• Pengkajian Anamnesis:
Keluhan Utama yang sering dikeluhkan bervariasi meliputi keluhan nyeri
pinggang atau kosrovertebra, miksi berdarah atau kaki bengkak, pusing atau
keluhan badan cepat lelah.
Riwayat Kesehatan Dahulu. Kaji apakah pasien pernah menderita penyakit
diabetes mellitus dan penyakit hipertensi sebelumnya. Penting untuk dikaji
mengenai riwayat pemakaian obat-obatan masa lalu dan adanya riwayat alergi
terhadap jenis obat dan dokumentasikan.
Psikososiokultural. Adanya kelemahan fisik, miksi darah, serta wajah dan
kaki yang bengkak akan memberikan dampak rasa cemas dan koping yang
maladaptif pada pasien.
• Pemeriksaan Fisik:
B1 (Breathing). Biasanya tidak didapatkan adanya gangguan pola nafas dan jalan nafas
walau secara frekuensi mengalami peningkatan terutama fase akut.
B2 (Blood). Salah satu tanda khas glumerolusnefritis adalah peningkatan tekanan darah
sekunder dari retensi natrium dan air yang memberikan dampak pada fungsi sistem
kardiovaskuler dimana akan terjadi penurunan perfusi jaringan akibat tingginya beban
sirkulasi.
B3 (Brain). Didapatkan edema wajah terutama periorbital, konjungtiva anemis, sklera
tidak ikterik, dan mukosa mulut tidak mengalami peradangan. Status neurologis
mengalami perubahan sesuai dengan tingkat parahnya azotemia pada sistem saraf pusat.
B4 (Bladder). Inspeksi: terdapat edema pada ekstremitas dan wajah. Perubahan warna
urine output seperti warna urine berwarna kola dari proteinuri, silinderuri, dan hematuri.
Palpasi: Didapatkan adanya nyeri tekan ringan pada area kostovertebra. Perkusi: Perkusi
pada sudut kostovertebra memberikan stimulus nyeri ringan lokal disertai suatu penjalaran
nyeri ke pinggang dan perut.
B5 (Bowel). Didapatkan adanya mual dan muntah, serta anoreksia sehingga sering
didapatkan penurunan intake nutrisi dari kebutuhan.
B6 (Bone). Didapatkan adanya kelemahan fisik secara umum sekunder dari edema
tungkai atau edema wajah terutama pada periorbital, anemia, dan penurunan
perfusi perifer dari hipertensi.