Anda di halaman 1dari 34

LEUKE

MIA
Kelompok 3
ANGGOTA KELOMPOK

1. Anita Nur Lailatul Mu’arofah 202001108


2. Fidiya Putri Winasti 202001123
3. Muhammad Raihan 202001128
4. Retno Siska Damayanti 202001133
PENGERTI
AN
Leukemia merupakan penyakit akibat terjadinya proliferasi
(pertumbuhan sel imatur) sel leukosit yang abnormal dan ganas,
serta sering disertai adanya leukosit dengan jumlah yang
berlebihan, yang dapat menyebabkan terjadinya anemia
trombisitopenia (Hidayat, 2006).
Leukemia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur
dalam jaringan pembentukan darah. (Suardi, 2006).
Klasifikasi Leukemia
Berdasarkan asal sel progenitor (Lineage) :
 Myelocytic Leukemia : selsel prekusor hemapoietik, terperangkap
difase awal
01 perkembangan, sehingga terdapat kelainan darah pada jumlah sel
blas sel blas > 20%
 Lymfocytic : Leukemia jika sel kanker berasal dari sel limfoid

Berdasar cepatnya perkembangan sel kanker (Agresiveness):


02  Akut : perkembangan cepat sel immature
 Kronis: perkembangan lebih lambat, sel matur masih ada
Etiologi
1. Radiasi, khususnya yang mengenai sumsum tulang, kemungkinan leukemia meningkat
pada penderita yang diobati dengan radiasi atau kemoterapi.
2. Radiasi, khususnya yang mengenai sumsum tulang, kemungkinan leukemia meningkat
pada penderita yang diobati dengan radiasi atau kemoterapi.
3. Infeksi virus, pada awal tahun 1980 diisolasi virus HTLV-1 (Human T Leukemia
Virus )dari leukemia sel T manusia pada limfosit seorang penderita limfoma kulit dan
sejak itu diisolasi dari sample serum penderita leukemia sel T.
4. Kelainan genetic, mutasi genetic dari gen yang mengatur sel darah yang tidak diturunkan.
 
Menifestasiklinis

1.Demam atau berkeringat pada malam hari


2.Sering mengalami tanda-tanda infeksi
3.Merasa lemas dan lelah - o.k depresi sumsum tulang.
4.Sakit kepala - dihubungkan dg keterlibatan leukemia
terhadap SSP
5.Mudah mengalami perdarahan (perdarahan gusi,
perdarahan di bawah kulit, memar memar).
 
6.Hiperplasia-gingiva akibat hiperleukositosis
7.Bengkak dan tidak nyaman pada perut.
8.Bisa disertai pembengkakan kelenjar limfe
9.Penurunan berat badan.
10.Hasil laborat : Neutropenia, ditemukan sel blast
11.Pada pemeriksaan laborat ditemukan adanya pansitopenia
Patofisiologi

Leukemia adalah jenis gangguan pada system hemapoetik yang


fatal dan terkait dengan sumsum tulang dan pembuluh limfe
ditandai dengan tidak terkendalinya proliferasi dari leukosit.
Jumlah besar dari sel pertamatama menggumpal pada tempat
asalnya (granulosit dalam sumsum tulang, limfosit di dalam limfe
node) dan menyebar ke organ hematopoetik dan berlanjut ke organ
yang lebih besar sehingga mengakibatkan hematomegali dan
splenomegali.
Pathway
Komplikasi

2.Sumsum tulang gagal


1.Gagal sumsum tulang memproduksi sel darah
(Bone marrow failure). merah dalam jumlah yang 3. Infeksi
memadai

4.Hepatomegali 5.Splenomegali 6.Limpadenopati.


(Pembesaran Hati). (Pembesaran Limpa).
Pemeriksaan
diastostik

1.Pemeriksaan darah lengkap (DL, apusan darah


tepi/morfologi darah)
2.Bone Marrow punction (BMP) / biopsy sumsum
tulang
3.Patologi anatomi
Terapi modalitas

1.Kemoterapi 2.Radiasi

4.Terapi steam
3.Leukoaferesis cell /
transplantasi
sumsum tulang
Konsep
asuhan
keperawatan
Pengkajian
1.Biodata
a.Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat, dan pendidikan.
b.Identitas penanggung : nama, umur, jenis kelamin, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan,
pendapatan, dan alamat.

2.Riwayat kesehatan sekarang


a.Adanya kerusakan pada organ sel darah/sum-sum tulang.
b.Gejala awal biasanya terjadi secara mendadak panas dan perdarahan.

3.Riwayat kesehatan sebelumnya


a.Riwayat kehamilan/persalinan.
b.Riwayat pertumbuhan dan perkembangan.
c.Riwayat pemberian imunisasi.
d.Riwayat nutrisi, pemberian makanan yang adekuat.
e.Infeksi-infeksi sebelumnya dan pengobatan yang pernah dialami
Pemeriksaan fisik
a.Keadaan Umum
b.Tanda-tanda vital
c.Antropometri
d.Sistem pernafasan
e.Sistem cardiovascular
f.Sitem Pencernaan
g.Sistem Muskuloskeletal
h.Sistem Integumen
i.Sistem endokrin
j.Sitem Pengindraan
k.Sistem reproduksi
l.Sistem Neurologis
Pemeriksaan diatostik 50%

a)Hitung darah lengkap


Menunjukkan normostik, anemia normostik.
Hemoglobin : Dapat kurang dari 10 g/ 100 ml.
Retikulosit : Jumlah biasanya rendah.
Jumlah trombosit : Mungkin sangat rendah (<50.000/ mm).
SDP : Mungkin lebih dari 50.000/ cm dengan peningkatan
SDP : imatur (“menyimpang ke kiri”), mungkin ada sel blast leukemia.
b)PT / PTT: Memanjang
c)LDH: Mungkin meningkat
d)Asam urat serum / urine: Mungkin meningkat
e. Muramidase serum (lisozim): Penikngkatan pada leukemia monositik Akut dan mielomositik.
f)Copper serum: Meningkat
g)Zink serum: Menurun
h. Biopsi sumsum tulang: SDM abnormal biasanya lebih dari 50% atau lebih darin sel blast,
dengan prekusor eritroid, sel imatur, dan megakariositis menurun.
25% i)Foto dada dan biospy nodus limfe : Dapat mengidentifikasi derajat keterlibatan.
Diagnosa
keperawatan
1.Nyeri berhubungan dengan prsoses inflamasi karsinoma
2.Kelelahan berhubungan dengan hiperaktivitas bonemarrow, efeksamping
kemoterapi, destruksi sel-sel sehat akibat kemoterapi
3.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b,d peningkatan
metabolisme, intake inadekuat
4.Risiko infeksi dengan faktor risiko ketidakadekuatan pertahanan sekunder
5.Gangguan perfusi jaringan perifer b. d penurunan suplai darah kejaringan,
sekunder adanya anemia
Intervensi
keperawatan
Intervensi (perencanaan) ialah kegiatan dalam keperawatan yang
meliputi, pusat tujuan pada klien, menetapkan hasil apa yang ingin
dicapai serta memilih intervensi keperawatan agar dengan mudah
mencapai tujuan. Tahapan perencanaan ini memberi kesempatan
kepada perawat,pasien atau klien, serta orang terdekat klien dalam
merumuskan rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah
yang dialami oleh klien tersebut. Perencanaan tersebut merupakan
suatu petunjuk yang tertulis dengan menggambarkan sasaran yang
tepat dan sesuai dengan rencana tindakan keperawatan yang
dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan
diagnosa keperawatan.
Implementasi
keperawatan
Setelah rencana keperawatan dibuat, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan.Pelaksanaan
rencana asuhan keperawatan merupakan kegiatan atau tindakan yangdiberikan pada pasien
dengan menerapkan pengetahuan dan kemampuan klinik yangdimilki oleh klien
berdasarkan ilmu- ilmu keperawatan dan ilmu-ilmu lainnya yangterkait. Seluruh
perencanaan tindakan yang telah dibuat dapat terlaksana dengan baik.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan rencana asuhankeperawatan atau
hambatan yang penulis dapatkan. Hambatan-hambatan tersebut antaralain, keterbatasan
sumber referensi buku sebagai acuan penulis dan juga alat yangtersedia, pendokumentasian
yang dilakukan oleh perawat ruangan tidak lengkapsehingga sulit untuk mengetahui
perkembangan klien dari mulai masuk sampaisekarang secara detail, lingkungan fisik atau
fasilitas rumah sakit yang kurang memadaidan keberadaan penulis di ruang tempat klien di
rawat terbatas
Evaluasi
keperawatan
Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses keperawatan. Tahap
evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan
data subjektif dan data objektif yangakan menunjukkan apakan
tujuan asuhan keperawatan sudah tercapai sepenuhnya,sebagian
atau belum tercapai. Serta menentukan masalah apa yang perlu
dikaji,direncanakan, dilaksanakan dan dinilai kembali.
Tujuan tahap evaluasi adalah untuk memberikan umpan balik
rencanakeperawatan, menilai, meningkatkan mutu asuhan
keperawatan melalui perbandinganasuhan keperawatan yang
diberikan serta hasilnya dengan standar yang telah ditetapkan
lebih dulu. Pada kasus, semua tujuan pada setiap masalah
keperawatan sudahtercapai karena implementasi keperawatan
yang diterapkan pada klien sudah sesuaidengan waktu yang
ditentukan
Tinjauan kasus

Klien masuk rumah sakit 17 April 2019. An. C perempuan usi 8 tahun, alamat Nguling
Pasuruan. Menderita penyakit Leukemia Limfositik akut sejak 2014. Ibu An.C
mengatakan sebelum dibawa RSUD Grati klien terlihat lemas, mengalami batuk pilik
lima hari yang lalu nyeri dibagian kedua kaki dan rencana untuk kemotrapi lanjut yang
ke 18 kali pada tanggal 24 april 2019 saat di lakukan pengkajian ibu klien mengatakan
klien sering mengeluh nyeri dibagian kaki P nyeri saat kaki di gerakan Q. seperti di
timpa benda berat , R nyeri dirasakan dibagian kedua kaki , S 4, T hilang timbul,
mengeluh susah berjalan sering memegang kedua kaki nya dan mengatakan sakit, susah
menjaga keseimbangan tubuh nya saat berdiri. kekuatan otat 5/5/3/3, ibu klien
mengatakan anak nya sulit tidur dimalam hari, jarang tidur siang , klien terlihat
mengantuk dipagi hari , pola tidur malam hanya 4-5 jam terlihat lingkaran hitam
dibawah mata
Pengkajian
1.Identitas Pasien
a.Nama : An. C
b.Alamat : Nguling, Pasuruan
c.Usia: 8 tahun

2.Keluhan Utama
Orang tua mengatakan anak nya lemas dan mengeluh nyeri

3.Riwayat Penyakit Sekarang


Klien masuk rumah sakit 17 April 2019. An. C menderita penyakit Leukemia Limfositik akut
sejak 2014. Ibu An.C mengatakan sebelum dibawa RSUD Abdul Wahab Sajahranie Samarinda
klien terlihat lemas, mengalami batuk pilik lima hari yang lalu nyeri dibagian kedua kaki dan
rencana untuk kemotrapi lanjut yang ke 18 kali pada tanggal 24 april 2019 saat di lakukan
pengkajian ibu klien mengatakan klien sering mengeluh nyeri dibagian kaki
4.Riwayat Penyakit Dahulu
Klien pernah dirawat di rumah sakit 2 bulan yang lalu dengan riwayat penyakit leukemia limfositik akut
klien tidak ada riwayat alergi, penggunaan obat, dan operasi

5.Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


Ibu mengatakan hamil Anak C selama 39 Minggu dan Anak C merupakan anak ke 2

6.Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan dari keluarga ada yang mempunyai penyakit seperti sang anak Leukemia Limfositik
akut

7.Keadaan Umum
Posisi klien supine klien terpasang terpasang alat medis IVFD

8.Kesadaran
Kesadaran compos mentis & GCS E4M6V5
9.Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
TD :
RR : 25 x/m
N : 100 x/m
S : 36,2 C

10.Pemeriksaan Penunjang
1)Leukosit : 2,2 10˄3/µL
2)Eritrosit : 3,38 10˄6/µL
3)Hemoglobin 10,6 g/dl
4)Hematokrit 30,9 %
5)Neutrofil : 1.3
Analisa data
No Data Etiologi Masalah keperawatan

1. Ds : Ibu klien mengatakan ananknya Gen Nyeri akut


sering mengeluh kakinya sakit cedera
-P: nyeri saat kaki biologis
di gerakan
-Q: seperti di timpa
benda berat
-R: nyeri dirasakan
dibagian kedua kaki
-S:4
-T: hilang timbul
Do : klien terlihat meringis
kesakitan
-TTV
-N : 100 x/mnt
-RR : 25 x/mnt
-S : 36,2
Analisa data
No Data Etiologi Masalah
keperawatan
2. Ds : Ibu klien mengatakan Gangguan rasa Gangguan pola
anak nya sulit tidur nyaman nyeri tidur
-pola tidur malam hanya 4-
5 jam
-dimalam hari, jarang tidur
siang
-klien terlihat
mengantuk

Do : kebutan tidur klien < 10-


13 jam
-terlihat lingkaran hitam
disekitar mata
Diagnosa keperawatan

1.Nyeri akut berhubungan dengan gen cedera biologis dibuktikan dengan Ibu klien
mengatakan ananknya sering mengeluh kakinya sakit, klien terlihat meringis kesakitan,
N : 100x/m, RR : 25x/m, dan S : 36,2.
2.Gangguan pola tidur berhubungan dengan gangguan rasa nyaman nyeri dibuktikan
dengan ibu klien mengatakan anaknya sulit tidur, pola tidur malam hanya 4-5 jam,
dimalam hari jarang tidur siang, klien terlihat mengantuk dipagi hari, kebutan tidur klien
<0-13 jam, dan terlihat lingkaran hitam disekitar mata.
Intervensi keperawatan
No Diangnosa Tujuan dan Intervensi
keperawatan kriteria hasil
1. Nyeri akut Setelah Manajemen Nyeri
berhubungan dilakukan Observasi :
dengan gen pemeriksaan - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
cedera biologis selama 1 x 24 - Identifikasi skala nyeri
dibuktikan jam, maka - Identifikasi respons nyeri non ferbal
dengan Ibu klien ekpektasi - Identifikasi factor yang yang memperberat dan memperingan nyeri
mengatakan tingkat nyeri - Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
ananknya sering menurun - Monitor efek samping penggunaan analgetik
mengeluh dengan kriteria
kakinya sakit, hasil : Terapeutik :
klien terlihat - Keluhan nyeri - Berikan teknik nonfamakologis untuk mengurangi rasa nyeri
meringis menurun - Kontrol lingkungan yang yang memperberat rasa nyeri
kesakitan, N : - Meringis - Fasilitas istirahat dan tidur
100x/m, RR : menurun - Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
25x/m, dan S : - Gelisah
36,2. menurun Edukasi :
- Kesulitan tidur - Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
menurun - Jelaskan strategi meredakan nyeri
- pola tidur - Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
membaik - Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan terknik non farmakologis untuk menurangi rasa nyeri

Kalaborasi :
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Intervensi keperawatan
No. Diangnosa keperawatan Tujuan dan kriteria Intervensi keperawatan
hasil

2. Gangguan pola tidur Setelah di lakukan Dukungan Tidur


berhubungan dengan pemeriksaan Observasi
gangguan rasa nyaman selama 1x24 jam, -Identifikasi pola aktivitas dan tidur
nyeri dibuktikan dengan ibu maka pola tidur -Identifikasi factor pengganggu tidur ( fisik dan/atau
klien mengatakan anaknya membaik dengan psikologis )
sulit tidur, pola tidur malam kriteria hasil :
hanya 4-5 jam, dimalam 1.Keluhan sulit tidur Terapeutik
hari jarang tidur siang, klien menurun -Modifikasi lingkungan
terlihat mengantuk dipagi 2.Keluhan sering -Batasi waktu tidur siang, jika perlu
hari, kebutan tidur klien <0- terjaga menurun -Tetapkan jadwal tidur rutin
13 jam, dan terlihat 3.Keluahan tidak
lingkaran hitam disekitar puas tidur menurun Edukasi :
mata. 4.Keluhan pola tidur -Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
berubah menurun -Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
5.Keluhan istirahat -Ajarkan factor-faktor yang berkontribusi terhadap
tidak cukup gangguan pola tidur
menurun - Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara
non farmakologi lainnya
Implementasi keperawatan
No. Dx Tanggal / waktu Tindakan
1. Nyeri Akut 15-09-2022 1.Mengidentifikasi karakteristik nyeri dan skala nyeri
Jam 08.00 Hasil : Ibu klien mengatakan anaknya sering mengeluh kakinya
sakit, nyeri saat kaki digerakkan seperti ditimpa benda berat
skala nyeri 4, nyeri hilang timbul
2.Memonitor tanda-tanda vital
Hasil : N : 100x/m, RR : 25x/m, S : 36,2
3.Memberikan teknik non-farmakologis untuk menurangi rasa
nyeri
4.Menjelaskan penyebab pemicu nyeri
5.Melihat reaksi nonverbal klien
Hasil : Klien terlihat meringis kesakitan dan memegang daerah
kakinya
6.Kolaborasi pemberian analgetik sesuai advice dokter
Hasil : Klien menahan sakit saat obat diberikan
Implementasi keperawatan
no. Dx Tanggal / waktu Tindakan

2. Gangguan 15-09-2022 1.Melakukan pengkajian terhadap pola tidur klien


pola tidur Jam 08.00 Hasil : klien terlihat mengantuk dipagi hari, terlhat lingkaran hitam di area sekitar mata, ibu
klien mengatakan, anaknya sering terbangun dimalam hari, hanya
tidur 4-5 jam/hari dan jarang tidur siang.
2.Menjelaskan pentingnya tidur yang adekuat
Hasil : ibu klie mengerti pentingnya tidur yang ade kuat bagi anak nya
3.Memberi tahu keluarga menciptakan lingkungan yang nyaman bagi klien seperti suhu
hangat / dingin, penerangan dan kebisingan.
Hasil : ibu klien mengatakan akan menciptakan lingkungan yang bagi anaknya
4.Mencatat kebutuhan tidur klien tiap hari
Hasil : Tidur pada malam hari hanya 5 jam dan pada siang hari hanya 1 jam
5.Melatih klien dalam pemenuhan kebutuhan jadwal aktivitas sehari-hari
Hasil : Melatih klien saat berjala saat ketoilet dan ketempat bermain
6.Mengobservasi tandatanda vital (pengukuran suhu dan menghitung napas dan nadi )
Hasil :
Evaluasi keperawatan
No. Dx Tanggal / waktu Evaluasi

1. Nyeri akut 16-09-2022 S : Klien masih mengeluh nyeri


Jam 11.00 dibagian kedua kaki
O : Klien terlihat proktektif
melindungi nyeri tampak meringis
kesakitan
-P : Saat kaki digerakkan
-Q : Seperti ditimpa benda berat
-R : Nyeri dibagian kedua kaki
-S : Skala 4
-T : Hilang timbul
A : Masalah nyeri akut belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
keperawatan
Evaluasi keperawatan
No. Dx Tanggal / waktu Evaluasi

2. Gangguan 16-09-2022 S : Ibu klien mengatakan anaknya


pola tidur Jam 11.00 sering rewel, sulit tidurdi malam
hari, lama tidur hanya 4-5 jam/hari
dengan sering bangun dimalam
hari, jarang tidur siang.
O : Klien terlihat mengantuk dipagi
hari, durasi tidur < dari kebutuhan
(10-13 jam/hari), terlihat lingkaran
hitam di sekitar mata, dan terlihat
tidak bersemangat
A : Masalah gangguan pola tidur
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
keperawatan
Kesimpulan

Leukemia merupakan penyakit akibat terjadinya proliferasi (pertumbuhan


sel imatur) sel leukosit yang abnormal dan ganas, serta sering disertai
adanya leukosit dengan jumlah yang berlebihan, yang dapat menyebabkan
terjadinya anemia trombisitopenia (Hidayat, 2006). Leukemia adalah
proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan pembentukan
darah. (Suardi, 2006). Salah satu manifestasi klinis dari leukemia adalah
perdarahan yang disebabkan oleh berbagai kelainan hemostasis. Kelainan
hemostasis yang dapat terjadi pada leukimia berupa trombositopenia,
disfungsi trombosit, koagulasi intravaskuler diseminata, defek protein
koagulasi, fibrinolisis primer dan trombosis.
THAKNS !

Anda mungkin juga menyukai