Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

MAHASISWA UNIVERSITAS KADER BANGSA

PALEMBANG DI DESA PELABUHAN DALAM

KECAMATAN PEMULUTAN KABUPATEN

OGAN ILIR TAHUN 2017

DI SUSUN OLEH :

MAHASISWA PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG

TAHUN 2017
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

MAHASISWA UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG DI DESA

PELABUHAN DALAM

KECAMATAN PEMULUTAN KABUPATEN

OGAN ILIR TAHUN 2017

Tanggal 25 Februari s.d 15 Maret 2013

DIAJUKAN OLEH

KELOMPOK : II

HIDAYATIN PUSPA ( 14190019 )

UMI KHAIRUN NISAHI ( 14190034 )

RINA RAHAYU NINGSIH ( 14190025 )

HARTINI ( 14190004 )

SAIDAH ( 14190027 )

FITRIA AFRIANI ( 14190003 )

REZA RESTIYANI ( 14190009 )

ENDANG DWI YULIANTI ( 14190016 )

DWI PRIYANA ( 14190015 )

SALAMAH ( 13220008 )

NURWIDYA ANGGRIANI ( 13220006 )


RAHMAT SAPUTRA ( 13220007 )

KOMANG YUDI YANA ( 14180006 )

AGUS SALIM ( 16180036P )

REZA PAHLEVI ( 16120024P )

MARISAH UTARI ( 13120005P )

TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

PEMBIMBING PUSKESMAS PEMBIMBING AKADEMIK

( Maimunah, SKM, M.Kes ) ( Niken Puspita Asih, M.Kes )


KATA PENGANTAR

Praktek Kerja Lapangan ( PKL) terpadu di Desa Pelabuhan Dalam

Kecamatan Pemulutan.

Laporan ini sebagai persyaratan dalam menyelesaikan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) pada semester VI dan VIII di Desa Pelabuhan Dalam Kecamatan

Pemulutan.

Dalam menyusun laporan ini penulis menyadari masih banyak

kekurangan, namun berkat bimbingan yang diberikan dari pembimbing, maka

penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar dapat

dijadikan pedoman di masa yang akan datang dan semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Pemulutan, 11 Maret 2017

Kelompok II
NAMA ANGGOTA KELOMPOK II

Ketua : Rahmat Saputra

Wakil : Marisah Utari

Seketaris : Hidayatin Puspa

Bendahara : Salamah

Anggota :

1. Saidah

2. Hartini

3. Fitria Afriani

4. Rina Rahayu Ningsih

5. Endang Dwi Yulianti

6. Dwi Priyana

7. Umi Khairun Nisah

8. Reza Restoyani

9. Nurwidya Anggriani

10. Komang Yudi Yana

11. Agus Salim

12. Reza Pahlevi


BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upayah pembangunan nasional

guna tercapainya kesadaran untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat

mewujudkan kesehatan yang optimal.

Adapun salah satu upayah untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan

pelayanan keperawatan yang ditujukan pada individu,keluarga dan merata

pada masyarakat umum guna untuk mencapai tujuan,yaitu mewujudkan

kesejatraan yang merata.

Adapun kegiatan dalam mencapai suatu tujuan tersebut yaitu:

1. penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit-

penyakit dan masalah kesehatan lingkungan.

2. pencatatan dan pelaporan untuk mengetahui perkembangan

program yang akan dicapai.

3. pengawasan pelaksanaan kegiatan yang telah menjadi program

4. hygine dan sanitasi lingkungan sehat.

5. penyelenggaraan kerjasama antara masyarakat dan mahasiswa

dengan melakukan keja bakti.

6. melaksanakan kegiatan UKS di sekolah dengan memberikan materi

pendidikan kesehatan.

7. melaksnakan kegiatan olahraga bersama karang taruna dan

masyarakat.
8. melaksanakan kegiatan pengobatan gratis dan sunatan masal.

Dengan tenaga tepat dan profesional serta dukungan dari masyarakat dapat

mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan juga oleh pembimbing tujuan

tersebut akan terlaksana dengan baik.

II. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan pada

individu,keluarga dan masyarakat.

2. Tujuan Khusus

Mahasiswa dapat mengenal,mengumpulkan data dan masalah

dalam masyarakat.

Mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam

melaksanakan pelayanan kesehatan.

Mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung,bekerja sama

dalam

anggota tim kesehatan masyarakat.

Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan,keterampilan dan

berkembang sikap positif masyarakat untuk memecahkan sendiri

masalah kesehatan.
III. MANFAAT

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan tolak ukur dalam

pelaksanaan praktik kerja lapangan

2. Bagi Masyarakat

Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan, serta dapat menambah

informasi mengenai kesehatan masyarakat.

3. Bagi Puskesmas

Dapat memberikan asuhan lebih mendalam dalam kesehatan

masyarakat .

4. Bagi pendidikan

Dapat dijadikan pembelajaran yang lebih spesifik mengenai

kesehatan masyarakat.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Konsep Dasar Komunitas

Para ahli mendefenisikan komunitas dari berbagai sudut pandang :

Komunitas sebagai sekelompok sosial yg ditentukan oleh batas-

batas wilayah, nilai keyakinan dan minat serta adanya saling mengenal dan

berinteraksi antar anggota masyarakat yg satu dengan yang lainnya .

(WHO 1974)

Komunitas adalah suatu kesatuan hidup manusia yang menempati

wilayah yang nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat

serta terikat oleh rasa identitas komunitas dan merupakan pangkal dari

perasaan patriotisme & nasionalisme. ( Koentjaraningrat.)

Komunitas sebagai sekumpulan orang yang saling bertukar

pengalaman penting didalam hidupnya. (SPRADLEY 1985 )

Komunitas sebagai tempat atau kumpulan orang-orang atau sistem

sosial . (SAUNDERS 1991 )

Komunitas adalah sekelompok individu yang tinggal pada wilayah

tertentu yang memiliki nilai dan keyakinan dan minat relatif sama serta

adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.

2.2 Peran Serta Komunitas


Sebagai suatu proses dimana individu keluarga dan komunitas

bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri dan asas kebersamaan,

kemandirian.

Bantuan yang diberikan karena ketidakmampuan, ketidaktahuan dan

ketidakmauan, dengan menggunakan potensi lingkungan untuk

memandirikan masyarakat.Sehingga pengembangan wilayah, setempat

merupakan bentuk pengorganisasian yang tepat digunakan.

2.3 Asumsi Dasar Komunitas

2.3.1 Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks.

2.3.2 Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan

komponen sistem pelayanan kesehatan .

2.3.3 Keperawatan merupakan subsistem pelayanan kesehatan, dimana

hasil sistem pendidikan dan penelitian melandasi praktek

keperawatan.

2.3.4 Fokus utama adalah keperawatan primer, sehingga keperawatan

komunitas perlu dikembangkan di tatanan pelayanan kesehatan

utama. (ANA, 1980)

2.4 Keyakinan.

Beberapa keyakinan yang mendasari praktek keperawatan komunitas

yaitu :

2.4.1 Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat

diterima semua orang.


2.4.2 Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan

(masyarakat)

2.4.3 Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima

pelayanan perlu terjalin kerja sama yang baik

2.4.4 Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas, baik

bersifat mendukung maupun menghambat, untuk itu perlu

diantisipasi.

2.4.5 Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan

kesehatan.

2.4.6 Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang.

2.5 Falsafah Keperawatan Komunitas

2.5.1 Manusia Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari

keseimbanga dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari

variabel-variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan

perkembangan spiritual.

2.5.2 Meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-

pengaruh dari sekitar klien atau sistem klien

2.5.3 Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan.

Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak

dari keberhasilan menghindari/mengatasi stressor


2.5.4 Keperawatan intervensi keperawatan yang bertujuan untuk

menurunkan stressor melalui pencegahan primer, sekunder, dan

tertier.

2.6 Pengertian keperawatan komunitas

Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional

yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resti,

dalam upaya pencapaian derajat kesehatan . Yang optimal melalui

pencegahan penyakit dan meningkatkan kesehatan, dengan menjamin

keterjangkauan pelayanan Kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan

klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pelayanan keperawatn (Spradley, 1985, Logan dan Dawkins 1987)

2.7 Tujuan Keperawatan Komunitas.

Untuk pencegahan dan peningkatan Keehatan masyarakat

melalui: pelayanan keperawatan langsung terhadap individu, keluarga,

kelompok dalam konteks komunitas. Perhatian langsung terhadap

kesehatan seluruh masyarakat & mempertimbangkan bagaimana

masyarakat Kesehatan masyarakat Mempengaruhi keluarga, individu dan

kelompok.

2.8 Sasaran Keperawatan Komunitas

2.8.1 Individu

2.8.2 Keluarga
2.8.3 Kelompok Resti ( kelompok penduduk di daerah kumuh,

Terisolasi, daerah yang tidak terjangkau, termasuk kelompok bayi,

balita, dan Bumil )

2.9 Strategi Intervensi Keperawatan komunitas

2.9.1 Melalui proses kelompok, Pendidikan Kesehatan dan kerjasama

2.10 Lingkup bidang Kewenangan dan Tanggung Jawab Keperawatan

Komunikas Merupakan bentuk pelayanan Asuhan langsung untuk

pemenuhan KD Komnunitas Berkaitan dengan kebiasaan atau pola

perilaku masyarakat Yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat.

Untuk beradaptasi dengan lingkungan internal / eksternal.

2.10.1 Intervensi Keperawatan

a. Pendidikan Kesehatan

b. Mendemonstrasikan keterampilan dasar

c. Melakukan intervensi keperawatan yang memerlukan keahlian

perawat misalnya :

Konseling remaja, Kerja sama lintas program dan lintas

sektoral, Rujukan keperawatan

2.10.2 Intervensi Keperawatan

a. Prevensi primer

1. Dilakukan sebelum sakit


2. Mencakup peningkatan kesehatan pada umumnya dan

perlindungan khusus terhadap penyakit.

Contoh :

1. Stimulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan

keluarga terhadap asuhan anak / balita.

2. Imunisasi

3. Penyuluhan ttg gizi balita

4. KB

5. Penyuluhan tentang pencegahan kecelakaan

6. Asuhan prenatal

b. Prevensi sekunder

Menekankan diagnosa dini dan intervensi yang tepat untuk

menghambat proses patologi, sehingga memperpendek waktu

sakit dan tingkat keparahan / keseriusan penyakit.

Contoh :

1. Mengkaji keterbelakangan tumbang seorang anak /

balita

2. Pemeriksaan kesehatan secara. Berkala

3. Prevensi Tersier Dimulai saat cacat atau tak dapat

diperbaiki. Rehabilitasi sebagai upaya pencegahan

primer lebih dari upaya menghambat proses

penyakitnya sendiri yang pada akhirnya mampu


mengembalikan ke fungsi optimal dan

ketidakmampuannya.

Contoh :

1. Perawat mengajar keluarga cara perawatan kolostomi

2.11 Prinsip – prinsip praktek keperawatan Profesional di komunitas

1. Kemamfaatan memberikan manfaat yang sebesar -besarnya bagi

masyarakat.

2. Autonomi Komunitas di beri kebebasan untuk memilih alternatif yang

terbaik yang disediakan untuk komunitas.

3. Keadilan Melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan /

kapasitas komunitas.

2.12 Perbedaan pelayanan keperawatan

Pelayanan di Rumah Sakit Pelayanan di Komunitas

1. Fokus : Pada saat di Rumah Sakit 1. Fokus : keluarga dan

2. Pelayanan keperawatan yang komunitas (Resti)

bersifat kejadian kasus (episodic) 2. Pelayanan Berkelanjutan

3. Bekerja pada unit tertentu dengan (terdistribusi)

pasien 3. Bekerjasama dengan semua

4. Bekerja pada satu Rumah Sakit / 4. Kondisi sehat sakit dan berbagai

Institusi tatanan.

5. Kordinasi Keperawatan. Dengan 5. Bekerjasama dengan semua

institusi lain pada tatanan Rumah institusi terkait


Sakit dari perencanaan pulang 6. Kordinasi pelayanan dengan

6. Menerima instruksi untuk berbagai tenaga komunitas

pengobatan. 7. Lebih banyak tindakan Yang

7. Merencanakan dan melaksanakan bersifat mandiri.

pelayan keperawatan bersifat 8. Merencanakan dan melaksanakan

individu pelayanan keperawatan melalui

8. Batasi otonomi pasien di keluarga.

lingkungan Rumah Sakit 9. Mendorong otonomi dan kontrol

9. Observasi terbatas pada interaksi keluarga kecuali kasus menular.

keluarga dan merupakan indikator 10. Mengobservasi berbagai faktor

kesehatan untuk kesehatan

10. Hubungan terbatas yaitu hanya 11. Memfasilitasi hubungan yang

dengan profesi lain di Rumah profesional dengan profesi lain.

Sakit

2.13 Perbedaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan di Komunitas.


No Aspek Perbedahan Rumah Sakit Keprwt Komunitas

1. Tempat Kegiatan 1. Bangsal Perawatan 1. Puskesmas

2. Klinik 2. Rumah

3. Sekolah

4. Perusahan
5. Panti-panti

2. Tipe Pasien Yang Dilayani1. Orang Sakit 1. Orang Sakit

2. Orang Meninggal 2. Orang Sehat

3. Orang Meningal

3. Ruang Lingkup Pelayanan 1. Kuratif 1. Promotif

2. Rehabilitatif 2. Preventif

3. Kuratif

4. Rehabilitatif

5. Resosiati

4. Perhatian Utama 1.Rasa aman selama sakit 1. Peningkatan

kesehatan

2. Pencegahan

Penyakit

5. Sasaran Pelayanan 1. Individu 1. Individu

2. Keluarga

3. Kelompok khusus

4. Masyarakat

Bila dilihat perbedaan diatas, perawatan kesehatan masyarakat memiliki

ruang lingkup kegiatan yang lebih luas dari pada pelayanan yang dilakukan di

rumah sakit, oleh karena itu perawat kesehatan masyarakat dituntut untuk

memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang kesehatan masyarakat.


BAB III

DATA HASIL SURVEY

A. Pengkajian Data

Data diambil langsung secara quisioner dengan penduduk di desa

Pelabuhan dalam. Dengan mengambil 70 responden yang diambil secara acak dari

keseluruhan jumlah penduduk sebanyak 491 jiwa diperoleh dat sebagai berikut.

1. Struktur Keluarga

Nuklear Family : 60 KK

Extencid Family : 5 KK

Single Parent Family : 5 KK

Nucleus Family : 0 KK

2. Pendidikan

Tidak Sekolah : 13 KK

SD : 13 KK

SLTP : 4 KK

SMA : 38 KK

Sarjana : 2 KK

3. Pekejaan

Tani : 63 KK

Pedagang : 3 KK

PNS : 4 KK
B. Sifat Keluarga

1. Pengambilan Keputusan

Suami : 62 KK

Istri : 4 KK

Kakek : 3 KK

Nenek : 1 KK

2. Faktor Budaya dan Ekonomi

a. Penghasilan per satu kali panen

± 6.000.000,-

b. Ada tabungan atau tidak

Ada : 19 KK

Tidak Ada : 51 KK

C. Faktor Lingkungan

1. Rumah

Papan : 58 KK

Bambu Anyaman : 6 KK

Beton : 0 KK
Semi Permanen : 6 KK

2. Pembagian Ruangan Dalam Satu Rumah

Baik Sudah di Bagi : 55 KK

Hanya 1 Ruangan : 15 KK

3. Kondisi Pencerahan dan Ventilasi

Baik : 21 KK

Cukup : 32 KK

Kurang : 17 KK

4. Sumber Air Minum yang digunakan Keluarga

Sumur : 12 KK

Sungai : 0 KK

PAM : 58 KK

5. Sarana Buang Air Besar

Wilt Chamberlain : 11 KK

WC Cemplung : 59 KK

6. Sarana Pembuangan Sampah Sementara

Ada : 65 KK

Tidak Ada : 5 KK

7. Pembuangan Air Limbah

Siring : 17 KK

Selokan : 53 KK

8. Kondisi Kebersihan Rumah

Baik : 19 KK
Cukup : 46 KK

Kurang : 5 KK

9. Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Rumah Sakit :-

Puskesmas Induk : 1 Buah

Puskesmas pembantu : 1 Buah

Polindes : 1 Buah

10. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat penyakit yang diderita selama 3 bulan terkhir

Rheumatik : 5 Jiwa

Malaria : 6 Jiwa

Tuberkolusis :-

Ispa : 21 Jiwa

Hipertensi : 20 Jiwa

Diare : 7 Jiwa

Gastritis : 11 Jiwa

2. Keluarga Berencana

Alat Kontrasepsi yang dipakai

IUD :-

Implant : 7 KK

PIL : 17 KK

Suntikan : 20 KK
Tidak KB : 26 KK

3. Imunisasi

Tahu : 54 KK

Tidak : 16 KK
TABULASI DATA

TABEL I

I. STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA

1. Struktur Keluarga

No Tipe Keluarga Jumlah Responden Persentase

1 Nuclear Family 60 KK 86 %

2 Extented Family 5 KK 7%

3 Single Parent Family 5 KK 7%

4 Nuclear dyed - -

Jumlah 70 KK 100 %

Dari data di atas dapat disimpulkan struktur tipe keluarga Nuclear Family 86 %,

Extended Family 7 % dan Sangle Parent Family 7 %.

Sumber data :

Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
2.Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Responden Persentase

1 Tidak Sekolah 13 KK 19 %

2 SD 13 KK 19 %

3 SLTP 4 KK 5%

4 SLTA 38 KK 54 %

5 Sarjana 2 KK 3%

Jumlah 70 KK 100 %

Keterangan :

Dari data di atas dapat di simpulkan masyarakat yang tidak sekolah 19 %, SD 19

%, SLTP 5%, SLTA 54 % dan Sarjana 3 %.

Sumber data :

Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
3.Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Responden Persentase

1 Tani 63 KK 90 %

2 Pedagang 3 KK 4%

3 PNS 4 KK 6%

Jumlah 70 KK 100 %

Keterangan :

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa pekerjaan masyarakat yang mayoritas

adalah Tani 90 %, Pedagang 4 % dan PNS 6 %.


Sumber data :

Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
II. SIFAT KELUARGA

A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN

No Pengambila Keputusan Jumlah Responden Persentase

1 Suami 62 KK 89 %

2 Istri 4 KK 6%

3 Kakek 3 KK 4%

4 Nenek 1 KK 1%

Jumlah 70 KK 100 %

Keterangan :

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa sebagian masyarakat

pengambilankepkeputusan adalah Suami 89 %, Istri 6 %, Kakek 4 % dan Nenek

1%.

Sumber data :

Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
1. Penghasilan

Dari hasil survey di dapat penduduk di desa Bangke Ber penghasilan ±

6.000.000,- Persatu kali panen.

2. Adakah Simpanan atau Tabungan


No Simpanan Jumlah Responden Persentase

1 Ada 19 KK 27 %

2 Tidak Ada 51 KK 63 %

Jumlah 70 KK 100 %

Dari data di atas dapat di simpulkan masyarakat yang memiliki tabungan 27 %

dan yag tidak memiliki tabungan 63 %.

Sumber Data :

Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
B. FAKTOR LINGKUNGAN

1. Rumah

No Tipe Jumlah Responden Persentase

1 Papan 58 KK 82 %

2 Bambu Anyaman 6 KK 9%

3 Beton 0 KK -

4 Semi Permanen 6 KK 9%

Jumlah 70 KK 100 %

Keterangan :

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa tipe rumah Papan 82 %, Bambu

Anyaman 9 % dan Semi Permanen 9 %.

Sumber data :

Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
2.Pembagian Ruangan dalam satu Rumah

No Kondisi Kebersihan Jumlah Responden Persentase

1 Baik Suda Dibagi 60 KK 86 %

2 Hanya 1 Ruangan 10 KK 14 %

Jumlah 70 KK 100 %

Keterangan :
Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa pembagian dala ruangan dalam satu

rumah Baik sudah Dibagi 86 % dan Hanya 1 Ruangan 14 %.

Sumber Data :

Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
3. Kondisi Pencahayaan dan ventilasi

No Pencahayaan / Ventilasi Jumlah Responden Persentase

1 Baik 35 KK 50 %

2 Cukup 25 KK 36 %

3 Kurang 10 KK 14 %

Jumlah 70 KK 100 %

Keterangan :

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa kondisi pencahayaan ventilasi dengan

Kriteria baik 50 %, Cukup 36 % dan Kurang 14 %.

Sumber Data :

Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
4.Sumber Air Minum yang digunakan Keluarga

No Sumber Air Minum Jumlah Responden Persentase

1 Sumur Gali 12 KK 17 %

2 Sungai 0 KK -

3 PAM 58 KK 83 %

Jumlah 70 KK 100 %

Keterangan :

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa sumber air minum keluarga yaitu

Sumur gali 17 % dan PAM 83 %.

Sumber Data :
Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
5. Sarana Buang Air Besar

No Sarana Buang Air Jumlah Responden Persentase

Besar

1 Wilt Chamberlain 11 KK 16 %

2 Sungai 59 KK 84 %

Jumlah 70 KK 100 %

Keterangan :

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa Sarana Buang Air Besar

Menggunakan Wilt Chamberlain 16 % dan Sungai 84 %.

Sumber Data :

Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
6. Sarana Pembuangan Sampa Sementara
No Pembuangan Sampah Jumlah Responden Persentase

1 Ada 65 KK 93 %

2 Tidak Ada 5 KK 7%

Jumlah 70 KK 100 %

Keterangan :

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa Sarana Buang Sampa yang ada 93 %

dan yang Tidak Ada 7 %.

Sumber Data :

Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
7. Pembuangan Air Limbah

No Pembuangan Air Jumlah Responden Persentase

Limbah

1 Siring 17 KK 24 %

2 Selokan 53 KK 86 %

Jumlah 70 KK 100 %
Keterangan :

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa Sarana Buang Air Limbah

Menggunakan siring 24 % dan Selokan 86 %.

Sumber Data :

Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
8. Kondisi Kebersihan Rumah

No Kondisi Kebersihan Jumlah Responden Persentase

Rumah

1 Baik 19 KK 27 %

2 Cukup 46 KK 66 %

3 Kurang 5 KK 7%

Jumlah 70 KK 100 %

Keterangan :

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa kondisi Kebersihan Rumah Baik 27

%, Cukup 66 % dan Kurang 7 %.

Sumber Data :
Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
9. Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Rumah Sakit :-

Puskesmas Induk : 1 Buah

Pustu : 1 Buah

Polindes : 1 Buah

Keterangan :

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa Fasilitas Kesehatan yang ada hanya 1

Puskesmas Induk, 1 Puskesmas Pembantu dan 1 Polindes.

Sumber Data :

Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
10. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat Penyakit yang dideritaSelama3 Bulan Terakhir

Rheumatik : 9 Jiwa

Malaria : 8 Jiwa

Tuberkolusis : 0 Jiwa

Ispa : 31 Jiwa

Hipertensi : 20 Jiwa

Diare : 4 Jiwa
Gastritis : 11 Jiwa

Keterangan :

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa riwayat kesehatan yang sering muncul

Rheumatik 5 jiwa, Malaria 6 jiwa, Ispa 21 jiwa, Hipertensi 20 jiwa, Diare 7 jiwa

dan Gastritis 11.

Sumber Data :

Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
2. Keluarga Berencana

Alat Kontrasepsi yang dipakai

IUD :-

Implant : 2 KK

PIL : 12 K

Suntikan : 20 KK

Tidak : 26 KK

Keterangan :

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa Keluarga Berencana yang

menggunakan alat kontrasepsi IUD 0, Implant 7 KK, Pil 17 KK, Suntikan 20 KK,

Tidak KB 26.

Sumber Data :

Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
3. Imunisasi
Tahu : 48 KK

Tidak : 12 KK

Keterangan :

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa yang Mengetahui Imunisasi 54 KK

dan yang tidak mengetahui 16 KK.

Sumber Data :

Data diperoleh dari survey mahasiswa AKPER yang PKL di desa Bangke jumlah

70 KK tahun 2011.
III.INVENTARISIR MASALAH

ANALISA DATA

NO Pengumpulan Data Penyebab Masalah

1 Data subjektif: Tidak adanya tempat Sanitasi

Keluarga mengatakan pembuangan sampah lingkungan jelek

membuang sampah kehutan yang memenuhi

dan didekat empang. syarat kesehatan


Data objektif:

-sampah tampak berserakan

disekitar empang.

-Terlihat genangan air limbah

di bawah rumah.

2 Data subjektif: Kurang pengetahuan Ketidak

Keluarga mengatakan kurang tentang penyakit mampuan

mengetahui tentang penyakit ISPA keluarga

ISPA mengenali

masalah

Data objektif: kesehatan

-21 orang di desa bangke

menderita penyakit ISPA

-banyak terlihat anak-anak

yang batuk-batuk

3 Data subjektif: Kurang pengetahuan Ketidak

Keluarga mengatakan ia mengenai rumah mampuan

membersihkan rumahnya 1x sehat keluarga

sehari. mengenai dampak

dari rumah yang

Data objektif: kotor/kurang

-lantai berdebu sehat

-dapur tampak kotor


IV.MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

1.Skor Kesehatan Lingkungan(sampah)

Kriteria Perhitungan Skor Keterangan

1.sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan

2.Kemungkinan ½x2 1 Ada kemauan dari

masalah untuk dirubah keluarga untuk

membersihkan

sampah dengan cara

dibakar atau di timbun

3.Potensi masalah 3/3 x 1 1 Dapat dicegah melalui

dapat dicegah kebersihan

lingkungan rumah

4.Menonjolnya 0/2 x 1 0 Lingkungan yang


masalah tidak dianggap

sebagai masalah

kesehatan

Total Skor 2 2/3

2.Skor ISPA

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1.Sifat Masalah 3/3 x 1 1 Ancaman

kesehatan

2.Kemungkinan 2/2 x 2 2 Keluarga

masalah dapat mempunyai

diubah sumber daya dan

dana untuk

mengubah

masalah.

3.Potensial 2/3 x 1 2/3 Masalah dapat

masalah dapat dicegah dengan

dicegah meninggalkan

kebiasaan yang

dapat

menimbulkan

ISPA.

4.Menonjolnya ½x1 1/2 Masalah


masalah dirasakan oleh

keluarga tetapi

tidak perlu

segera ditangani.

Total Skor 4 1/6

3.Skor Kesehatan Rumah

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1.Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman

kesehatan,keluarga

tidak tahu dengan

manfaat dari

lingkungan yang

sehat.

2.Kemungkinan 2/2 x 3 2 Dengan adanya

masalah dapat penyuluhan

diubah mengenai rumah

yang sehat.

3.Potensial 2/2 x 1 1 Dapat dicegah bila

masalah dapat keluarga

dicegah membersihkan

rumah setiap hari.

4.Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga perlu

masalah memelihara
lingkungan agar

bersih.

Total Skor 4 2/3

Prioritas Masalah:

1) Ketidak mampuan keluarga mengenali masalah kesehatan berhubungan dengan

kurang pengetahuan tentang penyakit ISPA.

2) Sanitasi lingkungan yang jelek berhubungan dengan tidak adanya tempat

pembuangan sampah yang memenuhi syarat kesehatan.

3) Ketidak mampuan keluarga mengenai dampak dari rumah yang kotor atau

kurang sehat berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai rumah sehat.


V. ANALISA PENYEBAB ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa

1.Ketidak mampuan keluarga mengenai masalah kesehatan berhubungan dengan

kurang pengetahuan tentang penyakit ISPA.

Ditandai dengan:

Data Subjektif:

Keluarga mengatakan kurang pengetahuan tentag penyakit ISPA

Data Objektif:

-21 jiwa di desa Bangke menderita penyakit ISPA

-Banyak terlihat anak-anak yang batuk-batuk

Kriteria Hasil:

Diharapkan keluarga mengerti tentang penyakit ISPA

Intervensi:

-Kaji dan identifikasi pengetahuan keluarga tentang penyakit ISPA

-Beri penjelasan tentang tanda dan gejala ISPA

-Beri penjelasan kepada keluarga tentang faktor yang dapat memperberat

dan

Pencegahan ISPA
Rasionalisasi:

-Diharapkan keluarga mengetahui tentang penyakit ISPA

-Diharapkan pihak keluarga mengenali tanda dan gejala penyakit sedini

mungkin

-Diharapkan keluarga mengetahui faktor yang dapat memperberat dan cara

Pencegahan ISPA

2.Sanitasi lingkungan yang jelek berhubungan dengan tidak adanya tempat

pembuangan sampah yang memenuhi syarat kesehatan.

Ditandai dengan:

Data Subjektif:

Keluarga mengatakan membuang sampah ke sungai

Data Objektif:

-Sampah tampak berserakan disekitar empang

-terlihat genangan air limbah di bawah rumah

Kriteria Hasil:
-Diharapkan keluarga dapat mengerti tentang bahaya yang ditimbulkan dari

pembuangan sampah

Intervensi:

-Beri penjelasan kepada keluarga tentang penyakit yang ditimbulkan karna

Pembuangan sampah sembarangan

-Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat sampah yang telah

diolah

-Beri penjelasan tentang cara pengolahan sampah yang baik

-Libatkan masyarakat desa dalam rangka pembuatan tempat pembuangan

sampah

Yang memenuhi syarat kesehatan

Rasionalisasi:

-Diharapkan keluarga mengetahui tentang penyakit yang ditimbulkan

akibat

Pembuangan sampahsembarangan seperti penyakit diare

-Diharapkan keluarga dapat mengerti cara pengolahan sampah yang baik

-Diharapkan keluarga mengetahui manfaat sampah yang telah diolah

seperti

Dijadikan pupuk
-Diharapkan masyarakat ikut serta dalam pembuatan tempat pembuangan

sampah

Yang memenuhi syarat kesehatan

3.Ketidak mampuan keluarga mengenai dampak dari rumah yang kotor

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai rumah yang sehat.

Ditandai dengan:

Data Subjektif:

Keluarga mengatakan ia membersihkan rumahnya 1 x sehari

Data Objektif:

-Dapur tampak kotor

-Lantai berdebu

Kriteria Hasil:

Diharapkan keluarga mengerti manfaat dari rumah yang sehat dan dampak dari

rumah yang kotor.


Intervensi:

-Jelaskan pada keluarga mengenai manfaat dari rumah yang bersih

-Jelaskan pada keluarga mengenai dampak dari rumah yang kotor

-Anjurkan pada keluarga untuk membersihkan rumah 3 x sehari

Rasionalisasi:

-Diharapkan keluarga mengerti mengenai manfaat dari rurmah yang bersih

-Diharapkan keluarga mengerti dampak dari rumah yang kotor

-Diharapakan keluarga menyempatkan waktu untuk membersihkan rumah

3x

Sehari.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Setelah kami melaksanakan praktek kerja lapangan pembangunan

kesehatan masyarakat di desa Pelabuhan Dalam yang dilaksanakan di desa

Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Iir yang dilaksanakan

selama 13 hari dari tanggal 27 Februari sampai dengan 11 Maret 2017 kami

menyimpulkan:

Masyarakat desa Pelabuhan Dalam menyambut baik kedatangan mahasiswa

PKL,yang mengadakan praktek kerja lapangan di desanya.

Masyarakat di desa Pelabuhan Dalam sebagian besar berpendidikan

Setelah diadakan pendekatan dan penyuluhan tentang kesehatan masyarakat

desa Pelabuhan Dalam mengerti dan mau melaksanakan cara hidup sehat.

Adanya kerjasama antara masyarakat desa Pelabuhan Dalam dengan

mahasiswa/i yang PKL

B.SARAN

Berdasarkan hasil kegiatan yang telah kami lakukan di desa Pelabuhan

Dalam,kami mengajukan saran yang ditujukan kepada masyarakat:

Diharapkan untuk lebih ditingkatkan kesadaran tentang kesehatan dan cara

hidup sehat
Hendaknya dapat ditingkatkan peran serta masyarakat baik dibidang kesehatan

maupun kegiatan di bidang lainnya sehingga dapat meningkatkan pembanggunan

kesejatraan desa

Diharapkan ada kerjasama yang baik antar warga desa dengan petugas

kesehatan

Diharapkan kepada masyarakat desa yang mempunyai masalah kesahatan agar

dapat menghubungi petugas kesehatan untuk dapat mengatasiinya

Diharapkan apa yang telah disepakati bersama dapat dilaksanakan terus

menerus

LAPORAN KERJA BAKTI

DI DESA BANGKE KECAMATAN KOTA AGUNG LAHAT


Kegiatan kerja bakti di adakan pada hari Juma’t 18 maret 2011 di desa

bangke kecamatan kota agung.

Kegiatan ini di ikuti oleh warga desa bangke dan karang taruna, adapun

pelaksanaan kerja bakti tersebut antara lain.

1. Membersihkan limbah-limbah pembuangan warga

2. Pembersihan Masjid

3. Pengecatan polindes

4. Pembersihan tepi jalan dari desa bangke lama kedesa sukajadi

5. Pembuatan lapangan volly

Demikian laporan ini kami buat sesuai dengan yang telah dilakukan.

Mengetahui

Kepala Desa Bangke

FITRA JAYA
LAPORAN UKS DI DESA BANGKE

AKPER PEMDA LAHAT

JL. SRIKATON LK III NPO. 81 PAGAR AGUNG LAHAT

Kegiatan UKS di Desa Bangke di SD N 4 Singapura Yang dilaksanakan

pada kelas I sampai kelas III yang akan diadakan pada tanggal 18 Maret 2011.

Kegiatan yang akan kami laksanakan meliputi :

1. Cara Menggosok gigi yang benar

2. Cara mencuci tangan yang benar

3. Cara memotong kuku yang benar

4. Olah Raga(Senam)

5. Gizi
Dari kegiatan yang telah kami laksanakan dapat disimpulkan bahwa di SD N 4

Singapura mampu melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan.

Demikianlah laporan ini kami buat sesuai dengan apa yang telah kami lakukan.

Mengetagui

Kepala Desa Bangke Kepala Sekola SD N 4

(FITRA JAYA) (MARILIAWATI,SPd)

Nip.19050408198907201
KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN UKS DI SD N 4 SINGAPURA

1.PENDAHULUAN

Kegiatan UKS di desa Bangke di SD N 4 dilaksanakan pada kelas 1 sampai kelas

III yaitu pada taggal 18 Maret 2011.

Kegiatan yang kami lakukan merupakan surat keputusan bersama pada tanggal 03

September 1984,antara lain:

1.Depertemen Kesehatan

2.Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan

3.Depertemen Dalam Negeri

4.Depertemen Agama

A.Definisi

Menurut Depertemen Kesehatan Usaha Kesehatan Sekolah adalah usaha

kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik

beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran pertama UKS merupakan wahana

untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk


perilaku hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang

optimal.

B. Tujuan UKS

a. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan

peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga menginginkan

pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka

pembentukan manusia indonesia seutuhnya.

b. Tujuan Khusus

Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik

yang mencakup:

1.Mencakup angka kesakitan anak sekolah

2.Meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik maupun mental dan

sosial.

3.agar peserta didik memiliki pengetahuan sikap dan keterampilan untuk

melaksanakan pinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi dalam usaha

peningkatan kesehatan sekolah.


C. Manfaat UKS

Untuk menambah pengetahuan siswa didik tentang UKS

 Kegiatan

-Meningkatkan ketladanan disekolah

-Membina kebersihan perorangan peserta didik

 Pencegahan

Pemeriksaan Kesehatan meliputi:

- Menimbang berta badan

- Mengukur tinggi badan

- Pemeriksaan gigi,mulut,dan telinga

- Pemeriksaan Kesehatan badan

 Penyembuhan dan Pemulihan


II. PELAKSANAAN

Melaksanakan program kesehatan UKS

III. EVALUASI

Dalam kegiatan UKS ini diikuti oleh pesrta didik dari kelas 1 sampai kelas

V dan kegiatan ini berjalan dengan lancar.

Demikian laporan UKS ini kami buat untuk dapat di ketahui dan di

gunakan sebagai laporan kegiatan.

Mengetahui Mengetahui

Kepala Desa Bangke Kepala

Sekolah SD 4

(FITRA JAYA)

(MARILIAWATI,SPd)

Nip:19050408198907201

Anda mungkin juga menyukai