Anda di halaman 1dari 12

“ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NARAPIDANA”
Kelompok 5
• Muh. Fitrah Ramadan
• Mirda Kusuma Wardani
• Sitti Arista Ramadhani
• Emy Pratiwi
• Serly Dwita Sanampe
• Ester Tina
• Jusmawati
Konsep Dasar Narapidana
Narapidana adalah orang-orang sedang menjalani sanksi kurungan atau sanksi
lainnya, menurut perundang- undangan. Pengertian narapidana menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah orang hukuman (orang yang sedang menjalani
hukuman karena tindak pidana) atau terhukum .
Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di
lembaga pemasyarakatan, yaitu seseorang yang dipidana berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum (UU No.12 Tahun 1995).
Etiologi
Faktor Faktor Faktor
Ekonomi 02
Mental
03
Pribadi
• Sistem ekonomi • Agama • Umur
• Pendapatan • Bacaan & film • Alkohol
• Pengangguran • Perang
Masalah kesehatan
Narapidana
Kesehatan Mental:
Menurut data dari Bureau of justice, 1999
kira-kira 285.000 tahanan dilembaga
pemasyarakatan mengalami gangguan
jiwa. Penyakit jiwa yang sering dijumpai Kesehatan Fisik:
adalah skozofrenia, bipolar affective
disorder dan personality disorder. Karena Perawatan kesehatan yang paling
banyak yang mengalami ganguan penting adalah penyakit kronis
kesehatan jiwa maka pemerintah harus
menyediakan pelayanan kesehatan dan penyakit menular seperti HIV,
mental. Hepatitis dan Tuberculosis.
Klasifikasi
Berdasarkan populasi narapidana yang mempunyai 2. Remaja
masalah kesehatan pada lembaga pemasyarakatan, Meningkatnya jumlah remaja yang terlibat
yaitu :
tindak kriminal membuat mereka harus ikut
1. Wanita dihukum dan ditahan seperti orang dewasa.
Masalah kesehatan yang ada mungkin lebih Hal ini akan menghalagi pemenuhan
komplek misalnya tahanan wanita yang dalam kebutuan untuk berkembang seperti
keadaan hamil, meninggalkan anak dalam perkembangan fisik, emosi dan nutrisi yang
pengasuhan orang lain (terpisah dari anak), dibutuhkan. Para remaja ini akan mempunyai
korban penganiayaan dan kekerasan social, masalah-masalah kesehatan seperti
penyalahgunaan obat terlarang. Tetapi kekerasan seksual, penyerangan oleh
pelayanan kesehatan yang selama ini diberikan tahanan lain atau tindakan bunuh diri. Disini
belum cukup maksimal untuk memenuhi perawat harus memantau tingkat
kebutuhan mereka seperti pemeriksaan perkembangan dan pengalaman mereka dan
ginekologi untuk wanita hamil dan korban perlu waspada bahwa pada usia ini paling
kekerasan seksual. rentan terkena masalah kesehatan.
 
Penatalaksanaan
Psikoterapi Keperawatan Terapi Kerja
Terapi kerja baik sekali untuk Terapi aktivitas kelompok dibagi
Terapi ini berfokus pada pengenalan
mendorong penderita bergaul lagi empat, yaitu terapi aktivitas
kemampuan yang masih ada pada
dengan orang lain, penderita lain, kelompok stimulasi seseorang, pemeliharaan dan
perawat dan dokter. Maksudnya kognitif/persepsi, terapi aktivitas peningkatan bertujuan untuk
supaya ia tidak mengasingkan diri kelompok stimulasi sensori, terapi membentuk seseorang agar mandiri,
lagi karena bila ia menarik diri ia aktivitas kelompok stimulasi tidak tergantung pada pertolongan
dapat membentuk kebiasaan yang realita dan terapi aktivitas
orang lain
kurang baik kelompok sosialisasi
Asuhan Keperawatan Narapidana
Pengkajian Alasan Masuk : Dua bulan sebelum masuk lapas
klien melakukan tindakan pencurian

Identitas Klien Faktor Predisposisi:


• Nama : Tn. A • Klien belum pernah melakukan
• Umur : 24 Tahun kejahatan sebelumnya.
• Alamat : Singkawang • Klien dan keluarga memiliki
• Status Perkawinan : Belum ekonomi yang susah Pemeriksaan Fisik
Menikah • Klien mempunyai pengalaman masa Tanda – tanda vital
• Agama : Islam lalu yang tidak menyenangkan yaitu Tekanan darah : 130/80
• Suku/Bangsa : Melayu / ketika sekolah selalu di bully. mmHg
Indonesia
Nadi : 84 x/menit
• Pendidikan : SMA
Suhu : 36,5 ºC
• Pekerjaan : Tidak ada
Pernafasan : 26 x/menit
—Konsep Diri
• Citra Tubuh : Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah
mata karena bisa melihat.
• Identitas : Klien mengatakan anak ke-2 dari 3 bersaudara.
• Peran : Klien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah sebagai anak
• Ideal diri : Klien mengatakan merasa takut jika keluar dari lapas
• Harga diri : Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang
lain selain ibu dan adiknya, klien merasa tidak pantas jika berada diantara
orang lain, kurang interaksi sosial karena statusnya sebagai narapidana.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
Analisa Data
DATA ETIOLOGI PROBLEM
Ds : Perubahan peran sosial Harga Diri Rendah
• Klien mengatakan merasa situasional
tidak pantas jika berada
diantara orang lain
• Klien merasa malu
berhadapan dengan orang
lain selain ibu dan adiknya
Do :
• Klien berbicara pelan
• Klien lebih banyak
menunduk
• Kontak mata kurang
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil
Harga diri rendah berhubungan dengan Diharapkan harga diri klien meningkat
perubahan peran sosial ditandai dengan dengan kriteria hasil
Ds : 1. Perasaan memiliki kelebihan atau
- Klien mengatakan merasa tidak pantas jika kemampuan positif menurun menjadi
berada diantara orang lain meningkat
- Klien merasa malu berhadapan dengan orang 2. Perasaan malu yang meningkat menjadi
lain selain ibu dan adiknya menurun
Do : 3. Percaya diri dalam berbicara menurun
- Klien berbicara pelan menjadi meningkat
- Klien lebih banyak menunduk 4. Postur tubuh menampakkan wajah
- Kontak mata kurang menurun menjadi meningkat
5. Kontak mata menurun menjadi meningkat
Lanjut…
Intervensi Keperawatan
Promosi Harga Diri 13. Berikan umpan balik positif atas peningkatan mencapai
Observasi tujuan
1. Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin, dan usia 14. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan
terhadap harga diri harga diri
2. Monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri Edukasi
3. Monitor tingkat harga diri setiap waktu, sesuai 15. Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam
kebutuhan perkembangan konsep positif diri pasien
Terapeutik 16. Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki
4. Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri 17. Anjurkan mempertahankan kontak mata saat
sendiri berkomunikasi dengan orang lain
5. Motivasi menerima tantangan atau hal baru 18. Anjurkan membuka diri terhadap kritik negatif
6. Diskusikan pernyataan tentang harga diri 19. Anjurkan mengevaluasi perilaku
7. Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri 20. Ajarkan cara mengatasi bullying
8. Diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri 21. Latih peningkatan tanggung jawab untuk diri sendiri
9. Diskusikan persepsi negatif diri 22. Latih pernyataan/kemampuan positif diri
10. Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa bersalah 23. latih cara berfikir dan berprilaku positif
11. Diskusikan penetapan tujuan realistis untuk mencapai 24. Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan
harga diri yang lebih tinggi dalam menangani situasi
12. Diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan
harapan dan batasan yang jelas
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai