PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Glomerulonefritis akut merupakan penyakit ginjal noninfeksius
yang paling umum pada masa kanak-kanak, glomerulonefritis akut
memengaruhi glomerulus dan laju filtrasi ginjal, yang menyebabkan
retensi natrium dan air, serta hipertensi. Biasanya disebabkan oleh reaksi
terhadap infeksi streptokokus, penyakit ini jarang memiliki efek jangka
panjang pada system ginjal.
Glomerulonefritis akut memengaruhi anak laki-laki lebih sering
daripada anak perempuan, dan biasanya terjadi pada usia sekitar 6 tahun.
Terapi yang biasa diberikan mencakup pemberian antibiotic,
antihipertensi, dan diuretic juga restriksi diet. Komplikasi potensial
meliputi hipertensi, gagal jantung kongestif, dan penyakit ginjal tahap
akhir.
Di Indonesia tahun 1980, Glomerulonefritis menempati urutan
pertama sebagai penyebab penyakit ginjal tahap akhir dan meliputi 55%
penderita yang mengalami hemodialisis.
Insidens tidak dapat diketahui dengan tepat, diperkirakan jauh
lebih tinggi dari data statistik yang dilaporkan oleh karena banyaknya
pasien yang tidak menunjukkan gejala sehingga tidak terdeteksi. Kaplan
memperkirakan separuh pasien glomerulonefritis akut pascastreptokok
pada suatu epidemi tidak terdeteksi.
Glomerulonefritis akut pascastreptokok terutama menyerang anak
pada masa awal usia sekolah dan jarang menyerang anak di bawah usia 3
tahun. Perbandingan antara anak laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Hasil
penelitian multicentre di Indonesia pada tahun 1988, melaporkan terdapat
170 pasien yang dirawat di rumah sakit pendidikan dalam 12 bulan. Pasien
terbanyak dirawat di Surabaya (26,5%), kemudian disusul berturut-turut di
Jakarta (24,7%), Bandung (17,6%) dan Palembang (8,2%). Pasien laki-laki
dan perempuan berbanding 1,3:1 dan terbanyak menyerang anak pada usia
antara 6-8 tahun (40,6%). Penyakit ini lebih sering terjadi pada musim
dingin dan puncaknya pada musim semi.
B. Identifikasi Masalah
Dalam makalah ini penulis akan membahas masalah
Glomerulonefritis Akut dan asuhan keperawatannya. Dimana penyakit ini
banyak diderita oleh anak yang berusia 3-7 tahun atau usia prasekolah.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Agar mahasiswa/i memahami tentang Asuhan Keperawatan Pada
Anak Dengan Glomerulo Nefritis Akut (GNA)
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Klien dengan Glomerulo
Nefritis Akut diharapkan:
a. Mampu memahami tentang konsep medis mulai dari definisi
sampai dengan komplikasi serta prognosis Glomerulo Nefritis
Akut.
b. Mampu melakukan pengkajian pada anak dengan Glomerulo
Nefritis Akut (GNA)
c. Mampu menentukan masalah keperawatan pada anak dengan
Glomerulo Nefritis Akut (GNA)
d. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada anak dengan
Glomerulo Nefritis Akut (GNA)
BAB II
PENDAHULUAN
B. Asuhan Keperawatan
Kasus
Seorang anak perempuan usia 10 tahun BB= 38 Kg, TB= 150 cm
masuk RS dengan air kemih berwarna merah kecoklatan sejak 3 hari yang
lalu sebelum masuk RS, pasien mengatakan jumlah BAKnya berkurang,
ibu pasien mengatakan sudah 10 hari pasien mengalami demam disertai
batuk dan sakit tenggorokan. Hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan
yaitu Pada pemeriksaan mata didapatkan kedua palpebral tampak edema
terutama pada pagi hari, terdapat edema juga pada area perut. Tanda-tanda
vital TD= 150/100 mmHg, N= 98x/mnt, RR=20x/mnt S=37,8 mmHg,
pasien juga tampak pucat dan dan lemah.
1. Pengkajian
Analisa Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Peningkatan Perfusi perifer
tekanan darah tidak efektif
2. Kelebihan Hipervolemia
asupan cairan
3. Proses penyakit Hipertermia
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Glomerunefritis merupakan penyakit perdangan ginjal bilateral.
Glomerulonefritis akut paling lazim terjadi pada anak-anak 3 sampai 7
tahun meskipun orang dewasa muda dan remaja dapat juga terserang ,
perbandingan penyakit ini pada pria dan wnita 2:1.
Gejala-gejala umum yang berkaitan dengan permulaan penyakit
adalh rasa lelah, anoreksia dan kadang demam,sakit kepala, mual, muntah.
Gambaran yang paling sering ditemukan adalah :hematuria,
oliguria,edema,hipertensi.
Tujuan utama dalam penatalaksanaan glomerulonefritis adalah
untuk Meminimalkan kerusakan pada glomerulus, Meminimalkan
metabolisme pada ginjal, Meningkatkan fungsi ginjal.
Tidak ada pengobatan khusus yang mempengaruhi penyembuhan
kelainan glomerulus. Pemberian pinisilin untuk membrantas semua sisa
infeksi,tirah baring selama stadium akut, diet bebas bila terjadi edema atau
gejala gagal jantung danantihipertensi kalau perlu,sementara kortikosteroid
tidak mempunyai efek pada glomerulofritis akut pasca infeksi strepkokus.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis menyarankan kepada para pembaca
khususnya teman-teman mahasiswa agar mencari reverensi lain selain dari
makalah ini, dan penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar dapat kami jadikan pedoman dalam membuat makalah yang
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Jhonson, Marion, dkk. 2000. NOC. St. Louis Missouri: Mosby INC.