Anda di halaman 1dari 14

Komunikasi

Perawatan Paliatif

Oleh:
M.RIDWAN RIFAI
S1 Kep TA 2020/2021
CARA KOMUNIKASI

 1. Komunikasi Verbal
 Hal yang harus diperhatikan :
a. Kesederhanaan : Kalimat yang digunakan harus
sederhana, mudah dimengerti,  singkat dan jelas.
b. Kejelasan : Komunikasi bias lebih jelas apabila ada
kecocokan dengan apa yang diungkapkan dan yang
diekspresikan oleh wajah serta gerakan  tubuh.
c. Tepat waktu dan relevan ; Perawat harus peka
terhadap kebutuhan yang sedang dirasakan oleh pasien.

 2. Komunikasi Non Verbal
 Hal yang perlu diperhatikan:
a. Sikap tubuh dan cara berjalan : Sikap tubuh dan
cara berjalan dapat menunjukan suasana hati dan
kondisi fisik seseorang. Sikap tubuh yang tegak, aktif,
dan jalannya mempunyai tujuan menunjukan bahwa
orang tersebutu merasa nyaman dan aman secara fisik
maupun emosionalnya.

b. Ekspresi wajah : Wajah, terutama mata, otot-otot
disekitar mata dan mulut dapat mengekspresikan
macam-macam emosi seperti kegemberiaan, kesedihan,
kemarahan, kekecewaan, ketakutan, malu, dan
seterusnya.
c. Gerakan Tangan : Gerakan tangan adalah suatu
komunikasi yang penuh arti. Gerakan tangan bisa
mengkomunikasikan macam-macam perasaan.
PRINSIP KOMUNIKASI
(Terapetik)

 Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti menghayati,
memahami      dirinya sendiri serta nilai yang dianut.
 Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling
percaya, dan   saling menghargai.
 Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut pasien.
 Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik
maupun mental.
 Perawat harus menciptakan suasanan yang memungkinkan
pasien memiliki motivasi untuk mengubah dirinya baik sikap
maupun tingkah lakunya sehingga tumbuh makin matang dan
dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

 Perawat mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk
mengetahui dan mengatasi perasaan gembira, sedih, marah,
keberhasilan maupun masalah.
 Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat
mempertahankan konsistensinya.
 Memahami arti empati sebagai tindakan yang terapetik.
 Kejujuran dan komunikasi terbuka.
 Mampu berperan sebagai role mode agar dapat menunjukan dan
menyakinkan orang lain tentang kesehatan.
 Altruisme, mendapatkan kepuasaan dengan menolong orang lain
secara manusiawi
 Bertanggung jawab
TEKNIK KOMUNIKASI

1. Mendengarkan (Listening)
 Mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian akan
menunjukan bahwa apa yang dikatakannya adalah penting.
2. Pertanyaan Terbuka (Broad Opening)
 Memberikan inisiatif kepada klien, mendorong klien untuk
menyeleksi topic yang akan dibicarakan.
3. Mengulang (Restarting)
 Berguna untuk memvalidasi untuk menguatkan ungkapan
klien dan memberi indikasi perawat untuk mengikuti
pembicaraaan.

4. Penerimaan (Acceptance)
 Mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang
menunjukan ketertarikan dan tidak menilai.
5. Klarifikasi
 Merupakan teknik yang digunakan bila perawat ragu, tidak jelas,
tidak mendengar atau klien malu mengemukakan informasi dan
perawat mencoba memahami situasi yang digambarkan klien.
6. Refleksi
 Refleksi ini dapat berupa refleksi isi dengan cara memvalidasi apa
yang didengar, refleksi perasaan dengan cara memberi respon
pada perasaan klien terhadap isi pembicaraan agar klien
mengetahui dan menerima perasaannya.

7. Asertif
 Asertif adalah kemampuan dengan cara menyakinkan dan
nyaman mengekspresikan pikiran dan perasaan diri
dengan tetap menghargai hak orang lain.
8. Memfokuskan
 Teknik untuk menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan
yang lebih spesifik, lebih jelas, dan  berfokus pada realitas.
9. Membagi persepsi
 Teknik dengan cara meminta pendapat klien tentang hal-
hal yang dirasakan dan difikirkan.

10. Identifikasi “tema”
 Teknik dengan mencari latar belakang masalah klien yang muncul dan berguan untuk
meningkatkan pengertian dan eksplorasi masalah yang penting.
11. Diam
 Teknik yang bertujuan untuk mengorganisir pemikiran, memproses informasi,
menunjukan bahwa perawat bersedia menunggu respon.
12. Informing
 Teknik yang menyediakan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih
lanjut.
13. Humor
 Teknik yang digunakan utnuk membantu mengurangi ketegangan dan rasa sakit yang
disebabkan oleh stress, dan meningkatkan keberhasilan perawat dalam memberikan
dukungan emosional terhadap klien.
14. Saran
 Teknik yang bertujuan memberi alternative ide untuk pemecahan masalah.
HAMBATAN DALAM
PROSES KOMUNIKASI

 Kurangnya penggunaan sumber komunikasi yang
tepat
 Kurangnya perencanaan dalam berkomunikasi
 Kurangnya pengetahuan
 Perbedaan persepsi
 Perbedaan harapan
 Tidak ada kepercayaan (BHSP)
Teknik komunikasi

1. Fase denial (pengingkaran)
 Memberikan kesempatan untuk menggunakan koping
yang konstruktif dalam menghadapi kehilangan dan
kematian
 Selalu berada didekat klien
 Pertahankan kontak mata
2. Teknik komunikasi fase anger (marah)
 Memberikan kesempatan pada pasien untuk
mengekspresikan perasaannya, hearing dan
menggunakan teknik respek.

3. Teknik komunikasi fase Bargening (tawar menawar)
 Memberi kesempatan kepada pasien untuk menawar
dan menanyakan kapada pasien apa yang diinginkan
4. Teknik komunikasi fase depression
 Jangan mencoba menenangkan klien dan biarkan klien
dan keluarga mengekspresikan kesedihannya.
5. Teknik komunikasi fase occeptance (penerimaan)
 Meluangkan waktu untuk klien dan sediakan waktu
untuk mendiskusikan perasaan keluarga terhadap
kematian pasien.
SASARAN
KOMUNIKASI PALIATIF

 PASIEN
 KELUARGA
 KOMUNITAS

Anda mungkin juga menyukai