Anda di halaman 1dari 7

Jurnal 1

1. Identitas Jurnal :
 Judul :
Perancangan Buku Cerita Tentang Pengelolaan Kesehatan Mental Bagi Remaja
 Pengarang : Stephanie Devina Sutanto1, Maria Nala Damajanti2, Jacky Cahyadi3
 No Jurnal : -
 Nama Jurnal: jurnal kesehatan
 Jumlah Hal : 12 halaman
 Tahun Jurnal: -

2. Permasalahan:
Buku cerita ini dirancang untuk membantu remaja dalam mengelola kesehatan mental
mereka. Remaja yang sedang mengalami proses perubahan biologis dan mencari identitas dan
konsep diri mereka, tidak pernah lepas dari tantangan hidup. Ketika seorang remaja tidak
mampu bertahan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidup mereka, maka hal tersebut
akan berakibat buruk bagi kesehatan mental mereka. Buku cerita yang dilengkapi ilustrasi ini
memberikan solusi dan bantuan bagi remaja untuk mengelola kesehatan mental mereka secara
benar, walaupun sedang berada dalam tekanan dan tantangan.

3. Metode: Metode Perancangan (observasi, wawancara, metode kepustakaan, internet,


dokumentasi), Metode Analisa Data.

4. Hasil:
Buku cerita tentang pengelolaan kesehatan mental bagi remaja ini, memang dinyatakan
perlu dibuat dan sesuai bagi remaja. Berdasarkan studi literatur dan wawancara dengan remaja
maupun psikolog, ditemukan bahwa tiap remaja pasti mengalami masalah kesehatan mental
ringan maupun berat. Masalah tersebut antara lain, masalah konsep diri, rendah diri, rasa cemas
dan ragu, emosi (amarah) yang tidak terkontrol, tidak percaya diri, stres, dan depresi. Ketika
seorang remaja tidak mampu bertahan dalam menghadapi masalah-masalah dan tuntutan-
tuntutan ini, maka akan berakibat buruk bagi masa depan mereka kelak. Oleh karena itu,
diperlukan cara untuk mengelola kesehatan mental secara benar.
Jurnal 2
1. Identitas Jurnal :
 Judul : Aplikasi Model PRECEDE-PROCEED Pada Perencanaan Program Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan Berbasis Penilaian Kebutuhan Kesehatan Masyaraka
 Pengarang : Endang Sutisna Sulaeman1, Bhisma Murti1, Waryana2
 No Jurnal : YARSI 23 (3)
 Nama Jurnal: JURNAL KEDOKTERAN
 Jumlah Hal : 16
 Tahun Jurnal: 2015

2. Permasalahan: Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan partisipasi


masyarakat dalam program kesehatan. Model PRECEDE-PROCEED Green dan Kreuter digunakan
sebagai model perencanaan program kesehatan berbasis penilaian kebutuhan masyarakat.
Tujuan penelitian adalah mengaplikasikan model PRECEDE-PROCEED pada perencanaan program
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan berbasis penilaian kebutuhan.

3. Metode:
Tahap 1. Penilaian sosial: Menganalisis kualitas hidup individu dan masyarakat menurut penilaian
Masyarakat
Tahap 2. Penilaian epidemiologi: Mengidentifikasi masalah kesehatan spesifik yang berkontribusi
pada kualitas hidup dan menetapkan prioritas masalah kesehatan
Tahap 3: Penilaian perilaku dan lingkungan yang berhubungan dengan
masalah kesehatan spesifik
Tahap 4. Penilaian pendidikan dan ekologi: Menganalisis pendidikan, keterampilan dan
lingkungan kesehatan, serta mengidentifikasi dan mengklasifikasikan faktor predisposisi,
pendukung, dan penguat
Tahap 5. Penilaian sumber daya, organisasi, manajemen, dan kebijakan,
serta kesesuaian intervensi

4. Hasil: Perencanaan program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan perlu melakukan


penilaian kebutuhan masyarakat secara menyeluruh dengan menggunakan kajian literatur dan
investigasi. Model PRECEDEPROCEED dapat diaplikasikan pada perencanaan program
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan berbasis penilaian kebutuhan kesehatan
masyarakat.

Jurnal 3
1. Identitas Jurnal :
 Judul:
Diskresi dalam Implementasi Kebijakan Publik (Studi pada Implementasi Kebijakan BPJS-
Kesehatan di Puskesmas Kepanjen)
 Pengarang : Gatu Adi Pradana
 No Jurnal : JIAP Vol.2, No.3.pp 79-89.2016
 Nama Jurnal: Jurnal ilmiah administrasi publik (JIAP)
 Jumlah Hal : 87 halaman
 Tahun Jurnal: 2016

2. Permasalahan:
Kebijakan BPJS-Kesehatan sebagai kebijakan top-down, memposisikan puskesmas sebagai ujung
tombak pelayanan kesehatan, khususnya di Puskesmas Kepanjen Kabupaten Malang.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pola diskresi yang terjadi
dan pengaruhnya terhadap implementasi kebijakan BPJS-Kesehatan di Puskesmas Kepanjen.
Diskresi terjadi pada tingkatan manajerial, yaitu perubahan pola komunikasi dan koordinasi oleh
Kantor BPJS-Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dan Puskesmas Kepanjen. Terdapat
beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi diskresi tersebut. Pertama dengan
perubahan sistem kapitasi; penguatan dan pemusatan database BPJS-Kesehatan; dan adanya
peraturan agar puskesmas dapat mengelola anggaran secara mandiri.

5. Metode: -
6. Hasil:
Penelitian ini menyimpulkan bahwa norma profesi dan nilai kemanusiaan yang dianut oleh
birokrat level bawah di Puskesmas Kepanjen berperan dalam tidak adanya diskresi yang terjadi
pada Implementasi Kebijakan BPJS-Kesehatan di Puskesmas Kepanjen. Desain pelayanan yang
sederhana dan perbedaan karakteristik pelayanan juga menyebabkan tidak terjadinya diskresi
dalam Implementasi Kebijakan BPJS-Kesehatan di Puskesmas Kepanjen.
Jurnal 4
1. Identitas Jurnal :
 Judul : analisis resiko kesehatan lingkungan
 Pengarang : syahrul basri, emmi bujawati, munawir amansyah, habibi, samsiana
 No Jurnal : volume VII No.2/2014
 Nama Jurnal: Jurnal Kesehatan
 Jumlah Hal : 442 halaman
 Tahun Jurnal: 2014

2. Permasalahan:
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang
sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Bahaya (hazard) terdiri dari sen-yawa
biologi, kimia atau fisik yang berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan. Se-dangkan risiko
(risk) merupakan fungsi peluang terjadinya gangguan kesehatan dan kepara-han (severity)
gangguan kesehatan oleh karena suatu bahaya.
Risiko lingkungan merupakan risiko terhadap kesehatan manusia yang disebabkan oleh karena
faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, hayati maupun sosial-ekonomi-budaya. Salah satu bahaya
yang berpotensi menimbulkan dampak bagi kesehatan manusia dan ling-kungan yakni bahaya
kimia yang berupa keberadaan polutan di udara.

3. Metode: -

4. Hasil:
Risiko adalah kemungkinan yang mungkin dapat atau tidak terjadi. Pencemaran udara yang terjadi
dewasa ini dapat men-imbulkan risiko terhadap keehatan sehing-ga untuk mengetahui besaran
risikonya, salah satu cara yang dapat dilakukan ada-lah melakukan analisis risiko kesehatan
lingkungan (ARKL). ARKL dapat memungkinkan para penentu kebijakan dalam menentukan
langkah yang diambil dalam meminimalkan bahkan menghilangkan risiko kesehatan yang dapat
terjadi akibat pencemaran udara. ARKL merupakan model matematis yang telah digunakan di
sebagian Negara maju untuk menentukan besaran risiko akibat
Jurnal 5
1. Identitas Jurnal :
 Judul : Pandangan Sosial Budaya terhadap ASI Eksklusif di Wilayah Panarung Palangkaraya
 Pengarang : Dwirina Hervilia1, Dhini1, Munifa1
 No Jurnal : ISSN 2355-3987
 Nama Jurnal : Indonesian Journal of Human Nutrition
 Jumlah Hal : 63 – 70 halaman
 Tahun Jurnal : 2016

2. Permasalahan : Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kalimantan Tengah masih rendah pada tahun
2010, hanya 29,2%. Ada penurunan pemberian ASI ekslusif dibandingkan tahun 2009 sebesar
34,68%. Pada tahun 2012 cakupan pemberian ASI eksklusif hanya mencapai 22,8 persen. Capaian
pemberian ASI ekslusif di tahun 2012 masih lebih besar bila dibandingkan dengan tahun 2011 yang
hanya mencapai 17,1 persen. Cakupan pemberian ASI eksklusif yang rendah pada bayi usia 0-5
bulan maupun 6 bulan dapat disebabkan oleh rendahnya pengertian di masyarakat mengenai ASI
eksklusif tidak hanya di masyarakat bahkan tenaga kesehatan juga kurang mengerti tentang
keunggulan dan berbagai manfaat penting dari ASI eksklusif.

3. Metode : Rancangan kualitatif

4. Hasil : Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan mengenai pemberian makanan bayi pada 13
informan yang diamati, ada 3 orang ibu yang memberikan susu formula pada bayi, sisanya
memberikan ASI, bayi yang sudah besar diberi ASI diberi juga MP-ASI. MP-ASI yang diberikan
adalah bermacam-macam, terdapat ibu yang membuat bubur sendiri dengan bahan berasal dari
beras, sayur, daging ayam, dan buah-buahan. Ada ibu juga yang sepenuhnya menggunakan bubur
instan, yang dibeli dan tinggal diseduh dengan air panas. Sebanyak 13 orang ibu yang diamati
mengasuh anaknya sendiri pada pagi hingga sore hari karena suami bekerja sampai sore hari.

Jurnal 6
7. Identitas Jurnal :
 Judul : Pandangan Sosial Budaya terhadap ASI Eksklusif di Wilayah Panarung
Palangkaraya
 Pengarang : Dwirina Hervilia1, Dhini1, Munifa1
 No Jurnal : ISSN 2355-3987
 Nama Jurnal : Indonesian Journal of Human Nutrition
 Jumlah Hal : 63 – 70
 Tahun Jurnal : 2016

8. Permasalahan : Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kalimantan Tengah masih rendah pada
tahun 2010, hanya 29,2%. Ada penurunan pemberian ASI ekslusif dibandingkan tahun 2009
sebesar 34,68%. Pada tahun 2012 cakupan pemberian ASI eksklusif hanya mencapai 22,8
persen. Capaian pemberian ASI ekslusif di tahun 2012 masih lebih besar bila dibandingkan
dengan tahun 2011 yang hanya mencapai 17,1 persen. Cakupan pemberian ASI eksklusif yang
rendah pada bayi usia 0-5 bulan maupun 6 bulan dapat disebabkan oleh rendahnya pengertian
di masyarakat mengenai ASI eksklusif tidak hanya di masyarakat bahkan tenaga kesehatan juga
kurang mengerti tentang keunggulan dan berbagai manfaat penting dari ASI eksklusif.

9. Metode : Rancangan kualitatif

10. Hasil : Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan mengenai pemberian makanan bayi pada 13
informan yang diamati, ada 3 orang ibu yang memberikan susu formula pada bayi, sisanya
memberikan ASI, bayi yang sudah besar diberi ASI diberi juga MP-ASI. MP-ASI yang diberikan
adalah bermacam-macam, terdapat ibu yang membuat bubur sendiri dengan bahan berasal
dari beras, sayur, daging ayam, dan buah-buahan. Ada ibu juga yang sepenuhnya
menggunakan bubur instan, yang dibeli dan tinggal diseduh dengan air panas. Sebanyak 13
orang ibu yang diamati mengasuh anaknya sendiri pada pagi hingga sore hari karena suami
bekerja sampai sore hari.

Jurnal 7
11. Identitas Jurnal :
 Judul : Pendidikan Gizi tentang Pengetahuan Pemilihan Jajanan Sehat antara Metode
Ceramah dan Metode Komik
 Pengarang : Nur Pratiwi Hartono, Catur Saptaning Wilujeng, Sri Andarini
 No Jurnal : ISSN 2355-3987
 Nama Jurnal : Indonesian Journal of Human Nutrition
 Jumlah Hal : 76 - 84
 Tahun Jurnal : 2014

12. Permasalahan : Pangan yang sehat mencakup pangan yang bergizi dan aman dikonsumsi.
Pangan yang sehat dapat menunjang pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan seseorang.
Oleh karena itu kandungan gizi merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam
pemenuhan pangan yang sehat untuk dikonsumsi . Diantara aspek pemenuhan pangan yang
sehat, pangan jajanan anak sekolah (PJAS) merupakan salah satu prioritas pangan yang menjadi
perhatian serius. Pangan yang sehat mencakup pangan yang bergizi dan aman dikonsumsi.
Pangan yang sehat dapat menunjang pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan seseorang.
Oleh karena itu kandungan gizi merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam
pemenuhan pangan yang sehat untuk dikonsumsi [1]. Diantara aspek pemenuhan pangan yang
sehat, pangan jajanan anak sekolah (PJAS) merupakan salah satu prioritas pangan yang menjadi
perhatian serius.

13. Metode : Penelitian

14. Hasil : menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian pada kelompok ceramah
berusia 10 tahun sedangkan pada kelompok komik, sebagian besar responden berusia 11
tahun. Sebagian besar jenis kelamin responden penelitian pada kelompok ceramah maupun
pada kelompok komik adalah laki-laki.

Jurnal 8

15. Identitas Jurnal :


 Judul : EVALUASI MEDIA POSTER HIPERTENSI
 Pengarang : Icca Stella Amalia
 No Jurnal : ISSN 1858-1196
 Nama Jurnal : Jurnal Kesehatan Masyarakat
 Jumlah Hal : 1-8
 Tahun Jurnal : 2013
16. Permasalahan : HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN MAJALENGKA

17. Metode : kualitatif

18. Hasil : Sebagian besar pengunjung tertarik dan paham pada poster hipertensi. Poster hipertensi
versi bahasa Sunda dapat diterima sebagai media promosi kesehatan oleh pengunjung
Puskesmas Talaga yang mempunyai minat pada disain dan isi pesan dalam poster hipertensi.

Jurnal 9

19. Identitas Jurnal :


 Judul : Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Lemak, Cairan, dan Status Hidrasi
Mahasiswa Obesitas dan Non Obesitas
 Pengarang : Annas Buanasita, Andriyanto, Indah Sulistyowati
 No Jurnal : ISSN 2355-3987
 Nama Jurnal : Indonesian Journal of Human Nutrition
 Jumlah Hal : 11 – 22
 Tahun Jurnal : 2014

20. Permasalahan : Air merupakan salah satu unsur gizi serta komponen utama dalam tubuh
manusia. Air sebagai salah satu zat gizi makro esensial mempunyai beberapa fungsi antara lain
untuk pelarut dan alat angkut, sebagai katalisator, pelumas, fasilitator pertumbuhan, pengatur
suhu tubuh dan peredam benturan. Kandungan air tubuh berbeda antar manusia tergantung
pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan air atau
terjadi kehilangan air sekitar 5% dari berat badan maka keadaan ini dikenal dengan istilah
dehidrasi. Dehidrasi merupakan kondisi kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang
keluar lebih banyak daripada jumlah cairan yang masuk.

21. Metode : Case control study

22. Hasil : Tingkat konsumsi cairan menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki tingkat
konsumsi cairan kategori defisit berat berjumlah 26 mahasiswa terdiri dari kelompok obesitas
sebanyak 20 responden (76,9%) dan 6 responden (23,1%) dari kelompok non obesitas.
Mahasiswa yang memiliki tingkat konsumsi cairan normal berjumlah 20 mahasiswa terdiri dari
kelompok non obesitas sebanyak 17 responden (85,0%) dan 3 responden (15,0%) dari kelompok
obesitas. Konsumsi cairan dengan kategori defisit berat sebagian besar berasal dari kelompok
mahasiswa yang obesitas (76,9%).

Jurnal 10
23. Identitas Jurnal :
 Judul : Hubungan Tingkat Kecukupan Energi, Protein, Kalsium, dan Fosfor dengan
Panjang Tungkai Remaja
 Pengarang : Anggitiya Ulfi Fadhilah, Agus Sartono, Hapsari Sulistya Kusuma
 No Jurnal : ISSN 2355-3987
 Nama Jurnal : Indonesian Journal of Human Nutrition
 Jumlah Hal : 59 - 64
 Tahun Jurnal : 2017

24. Permasalahan : Manusia tumbuh dan kembang sejak bayi sampai dewasa. Pertumbuhan akan
berhenti pada saat kita dewasa, tetapi perkembangan akan terus berlanjut sampai kita berusia
tua. Manusia tumbuh dan kembang sejak bayi sampai dewasa. Pertumbuhan akan berhenti
pada saat kita dewasa, tetapi perkembangan akan terus berlanjut sampai kita berusia tua. Studi
pendahuluan di SMP Walisongo 1 Semarang menunjukkan tinggi badan 10 dari 18 siswa yang
berusia 14 tahun, tidak sesuai kriteria tinggi badan dalam AKG sehingga tergolong pendek.
Ditemukan 4 siswa yang memiliki tinggi badan yang sama tetapi panjang tungkainya berbeda.
Temuan inilah yang membuat peneliti tertarik melakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara tingkat kecukupan energi, protein, kalsium, dan fosfor dengan
panjang tungkai pada remaja di SMP Walisongo 1 Semarang.

25. Metode : Observasional analitik

26. Hasil : Responden penelitian adalah 38 siswa kelas VII sampai dengan kelas IX SMP Walisongo 1
Semarang, yang terdiri dari 17 siswa perempuan (44,7%) yang umur 12 tahun dan 21 siswa 1aki-
laki (55,3%) yang berumur 14 tahun. Rata-rata panjang tungkai remaja murid SMP Walisongo
adalah 81,52 cm ± 7,08 cm. Sebagian besar remaja (63,2%) mengalami kekurangan energi,
34,2% mengalami kekurangan protein hampir seluruhnya (97,4%) mengalami kekurangan
kalsium, dan 60,6% mengalami kekurangan fosfor. Tidak terdapat hubungan antara tingkat
kecukupan energi, protein, kalsium, dan fosfor dengan panjang tungkai.

Anda mungkin juga menyukai