Dosen Fasilitator :
Anik Supriani,S.Kep.Ns.,M.Kes
Disusun Oleh :
MOJOKERTO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingginya tingkat penyebaran HIV memerlukan suatu tindakan universal precautions untuk
mencegah penyebaran inveksi. Universal precautions adalah tindakan ndalah tindakan
pengendalian infeksi oleh seluruh petugas kesehatan, untuk semua pasien. dimana pun dan kapan
pun serta pada semua pasien. Universal precautions bertujuan mengendalikan infeksi secara
konsisten serta mencegah penularan bagi petugas kesehatan dan pasien. Universal precautions
meliputi, pengelolaan alat kesehatan habis pakai, cuci tangan guna menceah infeksi silang,
pemakaian alat pelindung diantara pemakaian sarung tangan untuk mencegah kontak dengan
darah serta cairan infeksius yang lain, pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah
perlukaan, pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan. desinfeksi dan sterilisasi untuk alat yang
digunakan ulang, pengelolaan linen. Peran perawat dalam perawatan pasien HIV/AIDS salah
satunya adalah menerapkan universal precautions untuk mencegah penularan HIV/AIDS pada
petugas sendiri, petugas, dan pasien lainnya, (Dr. nursalam.hal:82)
Universal Precaution yaitu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh
tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip
bahwa darah dan cairan tubuh dapat berpotensi menularkan penyakit, baik berasal dari pasien
maupun petugas kesehatan (Nursalam, 2007).
Dasar Kewaspadaan universal ini meliputi, pengelolaan alat kesehatan, cuci tangan guna
mencegah infeksi silang, pemakaian alat pelindung diantaranya sarung tangan untuk mencegah
kontak dengan darah serta cairan infeksius yang lain, pengelolaan jarum dan alat tajam untuk
mencegah perlukaan, pengelolaan limbah (Depkes RI, 2003). Dalam menggunakan universal
precaution petugas kesehatan memberlakukan semua pasien sama dengan menggunakan prinsip
ini, tanpa memandang penyakit atau diagnosanya dengan asumsi bahwa risiko atau infeksi
berbahaya.
Dalam tindakan kewaspadaan universal diperlukan kemampuan perawat sebagai pelaksana,
ditunjang oleh sarana dan prasarana, serta SOP yang mengatur langkah langkah tindakan
kewaspadaan universal. Kemampuan perawat sebagai pelaksana perawatan dipengaruhi oleh
unsur pengetahuan dan unsur sikap dalam memberikan pelayanan perawatan. Kedua unsur
tersebut akan mempengaruhi perilaku perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yang
tercermin pada pelaksanaan tindakan perawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pencegahan HIV/AIDS?
2. Bagaimana Universal Precautions?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pencegahan HIV/AIDS
2. Untuk mengetahui Universal Precautions
BAB II
PEMBAHASAN
A. pencegahan HIV/AIDS
1. Pengertian HIV/AIDS
HIV singkatan dari Human Immuni deficiency Virus yaitu sejenis virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia. Virus HIV akan masuk ke dalam sel darah putih dan merusaknya,
sehingga sel darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap infeksi akan menurun
jumlahnya. Akibatnya sistem kekebalantubuh menjadi lemah dan penderita mudah terkena
berbagai penyakit. Kondisi ini disebut Aids (Ardhiyanti).
Aids (Acquired Immunodeficiency Syndrom) adalah sekumpulan gejala atau penyakit yang
disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus)yang termasuk famili retroviridae. Aidsmerupakan tahap akhir dari
infeksi HIV (Sudoyo dkk). Ketika individu sudah tidak lagi memiliki sistem kekebalan tubuh,
maka semua penyakit dapat masuk ke dalam tubuh dengan mudah (infeksi opportunistik). Oleh
karena itu sistem kekebalan tubuhnya menjadi sangat lemah, maka penyakit yang tadinya tidak
berbahaya akan menjadi sangat berbahaya (Ardhiyanti).
Sebagian besar orang yang sudah terinfeksi HIV tidak menunjukkan tanda gejala apapun,
namun penderita tampak sehat dari luar dan biasanya tidak mengetahui bahwa dirinya sudah
terinfeksi HIV. Gejala awal infeksi HIV sama dengan gejala serangan penyakit yang diakibatkan
oleh virus, seperti: demam tinggi, flu, radang tenggorokan, malaise, sakit kepala, pegal-pegal,
nyeri perut, lelah dan merasa meriang. Sesudah beberapa hari hingga dua minggu kemudian
gejalanya hilang dan berlanjut ke fase laten (fase tenang atau fase inkubasi). Beberapa tahun
kemudian sampai dengan sekitar sepuluh tahun setelah itu muncul tanda dan gejala sebagai
penderita Aids ( Komisi Penanggulangan Aids). Gejala orang yang terinfeksi HIV menjadi Aid
bisa dilihat dari 2 gejala yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum
terjadi):
Gejala Mayor :
Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan.
Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan.
Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan.
Demensia/HIV ensefalopati
Gejala Minor :
B. Universal Precaution
1. Pengertian universal precaution
Universal precaution adalah suatu metode atau petunjuk yang dirancang oleh pusat dan
kendali Pencegahan Penyakit untuk mereduksi penyebaran penyakit dan infeksi pada penyedia
pelayanan kesehatan dan pasien yang terdapat di dalam ruang lingkup kesehatan ( Dailey).
Universal precaution adalah tindakan petugas kesehatan agar dalam melaksanakan pekerjaannya
tidak menimbulkan infeksi silang, yakni infeksi dari dokter/petugas kesehatan ke pasien dan
sebaliknya atau dari pasien satu ke pasien lainnya.
Universal precaution berlaku untuk darah, sekresi dan ekskresi (kecuali keringat), luka
pada kulit dan selaput lendir. Penerapan standar ini penting untuk mengurangi resiko penularan
mikroorganisme yang berasal dari sumber infeksi yang diketahui atau tidak diketahui (misalnya
pasien, benda terkontaminasi, jarum suntik bekas pakai, dan spuit) di dalam sistem pelayanan
kesehatan. Pencegahan yang baik merupakan langkah awal untuk mencegah infeksi nosokomial
bagi pasien rawat inap. Cairan yang berpotensi infeksius di fasilitasi pelayanan kesehatan antara
lain darah, cairan semen, sekresi vagina, sekresi leher rahim, ASI, sekresi luka, CSF
(crebrospinal fluid), cairan amnion, cairan sendi, cairan pericardium.
a. Mencuci tangan harus selalu dilakukan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
keperawatan walaupun memakai sarung tangan dan alat pelindung lainnya. Tindakan ini
penting untuk menghilangkan atau mengurangi mikroorganisme yang ada di tangan
sehingga penyebaran infeksi dapat dikurangi dan lingkungan kerja terjaga dari infeksi.
Cuci tangan dilakukan dengan cara aseptic dan cairan antiseptic. Cuci tangan dilakukan
dengan antisipasi perpindahan kuman melalui tangan, dilakukan pada saat tiba dikantor,
akan memeriksa, memakai sarung tangan, saat akan melakukan injeksi, saat akan pulang
ke rumah, setelah menyentuh cairan tubuh (darah, mukosa dan cairan infeksius lain).
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dengan pengetahuan serta sikap yang cukup dan benar tentang tindakan kewaspadaan
universal akan membentuk perilaku perawat yang dapat mengurangi resiko penularan infeksi
terhadap dirinya dn orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Kes, RI. 2003. pedoman pelaksanaan kewaspadaan Universal di pelayanan kesehatan. Jakarta
Alam dan Ninuk. 2007 Asuhan Keperawatan pada pasien terinfeksi. Salemba Medika. Jakarta
http://repository.unimus.ac.id/2604/2/BAB%20II.
https://id.scribd.com/doc/264049883/Universal-Precautioun
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/tindakan_kewaspadaan_universal.pdf