Oleh:
Jihadah Sidrani
Pembimbing:
dr. HJ. Rahayu S, Sp.A
1.1Latar Belakang
Glomerulonefritis akut (GNA) suatu bentuk peradangan pada
glomerulus adalah penyakit yang bukan langsung mengenai
gelungan kapiler ginjal di dalam glomerulus ginjal tapi karena efek
samping dari mekanisme pertahanan tubuh berupa stimulasi dari
infeksi akibat streptococcus group A pd tenggorokan
Glomerulonefritis kronis (GNK) merupakan penyebab terjadinya
gagal ginjal tahap akhir
Tingginya morbiditas pada anak
Lesi utama berawal dari glomerulurus seluruh nefron akan
mengalami kerusakan.
Glomerulonefritis merupakan penyebab utama terjadinya gagal
ginjal tahap akhir
Indonesia tahun 1995, melaporkan adanya 170 pasien yang dirawat
di rumah sakit pendidikan dalam 12 bulan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 Tinjauan
Pustaka
2.1 Anatomi Fisiologi
Ginjal
Letak : Retroperitoneal
antara vetebra lumbal 1 & 4
Terdiri dari : Korteks dan
Medula
Tiap ginjal terdiri dari 8-12
lobus berbentuk piramid
Pada korteks terdapat
glomerulus
Tiap ginjal mengandung ± 1
juta nefron
Tiap nefron terdiri dari
glomerulus dan kapsula
bowman ( badan malphigi)
BAB 2 Tinjauan
Pustaka
2.1 Anatomi Fisiologi
Ginjal
Fungsi Ginjal
Kebanyakan karena:
Infeksi kuman stepcococus grup A diluar ginjal terutama
ditenggorokan.
Streptococus beta hemoyticus group A tipe nefritogenik
1. Faringitis
- Paling sering tipe 12
- Kadang tipe 1,4,6 dan 25
2. Pioderma
-tipe 49
-galur 53,55,56,57 dan 58 dapat berimplikasi
3. Antigenendostreptosin,antigen
presorbing,streptokinase dan nephritik plasmin binding
protein
2.1.4 Patofisiologi
Glomerulonefritis
Akut
Infeksi ekstra-renal (streptococcus)
GNA dapat terjadi pada semua kelompok umur, namun tersering pada
golongan umur 5-15 tahun, dan jarang terjadi pada bayi.
Referensi lain menyebutkan paling sering ditemukan pada anak usia 6-10
tahun.
Penyakit ini dapat terjadi pada laki laki dan perempuan, namun laki laki dua
kali lebih sering dari pada perempuan. Perbandingan antara laki-laki dan
perempuan adalah 2:1.
Diduga ada faktor resiko yang berhubungan dengan umur dan jenis
kelamin. Suku atau ras tidak berhubungan dengan prevelansi penyakit ini,
tapi kemungkinan prevalensi meningkat pada orang yang sosial ekonominya
rendah, sehingga lingkungan tempat tinggalnya tidak sehat. ( ref. Ilmu
kesehatan nelson)
2.1.6 Gejala klinis
Glomerulonefritis
Akut
SIMPTOMATIK
ASIMPTOMATIK
(> 50%)
Diagnosis Banding
a) Glomerulonefritis kronik dengan
eksaserbasi akut
b) Purpura Henoch-Schoenlein yang mengenai
ginjal ( penyakiti sistemik )
c) Hematuria idiopatik
d) Nefritis herediter (sindrom Alport )
e) Lupus eritematosus sistemik
2.1.10 Diagnosis
Banding
Glomerulonefritis Akut
2.1.10 Pemeriksaan
penunjang
Glomerulonefritis Akut
II Terapi Dietetik
Gizi Baik Gizi Kurang Gizi buruk
1. Lanjutan dari GNA yang berlangsung dari beberapa bulan atau tahun.
Tiap-tiap ekstra serbasi akan menambah kerusakan pada ginjal sehingga
terjadi kerusakan total yang berakhir dengan gagal ginjal.
2. Keracunan
3. Diabetes Melitus
4. Trombosis vena renalis
5. Hipertensi Kronis
6. Penyakit kolagen
7. Penyebab lain yang tidak diketahui yang ditemukan pada stadium
lanjut.
2.2.4 Patofisiologi
Glomerulonefritis Kronis
GNK
2.2.6 Manifestasi Klinis
Glomerulonefritis Kronis
2.2.9 Komplikasi
Glomerulonefritis Kronis
3.Noer MS. Glomerulonefritis. Dalam: Alatas H,Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO,
penyunting.Buku ajar nefrologi anak. Edisi ke-2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2002.
h. 345-53.
DAFTAR PUSTAKA