grade
Glomerulonefritis
Kelompok 1 :
3. Glomerulus kronis adalah suatu kondisi peradangan yang lama dari sel-sel glomerulus.
Kelainan ini dapat terjadi akibat glomerulonefritis akut yang tidak membaik atau timbul
secara spontan. Glomerulonefritis kronik sering timbul beberapa tahun setelah cidera dan
peradangan glomerulus subklinis yang disertai oleh hematuria (darah dalam urine) dan
proteinuria (protein dalam urine) ringan.
Klasifikasi
1. Congenital (herediter)
a. Sindrom Alport
Suatu penyakit herediter yang ditandai oleh adanya glomerulonefritis progresif familial yang seing disertai tuli
syaraf dankelainan mata seperti lentikonus anterior. Diperkirakan sindrom alport merupakan penyebab dari 3%
01 02 3
anak dengan gagal ginjal kronik dan 2,3% dari semua pasien yang mendapatkan cangkok ginjal. Dalam suatu
penelitian terhadap anak dengan hematuria yang dilakukan pemeriksaan biopsi ginjal, 11% diantaranya ternyata
penderita sindrom alport.Gejala klinis yang utama adalah hematuria, umumnya berupa hematuria mikroskopik
dengan eksasarbasi hematuria nyata timbul pada saat menderita infeksi saluran nafas atas.Hilangnya pendengaran
secara bilateral dari sensorineural, dan biasanya tidak terdeteksi pada saat lahir, umumnya baru tampak pada awal
umur sepuluh tahunan.
Sebenarnya bukan sterptokokus yang menyebabkan kerusakan pada ginjal.Diduga terdapat suatu antibodi
yang ditujukan terhadap suatu antigen khusus yang merupakan unsur membran plasma streptokokal
spesifik.Terbentuk kompleks antigen-antibodi didalam darah dan bersirkulasi kedalam glomerulus tempat
kompleks tersebut secara mekanis terperangkap dalam membran basalis.
Manifestasi klinis
1. Hematuria
2. Edema pada wajah terutama periorbita atau seluruh tubuh
3. Oliguria
4. Tanda-tanda payah jantung
5. Hypertensi
6. Muntah-muntah,nafsu makan kurang kadang diare
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratoriun
a. Pemeriksaan urine
b. Pemeriksaan darah
c. Pemeriksaan Kultur tenggorok
d. Pemeriksaan serologis
e. Pemeriksaan imunologi
2. Pemeriksaan radiologi
3. ECG
Penatalaksanaan
1. Tidak ada pengobatan yang khusus yang mempengaruhi penyembuhan kelainan di glomerulus.
3. Makanan.
5. Bila anuria berlangsung lama (5-7 hari), maka ureum harus dikeluarkan dari dalam darah dengan beberapa cara
misalnya dialisis pertonium, hemodialisis, bilasan lambung dan usus (tindakan ini kurang efektif, tranfusi tukar)
6. Diurektikum dulu tidak diberikan pada glomerulonefritis akut, tetapi akhir-akhir ini pemberian furosemid (Lasix)
secara intravena (1 mg/kgbb/kali) dalam 5-10 menit tidak berakibat buruk pada hemodinamika ginjal dan filtrasi
glomerulus (Repetto dkk, 1972).
7. Bila timbul gagal jantung, maka diberikan digitalis, sedativa dan oksigen.
Komplikasi
1. Oliguria sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3 hari. Terjadi sebagian akibat berkurangnya
filtrasi glomerulus. Gambaran seperti insufisiensi ginjal akut dengan uremia, hiperkalemia,
hiperfosfatemia dan hidremia. Walau aliguria atau anuria yang lama jarang terdapat pada anak,
namun bila hal ini terjadi maka dialisis peritoneum kadang-kadang di perlukan.
2. Ensefalopati hipertensi yang merupakan gejala serebrum karena hipertensi. Terdapat gejala berupa
gangguan penglihatan, pusing, muntah dan kejang-kejang. Ini disebabkan spasme pembuluh darah
lokal dengan anoksia dan edema otak.
3. Gangguan sirkulasi berupa dispne, ortopne, terdapatnya ronki basah, pembesaran jantung dan
meningginya tekanan darah yang bukan saja disebabkan spasme pembuluh darah, melainkan juga
disebabkan oleh bertambahnya volume plasma. Jantung dapat memberas dan terjadi gagal jantung
akibat hipertensi yang menetap dan kelainan di miokardium.
4. Anemia yang timbul karena adanya hipervolemia di samping sintesis eritropoetik yang menurun.
Gambaran Patologi
Makroskopis ginjal tampak agak membesar, pucat dan terdapat titik-titik perdarahan
pada korteks.Mikroskopis tampak hampir semua glomerulus terkena, sehingga dapat
disebut glomerulonefritis difusa.
Tampak proliferasi sel endotel glomerulus yang keras sehingga mengakibatkan
lumen kapiler dan ruang simpai Bowman menutup.Di samping itu terdapat pula infiltrasi
sel epitel kapsul, infiltrasi sel polimorfonukleus dan monosit. Pada pemeriksaan
mikroskop elektron akan tampak membrana basalis menebal tidak teratur. Terdapat
gumpalan humps di subepitelium yang mungkin dibentuk oleh globulin-gama,
komplemen dan antigen Streptococcus.
A. Tinjauan Kasus
Anak G Masuk Rumah sakit Datoe Binangkang di Ruang VIP pada tangga 11/03/2015 jam 09 : 00 pagi
di antar ole ibunya Ny. N. dengan keluhan nyeri pada daerah pinggang, nyeri dirasakan seperti ditusuk-
tusuk dan nyeri terus menerus, bengkak pada tubuh, dan mengalami kencing yang bercampur dngan
darah sejak 1 bulan yang lalu, klien mengeluh badannya terasa sangat lemah, Klien juga mengatakan
mual muntah, tidak ada selera makan, BB menurun hingga 10 kg dari 50kg menjadi 40kg dalam 1
bulan terakhir, tampak membrane mukosa dan konjungtiva pucat, demam sakit kepala, dan sangat sulit
untuk melakukan aktifitas seperti bersekolah atau bermain dengan temannya, sebagian penuh
kegiatan/aktifitas di bantu oleh orang tua, klien dan keluarga merasa cemas dang bertanya” tenntang
penyakit yang di alami. Setelah dilakukan pemeriksaan: dapat hasil LED meningkat 12mm/jam, Kadar
HB menurun (8 g/dl), Albumin serum menurun 1,5gr%, Ureum 80 mg/dl & kreatinin 15mg/dl.
Tanda –Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
N : 98 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S :38,9ºC
BB: 40 kg
TB : 145cm.
B. Pengkajian
Identitas Klien
Biodata Pasien
Nama : An. G
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 9 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bolaang Mongondow
Pendidikan : SD
Pekerjaan : -
Alamat : Mongkonai
Tgl/Jam MRS : 11/03/2015
Tgl. Pengkajian : 12/03/2015 09 : 00
No. Register : 76892
Ruang : VIP
Diagnosa Medis :Glomerulonefritis akut
Penanggung Jawab
Nama :Ny. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 36 Th
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bolaang Mongondow
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pengawai Bank
Alamat : Mongkonai
Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama: Nyeri abdomen kemudian di ikuti kencing berdarah.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengeluh kencing berwarna seperti kopi sejak 1 bulan yang lalu dan nyeri saat
kencing dengan air kencing yang jumlahnya sedikit klien mengatakan badan panas
(demam) sejak semalam. Sebelumnya klien mengatakan terdapat tonsillitis pada
tenggorokannya, anak G mengatakan sering Lelah dan Lemah serta tidak ada selera makan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien biasanya mengalami panas/demam ringan tapi tidak pernah di rawat di rumah sakit,
klien hanya di rawat jalan di puskesmas karena mengalami demam, karena adanya tonsillitis
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Orang tua dari klien memiliki penyakit gastritis akut, dan pernah di rawat di RS selama 3
hari.Pada tahun lalu.
5. Riwayat Alergi
Klien tidak memiliki riwat alergi baik makanan maupun obat-obatan.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Lemah
Tingkat Kesadaran : Composmentis
E (eyes) Membuka mata dengan spontan (4)
V ( Verbal) Orientasi Baik (5)
M (Motorik) Gerakan sesuai perintah (6)
GCS : 15
Tanda –Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
N : 98 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S :38,9ºC
BB: 40 kg
TB : 145cm
Head to too
1. Kepala: Bentuk kepala mesochepal, ukuran normal, tidak ada alopesia, tidak ada lesi, kulit kepala bersih tidak
berketombe, warna rambut hitam, kuantitas rambut tidak mudah rontok tidak da nyeri tekan dan edema pada kepala
2. Wajah: Wajah simetris, klien tampak lemah, terdapat edema pada wajah, tidak ada yeri tekan.
3. Mata: Alis mata simetris kiri dan kanan, bulu mata terdistribusi normal sepanjang kelopak mata, tidak ada
pembengkakan pada palpebra, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, pupil bulat dan sama ukurannya, saat disinari
cahaya pupil mengecil, visus mata tidak dikaji
4. Telinga : Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, tidak ada sumbatan serumen, membrane timpani
normal warna putih keabu-abuan seperti mutiara saat disinari cahaya, klien dapat mendengar dengan baik.
5. Hidung
Bentuk hidung simetris, nasal septum tegak lurus berada ditengah, muosa kering, tidak ada lesi, tidak ada
pembengkakan,perdarahan, tidak ada sumbatan, tidak ada polip dan tidak ada nyeri tekan.
6. Mulut
Kondisi bibir kering, mukosa pucat, terdapat tonsillitis, gusi normal merah mudah, tidak ada perdarahan, jumlah gigi lengkap,
tidak ada karies, tidak ada gigi berlubang
7. Leher
Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid, integritas kulit baik, nadi karotis kiri dan kanan teraba, tidak ada nyeri saat
menelan
8. Dada paru
Bentuk dada normal chest, ekspansi dada simetris kiri dan kanan, nafas teratur, suara nafas vesikuler
9. Dada Jantung
Tekanan darah 110/80 mmHg, CRT <2”, iktus cordis teraba, denyut nadi agak cepat dan iramanya regular/teratur, frekuensi
80x/menit, tidak ada suara jantung tambahan seperti mumur dan gallop
10.Abdomen
Inspeksi : bentuk datar dan simetris, bayangan vena tidak tampak, Tidak ada lesi, ada asites
Auskultasi : peristaltic usus 12 x/mnt
Palpasi : ada nyeri tekan didaerah bawah
Perkusi : Pekak
11. Genetalia dan Anus
Inspeksi : Tidak ada peradangan, tidak ada hemoroid, genetlia bersih , tidak terpasang kateter
12. Ekstremitas atas dan bawah: Terdapat edema
13. Kulit
Inspeksi :ada edema, warna kulit sawo matang
Palapsi : turgor kulit jelek, akral teraba panas SB 38,90C
4. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola persepsi - pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan bahwa sakit adalah suatu rasa tidak enak pada badan yang membuat kita menjadi
tidak nyaman dan pasien mengatakan bahwa kesehatan merupakan suatu keadaan dimana dia dapat melakukan
aktifitas tanpa disertai gangguan pada tubuh dan persaannya (rohani).
b. Pola Personal Hygiene
Sebelum Sakit : Klien mandi 2x sehari, diwaktu pagi dan sore hari dengan menggunakan sabun mandi dan
shampho untuk mencuci rambut, serta menggosok gigi setelah makan.
Saat Dikaji : Klien mandi menggunakan sabun 1x sehari dan gosok gigi pada pagi hari dan sore hari.
C. .Pola nutrisi dan metabolic
Nutrisi
Sebelum sakit : Klien mengatkan bahwa sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan porsi 1 piring
yang isinya nasi, sayur, tempe, tidak, makanan pantangan klien alergi telur dan ikan.
Saat Sakit : Klien makan nasi dan sayur 3xsehari, Porsi makan ½ Porsi
Cairan
Sebelum Sakit : Klien minum setiap kali merasa haus, jenis minuman air putih kurang lebih 6-8 gelas/ hari
Saat sakit : Klien mengatakan minum kurang lebih 3-4 gelas/ hari jenis minuman air putih hangat.
d. Pola eliminasi
Sebelum sakit : BAB 2x sehari dengan konsisten warna kuning kecoklatan, Bau khas feses, lembek. BAK 4-5x
sehari
Saat dikaji : BAB 1x sehari warna agak kecoklatan, lembek, BAK 2-3x sehari warna dalam jumlah sedikit dan bau
dipengaruhi oleh obat-obatan dan terdapat darah dalam air kemih..
e. Pola tidur dan istirahat
Sebelum Sakit : Klien mengatakan istrahat pada siang hari kurang lebih 2jam pada pukul 13.00-15.00, dan pada
malam hari 8 jam pada pukul 22.00-06.00, dalam sehari klien istrahat 10 jam
Saat dikaji : Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya uremia.keletihan, kelemahan
malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus
f. Kognitif &perceptual
Sebelum Sakit : Klien sadar, bicara tidak ada kelainan dan bahasa yang diginakan adalah bahasa daerah.
Saat dikaji : Klien terlihat tegang, cemas, gelisah
g. Persepsi diri
Sebelm sakit : Klien selalu menganggap dirinya baik-baik saja
Saat dikaji :Klien menyadari bahwa kondisi dirinya tidak dalam keadaan stabil, Klien cemas dan takut karena
urinenya berwarna merah dan edema dan perawatan yang lama. Anak berharap dapat sembuh kembali seperti
semula
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b/d adanya kerusakan pada glomerulus
2. Hipertermi b/d proses inflamasi
3. Kelebihan Volume cairan b/d Perubahan mekanisme regulasi, peningkatan permeabilitas dinding
glomerulus
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Mual muntah, pembatasan cairan, Diit, dan hilangnya
protein
5. Intoleransi aktivitas b/d Kelemahan/keletiham
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium.
Pada laboratorium didapatkan:
a. Hb menurun 8mg/dl (13,5-17,5 gr/dl)
b. Hematokrit (Ht) : 20 %(40 – 54) (%)
c. Leukosit : 20.000/ul (5.000 – 10.000) (/ul)
d. LED: 12 mm/Jam (0 – 10 (mm/jam)
e. Ureum: 80mg/dl (15 – 40 (mg/dl)
f. kreatinin 15 mg/dl( 0.5 – 1.5 (mg/dl)
g. Elektrolit serum (natrium meningkat, normalnya 1100 g)
h. Urinalisis (BJ. Urine meningkat : 1,015-1,025 ,
i. albumin Albumin : 1,5 gr% (3.8 – 5.0 (gr %)
j. Pada rontgen: IVP abnormalitas pada sistem penampungan (Ductus koligentes)c.
NO. Data Fokus Etiologi Problem
1. Ds : - Klien mengatakan nyeri pada bagian panggul saat BAK Adanya kerusakan pada glomerulus Nyeri akut
- Klien mengatakan sejak semalam pada saat BAK terdapat kencing
yang bercampur dengan darah
Do : Klien Nampak meringis menahan nyeri,
P: Nyeri akibat inflamasi pada glomerulus
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Nyeri pada daerah panggul
S: Skla nyeri 6
T: Nyeri secara terus menerus
- Terdapat Darah pada saat Berkemih
TTV :
TD : 110/80 mmHg
N: 98 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S :38,9º
2. Ds: - Klien mengatakan berat badan meningkat karena adanya pembengkakan Perubahan mekanisme regulasi, peningkatan Kelebihan volume cairan
(edema pada tubuh) permeabilitas dinding glomerulus
- Klien juga mengatakan kertika berkemih urine sedikit dan bercampur
darah.
Do: Klien tampak gelisah
N
o
Diagnosa Keperawatan Tujuan/KH Intervensi Rasional
1
Nyeri akut b/d adanya kerusakan pada glomerulus Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji intensitas nyeri 1. Untuk keefektifan obat, dan
ditandai dengan: keperawatan selama 2. Atur posisi sesuai kenyamanan proses penyembuhan
Ds : - Klien mengatakan nyeri pada bagian panggul 1x24diharapkan Nyeri klien 2. Untuk mengurangi
saat BAK berkurang/hilang dengan KH: 3. Ajarkan teknik relaksasi abila ketegangan pada abdomen
- Klien mengatakan sejak semalam pada saat - Klien tidak merasa klien merasa nyeri 3. Untuk mengurangi rasa
BAK terdapat kencing yang bercampur dengan nyeri 4. Kolaborasi dalam pemberian nyeri
darah - Ekspresi wajah tampak analgetik 4. Untuk mengurangi nyeri
Do : Klien Nampak meringis menahan nyeri, rileks
P: Nyeri akibat inflamasi pada glomerulus - Skla nyeri 1-2
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk - TTV dalam batas
R: Nyeri pada daerah panggul normal
S: Skla nyeri 6 TD : 110/80 mmHg
T: Nyeri secara terus menerus N: 60-80 x/mnt
- Terdapat Darah pada saat Berkemih RR : 16-20 x/mnt
TTV : S :37ºC
TD : 110/80 mmHg
N: 98 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S :38,9º
Thank you