Anda di halaman 1dari 145

LAPORAN KEGIATAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


DI RT 02,04 & 05 RW II DUSUN PARASTEMBOK DESA JAMBEWANGI
KECAMATAN SEMPU KAB. BANYUWANGI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
Adi kusbiantara Fresy Tri Sugianto
Agung David P.A Handhi Agung Setyawan
Agus Budiono Hanik Kholifah
Ahsan Syaiful Rizal Heni Wulandari
Anna Jayanti M. Ida Elisa
Beta Ria Herlina Ika Rahmayanti
Devi Ratnasari Ike Nurelia
Dicgo Dendis W. Imam Suryani
Eka Susiani Indah Ari Rahmawati
Eko Budianto Juli Satrio Wibowo

YAYASAN RUSTIDA
AKADEMI KEPERAWATAN RUSTIDA ANGKATAN VI
KRIKILAN – GLENMORE
BANYUWANGI
2007
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdullilah kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas rahmat serta
hidayahnya, kami dapat menyelesaikan laporan “Asuhan keperawatan komunitas” di RW II / RT 02,
04 &05 dusun Parastembok desa Jambewangi kecamatan sempu kabupaten banyuwangi dengan
baik.
Laporan ini kami susun sebagai suatu laporan kegiatan PKMD yang merupakan suatu
kegiatan praktek keperawatan komunitas bagi mahasiswa semester VI Akper RUSTIDA Krikilan
Glenmore Banyuwangi.
Dalam penyusunan laporan hasil asuhan keperawatan komunitas ini kami mendapatkan
pengetahuan serta dukungan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Anis yuliastutik S.kep.Ns selaku direktur Akper Rustida
2. dr. Widji Lestariono selaku kepala Puskesmas Sempu
3. Bapak Ns. Aripin S.Kep selaku penanggung jawab PKMD
4. Seluruh Clinical Instruktur (CI) beserta staf karyawan puskesmas sempu yang telah
memberikan bimbingan.
5. Seluruh staf dosen dan pembimbing PKMD.
6. Kedua orang tua dan keluarga kami yang memberikan dorongan moril maupun materiil serta
do’a sehingga kami dapat menyelesaikan laporan PKMD ini.
7. Seluruh rekan – rekan komunitas senasib seperjuangan yang telah memberikan bantuan
semangat dan informasi demi terselesainya laporan ini.
8. Seluruh masyarakat RT 02, 04 &05/RW II dusun Parastembok desa Jambewangi yang telah
menerima kami dengan baik selama PKMD disini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan terhadap semua jasa baik yang telah
kami terima. Dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kami dan pembaca guna perkembanga profesi
yang kita rintis.
Akhir kata, segala kritik dan saran yang bersifat membangun kami terima dengan tangan
terbuka demi terwujudnya laporan ini.

Sempu, 24 Februari 2007

penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2.1.1 Definisi
2.1.2 Unsur- unsur Perawatan Kesehatan Masyarakat
2.1.3 Tujuan
2.1.4 Sasaran
2.1.5 Ruang Lingkup Perawatan Kesehatan Masyarakat
BAB III Metodologi
3.1 Pengkajian
3.2 Perencanaan Asuhan Keperawatan
3.3 Pelaksanaan
3.4 Penilaian
3.5 Peranan
3.6 Kriteria Keluarga atau Masyarakat binaan
3.7 Bentuk-bentuk Pelayanan
3.8 Strategi
3.9 Langkah-langkah Pelaksanaan
BAB IV kegiatan Praktek dan Pembahasan
4.1 Asuhan Keperawatan Komunitas
4.2 Kegiatan Praktek dan Keperawatan
1) Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas
2) Tahap Persiapan
3) Tahap Pengkajian
4) Analisa Data
5) Diagnosa Keperawatan
6) Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas
7) Implementasi
8) Evaluasi
BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran-Saran
Lampiran - lampiran

LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan kegiatan asuhan keperawatan komunitas di Dusun Paratembok Desa Jambewangi
Kec. Sempu Kab. Banyuwangi. Dalam rangka Community Health Nursing (CHN) mulai tanggal 29
Januari - 24 Maret 2007. Disusun oleh kelompok I Mahasiswa Akademi Keperawatan RUSTIDA
Angkatan VI Tahun Akademik 2006/2007.

Krikilan, 24 Februari 2007


Telah disahkan oleh :

Koordinator Pembimbing Komunitas


Community Health Nursing

Eko Prabowo S.Kep. Ns Ns. Aripin S.Kep

Disetujui,
Direktur Akper RUSTIDA

Anis Yuli Astutik S.Kep. Ns

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan dan aktif dalam seluruh
proses perubahan kewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan, dimana dengan perkembangan era globalisasi serta “Visi Indonesia Sehat 2010”
maka masyarakat diberikan kesempatan seluas – luasnya untuk berperan aktif dalam upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit (Nasrul Effendi,1998:6).
Masalah kesehatan yang berada di Dusun Parastembok desa Jambewangi seperti kurang
efektifnya pengelolaan limbah dan sampah, maka dari itu mahasiswa Akper RUSTIDA
melaksanakan praktek keperawatan komunitas (CHN) di Desa tersebut.
Berdasarkan hasil pengkajian yang diperoleh dari pengumpulan data pada tanggal 31
Januari – 2 Februari 2007 diperoleh data : MCK di sungai 50,87 % , pembuangan sampah dan
limbah di sungai 10,53 % , penyakit diare 7,40 %, keberadaan lansia dalam keluarga 57,89 % .
Hal ini apabila tidak ditangani akan menimbulkan dampak yang serius bagi kesehatan
individu atau keluarga yang ada dalam masyarakat tersebut, misalnya perilaku masyarakat yang
tidak sehat akan mengakibatkan resiko terjadinya penyakit diare dan penyakit kulit. Selain itu
banyaknya jumlah lansia yang tidak mendapatkan pelayanan akan menyebabkan resiko
penurunan status kesehatan bagi lansia itu sendiri.
Oleh karena itu, sebagai upaya meningkatkan peran serta masyarakat untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat dapat dilakukan sistem pengkaderan dengan pelatihan, bimbingan dan
pemberian pendidikan kesehatan bagi masyaratkat sehingga masyarakat dapat bersikap mandiri
dan mampu menggali dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia serta menemukan dan
memecahakan permasalahan yang dihadapi dalam masyarakat guna mencapai tingkat
kesejahteraan dan kualitas hidup yang lebih memadai.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan pelayanan promotif, preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh dan terpadu.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek profesi keperawatan komunitas mahasiswa mampu:
1) Membina komunikasi yang efektif serta hubungan saling percaya dengan seluruh
tokoh masyarakat
2) Melakukan pengumpulan data kesehatan masyarakat
3) Mengolah dan menganalisa data kesehatan masyarakat
4) Memotifasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi masalah kesehatan
masyarakat
5) Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam menanggulangi masalah
kesehatan yang terdapat dalam masyarkat
6) Mengenali dan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat guna mengatasi
kesehatan yang dihadapi masyarakat
7) Melaksanakan kegiatan bersama masyarkat dalam mengatasi masalah kesehatan
yang dihadapi
8) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut dari tiap masalah
keperawatan yang telah ditemukan
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat meningkatkan penegtahuan mahasiswa tentang permasalahan
yang ada dalam suatu komunitas tertentu serta dinamika yang ada dalam masyarakat
tersebut.
1.3.2 Bagi institusi Desa
Diharapkan dapat mengenali dan mencermati permasalahan dan mencari alternatif
pemecahan masalah
1.3.3 Bagi komunitas
Diharapkan dapat memberikan gambaran permaslahsan di salah satu desa yang
dibawahinya.
1.3.4 Bagi institusi pendidikan
Diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan tenatng permasalahan yang
ada dalam suatu komunitas
1.3.5 Bagi masyarakat
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan kesehatan sehingga masyarakat mampu
meningkatkan kemandiriannya

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep keperawatan kesehatan masyarakat
2.1.1 Definisi
2.1.1.1 World Health Organization (WHO, 1959)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah lapangan perawatan khusus yang
merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan
guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan
fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan pada
keluarga yang sehat, individu yang sakit dan tidak dirawat di rumah sakit beserta
keluarganya, kelompok masyarakat khusus yang mempunyai masalah kesehatan dimana
hal tersebut akan mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
2.1.1.2 Ruth B Freeman (1961)
Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah sebagai suatu lapangan khusus dibidang
keperawatan, dimana tehnik keperawatan, ketrampilan hubungan antar manusia dan
ketrampilan berorganisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi kepada ketrampilan
anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga sosial demi untuk memelihara
kesehatan masyarakat.
2.1.1.3 American Nurses Association (1973)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu sintesa dari praktek keperawatan dan
praktek kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan penduduk.
2.1.1.4 DEPKES RI (1986)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat,
dengan mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh
tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat.
2.1.1.5 Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat. (1990)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang keperawatn yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta
masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelmpk dan masyarakat
sebagai kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.
2.1.2 Unsur – unsur Perawatan Kesehatan Masyarakat
1) Bagian integral dari pelayanan kesehatan khususnya keperawatan
2) Merupakan bidang khusus dari keperawatan
3) Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial (interaksi
sosial dan peran serta masyarakat)
4) Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat baik
yang sehat maupun yang sakit
5) Ruang lingkup kegiatn adalah upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan
resosialitatif (lebih ditekankan pada upaya promontif dan preventif)
6) Melibatkan pertisipasi masyarakat
7) Bekerja secara team
8) Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan perilaku
9) Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah
10) Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
masyarakat secara keseluruhan
2.1.3 Tujuan
1) Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat
kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan
kapasitas yang mereka miliki.
2) Tujuan Khusus
(1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.
(2) Menetapkan masalah kesehatan atau keperawatan dan prioritas masalah
(3) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan atau keperawatan
(4) Menanggulangi masalah kesehatan atau keperawatan yang mereka hadapi
(5) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan atau keperawatan
(6) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan
atau keperawatan
(7) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self care)
(8) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan, dan lebih spesifik
lagi adalah untuk menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian
bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera
(9) Tertanganinya kelompok – kelompok resiko tinggi

2.1.4 Sasaran
1) Individu
Individu adalah bagian integarl dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
memiliki masalah kesehatan atau keperawatan karena ketidakmampuan merawat dirinya
sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan mempengaruhi anggota keluarga lainnya
baik secara fisik, mental, maupun sosial.
2) Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga,
anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan bertempat tinggal dalam suatu rumah
tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dan lainnya saling
tergantung dan berinteraksi.
3) Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yaitu organisasi yang sangat rawan terhadap
masalah kesehatan, termasuk diantaranya adalah :
(1) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus adalah kumpulan sebagai
akibat perkembangan dan pertumbuhannya, seperti :
 Ibu hamil
 Bayi baru lahir
 Anak balita
 Anak usia sekolah
 Usia lanjut
(2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang meemlurkan pengawasan dan bimbingan
serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah :
 Penderita penyakit menular seperti : Diare dan Penyakit kulit
 Penderita penyakit tidak menular, seperti penyakit DM, jantung koroner, cacat
fisik, gangguan mental dan sebagainya
(3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit diantaranya adalah :
 Wanita tuna susila
 Kelompok penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang
 Kelompok pekerja tertentu
(4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilisasi, diantaranya adalah :
 Panti Werda
 Panti Asuha
 Pusat – pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental, sosial dsb)

4) Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup
lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai
suatu kesatuan sosial dengan batas – batas yang telah ditetepkan dengan jelas.
2.1.5 Ruang Lingkup Perawatan Kesehatan Masyarakat
Ruang lingkup praktek keperawatan masyarakat meliputi : Upaya – upaya kesehatan
(promotif), Pencegahan (preventif), Pemeliharaan kesehatan (rehabilitasi), dan
mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individual, keluarga, kelompok dan
masyarakat kelingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi)
Dalam memberikan asuhan keperawatan masyarakat, kegiatan yang ditekankan adalah
upaya promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan
resosialitatif.
1) Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok, masyarakat dengan jalan memberikan :
 Penyuluhan kesehatan masyarakat
 Peningkatan gizi
 Pemeliharaan kesehatan perseorangan
 Pemeliharaan kesehatan lingkungan
 Olahraga secara teratur
 Rekreasi
 Pendidikan sex
2) Upaya Preventif
Upaya preventif dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan :
 Imunisasi massal terhadap bayi, anak balita, ibu hamil
 Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas ataupun kunjungan
rumah
 Pemberian vitamin A, Yodium melalui puskesmas, posyandu dan di rumah
 Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
3) Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota – anggota keluarga,
kelompok yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan –kegiatan :
 Perawatan orang sakit di rumah
 Perawatan orang sakit sebagi tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah
sakit
 Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin, dan nifas
 Perawatan payudara
 Perawatn tali pusat bayi baru lahir
Untuk memberikan terapi, diperlukan kolaborasi dengan dokter, perawat kesehatan
masyarakat hanya memberikan dan mengawasi penggunaan obat, tetapi tidak
merencanakan terapi pasien.
4) Upaya Rehabilitatif
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita – penderita yang dirawat
dirumah maupun terhadap kelompok –kelompok tertentu yang memili penyakit –
penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui
kegiatan – kegiatan seperti latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik misalnya
penderita kusta, patah tulang dan kelainan bawaan.
BAB III
METODOLOGI

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat, metodologi yang digunakan


oleh perawat adalah proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah dalam bidang
keperawatan, melalui tahap – tahap sebagai berikut :
3.1 Pengkajian
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat dalam mengkaji
masalah kesehatan baik ditingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat adalah :
1) Pengumpulan data adalah untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi
individu, kelompok dan masyarakat melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi
dengan menggunakan instrument pengumpulan data dalam menghimpun informasi.
2) Analisa data adalah dengan dilaksanakan berdasarkan data yang telah diperoleh dan
disusun dalam suatu format yang sistematis. Dalam menganalisa data memerlukan
pemikiran yang kritis.
3) Rumusan masalah, merumuskan masalah keperawatan atau kesehatan dan diagnosa
keperawatan kesehatan masyarakat diberbagai tingkat sesuai dengan urutan prioritasnya
3.2 Perencanaan Asuhan Keperawatan
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah:
1) Menetapakan tujuan dan sasaran pelayanan
2) Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan
3) Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan dilakukan
3.3 Pelaksanaan
Adalah melaksanakan rencana yang telah disusun dengan melibatkan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat sepenuhnya dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan
yang dihadapi.
Hal yang harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan perawatan kesehatan
masyarakat adalah:
1) Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi terkait
2) Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatannya
3) Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat.

3.4 Penilaian
Penilain yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun semula.
Ada empat dimensi yang harus dipertimbangkan dalam penilaian:

1) Daya guna

2) Hasil guna

3) Kelayakan

4) Kecukupan
3.5 Peranan
Banyak peranan yang dapat dilakukan perawat kesehatan masyarakat diantaranya adalah:
1) Pelaksanaan pelayanaan keperawatan
Peranan yang utama dari perawat kesehatan masyarakat adalah sebagai pelaksana asuhan
keperawatan pada individu , keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat maupun
yang sakit atau yang mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan apakah itu dirumah,
disekolah, puskesmas, panti dan sebagainya sesuai dengan kebutuhannya.
2) Sebagai pendidik
Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
baik dirumah, puskesmas, dan dimasyarakat secara terorganisir dalam rangka menanamkan
perilaku sehat, Sehingga terjadi perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai
tingkat kesehatan yang optimal.
3) Sebagai pengamat kesehatan
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan – perubahan yang terjadi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut masalah – masalah kesehatan dan
keperwatan yang timbul serta berdampak terhadap status kesehatan melalui kunjungan
rumah, pertemuan – pertemuan, observasi dan pengumpulan data.
4) Koordinator pelayanan kesehatan
Mengkoordinir seluruh kegiatan upaya kesehatan masyarakat dan puskesmas dalam
mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan tim kesehatan lainnya sehingga
tercapai keter[aduan dalam sistem pelayanan kesehatan. Dengan demikian pelayanaan
kesehatan yang diberikan merupakan suatu kegiatan menyeluruh dan tidak terpisah – pisah
satu dengan yang lainnya.

5) Sebagai pembaharu
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan dalam agen pembaharu terhadap individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat terutama dalam merubah perilaku dan pola hidup yang
erat kaitannya dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.
6) Pengorganisir pelayanan kesehatan
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan serta dalam memberikan motivasi dalam
rangka meningkatkan keikutsertaan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
setiap upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh masyarakat, misalnya kegiatan
posyandu, dana sehat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan tahap
penilaian sehingga ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan dan pengorganisasian
masyarakat dalam bidang kesehatan.
7) Sebagai panutan
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang
kesehatan pada individu, keluarga , kelompok, dan masyarakat tentang bagaimana tata cara
hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.
8) Sebagai tempat bertanya
Perawat kesehatan masyarakat dapat dijadikan tempat bertanya oleh individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang
kesehatan dan keperawatan yng dihadapi sehari – hari. Dan perawat kesehatan diharapkan
dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah kesehatan dan
kekeparawatan yang mereka hadapi.
9) Sebagai pengelola
Perawat kesehatan masyarkat diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan pelayanan
kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawab yang
diembankan kepadanya.

3.6 Kriteria Keluarga atau Masyarakat Binaan


Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan keluarga binaan, terutama
keluarga – keluarga yang termasuk resiko tinggi dalam bidang kesehatan.
1) Mudah dijangkau
2) Komunikasi dengan keluarga baik
3) Minat dan tanggapan keluarga positif terhadap pelayanan kesehatan dan keperawatan yang
diberikan.
4) Termasuk dalam kategori sosial ekonomi rendah
5) Ada wadah peran serta masyarakat, misalnya posyandu, KIA, dasawisma
6) Daerah tersebut tidak terlalu rawan

3.7 Bentuk – bentuk Pelayanan


1.Tingkat individu
 Penderita yang memerlukan pelayanan tindak lanjut (follow up care)
 Penderita yang tergolong resiko tinggi:DHF, muntah berak,dll.
 Seseorang yang memerlukan peraatan lebih lanjut:ibu hamil,bayi,usia lanjut dan
penyakit kronis.
2. Tingkat keluarga
 Keluarga dengan sosial ekonomi rendah yang mempunyai resiko menderita gangguan
gizi,penykit,penyakit keturunan.
 Keluarga yang anggota keluarganya menderita menular dan kronis.
3. Tingkat kelompok
 Kelompok ibu dan anak
 Ibu hamil
 Ibu bersalin
 Ibu menyusui
 Ibu nifas
 Bayi dan Balita
 Kelompok usia lanjut
 Di institusi
 Di luar institusi(rumah-rumah)
4. Tingkat masyarakat
Perawat kesehatan di tingkat masyarakat di lakukan dalam lingkup yang kecil sampai
dengan lingkup yang luas dlm suatu wilayah kerja puskesmas untuk menggali masalah
kesehatan dan keperawatn di masyarakat di perlukan informasi tentang kejadian dan kondisi
lingkungan,sosial ekonomi,kebudayaan,perilaku masyarakat serta kesehatan masyarakat yang
sangat berkaitan dengan insiden dan pravalensi penyakit,sikap masyarakat terhadap kesehatan
dan sebagainya.Untuk dapat mengetahui masalah kesehatan di suatu wilayah kerja puskesmas
diperlukan survei mawas diri (SMD), dengan mengumpulkan data kependudukan, sosial
ekonomi, kesehatan lingkungan, data kesehatan, pola penyakit, kebiasaan masyarakat, yang
berkaitan dengan masalah kesehatan. Data tersebut kemudian di olah,dianalisa setelah itu baru
dapat di temukan masalah kesehatan dan keperawatan yang terjadi pada masyarakat tersebut,
kemudian masyarakat tersebut di bawa dalam pertemuan tngkat desa (rembug desa) atau yang
lebih dikenal dengan musyawarah masyarakat desa (MMD) atau lokakarya mini kesehatan
masyarakat yang intinya pertemuan tersebut untuk mencari alternatif pemecahan masalah
kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat kemudian disusun perencanaan
penanggulangan atau program kerja yang melibatkan partisipasi masyarakat secara menyeluruh
dan instansi terkait diantaranya puskesmas, pemerintahan desa, organisasi sosial masyarakat
terkait misalnya PKMD, PKK dan pemuka-pemuka masyarakat serta kader-kader kesehatan
masyarakat yang ada.
3.8 Strategi
Untuk dapat melaksanakan praktek kesehatan masyarakat dengan berhasil guna dan berdaya
guna, diperlukan berbagai strategi yang ditempuh terutama yang mencakup tenaga, pengelolaan
dan partisipasi masyarakat secara aktif melalui :
 Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola dan pelaksana perawatan
kesehatan masyarakat di berbagi tingkat pelayanan melalui pendidikan dan pelatihan
 Meningkatkan kemampuan management pengelola dan pelaksana sehingga dapat
dicapai hasil secara optimal
 Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral di antara instansi terkait
dengan program perawtan kesehatan masyarakat.
 Membantu masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian dangan cara:
- Pendidikan dan pelatihan kader
- Bimbingan teknik di lapangan
- Pendidikan kesehatan
- Pelayanan kesehatan desa

3.9 Langkah – langkah Pelaksanaan


Pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat dilakukan melalui dilakukan tahapan yang
mencakup dalam proses keperawatan dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah
(problem solving approach) yang dinamis dalam memperbaiki dan memelihara kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sampai ketahap optimum melalui suatu
pendekatan yang sistematis untuk mengenal masalah kesehatan dan keperawatan serta
membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
 Pengkajian
 Dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui pendekatan sosial dengan langkah sebagai
berikut :
 Pengenalan masyarakat : pendekatan pada tokoh masyarakat baik formal maupun
informal mengenal struktur pemerintah desa, mengenal organisasi yang ada di
masyarakat seperti LKMD, PKK, KARANG TARUNA serta pemetaan wilayah
binaan.
 Pengenalan masalah : pengenalan masalah dilakukan melalui pengumpulan data
dengan menggunakan instrumen pengumpulan data. Data tersebut dapat diperoleh
melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan pemeriksaan fisik terhadap
keluarga dan masyarakat serta pihak-pihak yang terkait meliputi : keadaan geografis,
demografi, data kultural, dan data kesehatan lingkungan, data kesehatan yang
menyangkut penyakit yang pernah diderita serta sarana dan prasarana yang ada.
 Pengolahan data : data yag terkumpul kemudian diteliti validitas dan realibilitas
kemudian baru diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut : editing, coding,
klasifikasi, tabulasi, analisa data, perumusan masalah serta prioritas masalah.
 Perencanaan
 Setelah data diolah dan diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
oleh individu, keluarga, kelompopk, dan masyarakat secara keselluruhan dengan
mempertimbangkan faktor berikut : tujuan yang ingin dicapai, kelompok sasaran, jangka
waktu, target yang ingin dicapai, sumber-sumber yang tersedia di masyarakat, biaya
serta tenaga pelaksana dari masyarakat.
 Pelaksanaan
 Setalah perencanaan disusun, maka kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan
untk menanggulangi masalah kesehatan dan keperawatan yang ditemukan pada tingkat
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui kegiatan : kunjungan rumah dan
pelayanan asuhan keperawatan di rumah, bimbingan dan penyuluhan kesehatan dan
keperawatan, pelaksanaan keperawatan dasar, menemukan kasus, mengadakan
pendidikan dan pelatihan, mengorganisir keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
menanggulangi masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi,
mengembangkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, mendorong partisipasi
aktif individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut serta dalam setiap upaya
penanggulangan masalah dan memanfaatkan posyandu, polindes, serta pos obat desa
sebagai rujukan terdepan dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi sebelum di rujuk ke puskesmas.
 Penilaian dan Pemantauan
 Penilaian dan pemantauan merupakan kegiatan untuk melihat sejauh mana keberhasilan
pencapaian tujuan dari rencana yang telah dibuat apakah telah mencapai hasil atau
belum sesuai dengan kriteria dan standart yang telah ditetapkan. Penilaian dan
pemantauann dapat dilaksanakan :
 Penilaian formatif
 Penilaian sumatif
Penilaian dan pemantauan penting artinya untuk mengkajji ulang perencanaan
pembinaan dalam pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat yang telah disusun
mencapai sasaran atau tidak dan penting juga untuk pengembangan perencanaan
selanjutnya termasuk perluasan kegiatan dari segi kualitatif dan kuantitatif.
BAB IV
KEGIATAN PRAKTEK DAN PEMBAHASAN

Pada bab in disajikan tentang, yang pertama adalah asuhan keperawatan komunitas yang
meliputi : (1) pengkajian, (2) penentuan prioritas masalah, (3) rumusan intervensi, dan yang
kedua adalah pembahasan hasil kegiatan yang meliputi (4) hambatan-hambatan.
4.1 Asuhan Keperawatan Komunitas
4.1.1 Pengkajian
Pada tahap pengkajian tahap pertama adalah perkenalan diri dan orientasi
tempat, kemudian melakukan pendataan ke rumah penduduk warga masyarakat RT
02, 04 dan 05 dusun Parastembok Desa Jambewangi Kecamatan Sempu dan
mengadakan pertemuan dengan warga untuk membentuk POKJAKES (Kelompok
Kerja Kesehatan). Dari hasil pertemuan dengan warga tersebut telah dibentuk
POKJAKES, dimana hal ini akan sangat membantu pelaksanaan kegiatan
pengumpulan data serta akan melanjutkan program – program kesehatan yang telah
disepakati untuk mengatasi permasalahan kesehatan dengan warga RT 02, 04 dan 05.
Dari pendataan didapatkan data jumlah penduduk daerah binaan sebanyak 860
jiwa, yang terdiri 49,06 % perempuan dan 50,93 % laki – laki yang terkumpul
dalam KK. Sebagian komunitas diwilayah RT 02, 04 dan 05 yaitu % adalah warga
yang kurang memperhatikan kesehatan diri ( mempunyai kebiasaan MCK disungai )
dan kurang memperhatikan kesehatan lingkungan. POKJAKES yang telah terbentuk
diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam menggali permasalahan lain dan
dapat memberikan data – data penunjang yang dibutuhkan.
Kendala yang kami hadapi dari masyarakat saat hari pertama pengkajian adalah
anggapan dari masyarakat bahwa kami adalah pancari dana atau sumbanagan dari
suatu organisasi atau partai tertentu. Setelah kami melakukan pendekatan dengan
masyarakat akhirnya masyaraka mau menerima mahasiswa dengan baik tetapi ada
sebagian kecil masyarakat yang sedikit terpaksa.
Dari pengkajian yang telah dilakukan mahasiswa dadapatkan beberapa masalah
kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat, yaitu:
 Perilaku MCK (mandi, cuci, kakus) masyarakat yang kurang memenuhi aturan
kesehatan.
 Pengelolaan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan.
 Tidak efektifnya pelayanan kesehatan lansia
 Kurangnya pengetahuan tentang penyakit diare.
 Kurangnya kesadaran masyarakat tentang penampungan air bersih
Dari masalah yang berhasil dikaji mahasiswa tersebut kemudian
dimusyawarahkan bersama masyarakat untuk dianalisa lebih lanjut.
4.1.2 Penentuan prioritas masalah
Setelah berhasil menemukan masalah kesehatan yang ada dimasyarakat maka
dilaksanakan kegiatan penentuan prioritas masalah dalam kegiatan Musyawarah
Masyarakat Desa pada hari Senin tanggal 5 Februari 2007.
Berdasarkan pertemuan warga dengan mahasiswa tersebut ditentukan prioritas
masalah adalah :
1) Perilaku MCK ( Mandi Cuci Kakus ) masyarakat yang kurang memenuhi aturan
kesehatan.
2) Pengelolaan limbah dan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan.
3) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit diare.
4) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang posyandu lansia.
Pada kegiatan penentuan prioritas masalah kesehatan, masyarakat masih
binggung bagaimana untuk menentukan prioritas masalah, tetapi setelah mendapat
penjelasan dari mahasiswa akhirnya masyarakat memahami mahasiswa dan
masyarakat khususnya dengan anggota POKJAKES untuk membuat intevensi dan
kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa bersama warga.
Kendala yang dihadapi mahasiswa adalah kesulitan bertemu warga karena
sebagian besar mata pencaharian warga adalah petani yang pada pagi dan sore hari
bekerja di sawah. Namun secara keseluruhan tidak terdapat masalah yang sangat
mengganggu.
4.1.3 Perencanaan
Perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa bersama
masyarakat yang telah disepakati pada Musyawarah Masyarakat Desa adalah :
1. Penyuluhan tentang MCK
2. Pembuatan kamar mandi umum
3. Penyuluhan tentang pengelolaan sampah dan limbah
4. Pembuatan TPU
5. Penyuluhan tentang resiko penyakit diare
6. Penyuluhan tentang posyandu lansia
7. Pembentukan kader posyandu lansia
Pelaksanaan pemberian penyuluhan kesehatan bersamaan dengan waktu
diadakan pengajian atau yasinan, jamaah tahlil, arisan dan lain – lain yang
dilaksanakan di rumah warga maupun di Sekolah Dasar Desa Jambewangi.

4.1.4 Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan kegiatan, mahasiswa dibagi menjadi beberapa
kelompok yaitu :
 Kelompok MCK
 Kelompok Sampah
 Kelompok Diare
 Kelompok Lansia
Masing – masing kelompok mempunyai tanggung jawab terhadap penyelesaian
masalah kesehatan dan kegiatan yang dilaksanakan selama praktek.
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan yang telah direncanakan dengan
warga dilaksanakan mulai tanggal 10 – 24 Februari 2007. Dengan metode yang
digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Untuk implementasi secara
umum dan kegiatan utama yaitu pembuatan TPU yang dimulai dengan rapat
pembentukan pengurus atau struktur organisasi pada tanggal 15 Februari 2007 yang
dilanjutkan dengan pelatihan terhadap kader posyandu lansia mendapat sambutan
baik dari masyarakat (lansia), akan tetapi untuk kegiatan lainnya mahasiswa
mengalami kesulitan pada saat mengundang rapat yaitu warga yang datang
jumlahnya sedikit.
4.1.5 Evaluasi
Ada dua evaluasi yang digunakan untuk mengetahui perkembangan dari hasil
pennyuluhan maupun kegiatan lainnya maka digunakan evaluasi formatif dan
sumatif, dimana untuk kegiatan penyuluhan atau pendidikan kesehatan dilakukan
evaluasi formatif sedangkan untuk kegiatan yang mengharapkan perubahan perilaku
( psikomotor ) dilakukan evaluasi sumatif.
Secara umum kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan oleh
mahasiswa berhasil, akan tetapi ada sebagian rencana yang mengalami perubahan
dikarenakan banyak kendala yang dihadapi sehingga pelaksanaannya sempat
tertunda.
4.2 Kegiatan Praktek Dan Pembahasan
Hambatan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan antara lain:
4.2.1 Warga dusun Parastembok mempunyai kemauan minimal sekali untuk berpartisipasi
dalam kegiatan kesehatan yang ada terbukti dengan saat diundang mereka jarang
mau hadir dengan berbagai alasan.
4.2.2 Warga dusun Parastembok kurang antusias terhadap program pembangunan
percontohan MCK dan Tempat pembuangan sampah, terbukti mahasiswa kesulitan
dalam penggalian dana
4.2.3 Program pembangunan percontohan MCK mengalami kendala yaitu pengadaan air
bersih sehingga di gagalkan oleh mahasiswa dan masyarakat
4.2.4 Waktu pertemuan antara mahasiswa dengan masyarakat terlalu singkat.
4.2.5 Keterbatasan dana.
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN PARASTEMBOK DESA JAMBEWANGI 2007

Asuhan keperawatan kesehatan komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa melalui


praktek keperawatan dimasyarakat mulai tanggal 29 Januari 2007. Dalam hal ini kelompok I
mendapat tempat praktek di Dusun Parastembok Desa Jambewangi Kecamatan Sempu.

TAHAP PERSIAPAN
Tahap persiapan diawali dengan pertemuan dalam bentuk kegiatan lokakarya mini atau
pertemuan awal dengan semua tokoh formal dan informal Desa Jambewangi pada tanggal 29
Januari 2007 bertempat di Balai Desa Jambewagi. Pada pertemuan tersebut, berhasil diidentifikasi
masalah – masalah kesehatan yang terjadi saat ini di RT 02, 04 & 05 RW II Dusun Parastembok,
yaitu :
1. Perilaku MCK (mandi, cuci, kakus) yang kurang memenuhi syarat kesehatan berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perilaku MCK yang benar dan
kurangnya kesadaran masyarakat.
2. Pengelolaan limbah dan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara pengelolaan limbah yang benar dan
kurangnya kesadaran masyarakat.
3. Tidakefektifnya pelayanan kesehatan lansia berhubungan dengan belum terbentuknya kader
kesehatan lansia.
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab dan pencegahan Diare berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit diare.
5. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang penampungan air bersih.

Tahap berikutnya dilanjutkan dengan perkenalan dengan seluruh tokoh formal dan informal di
RT 02, 04 & 05 RW II Dusun Parastembok melalui kegiatan silaturahmi. Hal ini bertujuan untuk
saling memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan praktek mahasiswa serta mengajak
untuk bekerjasama dalam kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan di RT 02, 04 & 05
Parastembok. Perkenalan tersebut juga dilanjutkan dengan melalui pertemuan seluruh tokoh dan
masyarakat di Parastembok dalam acara MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) pada tanggal 05
Februari 2007. Hasil pertemuan tersebut disepakati adanya kerjasama antara mahasiswa dengan
tokoh masyarakat untuk membantu masalah kesehatan yang ada di RT 02, 04 & 05 Parastembok.
Tahap berikutnya adalah menyusun instrumen pengkajian untuk mengkaji faktor – faktor
penyebab timbulnya masalah kesehatan yang pernah muncul di RT 02, 04 & 05 Parastembok.
Kemudian instrumen disebarkan ke masyarakat Dusun Parastembok yang dilakukan oleh
mahasiswa bekerjasama dengan kader kesehatan POKJAKES, Kepala Dusun dan Ketua RT.
Pengumpulan data dilakukan secara acak dengan mengambil 50 % dari 228 KK sehingga di
dapatkan 114 KK.

TAHAP PENGKAJIAN
Pengumpulan Data
1. Data Inti
a. Sejarah Perkembangan Dusun Parastembok
Nama Parastembok di ambil dari nama Paras (padas) yang ada di sawah dan bisa di
gunakan untuk tembok (dinding) jaman dulu sebulum ada semen paras ini di pakai untuk
tembok rumah.
b. Data Demogarfi
Data yang diambil hanya 50 % KK dari masing – masing RT di daerah binaan Dusun
Parastembok yang digunakan sebagai sampel.
(1) Jumlah penduduk berdasarkan umur
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang jumlah penduduk berdasarkan umur di
daerah binaan di Dusun Parastembok Tahun 2007.
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur Di Daerah Binaan Dusun
Parastembok RT 02, 04 & 05 Tahun 2007
JENIS Rukun Tangga Frekwensi Persentase
02 04 05
UMUR (%)

0–5 21 15 22 58 6,74 %
6 – 15 47 57 65 169 19,65 %
16 – 20 26 23 57 106 12,33 %
21 – 55 104 134 200 438 50,93 %
>55 25 44 29 89 10,35 %
JUMLAH 223 264 373 860 100 %
Sumber data: primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa di daerah binaan Dusun Parastembok RT
02,04 & 05 sebagian besar berusia antara 21 – 55 tahun dan sebagian kecil berusia antara 0-
5 tahun.
(2) Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang jumlah penduduk berdasarkan jenis
kelamin di daerah binaan Dusun Parastembok Tahun 2007.
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Gender Di Daerah Binaan Dusun
Parastembok RT 02,04 & 05 Tahun 2007
Jenis Rukun tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
kelamin (%)
Laki-laki 135 148 155 438 50,93 %
Perempuan 128 146 148 422 49,06 %
Jumlah 223 264 373 860 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan jumlah penduduk di daerah binaan Dusun
Parastembok Khususnya RT 02, 04 & 05 yang berjenis kelamin laki - laki lebih banyak dari
perempuan

(3) Jumlah Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan


Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang jumlah penduduk berdasarkan tingkat
pendidikan (usia sekolah) di daerah binaan Dusun Parastembok Tahun 2007.
Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Daerah Binaan
Dusun Parastembok RT 02,04 & 05 Tahun 2007
Tingkat Rukun tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
Pendidikan (%)
SD 76 94 136 306 35,58 %
SMP 44 54 95 193 22,44 %
SMA 41 30 71 142 16,51 %
PT 14 9 18 41 4,77 %
Tidak 48 77 83 178 20,70 %
SEKOLAH
JUMLAH 223 264 373 860 100 %
. Sumber data :Primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan jumlah penduduk di daerah binaan Dusun
Parastembok khususnya RT 02, 04 & 05 sebagian besar masih berada di pendidikan Sekolah
Dasar dan sebagian kecil di PT.
c. Data tentang Status Kesehatan Masyarakat
(1) Jarak antara Septic tank dengan sumber air di dusun binaan Parastembok
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang Jarak antara Septic tank dengan sumber
air di dusun Parastembok tahun 2007
Tabel 1.4 Jarak antara Septic tank dengan sumber air di dusun Parastembok RT
02,04 & 05 Tahun 2007
Jarak Rukun tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
(%)
> 10 m 10 12 15 37 50,68 %
< 10 m 10 14 12 36 49,32 %
Jumlah 20 26 27 73 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan Presentase yang hampir sama antara jarak septic
tank <10 m dengan >10 m.

(2) Penyakit yang di derita Keluarga 1 bulan terakhir


Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang Penyakit yang di derita keluarga 1
bulan terakhir di daerah binaan Dusun Parastebok Tahun 2007.
Tabel 1.5 Penyakit yang di derita Keluarga 1 bulan terakhir Di Dusun Parastembok
RT 02,04 & 05 Tahun 2007
Penyakit yang Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
diderita (%)
keluarga 1 bulan
terakhir
 DBD - - - - -
 FLU 12 9 22 43 79,62 %
 ASTMA - 3 1 4 7,40 %
 TBC - - 1 1 1,85 %
 THIPUS 2 - - 2 3,70 %
 DIARE - - 1 4 7,40 %
 TETANUS - - - - -
 CACAR - - - - -
Jumlah 17 12 25 54 100 %
Sumber data : primer

Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar penyakit yang diderita
keluarga 1 bulan terakhir di daerah binaan Dusun Parastemok adalah flu.

(3) Persalinan
Permintaan pertolongan saat proses persalinan
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang permintaan pertolongan saat proses
persalinan di Dusun Parastembok Tahun 2007
Tabel 1.6 Permintaan pertolongan saat proses persalinan Di Dusun Parastembok RT
02,04 & 05 Tahun 2007
Pertolongan Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
persalinan (%)
Dokter 2 8 2 12 10,5 %
Bidan 18 13 25 36 49,1 %
Dukun 14 15 9 38 33,3 %
Petugas kes.lain 5 1 2 8 7,1 %
Jumlah 39 37 38 114 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar ibu – ibu di daerah binaan
Dusun Parastembok melahirkan di tolong bidan/dukun dan hanya sebagian kecil ditolong
Dokter dan petugas lain.

(4) Posyandu
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data mengenai tingkat pengetahuan masyarakat
tentang POSYANDU di Dusun parastembok Tahun 2007
Tabel 1.7 Tingkat pengetahuan masyarakat tentang POSYANDU Di Dusun
Parastembok RT 02,04 & 05 Tahun 2007
Informasi Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
POSYANDU (%)
Untuk bayi 21 25 21 67 58,77 %
Untuk ibu hamil 11 8 10 28 24,56 %
Untuk ibu 8 4 7 19 16,67 %
melahirkan
Jumlah 39 37 38 114 100 %
Sumber data: primer
Interpretasi:
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar masyarakat berpendapat
POSYANDU untuk bayi / balita 0-5 thn.

( 5 ) Kesehatan usia lanjut


( 5.1 )Keberadaaan keluarga dalam keluarga
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang keberadaan Lansia dalam
keluarga di Dusun Parastembok Tahun 2007
Tabel 1.8 Keberadaan Lansia dalam keluarga Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05
Tahun 2007
Keberadaaan Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
lansia dalam (%)
keluarga
Ada 28 24 14 66 57,89 %
Tidak 11 13 24 48 42,11 %
Jumlah 39 37 38 114 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa lebih banyak keluarga yang mempunyai
lansia daripada yang tidak mempunyai lansia.
(5.2) Keluhan Lansia
Dibawah ini akan disajikan data tentang keluhan lansia di dusun Parastembok tahun
2007
Tabel 1.9 keluhan lansia di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05 Tahun 2007
Keluhan Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
Lansia (%)
Ada 13 5 6 24 36,36 %
Tidak 15 19 8 42 63,64 %
Jumlah 28 24 14 66 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar lansia di daerah binaan di
dusun Parastembok tidak memiliki keluhan dan sebagian kecil yang memiliki keluhan.

(5.3) Penyakit yang sering di derita Lansia


Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang Penyakit yang sering di derita
Lansia di Dusun Parastembok Tahun 2007.

Tabel 1.10 Penyakit yang sering di derita Lansia Di Dusun Parastembok RT 02,04 &
05 Tahun 2007
Penyakit Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
yang sering (%)
diderita
Lansia
HT 5 3 2 10 41,67 %
DM 3 - 1 4 16,67 %
REMATIK 4 2 3 9 37,50 %
KATARAK 1 - - 1 4.16 %
Jumlah 13 5 6 24 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa Penyakit yang sering di derita lansia adalah
Hipertensi dan Rematik.

( 6 ) Pemeliharaan Hewan Ternak


( 6.1 ) Kepemilikan Hewan Ternak
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data Kepemilikan hewan ternak di
daerah binaan Dusun Parastembok tahun 2007.
Tabel 1.11 Kepemilikan Hewan Ternak Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05 Tahun
2007
Kepemilikan Rukun tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
hewan ternak ( %)
Punya 23 22 5 50 43,86 %
Tidak punya 16 15 33 64 56,14 %
Jumlah 39 37 38 114 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa masyarakat yang mempunyai hewan ternak
di daerah binaan Dusun Parastembok adalah lebih sedikit daripada yang tidak mempunyai
hewan ternak.

( 6.2 ) Kepemilikan kandang Ternak


Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang kepemilikan
kandangternak Di daerah binaan dusun Parastembok tahun 2007.
Tabel 1.12 Kepemilikan kandang ternak Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05
Tahun 2007
Kepemilikan Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
kandang ternak (%)
Punya 20 18 4 42 84 %
Tidak 3 4 1 8 16 %
Jumlah 23 22 5 50 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa masyarakat banyak yang memiliki kandang
ternak.

(6.3 ) Letak Kandang Hewan


Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang letak kandang hewan di
daerah binaan Dusun Parastembok tahun 2007
Tabel 1.13 Letak Kandang Ternak Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05 Tahun
2007
Letak kandang Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
hewan (%)
Depan 2 4 - 6 14,29 %
Samping 8 6 1 15 35,71 %
Belakang 10 8 3 21 50 %
Jumlah 20 18 4 42 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar masyarakat meletakkan
kandang di belakang rumah

(6.4 ) Jarak kandang dengan rumah


Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang jarak kandang dengan
rumah di Dusun Parastembok tahun 2007.

Tabel 1.14 Jarak kandang dengan rumah Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05
Tahun 2007
Jarak kandang Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
dengan rumah (%)
Jadi satu 4 3 - 7 16,66 %
dengan rumah
0 – 3 m dari 13 10 3 26 61,90 %
rumah
Lebih dari 5 m 3 5 1 9 21,44 %
Jumlah 20 18 4 42 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar kandang berjarak 0-3 m
dari rumah.

2. Kesehatan Lingkungan
Whinshield Survey Komunitas
(1) Luas wilayah dan batas wilayah
 Luas Wilayah
 Luas wilayah RT 02 :300X200 meter
 Luas wilayah RT 04 : 200x150 meter
 Luas wilayah RT 05 : 225x175 meter
 Batas wilayah
 Batas wilayah RT 02 Utara : RT 01
Timur : RT 04, RT 05
Barat : Jalan Sawah Dsn Panjen
Selatan: RT 03
 Batas wilayah RT 04 Utara : Jalan kecil
Timur : Sungai
Barat :Jalan Besar
Selatan: Gardu 2 Rumah
 Batas wilayah RT 05 Utara : Gardu PLN
Timur : Sungai
Barat : Jalan Besar
Selatan: Jalan Kecil

Secara keseluruhan batas wilayah daerah binaan di Dusun Parastembok adalah:


Utara : Jalan kecil,RT 03.
Timur : Sungai
Barat : Sawah, dusun Panjen
Selatan : RT 01
(2) Karakteristik geografis
Daerah binaan terletak pada daerah dataran tinggi dengan dikelilingi rumah warga,
sawah, sungai dan terdapat jalan kecil yang memisahkan antara RT yang satu dengan yang
lain.
(3) Data demografi
o RT 02terdiri dari 80 KK
o RT 04 terdiri dari 68KK
o RT 05 terdiri dari 80 KK
Secara keseluruhan jumlah KK di daerah binaan 228 KK.
(4) Suku
 Mayoritas terdiri dari suku Jawa
 Cara berkomunikasi untuk warga sehari – hari menggunakan bahasa jawa
(5) Perumahan
 Jenis bangunan
Permanen, mayoritas perumahan penduduk permanen
Semi permanen, tetapi ada juga perumahan penduduk yang masih berlantai tanah dan
berdinding bambu
 Luas
Tiap perumahan rata – rata 10 x 20 meter, bahan bangunan menggunakan bahan rumah
permanen seperti batu bata, semen dan lain – lain.
 Model bangunaan
Rumah dengan penataan ruangan dengan ruang tamu hampir semua rumah berada di
depan dan untuk ruangan yang lain mengikuti selera penghuni.
 Ruangan perumahan
Ruangan perumahan mayoritas bersatu tetapi ada beberapa rumah yang dapurnya
berpisah dari rumah utama.
 Setiap perumahan mempunyai ventilasi tetapi untuk pencahayaan ada sebagian rumah
yang cukup baik dan sebagian lagi kurang baik

(6) Lingkungan perumahan


Halaman : Hampir mayoritas ruangan mempunyai halaman baik yang terletak di depan, di
samping atau di belakang rumah (pekarangan).
(7) Lahan terbuka atau lapangan
Wilayah binaan tidak ada lapangan terbuka atau lapangan
(8) Kebiasaan komunitas berkumpul
Bapak – bapak biasanya mengadakan pengajian dan arisan di Masjid dan sebagian lagi
dirumah warga yang mendapat giliran, setelah maghrib atau isya’. Para ibu – ibu biasanya
setiap hari minggu mengadakan arisan dan pengajian di rumah warga secara bergiliran pada
malam hari
(9) Sarana pelayanan kesehatan
Dalam wilayah daerah binaan tidak terdapat fasilitas atau sarana pelayanan kesehatan.
Warga di daerah binaan menggunakan sarana pelayanan kesehatan dari wilayah RT lain yang
terletak tidak jauh dari daerah binaan dan dapat tejangkau dengan jalan kaki seperti:
1. Puskesmas yang berjarak ± 2000 meter
2. Praktek pelayanan keperawatan terdapat balai pengobatan (mantri dan bidan)
(10) Kesehatan
Dalam wilayah daerah binaan mayoritas tidak ada yang menderita penyakit akut dan
kronis.
(11) Tempat ibadah
RT 02 mempunyai 0 mushola
RT 04 mempunyai 1Musholla
RT 05 mempunyai 4 mushola dan 1 masjid
(12) Tempat pembelanjaan
 Toko : Banyak terdapat toko di wilayah daerah binaan yang menyediakan
kebutuhan sehari – hari.
 Pasar : Tidak terdapat pasar di daerah binaan
 Warung : Banyak terdapat warung di wilayah daerah binaan jenisnya warung
makanan dan minuman, juga terdapat warung sayur dan bahan mentah.
(13) Fasilitas umum
Tidak terdapat gedung pertemuan, jika warga ingin mengadakan pertemuan atau
musyawarah biasanya ditempat kepala dusun, Musholla atau di rumah Bapak RT.
(14) Fasilitas pendidikan
Dalam wilayah daerah binaan hanya terdapat satu fasilitas pendidika yaitu SDN I
Jambewangi yang terlwetak di RT 05.
(15) Orang – orang yang banyak ditemui dijalan
Banyak orang lalu lalang di jalan karena wilayah daerah binaan termasuk jalan ramai atau
besar, banyak dijumpai orang – orang yang pergi ke sawah, anak sekolah dan remaja lalu
lalang.

(16) Sarana transportasi


 Mayoritas alat tranportasi adalah sepeda motor, ada pula yang beberapa menggunakan
sepeda pancal dan jalan kaki, jalan umum sebagian diaspal.
 Dan untuk masyarakat yang sudah mampu menggunakan alat transportasi umum seperti
angkot, ojek dan kereta.
(17) Sarana komunikasi
 Mayoritas penduduk di wilayah daerah binaan tidak memliki telepon rumah, sebagian
mempunyai HP.
 Disekitar wilayah daerah binaan terdapat wartel.
 Alat komunikasi untuk seluruh warga biasnya menggunakan pengeras suara atau berita
dari mulut kemulut.
(18) Tempat rekreasi
Di wilayah daerah binaan tidak terdapat tempat rekreasi.
(19) Fasilitas keamanan
Pada RT02 tidak terdapat poskamling hanya di RT 04&05 terdapat poskamling. Dan
kegiatannya aktif dijalankan oleh para remaja dan terdapat hansip 1 orang. Kegiatan ronda
malam berakhir hingga jam 3 pagi.
(20) Organisasi masyarakat
Tidak terdapat organisasi masyarakat apapun di wilayah dearah binaan
(21) Program kesehatan yang dilakukan di komunitas
Puskesmas dibuka hari Senin hingga Sabtu tapi terletak diluar wilayah daerah binaan, dapat
di jangkau dengan kendaraan.
(22) Media
Mayoritas masyarakat di wilayah daerah binaan memiliki radio, TV dan telepon.

Hasil survey lingkungan dalam bentuk data statistik disajikan sebagai barikut:
2.1 Kebiasaan MCK
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang kebiasaan masyarakat dalam MCK
(mandi,cuci, kakus) di daerah binaan Dusun Parastembok tahunm 2007.

(2.1.1) Kepemilikan KM & WC di dusun Parastembok tahun 2007


Di bawah ini akan disajikan tabulasi data tentang kepemilikan hewan
ternak di dusun Parastembok desa Jambewangi.

Tabel 1.15 Kepemilikan Kamar Mandi & WC Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05
Tahun 2007
Kepemilikan Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
KM & WC ( ÿÿ)
Ya 23 22 28 73 6ÿÿ03 %
Tidak 16 15 10 41 35,97 %
Jumlah 39 37 38 114 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar masyarakat Parastembok
mempunyai Kamar mandi & WC.

(2.1.2) Kebiasaan MCK di sungai di dusun Parastembok


Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang kebiasaan MCK di sungai di
dusun Parastembok Tahun 2007
Tabel 1.16 Kebiasaan MCK di sungai Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05 Tahun
2007
Kebiasaan MCK Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
di Sungai (%)
Ya 10 25 23 58 50,87 %
Tidak 29 12 15 56 49,13 %
Jumlah 39 37 38 114 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa lebih banyak masyarakat yang tidak
mempunyai kebiasaan MCK di sungai daripada yang mempunyai kebiasaan MCK di
sungai.

(2.1.3) Alasan MCK di sungai di dusun Parastembok tahun 2007


Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang alasan MCK di sungai di dusun
Parastembok tahun 2007.

Tabel 1.17 Alasan MCK di sungai Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05 Tahun 2007
Alasan MCK di Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
Sungai (%)
Tidak Punya KM 6 13 10 29 50 %
& WC
Kebiasaan 2 7 8 17 29,31 %
Lebih Praktis 2 5 5 12 20,69 %
Jumlah 10 25 23 58 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar masyarakat melakukan
MCK di sungai karena tdk punya Kamar mandi dan WC.
2.2 Kebiasaan membuang sampah
(2.2.1) Cara pembuangan sampah di dusun Parastembok tahun 2007
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang Cara pembuangan sampah di
dusun Parastembok tahun 2007.
Tabel 1.18 Cara pembuangan sampah Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05 Tahun
2007
Pembuangan Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
Sampah (%)
TPU 6 3 5 14 12,28 %
Sungai 3 2 7 12 10,53 %
Ditimbun 9 10 9 28 24,56 %
Di bakar 19 21 14 54 47,37 %
Sembarangan 2 1 3 6 5,26 %
Jumlah 39 37 38 114 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan sebagian besar Cara pembuangan Sampah di
dusun Parastembok dengan cara di bakar.

(2.2.2) Keadaan Tempat pembuangan Sampah di dusun Parastembok tahun 2007.


Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang Keadaan Tempat
pembuangan sampah di dusun Parastembok tahun 2007.
Tabel 1.19 Keadaan tempat pembuangan sampah Di Dusun Parastembok RT 02,04 &
05 Tahun 2007
Keadaan Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
Tempat (%)
Sampah
Terbuka 27 32 31 90 78,95 %
Tertutup 12 56 7 24 21,05 %
Jumlah 39 37 38 114 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar tempat pembuangan sampah
di dusun Parastembok adalah tertutup.
(2.2.3) Hewan yang berkeliaran di tempat pembuangan
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang Hewan yang berkeliaran di
tempat pembuangan sampah di dusun Parastembok tahun 2007
Tabel 1.20 Hewan yang berkeliaran di sekitar pembuangan sampah Di Dusun
Parastembok RT 02,04 & 05 Tahun 2007
Hewan yang Rukun Tetangga Frekwensi Persentase
02 04 05
berkeliaran (%)
disekitar sampah
Kucing 13 12 11 36 31,58 %
Tikus 5 6 2 13 11,40 %
Lalat 14 11 20 45 39,47 %
Lain - lain 7 8 5 20 17,55 %
Jumlah 39 37 38 114 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi:
Berdasarkan tabel perbandingan diatas didapatkan bahwa hewan yang paling sering
berkeliaran di tempat pembuangan sampah di dusun Parastembok tahun 2007 adalah kucing
dan lalat.

2.3 Kebersihan kandang Hewan


(2.3.1) Frekwensi masyarakat membersihkan kandang hewan ternak di daerah
binaan Dusun Parastembok Tahun 2007.
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang Frekwensi masyarakat
membersihkan kadang hewan ternak di daerah binaan Dusun Parastembok Tahun
2007.
Tabel 1.21 Frekuensi masyarakat membersihkan kandang hewan ternak dalam 1
minggu Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05 Tahun 2007
Banyaknya Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
membersihkan (%)
02 04 05
kandang
1 kali 8 12 3 23 46 %
2 kali 6 8 1 15 30 %
3 kali 7 2 - 9 18 %
4 kali 2 - 1 3 6%
Jumlah 23 22 5 50 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan data tabel diatas sebagian besar masyarakat di daerah binaan Dusun
Parastembok frekuensi membersihkan kandang hewan ternak sebanyak 1 x sehari.
(2.3.2) Cara membuang kotoran hewan
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang cara membuang kotoran hewan
di daerah binaan Dusun Parastembok Tahun 2007.
Tabel 1.22 Cara Membuang Kotoran Hewan Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05
Tahun 2007.
Cara Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
Membuang (%)
Kotoran
hewan
Ditimbun 10 11 3 24 48 %
Dibuang 8 8 2 16 32 %
kejurang
Dibuang 5 5 - 10 20 %
kesungai
Jumlah 23 22 5 50 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan data tabel diatas sebagian besar masyarakat di daerah binaan Dusun
Parastembok cara membuang kotoran hewan dengan ditimbun
2.4 Kebiasaan Penampungan air.
(2.4.1) Cara penampungan air
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang aakebiasan penampungan air
bersih di daerah binaan Dusun Parastembok Tahun 2007.
Tabel 1.23 Cara Penampungan air bersih Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05 Tahun
2007
Tempat Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
Penampungan (%)
Air
Bak 16 14 11 41 35,56 %
Gentong 9 10 17 36 31,58 %
Ember 8 5 4 17 14,92 %
Lain- lain 6 8 6 20 17,54 %
Jumlah 39 37 38 114 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan data tabel diatas Cara penampungan air bersih di daerah binaan Dusun
Parastembok sebagian besar di tempatkan di bak.
(2.4.2) Kondisi tempat penampungan air
Dibawah ini akan disajikan tabulasi data tentang kondisi tempat penampungan
air di daerah binaan Dusun Parastembok Tahun 2007.
Tabel 1.24 . Kondisi tempat penampungan air Di Dusun Parastembok RT 02,04 & 05
Tahun 2007
Kondisi Tempat Rukun Tetangga Frekwensi Presentase
02 04 05
Penampungan (%)
Air
Tertutup 21 27 32 80 70,18 %
Terbuka 18 10 6 34 29,82 %
Jumlah 39 37 38 114 100 %
Sumber data : primer
Interpretasi :
Berdasarkan data tabel diatas kondisi tempat penampungan air di daerah binaan
Parastembok sebagian besar dalam keadaan tertutup.

ANALISA DATA DAN PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

Nama komunitas : Masyarakat RT 02, 04& 05 di Dusun Parastembok Desa Jambewangi kec.
Sempu Banyuwangi
Nama masalah :
1. Perilaku masyarakat MCK (mandi, cuci, kakus) yang tidak sehat
Korelasi masalah Kaitan korelasi – korelasi Data yang menunjang
pada masalah
1. Kurangnya Kesadaran terbentuk dari  Jumlah KK yang mempunyai
kesadaran sikap – sikap yang salah kebiasaan MCK di sungai
masyarakat tentang dapat menyebabkan sebanyak 50,87 %
MCK yang seseorang enggan atau  Jumlah KK yang tidak
memenuhi aturan tidak mau melakukan mempunyai jamban sebanyak
kesehatan. sesuatu karena 35,97 %
menganggap hal tersebut  Alasan MCK di sungai 50 %
tidak perlu dilakukan krn tdk punya Kamar Mandi
& WC.kebiasaan 29,31 %
lebih praktis 20,69 %

2. Pengelolaan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan


Korelasi masalah Kaitan korelasi – korelasi Data yang menunjang
pada masalah
1. Kurangnya Kesadaran terbentuk dari  Masyarakat yang
kesadaran masyarakat sikap – sikap yang salah membuang sampah di sungai
tentang pengelolaan dapat mnyebabkan seseorang 10,53 %; TPU 12,28 %,di
sampah yang benar enggan atau tidak mau timbun 24,56 %,di bakar 47,37
melakukan sesuatu karena %,di buang sembarangan 5,26
menganggap hal tersebut %.
tidak perlu dilakukan  Keadaan tempat
pembuangan sampah:Tertutup
21,05 %,Terbuka 78,95 %

2. Kurangnya Pengetahuan yang kurang


pengetahuan dapat menyebabkan  Hewan yang sering
masyarakat tentang terbentuknya sikap yang berkeliaran di tempat sampah:
pengelolaan sampah salah sehingga mendorong Kucing 31,58 %;Tikus 11,40
yang benar seseorang untuk tidak %; Lalat 39,47 %
melakukan sesuatu

3. Tidak efektifnya pelayanan kesehatan lansia


Korelasi masalah Kaitan korelasi – korelasi Data yang menunjang
pada masalah
1. Kurangnya Pengetahuan yang kurang  Jumlah lansia di
pengetahuan lansia dapat menyebabkan daerah binaan sebanyak 89
tentang posyandu lansia terbentuknya sikap yang jiwa
salah sehinga mendorog  Jumlah KK yang
seseorang untuk tidak Lansianya memiliki keluhan
melakukan sesuatu adalah 36,36 %
 Jumlah KK yang
Lansianya tidak memiliki
keluhan adalah 63,64 %
 Penyakt yang sering
diderita lansia;HT 41,67
%;Rematik 37,50 %;Lain-lain
20,83 %

4. Resiko terjadi wabah Demam Berdarah Dengue


Kaitan korelasi – korelasi
Data yang menunjang
Korelasi masalah pada masalah
1. Kurangnya kesadaran Kesadaran terbentuk dari  Tempat penampungan air;bak
masyarakat tentang sikap – sikap yang salah 35,96 %;Gentong 31,58
penampungan air bersih dapat mnyebabkan seorang %;ember 14,9 %;Lain-lain
enggan atau tidak mau 17,54 %
melakukan sesuatu karena  Kondisi tempat penampungan
menganggap hal tersebut air;Terutup 70,18 %;Terbuka
tidak perlu dilakukan 29,82 %

5. Resiko terjadi Diare


Korelasi masalah Kaitan korelasi – korelasi Data yang menunjang
pada masalah
1. Kurangnya informasi Infrormasi yang kurang  Masyarakat yang membuang
tentang penyebab& dapat menyebabkan sampah di sungai 10,53 %
pencegahan Diare kurangnya pengetahuan  Jarak septic tank ke sumur <10
sehingga mendorong m adalah 49,32 %
seseorang untuk tidak  Jarak septic tank ke sumur >10
melakukan sesuatu m adalah 50,68 %
 Hawan yang berkeliaran di
tempat sampah adalah lalat
39,47 %;kucing 31,58 %
 Masyarakat yang mempunyai
kebiasaan MCK di sungai
50,87 %
 Penyakit yang di derita
keluarga 1 bln terakhir adl.
Diare 7,40%

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Perilaku MCK (mandi, cuci, kakus) masyarakat yang kurang memenuhi syarat kesehatan
berhubungan dengan kurangnya kesadaran masyarakat tentang MCK
2. Pengelolaan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan berhubungan dengan kurangnya
kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang benar.
3. Tidak efektifnya pelayanan kesehatan lansia berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang posyandu lansia
4. Resiko terjadi wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) berhubungan dengan kurangnya
kesadaran masyarakat tentang penampungan air
5. Resiko terjadi Diare berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyebab dan
pencegahan Diare (muntaber)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Penanggu Waktu dan


No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi ng Jawab Tempat Metode Media
Keperawatan

1. Perilaku MCK Tujuan jangka  Masyarakat RT 1. Lakukan - P. Mat SDN I Cera-mah Leaflet,lemb
masyarakat yang panjang 02, 04 & 05 dusun penyuluhan yatim Jambewangi tgl & diskusi ar balik
kurang memenuhi Masyarakat daerah Parastembok yang tentang MCK -Mahasis- 10-02-2007 pkl
syarat kesehatan binaan RT 02, 04, & 05 MCK disungai wa 07.00
berhubungan dusun Parastembok berkurang 50%
dengan kurangnya merubah kebiasaan dalam kurun waktu 2 2. Ikut serta
kesadaran MCK di sungai bulan. dalam
masyarakat.  Setelah mengikuti musyawarah
Tujuan jangka penyuluhan selama masyarakat
pendek 1 X 90 menit RT 02, 04 &
 Masyarakat RT masyarakat mampu : 05 tentang
02, 04 & 05 1. Menyebutkan masalah
dusun kembali pengertian MCK
Parastembok MCK -. Tanyakan P.Kasun Masing-masing Diskusi
mengerti dan 2. Menyebutkan kesanggupan dan RT 02, 04, 05
paham tentang kembali cakupan masyarakat mahasis-
konsep MCK mandi sehat. untuk wa
yang benar 3. Menyebutkan mengatasi
kembali pengertian masalah
 Masyrakat RT air bersih. MCK
02, 04 &05 4. Menjelaskan -. Perencanaan P.RT 04 Rumah P.RT 05 Diskusi
dusun kembali cara agar sumber dana tgl 13-02-2007
Parastembok tidak mencemari air pembanguna pkl 18.30
meningkatkan bersih. n sarana
kesadaran untuk 5. Menyebutkan MCK
merubah kembali syarat –
perilaku MCK syarat kakus yang
disungai memenuhi -. Penentuan P.RT 04 P. Masing-masing Diskusi
kesehatan. lokasi Matyatim RT 02, 04, 05
6. Menyeutkan pembanguna dan maha
dampak MCK n sarana siswa
disungai. MCK
 Sebagian besar Pak RT
masyarakat 3. Penarikan 02,04,05 Rumah ke
menyatakan iuran untuk rumah
kesanggupannya pembanguna
untuk mengatasi n sarana
masalah MCK. MCK. P.RT 04
 Sumber dana di 4.Pembangunan P.Matya- Lingkungan RT
rencanakan di tarik sarana MCK tim 02, 04, 05
dari rumah ke (minimal RT
rumah, masyarakat 2,4 &5
antusias dalam terdapat 1
penarikan iuran KM &WC
 Lokasi MCK berada umum)
di antara RT 02,04 &
05
 Terdapat sarana
percontohan MCK di
antara RT 02,04 &05
P. RT 02
2. Resiko Diare Tujuan jangka 1. Lakukan P. Samirin 10 & 16 Cera-mah Leaflet
berhubungan panjang 1. Masyarakat binaan penyuluhan dan Februari 2007 & Diskusi
dengan kurangnya Massyarakat binaan RT RT 02, 04 & 05 tentang : Mahasis- SDN I
pengetahuan 02, 04 , & 05 Dusun Dusun Parastembok a. Pengertian wa Jambewangi
tentang penyebab Parastembok terhindar 50 % - 100 % tidak diare. dan Masjid
dan pencegahan dari wabah diare terkena diare. b. Penyebab Baitut taqwa
diare setelah dilakukan 2. Setelah mengikuti diare.
tindakan keperawatan penyuluhan selama c. Gejala dan
selama kurang lebih 2 kurang lebih 1 x 30 tanda
bulan. menit masyarakat diare.
mampu : d. Pencegahan
Tujuan jangka a.menyebutkan diare.
pendek kembali pengertian e. Faktor
 Masyarakat binaan dan penyebab diare. resiko
RT 02,04 & 05 b. Menyebut terkena
Dusun kan kembali gejala diare P.RT. 02
parastembok dan tanda diare. 2. Observasi dan Lingkungan RT Observasi
mengerti dan c.Menjelaskan perilaku mahasis- 02, 04, 05 tgl
memahami tentang kembali cara masyarakat wa 18-28 Februari
konsep diare yang pencegahan diare . dalam 2007
benar. d. Menerapk pencegahan
 Masyarakat binaan an cara pencegahan diare.
RT 02, 04 & 05 diare dengan baik
Dusun paras dan benar
tembok mampu 3. Masyarakat tidak
menerapkan cara melakukan MCK di
pencegahan diare sungai,dapat
Tujuan jangka menjaga kebersihan
panjang lingkungan
Masyarakat RT 2, 4 &
5 dusun Parastembok
mengelola limbah dan
sampah secara benar
dalam kurun waktu 2
bulan.

P.RT 05
3. Pengelolaan limbah Tujuan jangka 1. Lakukan dan SDN I Ceramah Leaflet
dan sampah yang pendek 1. Setelah dilakukan penyuluhan mahasis- Jambewangi& dan
kurang memenuhi  Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x tentang cara wa rmh bpk. Khoiri diskusi
syarat kesehatan penyuluhan 30 menit masyarakat pengelolaan tgl 10 & 15
berhubungan masyarakat dapat dapat: limbah dan Februari 2007
dengan mengerti dan -. Menyebutkan sampah pkl. 07.00 &
1. Kurangnya memahami tentang pengertian sanitasi dengan cara 20.00
pengetahuan konsep sanitasi Linkungan yang benar
masyarakat lingkungan -. Menyebutkan beserta
tentang cara terutama untuk pengertian sampah dampak –
pengelolaan pengelolaan -. Menyebutkan jenis – dampak yang
limbah dan limbah dan sampah jenis sampah ditimbulkan. P.RT 05
sampah yang  Merencanakan -. Menjelaskan cara – 2. Ikut serta dan Rmh P.RT 05 & Diskusi
benar. pembuangan cara pengelolahan dalam mahasis- rmh bpk.Khoiri
2. Kurangnya limbah dan sampah sampah musyawarah wa pkl 19.00
kesadaran secara benar 2. Adanya perencanaan masyarakat
masyarakat.  Meningkatkan untuk pembanguna RT 2, 4 & 5
kesadaran tempat pembuangan dusun
masyarakat untuk akhir. Parastembok
mengelola limbah 3. Tempat pembuangan khususnya
dan sampah sampah di bangun di dalam
dengan benar tempat yang masalah
memenuhi syarat. pengelolaan
4. Masyarakat berperan limbah dan
aktif sampah yang
5. Masyarakat benar serta
membuang sampah di kesanggupan
tempat yang sudah masyarakat
tersedia untuk
mengelola
limbah dan
sampah
dengan benar
P.RT 05
3. Observasi dan Lingkungan RT Observasi
lapangan mahasis- 02, 04, 05
untuk wa
menentukan
pembanguna
n tempat
pengelolahan
limbah dan
sampah. P.RT 05
4. kerja bakti dan Lingkungan RT
dalam mahasis- 02, 04, 05
pembuatan wa
tempat
pengelolaan
sampah. P.RT 05
5. observasi dan Lingkungan RT Observasi
perilaku mahasis- 02, 04, 05
masyarakat wa
dalam
mengelola
sampah dan
limbah.

P.Abd.
4. Tidakefektifnya Tujuan jangka 1. Kerjasama Majid dan 7 Februari 2007 Diskusi
pelayanan panjang Para kader 1. Terdapat dengan kader mahasis- Puskesmas
kesehatan lansia posyandu kesepakatanantara kader dan pihak wa Sempu pkl
berhubungan RT 2, 4 & 5 dusun dan pihak PKM dalam PKM untuk 09.00
dengan belum Parastembok aktif mengaktifkan kembali mengaktifkan
terbentuknya kader dalam setiap posyandu khususnya kembali
lansia pelaksanaan kegiatan posyandu lansia. posyandu
posyandu lansia dalam 2. Masyarakat lansia P.Abd.
kurun waktu 2 bulan. memperhatikan 2.Sosialisasi Majid dan 9 & 10 Februari Ceramah Leaflet SAP
3. Kader posyandu lansia tentang mahasis- 2007 Masjid Dan LCD
Tujuan jangka terbentuk terdiri dari 2 posyandu wa Baitut taqwa &
pendek orang lansia rmh P.Sutikno
Diharapkan para kader 4. Setelah dilakukan
posyandu mengerti dan penyuluhan tentang
memahami tentang posyandu lansia selama
konsep dasar posyandu. 1 X 60 menit para kader P.Abd.
mampu : 3. Pembentukan Majid dan Rmh P. Abd. Diskusi
-. Menjelaskan kader mahasis- Majid tgl 11
Pengertian posyandu posyandu wa Februari pkl
-. Menyebutkan macam – lansia. 19.00
macam posyandu
-. Menjelaskan konsep P.Abd.
dasar lansia -. 4.Penyuluhan/ Majid dan SDN I Ceramah
Menjelaskan pembekalan mahasis- Jambewangi tgl dan Tanya
pengertian posyandu kepada kader wa 19 Februari pkl Jawab
lansia posyandu 19.30
-. Menyebutkan tujuan tentang
posyandu lansia posyandu
 -. Menyebutkan kegiatan lansia
posyandu lansia meliputi:
5. Kader posyandu mau -. Pengertian
berperan aktif dalam posyandu
pelaksanaan posyandu -. Macam –
lansia Macam
6. Setelah dilakukan posyandu
penyuluhan tentang -. Kosep dasar
Hipertensi selama 1 x 60 lansia
menit para kader -. Pengertian
mampu : posyandu
-. Menjelaskan lansia
Pengertian Hipertensi -. Tujuan
-. Menyebutkan posyandu
penyebab hipertensi lansia
-. Menjelaskan tanda dan -. Kegiatan
gejala Hipertensi posyandu
-. Menyebutkan lansia Bpk.
komplikasi Hipertensi 5. Motivasi Abdul SDN I Ceramah
-. Menjelaskan cara kader – kader Majid dan Jambewangi tgl
pencegahan kambuh posyandu Mahasis- 19 Februari pkl
ulang Hipertensi utk. wa 19.30
-. Menjelaskan kembali berpartisipasi
tentang diit Hipertensi aktif dalam
7. -. Masyarakat kegiatan
mengikuti prosedur posyandu
pelaksanaan posyandu lansia.
lansia dengan baik
yaitu :
- proses pendataan Bpk.
- proses pemeriksaan 6. Penyuluhan Abdul Rmh bpk Kades Ceramah
fisik dan tanda – tanda pada Majid dan tgl 22 Februari
vital masyarakat Mahasis- 2007 Pkl 09.00
- proses pengambilan mengenai wa
obat penyakit
- proses pemberian Hipertensi Pihak
makanan tambahan 7. Observasi Puskes- Rmh bpk Kades Observasi
-. Masyarakat kegiatan mas dan tgl 22 Februari
menyatakan posyandu. Mahasis- 2007 Pkl 09.00
kesediaannya untuk wa
datang kembali pada
posyandu lansia
berikutnya
IMPLEMENTASI
DIARE
NO TANGGAL IMPLEMENTASI
1. 10 Februari 2007 Mengadakan penyuluhan tentang Diare di SDN 1
Jambewangi.
2. 16 Februari 2007 Mengadakan penyuluhan tentang Diare di Masjid Jami’
Baitut Taqwa
3. 18 - 28 Februari 2007 Mengobservasi perilaku masyarakat RT. 02,04 &05
dalam pencegahan diare

MCK
NO TANGGAL IMPLEMENTASI
1. 10 Februari 2007 Melakukan penyuluhan tentang MCK di SDN 1
Jambewangi.
2. 11Februari 2007 Melakukan penyuluhan tentang MCK di rumah B.
Ngatemi.
3. 13 & 15 Februari 2007 Turut serta dalam Musyawarah Masyarakat
RT.02,04,dan 05 tentang masalah MCK
4. 18 - 28 Februari 2007 Mengobservasi perilaku masyarakat dalam melakukan
MCK.

SAMPAH
NO TANGGAL IMPLEMENTASI
1. 10 Februari 2007 Melakukan penyuluhan tentang cara pengelolaan
limbah dan sampah dengan cara yang benar beserta
dampak dampak yang di timbulkan di SDN 1
Jambewangi
2. 15 Februari 2007 Melakukan penyuluhan tentang cara pengolahan limbah
dan sampah dengan cara yang benar beserta dampak
dampak yang di timbulkan di rumah bpk. Khoiri
3. 15 Februari 2007 Turut serta dalam Musyawarah Masyarakat Desa RT
02,04,dan 05 dusun parastembok khususnya dalam
masalah pengelolaan limbah sampah yang benar serta
kesanggupan masyarakat untuk mengelola limbah dan
sampah dengan benar
4. 16 Februari 2007 Mengobservasi lapangan untuk menentukan
pembangunan tempat pengelolaan limbah dan sampah
5. 16 Februari 2007 Melakukan kerja bakti dalam pembuatan tempat
pengelolaan sampah dan limbah
6. 23 Februari 2007 Melaksanaakan pembanguna tempat pembuangan
sampah
7. 18 – 28 Februari 2007 Mengobservasi perilaku masyarakat dan mengelola
sampah limbah.

LANSIA
NO TANGGAL IMPLEMENTASI
1. 7 Februari 2007 Melakukan kerja sama dengan pihak PUSKESMAS
untuk mengaktifkan posyandu lansia
2. 9 Februari 2007 Melakukan sosialisasi tentang POSYANDU lansia di
Masjid Baitut Taqwa
3. 10 Februari 2007 Melakukan sosialisasi tentang POSYANDU lansia di
rumah P. Sutikno
4. 11 Februari 2007 Pembentukan kader Lansia
5. 19 Februari 2007 Melakukan penyuluhan dan pembekalan kepada kader
POSYANDU tentang posyandu lansia
6. 19 Februari 2007 Memotivasi kader kader posyandu untuk berpartisipasi
aktif dalam kegiatan POSYANDU lansia
7. 22 Februari 2007 Mengadakan penyuluhan pada masyarakat mengenai
Penyakit yang sering diderita lansia
8. 22 Februari 2007 Mengobservasi kegiatan POSYANDU lansia terutama di
RT 02,04 dan 05 dusun parastembok.

EVALUASI
DIARE
NO TANGGAL EVALUASI
1. 10 Februari 2007 S : - Para guru dan siswa menjawab salam dari
mahasiswa.
- Para siswa menyatakan kesanggupan untuk
mengubah perilaku yang dapat menyebabkan diare.

O : - Para guru dan siswa SDN I Jambewangi (kelas IV,


V, VI) menerima kedatangan mahasiswa dengan
baik.
- Para siswa mengerti tentang diare terbukti selama
proses penyuluhan berlangsung para siswa
mendengarkan, bertanya, dan menjawab pertanyaan
dengan benar walaupun masih ada beberapa siswa
yang tidak bisa menjawab.

A : Tujuan tercapai sebagian.


P : Intervensi dilanjutkan.
-
2. 16 Februari 2007 S : - Ibu – ibu menjawab salam dari mahasiswa.
- Ibu – ibu pengajian menyatakan kesanggupan untuk
mencegah diare.

O : - Ibu – ibu pengajian menerima kedatangan


mahasiswa dengan baik.
- Ibu – ibu pengajian mengerti dan memahami
tentang diare terbukti selama proses penyuluhan
berlangsung ibu – ibu mendengarkan dan
berpartisipasi aktif dsalam bertanya dan menjawab
pertanyaan dengan benar.

A : Tujuan tercapai sebagian


P : Intervensi dilanjutkan.

3. 18 – 28 Februari 2007 S:-


O : - Tampak sebagian masyarakat masih MCK di
sungai,
- Sebagian masyarakat membuang sampah pada
tempat yang tersedia
- Anak – anak masih ada yang makan makanan
sembarangan( di pinggir jalan )

A : Tujuan tercapai sebagian


P : Rencana dilanjutkan.

MCK
NO TANGGAL EVALUASI
1. 10 Februari 2007 S : - Para guru dan siswa menjawab salam dari
mahasiswa.
- Para siswa menyatakan kesanggupan untuk
mengubah perilaku MCK di sungai.
O : - Para guru dan siswa SDN I Jambewangi (kelas IV,
V, VI) menerima kedatangan mahasiswa dengan
baik.
- Para siswa mengerti tentang MCK terbukti selama
proses penyuluhan berlangsung para siswa
mendengarkan, bertanya, dan menjawab pertanyaan
dengan benar walaupun masih ada beberapa siswa
yang tidak bisa menjawab.

A : Tujuan tercapai sebagian.


P : Intervensi dilanjutkan.

2. 11Februari 2007 S : - Ibu – ibu pengajian menjawab salam dari


mahasiswa.
- Ibu – ibu pengajian menyatakan kesanggupan untuk
mengubah perilaku MCK di sungai.

O :- Ibu – ibu pengajian menerima kedatangan


mahasiswa dengan baik.
- Ibu – ibu pengajian mengerti tentang diare terbukti
selama proses penyuluhan berlangsung Ibu - ibu
mendengarkan, bertanya, dan menjawab pertanyaan
dengan benar walaupun masih ada beberapa yang
tidak bisa menjawab.
- Ibu – ibu tampak menganggukkan kepala pertanda
mengerti.

A : Tujuan tercapai sebagian.


P : Intervensi dilanjutkan.

3. 13 Februari 2007 S : Ketua RT 02, 04 & 05 mengatakan setuju dengan


rencana pembangunan sarana MCK.

O: - Ketua RT 02, 04 & 05 tampak menganggukkan


kepala.
- Ketua RT 02, 04 & 05 menjawab dengan tegas
tanpa ragu – ragu.

A : Tujuan tercapai sebagian


P : Rencana dilanjutkan.

4. 15 Februari 2007 S : Masyarakat RT 02, 04 & 05 menyatakan tidak setuju


dengan rencana pembangunan MCK dengan alasan
tidak tersedianya air bersih.

O : Masyarakat tampak menggelengkan kepala tanda


tidak setuju.
A : Tujuan belum tercapai
P : Rencana dilanjutkan.

5. 18 – 28 Februari 2007 S:-


O : Tampak sebagian masyarakat masih MCK di sungai.

A : Tujuan tercapai sebagian


P : Rencana dilanjutkan.
SAMPAH
NO TANGGAL EVALUASI
1. 10 Februari 2007 S : - Para guru dan siswa menjawab salam dari
mahasiswa.
- Para siswa menyatakan kesanggupan untuk
mengubah perilaku membuang sampah
sembarangan.

O : - Para guru dan siswa SDN I Jambewangi (kelas IV,


V, VI) menerima kedatangan mahasiswa dengan
baik.
- Para siswa mengerti tentang Limbah dan sampah
terbukti selama proses penyuluhan berlangsung para
siswa mendengarkan, bertanya, dan menjawab
pertanyaan dengan benar walaupun masih ada
beberapa siswa yang tidak bisa menjawab.

A : Tujuan tercapai sebagian.


P : Intervensi dilanjutkan.

2. 15 Februari 2007 S : - Jama’ah Tahlil menjawab salam dari mahasiswa.


- Jama’ah Tahlil menyatakan kesanggupan untuk
mengubah cara pembuangan sampah sembarangan.

O :- Jama’ah Tahlil menerima kedatangan mahasiswa


dengan baik.
- Jama’ah Tahlil mengerti dan memahami tentang
Pengolahan limbah dan sampah serta dampaknya,
terbukti selama proses penyuluhan berlangsung
Jama’ah Tahlil mendengarkan, berpartisipasi aktif
dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dengan
benar.
- Jama’ah Tahlil tampak menganggukkan kepala
pertanda mengerti.

A : Tujuan tercapai sebagian.


P : Intervensi dilanjutkan.
3. 15 Februari 2007 S : Masyarakat RT 02, 04 & 05 menyatakan setuju
dengan rencana pembangunan bak sampah di
masing – masing RT 02, 04 & 05.

O : Masyarakat tampak menganggukkan kepala tanda


setuju dan terlihat sangat antusias sekali.

A : Tujuan tercapai sebagian.


P : Rencana dilanjutkan.

4. 16 Februari 2007 S : Masyarakat menentukan tiga tempat untuk


pembangunan Bak sampah

O : Tempat yang di pilih masyarakat cukup strategis


untuk pembuangan Bak sampah

A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.

5. 16 Februari 2007 S:-


O : - Sebagian besar masyarakat RT 02, 04 & 05 aktif
dalam mengikuti kerja bakti pembuatan parit.
- Telah dibuat parit sepanjang jalan antara RT 02
dengan RT 04 dan RT 05.

A : Tujuan tercapai sebagian.


P : Rencana dilanjutkan.

6. 23 Februari 2007 S:-


O : - Pembangunan Tempat pembuangan sampah sedang
berlangsung
- Masyarakat tampak tidak melakukan kerja bakti
dalm pembanguna.
- Tempat pembuangan sampah di lakukan di tiga
tempat( RT 02,04 & 05 )
A : Tujuan tercapai sebagian.
P : Rencana dilanjutkan.

7. 18 - 28 Februari 2007 S:-


O : - Sebagian masyarakat sudah membuang sampah
pada tempatnya, namun masih ada yang membuang
di sungai.
- Masih terdapat tempat sampah yang tidak tertutup
dan banyak terdapat lalat yang hinggap di sampah.

A : Tujuan tercapai sebagian


P : Rencana dilanjutkan.

LANSIA
NO TANGGAL EVALUASI
1. 7 Februari 2007 Pihak Puskesmas menyambut baik dan bersedia
bekerjasama untuk mengaktifkan posyandu lansia di
dusun Parastembok.
2. 9 Februari 2007 S : - Takmir Masjid menerima kehadiran mahasiswa
dengan baik.
- Jama’ah Sholat Jumat menerima mahasiswa dengan
baik.
- Jama’ah Sholat Jumat menyatakan bersedia
mengikutsertakan dirinya beserta keluarganya
(Lansia) untuk hadir pada pelaksanaan Posyandu
Lansia.
O : - Jama’ah Sholat Jumat mendengarkan dan
memperhatikan dengan baik sosialisasi mahasiswa
akan diselenggarakannya Posyandu Lansia.
A : Tujuan tercapai sebagian.
P : Rencana dilanjutkan.

3. 10 Februari 2007 S : - Bapak kepala desa dan para perangkatnya


menerima kehadiran mahasiswa dengan baik.
- Bapak kepala desa dan para perangkatnya
menyatakan bersedia mengikutsertakan dirinya
beserta keluarganya (Lansia) untuk hadir pada
pelaksanaan Posyandu Lansia.
O : - Bapak kepala desa dan para perangkatnya
mendengarkan dan memperhatikan dengan baik
sosialisasi mahasiswa tentang akan
diselenggarakannya Posyandu Lansia.

A : Tujuan tercapai sebagian.


P : Rencana dilanjutkan.

Kader lansia terbentuk 2 orang


4. 11 Februari 2007 S : - Para kader bertanya “apakah posyandu lansia akan
5. 19 Februari 2007 berlangsung tanpa mahasiswa?”
- Bagaimana tentang makanan tambahan?
- Kegiatan apa saja yang dilakukan saat posyandu?
- Apakah posyandu lansia di pungut biaya?
O : - Para kader aktif bertanya tentang posyandu lansia
- Para kader dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan mahasiswa dengan benar
- Para kader antusiasterhadap pengaktifan posyandu
lansia
- Adanya kesepakatan antara pihak Puskesmas
dengan para kader terhadap pelaksanaan posyandu
lansia satu bulan satu kali tiap minggu terakhir.
A : Tujuan tercapai sebagian.
P : Intervensi di lanjutkan
6. 22 Februari 2007 S : - Lansia mengatakan jelas tentang penjelasan dari
mahasiswa tentang penyakit Hipertensi
- Lansia bertanya “ Setiap hari apa di adakan
posyandu lansia?
O : - Bapak kepala desa menyambut kedatangan
mahasiswa dengan baik
- Lansia sangat antusias dalam mengikuti posyandu
lansia
- Lansia yang hadir dalam pelaksanaan posyandu
lansia adalah 211 lansia
- Penyakit terbanyak yang diderita lansia adalah
Hipertensi
A : Tujuan tercapai sebagian.
P : Intervensi di lanjutkan

BAB V
PENUTUP

Pada bab ini akan di sajikan tentang kesimpulan dan saran :


5.1 Kesimpulan
5.1.1 Upaya peningkatan status kesehatan lansia di Dusun Parastembok Desa
Jambewangi telah berhasil, dimana telah terbentuk posyandu lansia yang
kegiatannya dilaksanakan satu kali dalam sebulan pada akhir minggu keempat
dan hal ini juga akan merangsang wilayah lainnya untuk membentuk posyandu
lansia. Dalam pelaksanaan posyandu lansia awal yang telah berjalan dapat
disimpulkan bahwa para lansia memiliki semangat yang tinggi dalam
meningkatkan status kesehatannya. Hal ini terbukti dari tingginya angka
kunjungan lansia pada posyandu lansia.
5.1.2 Program untuk meminimalkan terjadinya atau penyakit diare di RT 02, 04 & 05
RW II belum berhasil dengan baik karena hal ini tampak dari kesadaran
masyarakat yang tidak mau berubah utamanya perihal MCK di sungai. Selain
faktor ekonomi, faktor yang mempengaruhi tradisi juga memegang peranan
penting dalam merubah kebiasaan masyarakat setempat. Untuk program
pengelolaan sampah di dusun parastembok cukup berhasil karena sudah sebagian
besar masyarakat didaerah setempat menjadi mengerti cara mengelola sampah
dengan benar. Dimana sebelum diadakan pembinaan lebih lanjut didaerah
setempat, hanya sebagian kecil masyarakat sudah mengerti cara mengelola
sampah sesuai dengan syarat kesehatan.
Namun dalam program pembangunan percontohan bak sampah belum berhasil
dengan baik hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk
membayar iuran pembangunan TPS sehingga proses pembangunan TPS sedikit
terhambat.
5.1.3 Program pembangunan percontohan sarana MCK tidak berjalan. Selain air bersih,
keantusiasan masyarakat kurang terhadap pembangunan percontohan sarana
MCK, sehingga program ini tidak berjalan.
5.1.4 Program Pencegehan Demam berdarah juga berhasil hal ini terbukti didaerah
binaan setempat sejak mahasiswa melakukan implementasi (penyuluhan& kerja
bakti) tidak ditemukan masyarakat yang terjangkit DBD.

5.2 Saran
5.2.1 Terhadap Masyarakat
Diharapkan masyarakat untuk meningkatkan atau mempertahankan pola hidup
sehat, selalu patuh pada anjuran – anjuran petugas kesehatan, turut serta dalam
meningkatkan dan menciptakan lingkungan yang sehat, meneruskan program
POKJAKES dan Posyandu lansia yang telah dirintis, memanfaatkan fasilitas-
fasilitas kesehatan yang sudah ada secara maksimal.
5.2.2 Terhadap Petugas Kesehatan
Dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan Komunitas yang menggunakan
pendekatan proses keperawatan, Perawat harus memiliki kemampuan intelektual
dan wawasan yang luas tentang kesehatan masyarakat. Perawat juga harus
mempunyai keterampilan dalam melakukan hubungan antar manusia dengan
menggunakan berbagai teknik pendekatan pada masyarakat, mampu berorganisasi
serta menjadi role model bagi masyarakat yang dibawahinya.
5.2.3 Terhadap Perangkat Desa
Setelah dilakukan pembinaan lebih lanjut oleh mahasiswa Akper Rustida
mengenai peningkatan status kesehatan, ternyata banyak permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat. Permasalahan mungkin akan terus menjadi faktor
penghambat dalam proses pengoptimalan derajat kesehatan masyarakat jika
masyarakat tersebut tidak dibimbing. Peran serta perangkat desa dalam hal ini
sangatlah penting, karena masyarakat akan bergerak dan termotivasi ila ada orang
– orang diatas mereka.
Mengingat kondisi masyarakat yang sulit dirubah, utamanya dalam hal
peningkatan status kesehatan peran serta tokoh masyarakat, pemimpin desa dan
ketua masing – masing RT sangat berpengaruh. Diharapkan dengan fakta – fakta
yang ada dilapangan, perangkat desa dapat lebih memperhatikan kebutuhan
masyarakat lebih lanjut.

RENCANA KEGIATAN ( PRA PLANNING )


ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN PARASTEMBOK RT 02,04 &05 RW II
DESA JAMBEWANGI

Nama : Mahasiswa Akper Rustida


Tanngal : 30 Januari 2007
Tempat: Dusun Parastembok RT 02, 04 & 05.
Kunjungan : Pertama ( 1 )
I. Fase Persiapan
Pada kunjungan pertama mahasiswa mempersiapkan :
1. Penetapan sasaran berdasarkan hasil lokakarya mini, yaitu masyarakat
dengan resiko tinggi seperti : Keluarga yang mempunyai lansia dan ibu
hamil.
2. Peralatan yang dibawa pada saat pengkajian :
 Format pengkajian
 Buku catatan
 Ball point
 Tensi meter
 Stetoskope
 Termometer
 Jam tangan
 Timbangan berat badan
3. Tujuan kunjungan
a. Perkenalan ( Orientasi ) dengan masyarakat yang telah ditentukan.
b. Membuat kesepakatan ( Kontrak waktu ) bersama masyarakat perihal
kesediaan masyarakat untuk menjadi masyarakat binaan.
c. Melakukan pengkajian pada masyarakat yang akan dibina, meliputi :
 Data keluarga
 Lingkungan fisik
 Kondisi kesehatan lingkungan umum
 Prilaku sehat
 Balita
 Anak dan remaja
 Lansia
 Kandang ternak
 Ibu hamil
 Informasi Posyandu balita

II. Fase Orientasi


Mahasiswa memperkenalkan diri dengan menyebutkan :
- Nama
- Asal Institusi
- Tujuan
III. Fase Kerja
No Kegiatan
Mahasiswa Masyarakat
Waktu
1. Memberi salam Menjawab salam 5 menit
2. Memperkenalkan diri kepada masyarakat Mendengarkan
yang akan diberikan penyuluhan
3. Menjelaskan tujuan pertemuan Mendegarkan
4. Menjelaskan dan membuat kesepakatan Masyarakat
( Kontrak kerja ) bersama masyarakat yang menyatakan bersedia
akan diberi penyuluhan perihal kesediaanya untuk diberi
untuk dikaji sebagai masyarakat binaan. penyuluhan
5. Melaksanakan pengkajian pada masyarakat 35 menit
yang meliputi : Menjawab salam
 Data keluarga
 Lingkungan fisik
 Kondisi kesehatan lingkungan
umum
 Prilaku sehat
 Balita
 Anak dan remaja
 Lansia
 Kandang ternak
 Ibu hamil
6.  Informasi Posyandu balita Memperhatikan 3 menit
7. Memberi kesimpulan Menjawab salam 2 menit

Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan


salam

IV. Fase Terminasi


- Mahasiswa mengakhiri pengkajian dan mengucapkan salam.

Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa

() ()

INSTRUMEN PENGKAJIAN
PRAKTEK COMMUNITY HEALTH NURSING
AKADEM KEPERAWATAN RUSTIDA

Nama KK :
Tgl. Pengkajian :
RT/ RW :

A. LINGKUNGAN FISIK
Perumahan
1. tipe rumah
a. permanen b. Semi permanen c. darurat
2. Status kepemilikan tanah
a. pribadi b. kontrak
3. Apakah ada jendela disetiap ruangan atau kamar
a. ya b. tidak
4. Jika ya, apakah dibuka tiap hari
a. ya b. tidak
5. Pencahayaan dalam rumah pada siang hari
a. terang b. Remang –remang c. gelap
6. Jarak rumah dengan tetangga
a. berdekatan b. 0 – 3 meter c. >5 meter
7. Ada halaman disekitar rumah
a. ya b. tidak
8. Jika ada, lokasinya
a. depan b. Belakang c. samping
9. Pemanfaatan pekarangan
a. kebun b. Kolam c. Kandang d. dibiarkan
10. Kondisi pekarangan
a. terawat b. Tidak terawat

B. SUMBER AIR BERSIH


11. Sumber air bersih untuk masak dan minum
a. PAM b. Sumur c. Air mineral

12. Kondisi sumber air minum


a. tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa
b. berbau, tidak berwarna, tidak berasa
c. berbau, berwarna, tidak berasa
d. berbau, berasa, berwarna
13. Sumber air mandi dan cuci
a. PAM b. sumur
14. Jarak sumber air dengan septic tank
a. < 10 meter b. > 10 meter
15. tempat penampungan air sementara
a. bak b. Gentong c. Ember d. Lain - lain
16. kondisi tempat penampungan air
a. tertutup b. terbuka
17. Tempat peampungan air dibersihkan .......x seminggu
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. >5

C. PENAMPUNGAN SAMPAH
18. Tempat keluarga membuang sampah
a. TPU b. Sungai c. Ditimbun d. Dibakar e. Sembarangan
19. Tempat penampungan sampah
a. ada b. tidak
20. Bila ada, keadaanya
a. terbuka b. tertutup
21. Hewan yang banyak berkeliaran di sekitar sampah
a. kucing b. Tikus c. lalat
22. Cara pengolahan sampah
a. dibakar b. Dihanyutkan c. ditimbun
23. Pendapat masyarakat tentang dampak membuang sampah di sungai
a. ada b. tidak
24. Kondisi saluran pembuangan
a. lancar b. tidak
25. Sistem pembuangan sering banjir
a. ya b. Tidak

D. PERILAKU KESEHATAN
26. Mempunyai kamar mandi dan WC
a. ya b. tidak
27. Jika tidak, apakah melakukan MCK (mandi, cuci, kakus) di sungai
a. ya b. tidak
28. Alasan MCK di sungai
a. tidak punya KM & WC b. Kebiasaan c. Lebih praktis
29. Kebiasaan keluarga memakai alas kaki
a. ya b. tidak
30. Kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
a. ya b. tidak
31. Peran serta dalam kegiatan kebersihan lingkungan
a. aktif b. Tidak aktif
32. Kebiasaan menyapu rumah
a. 1x sehari b. 2x sehari c. >2x sehari
33. Kebiasaan mandi anggota keluarga
a. 1x b. 2x c. 3x d. >3x

E. MASALAH KESEHATAN KHUSUS


34. Penyakit yang diderita keluarga dalam 1 bulan terakhir
a. demam berdarah b. Flu c. Asma d. TBC e. typus
f. diare g. Tetanus h. cacar
35. Kematian anggota keluarga dalam 1 bulan terakhir
a. ada b. tidak
36. Jika ada, disebabkan oleh apa
a. penyakit b. Kecelakaan c. Lain –lain
37. Kelahiran bayi dilahirkan oleh siapa
a. dokter b. Bidan c. Dukun d. Petugas kesehatan lain

F. IBU HAMIL DAN MENYUSUI


Ibu hamil
38. Dalam keluarga ada ibu yang hamil
a. ada b. tidak
39. Jika ya, usia kehamilan saat ini
a. 0 -3 bln b. 4 -6 bln c. 7 -9 bln
40. Apakah ibu memriksakan kehamilannya
a. ya b. tidak
41. Pada siapa ibu memriksakan kehamilannya
a. dokter b. Bidan c. Dukun

42. Penyakit ibu yang diderita saat ini


a. hipertensi/ darah tinggi b. Darah rendah c. Mual muntah > 3
bulan
Ibu Menyusui
43. Lama ibu menyusui bayinya
a. <1 th. b. 1 -2 th. c. > 3 th
44. Apakah bayi mendapat asi eksklusif selama 6 bulan
a. ya b. tidak
45. Apakah ibu merawat payudaranya untuk memperlancar asi
a. ya b. Tidak

G. BALITA
46. Dalam keluarga apakah mempunyai anak balita?
a. ya b. tidak
47. Apakah anak ibu setiap bulan dibawa ke posyandu?
a. ya b. tidak
48. Bila tidak apa alasannya
a. jauh dari posyandu b.Tidak adas waktu c. Lain-lain
49. Balita mempunyai KMS
a. ya b. tidak
50. Apakah ibu mengerti pembacaan KMS
a. mengerti b. Tidak mengerti
51. Hasil penimbangan di KMS saat ini berat badan anak ibu berada di
a. diatas garis hijau b. Antara garis hijau & kuning c. Dibawah
garis titik 2
d. dibawah garis merah

H. LANSIA
52. Keluarga memiliki anggota usia lanjut
a. ada b. tidak
53. Apakah lansia anggota keluarga saat ini sedang menderita suatu penyakit
a. ya b. tidak
54. Jika ya, jenis penyakitnya apa
a. darah tinggi b. Kencing manis c. Rematik d. katarak
55. Dengan adanya suatu penyakit, maka tindakan yang sudah dilakukan apa
a. periksa dokter b. Ke bidan c. Perawat d. Dukun
e. RS f. Puskesmas
56. Penggunaan waktu luang pada lansia
a. pekerjaan rumah b. Jalan –jalan c. Tdk beraktivitas d. Senam
e. Lain2
57. Adakah posyandu lansia ditempat anda
a. ya b. tidak
58. Jika ada apakah lansia ikut posyandu
a. ya b. tidak
59. Pakah lansia memiliki KMS lansia
a. ya b. tidak
60. Keluhan lansia
a. ada b. tidak
61. Jika ada, keluhan terbanyak lansia adalah
a. linu –linu b. Batuk c. Sesak d. Pusing e. Gatal

I. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI


62. Alat transportasi yang dimiliki
a. sepeda b. Motor c. Mobil d. Becak
63. Sarana komunikasi yang dimiliki
a. telepon b. HP c. Surat d. Radio e. Koran f. TV

J. REKREASI
64. Apa yang dilakukan keluarga bila stress
a. rekreasi b. Sahalat bersama c. lainnya
65. Macam rekreasi yang dilakukan
a. nonton bioskop b. Nonton TV c. Tamasya
d. Mendengarkan musik

K. KANDANG TERNAK
66. Apakah keluarga memiliki hewan ternak
a. ya b. tidak
67. Apakah keluarga memiliki kandang
a. ya b. tidak
68. Dimana letak kandang hewan
a. depan b. Samping c. belakang
69. Berapa jarak kandang dengan rumah
a. bersatu dengan rumah b. 0 -3 meter c. > 5 meter

70. Apakah tercium dari kandang


a. ya b. tidak
71. Berapa kali membersihkan kandang
a. 1x b. 2x c. 3x d. 4x
72. Kotoran hewan ternak dibuang dimana
a. ditimbun b. Dibuang ke jurang c. Dibuang ke sungai
73. Apakah dirumah mempunyai balita
a. ada b. tidak
74. Apakah balita sering sakit – sakitan
a. ya b. tidak
75. Menurut anda apakah kandang ternak mempunyai pengaruh terhadap kesehatan
balita
a. ya b. Tidak

L. PERSALINAN
76. Saat hamil apakah ibu sering memeriksakan kehamilannya
a. ya b. tidak
77. Dimana ibu memeriksakan kehamilannya
a. bidan b. Dukun c. PKM
78. Saat melahirkan dibantu oleh siapa
a. bidan b. Dukun c. PKM
79. Apakah ibu tahu tentang bahaya persalinan
a. ya b. Tidak

M. INFORMASI POSYANDU BALITA


80. Kepanjangan dari POSYANDU adalah
a. Pos Pelayanan Terpadu b. Pos Pelayananan Penduduk
81. Posyandu ditujukan untuk siapa
a. bayi b. Ibu hamil c. Ibu melahirkan d. Balita 0 -5 th
82. Tujuan dari Posyandu adalah
a. Memelihara dan meningkatkan kesehatan bayi
b. Mengetahui kesehatan bayi
83. Setiap berapa kali POSYANDU dilaksanakan
a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali d. 4 kali

84. Apa kepanjangan dari KMS


a. Kartu Kesehatan Sehat b. Kartu Menuju Sehat
85. Apa kepanjangan dari KIA
a. Kartu Ibu dan Anak
b. Kesehatan Ibu dan Anak
86. Apa manfaat dari KMS
a. mengetahui perkembangan anak
b. mengetahui pertumbuhan anak
87. Apa manfaat dari KIA
a. mengetahui catatan ibu dan anak serta cara memelihara ibu dan anak
termasuk pemantauan pertumbuhan anak
b. mengetahui catatan kesehatn ibu dan anak

RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)


ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN PARASTEMBOK RT 02,04 &05 RW II
DESA JAMBEWANGI

Nama : Mahasiswa Akper Rustida


Tanngal : 29 Januari 2007
Tempat: Balai desa Jambewangi
Topik : Lokakarya mini
I. Fase Persiapan
Sebelum mengadakan pertemuan dengan tokoh masyrakat dan masyarakat binaan
Dusun Parastembok, mahasiswa melakukan persiapan antara lain:
1. Melakukan pendekatan kepada masyarakat dan tokoh masyarakat
2. Peralatan yang digunakan :
- Alat tulis berupa buku dan bolpoint.
3. Tujuan
a. Menggali permasalahan atau kesehatan yang ada didaerah binaan yaitu
RT 02,04 dan 05 Dusun parastembok.
b. Membentuk panitia POKJAKES.

II. Fase Orientasi


Mahasiswa memperkenalkan diri dengan menyebutkan :
- Nama
- Asal Institusi
- Tujuan

III.Fase Kerja
No Kegiatan
Mahasiswa Masyarakat
Waktu
1. Memberi salam Menjawab salam 5
2. Memperkenalkan diri kepada Mendengarkan menit
masyarakat yang akan diberikan
3. penyuluhan Mendegarkan
4. Menjelaskan tujuan pertemuan Menyebutkan permasalahan 15
Menggali permasalahan yang ada di yang ada di masing – masing RT menit
wilayah binaan RT 02, 04 dan 05 dusun
5. Parastembok Menjawab salam 5
6. menit
Mencatat permasalahan yang muncul
Mengakhiri pertemuan dan
mengucapkan salam

IV. Fase Terminasi


- Mahasiswa menyimpulkan hasil kegiatan pada pelaksanaan lokakarya mini.
- Mahasiswa mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam.

Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa

() ()

LAPORAN KEGIATAN LOKAKARYA MINI


COMMUNITY HEALTH NURSING (CHN)
DI DUSUN PARASTEMBOK DESA JAMBEWANGI

Acara : Lokakarya mini


Hari / tanggal : Senin, 29 Januari 2007
Waktu : 08.00-11.30
Tempat : Balai desa Jambewangi

I. Evaluasi Struktur
Susunan Acara
 Pembukaan
 Sambutan Mahasiswa
 Penggalian masalah dari masyarakat
 Penutup

II. Evaluasi Proses

Lokakarya mini berjalan dengan lancar walaupun ada sedikit keterlambatan


waktu. Masyarakat berperan aktif terbukti dengan banyaknya masalah yang
diutarakan. Serta beberapa tanggapan dan saran dari tokoh masyarakat.

III. Evaluasi Hasil


Rumusan masalah :
a.Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup sehat (MCK)
b. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
pengolahan limbah dan sampah yang sehat.
c.Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang demam berdarah, flu burung,
muntaber.

Tanggapan masyarakat :
1. Banyaknya masyarakat yang mandi disungai, menanyakan tentang tempat
mandi atau BAB yang sehat (Bpk. Abdul Majid)
2. Banyaknya warga yang membuang sampah disungai (Bpk. Boirin)
3. Banyak rumah tidak terdapat WC dan kamar mandi (Bpk. Mat Yatim)
4. Belum ada posyandu lansia (Bpk. Mat Yatim)
5. Resiko terjadi wabah flu burung (Bpk. Nurudin)
Saran-saran:
Pembimbing : semua masalah dan tanggapan yang diutarakan masyarakat
ditampung terlebih dahulu oleh mahasiswa, kemudian akan dilakukan pendataan oleh
mahasiswa. Dari seluruh masalah tersebut kemudian akan disesuaikan terlebih dahulu
dengan data yang diperoleh oleh mahasiswa, kemudian barulah ditindak lanjuti.
RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN PARASTEMBOK RT 02,04 &05 RW II
DESA JAMBEWANGI

Nama : Mahasiswa Akper Rustida


Tanggal : 05 Februari 2007
Tempat: SDN I Jambewangi
Topik : Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD )

I. Fase persiapan
I.1 Latar belakang
Menindak lanjuti hasil pengkajian pada tanggal 31 – 02 Januari 2007, Maka didapat
data tentang :
 Data Keluarga
 Lingkungan fisik
 Kondisi kesehatan umum
 Perilaku kesehatan
 Masalah kesehatan khusus
 Ibu hamil dan Menyusui
 Balita
 Anak dan remaja
 Lansia
 Data transportasi dan komunikasi
 Rekreasi
 Kandang ternak
 Persalinan
 Informasi
 Posyandu balita
I.2 Analisa Situasi
Berdasarkan hasil pengkajian diatas, maka didapatkan 6 masalah yang akan
diajukan pada MMD, yaitu :
1. MCK
2. Sampah
3. Limbah
4. Posyandu Balita
5. Posyandu Lansia
6. Antenatal Care
I.3 Persiapan alat saat MMD
1. Buku laporan hasil pengkajian
2. Bolpoint
3. LCD
4. CPU
5. Meja dan kursi
6. Sound sistem
7. Layar
8. Dokumentasi
9. Konsumsi
I.4 Tujuan kegiatan
1. Menyajikan hasil pengkajian umum dari RT 02, 04 &05 selama 3 hari dengan 6
masalah yang ada.
2. Musyawarah dengan masyarakat tentang hasil pengkajian.
3. Menyimpulkan hasil dari musyawarah yang semula dari pengkajian diperoleh 6
masalah dan sekarang menjadi 4 masalah pokok.
II. Fase Orentasi
Mahasiswa memperkenalkan diri dengan menyebutkan :
 Nama
 Asal Institusi
 Menjelaskan maksud dan tujuan diadakan pertemuan

III.Fase Kerja
No Kegiatan Waktu
Mahasiswa Masyarakat

1. Memberi salam Menjawab salam


2. Memperkenalkan diri kepada 5 menit
masyarakat
3. Menjelaskan maksud dan tujuan Mendengarkan dan
pertemuan memperhatikan
4. Memberikan kesempatan kepada 30 menit
( Bapak Camat, Ka PKM, Ka Desa, Mendengarkan
Ka Dusun dan Pembimbing
Akademik) untuk memberikan
sambutan. 15 menit
5. Penyajian data dari hasil pengkajian Memperhatikan
6. Musyawarah untuk menentukan Musyawarah untuk
masalah yang dijadikan prioritas menentukan masalah 30 menit
utama.
7. Diskusi kelompok dari Ikut berdiskusi
masing – masing masalah. 15 menit
8. Menentukan tanggapan masyarakat Mendengarkan
dari masalah – masalah yang ada.
9. Menyimpulkan tanggapan dari Mendengarkan 10 menit
masalah.
10. Mengakhiri pertemuan dan Menjawab salam
mengucapkan salam.

IV. Fase terminasi


Mahasiswa mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam.

Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa

( ) ( )
LAPORAN KEGIATAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
COMMUNITY HEALTH NURSING
DI DUSUN PARASTEMBOK RT 02, 04 & 05

Acara : MMD
Hari /tgl : Senin 05-02-2006
Waktu : 18:30 wib
Tempat : SDN 1 jambewangi

A. Evaluasi struktur
1. Pembukaan
2. Penyajian data oleh panitia MMD
3. Penggalian masalah
4. Diskusi kelompok
5. penutup

B. Evaluasi proses
MMD berjalan dengan lancar biarpun banyak hambatannya dengan tidak hadirnya
beberapa undangan.saat diskusi kelompok masyarakat di bentuk kelompok
berdasarkan masalah,masyarakat begitu antusias untuk memecahkan solusi
permasalahan,terbukti banyak solusi yang di tawarkan dan juga banyak yang
menanggapi.

C. Evaluasi hasil
Masalah yang di sajikan
Pada saat penyajian data masalah yang di sajikan ada 5 masalah antara lain:
1) Perilaku MCK(mandi,cuci,kakus)masyarakat yang kurang memenuhi syarat
kesehatan b/d kurangnya pemahaman masyarakat tentang MCK.
2) Resiko terjadi diare (muntaber) b/d kurangnya pengetahuan tentang
penyebab dan pencegahan diare(muntaber)
3) Resiko demam berdarah b/d kurangnya kesadaran masyaraakat tentang
penampungan air.
4) Pengelolaan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan b/d
kurangnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang benar.
5) Tidak efektifnya pelayanan kesehatan lansia b/d kurangya pengetahuan
tentang posyandu lansia.
Setelah di lakukan diskusi yang awalnya ada 5 masalahnya di rubah menjadi 4
masalah.
1) Perilaku MCK (mandi,cuci,kakus) masyarakat yang kurang memenuhi syarat
kesehatan b/d kurangnya pemahaman masyarakat tentang MCK.
2) Resiko terjadi diare (muntaber) b/d kurangnya pengetahuan tentang penyebab
dan pencegahan diare(muntaber)
3) Pengolahan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan b/d kurangnya
kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang benaar.
4) Tidak efektifnya pelayanan kesehatan lansia b/d kurangnya pengetahuan
tentang posyandu lansia.

Pada saat pembagian kelompok masyarakat di bagi menjadi 4 kelompok yang


membahas solusi dari setiap masalah tersebut,adapun solusi yang di utarakan oleh
masyarakat adalah:
1) MCK
 Penyuluhan MCK yang benar
2) DIARE
 Penyuluhan tentang diare (penyebab,tanda
tanda,pencegahan,penanggulangan)
 Diadakannya kerja bakti lingkungan
3) SAMPAH
 Diadakannya kerja bakti lingkungan
 Membuat tempat sampah umum
 Mengadakan penyuluhan tentang sampah
4) LANSIA
 Di adakannya posyandu lansia
 Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lansia.
STRUKTUR POKJAKES
( Kelompok Kerja Kesehatan )
Community Health Nursing (CHN )
Di Desa Jambewangi

Pelindung : Kepala Desa


Ali Zubaidi,JHJHJHJHJHJhygaHGaHXVVYUBNBTHTY
Penasehat : Kepala Puskesmas
Dr. Wiji Lestariyono
Penaggung jawab : Kepala Dusun
Bpk Boirin
Penggerak Masyarakat : KADUS dan Ketua RW II

Masalah Kesehatan : 1 : Perilaku MCK


 Ketua POKJA : Ketua RT 04
 Anggota :
1. Bpk. Sudarto ( RT 04 )
2. Bpk Kariri ( RT 05 )
3. Bpk Slamet ( RT 02 )
4. Sdr Edi Setiawan ( RT 04 )
5.Sdr Sutikman ( RT 02 )

Masalah Kesehatan : 2 : Resiko diare


 Ketua Pokja : Ketua RT 02
 Anggota :
1. Bpk Agus ( RT 02 )
2. Bpk Nursalim ( RT 05 )
3. Bpk Purnomo ( RT 04 )
4. Bpk Tholip ( RT 02 )
5. Bpk Misno ( RT 04 )
Masalah Kesehatan : 3 : Pengelolaan sampah
 Ketua Pokja : Ketua RT 05
 Anggota :
1. Bpk Imam Maghfuri ( RT 05 )
2. Bpk Legiman ( RT 02 )
3. Bpk khoiri ( RT 04 )
4. Bpk Mahmudi ( RT 05 )
5. Bpk Darman ( RT 02 )

Masalah Kesehatan : 4 : Posyandu Lansia


 Ketua Pokja : Ketua RW II
 Anggota :
1. Bpk Nasukan ( RT 02 )
2. Bpk Imam mansyur ( RT 04 )
3. Bpk Iskhak ( RT 04 )
4. Bpk fathurrohman (RT 02 )
5. Bpk Temu ( RT 05 )
6. Bpk Suhut Sukardi ( RT 05 )

Mengetahui Ketua
Kepala Desa Jambewangi Community Health Nursing

( Ali Zubaidi, BA ) ( Handhi Agung S. )


RENCANA KEGIATAN ( PRA PLANNING )
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN PARASTEMBOK RT 02, 04 & 05
DESA JAMBEWANGI – KEC. SEMPU

Nama Mahasiswa : Mahasiswa kelompok MCK


Tanggal : 14 Februari 2007
Tempat : Dusun Parastembok RT 02,04&05
Topik : Penyuluhan tentang MCK

I. Fase persiapan
Pada kunjungan pertama mahasiswa mempersiapkan :
1. Penetapan sasaran yang akan diberi penyuluhan
2. Peralatan yang dibawa pada saat kunjungan :
a. SAP
b. Leaflet
c. Buku catatan
d. Ballpoint
3. Tujuan kunjungan
a. Perkenalan
b. Kontrak Waktu
c. Memberikan penyuluhan :
 Pengertian MCK
 Cara pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan
 Macam-macam kakus
 Syarat pembangunan pembuangan air limbah
 Dampak MCK disungai
 Pencegahan dari dampak MCK disungai

II. Fase Orientasi


Mahasiswa memperkenalkan diri dengan menyebutkan :
 Nama
 Asal Institusi
 Tujuan

III. Fase Kerja


No. Kegiatan Waktu
Mahasiswa Masyarakat
1. Memberi salam. Menjawab salam 5 menit
2. Memperkenalkan diri kepada Masyarakat menerima
masyarakat yang akan diberi kehadiran mahasiswa.
penyuluhan.
3. Menjelaskan tujuan kunjungan Mendengarkan.
kepada masyarakat yang akan diberi
penyuluhan.
Menjelaskan dan membuat
4. kesepakatan (kontrak kerja) bersama Masyarakat menyatakan
masyarakat yang akan diberi kesediaannya untuk
penyuluhan perihal kesediaannya diberikan penyuluhan.
untuk diberikan penyuluhan.
Melaksanakan penyuluhan kepada Mendengarkan. 20 menit
masyarakat yang meliputi :
o Pengertian MCK.
o Cara pembuangan kotoran yang
memenuhi aturan kesehatan.
o Macam-macam kakus.
o Syarat pembangunan
pembuangan air limbah
o Dampak MCK di sungai
o Pencegahan dari dampak MCK
di sungai.
5. Masyarakat bertanya dan 15 menit
Melakukan diskusi.
menjawab pertanyaan.

6. Menjawab salam. 5 menit


Mengakhiri pertemuan dan
mengucapkan salam.
IV. Fase Terminasi
Mahasiswa mengakhiri penyuluhan dan mengucapkan salam.

Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa

() ()
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Keperawatan komunitas


Sub pokok bahasan : Sanitasi Lingkungan (MCK)
Hari / tanggal : 10 & 11 Februari 2007
Tempat : RT. 02, 04 & 05 Dusun Parastembok
Sasaran : Masyarakat RT. 02, 04 &05 Dusun Parastembok

I.Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x30 menit, diharapkan masyarakat dapat
mengerti dan memahami tentang konsep sanitasi lingkungan terutama untuk mandi,
cuci, kakus (MCK).

II. Tujuan Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x 30 menit masyarakat mampu
1. Menyebutkan kembali pengertian MCK dengan kata-katanya sendiri secara
benar.
2. Menyebutkan kembali cara pembuangan kotoran yang memenuhi aturan
kesehatan dengan kata-katanya sendiri secara benar.
3. Menyebutkan kembali macam-macam kakus 2 dari 3 jenis kakus secara benar.
4. Menjelaskan kembali syarat pembangunan pembuangan air limbah dengan
kata-katanya sendiri secara benar.
5. Menyebutkan kembali 3 dari 6 dampak MCK di sungai dengan kata-katanya
sendirj secara benar.
6. Menyebutkan kembali pencegahan dari dampak MCK di sungai secara benar.

III. Materi
1. Pengertian MCK.
2. Cara pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan.
3. Macam-macam kakus.
4. Syarat pembangunan pembuangan air limbah.
5. Dampak MCK di sungai.
6. Pencegahan dari dampak MCK di sungai.
IV. Metoda
1. Ceramah.
2. Tanya jawab

V. Media
1. Leaflet.
2. Lembar balik

VI. Kegiatan Penyuluhan


No. Fase Kegiatan Waktu
Mahasiswa Masyarakat
1. Pra Interaksi  Menyiapkan SAP Menjawab salam 5 menit
 Menentukan kontrak waktu
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan
penyuluhan
 Menggali pengetahuan
masyarakat tentang MCK
2. Kerja  Memberikan penyuluhan Memperhatikan 25 menit
kepada masyarakat tentang
:
1. Pengertian MCK
2. Cara pembuangan
kotoran yang memenuhi
aturan kesehatan
3. Macam-macam kakus
4. Syarat pembangunan
pembuangan air limbah
5. Dampak MCK di sungai
6. Pencegahan dari dampak
MCK di sungai
 Memberikan kesempatan Bertanya
pada masyarakat untuk
bertanya
 Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh masyarakat Memperhatikan
 Memberi pertanyaan
kepada masyarakat tentang
materi penyuluhan Menjawab
pertanyaan

3. Terminasi  Memberi kesimpulan Memperhatikan 5 menit


 Mengakhiri pertemuan dan Menjawab salam
megucapkan salam

VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Acara penyuluhan tentang MCK berjalan sesuai dengan yang telah disusun
dengan rencana. Adapun susunan dari acara penyuluhan pada :
 Tanggal 10 Februari 2007, pukul 07.00 WIB di SDN
I Jambewangi
 Tanggal 11 Februari 2007, pukul 19.00 WIB di RT 02
Dusun Parastembok
Yang terdiri dari :
1. Pembukaan
2. Penyampaian materi
3. Tanya jawab
2. Evaluasi Proses
 SDN I Jambewangi
 Para siswa memperhatikan materi penyuluhan yang disampaikan oleh
mahasiswa
 Para siswa aktif bertanya saat diberi kesempatan oleh mahasiswa
untuk bertanya.
 Para siswa mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa dengan benar.
 RT 02
 Masyarakat RT 02 memperhatikan materi penyuluhan yang
disampaikan oleh mahasiswa
 Masyarakat aktif bertanya saat diberi kesempatan oleh mahasiswa
untuk bertanya.
 Masyarakat mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa dengan benar.
 RT 04
 Masyarakat RT 04 memperhatikan materi penyuluhan yang
disampaikan oleh mahasiswa
 Masyarakat aktif bertanya saat diberi kesempatan oleh mahasiswa
untuk bertanya.
 Masyarakat mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa dengan benar.
 RT 05
 Masyarakat RT 05 memperhatikan materi penyuluhan yang
disampaikan oleh mahasiswa
 Masyarakat aktif bertanya saat diberi kesempatan oleh mahasiswa
untuk bertanya.
 Masyarakat mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa dengan benar.
3. Evaluasi Hasil
 SDN I Jambewangi
a. Para siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa
yang meliputi :
2) Apakah pengertian MCK ?
3) Bagaimana cara pembuangan kotoran manusia yang memenuhi
aturan kesehatan ?
4) Sebutkan macam – macam kakus !
5) Apakah dampak MCK di sungai ?
6) Sebutkan pencegahan dari dampak MCK di sungai !
Jawab :
1) Kegiatan sehari – hari yang meliputi mandi, cuci, kakus.
2) Tidak boleh mengotori tanah disekitarnya, tidak mengotori air dalam
tanah, tidak menimbulkan bau, mudah pembuatannya dan murah,
terlindung dari penglihatan orang lain.
3) Cubluk, septic tank, leher angsa.
4) Penyakit kulit, pencemaran lingkungan, diare, dan kematian.
5) Air harus bersih, ada peralatan mandi, BAB di kakus.
b. Para siswa antusias dalam mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan masalah MCK.
 RT 02
a. Masyarakat mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa yang meliputi :
1) Apakah pengertian MCK ?
2) Bagaimana cara pembuangan kotoran manusia yang memenuhi
aturan kesehatan ?
3) Sebutkan macam – macam kakus !
4) Apakah dampak MCK di sungai ?
5) Sebutkan pencegahan dari dampak MCK di sungai !
Jawab :
1) Kegiatan sehari – hari yang meliputi mandi, cuci, kakus.
2) Tidak boleh mengotori tanah disekitarnya, tidak mengotori air dalam
tanah, tidak menimbulkan bau, mudah pembuatannya dan murah,
terlindung dari penglihatan orang lain.
3) Cubluk, septic tank, leher angsa.
4) Penyakit kulit, pencemaran lingkungan, diare, dan kematian.
5) Air harus bersih, ada peralatan mandi, BAB di kakus.
b. Masyarakat antusias dalam mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan masalah MCK.
 RT 04
a. Masyarakat mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa yang meliputi :
1) Apakah pengertian MCK ?
2) Bagaimana cara pembuangan kotoran manusia yang memenuhi
aturan kesehatan ?
3) Sebutkan macam – macam kakus !
4) Apakah dampak MCK di sungai ?
5) Sebutkan pencegahan dari dampak MCK di sungai !
Jawab :
1) Kegiatan sehari – hari yang meliputi mandi, cuci, kakus.
2) Tidak boleh mengotori tanah disekitarnya, tidak mengotori air dalam
tanah, tidak menimbulkan bau, mudah pembuatannya dan murah,
terlindung dari penglihatan orang lain.
3) Cubluk, septic tank, leher angsa.
4) Penyakit kulit, pencemaran lingkungan, diare, dan kematian.
5) Air harus bersih, ada peralatan mandi, BAB di kakus.
b. Masyarakat antusias dalam mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan masalah MCK.
 RT 05
a. Masyarakat mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa yang meliputi :
1) Apakah pengertian MCK ?
2) Bagaimana cara pembuangan kotoran manusia yang memenuhi
aturan kesehatan ?
3) Sebutkan macam – macam kakus !
4) Apakah dampak MCK di sungai ?
5) Sebutkan pencegahan dari dampak MCK di sungai !
Jawab :
1) Kegiatan sehari – hari yang meliputi mandi, cuci, kakus.
2) Tidak boleh mengotori tanah disekitarnya, tidak mengotori air dalam
tanah, tidak menimbulkan bau, mudah pembuatannya dan murah,
terlindung dari penglihatan orang lain.
3) Cubluk, septic tank, leher angsa.
4) Penyakit kulit, pencemaran lingkungan, diare, dan kematian.
5) Air harus bersih, ada peralatan mandi, BAB di kakus.
b. Masyarakat antusias dalam mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan masalah MCK.

Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa

() ()
MATERI
MCK
Pengertian MCK
MCK merupakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh setiap orang. MCK
meliputi mandi, cuci, dan buang air besar (kakus).
Adapun mandi sehat meliputi :
1. Menggunakan air bersih
Yang dikatakan dengan air bersih adalah jernih, tidak berwarna, tidak
berasa, tidak mengandung zat-zat yang berbahaya (racun), tidak mengandung suatu
bibit penyakit (cholera, typus abdominalis, dysentri, hepatitis dan penyakit-penyakit
karena cacing).
2. Menggunakan peralatan mandi, yag terdiri dari :
 Sabun mandi
 Sikat gigi
 Pasta gigi
 Shampo
 Handuk

Pembuangan Kotoran Manusia

Yang dimaksud kotoran manusia adalah sesmua benda atau zat yang tidak dipakai
lagi oleh tubuh dan harus dikeluarkan oleh tubuh.
Syarat pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan :
 Tidak boleh mengotori permukaan tanah di dekeliling kakus
 Tidak boleh mengotori air permukaan tanah di sekelilingnya
 Tidak boleh mengotori air dalam tanah
 Kotoran tidak boleh terbuka sehingga dapat dipakai tempat lalat bertelur atau
perkembangbiakan vektor penyakit lainnya
 Tidak menimbulkan bau
 Kakus harus terlindungi dari penglihatan orang lalin
 Pembuatannya mudah dan murah
 Mudah digunakan dan dipelihara
 Dapat diterima oleh pemakainya
Bangunan kakus yang memenuhi syarat kesehatan, terdiri dari :
1. Rumah kakus, agar pemakai terlindungi
2. Lantai kakus, sebaiknya ditembok agar mudah dibersihkan
3. Slab (tempat kaki memijak waktu si pemakai jongkok)
4. Kloset (lubang tempat feses masuk)
5. Pit (sumur penampung feces/ cubluk)
6. Bidang resapan

Macam-macam Kakus

Kakus dibagi menjadi beberapa macam :


1. Cubluk
Kakus ini dibuat dengan jalan membuat lubang kedalam tanah dengan
diameter 80-120 cm sedalam 2,5-8 m. dindingnya diperkuat dengan batu bata,
dapat ditembok atau tidak agar tidak mudah ambruk. Lama pemakainya antara 5-15
tahun bila permukaan tinja sudah mencapai lebih kurang 50 cm dari permukaan
tanah, dianggap cubluk sudah penuh. Cubluk yang penuh ini ditimbun dengan
tanah, tunggu 9-12 bulan isinya digali kembali untuk pupuk, sedangkan lubangnya
dapat digunakan kembali. Sementara yang penuh ditimbun untuk membuat cubluk
yang baru. Macam kakus ini hanya baik dibuat ditempat-tempat dimana air tanah
letaknya dalam. Pada kakus ini harus diperhatikan :
 Jangan diberi desinfektan, karena mengganggu proses pembusukan
sehingga cepat penuh
 Untuk mencegah bertelurnya nyamuk tiap minggu diberi minyak tanah
 Agar tidak terlalu bau diberi kapur barus
2. Septik tank
Kakus jenis ini merupakan cara yang paling memenuhi persyaratan,oleh sebab itu
cara pembuangan ini sangat di anjurkan.septik tank terdiri dari tangki sedimentasi
yang kedap air,dimana tinja dan air buangan masuk dan mengalami dekomposisi.di
dalam tangki ini tinja akan berada selama beberapa hari,selama waktu tersebut tinja
akan mengalami dua proses yakni:
 Proses kimiawi
 Proses biologis
3. Leher Angsa
Kakus ini bukanlah merupakan tipe kakus tersendiri tetapi hanya
moddifikasi klosetnya saja,pada kakus ini klosetnya berbentuk leher angsa
sehingga akan terisi air,fungsi air ini gunanya sebagai sumbat sehingga bau
busuk dari cubluk tidak tercium di ruang rumah kakus.bila di pakai fecesnya
tertampung sebentar dan bila di siram dengan air,baru masuk ke bagian
yang menurun untuk masuk ke tempat penampungannya
Keuntungan kakus semacam ini:
 Baik untuk masyarakat kota karena memenuhi syarat
esthetis(keindahan )
 Dapat di tempatkan di dalam rumah karna tidak bau sehingga
pemakaiannya lebih praktis
 Aman untuk anak anak

CUCI

Kegiatan mencuci meliputi mencuci pakaian,peralatan rumah tangga,bahan


makanan olahan dsb.dalam kegiatan mencuci akan di hasilkan air bekas pakai atau di sebut
jga air comberan yang merupakan air belum dapat di pergunakan kembali.air coberan/air
bekas pakai rumah tangga banyak mengandung bahan bahan organik ,sehingga merupakan
media agen penyakit.maka bila mencemari air bersih,merupakan sumber yang di tularkan
Langkah langkah /cara pemecahanyaitu:
 Perlindungan air bersih terhadap air comberan
 Mengupayakan agar sebagian areal pemukiman
di manfaatkan untuk pembuangan air comberan.

Langkah yang pertama misalnya dengan membuat tempat pembuangan air


comberan dengan konstruksi yang memiliki tutup kedap air,jenis wadah yang tidak
mungkin mencemari lingkungan,misalnya septic tank.Air coberan dalam jumlah besar dari
tempat-tempat pelayanan umum,biasanya dialirkan ke sungai melalui saluran drainase
dengan ukuran memadai.
Syarat bangunan pembuangan air limbah / air comberan.
Persyaratan harus dapat mencapai tujuan pemeliharaan kesehatan lingkungan
khususnya untuk mencegah peyakit menular dalam masyarakat diantaranya:
- sarana pembuangan air limbah / comberan,tidak memungkinkan pencemaran
lingkungan hidup di pemukiman dan di sekitarnya,sarana pembuangan air
limbah / comberan debgan tehnik perembesan.
- Bangunan sarana pembuangan air limbah / comberan tidak terlalu tinggi
biayanya untuk penduduk yang berpenghasilan rendah / sedang
- Secara tehnik mudah dibangun,mudah dirawat, berdaya dan berhasil guna, dan
tidak menimbulkan kecelakaan.

Dampak mandi,cuci,kakus (MCK) di sungai:


1. Penyakit kulit
2. infeksi cacing
3. pencemaran lingkungan
4. Diare (mencret atau muntaber)
5. Kolera
6. Kematian

PENCEGAHAN DARI DAMPAK MCK DI SUNGAI :


1. Air harus bersih (jernih,tidak berasa,tidak berbau,tidak mengandung racun)
2. Ada peralatan mandi (sabun,sikat gigi,pasta gigi,shampo & handuk)
3. Membuang air besar pada tempatnya (kakus)

DAFTAR PUSTAKA

- Entjang indan dr,2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat.PT. Citra Aditya : Jakarta


- Notoatmodjo Soekidjo. Prof Dr,2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT . Rineka
Cipta : Jakarta
RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)
ASUHAN KEPARAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN PARASTEMBOK RT 02,04 &05 RW II
DESA JAMBEWAGI

Nama mahasiswa : Mahasiswa kelompok diare


Tanggal : 10 februari 2007
Tempat : Dusun parastembok RT 02, 04 &05 RW II Desa Jambewangi
Topik : Penyuluhan tentang diare

I. Fase persiapan
Pada kunjungan pertama mahasiswa meparsiapkan :
1.Penetapan sasaran yang akan diberi penyuluhan
2.Peralaan yang akan dibawa pada saat kunjungan
a. SAP
b. Leaflet
c. Flip chart
d. Buku catatan
e. Ballpoint
3.Tujuan kunjungan
a. Perkenalan
b. Kontrak waktu
c. Memberikan penyuluhan
- Tentang diare
1. Pengertian diare
2. Resiko terjangkit diare
3. Penyebab diare
4. Tanda dan gejala
5. Akibat diare
6. Penanganan secara langsung
7. Pencegahan diare
8. Cara pembuatan LGG

II. Fase orientasi


Mahasiswa memperkenalkan diri dengan menyebutkan:
 Nama
 Asal institusi
 Tujuan
III. Fase kerja
Kegiatan
Mahasiswa Masyarakat Waktu
NO
1. Memberikan salam Menjawab salam 5menit
2. Memperkenalkan diri kepada masyarakat yang Masyarakat
akan memberikan penyuluhan menerima
kehadiran
mahasiswa
3. Menjelaskan tujuan kunjungan kepada Mendengarkan 15
masyarakat yang akan diberi penyuluhan menit
4 Menjelaskan dan membuat kesepakatan (kontrak Masyarakat
kerja) bersama masyarakat yang akan diberi manyatakan
penyuluhan perihal kesediaanya untuk diberikan kesediaanya untuk
penyuluhan diberikan
penyuluhan
5. Melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat Mendengarkan 20
yang meliputi : menit
 Pengertian diare
 Resiko diare
 Penyebab diare
 Tanda dan gejala
 Akibat diare
 Penangangan dan pencegahan diare

Masyarakat
Melakukan diskusi
bertanya dan
menjawab
pertanyaan
6. Menjawab salam 5
Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam menit

IV.Fase terminasi
Mahasiswa mengakhiri penyuluhan dan mengucapkan salam

Mengetahui,
Pembimbing Mahasiswa

()()
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIARE

Pokok bahasan : Keperawatan komunitas


Sub pokok bahasan : DIARE
Hari/Tgl : 10 februari 2007
Tempat : RT 02,04,05/RW II Dusun Parastembok Desa Jambewangi
Waktu : 08.00 WIB
Sasaran : Masyarakat RT 02,04 &05 Dusun Parastembok

I. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit diharapkan masyarakat
dapat mengerti dan memahami tentang konsep diare dengan benar
.
II. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x30 menit masyarakat mampu :
 Menjelaskan kembali pengertian diare dengan kata-katanya sendiri secara benar.
 Menyebutkan dan menjelaskan kembali 3 dari 4 resiko terjangkitnya diare dengan
benar.
 Menyebutkan dan menjelaskan kembali 7 dari 9 tanda – tanda dan gejala diare
dengan benar .
 Menyebutkan dan menjelaskan kembali 1 dari 2 akibat diare dengan benar.
 Menyebutkan dan menjelaskan kembali 2 dari 3 cara penaganan diare dengan
benar.
 Mendemonstrasikan kembali cara pembuatan LGG dengan benar.

III. Materi
 Pengertian diare.
 Resiko terjangkitnya penyakit diare.
 Penyebab diare.
 Tanda dan gejala diare
 Akibat diare
 Cara penanganan diare
 Cara pencegahan diare
 Cara pembuatan LGG

IV. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab

V. Media
 Leaf lat
 Flip chart

VI. Kegiata penyuluhan


No Fase Kegiatan Waktu
Mahasiswa Masyarakat
1. Pra Menyiapkan SAP
interaksi Memberi salam Menjawab 5 menit
Memperkenalkan diri salam
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Menggali pengetahuan
masyarakat tentang diare

2. Kerja Memberikan penyuluhan kepada Memperhatikan


masyarakat tentang : 10 Menit
1. Pengertian diare
2. Menyebutkan resiko
terjangkitnya diare
3. Menyebutkan tanda
dan gejala diare
4. Menyebutkan akibat
diare
5. Menjelaskan cara
penanganan
6. Menyebutkan Cara
pencegahan diare
7. Mendemonstrasikan
cara pembuatan LGG
Memberikan kesempatan pada Bertanya 5 menit
masyarakat untuk bertanya
Menjawab pertanyaan yang Memperhatikan 5 Menit
diajukan oleh masyarakat
Memberi pertanyaan kepada Menjawab 10 Menit
masyarakat tentang materi
penyuluhan diare.
Memberikan kesempatan Praktek 10 Menit
masyarakat untuk
mendemonstrasikan pembuatan
LGG
3. Terminasi Memberikan kesimpulan Memperhatikan
Mengakhiri pertemuan Menjawab 5 Menit
Mengucapkan salam salam

VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Penyuluhan dilakukan sesuai dengan rencana dan prosedur yang telah ditetapkan
2. Evaluasi Proses
 Masyarakat memperhatikan penyuluhan dari mahasiswa
 Masyarakat menjawab pertanyaan dari mahasiswa
 Masyarakat mendengarkan penyuluhan
 Masyarakat mendemontrasikan pembuatan LGG.
3. Evaluasi Hasil
Masyarakat mengerti tentang materi penyuluhan dibuktikan bisa menjawab
pertanyaan :
1. Apa pengertian diare?
2. Sebutkan resiko terjangkitnya penyakit diare?
3. Sebutkan penyebab diare?
4. Sebutkan tanda dan gejala diare?
5. Sebutkan akibat diare?
6. Sebutkan cara menangani diare?
7. Sebutkan cara pencegahan diare?
8. Coba demontrasikan kembali cara pembuatan LGG?
VIII. Kesimpulan
Proses penyuluhan selam 1 X 50 menit berjalan sesuai dengan prosedur yang telah
direncanakan dan masyarakat kooperatif selama proses penyuluhan berlangsung dibuktikan
pertanyaan yang dijawab benar dan masyarakat mampu mendenmontrasikan cara
pembuatan LGG.
MATERI PENYULUHAN

I. Pengertian diare
Diare adalah buang air besar lebih dari 4x sehari, baik di sertai lendir dan
darah atau tidak.
Diare merupakan buang air besar ( defekasi ) dengan jumlah tinja yang
banyak dari biasanya, dengan tinja berbentuk cair atau setengah cairan dapat pula
di sertai frekwensi defekasi yang meningkat.

II. Resiko terjadi diare


1. Lingkungan yang kotor atau jarang di bersihkan
Merupakan sarang kuman yang apabila menempel pada manusia dan
terbawa ke dalam tubuh lewawt makan dan minum dapat menyebabkan
penyakit diare.
2. Kebiasaan buang air besar yang kurang sehat contohnya
buang air besar
di sungai tidak di jamban.
Di sungai banyak sekali berkumpul kotoran kotoran yang membawa bibit
penyakit masuk ke dalam tubuh yang salah satunya menyebabkan diare.
3. Cara memasak yang kurang sehat contohnya mencuci
makanan kurang bersih dan belum matang
Makanan yang setiap hari kita makan adalah faktor penting dalam
kehidupan, maka dari itu kebersihan makanan adalah syarat agar kesehatan
kita tetap terjaga karena bakteri atau kuman yang dapat menyebabkan diare
dapat di minimalkan.
4. Kebiasaan hidup kurang sehat contohnya kebersihan diri
atau personal hygine kurang kebersihan diri yang meliputi mandi, sikat gigi,
keramas, dan lain lain dapat menjadi pencegahan yang baik untuk
menghindarkan bibit penyakit seperti diare hilang dari tubuh kita.

III.Penyebab diare
 Infeksi ( radang karena adanya bakteri ) di dalam tubuh peradangan organ
pencernaan seperti lambung dan usus dapat meningkatkan peristaltik usus
yang mengakibatkan air sulit di serap tubuh, sehingga menyebabkan BAB
encer atau cair karena hal tersebut.
 Ketidak mampuan mencerna laktosa atau gula oleh pencernaan tubuh, ini di
sebabkan karna adanya gangguan dalam sistem pencernaan yang
mengakibatkan terhambatnya penyerapan NaCL dalam air yang dapat
menjadikan BAB juga cair.
Makanan yang tercemar, beracun dan terlalu banyak mengandung lemak,
makanan dapat meningkatkan HCL, lambung untuk merangsang peristaltik
usus sehingga terjadi diare.
Rasa takut, cemas dan tegang hal tersebut di atas dapat mempengaruhi
katekolamin yang dapat meningkatkan HCL lambung sehingga terjadi diare.

IV. Gejala dan Tanda - Tanda diare


 Gejala pada penderita diare adalah
a) Berak encer kadang di sertai lendir
b) Berak lebih dari 4x sehari
c) Mutah
d) Demam
e) Nyeri perut
 Sedangkan gejala diare pada anak adalah
a) Bayi atau anak menjadi cengeng
b) Suhu badan meninggi
c) Tinja bayi encer, berlendir atau berdarah
d) Anus menjadi lecet
e) Muntah sebelum atau sesudah diare

V. Akibat Diare
1. Kekurangan cairan
Tanda dan Gejala
 Kelopak mata cekung
 Ubun – ubun cekung
 Pernafasan dalam dan cepat
 Mengantuk
 Lemas
 Dingin
 Berkeringat
 Pucat
 Air kencing sedikit dan pekat karna kurangnya cairan dalam tubuh yang ikut
karena diare atau mencret
 Turgor kulit tidak kembali dalam 2 detik
 Kadang dapat menyebabkan pingsan
2. Gangguan pertumbuhan
Ini sering terjadi pada anak anak yang di karenakan cairan tubuh yang terus
keluar dapat menyebabkan gangguan metabolisme tubuh sehingga
pertumbuhan tidak optimal.

VI. Penanganan
1. Menggani caitran dengan oralit atau LGG ( larutan gula
garam )
Cara pembuatan oralit :
 Cuci tangan hingga bersih
 Pakailah gelas, sendok, teko, panci,atau peralatan lain yang bersih
 Gunakan air minum baik air putih atau air teh yang telah masak
 Masukkan 1 bungkus oralit kecil ke dalam 1 gelas air, jika
menggunakan 1 bungkus besar gunakan 5 gelas air.
 Aduk hingga larut lalu diminumkan.

Cara pembuatan Larutan Gula Garam :


Oralit / Larutan Gula Garam sesuai dengan kemamapuan meminumnya,
namun jangan sampai kurang tidak akan mengatasi kekurangan cairan :
 Untuk anak < 1 Thn 3 jam 1,5 gelas dan 1/2 gelas setiap BAB
 Anak 1 Thn sampai 5 Thn 3 jam pertama 3 gelas dan 1 gelas setiap BAB
 Diatas 5 Thn 3 jam pertama 5 gelas dan 2 gelas setiap BAB
Bila penderita muntah terus menerus segera bawa kepusat kesehatan
yang terdekat untuk diberikan cairan infus.
2. Pengobatan demam
 Beri air minum banyak
 Kompres kedua ketiak, kedua lipat paha dan kening dengan kompres
dingin
 Jika panas tidak reda bawa pukesmas terdekat
3. Pemberian makanan yang diberikan adalah makanan dengan syarat bahan
makanan digunakan tidak mengandung serat seperti sayuran berwarna hijau
( bayam, sawi, kacang panjang ) agar mudah dicerna, tidak mengandung gas
( ubi, kentang, kacang ) serta makanan yang mengandung lemak (goreng –
gorengan dengan mengandung minyak ) tidak menggunakan bumbu yang
merangsang ( terlalu pedas / merangsang ) makanan diberikan dalam porsi
kecil tapi sering.

VII. Pencegahan diare


1. Menjaga kebersihan lingkungan
 Membuang sampah pada tempatnya
 Tempat sampah didalam rumah sebaiknya tertutup
 Berak di WC
2. Menjaga kebersihan makanan
 Mencuci sayuran dengan air bersih
 Memasak makanan hingga matang
 Menutup makanan
 Mencuci peralatan makanan dengan air bersih
 Mencuci tangan dengan air bersih
3. Pemberian ASI

Daftar pustaka
Ngastiyah ( 1997 ). Perawatan anak sakit. Jakarta : EGC
Widjaya ( 2003 ) Cara mengatasi diare dan keracunan pada balita. Jakarta : Cetakan 1
Kawan pustaka.
RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)
ASUHAN KEPARAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN PARASTEMBOK RT 02,04 & 05 RW II
DESA JAMBEWAGI

Nama mahasiswa : Mahasiswa Kelompok Pengelolaan Sampah


Tanggal : 10 & 15 Februari 2007
Tempat : Dusun parastembok RT 02,04 &05 RW II Desa Jambewangi
Topik : Penyuluhan tentang sampah

I. Fase persiapan
Pada kunjungan pertama mahasiswa meparsiapkan :
1.Penetapan sasaran yang akan diberi penyuluhan
2.Peralaan yang akan dibawa pada saat kunjungan
a. SAP
b. Leaflet
c. Flip chart
d. Buku catatan
e. Ballpoint
3.Tujuan kunjungan
a. Perkenalan
b. Kontrak waktu
c. Memberikan penyuluhan Sampah
 Pengertian sanitasi lingkungan
 Pengertian sampah
 Jenis-jenis sampah
 Cara pangelolaan sampah

II. Fase orientasi


Mahasiswa memperkenalkan diri dengan menyebutkan:
 Nama
 Asal institusi
 Tujuan

III. Fase kerja


Kegiatan
Mahasiswa Masyarakat Waktu
NO
1. Memberikan salam Menjawab salam 10
2. Memperkenalkan diri kepada masyarakat yang Masyarakat menit
akan memberikan penyuluhan menerima
kehadiran
mahasiswa
3. Menjelaskan tujuan kunjungan kepada Mendengarkan
masyarakat yang akan diberi penyuluhan
4 Menjelaskan dan membuat kesepakatan (kontrak Masyarakat
kerja) bersama masyarakat yang akan diberi manyatakan
penyuluhan perihal kesediaanya untuk diberikan kesediaanya untuk
penyuluhan diberikan
penyuluhan
5. Melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat Mendangarkan 15
yang meliputi : dean menit
 Pengertian sanitasi lingkungan memperhatikan
 Pengertin sampah
 Jenis-jenis sampah
 Cara penglolaan sampah

6. Masyarakat 10
Memberi kesempatan pada masyarakat untuk
bertanya dan menit
bertanya
menjawab
pertanyaan
7. Menjawab salam 5
Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam menit

IV.Fase terminasi
Mahasiswa mengakhiri penyuluhan dan mengucapkan salam

Mengetahui,

Pembimbing Mahasiswa

()()
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Keperawatan komunitas


Sub pokok bahasan : Sanitasi lingkungan
Hari/Tgl : 10 & 15 februari 2007
Tempat : RT 02,04,05 Dusun Parastembok Desa Jambewangi
Waktu : 07.00 & 20.00 WIB
Sasaran : Masyarakat RT 02,04 &05 Dusun Parastembok

I. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit diharapkan masyarakat dapat
mengerti dan memahami tentang konsep sanitasi lingkungan terutama untuk pengelolaan
sampah.

II. Tujuan khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x30 menit masyarakat mampu :
 Menyebutkan kembali pengertian sanitasi lingkungan dengan kata-katanya sendiri
secara benar.
 Menyebutkan kembali pengertian sampah dengan kata-katanya sendiri dg benar.
 Menyebutkan kembali jenis – jenis sampah 2 dari 3 jenis sampahsecara benar .
 Menjelaskan kembali cara cara pengelolahan sampah dengan kata katanya
sendiri secara benar

III. Materi
 Pengertian sanitasi lingkungan
 Pengertian sampah
 Jenis – jenis sampah
 Cara – cara pengelolaan sampah

IV. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab

V. Media
 Flip chart
 Lembar balik
VI. Kegiatan penyuluhan
No Fase Kegiatan Waktu
Mahasiswa Masyarakat
1. Pra Menyiapkan sap Menjawab 5 menit
interaksi Menentukan kontrak waktu salam
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan penyuluh
Menggali pengetahuan
masyarakat tentang sampah
2. Kerja Memberikan penyuluhan kepada Memperhatikan 25 menit
masyarakat tentang :
1. Pengertian sampah
2. Jenis – jenis sampah
3. Tujuan pengaturan
sampah
4. Syarat bangunan
pembuangan sampah
5. Cara – cara Bertanya
pengelolaan sampah
Memberikan kesempatan pada Memperhatikan
masyarakat untuk bertanya
Menjawab pertanyaan yang Menjawab
diajukan oleh masyarakat
Memberi pertanyaan kepada
masyarakat tentang materi
penyuluhan.
3. Terminasi Memberikan kesimpulan Memperhatikan 2 menit
Mengakhiri pertemuan Menjawab
Mengucapkan salam salam

VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Acara penyuluhan tentang sanitasi lingkngan berjalan sesuai dengan prosedur
yang telah diosusun dengan rencana. Adapun sesuai dari acara penyuluhan pada:

Tanggal 10 Februari 2007


Tanggal 15 Februari 2007
1. Pembukaan
2. Penyampaian materi
3. Tanya jawab
4. Musyawarah tentang rencana pembuatan sarana MCK dan sampah.
2. Evaluasi Proses
 RT 02
- Masyarakat RT 02 memperhatikan materi penyuluhan yang disampaikan oleh
masyarakat
- Masyrakat aktif bertanya saat diberi kesempatan oleh mahasiswa unuk bertanya
- Masyaraka mampu menjawab pertanyaan semua pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa dengan benar.
 RT 04
- Masyrakat RT 04 kurang memperhatikan materi penyuluhan yang disampaikan
mahasiswa .
- Masyarakat RT 04 kurang aktif bertanya saat diberi kesmpetan oleh mahaiswa
untuk bertanya.
- Masyrakat RT 04 mampu menjawab semua pertayaan yang diajukan oleh
mahasiswa dengan benar.
 RT 05
- Masyarkat RT 05 memperhatikan materi penyuluhan yang disampaikan oleh
mahasiswa.
- MasyarakatRT 05 aktif bertanya saat diberi kesempatan oleh mahasiswa untuk
bertanya.
- Masyarakat RT 05mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa
dengan benar.
3. Evaluasi Hasil
 RT 02,04,05
a. Masyarakat mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa
yang meliputi :
1. Apakah pengertian sampah ?
2. Sebutkan jenis – jenis sampah ?
3. Sebutkan cara pengelolaan sampah?
Jawab :
1. Bahan yang tidak dipakai lagi oleh manusia dan dibuang
2. Sampah kering ( kertas, daun, debu, plastik ), sampah basah ( sias
perabot rumah tangga )
3. Dibakar, ditimbun
b. Masyarakat kurang antusias dalam mengajukan pertanyan yang berkaitan
dengan masalah pembuangan sampah.

Mengetahui,

Pembimbing Mahasiswa

() ()
MATERI
SANITASI LINGKUNGAN

1.Pengertian sanitasi lingkungan


sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik,biologissosial & ekonomi
yang mempengaruhi kesehatan manusia.

2.Pengertian sampah
sampah adalah bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia
atua benda padat yang sudah tidak di pakai lagi dalam suatu kegiatan manusia &
dibuang.

3.jenis-jenis sampah
a. Menurut asalnya
1. Sampah buangan rumah tangga (sampah sisa bahan makanan,
pembungkus makanan, perabot rumah tangga )
2. Sampah buangan pasar dan tempat – tempat umum
3. Sampah buangan jalanan ( debu jalan, bangkai hewan )
4. Sampah industri ( air limbah industri, debu industri )
b. Menurut jenisnya
1. Sampah organik (sisa bahan makanan, sisa makanan )
2. Sampah anorganik ( sisa gelas, logam, plastik )
c. Menurut sifat fisik
1. Sampah kering
Yaitu sampah yang dapat dimusnahkan dengan dibakar seperti kertas
2. Sampah basah
Yaitu sampah yang karena sifat fisiknya sukar dikeringkan / dibakar
4. Cara-cara pengelolaan sampah
a.Penyimpanan sampah
Untuk tempat sampah ditiap rumah isinya 1m³.Tempat sampah janganlah
diletakkan didalam rumah/dipojok dapur,karena akan menjadi gudang makanan
tikus-tikus sehingga rumah akan banyak tikusnya.
TEMPAT SAMPAH SEBAIKNYA:
 Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak
 Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik binatang:seperti
tikus,ayam,kucing,dsb.
 Ditempatkan diluar rumah
b.Pengumpulan sampah
pengumpulan sampah dapat dilakukan :
- Perorangan
- Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari rumahnya masing masing
dibuang pada tempat tempat tertentu.
- Pemerintah
Pengumpulan sampah sampah dikota kota dilakukan pemerintah dengan
menggunakan truk sampah/gerobak sampah.
- Swasta
Swasta hanya mengambil sampah sampah tertentu sebagai bahan baku bagi
Perusahaannya msalnya untuk pembuatan karton,kertas,plastik.
d. Pembuangan sampah
Pembuangan smpah dapat dilakukan dengan cara:
- LAND FILL
Sampah dibuang pada tanah yang rendah.Pembuangan sampah ini hanya baik
untuk sampah rubbish
- SANITARY LAND FILL
Sampah dibuang pada tanah yang rendah,kemudian ditutup lagi dengan tanah
paling sedikit 60 cm,untuk mencegah pengorekan anjing,tikus & binatang
lain.Cara ini memenuhi syarat kesehatan
- INDIFIDUAL INCINERATION
Sampah dari rumah dikumpulkan sendiri,kemudian dibakar sendiri.
- INCENERATION DENGAN INCENATOR KHUSUS
Cara ini dikerjakan pemerintah yang telah dikumpulkan ditruk truk/gerobak
gerobak,sampah dibakar dalam incerator khusus (alat pembakar khusus)
- PULUERISATION
Semua sampah baik rubbish maupun garbage digiling/dihaluskan dengan alat
khusus,kemudian dibuang kelaut
- COMPOSTING (Dibuat jadi pupuk)
Dari sampah yang terbuang masih bisa dibuat pupuk sebagai penyubur lahan
pertanian
- HOGEFEEDING (Sebagai makanan ternak)
Yang dapat digunakan yaitu jenis garbage misalnya sisa sayuran,ampas
pembuatan tapioka,ampas pembuatan tahu,dll.

- RECYCLING
Cara ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah,maka bagian-bagian
sampah yang masih bisa dipakai/digunakan, diambil lagi.misalnya
kertas,logam,dll.
Dari benda ini dapat dihasilkan benda benda baru yang lebih berguna seperti
karton,gelas plastik,dsb.

DAFTAR PUSTAKA
- Entjang indan dr,2000.Ilmu Kesehatan Masyarakat.PT.Citra Aditya : Jakarta
- Notoatmodjo Soekidjo. Prof Dr,2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT .Rineka
Cipta : Jakarta
RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN PARASTEMBOK RT 02,04 & 05 DESA JAMBEWANGI

Nama mahasiswa : Mahasiswa kelompok Lansia


Tanggal : 19 -02 -2007
Tempat : SDN I Jambewangi
Topik : Pembekalan kader posyandu lansia

I. Fase persiapan
Sebelum pelaksanaan pelatihan kader posyandu,mahasiswa melakukan
persiapan antara lain:
1. Penetapan sasaran yang akan diundang untuk mengikuti pelatihan kader posyandu
yaitu kader kader posyandu yang tersebar di desa parastembok
2. Peralatan yangdi gunakan saat pelatihan kader:
o SAP Posyandu Lansia
o LCD dan CPU
o Buku catatan
o Ballpoint
o Tensi meter
o Timbangan
o Lembar absensi tamu
o Papan tulis + spidol
3. Tujuan kunjungan
a. Perkenalan dengan tamu undangan (Kader-kader,pembimbing,wakil
PKM,dosen)
b. Membuat kesepakatan (kontrak waktu) bersama para kader perihal lamanya
waktu yang di butuhkan dalam pelatihan kader posyandu
c. Memberikan materi pelatihan:
o Konsep dasar lansia
o Posyandu Lansia
d. Memberikan pelatihan pada kader-kader tentang bagaimana cara mengukur
tekanan darah

II. Fase Orientasi


Mahasiswa memperkenalkan diri dengan menyebutkan :
 Nama
 Asal institusi
 Tujuan

III. Fase Kerja


N Kegiatan Waktu
Mahasiswa Masyarakat
o.
1. Memberi salam Menjawab salam 5 menit
2. Memperkenalkan diri kepada Para kader
masyarakat yang akan diberi menerima
penyuluhan kehadiran
mahasiswa
3. Menjelaskan tujuan kunjungan kepada Mendengarkan 5 menit
para kader yang akan di beri
penyuluhan
4. Menjelaskan dan membuat kesepakatan Para kader sepakat 5 menit
bersama masyarakat yang akan diberi dengan kontrak
penyuluhan perihal kesediaannya untuk kerja yang telah
diberi penyuluhan ditentukan
5 Memberi materi pelatihan konsep dasar Mendengar dan 15 menit
Lansia dan memberi kesempatan untuk memperhatikan
bertanya.
6. Istirahat Istirahat 5 menit
7. Menjelaskan cara mengukur tekanan Memperhatikan 20 menit
darah dan praktik langsung mengukur dan
tekanan darah mempraktekkan
8. Memberi kesempatan pada kader untuk Memperhatikan 10 menit
. bertanya Kader ikut serta
dalam
praktik/program
pengukuran
9. Memberi pertanyaan tentang posyandu Menjawab 10 menit
. Lansia pertanyaan
10 Mengakhiri pertemuan Menjawab salam 5 menit

IV. Fase Terminasi


 Mahasiswa menyimpulkan hasil kegiatan pada pelaksanaan pelatihan kader
posyandu.
 Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam.

Mengetahui,

Pembimbing Mahasiswa

( ) ()
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Keperawatan komunitas


Sub pokok bahasan : Posyandu Lansia
Hari/tanggal : Senin / 19 Februari 2007
Tempat : SDN I JAMBEWANGI
Waktu : 19.30 wib
Sasaran : Kader posyandu lansia dusun Parastembok desa
Jambewangi

I. Tujuan umum
Setelah di lakukan penyuluhan selama 1x 45 menit diharapkan
masyarakat/kader dapat menerangkan tentang posyandu.
II. Tujuan khusus
Setelah di lakukan penyuluhan selama 1x 45 menit ,kader mampu:
1. Menjelaskan pengertian posyandu dengan kata-katanya sendiri secara benar.
2. Menyebutkan 3 dari 5 tujuan posyandu secara benar.
3. Menyebutkan cara pengorganisasian posyandu dengan kata-katanya sendiri
secara benar
4. Menyebutkan 3 dari 5 cara membentuk posyandu secara benar
5. Menyebutkan 3 dari 5 cara pengelolaan keuangan posyandu secara benar
6. Menerapkan kegiatan posyandu
7. Menerapkan 5 program posyandu secara benar
III. Materi
1. Pengertian Posyandu
2. Tujuan Posyandu
3. Cara membentuk posyandu
4. Pengirganisasian posyandu
5. Pengelolaan posyandu
6. Kegiatan posyandu
7. Program posyandu
IV. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
V. Media
 Slide
VI. Kegiatan Penyuluhan
No. Fase Kegiatan Waktu
Mahasiswa Kader
1. Pra interaksi  Menyiapkan slide  Mendengarkan 3 menit
 Menentukan kontrak
waktu
 Memberi salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan

2. Kerja  Menyampaikan materi 35 menit


penyuluhan:
1. Menjelaskan  Masyarakat
pengertian mendengarkan
posyandu dan
2. menyebutkan tujuan memperhatikan
3. Menyebutkan cara
pengorganisasian
posyandu
4. Cara membentuk
posyandu
5. Menyebutkan  Menanyakan
pengelolaan
keuangan
6. Menerapkan  Mendengarkan
pelaksanaan
kegiatan posyandu
7. Menerapkan
program posyandu
 Memberi  Bertanya
kesempatan ada
kader untuk
bertanya
 Menjawab  Memperhatikan
pertanyaan yang
di berikan kader

3. Terminasi  Memberi kesimpulan  Memperhatikan 2 menit


 Mengakhiri pertemuan dan menjawab
dan mengucapkan salam salam

VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kader Posyandu Lansia Dusun Parastembok menerima kedatangan mahasiswa
dengan baik
2. Evaluasi Proses
 Seluruh kader posyandu lansia antusias dengan materi penyuluhan
 Seluruh kader posyandu lansia mendengarkan penyuluhan sampai
selesai
 Sebagian kader posyandu lansia aktif bertanya dan berdiskusi dengan
mahasiswa
 Sebagian kader posyandu lansia yang lainnya kurang aktif bertanya dan
berdiskusi dengan mahasiswa
3. Evaluasi Hasil
 Kader posyandu lansia dusun parastembok mengerti dan memahami tentang
materi penyuluhan dan bisa menjelaskan hasil penyuluhan yang dilakukan
mahasiswa

VIII. Kesimpulan
Kader posyandu lansia dusun parastembok mengerti dan memahami tentang
materi penyuluhan hal ini terbukti dengan kader posyandu lansia bisa menjawab
seluruh pertanyaan mahasiswa dengan benar.
Mengetahui,

Pembimbing Mahasiswa

( ) ()

MATERI LANSIA

1. Pengertian lansia
Menurut organisasi dunia WHO lanjut usia meliputi:
 Usia pertengahan adalah kelompok usia 45-59 tahun
 Lanjut usia antara 75-90 tahun
 Usia sangat tua diatas 90 tahun
2. Beberapa alasan timbulnya perhatian terhadap lansia
 Pensiunan dan masalah masalahnya
 Kematian mendadak oleh karena penyakit jantung dan stroke
 Meningkatnya jumlah lansia
 Pemerataan pelayanan kesehatan
 Kewajiban pemerintah terhadap orang cacat dan jompo
 Perkembangan ilmu gerontologi dan geriatri
 Prograam PBB
 Konferensi internasional di wina tahun 1983
 Kurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit
 Mahalnya obat obatan
 Tahunn lanjut usia internasional 1 oktober 1999

3. Kebutuhan gizi
Kebutuhan gizi pada lansia secara adekuat merupakan pokok kelangsungan proses
pergantian sel dalam tubuh guna mengatasi penuaan dan memperlambat terjadinya
usia biologis.faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada lansia :
 Kurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi
 Berkurangnya cita rasa makanan
 Berkurangnya koordinasi otot otot saraf
 Keadaan fisik yang kurang baik
 Faktor ekonomi dan sosial
 Faktor penyerapan makanan
 Masalah gizi yang sering timbul pada lansia:
o Gizi berlebih
o Gizi kurang
o Kekurangan vitamin

Syarat menu seimbang :


 Mengandung zat gizi yang terdiri dari zat pembangun
 Jumlah kalori yang cukup yang merupakan hidrat arang komplek
 Jumlah lemak dibatasi
 Jumlah protein yang baik yaitu 8-10 % dari total kalori
 Dianjurkan tinggi serat yang bersumber dari buah dan sayur
 Makanan tinggi kalsium seperti susu non fat dan ikan
 Makanan tinggi zat besi seperti daging,bayam .
 Batasi penggunaan penyedap rasa seperti monosodium glutamat
 Sumber makanan zat gizi harus sehat dan mudah dicerna
 Hindari makanan tinggi alkohol
 Makanan mudah dikunyah
 Jumlah air 6-8 gelas perhari

4. Kesehatan lansia
a. Sistem persarafan
 Kurang sensitif terhadap sentuhan
 Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi khususnya dengan stres
 Mengecilnya saraf panca indera sehingga dapat mengakibatkan
berkurangnya penglihatan,hilangnya pendengaran,lebih sensitif terhadap
perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin
b. Sistem pendengaran
 Hilangnya kemampuan mendengar,sulit mengerti kata kata
 Terjadinya penggumpalan serumen karena peningkatan keratin
c. Sistem penglihatan
 Meningkatnya ambang,pengamatan sinar,daya adaptasi terhadap kegelapan
lebih lambat dan susah melihat dalam gelap
 Hilangnya daya akomodasi,menurunnya lapang pandang,menurunnya daya
membedakan warna
d. Sistem cardiovaskuler
Tekanan darah meninggi atau menurun (perubahan posisi dari tidur ke
duduk )bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65 mmhg
sehingga menjadi pusing mendadak
e. Sistem gastrointestinal
 kehilangan gigi
 indera pengecap menurun
 rasa lapar menurun
 peristaltik usus melemah
 susah BAB
f. Sistem integumen
 kulit mengkerut
 permukaan kulit kasar dan bersisik
 menurunnya respon terhadap trauma
 rambut hidung dan telinga menebal
 pertumbuhan kuku lebih lambat
 kuku jari tumbuh secara berlebihan seperti tanduk
 kuku jari menjadi keras dan rapuh
 kuku jari menjadi pudar
g. Sistem muskuluskeletal
 Tulang makin rapuh atau keropos
 Persendian kaku
 Gerakan lambat
5. latihan fisik lansia
 pengertian latihan fisik
adalah segala upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani dan kondisi fisik lansia.
 Manfaat latihan fisik
o Mencegah terjadinya pengerasan pembuluh arteri,menurunkan
arterosklerosis dan mengurangi insiden penyakit jantung
o Meningkatkan pembakaran lemak dan kolesterol
o Mencegah dan mengobati penyakit diabetes militus tipe 2
o Menjaga kesehatan tulang dari penyakit osteoporosis
o Mengurangi resiko terserang penyakit kanker pada wanita
 Pedoman latihan fisik lansia
o Pertimbangan usia,jenis kelamin,psikologis,gaya hidup dan
lingkungan
o Pemanasan cukup lama sebelum latihan inti
o Perhatikan kemampuan awal
o Dilakukan 3 atau 5 kali perminggu
o Pilih program latihan yang bermanfaat

 Langkah-langkah latihan fisik lansia


o Jalan sehat
o Latihan untuk pinggang dan perut
o Latihan untuk perut,lengan,kaki dan paha
o Latihan untuk dada dan lengan
o Latihan untuk lengan dan leher
o Latihan untuk bahu,dada dan lengan
o Latihan untuk bahu dada dan tangan
o Latihan untuk punggung bagian atas dan lengan
o Latihan untuk ketegangan otot punggung dan keseimbangan
o Melenturkan pergelangan tangan
RENCANA KEGIATAN ( PRA PLANING )
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN PARASEMBOK RT 02, 04 & 05 RW II DESA JAMBEWANGI

Nama mahasiswa : Mahasiswa kelompok Lansia


Tanggal : 22 februari 2007
Tempat : Rumah kepala desa jambewangi
Topik : Hipertensi

I. Fase persiapan
Pada penyuluhan pertama mahasiswa mempersiapkan :
1. Menetapkan sasaran yang akan diberikan penyuluhan.
2. Peralatan yang disiapkan pada saat penyuluhan :
 SAP
 Leaflet
 Buku catatan
 Ballpoint
3. Tujuan penyuluhan
a. Perkenalan
b. Kontrak kerja
c. Memberikan penyuluhan :
 Tentang hipertensi
1) pengertian Hipertensi
2) Penyebab Hipertensi
3) Tanda dan gejala Hipertensi
4) Komplikasi Hipertensi
5) Cara - cara pencegahan Hipertensi
6) Diit Hipertensi

II. Fase Orientasi


Mahasiswa memperkenalkan diri dengan menyebutkan :
 Nama
 Asal institusi
 Tujuan

III. Fase kerja


NO Kegiatan Waktu
Mahasiswa Masyarakat
1. Mamberikan salam Menjawab salam 5 menit
2. Memperkenalkan diri pada Masyarakat menerima
masyarakat yang akan di berikan kehadiran mahasiswa
penyuluhan.
3. Menjelaskan tujuan kunjungan Mendengarkan.
kepada masyarakat yang akan
diberi penyuluhan.
4. Menjelaskan dan membuat Masyarakat menyatakan 10 menit
kesepakatan (kontrak keja) kesediaannya untuk
bersama masyarakat yang akan diberikan penyuluhan.
diberi penyuluhan perihal
kesediaanya untuk diberi
penyuluhan.
.5. Melaksanakan penyuluhan Mendengarkan
kepada masyarakat yang
meliputi:
 Pengertian Hipertensi
 Penyebab Hipertensi
 Tanda dan gejala
.. Hipertensi
 Komplikasi Hipertensi
 Cara-cara pencegahan
Hipetensi
 Diit Hipertensi
6. Masyarakat bertanya dan 10 menit
Lakukan diskusi
menjawab pertanyaan.
7. Menjawab salam 5 menit
Mengakhiri pertemuan dan
mengucapkan salam.
IV. Fase terminasi
 Mahasiswa mengakhiri penyuluhan dan mengucapkan salam.

Mengetahui,

Pembimbing Mahasiswa

() ()
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
KESEHATAN LANSIA

Materi penyuluhan : Hipertensi


Tanggal : 22 Februari 2007
Tempat : Rumah kepala desa jambewangi
Waktu : 1 x 30 menit
Analisa situasi : Masyarakat khususnya lansia kurang mengerti akan penyakit
Hipertensi
Sasaran : Masyarakat khususnya lansia dusun Parastembok

1) Tujuan instruksional umum ( TIU )


Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 1 x 30 menit di harapkan masyarakat
Parastembok mampu mengerti dan memahami tentang penyakit Hipertensi
2) Tujuan instruksional khusus ( TIK )
Setelah mengikuti proses penyuluhan,di harapkan masyarakat mampu :
 Menjelaskan kembali pengertian Hipetensi
 Menyebutkan kembali penyebab Hipertensi
 Menjelaskan kembali tanda dan gejala Hipertensi
 Menyebutkan tentang komplikasi Hipertensi
 Menyebutkan kembali cara pencegahan Hipertensi
 Diit pada klien Hipertensi

3) Materi
 Pengertian Hipertensi
 Penyebab Hipertensi
 Tanda dan gejala Hipertensi
 Komplikasi Hipertensi
 Cara pencegahan Hipertensi
 Diit pada klien Hipertensi

4) Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
 Curah pendapat
5) Media
Leaflet
6) Fase kerja
NO Jenis kegiatan Kegiatan Waktu
Perawat Klien
1. Pre interaksi  Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan
penyuluhan
2. Fase kerja  Memberikan penyuluhan Mendengarkan dan 10 menit

kepada masyarakat memperhatikan

tentang :
 Pengertian
Hipertensi
 Penyebab
Hipertensi
 Tanda dan gejala
Hipertensi
 Komplikasi
Hipertensi
 Cara pencegahan
Hipertensi
 Diit pada klien
Hipertensi
 Memberikan Bertanya 10 menit

kesempatan pada
masyarakat untuk
bertanya
Mendengarkan dan
 Menjawab pertanyaan
memperhatikan
dari masyarakat
Menjawab
 Memberi pertanyaan
pertanyaan.
pada masyarakat
tentang Hipertensi
3. Terminasi Memperhatikan 5 menit
Memberi kesimpulan
Menjawab salam
Mengakhiri pertemuan dan
mengucapkan salam.

7. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
Penyuluhan tentang hipertensi di lakukan sesuai dengan rencana dan
prosedur yang telah ditetapkan.Namun ada keterlambatan dalam hal
waktu.Adapun susunan acara dari penyuluhan:
 Tanggal 22 Februari 2007,pkl 09.00 WIB di rumah kepala desa
Jambewangi terdir dari:
1. Pembukaan
2. Sambutan dari ibu kepala desa
3. Penyampaian materi
4. Tanya jawab
b. Proses
 Lansia memperhatikan penyuluhan dari mahasiswa
 Lansia kurang aktif bertanya saat di beri kesempatan untuk
bertanya oleh mahasiswa
 Lansia mendengarkan penyuluhan
c. Hasil
Lansia mengerti tentang materi penyuluhan di buktikan bisa menjawab
pertanyaan:
1) Apa pengertian dari Hipertensi ?
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik
lebuh dari 90 mmHg.
2) Apa penyebab dari Hipertensi ?
 Faktor keturunan
 Berat badan lebih
 Kurang aktifitas fisik
 Perokok berat
 Alkohol
 Mengkonsumsi garan dapur berlebihan
3) Bagaimana tanda dan gejala dari Hipetensi ?
1) Faktor keturunan
2) Berat badan lebih
3) Kurang aktifitas fisik
4) Perokok berat
5) Alkohol

4) Komplikasi Hipertensi ?
b. Gagal ginjal
c. Stroke
d. Kelumpuhan bahkan kematian
5) Bagaimana cara pencegahan Hipertensi?
b. Turunkan berat badan jika terjadi kelebihan
c. Tidak mengkonsumsi alkohol
d. Meningkatkan aktifitas fisik(olahraga)
e. Berhenti merokok
f. Mengurangi makanan berlemak
g. Mengurangi konsumsi garam berlebihan
6) Diit pada klien Hipertensi ?
1. Sayur dan buah dengan kandungan serat dan vitamin C
2. Makanan rendah garam
3. Makanan rendah lemak
4. Hindari makanan BENJOL (Bayam, Emping, Nangka,
Jeroan, Lemak)

MATERI HIPERTENSI
1. DEFINISI
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik
lebuh dari 90 mmHg.

2. PENYEBAB
1. Faktor keturunan
2. Berat badan lebih
3. Kurang aktifitas fisik
4. Perokok berat
5. Alkohol
6. 10)Mengkonsumsi garan dapur berlebihan yaitu 15 gram per hari
3. TANDA DAN GEJALA
1) Sakit kepala
2) Mudah marah
3) Telinga berdengung
4) Leher terasa berat bila di tekuk

4. KOMPLIKASI
1) Gagal ginjal
2) Stroke
3) Kelumpuhan bahkan kematian

5. CARA PENCEGAHAN
1) Turunkan berat badan jika terjadi kelebihan
2) Tidak mengkonsumsi alkohol
3) Meningkatkan aktifitas fisik(olahraga)
4) Berhenti merokok
5) Mengurangi makanan berlemak
6) Mengurangi konsumsi garam berlebihan

6. DIIT HIPERTENSI
1) Sayur dan buah dengan kandungan serat dan vitamin C
2) Makanan rendah garam
3) Makanan rendah lemak
4) Hindari makanan BENJOL(Bayam,Emping,Nangka,Jeroan,Lemak)
INSTRUMEN PENGKAJIAN
PRAKTEK COMMUNITY HEALTH NURSING
AKADEM KEPERAWATAN RUSTIDA

Nama KK :
Tgl. Pengkajian :
RT/ RW :

N. LINGKUNGAN FISIK
Perumahan
1. tipe rumah
b. permanen b. Semi permanen c. darurat
2. Status kepemilikan tanah
a. pribadi b. kontrak
3. Apakah ada jendela disetiap ruangan atau kamar
a. ya b. tidak
4. Jika ya, apakah dibuka tiap hari
a. ya b. tidak
5. Pencahayaan dalam rumah pada siang hari
a. terang b. Remang –remang c. gelap
6. Jarak rumah dengan tetangga
a. berdekatan b. 0 – 3 meter c. >5 meter
7. Ada halaman disekitar rumah
a. ya b. tidak
8. Jika ada, lokasinya
a. depan b. Belakang c. samping
9. Pemanfaatan pekarangan
a. kebun b. Kolam c. Kandang d. dibiarkan
10. Kondisi pekarangan
a. terawat b. Tidak terawat

O. SUMBER AIR BERSIH


11. Sumber air bersih untuk masak dan minum
a. PAM b. Sumur c. Air mineral
12. Kondisi sumber air minum
a.tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa
b. berbau, tidak berwarna, tidak berasa
c.berbau, berwarna, tidak berasa
d. berbau, berasa, berwarna
13. Sumber air mandi dan cuci
a. PAM b. sumur
14. Jarak sumber air dengan septic tank
a. < 10 meter b. > 10 meter
15. tempat penampungan air sementara
a. bak b. Gentong c. Ember d. Lain - lain
16. kondisi tempat penampungan air
a. tertutup b. terbuka
17. Tempat penampungan air dibersihkan .......x seminggu
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. >5

P. PENAMPUNGAN SAMPAH
18. Tempat keluarga membuang sampah
a. TPU b. Sungai c. Ditimbun d. Dibakar e. Sembarangan
19. Tempat penampungan sampah
a. ada b. tidak
20. Bila ada, keadaanya
a. terbuka b. tertutup
21. Hewan yang banyak berkeliaran di sekitar sampah
a. kucing b. Tikus c. lalat
22. Cara pengolahan sampah
a. dibakar b. Dihanyutkan c. ditimbun
23. Pendapat masyarakat tentang dampak membuang sampah di sungai
a. ada b. tidak
24. Kondisi saluran pembuangan
a. lancar b. tidak
25. Sistem pembuangan sering banjir
a. ya b. Tidak

Q. PERILAKU KESEHATAN
26. Mempunyai kamar mandi dan WC
a. ya b. tidak
27. Jika tidak, apakah melakukan MCK (mandi, cuci, kakus) di sungai
a. ya b. tidak
28. Alasan MCK di sungai
a. tidak punya KM & WC b. Kebiasaan c. Lebih praktis
29. Kebiasaan keluarga memakai alas kaki
a. ya b. tidak
30. Kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
a. ya b. tidak
31. Peran serta dalam kegiatan kebersihan lingkungan
a. aktif b. Tidak aktif
32. Kebiasaan menyapu rumah
a. 1x sehari b. 2x sehari c. >2x sehari
33. Kebiasaan mandi anggota keluarga
a. 1x b. 2x c. 3x d. >3x
R. MASALAH KESEHATAN KHUSUS
34. Penyakit yang diderita keluarga dalam 1 bulan terakhir
a. demam berdarah b. Flu c. Asma d. TBC e. typus
f. diare g. Tetanus h. cacar
35. Kematian anggota keluarga dalam 1 bulan terakhir
a. ada b. tidak
36. Jika ada, disebabkan oleh apa
a. penyakit b. Kecelakaan c. Lain –lain
37. Kelahiran bayi dilahirkan oleh siapa
a. dokter b. Bidan c. Dukun d. Petugas kesehatan lain

S. IBU HAMIL DAN MENYUSUI


Ibu Hamil
38. Dalam keluarga ada ibu yang hamil
a. ada b. tidak
39. Jika ya, usia kehamilan saat ini
a. 0 -3 bln b. 4 -6 bln c. 7 -9 bln
40. Apakah ibu memriksakan kehamilannya
a. ya b. tidak
41. Pada siapa ibu memeriksakan kehamilannya
a. dokter b. Bidan c. Dukun
42. Penyakit ibu yang diderita saat ini
a. hipertensi/ darah tinggi b. Darah rendah c. Mual muntah > 3
bulan
Ibu Menyusui
43. Lama ibu menyusui bayinya
a. <1 th. b. 1 -2 th. c. > 3 th
44. Apakah bayi mendapat asi eksklusif selama 6 bulan
a. ya b. tidak
45. Apakah ibu merawat payudaranya untuk memperlancar asi
a. ya b. Tidak

T. BALITA
46. Dalam keluarga apakah mempunyai anak balita?
a. ya b. tidak
47. Apakah anak ibu setiap bulan dibawa ke posyandu?
a. ya b. tidak
48. Bila tidak apa alasannya
a. jauh dari posyandu b.Tidak adas waktu c. Lain-lain
49. Balita mempunyai KMS
a. ya b. tidak
50. Apakah ibu mengerti pembacaan KMS
a. mengerti b. Tidak mengerti
51. Hasil penimbangan di KMS saat ini berat badan anak ibu berada di
a. diatas garis hijau b. Antara garis hijau & kuning c. Dibawah
garis titik 2
d. dibawah garis merah

U. LANSIA
52. Keluarga memiliki anggota usia lanjut
a. ada b. tidak
53. Apakah lansia anggota keluarga saat ini sedang menderita suatu penyakit
a. ya b. tidak
54. Jika ya, jenis penyakitnya apa
a. darah tinggi b. Kencing manis c. Rematik d. katarak
55. Dengan adanya suatu penyakit, maka tindakan yang sudah dilakukan apa
a. periksa dokter b. Ke bidan c. Perawat d. Dukun
e. RS f. Puskesmas
56. Penggunaan waktu luang pada lansia
a. pekerjaan rumah b. Jalan –jalan c. Tdk beraktivitas d. Senam
e. Lain2
57. Adakah posyandu lansia ditempat anda
a. ya b. tidak
58. Jika ada apakah lansia ikut posyandu
a. ya b. tidak
59. Pakah lansia memiliki KMS lansia
a. ya b. tidak
60. Keluhan lansia
a. ada b. tidak
61. Jika ada, keluhan terbanyak lansia adalah
a. linu –linu b. Batuk c. Sesak d. Pusing e. Gatal

V. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI


66. Alat transportasi yang dimiliki
a. sepeda b. Motor c. Mobil d. Becak
67. Sarana komunikasi yang dimiliki
a. telepon b. HP c. Surat d. Radio e. Koran f. TV

W. REKREASI
68. Apa yang dilakukan keluarga bila stress
a. rekreasi b. Sahalat bersama c. lainnya
69. Macam rekreasi yang dilakukan
a. nonton bioskop b. Nonton TV c. Tamasya
d. Mendengarkan musik

X. KANDANG TERNAK
88. Apakah keluarga memiliki hewan ternak
a. ya b. tidak
89. Apakah keluarga memiliki kandang
a. ya b. tidak
90. Dimana letak kandang hewan
a. depan b. Samping c. belakang
91. Berapa jarak kandang dengan rumah
a. bersatu dengan rumah b. 0 -3 meter c. > 5 meter
92. Apakah tercium dari kandang
a. ya b. tidak
93. Berapa kali membersihkan kandang
a. 1x b. 2x c. 3x d. 4x
94. Kotoran hewan ternak dibuang dimana
a. ditimbun b. Dibuang ke jurang c. Dibuang ke sungai
95. Apakah dirumah mempunyai balita
a. ada b. tidak
96. Apakah balita sering sakit – sakitan
a. ya b. tidak
97. Menurut anda apakah kandang ternak mempunyai pengaruh terhadap kesehatan
balita
a. ya b. Tidak

Y. PERSALINAN
98. Saat hamil apakah ibu sering memeriksakan kehamilannya
a. ya b. tidak
99. Dimana ibu memeriksakan kehamilannya
a. bidan b. Dukun c. PKM
100. Saat melahirkan dibantu oleh siapa
a. bidan b. Dukun c. PKM
101. Apakah ibu tahu tentang bahaya persalinan
a. ya b. Tidak

Z. INFORMASI POSYANDU BALITA


102. Kepanjangan dari POSYANDU adalah
a. Pos Pelayanan Terpadu b. Pos Pelayananan Penduduk
103. Posyandu ditujukan untuk siapa
a. bayi b. Ibu hamil c. Ibu melahirkan d. Balita 0 -5 th
104. Tujuan dari Posyandu adalah
a. Memelihara dan meningkatkan kesehatan bayi
b. Mengetahui kesehatan bayi
105. Setiap berapa kali POSYANDU dilaksanakan
a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali d. 4 kali
106. Apa kepanjangan dari KMS
a. Kartu Kesehatan Sehat b. Kartu Menuju Sehat
107. Apa kepanjangan dari KIA
a. Kartu Ibu dan Anak
b. Kesehatan Ibu dan Anak
108. Apa manfaat dari KMS
a. mengetahui perkembangan anak b. mengetahui pertumbuhan anak
109. Apa manfaat dari KIA
a. mengetahui catatan ibu dan anak serta cara memelihara ibu dan anak
termasuk pemantauan pertumbuhan anak
b. mengetahui catatan kesehatn ibu dan anak

Anda mungkin juga menyukai