V. Akibat Diare
1. Kekurangan cairan
Tanda dan Gejala
Kelopak mata cekung
Ubun – ubun cekung
Pernafasan dalam dan cepat
Mengantuk
Lemas
Dingin
Berkeringat
Pucat
Air kencing sedikit dan pekat karna kurangnya cairan dalam tubuh yang ikut
karena diare atau mencret
Turgor kulit tidak kembali dalam 2 detik
Kadang dapat menyebabkan pingsan
2. Gangguan pertumbuhan
Ini sering terjadi pada anak anak yang di karenakan cairan tubuh yang terus
keluar dapat menyebabkan gangguan metabolisme tubuh sehingga
pertumbuhan tidak optimal.
VI. Penanganan
1. Menggani caitran dengan oralit atau LGG ( larutan gula
garam )
Cara pembuatan oralit :
Cuci tangan hingga bersih
Pakailah gelas, sendok, teko, panci,atau peralatan lain yang bersih
Gunakan air minum baik air putih atau air teh yang telah masak
Masukkan 1 bungkus oralit kecil ke dalam 1 gelas air, jika
menggunakan 1 bungkus besar gunakan 5 gelas air.
Aduk hingga larut lalu diminumkan.
Daftar pustaka
Ngastiyah ( 1997 ). Perawatan anak sakit. Jakarta : EGC
Widjaya ( 2003 ) Cara mengatasi diare dan keracunan pada balita. Jakarta : Cetakan 1
Kawan pustaka.
RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)
ASUHAN KEPARAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN PARASTEMBOK RT 02,04 & 05 RW II
DESA JAMBEWAGI
I. Fase persiapan
Pada kunjungan pertama mahasiswa meparsiapkan :
1.Penetapan sasaran yang akan diberi penyuluhan
2.Peralaan yang akan dibawa pada saat kunjungan
a. SAP
b. Leaflet
c. Flip chart
d. Buku catatan
e. Ballpoint
3.Tujuan kunjungan
a. Perkenalan
b. Kontrak waktu
c. Memberikan penyuluhan Sampah
Pengertian sanitasi lingkungan
Pengertian sampah
Jenis-jenis sampah
Cara pangelolaan sampah
6. Masyarakat 10
Memberi kesempatan pada masyarakat untuk
bertanya dan menit
bertanya
menjawab
pertanyaan
7. Menjawab salam 5
Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam menit
IV.Fase terminasi
Mahasiswa mengakhiri penyuluhan dan mengucapkan salam
Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa
()()
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit diharapkan masyarakat dapat
mengerti dan memahami tentang konsep sanitasi lingkungan terutama untuk pengelolaan
sampah.
III. Materi
Pengertian sanitasi lingkungan
Pengertian sampah
Jenis – jenis sampah
Cara – cara pengelolaan sampah
IV. Metode
Ceramah
Tanya jawab
V. Media
Flip chart
Lembar balik
VI. Kegiatan penyuluhan
No Fase Kegiatan Waktu
Mahasiswa Masyarakat
1. Pra Menyiapkan sap Menjawab 5 menit
interaksi Menentukan kontrak waktu salam
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan penyuluh
Menggali pengetahuan
masyarakat tentang sampah
2. Kerja Memberikan penyuluhan kepada Memperhatikan 25 menit
masyarakat tentang :
1. Pengertian sampah
2. Jenis – jenis sampah
3. Tujuan pengaturan
sampah
4. Syarat bangunan
pembuangan sampah
5. Cara – cara Bertanya
pengelolaan sampah
Memberikan kesempatan pada Memperhatikan
masyarakat untuk bertanya
Menjawab pertanyaan yang Menjawab
diajukan oleh masyarakat
Memberi pertanyaan kepada
masyarakat tentang materi
penyuluhan.
3. Terminasi Memberikan kesimpulan Memperhatikan 2 menit
Mengakhiri pertemuan Menjawab
Mengucapkan salam salam
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Acara penyuluhan tentang sanitasi lingkngan berjalan sesuai dengan prosedur
yang telah diosusun dengan rencana. Adapun sesuai dari acara penyuluhan pada:
Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa
() ()
MATERI
SANITASI LINGKUNGAN
2.Pengertian sampah
sampah adalah bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia
atua benda padat yang sudah tidak di pakai lagi dalam suatu kegiatan manusia &
dibuang.
3.jenis-jenis sampah
a. Menurut asalnya
1. Sampah buangan rumah tangga (sampah sisa bahan makanan,
pembungkus makanan, perabot rumah tangga )
2. Sampah buangan pasar dan tempat – tempat umum
3. Sampah buangan jalanan ( debu jalan, bangkai hewan )
4. Sampah industri ( air limbah industri, debu industri )
b. Menurut jenisnya
1. Sampah organik (sisa bahan makanan, sisa makanan )
2. Sampah anorganik ( sisa gelas, logam, plastik )
c. Menurut sifat fisik
1. Sampah kering
Yaitu sampah yang dapat dimusnahkan dengan dibakar seperti kertas
2. Sampah basah
Yaitu sampah yang karena sifat fisiknya sukar dikeringkan / dibakar
4. Cara-cara pengelolaan sampah
a.Penyimpanan sampah
Untuk tempat sampah ditiap rumah isinya 1m³.Tempat sampah janganlah
diletakkan didalam rumah/dipojok dapur,karena akan menjadi gudang makanan
tikus-tikus sehingga rumah akan banyak tikusnya.
TEMPAT SAMPAH SEBAIKNYA:
Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak
Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik binatang:seperti
tikus,ayam,kucing,dsb.
Ditempatkan diluar rumah
b.Pengumpulan sampah
pengumpulan sampah dapat dilakukan :
- Perorangan
- Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari rumahnya masing masing
dibuang pada tempat tempat tertentu.
- Pemerintah
Pengumpulan sampah sampah dikota kota dilakukan pemerintah dengan
menggunakan truk sampah/gerobak sampah.
- Swasta
Swasta hanya mengambil sampah sampah tertentu sebagai bahan baku bagi
Perusahaannya msalnya untuk pembuatan karton,kertas,plastik.
d. Pembuangan sampah
Pembuangan smpah dapat dilakukan dengan cara:
- LAND FILL
Sampah dibuang pada tanah yang rendah.Pembuangan sampah ini hanya baik
untuk sampah rubbish
- SANITARY LAND FILL
Sampah dibuang pada tanah yang rendah,kemudian ditutup lagi dengan tanah
paling sedikit 60 cm,untuk mencegah pengorekan anjing,tikus & binatang
lain.Cara ini memenuhi syarat kesehatan
- INDIFIDUAL INCINERATION
Sampah dari rumah dikumpulkan sendiri,kemudian dibakar sendiri.
- INCENERATION DENGAN INCENATOR KHUSUS
Cara ini dikerjakan pemerintah yang telah dikumpulkan ditruk truk/gerobak
gerobak,sampah dibakar dalam incerator khusus (alat pembakar khusus)
- PULUERISATION
Semua sampah baik rubbish maupun garbage digiling/dihaluskan dengan alat
khusus,kemudian dibuang kelaut
- COMPOSTING (Dibuat jadi pupuk)
Dari sampah yang terbuang masih bisa dibuat pupuk sebagai penyubur lahan
pertanian
- HOGEFEEDING (Sebagai makanan ternak)
Yang dapat digunakan yaitu jenis garbage misalnya sisa sayuran,ampas
pembuatan tapioka,ampas pembuatan tahu,dll.
- RECYCLING
Cara ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah,maka bagian-bagian
sampah yang masih bisa dipakai/digunakan, diambil lagi.misalnya
kertas,logam,dll.
Dari benda ini dapat dihasilkan benda benda baru yang lebih berguna seperti
karton,gelas plastik,dsb.
DAFTAR PUSTAKA
- Entjang indan dr,2000.Ilmu Kesehatan Masyarakat.PT.Citra Aditya : Jakarta
- Notoatmodjo Soekidjo. Prof Dr,2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT .Rineka
Cipta : Jakarta
RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN PARASTEMBOK RT 02,04 & 05 DESA JAMBEWANGI
I. Fase persiapan
Sebelum pelaksanaan pelatihan kader posyandu,mahasiswa melakukan
persiapan antara lain:
1. Penetapan sasaran yang akan diundang untuk mengikuti pelatihan kader posyandu
yaitu kader kader posyandu yang tersebar di desa parastembok
2. Peralatan yangdi gunakan saat pelatihan kader:
o SAP Posyandu Lansia
o LCD dan CPU
o Buku catatan
o Ballpoint
o Tensi meter
o Timbangan
o Lembar absensi tamu
o Papan tulis + spidol
3. Tujuan kunjungan
a. Perkenalan dengan tamu undangan (Kader-kader,pembimbing,wakil
PKM,dosen)
b. Membuat kesepakatan (kontrak waktu) bersama para kader perihal lamanya
waktu yang di butuhkan dalam pelatihan kader posyandu
c. Memberikan materi pelatihan:
o Konsep dasar lansia
o Posyandu Lansia
d. Memberikan pelatihan pada kader-kader tentang bagaimana cara mengukur
tekanan darah
Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa
( ) ()
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. Tujuan umum
Setelah di lakukan penyuluhan selama 1x 45 menit diharapkan
masyarakat/kader dapat menerangkan tentang posyandu.
II. Tujuan khusus
Setelah di lakukan penyuluhan selama 1x 45 menit ,kader mampu:
1. Menjelaskan pengertian posyandu dengan kata-katanya sendiri secara benar.
2. Menyebutkan 3 dari 5 tujuan posyandu secara benar.
3. Menyebutkan cara pengorganisasian posyandu dengan kata-katanya sendiri
secara benar
4. Menyebutkan 3 dari 5 cara membentuk posyandu secara benar
5. Menyebutkan 3 dari 5 cara pengelolaan keuangan posyandu secara benar
6. Menerapkan kegiatan posyandu
7. Menerapkan 5 program posyandu secara benar
III. Materi
1. Pengertian Posyandu
2. Tujuan Posyandu
3. Cara membentuk posyandu
4. Pengirganisasian posyandu
5. Pengelolaan posyandu
6. Kegiatan posyandu
7. Program posyandu
IV. Metode
Ceramah
Tanya jawab
V. Media
Slide
VI. Kegiatan Penyuluhan
No. Fase Kegiatan Waktu
Mahasiswa Kader
1. Pra interaksi Menyiapkan slide Mendengarkan 3 menit
Menentukan kontrak
waktu
Memberi salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kader Posyandu Lansia Dusun Parastembok menerima kedatangan mahasiswa
dengan baik
2. Evaluasi Proses
Seluruh kader posyandu lansia antusias dengan materi penyuluhan
Seluruh kader posyandu lansia mendengarkan penyuluhan sampai
selesai
Sebagian kader posyandu lansia aktif bertanya dan berdiskusi dengan
mahasiswa
Sebagian kader posyandu lansia yang lainnya kurang aktif bertanya dan
berdiskusi dengan mahasiswa
3. Evaluasi Hasil
Kader posyandu lansia dusun parastembok mengerti dan memahami tentang
materi penyuluhan dan bisa menjelaskan hasil penyuluhan yang dilakukan
mahasiswa
VIII. Kesimpulan
Kader posyandu lansia dusun parastembok mengerti dan memahami tentang
materi penyuluhan hal ini terbukti dengan kader posyandu lansia bisa menjawab
seluruh pertanyaan mahasiswa dengan benar.
Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa
( ) ()
MATERI LANSIA
1. Pengertian lansia
Menurut organisasi dunia WHO lanjut usia meliputi:
Usia pertengahan adalah kelompok usia 45-59 tahun
Lanjut usia antara 75-90 tahun
Usia sangat tua diatas 90 tahun
2. Beberapa alasan timbulnya perhatian terhadap lansia
Pensiunan dan masalah masalahnya
Kematian mendadak oleh karena penyakit jantung dan stroke
Meningkatnya jumlah lansia
Pemerataan pelayanan kesehatan
Kewajiban pemerintah terhadap orang cacat dan jompo
Perkembangan ilmu gerontologi dan geriatri
Prograam PBB
Konferensi internasional di wina tahun 1983
Kurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit
Mahalnya obat obatan
Tahunn lanjut usia internasional 1 oktober 1999
3. Kebutuhan gizi
Kebutuhan gizi pada lansia secara adekuat merupakan pokok kelangsungan proses
pergantian sel dalam tubuh guna mengatasi penuaan dan memperlambat terjadinya
usia biologis.faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada lansia :
Kurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi
Berkurangnya cita rasa makanan
Berkurangnya koordinasi otot otot saraf
Keadaan fisik yang kurang baik
Faktor ekonomi dan sosial
Faktor penyerapan makanan
Masalah gizi yang sering timbul pada lansia:
o Gizi berlebih
o Gizi kurang
o Kekurangan vitamin
4. Kesehatan lansia
a. Sistem persarafan
Kurang sensitif terhadap sentuhan
Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi khususnya dengan stres
Mengecilnya saraf panca indera sehingga dapat mengakibatkan
berkurangnya penglihatan,hilangnya pendengaran,lebih sensitif terhadap
perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin
b. Sistem pendengaran
Hilangnya kemampuan mendengar,sulit mengerti kata kata
Terjadinya penggumpalan serumen karena peningkatan keratin
c. Sistem penglihatan
Meningkatnya ambang,pengamatan sinar,daya adaptasi terhadap kegelapan
lebih lambat dan susah melihat dalam gelap
Hilangnya daya akomodasi,menurunnya lapang pandang,menurunnya daya
membedakan warna
d. Sistem cardiovaskuler
Tekanan darah meninggi atau menurun (perubahan posisi dari tidur ke
duduk )bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65 mmhg
sehingga menjadi pusing mendadak
e. Sistem gastrointestinal
kehilangan gigi
indera pengecap menurun
rasa lapar menurun
peristaltik usus melemah
susah BAB
f. Sistem integumen
kulit mengkerut
permukaan kulit kasar dan bersisik
menurunnya respon terhadap trauma
rambut hidung dan telinga menebal
pertumbuhan kuku lebih lambat
kuku jari tumbuh secara berlebihan seperti tanduk
kuku jari menjadi keras dan rapuh
kuku jari menjadi pudar
g. Sistem muskuluskeletal
Tulang makin rapuh atau keropos
Persendian kaku
Gerakan lambat
5. latihan fisik lansia
pengertian latihan fisik
adalah segala upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani dan kondisi fisik lansia.
Manfaat latihan fisik
o Mencegah terjadinya pengerasan pembuluh arteri,menurunkan
arterosklerosis dan mengurangi insiden penyakit jantung
o Meningkatkan pembakaran lemak dan kolesterol
o Mencegah dan mengobati penyakit diabetes militus tipe 2
o Menjaga kesehatan tulang dari penyakit osteoporosis
o Mengurangi resiko terserang penyakit kanker pada wanita
Pedoman latihan fisik lansia
o Pertimbangan usia,jenis kelamin,psikologis,gaya hidup dan
lingkungan
o Pemanasan cukup lama sebelum latihan inti
o Perhatikan kemampuan awal
o Dilakukan 3 atau 5 kali perminggu
o Pilih program latihan yang bermanfaat
I. Fase persiapan
Pada penyuluhan pertama mahasiswa mempersiapkan :
1. Menetapkan sasaran yang akan diberikan penyuluhan.
2. Peralatan yang disiapkan pada saat penyuluhan :
SAP
Leaflet
Buku catatan
Ballpoint
3. Tujuan penyuluhan
a. Perkenalan
b. Kontrak kerja
c. Memberikan penyuluhan :
Tentang hipertensi
1) pengertian Hipertensi
2) Penyebab Hipertensi
3) Tanda dan gejala Hipertensi
4) Komplikasi Hipertensi
5) Cara - cara pencegahan Hipertensi
6) Diit Hipertensi
Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa
() ()
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
KESEHATAN LANSIA
3) Materi
Pengertian Hipertensi
Penyebab Hipertensi
Tanda dan gejala Hipertensi
Komplikasi Hipertensi
Cara pencegahan Hipertensi
Diit pada klien Hipertensi
4) Metode
Ceramah
Tanya jawab
Curah pendapat
5) Media
Leaflet
6) Fase kerja
NO Jenis kegiatan Kegiatan Waktu
Perawat Klien
1. Pre interaksi Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
penyuluhan
2. Fase kerja Memberikan penyuluhan Mendengarkan dan 10 menit
tentang :
Pengertian
Hipertensi
Penyebab
Hipertensi
Tanda dan gejala
Hipertensi
Komplikasi
Hipertensi
Cara pencegahan
Hipertensi
Diit pada klien
Hipertensi
Memberikan Bertanya 10 menit
kesempatan pada
masyarakat untuk
bertanya
Mendengarkan dan
Menjawab pertanyaan
memperhatikan
dari masyarakat
Menjawab
Memberi pertanyaan
pertanyaan.
pada masyarakat
tentang Hipertensi
3. Terminasi Memperhatikan 5 menit
Memberi kesimpulan
Menjawab salam
Mengakhiri pertemuan dan
mengucapkan salam.
7. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
Penyuluhan tentang hipertensi di lakukan sesuai dengan rencana dan
prosedur yang telah ditetapkan.Namun ada keterlambatan dalam hal
waktu.Adapun susunan acara dari penyuluhan:
Tanggal 22 Februari 2007,pkl 09.00 WIB di rumah kepala desa
Jambewangi terdir dari:
1. Pembukaan
2. Sambutan dari ibu kepala desa
3. Penyampaian materi
4. Tanya jawab
b. Proses
Lansia memperhatikan penyuluhan dari mahasiswa
Lansia kurang aktif bertanya saat di beri kesempatan untuk
bertanya oleh mahasiswa
Lansia mendengarkan penyuluhan
c. Hasil
Lansia mengerti tentang materi penyuluhan di buktikan bisa menjawab
pertanyaan:
1) Apa pengertian dari Hipertensi ?
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik
lebuh dari 90 mmHg.
2) Apa penyebab dari Hipertensi ?
Faktor keturunan
Berat badan lebih
Kurang aktifitas fisik
Perokok berat
Alkohol
Mengkonsumsi garan dapur berlebihan
3) Bagaimana tanda dan gejala dari Hipetensi ?
1) Faktor keturunan
2) Berat badan lebih
3) Kurang aktifitas fisik
4) Perokok berat
5) Alkohol
4) Komplikasi Hipertensi ?
b. Gagal ginjal
c. Stroke
d. Kelumpuhan bahkan kematian
5) Bagaimana cara pencegahan Hipertensi?
b. Turunkan berat badan jika terjadi kelebihan
c. Tidak mengkonsumsi alkohol
d. Meningkatkan aktifitas fisik(olahraga)
e. Berhenti merokok
f. Mengurangi makanan berlemak
g. Mengurangi konsumsi garam berlebihan
6) Diit pada klien Hipertensi ?
1. Sayur dan buah dengan kandungan serat dan vitamin C
2. Makanan rendah garam
3. Makanan rendah lemak
4. Hindari makanan BENJOL (Bayam, Emping, Nangka,
Jeroan, Lemak)
MATERI HIPERTENSI
1. DEFINISI
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik
lebuh dari 90 mmHg.
2. PENYEBAB
1. Faktor keturunan
2. Berat badan lebih
3. Kurang aktifitas fisik
4. Perokok berat
5. Alkohol
6. 10)Mengkonsumsi garan dapur berlebihan yaitu 15 gram per hari
3. TANDA DAN GEJALA
1) Sakit kepala
2) Mudah marah
3) Telinga berdengung
4) Leher terasa berat bila di tekuk
4. KOMPLIKASI
1) Gagal ginjal
2) Stroke
3) Kelumpuhan bahkan kematian
5. CARA PENCEGAHAN
1) Turunkan berat badan jika terjadi kelebihan
2) Tidak mengkonsumsi alkohol
3) Meningkatkan aktifitas fisik(olahraga)
4) Berhenti merokok
5) Mengurangi makanan berlemak
6) Mengurangi konsumsi garam berlebihan
6. DIIT HIPERTENSI
1) Sayur dan buah dengan kandungan serat dan vitamin C
2) Makanan rendah garam
3) Makanan rendah lemak
4) Hindari makanan BENJOL(Bayam,Emping,Nangka,Jeroan,Lemak)
INSTRUMEN PENGKAJIAN
PRAKTEK COMMUNITY HEALTH NURSING
AKADEM KEPERAWATAN RUSTIDA
Nama KK :
Tgl. Pengkajian :
RT/ RW :
N. LINGKUNGAN FISIK
Perumahan
1. tipe rumah
b. permanen b. Semi permanen c. darurat
2. Status kepemilikan tanah
a. pribadi b. kontrak
3. Apakah ada jendela disetiap ruangan atau kamar
a. ya b. tidak
4. Jika ya, apakah dibuka tiap hari
a. ya b. tidak
5. Pencahayaan dalam rumah pada siang hari
a. terang b. Remang –remang c. gelap
6. Jarak rumah dengan tetangga
a. berdekatan b. 0 – 3 meter c. >5 meter
7. Ada halaman disekitar rumah
a. ya b. tidak
8. Jika ada, lokasinya
a. depan b. Belakang c. samping
9. Pemanfaatan pekarangan
a. kebun b. Kolam c. Kandang d. dibiarkan
10. Kondisi pekarangan
a. terawat b. Tidak terawat
P. PENAMPUNGAN SAMPAH
18. Tempat keluarga membuang sampah
a. TPU b. Sungai c. Ditimbun d. Dibakar e. Sembarangan
19. Tempat penampungan sampah
a. ada b. tidak
20. Bila ada, keadaanya
a. terbuka b. tertutup
21. Hewan yang banyak berkeliaran di sekitar sampah
a. kucing b. Tikus c. lalat
22. Cara pengolahan sampah
a. dibakar b. Dihanyutkan c. ditimbun
23. Pendapat masyarakat tentang dampak membuang sampah di sungai
a. ada b. tidak
24. Kondisi saluran pembuangan
a. lancar b. tidak
25. Sistem pembuangan sering banjir
a. ya b. Tidak
Q. PERILAKU KESEHATAN
26. Mempunyai kamar mandi dan WC
a. ya b. tidak
27. Jika tidak, apakah melakukan MCK (mandi, cuci, kakus) di sungai
a. ya b. tidak
28. Alasan MCK di sungai
a. tidak punya KM & WC b. Kebiasaan c. Lebih praktis
29. Kebiasaan keluarga memakai alas kaki
a. ya b. tidak
30. Kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
a. ya b. tidak
31. Peran serta dalam kegiatan kebersihan lingkungan
a. aktif b. Tidak aktif
32. Kebiasaan menyapu rumah
a. 1x sehari b. 2x sehari c. >2x sehari
33. Kebiasaan mandi anggota keluarga
a. 1x b. 2x c. 3x d. >3x
R. MASALAH KESEHATAN KHUSUS
34. Penyakit yang diderita keluarga dalam 1 bulan terakhir
a. demam berdarah b. Flu c. Asma d. TBC e. typus
f. diare g. Tetanus h. cacar
35. Kematian anggota keluarga dalam 1 bulan terakhir
a. ada b. tidak
36. Jika ada, disebabkan oleh apa
a. penyakit b. Kecelakaan c. Lain –lain
37. Kelahiran bayi dilahirkan oleh siapa
a. dokter b. Bidan c. Dukun d. Petugas kesehatan lain
T. BALITA
46. Dalam keluarga apakah mempunyai anak balita?
a. ya b. tidak
47. Apakah anak ibu setiap bulan dibawa ke posyandu?
a. ya b. tidak
48. Bila tidak apa alasannya
a. jauh dari posyandu b.Tidak adas waktu c. Lain-lain
49. Balita mempunyai KMS
a. ya b. tidak
50. Apakah ibu mengerti pembacaan KMS
a. mengerti b. Tidak mengerti
51. Hasil penimbangan di KMS saat ini berat badan anak ibu berada di
a. diatas garis hijau b. Antara garis hijau & kuning c. Dibawah
garis titik 2
d. dibawah garis merah
U. LANSIA
52. Keluarga memiliki anggota usia lanjut
a. ada b. tidak
53. Apakah lansia anggota keluarga saat ini sedang menderita suatu penyakit
a. ya b. tidak
54. Jika ya, jenis penyakitnya apa
a. darah tinggi b. Kencing manis c. Rematik d. katarak
55. Dengan adanya suatu penyakit, maka tindakan yang sudah dilakukan apa
a. periksa dokter b. Ke bidan c. Perawat d. Dukun
e. RS f. Puskesmas
56. Penggunaan waktu luang pada lansia
a. pekerjaan rumah b. Jalan –jalan c. Tdk beraktivitas d. Senam
e. Lain2
57. Adakah posyandu lansia ditempat anda
a. ya b. tidak
58. Jika ada apakah lansia ikut posyandu
a. ya b. tidak
59. Pakah lansia memiliki KMS lansia
a. ya b. tidak
60. Keluhan lansia
a. ada b. tidak
61. Jika ada, keluhan terbanyak lansia adalah
a. linu –linu b. Batuk c. Sesak d. Pusing e. Gatal
W. REKREASI
68. Apa yang dilakukan keluarga bila stress
a. rekreasi b. Sahalat bersama c. lainnya
69. Macam rekreasi yang dilakukan
a. nonton bioskop b. Nonton TV c. Tamasya
d. Mendengarkan musik
X. KANDANG TERNAK
88. Apakah keluarga memiliki hewan ternak
a. ya b. tidak
89. Apakah keluarga memiliki kandang
a. ya b. tidak
90. Dimana letak kandang hewan
a. depan b. Samping c. belakang
91. Berapa jarak kandang dengan rumah
a. bersatu dengan rumah b. 0 -3 meter c. > 5 meter
92. Apakah tercium dari kandang
a. ya b. tidak
93. Berapa kali membersihkan kandang
a. 1x b. 2x c. 3x d. 4x
94. Kotoran hewan ternak dibuang dimana
a. ditimbun b. Dibuang ke jurang c. Dibuang ke sungai
95. Apakah dirumah mempunyai balita
a. ada b. tidak
96. Apakah balita sering sakit – sakitan
a. ya b. tidak
97. Menurut anda apakah kandang ternak mempunyai pengaruh terhadap kesehatan
balita
a. ya b. Tidak
Y. PERSALINAN
98. Saat hamil apakah ibu sering memeriksakan kehamilannya
a. ya b. tidak
99. Dimana ibu memeriksakan kehamilannya
a. bidan b. Dukun c. PKM
100. Saat melahirkan dibantu oleh siapa
a. bidan b. Dukun c. PKM
101. Apakah ibu tahu tentang bahaya persalinan
a. ya b. Tidak